2030, Rawa Pening Bebas Eceng Gondok (original) (raw)
SEMARANG, KOMPAS.com - Danau Rawa Pening yang berada di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, ditargetkan bebas dari gulma eceng gondok pada tahun 2030. Untuk itu, semua pihak diminta keseriusannya dalam menangani permasalahan yang ada di danau tersebut.
Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Semarang, Suprayitno, Rabu (3/8/2011), menyebutkan, target itu didapat dari hasil pertemuan yang diadakan Badan Pembangunan Nasional di Kota Semarang beberapa waktu lalu. "Tahun 2030 Rawa Pening harus bersih dari eceng gondok. Sedangkan upaya revitalisasi harus berjalan sejak tahun 2012," katanya.
Danau seluas 2.670 hektar itu mengalami permasalahan serius dengan tingkat sedimentasi mencapai 778,93 ton per tahun. Hal itu menyebabkan volume air menurun 29,34 persen selama 22 tahun terakhir. Padahal Rawa Pening menjadi sumber air bagi pertanian di sekitarnya (Kabup aten Semarang, Demak dan Grobogan), serta pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
Suprayitno mengatakan, Kamis (4/8), Kementerian Lingkungan Hidup kembali mengumpulkan berbagai pihak terkait pemecahan solusi Rawa Pening. Masing-masing pihak yang selama ini memiliki rencana aksi, akan dikoordinasi sehingga revitalisasi lebih tertata.
"Pertemuan-pertemuan telah dilakukan berkali-kali, namun kami melihat aksi yang sudah dilakukan belum berdampak signifikan. Sebab permasalahan di danau itu sudah terlalu rumit," tutur Suprayitno.
Pemasangan pembatas dari bambu , misalnya, selama ini tidak efektif, karena eceng gondok tidak hanya berada di permukaan air. Dasar danau juga dipenuhi berbagai jenis alga. Semua jenis tanaman itu tumbuh subur karena eutrofokasi, atau pen cemaran air yang disebabkan oleh munculnya nutrien yang berlebihan ke dalam eksosistem air. Dalam hal ini pencemaran dari unsur fosfat (PO 3) yang berasal dari detergen sangat mendominasi.
Secara terpisah, peneliti dari Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Universitas Diponegoro Semarang, Retnaningsih Soeprobowati, menyebutkan, kondisi Rawa Pening bagaikan orang yang menderita penyakit tumor ganas. Penanganannya harus dengan operasi.
"Karena itu, langkah yang pertama kali harus dilakukan adalah pengangkatan eceng gondok secara mekanik. Sampai eceng gondok yang tersisa 20 persen, baru langkah-langkah selanjutnya dapat dilakukan," ujar Retnaningsih.
Tanpa pemanenan lebih dulu, langkah-langkah lain tidak akan efektif. Pemberian herbisida atau pemberian ikan grass carp (pemakan enceng gondok), adalah alternatif terakhir, setelah nutrient yang masuk ke danau tersebut dikurangi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.