Majapahit Terracotta is the terracotta art and craft dated from Majapahit era circa 13th to 15th century. Significant terracotta earthenware artifacts from this period were discovered in Trowulan, East Java. Over the years many terracotta sculptures and artifacts have been discovered as a result of agricultural activities, building roads etc. Some of these finds were brought together in the museum at Trowulan before World War II, but in the subsequent years much of this collection has been lost. Post WW II many of the pieces has been unearthed as the result of digging for gold. After the crops have been harvested the farmers lease their land to diggers who dig pits panning the alluvial soil for gold. The terracottas are an incidental find, often bearing the mark of the digging implement. Today, Trowulan Museum and National Museum of Indonesia host large collections of Majapahit terracotta art. (en)
Majapahit Terakota adalah seni dan kerajinan terakota yang berasal dari era Majapahit sekitar abad ke 13 hingga 15. Artefak gerabah terakota yang signifikan dari periode ini ditemukan di Trowulan, Jawa Timur . Selama bertahun-tahun banyak patung dan artefak terakota telah ditemukan sebagai hasil dari kegiatan pertanian, membangun jalan dll. Beberapa dari penemuan ini disatukan di museum di Trowulan sebelum Perang Dunia II, tetapi pada tahun-tahun berikutnya banyak dari koleksi ini telah hilang. Pasca Perang Dunia II, banyak potongan telah digali sebagai hasil menggali emas. Setelah panen, para petani menyewakan tanah mereka kepada para penggali yang menggali lubang untuk menggali tanah aluvial untuk mendapatkan emas. Terracota adalah temuan insidental, sering kali memiliki tanda alat penggalian. Saat ini, Museum Trowulan dan Museum Nasional Indonesia menjadi tuan rumah koleksi besar seni terapotta Majapahit. (in)