K League decentralization policy (original) (raw)
The K League decentralization policy in 1995 was an policy of moving K League clubs located in Seoul to other regions. It was an effort by the Government of South Korea and the K League Federation to increase popularity of football nationwide before the 2002 FIFA World Cup for which they bid. In accordance with it, the three K League clubs, Yukong Elephants, Ilhwa Chunma and LG Cheetahs, moved from Seoul to Bucheon, Cheonan and Anyang, respectively, in 1996.
Property | Value |
---|---|
dbo:abstract | The K League decentralization policy in 1995 was an policy of moving K League clubs located in Seoul to other regions. It was an effort by the Government of South Korea and the K League Federation to increase popularity of football nationwide before the 2002 FIFA World Cup for which they bid. In accordance with it, the three K League clubs, Yukong Elephants, Ilhwa Chunma and LG Cheetahs, moved from Seoul to Bucheon, Cheonan and Anyang, respectively, in 1996. (en) Artikel ini berkaitan dengan relokasi klub-klub sepak bola profesional yang bermarkas di Seoul. Pada 1995, ada tiga klub sepak bola profesional: Ilhwa Chunma (sekarang Seongnam FC), LG Cheetahs (sekarang FC Seoul) dan Yukong Elephants (sekarang Jeju United FC) yang bermarkas di Seoul. Pejabat KFA dan K League terkesan dengan peraturan desentralisasi di J. League, dan mencoba menerapkan peraturan serupa di K League. Tetapi, pada tahun 1995, Korea mengajukan diri untuk menyelenggarakan Piala Dunia FIFA 2002. This warranted the construction of a in Seoul. Sedangkan KFA dan K League ingin menyebarkan demam sepak bola ke seluruh negeri, ini berarti tiga klub yang bermarkas di Seoul - Ilhwa Chunma, LG Cheetahs, dan Yukong Elephants - harus dipindahkan. Hal ini tidak ditanggapi secara baik oleh klub-klub tersebut, yang tidak mau mengakui adanya peraturan desentralisasi di K League. Bahkan, KFA sampai meminta Pemerintahan Korea Selatan mengeluarkan perintah pengusiran kepada tiga klub tersebut. Namun, pemerintah menjamin jika klub-klub tersebut membangun di Seoul, mereka dapat memiliki hak untuk berada di Seoul dan kembali ke Seoul. Sebagai akibat dari peringatan pengusiran, klub-klub tersebut pindah ke kota lain. Ilhwa Chunma menjadi Cheonan Ilhwa Chunma yang bermarkas di Cheonan, 95 km jauhnya dari Seoul, LG Cheetahs menjadi Anyang LG Cheetahs yang bermarkas di Anyang, kota satelit Seoul, 21 km jauhnya dari Seoul dan Yukong Elephants menjadi Bucheon SK yang bermarkas di Bucheon, kota satelit Seoul, 25 km jauhnya dari Seoul. Pada 2000, dengan kepindahan Cheonan Ilhwa Chunma ke Seongnam, kota satelit Seoul, 28 km jauhnya dari Seoul, tigaklub tersebut yang dulunya berada di Seoul masih dilarang kembali ke dalam batas wilayah kota. Namun, setelah Piala Dunia FIFA 2002 berakhir banyak stadion baru menjadi tidak terpakai. Dengan lima dari sepuluh stadion baru dipakai oleh tim-tim K League yang sudah ada, KFA mencari klub pemakai untuk lima sisanya. Anyang LG Cheetahs diperbolehkan kembali ke Seoul memakai Stadion Piala Dunia Seoul yang baru dengan keharusan membayar sebagian biaya konstruksi stadion (yang nilainya sekitar 15 miliar won, atau pada saat itu setara 15 juta dollar Amerika Serikat Peserta K League bertambah tiga tim pada 2004 untuk mengisi stadion tidak terpakai dengan berganungnya Gwangju Sangmu, Daegu FC dan . Bucheon SK akhirnya pindah dari wilayah ibu kota Seoul ke stadion Piala Dunia terakhir yang masih belum terpakai, Stadion Piala Dunia Jeju, in 2006. (in) 서울 연고 공동화 정책(緣故空洞化政策)은 한국프로축구연맹과 대한민국 정부가2002년 월드컵 유치를 위해 서울보다 지방축구 활성화를 통한전국적인 프로축구 열기 확산과 서울의 축구전용구장 건설을 목표로 1996년 초에 시행했던 정책이다. 1995년 말까지 서울에 전용구장 건립계획 수립이라는 현실적으로 실행하기 어려운서울 잔류 조건을 내건 이 정책에 따라 당시 서울특별시를 연고지로 하고 있었던 일화 천마 (현 성남 FC), LG 치타스 (현 FC 서울), 유공 코끼리 (현 제주 유나이티드) 등 3개 프로축구단들은 지방으로 이전하였고 서울 연고지는 공동화(空洞化) 되었다. (ko) |
dbo:wikiPageID | 26013523 (xsd:integer) |
dbo:wikiPageLength | 10008 (xsd:nonNegativeInteger) |
dbo:wikiPageRevisionID | 1119243731 (xsd:integer) |
dbo:wikiPageWikiLink | dbc:K_League dbr:List_of_cities_in_South_Korea dbr:Blue_House dbc:FC_Seoul dbc:Jeju_United_FC dbc:Sports_team_relocations dbr:Cheonan_Oryong_Stadium dbr:Government_of_South_Korea dbc:Seongnam_FC dbr:Anyang dbr:Anyang,_Gyeonggi dbc:Football_in_Seoul dbr:2002_FIFA_World_Cup dbc:Sport_in_Seoul dbr:Bucheon dbr:Bucheon_Stadium dbr:Busan_IPark dbr:FC_Seoul dbr:Jeju_United_FC dbr:Changwon dbr:Cheonan dbr:KT_Corporation dbr:K_League dbr:Ilhwa_Chunma dbr:Korea_Football_Association dbr:Kumho_Asiana_Group dbr:Seongnam_FC dbr:Seoul dbr:Seoul_Metropolitan_Government dbr:Seoul_World_Cup_Stadium dbr:Mokdong_Stadium dbr:LG_Cheetahs dbr:Yukong_Elephants dbr:Football-specific_stadium |
dbp:wikiPageUsesTemplate | dbt:K_League dbt:Citation_needed dbt:Use_dmy_dates |
dcterms:subject | dbc:K_League dbc:FC_Seoul dbc:Jeju_United_FC dbc:Sports_team_relocations dbc:Seongnam_FC dbc:Football_in_Seoul dbc:Sport_in_Seoul |
rdfs:comment | The K League decentralization policy in 1995 was an policy of moving K League clubs located in Seoul to other regions. It was an effort by the Government of South Korea and the K League Federation to increase popularity of football nationwide before the 2002 FIFA World Cup for which they bid. In accordance with it, the three K League clubs, Yukong Elephants, Ilhwa Chunma and LG Cheetahs, moved from Seoul to Bucheon, Cheonan and Anyang, respectively, in 1996. (en) 서울 연고 공동화 정책(緣故空洞化政策)은 한국프로축구연맹과 대한민국 정부가2002년 월드컵 유치를 위해 서울보다 지방축구 활성화를 통한전국적인 프로축구 열기 확산과 서울의 축구전용구장 건설을 목표로 1996년 초에 시행했던 정책이다. 1995년 말까지 서울에 전용구장 건립계획 수립이라는 현실적으로 실행하기 어려운서울 잔류 조건을 내건 이 정책에 따라 당시 서울특별시를 연고지로 하고 있었던 일화 천마 (현 성남 FC), LG 치타스 (현 FC 서울), 유공 코끼리 (현 제주 유나이티드) 등 3개 프로축구단들은 지방으로 이전하였고 서울 연고지는 공동화(空洞化) 되었다. (ko) Artikel ini berkaitan dengan relokasi klub-klub sepak bola profesional yang bermarkas di Seoul. Pada 1995, ada tiga klub sepak bola profesional: Ilhwa Chunma (sekarang Seongnam FC), LG Cheetahs (sekarang FC Seoul) dan Yukong Elephants (sekarang Jeju United FC) yang bermarkas di Seoul. Pejabat KFA dan K League terkesan dengan peraturan desentralisasi di J. League, dan mencoba menerapkan peraturan serupa di K League. Tetapi, pada tahun 1995, Korea mengajukan diri untuk menyelenggarakan Piala Dunia FIFA 2002. This warranted the construction of a in Seoul. (in) |
rdfs:label | Peraturan desentralisasi di K League (in) K League decentralization policy (en) 서울 연고 공동화 정책 (ko) |
owl:sameAs | wikidata:K League decentralization policy dbpedia-id:K League decentralization policy dbpedia-ko:K League decentralization policy https://global.dbpedia.org/id/4pMFu |
prov:wasDerivedFrom | wikipedia-en:K_League_decentralization_policy?oldid=1119243731&ns=0 |
foaf:isPrimaryTopicOf | wikipedia-en:K_League_decentralization_policy |
is dbo:wikiPageRedirects of | dbr:Decentralization_policy_in_K_League dbr:K_League's_decentralization_policy dbr:Decentralization_policy_in_K-League dbr:Decentralization_policy_in_K_League_Classic dbr:K-League's_decentralization_policy |
is dbo:wikiPageWikiLink of | dbr:Decentralization_policy_in_K_League dbr:FC_Seoul dbr:K_League's_decentralization_policy dbr:Decentralization_policy_in_K-League dbr:Decentralization_policy_in_K_League_Classic dbr:K-League's_decentralization_policy |
is foaf:primaryTopic of | wikipedia-en:K_League_decentralization_policy |