Akhmad Rizkhi Ridhani | Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari (original) (raw)
Uploads
Talks by Akhmad Rizkhi Ridhani
Career Strategies quality vocational high school learners without rational thinking is a threat c... more Career Strategies quality vocational high school learners without rational thinking is a threat careers. Often learners on career choices simply by relying on friends, parental wishes, limited career information. Careers are the choice of learners for quality life throughout the life span. The rational mind of learners in achieving career creating quality human. Achieving a quality career needs a Guidance and Counseling strategy, it is necessary to research with fokos maslah how; implementation of career guidance and counseling, a SWOT analysis (Strength Weakness Opportunity Threat) implementation of career guidance and counseling as well as what strategies conducted at SMK Martyrs Banjarmasin. The method used is Case Study with data mining technique through observation and interview. The results of the study are described as Career Guidance and Counseling; Implementation, SWOT analysis of implementation as well as strategy carried out. Advice for teachers Guidance and Counseling in order to compile and execute the program based on SWOT analysis so that the implementation of Guidance and Counseling Career quality and sustanable
Masa anak-anak merupakan masa yang amat menyenangkan, seluruh manusia dimuka bumi ini tentu perna... more Masa anak-anak merupakan masa yang amat menyenangkan, seluruh manusia dimuka bumi ini tentu pernah merasakan betapa menyenangkan dan bahagianya menjadi anak-anak, selalu tertawa ceria setiap hari, bahkan menurut sebagai orang mengganggap masa anak-anak tersebut " tiada hari tanpa bermain " , selalu mendapatkan apa yang dipinta, selalu merasa bahwa dirinya disayangi , dikasihi, cintai, dan sebagainya. Namun dibalik kecerian dan kegembiraan anak-anak tersebut, peranan orang tua dalam mendidik anak-anaknya juga tidak bisa dilewatkan begitu saja. Orang tua harus berperan aktif dalam mendidik anak-anaknya, membangun serta membentuk kepribadian anak melalui cara-cara yang benar, penuh kesabaran, penuh cinta dan kasih sayang, kelemah lembutan (baik perbuatan ataupun perkataan), dan lain sebagainya. Hal ini dilakukan agar anak meniru perilaku orang tua tersebut dan menjadikannya sebagai kepribadian untuk dirinya dan terwujudlah kepribadian muslim. Selain dari pada itu juga Khalid (2012: 66) menjadikan anak memiliki kemampuan befikir, bertutur kata, bertindak, berakhlak, berperangai layaknya seorang muslim. Peranan orang tua dalam mendidik anak-anaknya tentu tidaklah semudah menuangkan air kedalam gelas (begitu mudah), banyak tantangan dan rintangan baik internal (dalam keluarga), maupun eksternal (lingkungan masyarakat). Dari segi internal, tidak sedikit orang tua diuji kesabarannya dalam mendidik anaknya (anak membantah orang tua, meremehkan, mencaci maki, dan perbuat lain yang tidak menyenangkan). Dari segi eksternal orang tua dibuat was-was dengan segala bentuk fenomena yang tidak baik (maraknya pergaulan bebas, narkoba, tawuran, dan lain sebagainya). Berdasarkan tantangan dan rintangan baik internal maupun eksternal tentu dapat kita bayangkan betapa sulitnya orang tua dalam mendidik, membangun, dan membentuk kepribadian anak menjadi sosok utuh pribadi mulia yakni pribadi muslim yang memiliki akhlaq mulia (berbicara lemah-lembut
Conference Presentations by Akhmad Rizkhi Ridhani
ABOUT THE CONFERENCE BICESS 2018-1st BORNEO INTERNATIONAL CONFERENCE ON EDUCATION AND SOCIAL SCIE... more ABOUT THE CONFERENCE
BICESS 2018-1st BORNEO INTERNATIONAL CONFERENCE ON EDUCATION AND SOCIAL SCIENCES will be held on September 10 2018 in Banjarmasin, South Kalimantan Indonesia is an interdisciplinary international conference that invites academician, independent scholars and researchers from around the world to meet and exchange the latest ideas and discuss issues concerning all fields of Education and Social Sciences
BINCESS 2018 provides the ideal opportunity to bring together professors, researchers and high education students of different disciplines, discuss new issues, and discover the most recent developments, researches and trends in education and social sciences. Academics making efforts in education, sub fields of which might include higher education, early childhood education, adult education, special education, e-learning, language education, etc. are highly welcomed.
Due to the nature of the conference with its focus on innovative ideas and developments, papers related to all areas of social sciences including communication, accounting, finance, economics, management, business, marketing, education, sociology, psychology, political science, law and other areas of social sciences; also all areas of humanities including anthropology, archaeology, architecture, art, ethics, folklore studies, history, language studies, literature, methodological studies, music, philosophy, poetry and theater are invited for the international conference.
Also academic presentations in the fields of theoretical, experimental, and applied Social Sciences are highly welcomed. For a detailed look for the conference topics please click here People without papers can also participate in this conference as audience so long as they find it interesting and meaningful. Submitted papers will be subject to peer review and evaluated based on originality and clarity of exposition.
Permendiknas No 27 Tahun 2008 Tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Konselor Sosok utuh komp... more Permendiknas No 27 Tahun 2008 Tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Konselor Sosok utuh kompetensi konselor mencakup kompetensi akademik dan profesional sebagai satu keutuhan. Kompetensi akademik merupakan landasan ilmiah dari kiat pelaksanaan pelayanan profesional bimbingan dan konseling. Kompetensi akademik merupakan landasan bagi pengembangan kompetensi profesional, yang meliputi: (1) memahami secara mendalam konseli yang dilayani, (2) menguasai landasan dan kerangka teoretik bimbingan dan konseling, (3) menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling yang memandirikan, dan (4) mengembangkan pribadi dan profesionalitas konselor secara berkelanjutan. Permendinas ini merupakan acuan bagi seorang professional dalam hal ini yakni guru BK/ Konselor dalam melaksanakan tugas, tanggung jawab, serta mematuhi kode etik profesi, hal ini dilakukan agar terwujud strategi pelayanan konseling professional yang efektif dan efesien. Selain itu pula, ketika seorang guru BK/ Konselor tersebut melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara professional, siswa-siswi di sekolah pun merasakan kebermanfaatan dari pelaksanaan konseling tersebut. Tujuan dari penelitian ini ialah merumuskan secara mendalam kermaknaan need assessment dalam merumujudkan strategi pelayanan konseling profesioal. Metodelogi yang digunakan pada penelitian ini ialah kajian pustka, metode ini digunakan oleh peneliti guna memperoleh gambaran secara mendalam mengenai kebermaknaan need assessment dalam mewujudkan strategi pelayanan konseling yang professional. Sehingga kebermaknaan need assessment ini tidak dipandang sebelah mata oleh para praktisi dalam hal ini yakni guru BK/ Konselor. Hasil dari penelitian ini bermaksud memberikan resitasi terhadap kebermaknaan need assessment dalam mewujudkan strategi pelayanan konseling secara professional. Kata Kunci : Need Assessment, Strategi Pelayanan, Konseling Profesional.
Book Reviews by Akhmad Rizkhi Ridhani
Papers by Akhmad Rizkhi Ridhani
Perkembangan remaja merupakan tahapan perkembangan dewasa. Karakteristik remaja awal dengan menca... more Perkembangan remaja merupakan tahapan perkembangan dewasa. Karakteristik remaja awal dengan mencari identitas diri dan pengakuan diri pada usia 11/13 tahun sampai dengan usia 18/20 tahun yang dijalani setelah tahapan perkembangan masa anak-anak. Pada tahapan usia 11/13 tahun sampai deang 14/15 tahun disebut remaja awal. Sedangkan tahapan usia 14/16 tahun sampai dengan 18/20 tahun disebut remaja akhir. Tahapan perkembangan remaja awal pada pendidikan formal berada di tingkat pendidikan Sekolah Menengah Pertama atau Madrasyah Ttsanawiyah. Remaja awal merupakan tahapan menentukan perkembangan pada tahap dalam kelompok. Meroko pada remaja awal dilakukan dimulai dengan ingin mencoba atau mengikuti gaya dan lagak teman meroko. Dengan metode survey terhadap 1660 responden sebagai partisipan remaja awal dari usia 11 tahun sampai dengan 17 tahun, duduk di kelas VII, kelas VIII, kelas IX pada tahun 2017 untuk Sekolah Menengah Pertama Negeri dan Swasta sebanyak 30 sekolah, pada Madrasyah Ttsa...
The purpose of this study: (1) investigate the implementation of group counseling in MTs of Banja... more The purpose of this study: (1) investigate the implementation of group counseling in MTs of Banjarmasin city, (2) determine ethical behavior of students in communicating with parents in MTs Banjar Selatan 1 Banjarmasin, (3) in a model of counseling services Islamic-based group to improve ethical behavior students in communicating with parents on students at MTs Banjar Selatan 1 Banjarmasin, (4) determine the effectiveness of the model Islamic -based group counseling services are effective to improve ethical behavior of students in communicating with parents on student MTs Banjar Selatan 1 Banjarmasin.
This study uses research and development (R & D), with the steps as follows: (1) a preliminary study, (2) development of hypothetical model, (3) expert validation, (4) model revision, (5) product trials, (6) final model.
Field test results, communicate ethical behavior of students to parents increased after following Islamic-based groups guidance services, proved to be effective for improving communicate ethical behavior with parents. Shown by the change of student’s ethical behavior communication to parents before treatment is being given and after treatment given. The results of testing the effectiveness of the model with independent t-test data obtained aided by SPSS 16, T count (10,603)> T table (2.145), then Ho is rejected and Ha accepted. Therefore it can be concluded that the Islamic -based group guidance service is effective for improving ethics communicate students with their parents.
Conclusions and Recommendations: (1) ethical behavior to communicate students with their parents before being given Islamic-based group guidance is located in the low category, (2) ethical behavior communicate with students to their parents after being given the service is at the high category, (3) has been found the model design Islamic-based group counseling services to improve the ethical behavior of students communicating to their parents, (4) the model is effective for improving the ethical behavior of students communicating to their parents.
Keywords: Group Guidance, Islamic-Based, Ethical Behavior Communicating with Parents.
Books by Akhmad Rizkhi Ridhani
Bimbingan belajar dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan pendidikan melalui keg... more Bimbingan belajar dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan pendidikan melalui kegiatan bermain sambil belajar yang mencakup pengembangan kemampuan dasar dan pembentukan perilaku. Bimbingan belajar merupakan bimbingan yang diarahkan untuk membantu para anak dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah belajar. 3. Bimbingan Karier Bimbingan karier, yaitu bimbingan untuk membantu anak dalam perencanaan, pengembangan dan pemecahan masalah-masalah karier, seperti pemahaman terhadap jabatan dan tugas-tugas kerja, pemahaman kondisi dan kemampuan diri, pemahaman kondisi lingkungan, perencanaan dan pengembangan karier, penyesuaian pekerjaan dan pemecahan masalah-masalah karier yang dihadapi secara sederhana. Pengelompokan pekerjaan ini menjadi gambaran alternatif pilihan karier anak di masa yang akan datang. a. Kecerdasan Linguistik. Pustakawan, pengelola arsip, kurator, ahli patologi kemampuan bicara, penulis, penyiar radio atau televisi, wartawan, sekretaris, ahli hukum, juru tulis dan juga guru bahasa. Konseling Anak Usia Dini (Panduan Praktis Bagi Konselor Profesional) b. Kecerdasan matematis-logis. Auditor, akuntan, agen pembelian, petugas penghitung tanggungan asuransi, ahli matematika, ilmuwan, ahli statistika, pakar risiko dan premi asuransi, analis komputer, ekonom, teknisi, petugas pembukuan, guru ilmu pasti dan ilmu alam. c. Kecerdasan Spasial. Insinyur, ahli lahan pertanian, arsitek, perencana pembangunan kota, seniman grafis, ahli dekorasi, interior, fotografer, guru kesenian, ahli pencipta, ahli menggambar peta, pilot, perajin seni halus, dan pematung. d. Kecerdasan Kinestetis-Jasmani. Ahli terapi jasmani, pemain akrobat, penari, aktor, mekanik, tukang kayu, perajin, guru olah raga, pekerja pabrik, koreografer, olahragawan profesional, dan ahli permata. e. Kecerdasan Musikal. Disc Jockey, musisi, perajin alat musik, penyetem piano, ahli terapi musik, penjual alat musik, pencipta lagu, teknisi studio, pemimpin paduan suara, penyanyi, guru musik, dan penulis notasi lagu. f. Kecerdasan Interpersonal. Administrator/pengarah sekolah, manajer, kepala sekolah, petugas bagian personalia, penengah dalam sengketa, sosiolog, antropolog, konselor, ahli jiwa, juru rawat, petugas humas, petugas bagian penjualan, agen perjalanan atau travel, dan pengarah sosial.
Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin, 2019
Dengan nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah SWT yang men... more Dengan nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah SWT yang menciptakan manusia secara lahir dalam kedaaan suci (fitrah). Sebagaimana manusia yang diciptakan oleh Allah SWT tentunya kita harus selalu taat kepada-Nya, menjauhi segala laranga-Nya, serta mengerjakan apa yang diperintahkan-Nya sebagai ungkapan rasa syukur kita kepada yang Maha Segala-galanya.
Dalam rangka mewujudkan Generasi penerus Bangsa yang memiliki karakter positif sehingga memiliki dan mengetahui norma, etika dan moralitas agama, serta nilai-nilai positif lainnya. Maka remaja sebagai generasi penerus bangsa perlu dipersiapkan menjadi manusia yang sehat secara jasmani, rohani, mental dan spiritual. Alhmadulillah atas ijin Allah SWT kami dapat menyelesaikan buku Pedoman Pelaksanaan Peer Counseling yang dimana buku ini berguna untuk para pelatih dan calon konselor sebaya untuk mewujudkan layanan bantuan yang terapiutik (hubungan saling membantu)
Buku pedoman ini merupakan tulisan yang akan terus berkembang agar mencapai tingkatan kedalaman dan keluasan yang memadai sebagai sumber belajar. untuk itu, maka koreksi, komentar, dan saran bagi pembaca sangat diharapkan untuk kepentingan pengembangan dan penyempurnaannya. Sekecil apapun bentuknya akan sangat dimanfaatkan bagi penulis. Buku ini diharapkan dapat menjadi sumber belajar bagi para praktisi bimbingan dan konseling sekolah, para mahasiswa, serta masyarakat umum yang memerlukanya dalam melatih dan membentuk para konselor sebaya.
Dengan nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah SWT yang men... more Dengan nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah SWT yang menciptakan manusia secara lahir dalam kedaaan suci (fitrah). Sebagaimana manusia yang diciptakan oleh Allah SWT tentunya kita harus selalu taat kepada-Nya, menjauhi segala laranga-Nya, serta mengerjakan apa yang diperintahkan-Nya sebagai ungkapan rasa syukur kita kepada yang Maha Segala-galanya. Namun ketika kita melihat fenomena yang terjadi saat ini sungguh miris hati kita, karena fenomena yang terjadi saat ini jauh dari apa yang diperintahkan-Nya. Sebagai salah satu contoh nyata yang terjadi saat ini ialah adab atau perilaku etik anak terhadap orang tua yang jauh dari apa yang telah ditetapkan-Nya dalam Al-Qur’an sebagai pedoman hidup manusia dimuka bumi. Anak saat ini sangat berani melawan orang tua baik secara verbal (ucapan) maupun non verbal (tingkah laku), bahkan ada yang sampai tega membunuh orang tua kandung mereka sendiri.
Pendidikan formal merupakan salah satu jalur untuk membentuk kepribadian anak agar menjadi seorang anak memiliki akhlaq mulia sesuai dengan Sistem Pendidikan Nasional Indonesia No 20 Tahun 2003 Pasal 1 Butir No 1. Buku panduan ini hadir ditangan anda tentunya untuk menjawab fenormena yang terjadi saat ini khususnya untuk menangani perilaku etik berkomunikasi anak terhadap orang tua. Buku panduan ini disusun bagi para praktisi bidang bimbingan dan konseling di jalur formal, namun tidak menutup kemungkinan buku panduan ini diimplementasikan di jalur non formal. Isi buku panduan ini disusun berdasarkan hasil penelitian tentang bimbingan kelompok berbasis religius untuk meningkatkan perilaku etik berkomunikasi anak terhadap orang tua. Selain itu pula isi buku panduan ini didasarkan atas pengkajian mendalam terhadap Al-Qur’an dan Hadist yang menjadi pondasi utama dalam penyusunan buku panduan ini.
Buku panduan ini merupakan tulisan awal yang akan terus berkembang agar mencapai tingkatan kedalaman dan keluasan yang memadai sebagai sumber belajar. untuk itu, maka koreksi, komentar, dan saran bagi pembaca sangat diharapkan untuk kepentingan pengembangan dan penyempurnaannya. Sekecil apapun bentuknya akan sangat dimanfaatkan bagi penulis. Buku ini diharapkan dapat menjadi sumber belajar bagi para praktisi bimbingan dan konseling sekolah, para mahasiswa, serta masyarakat umum yang memerlukanya dalam membentuk karakter anak islami.
Career Strategies quality vocational high school learners without rational thinking is a threat c... more Career Strategies quality vocational high school learners without rational thinking is a threat careers. Often learners on career choices simply by relying on friends, parental wishes, limited career information. Careers are the choice of learners for quality life throughout the life span. The rational mind of learners in achieving career creating quality human. Achieving a quality career needs a Guidance and Counseling strategy, it is necessary to research with fokos maslah how; implementation of career guidance and counseling, a SWOT analysis (Strength Weakness Opportunity Threat) implementation of career guidance and counseling as well as what strategies conducted at SMK Martyrs Banjarmasin. The method used is Case Study with data mining technique through observation and interview. The results of the study are described as Career Guidance and Counseling; Implementation, SWOT analysis of implementation as well as strategy carried out. Advice for teachers Guidance and Counseling in order to compile and execute the program based on SWOT analysis so that the implementation of Guidance and Counseling Career quality and sustanable
Masa anak-anak merupakan masa yang amat menyenangkan, seluruh manusia dimuka bumi ini tentu perna... more Masa anak-anak merupakan masa yang amat menyenangkan, seluruh manusia dimuka bumi ini tentu pernah merasakan betapa menyenangkan dan bahagianya menjadi anak-anak, selalu tertawa ceria setiap hari, bahkan menurut sebagai orang mengganggap masa anak-anak tersebut " tiada hari tanpa bermain " , selalu mendapatkan apa yang dipinta, selalu merasa bahwa dirinya disayangi , dikasihi, cintai, dan sebagainya. Namun dibalik kecerian dan kegembiraan anak-anak tersebut, peranan orang tua dalam mendidik anak-anaknya juga tidak bisa dilewatkan begitu saja. Orang tua harus berperan aktif dalam mendidik anak-anaknya, membangun serta membentuk kepribadian anak melalui cara-cara yang benar, penuh kesabaran, penuh cinta dan kasih sayang, kelemah lembutan (baik perbuatan ataupun perkataan), dan lain sebagainya. Hal ini dilakukan agar anak meniru perilaku orang tua tersebut dan menjadikannya sebagai kepribadian untuk dirinya dan terwujudlah kepribadian muslim. Selain dari pada itu juga Khalid (2012: 66) menjadikan anak memiliki kemampuan befikir, bertutur kata, bertindak, berakhlak, berperangai layaknya seorang muslim. Peranan orang tua dalam mendidik anak-anaknya tentu tidaklah semudah menuangkan air kedalam gelas (begitu mudah), banyak tantangan dan rintangan baik internal (dalam keluarga), maupun eksternal (lingkungan masyarakat). Dari segi internal, tidak sedikit orang tua diuji kesabarannya dalam mendidik anaknya (anak membantah orang tua, meremehkan, mencaci maki, dan perbuat lain yang tidak menyenangkan). Dari segi eksternal orang tua dibuat was-was dengan segala bentuk fenomena yang tidak baik (maraknya pergaulan bebas, narkoba, tawuran, dan lain sebagainya). Berdasarkan tantangan dan rintangan baik internal maupun eksternal tentu dapat kita bayangkan betapa sulitnya orang tua dalam mendidik, membangun, dan membentuk kepribadian anak menjadi sosok utuh pribadi mulia yakni pribadi muslim yang memiliki akhlaq mulia (berbicara lemah-lembut
ABOUT THE CONFERENCE BICESS 2018-1st BORNEO INTERNATIONAL CONFERENCE ON EDUCATION AND SOCIAL SCIE... more ABOUT THE CONFERENCE
BICESS 2018-1st BORNEO INTERNATIONAL CONFERENCE ON EDUCATION AND SOCIAL SCIENCES will be held on September 10 2018 in Banjarmasin, South Kalimantan Indonesia is an interdisciplinary international conference that invites academician, independent scholars and researchers from around the world to meet and exchange the latest ideas and discuss issues concerning all fields of Education and Social Sciences
BINCESS 2018 provides the ideal opportunity to bring together professors, researchers and high education students of different disciplines, discuss new issues, and discover the most recent developments, researches and trends in education and social sciences. Academics making efforts in education, sub fields of which might include higher education, early childhood education, adult education, special education, e-learning, language education, etc. are highly welcomed.
Due to the nature of the conference with its focus on innovative ideas and developments, papers related to all areas of social sciences including communication, accounting, finance, economics, management, business, marketing, education, sociology, psychology, political science, law and other areas of social sciences; also all areas of humanities including anthropology, archaeology, architecture, art, ethics, folklore studies, history, language studies, literature, methodological studies, music, philosophy, poetry and theater are invited for the international conference.
Also academic presentations in the fields of theoretical, experimental, and applied Social Sciences are highly welcomed. For a detailed look for the conference topics please click here People without papers can also participate in this conference as audience so long as they find it interesting and meaningful. Submitted papers will be subject to peer review and evaluated based on originality and clarity of exposition.
Permendiknas No 27 Tahun 2008 Tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Konselor Sosok utuh komp... more Permendiknas No 27 Tahun 2008 Tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Konselor Sosok utuh kompetensi konselor mencakup kompetensi akademik dan profesional sebagai satu keutuhan. Kompetensi akademik merupakan landasan ilmiah dari kiat pelaksanaan pelayanan profesional bimbingan dan konseling. Kompetensi akademik merupakan landasan bagi pengembangan kompetensi profesional, yang meliputi: (1) memahami secara mendalam konseli yang dilayani, (2) menguasai landasan dan kerangka teoretik bimbingan dan konseling, (3) menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling yang memandirikan, dan (4) mengembangkan pribadi dan profesionalitas konselor secara berkelanjutan. Permendinas ini merupakan acuan bagi seorang professional dalam hal ini yakni guru BK/ Konselor dalam melaksanakan tugas, tanggung jawab, serta mematuhi kode etik profesi, hal ini dilakukan agar terwujud strategi pelayanan konseling professional yang efektif dan efesien. Selain itu pula, ketika seorang guru BK/ Konselor tersebut melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara professional, siswa-siswi di sekolah pun merasakan kebermanfaatan dari pelaksanaan konseling tersebut. Tujuan dari penelitian ini ialah merumuskan secara mendalam kermaknaan need assessment dalam merumujudkan strategi pelayanan konseling profesioal. Metodelogi yang digunakan pada penelitian ini ialah kajian pustka, metode ini digunakan oleh peneliti guna memperoleh gambaran secara mendalam mengenai kebermaknaan need assessment dalam mewujudkan strategi pelayanan konseling yang professional. Sehingga kebermaknaan need assessment ini tidak dipandang sebelah mata oleh para praktisi dalam hal ini yakni guru BK/ Konselor. Hasil dari penelitian ini bermaksud memberikan resitasi terhadap kebermaknaan need assessment dalam mewujudkan strategi pelayanan konseling secara professional. Kata Kunci : Need Assessment, Strategi Pelayanan, Konseling Profesional.
Perkembangan remaja merupakan tahapan perkembangan dewasa. Karakteristik remaja awal dengan menca... more Perkembangan remaja merupakan tahapan perkembangan dewasa. Karakteristik remaja awal dengan mencari identitas diri dan pengakuan diri pada usia 11/13 tahun sampai dengan usia 18/20 tahun yang dijalani setelah tahapan perkembangan masa anak-anak. Pada tahapan usia 11/13 tahun sampai deang 14/15 tahun disebut remaja awal. Sedangkan tahapan usia 14/16 tahun sampai dengan 18/20 tahun disebut remaja akhir. Tahapan perkembangan remaja awal pada pendidikan formal berada di tingkat pendidikan Sekolah Menengah Pertama atau Madrasyah Ttsanawiyah. Remaja awal merupakan tahapan menentukan perkembangan pada tahap dalam kelompok. Meroko pada remaja awal dilakukan dimulai dengan ingin mencoba atau mengikuti gaya dan lagak teman meroko. Dengan metode survey terhadap 1660 responden sebagai partisipan remaja awal dari usia 11 tahun sampai dengan 17 tahun, duduk di kelas VII, kelas VIII, kelas IX pada tahun 2017 untuk Sekolah Menengah Pertama Negeri dan Swasta sebanyak 30 sekolah, pada Madrasyah Ttsa...
The purpose of this study: (1) investigate the implementation of group counseling in MTs of Banja... more The purpose of this study: (1) investigate the implementation of group counseling in MTs of Banjarmasin city, (2) determine ethical behavior of students in communicating with parents in MTs Banjar Selatan 1 Banjarmasin, (3) in a model of counseling services Islamic-based group to improve ethical behavior students in communicating with parents on students at MTs Banjar Selatan 1 Banjarmasin, (4) determine the effectiveness of the model Islamic -based group counseling services are effective to improve ethical behavior of students in communicating with parents on student MTs Banjar Selatan 1 Banjarmasin.
This study uses research and development (R & D), with the steps as follows: (1) a preliminary study, (2) development of hypothetical model, (3) expert validation, (4) model revision, (5) product trials, (6) final model.
Field test results, communicate ethical behavior of students to parents increased after following Islamic-based groups guidance services, proved to be effective for improving communicate ethical behavior with parents. Shown by the change of student’s ethical behavior communication to parents before treatment is being given and after treatment given. The results of testing the effectiveness of the model with independent t-test data obtained aided by SPSS 16, T count (10,603)> T table (2.145), then Ho is rejected and Ha accepted. Therefore it can be concluded that the Islamic -based group guidance service is effective for improving ethics communicate students with their parents.
Conclusions and Recommendations: (1) ethical behavior to communicate students with their parents before being given Islamic-based group guidance is located in the low category, (2) ethical behavior communicate with students to their parents after being given the service is at the high category, (3) has been found the model design Islamic-based group counseling services to improve the ethical behavior of students communicating to their parents, (4) the model is effective for improving the ethical behavior of students communicating to their parents.
Keywords: Group Guidance, Islamic-Based, Ethical Behavior Communicating with Parents.
Bimbingan belajar dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan pendidikan melalui keg... more Bimbingan belajar dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan pendidikan melalui kegiatan bermain sambil belajar yang mencakup pengembangan kemampuan dasar dan pembentukan perilaku. Bimbingan belajar merupakan bimbingan yang diarahkan untuk membantu para anak dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah belajar. 3. Bimbingan Karier Bimbingan karier, yaitu bimbingan untuk membantu anak dalam perencanaan, pengembangan dan pemecahan masalah-masalah karier, seperti pemahaman terhadap jabatan dan tugas-tugas kerja, pemahaman kondisi dan kemampuan diri, pemahaman kondisi lingkungan, perencanaan dan pengembangan karier, penyesuaian pekerjaan dan pemecahan masalah-masalah karier yang dihadapi secara sederhana. Pengelompokan pekerjaan ini menjadi gambaran alternatif pilihan karier anak di masa yang akan datang. a. Kecerdasan Linguistik. Pustakawan, pengelola arsip, kurator, ahli patologi kemampuan bicara, penulis, penyiar radio atau televisi, wartawan, sekretaris, ahli hukum, juru tulis dan juga guru bahasa. Konseling Anak Usia Dini (Panduan Praktis Bagi Konselor Profesional) b. Kecerdasan matematis-logis. Auditor, akuntan, agen pembelian, petugas penghitung tanggungan asuransi, ahli matematika, ilmuwan, ahli statistika, pakar risiko dan premi asuransi, analis komputer, ekonom, teknisi, petugas pembukuan, guru ilmu pasti dan ilmu alam. c. Kecerdasan Spasial. Insinyur, ahli lahan pertanian, arsitek, perencana pembangunan kota, seniman grafis, ahli dekorasi, interior, fotografer, guru kesenian, ahli pencipta, ahli menggambar peta, pilot, perajin seni halus, dan pematung. d. Kecerdasan Kinestetis-Jasmani. Ahli terapi jasmani, pemain akrobat, penari, aktor, mekanik, tukang kayu, perajin, guru olah raga, pekerja pabrik, koreografer, olahragawan profesional, dan ahli permata. e. Kecerdasan Musikal. Disc Jockey, musisi, perajin alat musik, penyetem piano, ahli terapi musik, penjual alat musik, pencipta lagu, teknisi studio, pemimpin paduan suara, penyanyi, guru musik, dan penulis notasi lagu. f. Kecerdasan Interpersonal. Administrator/pengarah sekolah, manajer, kepala sekolah, petugas bagian personalia, penengah dalam sengketa, sosiolog, antropolog, konselor, ahli jiwa, juru rawat, petugas humas, petugas bagian penjualan, agen perjalanan atau travel, dan pengarah sosial.
Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin, 2019
Dengan nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah SWT yang men... more Dengan nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah SWT yang menciptakan manusia secara lahir dalam kedaaan suci (fitrah). Sebagaimana manusia yang diciptakan oleh Allah SWT tentunya kita harus selalu taat kepada-Nya, menjauhi segala laranga-Nya, serta mengerjakan apa yang diperintahkan-Nya sebagai ungkapan rasa syukur kita kepada yang Maha Segala-galanya.
Dalam rangka mewujudkan Generasi penerus Bangsa yang memiliki karakter positif sehingga memiliki dan mengetahui norma, etika dan moralitas agama, serta nilai-nilai positif lainnya. Maka remaja sebagai generasi penerus bangsa perlu dipersiapkan menjadi manusia yang sehat secara jasmani, rohani, mental dan spiritual. Alhmadulillah atas ijin Allah SWT kami dapat menyelesaikan buku Pedoman Pelaksanaan Peer Counseling yang dimana buku ini berguna untuk para pelatih dan calon konselor sebaya untuk mewujudkan layanan bantuan yang terapiutik (hubungan saling membantu)
Buku pedoman ini merupakan tulisan yang akan terus berkembang agar mencapai tingkatan kedalaman dan keluasan yang memadai sebagai sumber belajar. untuk itu, maka koreksi, komentar, dan saran bagi pembaca sangat diharapkan untuk kepentingan pengembangan dan penyempurnaannya. Sekecil apapun bentuknya akan sangat dimanfaatkan bagi penulis. Buku ini diharapkan dapat menjadi sumber belajar bagi para praktisi bimbingan dan konseling sekolah, para mahasiswa, serta masyarakat umum yang memerlukanya dalam melatih dan membentuk para konselor sebaya.
Dengan nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah SWT yang men... more Dengan nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah SWT yang menciptakan manusia secara lahir dalam kedaaan suci (fitrah). Sebagaimana manusia yang diciptakan oleh Allah SWT tentunya kita harus selalu taat kepada-Nya, menjauhi segala laranga-Nya, serta mengerjakan apa yang diperintahkan-Nya sebagai ungkapan rasa syukur kita kepada yang Maha Segala-galanya. Namun ketika kita melihat fenomena yang terjadi saat ini sungguh miris hati kita, karena fenomena yang terjadi saat ini jauh dari apa yang diperintahkan-Nya. Sebagai salah satu contoh nyata yang terjadi saat ini ialah adab atau perilaku etik anak terhadap orang tua yang jauh dari apa yang telah ditetapkan-Nya dalam Al-Qur’an sebagai pedoman hidup manusia dimuka bumi. Anak saat ini sangat berani melawan orang tua baik secara verbal (ucapan) maupun non verbal (tingkah laku), bahkan ada yang sampai tega membunuh orang tua kandung mereka sendiri.
Pendidikan formal merupakan salah satu jalur untuk membentuk kepribadian anak agar menjadi seorang anak memiliki akhlaq mulia sesuai dengan Sistem Pendidikan Nasional Indonesia No 20 Tahun 2003 Pasal 1 Butir No 1. Buku panduan ini hadir ditangan anda tentunya untuk menjawab fenormena yang terjadi saat ini khususnya untuk menangani perilaku etik berkomunikasi anak terhadap orang tua. Buku panduan ini disusun bagi para praktisi bidang bimbingan dan konseling di jalur formal, namun tidak menutup kemungkinan buku panduan ini diimplementasikan di jalur non formal. Isi buku panduan ini disusun berdasarkan hasil penelitian tentang bimbingan kelompok berbasis religius untuk meningkatkan perilaku etik berkomunikasi anak terhadap orang tua. Selain itu pula isi buku panduan ini didasarkan atas pengkajian mendalam terhadap Al-Qur’an dan Hadist yang menjadi pondasi utama dalam penyusunan buku panduan ini.
Buku panduan ini merupakan tulisan awal yang akan terus berkembang agar mencapai tingkatan kedalaman dan keluasan yang memadai sebagai sumber belajar. untuk itu, maka koreksi, komentar, dan saran bagi pembaca sangat diharapkan untuk kepentingan pengembangan dan penyempurnaannya. Sekecil apapun bentuknya akan sangat dimanfaatkan bagi penulis. Buku ini diharapkan dapat menjadi sumber belajar bagi para praktisi bimbingan dan konseling sekolah, para mahasiswa, serta masyarakat umum yang memerlukanya dalam membentuk karakter anak islami.