novie lucky | Gajahmada University (original) (raw)

Papers by novie lucky

Research paper thumbnail of Fenomena Perilaku Fanatisme Suporter Sepak Bola (Studi Kasus Komunitas Suporter Persebaya Bonek DI Surabaya)

Kajian Moral Dan Kewarganegaraan, 2013

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan gambaran perilaku fanatisme Bonek mendukung Pe... more Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan gambaran perilaku fanatisme Bonek mendukung Persebaya, (2) menguraikan faktor penyebab timbulnya perilaku fanatisme. Jenis penelitian yaitu kualitatif dengan desain studi kasus di wilayah Surabaya. Penelitian ini terkait dengan Bonek yang terkoordinir maupun tidak dari berbagai komunitas baik saat pertandingan berlangsung maupun di luar pertandingan. Data diperoleh dengan cara observasi partisipan, wawancara mendalam serta dokumentasi. Hasil data penelitian akan dianalisis dengan teori perilaku kolektif Smelser dan konsepsi tentang fanatisme. Simpulan hasil penelitian menunjukkan perilaku fanatisme Bonek yaitu (1) mendukung Persebaya kapanpun dan di manapun bertanding; (2) loyalitas tanpa batas; (3) Bonek: lambang keberanian sebagai representatif perilaku; (4) bagimu Persebaya, bagimu Indonesia; (5) demokrasi ala suporter Bonek. Selain itu, juga diketahui beberapa faktor penyebab perilaku fanatisme Bonek antara lain: konteks sosial, pendidikan,usia, identitas kultur budaya “arek”, ekonomi, media massa, serta lingkungan baik dari keluarga, teman, dan masyarakat. Perilaku fanatisme Bonek juga disebabkan oleh pemain, pelatih, wasit, dan penonton serta keterlibatan pemimpin dalam komunitas. Kata kunci: perilaku fanatisme, Bonek, Persebaya

Research paper thumbnail of Internalisasi Nilai-Nilai Agama Dalam Pembentukan Karakter Anak DI Taman Pendidikan Al-Qur’An (Tpa)

Taman Pendidikan Alqur’an (TPA) merupakan salah satu bentuk sekolah pendidikan agama non formal. ... more Taman Pendidikan Alqur’an (TPA) merupakan salah satu bentuk sekolah pendidikan agama non formal. Seiring perkembangan zaman, kekhawatiran orang tua akan pengaruh negatif lingkungan mulai besar. Berbagai peristiwa yang terjadi di lingkungan sekolah menunjukkan pergeseran karakter. Sekolah sudah tidak bisa dianggap sebagai satu-satunya tempat membentuk karakter anak karena seringkali terfokus pada deretan angka. Di lingkungan masyarakat, Taman Pendidikan Alqur’an dijadikan sebagai tempat pembentukan karakter untuk anak-anak khususnya nilai-nilai agama, selain di sekolah formal dan rumah. Melalui proses belajar-mengajar, TPA dianggap mampu membantu membentuk karakter anak sesuai dengan nilai-nilai agama. Tujuan dari penulisan adalah mendeskripsikan proses internalisasi nilai-nilai agama di Taman Pendidikan Alquran (TPA) dalam membentuk karakter anak. Penelitian dilakukan melalui pendekatan deskriptif dengan desain kualitatif deskriptif. Pengumpulan data berlangsung dengan menguunakan o...

Research paper thumbnail of Respons Pemerintah Indonesia dalam Menghadapi Perkembangan Gerakan Islamic State Di Indonesia

Abstrak Deklarasi “Khalifah” yang diungkapkan oleh Abu Bakar al Bagdadi pada bulan Oktober 2014, ... more Abstrak Deklarasi “Khalifah” yang diungkapkan oleh Abu Bakar al Bagdadi pada bulan Oktober 2014, yang dikenal sebagai Negara Islam (yang sebelumnya dikenal sebagai Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS) adalah sebuah kelompok organisasi jihad yang bertujuan untuk membentuk sebuah Negara Islam (Kekhalifahan) di wilayah ini. Dampak tindakan ISIS menyebabkan eksistensi Negara Islam mendapat perhatian dari negara lain dan pelaku lainnya dalam hubungan internasional. beberapa dai mereka memberikan dukungannya kepada Negara Islam sementara beberapa lainnya menentangnya. Indonesia memiliki sejrah panjang dalam menghadapi kekerasan dan ancaman yang disebabkan oleh gerakan Islam di beberapa wilayah di Indonesia. Dari latar belakang gerakan di Indonesia, pergerakan ISIS mendapatkan perhatian dari organisasi Islam Indonesia dan mereka mulai menyatakan dukungan mereka terhadap Negara Islam. Hal ini menyebabkan pemerintah Indonesia khawatir karena usaha yang dilakukan militan di Indonesia untuk...

Research paper thumbnail of pandangan postmodernisme terhadap nuklir iran

Program nuklir Iran mulai dirintis sejak dekade 1950-an pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi.... more Program nuklir Iran mulai dirintis sejak dekade 1950-an pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi. Program ini dirintis dengan dukungan penuh serta inisiatif dari Amerika Serikat sebagai upaya untuk membendung pengaruh Uni Soviet ke Timur Tengah dengan memperkuat militer Iran. Program nuklir Iran ini sendiri dijalankan pada masa Perang Dingin sebagai salah satu arena persaingan dan perebutan pengaruh antara Uni Soviet dengan Amerika Serikat di Timur Tengah. Bantuan dari Amerika Serikat dalam program nuklir Iran ini dinamakan Atoms for Peace Program. Pada tahun 1968 program ini masuk dalam bagian dari Nuclear Non-Proliferation Treaty (NPT). Selama dekade 1970-an, setelah Iran mendapatkan bantuan dari Amerika Serikat pada program nuklir Iran serta Iran telah tergabung dalam NPT, Iran kembali melanjutkan programnya dengan pengayaan uranium yang juga dibantu atau dipasok oleh negara-negara Eropa seperti Prancis, Spanyol, Belgia, dan Swedia, yang tergabung dalam Eurodif, dengan Prancis sebagai markasnya. Bantuan dari Amerika Serikat dan negara-negara Eropa ini makin memperkuat dan meningkatkan perkembangan serta kemajuan program nuklir Iran. Terlepas dari segala perkembangan dan kemajuan program nuklir Iran tersebut, program nuklir Iran ini sempat terhenti akibat dari Revolusi Islam Iran pada tahun 1979. Program ini dihentikan oleh pimpinan tertinggi Iran pada saat itu, Ayatullah Khomeini, dengan alasan program ini tidak sesuai dengan ajaran Islam karena nuklir atau atom memiliki sifat yang destruktif atau merusak dan dapat menimbulkan benacana yang berkepanjangan. Respon dari Amerika Serikat dan negara-negara Eropa sendiri setelah menyaksikan revolusi yang terjadi di Iran pada saat itu langsung memberlakukan embargo terhadap Iran, terutama dalam hal persenjataan dan khususnya terhadap program nuklir Iran setelah kelompk revolusioner menggulingkan pemerintahan yang pro terhadap Amerika Serikat, Shah Reza Pahlevi. Pada dekade 1980-an setelah terjadinya revolusi, pemerintahan Iran secara resmi menyatakan bahwa program nuklir yang sempat terhenti harus dilanjutkan. Kelanjutan dari

Research paper thumbnail of Fenomena Perilaku Fanatisme Suporter Sepak Bola (Studi Kasus Komunitas Suporter Persebaya Bonek DI Surabaya)

Kajian Moral Dan Kewarganegaraan, 2013

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan gambaran perilaku fanatisme Bonek mendukung Pe... more Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan gambaran perilaku fanatisme Bonek mendukung Persebaya, (2) menguraikan faktor penyebab timbulnya perilaku fanatisme. Jenis penelitian yaitu kualitatif dengan desain studi kasus di wilayah Surabaya. Penelitian ini terkait dengan Bonek yang terkoordinir maupun tidak dari berbagai komunitas baik saat pertandingan berlangsung maupun di luar pertandingan. Data diperoleh dengan cara observasi partisipan, wawancara mendalam serta dokumentasi. Hasil data penelitian akan dianalisis dengan teori perilaku kolektif Smelser dan konsepsi tentang fanatisme. Simpulan hasil penelitian menunjukkan perilaku fanatisme Bonek yaitu (1) mendukung Persebaya kapanpun dan di manapun bertanding; (2) loyalitas tanpa batas; (3) Bonek: lambang keberanian sebagai representatif perilaku; (4) bagimu Persebaya, bagimu Indonesia; (5) demokrasi ala suporter Bonek. Selain itu, juga diketahui beberapa faktor penyebab perilaku fanatisme Bonek antara lain: konteks sosial, pendidikan,usia, identitas kultur budaya “arek”, ekonomi, media massa, serta lingkungan baik dari keluarga, teman, dan masyarakat. Perilaku fanatisme Bonek juga disebabkan oleh pemain, pelatih, wasit, dan penonton serta keterlibatan pemimpin dalam komunitas. Kata kunci: perilaku fanatisme, Bonek, Persebaya

Research paper thumbnail of Internalisasi Nilai-Nilai Agama Dalam Pembentukan Karakter Anak DI Taman Pendidikan Al-Qur’An (Tpa)

Taman Pendidikan Alqur’an (TPA) merupakan salah satu bentuk sekolah pendidikan agama non formal. ... more Taman Pendidikan Alqur’an (TPA) merupakan salah satu bentuk sekolah pendidikan agama non formal. Seiring perkembangan zaman, kekhawatiran orang tua akan pengaruh negatif lingkungan mulai besar. Berbagai peristiwa yang terjadi di lingkungan sekolah menunjukkan pergeseran karakter. Sekolah sudah tidak bisa dianggap sebagai satu-satunya tempat membentuk karakter anak karena seringkali terfokus pada deretan angka. Di lingkungan masyarakat, Taman Pendidikan Alqur’an dijadikan sebagai tempat pembentukan karakter untuk anak-anak khususnya nilai-nilai agama, selain di sekolah formal dan rumah. Melalui proses belajar-mengajar, TPA dianggap mampu membantu membentuk karakter anak sesuai dengan nilai-nilai agama. Tujuan dari penulisan adalah mendeskripsikan proses internalisasi nilai-nilai agama di Taman Pendidikan Alquran (TPA) dalam membentuk karakter anak. Penelitian dilakukan melalui pendekatan deskriptif dengan desain kualitatif deskriptif. Pengumpulan data berlangsung dengan menguunakan o...

Research paper thumbnail of Respons Pemerintah Indonesia dalam Menghadapi Perkembangan Gerakan Islamic State Di Indonesia

Abstrak Deklarasi “Khalifah” yang diungkapkan oleh Abu Bakar al Bagdadi pada bulan Oktober 2014, ... more Abstrak Deklarasi “Khalifah” yang diungkapkan oleh Abu Bakar al Bagdadi pada bulan Oktober 2014, yang dikenal sebagai Negara Islam (yang sebelumnya dikenal sebagai Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS) adalah sebuah kelompok organisasi jihad yang bertujuan untuk membentuk sebuah Negara Islam (Kekhalifahan) di wilayah ini. Dampak tindakan ISIS menyebabkan eksistensi Negara Islam mendapat perhatian dari negara lain dan pelaku lainnya dalam hubungan internasional. beberapa dai mereka memberikan dukungannya kepada Negara Islam sementara beberapa lainnya menentangnya. Indonesia memiliki sejrah panjang dalam menghadapi kekerasan dan ancaman yang disebabkan oleh gerakan Islam di beberapa wilayah di Indonesia. Dari latar belakang gerakan di Indonesia, pergerakan ISIS mendapatkan perhatian dari organisasi Islam Indonesia dan mereka mulai menyatakan dukungan mereka terhadap Negara Islam. Hal ini menyebabkan pemerintah Indonesia khawatir karena usaha yang dilakukan militan di Indonesia untuk...

Research paper thumbnail of pandangan postmodernisme terhadap nuklir iran

Program nuklir Iran mulai dirintis sejak dekade 1950-an pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi.... more Program nuklir Iran mulai dirintis sejak dekade 1950-an pada masa pemerintahan Shah Reza Pahlevi. Program ini dirintis dengan dukungan penuh serta inisiatif dari Amerika Serikat sebagai upaya untuk membendung pengaruh Uni Soviet ke Timur Tengah dengan memperkuat militer Iran. Program nuklir Iran ini sendiri dijalankan pada masa Perang Dingin sebagai salah satu arena persaingan dan perebutan pengaruh antara Uni Soviet dengan Amerika Serikat di Timur Tengah. Bantuan dari Amerika Serikat dalam program nuklir Iran ini dinamakan Atoms for Peace Program. Pada tahun 1968 program ini masuk dalam bagian dari Nuclear Non-Proliferation Treaty (NPT). Selama dekade 1970-an, setelah Iran mendapatkan bantuan dari Amerika Serikat pada program nuklir Iran serta Iran telah tergabung dalam NPT, Iran kembali melanjutkan programnya dengan pengayaan uranium yang juga dibantu atau dipasok oleh negara-negara Eropa seperti Prancis, Spanyol, Belgia, dan Swedia, yang tergabung dalam Eurodif, dengan Prancis sebagai markasnya. Bantuan dari Amerika Serikat dan negara-negara Eropa ini makin memperkuat dan meningkatkan perkembangan serta kemajuan program nuklir Iran. Terlepas dari segala perkembangan dan kemajuan program nuklir Iran tersebut, program nuklir Iran ini sempat terhenti akibat dari Revolusi Islam Iran pada tahun 1979. Program ini dihentikan oleh pimpinan tertinggi Iran pada saat itu, Ayatullah Khomeini, dengan alasan program ini tidak sesuai dengan ajaran Islam karena nuklir atau atom memiliki sifat yang destruktif atau merusak dan dapat menimbulkan benacana yang berkepanjangan. Respon dari Amerika Serikat dan negara-negara Eropa sendiri setelah menyaksikan revolusi yang terjadi di Iran pada saat itu langsung memberlakukan embargo terhadap Iran, terutama dalam hal persenjataan dan khususnya terhadap program nuklir Iran setelah kelompk revolusioner menggulingkan pemerintahan yang pro terhadap Amerika Serikat, Shah Reza Pahlevi. Pada dekade 1980-an setelah terjadinya revolusi, pemerintahan Iran secara resmi menyatakan bahwa program nuklir yang sempat terhenti harus dilanjutkan. Kelanjutan dari