Hadi Rianto | IKIP PGRI Pontianak (original) (raw)
Papers by Hadi Rianto
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan
Tujuan penelitian ini untuk memperoleh informasi tentang pengaruh model Blended Learning terhadap... more Tujuan penelitian ini untuk memperoleh informasi tentang pengaruh model Blended Learning terhadap hasil belajar siswa kelas X SMK Putra Khatulistiwa Pontianak. Tujuan khusus yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan: Hasil belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran berbasis Blended Learning, pengaruh sesudah model pembelajaran berbasis Blended Learning terhadap hasil belajar siswa pada materi Kewenangan Lembaga-Lembaga Negara di kelas X SMK Putra Khatulistiwa Pontianak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan bentuk penelitian Pre-Experimental dan rancangan penelitian one-grup pretest-posttest teknik pengumpul data yaitu teknik pengukuran dan dokumenter alat pengumpul data yaitu tes dan dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Putra Khatulistiwa Pontianak yang terdiri dari tiga kelas. Pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling sehingga diperoleh kelas X TKR SMK Putra...
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi secara objektif mengenai pembinaan budi peke... more Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi secara objektif mengenai pembinaan budi pekerti siswa SMP Negeri 1 Sengah Temila Kabupaten Landak melalui mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan bentuk deskriptif. Subjek penelitian siswa ini adalah kelas VIIA, VIIC dan VIIE, kelas VIIIB, VIIIC dan VIIID, kelas IXA, XIC dan IXF SMP Negeri 1 Sengah Temila Kabupaten Landak tahun pelajaran 2018/ 2019 yang berjumlah 9 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi dan teknik pengukuran. Adapun alat pengumpul data pada penelitian ini melalui wawancara. Hasil dari penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Guru Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan sudah berperan aktif dalam pembinaan budi pekerti siswa di SMP Negeri 1 Sengah Temila Kabupaten Landak baik yang dilakukan melalui proses pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan menanamkan nilai-nilai moral yang berhubungan dengan budi pekerti siswa, seperti kejujuran, kesopanan serta kedisiplinan maupun melalui pendekatan-pendekatan yang dilakukan dengan cara mencontohkan cara berbicara yang sopan dan cara berpakaian yang rapi; (2) Hasil pembinaan budi pekerti siswa SMP Negeri 1 Sengah Temila Kabupaten landak belum terimplementasi secara maksimal. Masih ada siswa yang yang kurang memahami pentingnya memiliki budi pekerti yang baik.
GERVASI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk (1) menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan, minat mahasisw... more Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk (1) menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan, minat mahasiswa untuk menekuni dunia wirausaha, (2) meningkatkan kreativitas berpikir mahasiswa dalam mengembangkan kemampuan wirausaha, (3) membuka wawasan tentang perkembangan dunia wirausaha di Kalimantan Barat, dan (4) memberikan motivasi kepada dosen dan mahasiswa untuk dapat berpartisipasi dalam mengembangkan dunia wirausaha di Kalimantan Barat. Selain itu, kegiatan ini diharapkan akan memberikan manfaat pada peningkatan kemampuan, minat, motivasi, inovasi, dan kreativitas mahasiswa untuk menekuni dunia wirausaha, meningkatnya kreativitas berpikir mahasiswa dalam mengembangkan kemampuan wirausaha, membuka wawasan tentang perkembangan dunia wirausaha di Kalimantan Barat, dan mendorong motivasi kepada dosen dan mahasiswa untuk dapat berpartisipasi dalam mengembangkan dunia wirausaha di Kalimantan Barat. Peserta kegiatan pelatihan kewirausahaan adalah mahasiswa Prodi PPKn di IKIP PGRI Pontianak ter...
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan
Penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran terhadap wujud nilai keadilan social bagi selu... more Penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran terhadap wujud nilai keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia, cerminan sikap keadilan sosial di lingkungan masyarakat Desa Pusat Damai, dan faktor apa saja yang merpengaruhi sikap keadilan di Desa Pusat Damai terhadap pengintegrasian nilai keadilan sosial di seluruh masyarakat Desa tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data diperoleh melalui observasi langsung, teknik komunikasi langsung dan teknik studi dokumenter. Hasil penelitian ini menemukan bahwa masyarakat Desa Pusat Damai masih ada sebagian masyarakatnya yang sampai saat ini masih memandang keadilan dengan sebelah mata, meskipun begitu sebagian besar masyarakat Desa Pusat Damai sudah dapat mengimpementasikan sila keadilan sosia bagi seluruh rakyat Indonesia dan butir- butir yang terkandung di dalamnya
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai hubungan kemampuan menggunakan media ... more Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai hubungan kemampuan menggunakan media visual dengan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan (PPKN) di kelas VIII SMP Negeri 17 Pontianak. Metode yang digunakan adalah studi korelasional, jumlah populasi yang tersedia adalah 205 orang siswa kelas VIII. Sampelnya adalah 30% dari tiap-tiap kelas yaitu 60 siswa. Teknik pengumpul data yang digunakan adalah teknik komunikasi tidak langsung dengan alat pengumpul data angket. Hasil penelitian untuk kemampuan guru dalam menggunakan media visual di kelas sebesar 80,03% dan tergolong baik. Sedangkan hasil penelitian untuk aktivitas belajar siswa diperoleh nilai 81,95% dan tergolong baik. Perhitungan korelasi menunjukkan angka yang signifikan, yaitu 0,58. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan guru menggunakan media visual dengan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran PPKN di kelas VIII SMP Negeri 17 Pontianak. Artinya kemampuan guru dalam menggunakan media visual dalam pembelajaran bisa meningkatkan aktivitas belajar siswa. Secara terperinci kesimpulannya adalah sebagai berikut; 1) Kemampuan guru menggunakan media visual tergolong baik; 2) Aktivitas belajar siswa tergolong baik; 3) Terdapat hubungan yang signifikan antara hubungan kemampuan guru dalam menggunakan media visual dengan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran PPKN Artinya, semakin baik kemampuan guru menggunakan media visual dalam pembelajaran maka semakin tinggi pula aktivitas belajar siswa. Sebaliknya, apabila guru Pendidikan Kewarganegaraan tidak mampu dalam menggunakan media visual maka aktivitas belajar akan menurun.
Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan untuk memecahkan masalah kemampuan berpikir kritis siswa ... more Penelitian tindakan kelas ini dilakukan untuk memecahkan masalah kemampuan berpikir kritis siswa yang dikembangkan melalui pembelajaran PPKn dengan menggunakan model pengajaran kasus, dengan menitik beratkan pada aktivitas belajar (berpikir) siswa. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas VII B SMPN 8Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya. Berdasarkan hasil analisa data dan mempertimbangkan temuan-temuan yang diperoleh saat penelitian tindakan dilaksanakan, maka hasil dari penelitian ini adalah 1) peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dapat dilakukan dengan menggunakan model pengajaran langsung 2) Perubahan kemampuan berpikir siswa yang ditandai dengan perubahan dari kemampuan berpikir sederhana yang terkesan bermain-main saat pembelajaran berlangsung, menjadi aktivitas belajar yang positif dengan memusatkan kemampuan berpikir menuju kearah berpikir kritis, 3) Adanya perubahan pemahaman pada konsep materi pelajaran yang ditunjukkan dengan keberanian siswa mengemukakan ide dan pendapat pada saat pelaksanaan pembelajaran.
GERVASI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Tidak bisa dipungkiri bahwa perubahan kurikulum selalu mengarah pada perbaikan sistem pendidikan.... more Tidak bisa dipungkiri bahwa perubahan kurikulum selalu mengarah pada perbaikan sistem pendidikan. Perubahan tersebut dilakukan karena dianggap belum sesuai dengan harapan yang diinginkan sehingga perlu adanya revitalisasi kurikulum. Usaha tersebut mesti dilakukan demi menciptakan generasi masa depan berkarakter, yang memahami jati diri bangsanya dan menciptakan anak yang unggul, mampu bersaing di dunia internasional. Melalui pendekatan yang dilakukan berdasarkan kurikulum 2013 diharapkan siswa kita memiliki kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif, sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan di zamannya, memasuki masa depan yang lebih baik. Adapun yang menjadi permasalahan dalam kegiatan yang dilaksanakan ini adalah sebagai berikut: (1) Masih rendahnya kemampuan guru dalam memahami pembuatan Perangkat Pembelajara PPKn sesuai dengan kurikulum 2013; (2) Masih rendahnya keterampilan guru dalam memahami pembuatan instrument penilaian sesuai dengan kurikulum 2013; (3) Belum memadainya keterampilan yang dimiliki oleh guru di daerah dalam mengembangkan media, model, strategi atau pendekatan pembelajaran.
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan
Tujuan penelitian ini untuk memperoleh informasi tentang pengaruh model Blended Learning terhadap... more Tujuan penelitian ini untuk memperoleh informasi tentang pengaruh model Blended Learning terhadap hasil belajar siswa kelas X SMK Putra Khatulistiwa Pontianak. Tujuan khusus yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan: Hasil belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran berbasis Blended Learning, pengaruh sesudah model pembelajaran berbasis Blended Learning terhadap hasil belajar siswa pada materi Kewenangan Lembaga-Lembaga Negara di kelas X SMK Putra Khatulistiwa Pontianak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan bentuk penelitian Pre-Experimental dan rancangan penelitian one-grup pretest-posttest teknik pengumpul data yaitu teknik pengukuran dan dokumenter alat pengumpul data yaitu tes dan dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Putra Khatulistiwa Pontianak yang terdiri dari tiga kelas. Pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling sehingga diperoleh kelas X TKR SMK Putra...
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi secara objektif mengenai pembinaan budi peke... more Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi secara objektif mengenai pembinaan budi pekerti siswa SMP Negeri 1 Sengah Temila Kabupaten Landak melalui mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan bentuk deskriptif. Subjek penelitian siswa ini adalah kelas VIIA, VIIC dan VIIE, kelas VIIIB, VIIIC dan VIIID, kelas IXA, XIC dan IXF SMP Negeri 1 Sengah Temila Kabupaten Landak tahun pelajaran 2018/ 2019 yang berjumlah 9 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi dan teknik pengukuran. Adapun alat pengumpul data pada penelitian ini melalui wawancara. Hasil dari penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Guru Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan sudah berperan aktif dalam pembinaan budi pekerti siswa di SMP Negeri 1 Sengah Temila Kabupaten Landak baik yang dilakukan melalui proses pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan menanamkan nilai-nilai moral yang berhubungan dengan budi pekerti siswa, seperti kejujuran, kesopanan serta kedisiplinan maupun melalui pendekatan-pendekatan yang dilakukan dengan cara mencontohkan cara berbicara yang sopan dan cara berpakaian yang rapi; (2) Hasil pembinaan budi pekerti siswa SMP Negeri 1 Sengah Temila Kabupaten landak belum terimplementasi secara maksimal. Masih ada siswa yang yang kurang memahami pentingnya memiliki budi pekerti yang baik.
GERVASI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk (1) menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan, minat mahasisw... more Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk (1) menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan, minat mahasiswa untuk menekuni dunia wirausaha, (2) meningkatkan kreativitas berpikir mahasiswa dalam mengembangkan kemampuan wirausaha, (3) membuka wawasan tentang perkembangan dunia wirausaha di Kalimantan Barat, dan (4) memberikan motivasi kepada dosen dan mahasiswa untuk dapat berpartisipasi dalam mengembangkan dunia wirausaha di Kalimantan Barat. Selain itu, kegiatan ini diharapkan akan memberikan manfaat pada peningkatan kemampuan, minat, motivasi, inovasi, dan kreativitas mahasiswa untuk menekuni dunia wirausaha, meningkatnya kreativitas berpikir mahasiswa dalam mengembangkan kemampuan wirausaha, membuka wawasan tentang perkembangan dunia wirausaha di Kalimantan Barat, dan mendorong motivasi kepada dosen dan mahasiswa untuk dapat berpartisipasi dalam mengembangkan dunia wirausaha di Kalimantan Barat. Peserta kegiatan pelatihan kewirausahaan adalah mahasiswa Prodi PPKn di IKIP PGRI Pontianak ter...
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan
Penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran terhadap wujud nilai keadilan social bagi selu... more Penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran terhadap wujud nilai keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia, cerminan sikap keadilan sosial di lingkungan masyarakat Desa Pusat Damai, dan faktor apa saja yang merpengaruhi sikap keadilan di Desa Pusat Damai terhadap pengintegrasian nilai keadilan sosial di seluruh masyarakat Desa tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data diperoleh melalui observasi langsung, teknik komunikasi langsung dan teknik studi dokumenter. Hasil penelitian ini menemukan bahwa masyarakat Desa Pusat Damai masih ada sebagian masyarakatnya yang sampai saat ini masih memandang keadilan dengan sebelah mata, meskipun begitu sebagian besar masyarakat Desa Pusat Damai sudah dapat mengimpementasikan sila keadilan sosia bagi seluruh rakyat Indonesia dan butir- butir yang terkandung di dalamnya
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai hubungan kemampuan menggunakan media ... more Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai hubungan kemampuan menggunakan media visual dengan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan (PPKN) di kelas VIII SMP Negeri 17 Pontianak. Metode yang digunakan adalah studi korelasional, jumlah populasi yang tersedia adalah 205 orang siswa kelas VIII. Sampelnya adalah 30% dari tiap-tiap kelas yaitu 60 siswa. Teknik pengumpul data yang digunakan adalah teknik komunikasi tidak langsung dengan alat pengumpul data angket. Hasil penelitian untuk kemampuan guru dalam menggunakan media visual di kelas sebesar 80,03% dan tergolong baik. Sedangkan hasil penelitian untuk aktivitas belajar siswa diperoleh nilai 81,95% dan tergolong baik. Perhitungan korelasi menunjukkan angka yang signifikan, yaitu 0,58. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan guru menggunakan media visual dengan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran PPKN di kelas VIII SMP Negeri 17 Pontianak. Artinya kemampuan guru dalam menggunakan media visual dalam pembelajaran bisa meningkatkan aktivitas belajar siswa. Secara terperinci kesimpulannya adalah sebagai berikut; 1) Kemampuan guru menggunakan media visual tergolong baik; 2) Aktivitas belajar siswa tergolong baik; 3) Terdapat hubungan yang signifikan antara hubungan kemampuan guru dalam menggunakan media visual dengan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran PPKN Artinya, semakin baik kemampuan guru menggunakan media visual dalam pembelajaran maka semakin tinggi pula aktivitas belajar siswa. Sebaliknya, apabila guru Pendidikan Kewarganegaraan tidak mampu dalam menggunakan media visual maka aktivitas belajar akan menurun.
Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan untuk memecahkan masalah kemampuan berpikir kritis siswa ... more Penelitian tindakan kelas ini dilakukan untuk memecahkan masalah kemampuan berpikir kritis siswa yang dikembangkan melalui pembelajaran PPKn dengan menggunakan model pengajaran kasus, dengan menitik beratkan pada aktivitas belajar (berpikir) siswa. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas VII B SMPN 8Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya. Berdasarkan hasil analisa data dan mempertimbangkan temuan-temuan yang diperoleh saat penelitian tindakan dilaksanakan, maka hasil dari penelitian ini adalah 1) peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dapat dilakukan dengan menggunakan model pengajaran langsung 2) Perubahan kemampuan berpikir siswa yang ditandai dengan perubahan dari kemampuan berpikir sederhana yang terkesan bermain-main saat pembelajaran berlangsung, menjadi aktivitas belajar yang positif dengan memusatkan kemampuan berpikir menuju kearah berpikir kritis, 3) Adanya perubahan pemahaman pada konsep materi pelajaran yang ditunjukkan dengan keberanian siswa mengemukakan ide dan pendapat pada saat pelaksanaan pembelajaran.
GERVASI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Tidak bisa dipungkiri bahwa perubahan kurikulum selalu mengarah pada perbaikan sistem pendidikan.... more Tidak bisa dipungkiri bahwa perubahan kurikulum selalu mengarah pada perbaikan sistem pendidikan. Perubahan tersebut dilakukan karena dianggap belum sesuai dengan harapan yang diinginkan sehingga perlu adanya revitalisasi kurikulum. Usaha tersebut mesti dilakukan demi menciptakan generasi masa depan berkarakter, yang memahami jati diri bangsanya dan menciptakan anak yang unggul, mampu bersaing di dunia internasional. Melalui pendekatan yang dilakukan berdasarkan kurikulum 2013 diharapkan siswa kita memiliki kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif, sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan di zamannya, memasuki masa depan yang lebih baik. Adapun yang menjadi permasalahan dalam kegiatan yang dilaksanakan ini adalah sebagai berikut: (1) Masih rendahnya kemampuan guru dalam memahami pembuatan Perangkat Pembelajara PPKn sesuai dengan kurikulum 2013; (2) Masih rendahnya keterampilan guru dalam memahami pembuatan instrument penilaian sesuai dengan kurikulum 2013; (3) Belum memadainya keterampilan yang dimiliki oleh guru di daerah dalam mengembangkan media, model, strategi atau pendekatan pembelajaran.