Agus Jamaludin - Academia.edu (original) (raw)
Papers by Agus Jamaludin
THE INTERNATIONAL CONFERENCE ON ADVANCED MATERIAL AND TECHNOLOGY (ICAMT) 2021
The pure iron sample was treated using gas nitriding at 1000 °C for 1 hour. The morphology and ph... more The pure iron sample was treated using gas nitriding at 1000 °C for 1 hour. The morphology and phase analysis of the nitride layer was characterized by scanning electron microscope and X-ray diffraction. The thickness of the nitride layer and average grain size were derived from the scanning electron microscope micrograph. The crystallite size was determined by X-ray diffraction using the Williamson-Hall method. The micrograph from the scanning electron microscope showed a nitride layer, a diffusion zone, and a narrow gap between them. The thickness of the nitride layer was 8.1 ± 0.5 μm with a visible gap in the diffusion zone of 1.5 ± 0.5 μm. The grain size in the diffusion zone increased, and some interstitial to the iron lattice and/or precipitate at the grain boundary were observed. The phase analysis of the nitride layer showed a single phase ε-Fe2N with a crystallite size number of 549 Å.
ABSTRAK - Telah dilakukan pengujian kekuatan tarik dari serat nonwoven silikon karbida yang dibua... more ABSTRAK - Telah dilakukan pengujian kekuatan tarik dari serat nonwoven silikon karbida yang dibuat dari polycarbosilane menggunakan teknik electrospinning . Serat nonwoven silikon karbida dibuat dengan teknik electrospinning dengan parameter proses (tegangan, jarak ujung jarum ke kolektor dan laju umpan larutan) yang sama. Proses curing serat dilakukan dengan waktu 1; 1,5 dan 2 jam. Proses selanjutnya adalah proses pirolisis selama satu jam. Dilakukan pengujian tarik sampel serat nonwoven menggunakan frame bantu dengan laju penarikan sebesar 1 mm/s. Hasil yang diperoleh menunjukkan kekuatan tarik serat nonwoven berturut-turut sebesar 1,85 MPa; 8,98 MPa dan 10,66 MPa seiring dengan bertambahnya waktu curing yang dilakukan. Ukuran diameter serat nonwoven seiring dengan waktu curing berturut-turut adalah 6,13; 4,17 dan 4,23 μm. Dari hasil ini menunjukkan ketahanan serat dalam menerima beban tarik disebabkan oleh gesekan dan adesi antar serat, sedangkan kelenturan serat sangat d...
Tensile strength measurement has been done for silicon carbide nonwoven fiber that produced for p... more Tensile strength measurement has been done for silicon carbide nonwoven fiber that produced for polycarbosilane using electrospinning technique. Silicon carbide nonwoven fibers produced with the same process parameter (high voltage, tip to collector distance and feed rate solution). The curing process time varied at 1, 1.5 and 2 hour(s). The pyrolysis process took placed after the curing process for 1 hour. Tensile measurement for the nonwoven fiber has done by framed the sample and the pulling speed at 1 mm/s. The results showed the tensile strength of nonwoven fiber has a lower value compared to the woven silicon carbide fiber. Tensile strength of the fibers against the curing process time were 1.85 MPa, 8.98 MPa and 10.66 MPa, respectively. The fibers diameter value against the curing process time were 6.13, 4.17 and 4.23 μm. These results showed the fibers toughness take the tensile load caused by the friction and adhesion inter-fibers, then the elasticity of fibers depend on th...
Key Engineering Materials, 2022
The AlCrFeNi alloys has successfully synthesized with the composition of Al, Cr, Fe, and Ni at 25... more The AlCrFeNi alloys has successfully synthesized with the composition of Al, Cr, Fe, and Ni at 25 atomic percent. The synthesis of this material is to obtain an alloy intended as nuclear fuel cladding for a research reactor with high uranium density. The AlCrFeNi alloys made from pressed powder then sintered at temperatures of 800, 900, and 1000 °C with a dwelling time for one hour. Sintering process was conducted in inert atmosphere. The obtained alloys were analyzed using the X-ray diffraction (XRD) for phase analysis and the Scanning Electron Microscope (SEM) for morphological observation and elemental analysis. From the diffraction pattern, the three alloys synthesized had the dominant B2 phase. Alloys sintered at 800 °C and 900 °C show the FCC phase linear in composition value with the sintering temperature. From the diffraction pattern, a theoretical density value is also obtained. The results indicate that the alloy with the only B2 phase has the lowest density of 5.932 g/cm3...
ABSTRAK TRANSFER MATERIAL RADIOAKTIF DI HOTCELL 101 IRM VIA KH-IPSB3 . Transfer material radioakt... more ABSTRAK TRANSFER MATERIAL RADIOAKTIF DI HOTCELL 101 IRM VIA KH-IPSB3 . Transfer material radioaktif berupa bahan bakar bekas di hotcell Instalasi Radiometalurgi (IRM) melalui Kanal Hubung Instalasi Penyimpanan Sementara Bahan Bakar Bekas (KH-IPSB3) telah dipelajari. Tujuan penulisan adalah untuk berbagi pengalaman agar proses transfer yang sama dapat dilakukan oleh personil lain dengan baik, lancar dan aman serta tersedianya dokumen pelengkap dari hasil kegiatan ini diharapkan akan membantu pekerjaan yang sama pada waktu yang akan datang bila dilaksanakan oleh personil yang belum pernah melakukannya. . Studi ini merupakan kombinasi antara studi literatur/dokumen, studi lapangan, diskusi, materi pelatihan/ coaching operator dan supervisor hotcell serta pengalaman dari praktek pelaksanaan transfer bahan bakar bekas. Transfer dilakukan dengan menggunakan fasilitas hotcell 101 dan fasilitas kanal hubung di bawah hotcell 101. Hasil studi transfer menunjukkan bahwa transfer bahan bakar b...
AIP Conference Proceedings, 2020
ABSTRAK PENENTUAN KESTABILAN SPARKING SPEKTROMETER EMISI MENGGUNAKAN BAHAN PADUAN ALUMINIUM. Tela... more ABSTRAK PENENTUAN KESTABILAN SPARKING SPEKTROMETER EMISI MENGGUNAKAN BAHAN PADUAN ALUMINIUM. Telah dilakukan penentuan kestabilan sparking spektrometer emisi dengan menggunakan bahan paduan aluminium. Tujuannya adalah untuk mengetahui unjuk kerja alat spektrometer emisi dalam analisis unsur logam pada bahan berbasis aluminium. Bahan yang digunakan adalah bahan standar sekunder aluminum dengan berbagai konsentrasi dan bahan standar Certificate Reference Material (CRM) ALCAN. Preparasi permukaan bahan yang dikenakan sparking dilakukan melalui proses pembubutan sampai rata dan halus, kemudian dibersihkan menggunakan air bebas mineral dan aseton. Sparking dilakukan dengan menggunakan sumber eksitasi sesuai program yang telah tersedia dalam program pengoperasian alat. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa kestabilan sparking tercapai pada sparking yang ke 8 dengan cacat permukaan bahan sesuai dengan persyaratan analisis dan nilai Al corr sekitar 6. Pada kondisi ini dilakukan pengukura...
ABSTRAK DISTRIBUSI PERUBAHAN SERBUK URANIUM DIOKSIDA DALAM DERUM PENYIMPANAN . Serbuk uranium dio... more ABSTRAK DISTRIBUSI PERUBAHAN SERBUK URANIUM DIOKSIDA DALAM DERUM PENYIMPANAN . Serbuk uranium dioksida telah disimpan dalam drum selama beberapa kurun waktu. Serbuk ini mengalami pertambahan berat, pertambahan berat ini kemungkinan disebabkan terjadinya kontak antara serbuk dengan udara sekitar. Bilamana spesifikasi serbuk tersebut berubah maka parameter yang digunakan untuk pembuatan pelet akan berbeda. Guna memastikan kondisi tersebut maka dilakukan penelitian tentang pola kandungan uap air dan angka banding O/U dalam UO 2 dari beberapa posisi kedalaman. Sampling serbuk uranium dilakukan secara radom pada kedalaman 10cm, 20cm, 30cm, 40cm dan 50cm. Kandungan uap air dalam serbuk dianalisis dengan metode grafimetri, sedangkan penentuan angka banding dilakukan dengan cara grafimetri dan fluoresensi sinar-X dengan memantau intensitas sinar-X U-Ma. Makin sering serbuk dalam drum penyimpanan kontak dengan udara terjadi, maka kandungan molekul air dan angka banding O/U dalam serbuk ya...
Urania Jurnal Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir, 2020
PENENTUAN RECOVERY NEODYMIUM DAN CERIUM PADA PROSES PEMISAHAN ISOTOP DARI SIMULASI PEB U3SI2/Al P... more PENENTUAN RECOVERY NEODYMIUM DAN CERIUM PADA PROSES PEMISAHAN ISOTOP DARI SIMULASI PEB U3SI2/Al PRA IRADIASI. Neodymium (Nd) merupakan salah satu isotop hasil fisi yang digunakan sebagai indikator burnup bahan bakar nuklir karena isotop Nd merupakan hasil fisi yang stabil, mempunyai yield yang cukup besar, tidak mudah menguap dan mempunyai tampang lintang penangkap neutron yang rendah. Penentuan burnup menggunakan isotop Nd ini dapat mendukung dan memverifikasi hasil penentuan burnup yang telah dilakukan sebelumnya yaitu menggunakan isotop Cs, U dan Pu. Penentuan burnup menggunakan isotop Nd dilakukan secara merusak (Destructive Test, DT) berdasarkan kepada penentuan isotop spesifik yang dilakukan secara fisikokima menggunakan peralatan spektrometer massa. Berdasarkan metode ASTM E 321-69 untuk melakukan analisis isotop Nd diperlukan pemisahan Nd dari Ce karena Isotop 142Ce mengganggu pengukuran 142Nd yang disebabkan oleh sifat isobar kedua isotop tersebut. Fenomena ini akan mempen...
Pin Pengelolaan Instalasi Nuklir, Jan 3, 2014
ABSTRAK Kemajuan teknologi pendeteksi hasil sinar X - Ray fluoresence semakin berkembang, adanya... more ABSTRAK Kemajuan teknologi pendeteksi hasil sinar X - Ray fluoresence semakin berkembang, adanya teknologi elektronik semikonduktor membuat sistem pendeteksian semakin ramping dan simpel. Penggantian bagian detektor alat XRF Arl – quant’X bertujuan untuk memperbaiki sekaligus meningkatkan kemampuan alat tersebut di instalasi radiometalurgi- PTBBN. Peningkatan performa X –ray fluorescence dengan meng – upgrade dari PCD ( Peltier Cooled Detector ) ke SDD ( Silicon Drift Detector ) berhasil dibuktikan dengan data kalibrasi gain DAC yang sesuai pengaturan ( setting ), Uji kestabilan operasi di perulangan 50 kali proses yang memenuhi kategori stabil ( On Spec ), nilai resolusi terbaik yang ditunjukkan oleh nilai Full Width at Half Maximum ( FWHM ) sebesar 158 KeV, dan hasil pengujian kualitatif dengan ketepatan identifikasi spektrum di setiap unsurnya ( Zr, Sn, Cr & Ni ) serta hasil pengujian kuantitatif komposisi unsur standard zirconium ( Zr = 98 %, Sn = 1,4 % , Cr = 0,1% , Ni = 0,05...
THE INTERNATIONAL CONFERENCE ON ADVANCED MATERIAL AND TECHNOLOGY (ICAMT) 2021
The pure iron sample was treated using gas nitriding at 1000 °C for 1 hour. The morphology and ph... more The pure iron sample was treated using gas nitriding at 1000 °C for 1 hour. The morphology and phase analysis of the nitride layer was characterized by scanning electron microscope and X-ray diffraction. The thickness of the nitride layer and average grain size were derived from the scanning electron microscope micrograph. The crystallite size was determined by X-ray diffraction using the Williamson-Hall method. The micrograph from the scanning electron microscope showed a nitride layer, a diffusion zone, and a narrow gap between them. The thickness of the nitride layer was 8.1 ± 0.5 μm with a visible gap in the diffusion zone of 1.5 ± 0.5 μm. The grain size in the diffusion zone increased, and some interstitial to the iron lattice and/or precipitate at the grain boundary were observed. The phase analysis of the nitride layer showed a single phase ε-Fe2N with a crystallite size number of 549 Å.
ABSTRAK - Telah dilakukan pengujian kekuatan tarik dari serat nonwoven silikon karbida yang dibua... more ABSTRAK - Telah dilakukan pengujian kekuatan tarik dari serat nonwoven silikon karbida yang dibuat dari polycarbosilane menggunakan teknik electrospinning . Serat nonwoven silikon karbida dibuat dengan teknik electrospinning dengan parameter proses (tegangan, jarak ujung jarum ke kolektor dan laju umpan larutan) yang sama. Proses curing serat dilakukan dengan waktu 1; 1,5 dan 2 jam. Proses selanjutnya adalah proses pirolisis selama satu jam. Dilakukan pengujian tarik sampel serat nonwoven menggunakan frame bantu dengan laju penarikan sebesar 1 mm/s. Hasil yang diperoleh menunjukkan kekuatan tarik serat nonwoven berturut-turut sebesar 1,85 MPa; 8,98 MPa dan 10,66 MPa seiring dengan bertambahnya waktu curing yang dilakukan. Ukuran diameter serat nonwoven seiring dengan waktu curing berturut-turut adalah 6,13; 4,17 dan 4,23 μm. Dari hasil ini menunjukkan ketahanan serat dalam menerima beban tarik disebabkan oleh gesekan dan adesi antar serat, sedangkan kelenturan serat sangat d...
Tensile strength measurement has been done for silicon carbide nonwoven fiber that produced for p... more Tensile strength measurement has been done for silicon carbide nonwoven fiber that produced for polycarbosilane using electrospinning technique. Silicon carbide nonwoven fibers produced with the same process parameter (high voltage, tip to collector distance and feed rate solution). The curing process time varied at 1, 1.5 and 2 hour(s). The pyrolysis process took placed after the curing process for 1 hour. Tensile measurement for the nonwoven fiber has done by framed the sample and the pulling speed at 1 mm/s. The results showed the tensile strength of nonwoven fiber has a lower value compared to the woven silicon carbide fiber. Tensile strength of the fibers against the curing process time were 1.85 MPa, 8.98 MPa and 10.66 MPa, respectively. The fibers diameter value against the curing process time were 6.13, 4.17 and 4.23 μm. These results showed the fibers toughness take the tensile load caused by the friction and adhesion inter-fibers, then the elasticity of fibers depend on th...
Key Engineering Materials, 2022
The AlCrFeNi alloys has successfully synthesized with the composition of Al, Cr, Fe, and Ni at 25... more The AlCrFeNi alloys has successfully synthesized with the composition of Al, Cr, Fe, and Ni at 25 atomic percent. The synthesis of this material is to obtain an alloy intended as nuclear fuel cladding for a research reactor with high uranium density. The AlCrFeNi alloys made from pressed powder then sintered at temperatures of 800, 900, and 1000 °C with a dwelling time for one hour. Sintering process was conducted in inert atmosphere. The obtained alloys were analyzed using the X-ray diffraction (XRD) for phase analysis and the Scanning Electron Microscope (SEM) for morphological observation and elemental analysis. From the diffraction pattern, the three alloys synthesized had the dominant B2 phase. Alloys sintered at 800 °C and 900 °C show the FCC phase linear in composition value with the sintering temperature. From the diffraction pattern, a theoretical density value is also obtained. The results indicate that the alloy with the only B2 phase has the lowest density of 5.932 g/cm3...
ABSTRAK TRANSFER MATERIAL RADIOAKTIF DI HOTCELL 101 IRM VIA KH-IPSB3 . Transfer material radioakt... more ABSTRAK TRANSFER MATERIAL RADIOAKTIF DI HOTCELL 101 IRM VIA KH-IPSB3 . Transfer material radioaktif berupa bahan bakar bekas di hotcell Instalasi Radiometalurgi (IRM) melalui Kanal Hubung Instalasi Penyimpanan Sementara Bahan Bakar Bekas (KH-IPSB3) telah dipelajari. Tujuan penulisan adalah untuk berbagi pengalaman agar proses transfer yang sama dapat dilakukan oleh personil lain dengan baik, lancar dan aman serta tersedianya dokumen pelengkap dari hasil kegiatan ini diharapkan akan membantu pekerjaan yang sama pada waktu yang akan datang bila dilaksanakan oleh personil yang belum pernah melakukannya. . Studi ini merupakan kombinasi antara studi literatur/dokumen, studi lapangan, diskusi, materi pelatihan/ coaching operator dan supervisor hotcell serta pengalaman dari praktek pelaksanaan transfer bahan bakar bekas. Transfer dilakukan dengan menggunakan fasilitas hotcell 101 dan fasilitas kanal hubung di bawah hotcell 101. Hasil studi transfer menunjukkan bahwa transfer bahan bakar b...
AIP Conference Proceedings, 2020
ABSTRAK PENENTUAN KESTABILAN SPARKING SPEKTROMETER EMISI MENGGUNAKAN BAHAN PADUAN ALUMINIUM. Tela... more ABSTRAK PENENTUAN KESTABILAN SPARKING SPEKTROMETER EMISI MENGGUNAKAN BAHAN PADUAN ALUMINIUM. Telah dilakukan penentuan kestabilan sparking spektrometer emisi dengan menggunakan bahan paduan aluminium. Tujuannya adalah untuk mengetahui unjuk kerja alat spektrometer emisi dalam analisis unsur logam pada bahan berbasis aluminium. Bahan yang digunakan adalah bahan standar sekunder aluminum dengan berbagai konsentrasi dan bahan standar Certificate Reference Material (CRM) ALCAN. Preparasi permukaan bahan yang dikenakan sparking dilakukan melalui proses pembubutan sampai rata dan halus, kemudian dibersihkan menggunakan air bebas mineral dan aseton. Sparking dilakukan dengan menggunakan sumber eksitasi sesuai program yang telah tersedia dalam program pengoperasian alat. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa kestabilan sparking tercapai pada sparking yang ke 8 dengan cacat permukaan bahan sesuai dengan persyaratan analisis dan nilai Al corr sekitar 6. Pada kondisi ini dilakukan pengukura...
ABSTRAK DISTRIBUSI PERUBAHAN SERBUK URANIUM DIOKSIDA DALAM DERUM PENYIMPANAN . Serbuk uranium dio... more ABSTRAK DISTRIBUSI PERUBAHAN SERBUK URANIUM DIOKSIDA DALAM DERUM PENYIMPANAN . Serbuk uranium dioksida telah disimpan dalam drum selama beberapa kurun waktu. Serbuk ini mengalami pertambahan berat, pertambahan berat ini kemungkinan disebabkan terjadinya kontak antara serbuk dengan udara sekitar. Bilamana spesifikasi serbuk tersebut berubah maka parameter yang digunakan untuk pembuatan pelet akan berbeda. Guna memastikan kondisi tersebut maka dilakukan penelitian tentang pola kandungan uap air dan angka banding O/U dalam UO 2 dari beberapa posisi kedalaman. Sampling serbuk uranium dilakukan secara radom pada kedalaman 10cm, 20cm, 30cm, 40cm dan 50cm. Kandungan uap air dalam serbuk dianalisis dengan metode grafimetri, sedangkan penentuan angka banding dilakukan dengan cara grafimetri dan fluoresensi sinar-X dengan memantau intensitas sinar-X U-Ma. Makin sering serbuk dalam drum penyimpanan kontak dengan udara terjadi, maka kandungan molekul air dan angka banding O/U dalam serbuk ya...
Urania Jurnal Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir, 2020
PENENTUAN RECOVERY NEODYMIUM DAN CERIUM PADA PROSES PEMISAHAN ISOTOP DARI SIMULASI PEB U3SI2/Al P... more PENENTUAN RECOVERY NEODYMIUM DAN CERIUM PADA PROSES PEMISAHAN ISOTOP DARI SIMULASI PEB U3SI2/Al PRA IRADIASI. Neodymium (Nd) merupakan salah satu isotop hasil fisi yang digunakan sebagai indikator burnup bahan bakar nuklir karena isotop Nd merupakan hasil fisi yang stabil, mempunyai yield yang cukup besar, tidak mudah menguap dan mempunyai tampang lintang penangkap neutron yang rendah. Penentuan burnup menggunakan isotop Nd ini dapat mendukung dan memverifikasi hasil penentuan burnup yang telah dilakukan sebelumnya yaitu menggunakan isotop Cs, U dan Pu. Penentuan burnup menggunakan isotop Nd dilakukan secara merusak (Destructive Test, DT) berdasarkan kepada penentuan isotop spesifik yang dilakukan secara fisikokima menggunakan peralatan spektrometer massa. Berdasarkan metode ASTM E 321-69 untuk melakukan analisis isotop Nd diperlukan pemisahan Nd dari Ce karena Isotop 142Ce mengganggu pengukuran 142Nd yang disebabkan oleh sifat isobar kedua isotop tersebut. Fenomena ini akan mempen...
Pin Pengelolaan Instalasi Nuklir, Jan 3, 2014
ABSTRAK Kemajuan teknologi pendeteksi hasil sinar X - Ray fluoresence semakin berkembang, adanya... more ABSTRAK Kemajuan teknologi pendeteksi hasil sinar X - Ray fluoresence semakin berkembang, adanya teknologi elektronik semikonduktor membuat sistem pendeteksian semakin ramping dan simpel. Penggantian bagian detektor alat XRF Arl – quant’X bertujuan untuk memperbaiki sekaligus meningkatkan kemampuan alat tersebut di instalasi radiometalurgi- PTBBN. Peningkatan performa X –ray fluorescence dengan meng – upgrade dari PCD ( Peltier Cooled Detector ) ke SDD ( Silicon Drift Detector ) berhasil dibuktikan dengan data kalibrasi gain DAC yang sesuai pengaturan ( setting ), Uji kestabilan operasi di perulangan 50 kali proses yang memenuhi kategori stabil ( On Spec ), nilai resolusi terbaik yang ditunjukkan oleh nilai Full Width at Half Maximum ( FWHM ) sebesar 158 KeV, dan hasil pengujian kualitatif dengan ketepatan identifikasi spektrum di setiap unsurnya ( Zr, Sn, Cr & Ni ) serta hasil pengujian kuantitatif komposisi unsur standard zirconium ( Zr = 98 %, Sn = 1,4 % , Cr = 0,1% , Ni = 0,05...