Sectio Agung - Academia.edu (original) (raw)
Phone: 0895-4142-50386
less
Uploads
Papers by Sectio Agung
Kemarin pada hari Jumat tanggal 20 Desember, kita dikejutkan dengan suatu kasus mundurnya kurator... more Kemarin pada hari Jumat tanggal 20 Desember, kita dikejutkan dengan suatu kasus mundurnya kurator dari suatu pameran disebabkan terjadinya silang pendapat dan tidak adanya kesepakatan akhir sang kurator dengan seniman. Hal ini mengarah dengan pameran tersebut terancam tidak dapat dilanjutkan sebab galeri berpihak kepada kurator dan berupaya mempertahankan standar kualitas galeri mengikuti penilaian kurator tersebut. Maka muncul diskursus dalam masyarakat awam, dari soal politisasi seni, hingga yang mempertanyakan ulang peran kurator yang sesungguhnya. Disini saya tidak ingin berupaya menjelaskan pertikaian sang seniman dan kurator tersebut, saya hanya akan memberi pandangan saya terhadap diskursus yang sedang ramai diperbincangkan, akan apa pentingnya kurator dalam mengatur seniman?
Menimbang apakah kurator perlu bagi seniman, saya ingin mengajukan pandangan bahwa kurator perlu dalam proses penyampaian karya seniman kepada publik. Pertama-tama disini saya membahas akan hak dan tanggung jawab seniman. Saya mengaitkan pembagian hak dan tanggung jawab tersebut dengan proses sintesa dialektik perkembangan komoditas ke karya seni, hingga tercapai bahwa karya seni sejatinya merupakan perihal relasi dan reproduksi jaringan pengetahuan dan produk budaya yang telah ada. Terakhir saya akan membahas peran kurator dalam menengahi seniman dan misi tanggung jawabnya dengan masyarakat luas yang awam.
Kemarin pada hari Jumat tanggal 20 Desember, kita dikejutkan dengan suatu kasus mundurnya kurator... more Kemarin pada hari Jumat tanggal 20 Desember, kita dikejutkan dengan suatu kasus mundurnya kurator dari suatu pameran disebabkan terjadinya silang pendapat dan tidak adanya kesepakatan akhir sang kurator dengan seniman. Hal ini mengarah dengan pameran tersebut terancam tidak dapat dilanjutkan sebab galeri berpihak kepada kurator dan berupaya mempertahankan standar kualitas galeri mengikuti penilaian kurator tersebut. Maka muncul diskursus dalam masyarakat awam, dari soal politisasi seni, hingga yang mempertanyakan ulang peran kurator yang sesungguhnya. Disini saya tidak ingin berupaya menjelaskan pertikaian sang seniman dan kurator tersebut, saya hanya akan memberi pandangan saya terhadap diskursus yang sedang ramai diperbincangkan, akan apa pentingnya kurator dalam mengatur seniman?
Menimbang apakah kurator perlu bagi seniman, saya ingin mengajukan pandangan bahwa kurator perlu dalam proses penyampaian karya seniman kepada publik. Pertama-tama disini saya membahas akan hak dan tanggung jawab seniman. Saya mengaitkan pembagian hak dan tanggung jawab tersebut dengan proses sintesa dialektik perkembangan komoditas ke karya seni, hingga tercapai bahwa karya seni sejatinya merupakan perihal relasi dan reproduksi jaringan pengetahuan dan produk budaya yang telah ada. Terakhir saya akan membahas peran kurator dalam menengahi seniman dan misi tanggung jawabnya dengan masyarakat luas yang awam.