Agustine Ramie - Academia.edu (original) (raw)
Papers by Agustine Ramie
Jurnal Ilmu Kesehatan Insan Sehat, Dec 24, 2023
Keputihan merupakan salah satu masalah yang sejak lama menjadi persoalan bagi kaum perempuan. Kep... more Keputihan merupakan salah satu masalah yang sejak lama menjadi persoalan bagi kaum perempuan. Keputihan atau Flour Albus gejala yang sangat sering dialami oleh sebagian besar perempuan. Gangguan ini merupakan masalah kedua sesudah gangguan haid. Keputihan seringkali tidak ditangani dengan serius oleh para remaja putri. Keputihan bisa jadi indikasi adanya penyakit serius. Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengetahuan pencegahan keputihan abnormal (flour albus) pada remaja putri. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriftif dengan populasi siswi SMAN 1 Martapura sebanyak 376 orang dengan besar sampel 194 responden, dipilih secara proportional stratified random sampling dan data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dipresentasikan menggunakan tabel distribusi frekuensi. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki pengetahuan cukup tentang pencegahan keputihan abnormal (Flour Albus) yaitu sebanyak 51%, pengetahuan tentang penggunaan pakaian dalam dengan kategori cukup sebanyak 74.7%, pengetahuan merawat genitalia mayoritas kategori cukup sebanyak 86.1%, pengetahuan penggunaan cairan pembersih genitalia mayoritas cukup sebesar 78.4% dan pengetahuan penggunaan pantyliner mayoritas cukup sebanyak 68%. Kesimpulan: Pengetahuan pencegahan keputihan abnormal (Flour Albus) pada remaja putri kategori cukup. Saran: penyuluhan kesehatan secara berkala terkait kesehatan reproduksi remaja dan spesifik dalam pencegahan terjadinya keputihan yang abnormal melalui kegiatan UKS (usaha kesehatan sekolah).
Good knowledge is needed to be able to recognize, overcome, and prevent vaginal discharge in youn... more Good knowledge is needed to be able to recognize, overcome, and prevent vaginal discharge in young women, so that it can be treated according to the cause. The results of interviews with 10 students at SMPN 2 Banjarbaru, 5 of whom said that they did not know what vaginal discharge meant, 1 person said that vaginal discharge was a liquid that comes out of the female genitalia, and 4 people did not know whether vaginal discharge was normal or not. happen. Of the 10 students, 4 of them said they had experienced vaginal discharge. The purpose of this activity is to increase knowledge of young women (students at SMPN 2 Banjarbaru) about vaginal discharge. The service method is carried out by increasing knowledge of young women (students of SMPN 2 Banjarbaru) with the lecture method, and discussions related to vaginal discharge. After lectures and discussions, the female students were asked to explain vaginal discharge correctly. The evaluation that will be carried out is that the first is done before the lecture and the question and answer is carried out with a pretest (questionnaire) first to find out how far the students of SMPN 2 Banjarbaru know about leucorrhoea, then after being given a lecture and discussion a posttest (questionnaire) will be carried out. This increase in knowledge is closely related to programs in improving adolescent reproductive health. The conclusion that this activity is very useful for providing the right information to young women about leucorrhoea. Suggestions after being given information about vaginal discharge, female adolescents can take appropriate treatment if female adolescents experience vaginal discharge and can prevent recurrent vaginal discharge.
Pemenuhan nutrisi yang baik bagi ibu dalam masa nifas adalah salah satu program yang dapat menuru... more Pemenuhan nutrisi yang baik bagi ibu dalam masa nifas adalah salah satu program yang dapat menurunkan Angka Kematian Ibu. Kebutuhan nutrisi pada masa nifas terutama bila menyusui akan meningkat 25%, karena berguna untuk proses kesembuhan karena sehabis melahirkan dan untuk memproduksi air susu yang cukup untuk menyehatkan bayi. Pada beberapa budaya, pantang makan pada ibu nifas dapat berpengaruh terhadap asupan nutrisi. Terutama pada suku Banjar di Kalimantan Selatan yang masih kental dengan budayanya yang memiliki banyak pantangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan tentang pemenuhan nutrisi pada masa nifas berdasarkan sosial budaya ibu di Desa Tambak Anyar Ulu. Metode : Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Teknik sampel yang digunakan yaitu purposive sampling dengan jumlah sampel 114 orang. Pengukuran menggunakan kuisioner. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan tentang pemenuhan nutrisi pada masa nifas berdasarkan sosial budaya ibu di Desa Tambak Anyar Ulu Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar dengan kategori baik 69 responden (60,5%), cukup 42 responden (36,8%), dan kategori kurang 3 responden (2,6%). Kesimpulan : Pengetahuan ibu tentang pemenuhan nutrisi pada masa nifas berdasarkan sosial budaya masih belumoptimal sehingga diharapkan ibu mengikuti penyuluhan dari tenaga kesehatan.
Pola makan merupakan faktor yang berperan penting dalam proses pertumbuhan anak balita. Pola maka... more Pola makan merupakan faktor yang berperan penting dalam proses pertumbuhan anak balita. Pola makan yang tidak sehat dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan, sehingga dapat menyebabkan tubuh anak menjadi kurus, pendek dan bahkan bisa menyebabkan masalah gizi yang lebih berat lagi. Puskesmas Cempaka Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan menemukan 22% dari 400 anak yang mengalami masalah gizi (gizi buruk, gizi kurang dan gizi lebih) ditinjau dari berat badan berdasarkan umur. Penelitian ini bertujuan menggambarkan pola makan anak umur 3-5 tahun yang mengalami gizi kurang. Jenis penelitian deskriptif dengan populasi seluruh orangtua yang mempunyai anak umur 3-5 tahun yang mengalami masalah gizi kurang. Sampel sebanyak 37 responden dengan teknik consecutive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak umur 3-5 tahun yang mengalami gizi kurang memiliki pola makan kurang baik (64,86%), dan yang memiliki pola makan baik namun status gizinya kurang (35,14%). Sebagian besar anak umur 3-5 tahun yang mengalami gizi kurang pola makannya kurang baik. Petugas kesehatan perlu meningkatkan kesadaran orang tua akan pentingnya pola makan dan memiliki kemampuan dalam memilih bahan makanan dengan nilai gizi yang baik dengan harga terjangkau untuk meningkatkan status gizi anak. Kata Kunci: Pola makan anak, Gizi kurang PENDAHULUAN Memasuki era globalisasi, Indonesia masih mengalami masalah gizi, yaitu gizi kurang dan gizi lebih yang terjadi pada masyarakat pedesaan maupun perkotaan. Masalah tersebut tidak hanya dapat terjadi di tingkat kecamatan, akan tetapi pada ditingkat kabupaten, provinsi, negara, dan bahkan dunia.
Dunia Keperawatan, Oct 23, 2017
Pemilihan metode kontrasepsi dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah niat yang munc... more Pemilihan metode kontrasepsi dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah niat yang muncul dari sikap yang berdasarkan pada kepercayaan, aturan di masyarakat dan aturan pokok yang ada dalam lingkungan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kepercayaan akseptor KB wanita dengan pemilihan metode kontrasepsi di Desa Lok Besar wilayah kerja Puskesmas Birayang Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Responden berjumlah 66 orang yang diambil secara simple random sampling dengan instrumen berupa kuesioner kepercayaan akseptor KB wanita dan ceklist pemilihan metode kontrasepsi. Penelitian menunjukan bahwa kepercayaan akseptor KB wanita yang positif sebanyak 48 orang (72,7%) dan kepercayaan akseptor KB wanita yang negatif sebanyak 18 orang (27,3%). Analisis data hasil penelitian ini menggunakan uji Fisher's Exact Test didapatkan nilai p=1,000, α=0,10, yang berarti tidak ada hubungan antara kepercayaan akseptor KB wanita dengan pemilihan metode kontrasepsi di Desa Lok Besar wilayah kerja Puskesmas Birayang Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Kepercayaan akseptor KB wanita tidak berhubungan dengan pemilihan metode kontrasepsi. Bagi akseptor KB wanita agar lebih meningkatkan kesadaran dalam hal menggunakan kontrasepsi, baik kontrasepsi MKJP ataupun Non-MKJP.
Background: Nurses are health professionals who are at risk of experiencing stress. It was found ... more Background: Nurses are health professionals who are at risk of experiencing stress. It was found that the percentage of stress events in the world was around 74% experienced by nurses. Stress that occurs in nurses is influenced by excessive workload. This study aims to determine the relationship between workload and work stress of nurses. Methods: The design used is a literature review, articles are collected using search engines, namely Researchgate, Google Scholar, Garuda Portal, Medline and Pubmed. The criteria for the articles used are those published in 2018-2020. Result: The results of statistical analysis of seven articles from nine articles obtained p value < 0.05, meaning that there is a relationship between workload and nurse work stress and two other articles show that the relationship between workload and work stress has a strong and positive categorical relationship. Conclusion: The higher the workload experienced by nurses, the higher the level of stress.
Jurnal Ners, Jan 27, 2017
Kontrol diri dan efi kasi diri sangat diperlukan bagi ibu untuk meningkatkan kepuasan menjalani p... more Kontrol diri dan efi kasi diri sangat diperlukan bagi ibu untuk meningkatkan kepuasan menjalani proses persalinan. Penelitian ini bertujuan mengidentifi kasi hubungan antara kontrol diri dan efi kasi diri dengan kepuasan ibu menjalani proses persalinan di RSUD Ratu Zalecha Martapura dan RSUD Banjarbaru Kalimantan Selatan. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel sebanyak 125 ibu bersalin normal, dipilih menggunakan teknik consecutive sampling. Hasil: Hasil analisis uji korelasi Chi Square menunjukkan ada hubungan antara kontrol diri dan efi kasi diri dengan kepuasan ibu menjalani proses persalinan (p value 0.002, α: 0.05) dan (p value 0.000, α: 0.05). Hasil analisis regresi logistik berganda didapatkan 4 variabel yang berpengaruh terhadap kepuasan ibu menjalani proses persalinan yaitu kontrol diri, efi kasi diri, penghasilan dan paritas. Diskusi: Variabel paling berpengaruh terhadap kepuasan ibu menjalani proses persalinan adalah penghasilan. Petugas pemberi layanan persalinan perlu memberi dukungan agar ibu bersalin memandang proses persalinan sebagai pengalaman positif dan menyenangkan, sehingga ibu memiliki kepuasan dalam menjalani proses persalinan. Kata kunci: Efi kasi diri, kontrol diri, kepuasan ibu menjalani persalinan ABSTRACT Introduction: Self-control and self-effi cacy are necessary for would-be mothers to enhance their birth labor satisfaction. This research was conducted in Ratu Zalecha public hospital in Martapura and in Banjarbaru public hospital in South Borneo with the aim to identify the relationship between self-control and self effi cacy on the one hand, and birth labor satisfaction on the other hand. Method: Cross-sectional approach with correlative analysis was applied for this research, using 125 samples chosen from normal childbirth using consecutive sampling techniques. Result: The result of Chi-Square correlation test showed that there were some relationships between self-control as well as self-effi cacy and birth labor satisfaction (ρ value 0.002,α: 0.05) and (ρ value 0.000, α: 0.05). There were four variables resulted from double logistic analytical regression that play signifi cant roles in birth labor satisfaction, i.e., self-control, self-effi cacy, family income, and parity. Discussion: The most infl uencing variable in birth labor satisfaction was family income. Labor carers should provide enough support so that would-be mothers can view the process of childbirth as a positive and pleasant experience; hence, birth labor satisfaction will surely be tremendous.
Jurnal Ilmu Kesehatan Insan Sehat, Dec 7, 2021
Pemberian ASI sebagai makanan pertama bayi masih kurang, hanya 38% bayi disusui sampai enam bulan... more Pemberian ASI sebagai makanan pertama bayi masih kurang, hanya 38% bayi disusui sampai enam bulan secara eksklusif. Didunia kesehatan banyak dilakukan intervensi non farmakologi salah satunya dengan pemberian terapi akupresur untuk mengatasi ketidaklancaran produksi ASI pada ibu menyusui. Tujuan: penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh akupresur pada ibu menyusui terhadap peningkatan kecukupan asupan ASI bayi berdasarkan literature review. Metode: study literatur dengan strategi pencarian menggunakan PRISMA sehingga didapatkan delapan literatur. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian literatur riview ini yaitu akupresur, kecukupan ASI. Sumber database berasal dari Science Direct, google scholar, EBSCO kemudian dianalisa menggunakan PICOT frame work. Hasil: cakupan ASI ibu pasca melahirkan setelah diberikan terapi akupresur ratarata mengalami peningkatan ASI dan delapan lieratur menyatakan bahwa ada pengaruh akupresur pada ibu menyusui terhadap peningkatan kecukupan asupan ASI bayi. Kesimpulan: terapi akupresur berpengaruh terhadap peningkatan jumlah ASI pada ibu menyusui pasca melahirkan dibanding dengan yang tidak mendapat terapi akupresur. Saran: perlu dilakukan sosialisasi hasil riset terhadap pengaruh akupresur pada ibu menyusui terhadap peningkatan kecukupan asupan ASI bayi.
Bengkulu International Conference on Health (B-ICON 2022), Dec 25, 2022
Background: The Coronavirus outbreak (COVID-19) has taken the world by storm up to this day, and ... more Background: The Coronavirus outbreak (COVID-19) has taken the world by storm up to this day, and the effect is experienced around the world, including Indonesia. The current condition is especially risky for pregnant women due to various hormonal changes during pregnancy. Further, the pandemic situation creates anxiety that might result in negative effects on their pregnancies. This study aims to analyze the knowledge of COVID-19 and coping mechanisms for decreasing the anxiety level of pregnant women during COVID-19.
Method: This study utilizes an observational design with a cross-sectional approach. 324 women with normal pregnancies residing in Banjarbaru city and Banjar district are involved as a sample in this study. This sample is taken through consecutive sampling.
Result: The study has found that 48,1% of pregnant women have moderate anxiety levels. Among those numbers 85,2% exhibit adaptive coping mechanisms. Further, the data has shown that 44,4% of them exhibit sufficient knowledge of Covid-19. Therefore, it is indicated that a sufficient level of knowledge can help improve pregnant women’s actions in protecting themselves from the possibility of being infected by COVID-19. A good level of knowledge creates an adaptive coping mechanism, and the result is a decrease in anxiety for pregnant women during the COVID-19 pandemic.
Conclusion: Sufficient knowledge of COVID-19 results in adaptive coping mechanism exhibition and brings about the decline of anxiety level of pregnant women during the COVID-19 pandemic. A medical practitioner in public health services should identify anxiety levels and provide appropriate information so that pregnant women can have adaptive coping mechanisms during COVID-19.
Indonesian Journal of Multidisciplinary Science, Jun 28, 2023
People living with HIV / AIDS (PLWHA) have been facing several problems such as the physiological... more People living with HIV / AIDS (PLWHA) have been facing several problems such as the physiological problems as well as the stigma and discrimination that can increase their psychological burden. This study aimed to analyze the combined supporting model on the quality of life of PLWHA in RSUD dr. H.Ansari Saleh Banjarmasin. This study was an observational study, by observing the quality of life of PLWHA who are assisted in the VCT Poly Hospital of dr. H. Ansari Saleh Banjarmasin. The sample of this study were PLWHA who were registered at dr. H. Ansari Saleh Banjarmasin. This study used purposive technique with inclusion criteria, PLWHA who was first diagnosed as HIV positive by a physician, adult, can read and write and willing to be a respondent. Exclusion criteria for PLWHA aged < 19 years. The results showed that peer and family supporting model by peer and family were significant that affected the quality of life of PLWHA so if the two models are combined, it can be used to assist PLWHA.
Indonesian Journal of Multidisciplinary Science, Mar 25, 2023
Childbirth complications are still a big problem in developing countries, especially in Indonesia... more Childbirth complications are still a big problem in developing countries, especially in Indonesia and are one of the causes of high maternal mortality. This study aims to identify the relationship between self-control and selfefficacy as an indirect cause of maternal death with the incidence of childbirth complications. An analytical descriptive design with a cross sectional method was used. 175 mothers in their maternity phase were selected using the consecutive sampling technique. Self-control was measured using the Labour Agentry Scale (LAS), while self-efficacy was measured using the Childbirth Self-Efficacy Inventory (CBSEI) which had been tested for validity and reliability, and data on the incidence of childbirth complications were obtained from hospital medical records. Univariate, bivariate, and multivariate analysis with the help of computer software. The results showed that the variables of self-control and selfefficacy had a very significant relationship with the incidence of childbirth complications (p value 0.000, α: 0.05). Mothers with poor self-control are at risk of developing complications of childbirth by 9,014 (CI 95%: 0.929-87,487) times greater than those with good self-control. Poor self-efficacy is at risk of developing childbirth complications 3,815 (CI 95%: 1,851-7,862) times greater than those with good self-efficacy. This study proves that self-control and self-efficacy are variables that influence the existence of labor complications. Antenatal care staff need to prepare mothers from pregnancy and childbirth to have the ability to control themselves and have good self-efficacy in undergoing the delivery process.
JURNAL CITRA KEPERAWATAN, Dec 2, 2018
Preeklampsia merupakan penyulit kehamilan yang akut dan dapat terjadi pada masa antenatal, intran... more Preeklampsia merupakan penyulit kehamilan yang akut dan dapat terjadi pada masa antenatal, intranatal, dan post partum. Kematian ibu di Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2013 sebesar 47,2 % disebabkan oleh preeklampsia. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor yang berhubungan dengan kejadian preeklampsia di ruang bersalin RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin. Metode penelitian menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 189 ibu bersalin, dipilih menggunakan teknik systematic random sampling. Hasil penelitian sebanyak 24,3% responden mengalami preeklampsia, usia ibu pada kategori tidak aman sebanyak 75,1%, paritas tidak aman sebanyak 55%, responden yang memiliki riwayat keluarga dengan preeklampsia sebelumnya sebanyak 29,6%. Hasil analisis uji korelasi Spearman Rank menunjukkan tidak ada hubungan antara usia dengan kejadian preeklampsia (p=0,193, α: 0.05). Ada hubungan antara paritas dengan kejadian preeklampsia (p=0,024, α: 0.05). Ada hubungan yang signifikan antara riwayat keluarga dengan preeklampsia sebelumnya dengan kejadian preeklampsia (p=0,000, α: 0.05). Petugas pemberi layanan persalinan diharapkan dapat memberikan edukasi untuk meningkatkan pemahaman kepada ibu hamil dan keluarganya mengenai faktor-faktor penyebab terjadinya preeklampsia sehingga angka kejadian preeklampsia pada ibu masa kehamilan, persalinan, dan postpartum tidak terjadi dengan hasil akhir angka kematian ibu dapat ditekan.
Indonesian Journal of Multidisciplinary Science
People living with HIV / AIDS (PLWHA) have been facing several problems such as the physiological... more People living with HIV / AIDS (PLWHA) have been facing several problems such as the physiological problems as well as the stigma and discrimination that can increase their psychological burden. This study aimed to analyze the combined supporting model on the quality of life of PLWHA in RSUD dr. H.Ansari Saleh Banjarmasin. This study was an observational study, by observing the quality of life of PLWHA who are assisted in the VCT Poly Hospital of dr. H. Ansari Saleh Banjarmasin. The sample of this study were PLWHA who were registered at dr. H. Ansari Saleh Banjarmasin. This study used purposive technique with inclusion criteria, PLWHA who was first diagnosed as HIV positive by a physician, adult, can read and write and willing to be a respondent. Exclusion criteria for PLWHA aged < 19 years. The results showed that peer and family supporting model by peer and family were significant that affected the quality of life of PLWHA so if the two models are combined, it can be used to as...
Jurnal Ilmu Kesehatan Insan Sehat
Pendahuluan : Hepatitis A merupakan peradangan hati yang disebabkan oleh infeksi virus. Pondok pe... more Pendahuluan : Hepatitis A merupakan peradangan hati yang disebabkan oleh infeksi virus. Pondok pesantren merupakan salah satu komunitas padat,semuanya berinteraksi kebutuhan sehari-hari di dalam lingkungan yang sama, sehingga memudahkan kemungkinan terjadinya penularan karena kontak satu sama lain. Pola hidup sehat dapat mengurangi penularan Hepatitis A. Tujuan : Mengetahui gambaran pengetahuan dan pola hidup sehat santri tentang Hepatitis A di Pondok Pesantren Darul Hijrah Putra Martapura. Metode : Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan populasi sebanyak 152 siswa kelas XI , teknik sampling dengan total populasi menggunakan instrumen kuesioner, data hasil penelitian dianalisa menggunakan analisa univariat dan disajikan dalam tabel distribusi frekuensi. Hasil : Mayoritas responden berpengetahuan baik (76,3%) dan mayoritas responden kurang (52,6%) dalam menerapkan pola hidup sehat. Saran : Diharapkan agar santri diberi penyuluhan tentang penyakit Hepatitis...
Proceeding B-ICON, Dec 25, 2022
Indonesian Journal of Multidisciplinary Science
Childbirth complications are still a big problem in developing countries, especially in Indonesia... more Childbirth complications are still a big problem in developing countries, especially in Indonesia and are one of the causes of high maternal mortality. This study aims to identify the relationship between self-control and self-efficacy as an indirect cause of maternal death with the incidence of childbirth complications. An analytical descriptive design with a cross sectional method was used. 175 mothers in their maternity phase were selected using the consecutive sampling technique. Self-control was measured using the Labour Agentry Scale (LAS), while self-efficacy was measured using the Childbirth Self-Efficacy Inventory (CBSEI) which had been tested for validity and reliability, and data on the incidence of childbirth complications were obtained from hospital medical records. Univariate, bivariate, and multivariate analysis with the help of computer software. The results showed that the variables of self-control and self-efficacy had a very significant relationship with the inci...
Background: The hospital is the spearhead of health services to the community which is very impor... more Background: The hospital is the spearhead of health services to the community which is very important because it is a health facility that is the main reference by the community. The rapid development of the world requires hospitals to adapt to the current development of industry 4.0. Methods: This research method is descriptive research using secondary data analysis obtained from the Ministry of Health. Results: indicated that the number of hospitals in Indonesia, both in terms of the government and the private sector, from 2015-2019 continues to experience various increases, including the ratio of beds per Indonesian population. Conclusion: The development of hospital facilities or infrastructure was very important in today's modern era. Improving the quality and quantity of hospitals must of course be accompanied by an increase in health workers who provide health services and other nonhealth workers so that there is an increase in the quality of health services provided.
JKM : Jurnal Keperawatan Merdeka
Latar Belakang: Rumah sakit sejatinya bagian dari kebutuhan primer masyarakat yang selama ini men... more Latar Belakang: Rumah sakit sejatinya bagian dari kebutuhan primer masyarakat yang selama ini menjadi prioritas utama oleh masyarakat. Perkembangan dunia yang sangat cepat menuntut rumah sakit harus beradaptasi dengan dengan perkembangan industry 4.0 saat ini. Metode: Penelitian ini ditulis dengan menggunakan analisis data sekunder yang didapat dari Kementerian Kesehatan. Hasil: Jumlah rumah sakit di Indonesia, ditinjau dari kepemilikan baik milik pemerintah maupun swasta dari tahun 2015-2019 terus mengalami berbagai peningkatan termasuk dalam hal perbandingan tempat tidur terhadap jumlah penduduk di Indonesia. Kesimpulan: Perkembangan fasilitas atau sarana prasarana rumah sakit sangat penting di era modern sekarang ini. Peningkatan kualitas dan kuantitas rumah sakit tentu harus dibarengi dengan peningkatan tenaga kesehatan yang secara langsung berinteraksi dengan pasien maupun tenaga non kesehatan lainnya sehingga terjadi peningkatan kualitas layanan kesehatan yang diberikan.
Rheumatoid Arthritis (RA) is an autoimmune disease, occurs symmetrically in joints. The joints be... more Rheumatoid Arthritis (RA) is an autoimmune disease, occurs symmetrically in joints. The joints become inflamed which causes swelling, pain, and frequent damage to the inside of the joints. The number of people with RA in the world has exceeded 355 million people. This research aims to describe the independence of activity daily living (ADL) and level of pain. This research was using a descriptive design. The population in this study were all patients with RA, 149 samples were chosen from the population using simple random sampling. The results showed that 84.6% of respondents had independent of their daily living (ADL) activities. As much as 49.7% experienced moderate pain. Respondents who experienced moderate pain were 100% independent in activity daily living (ADL). Meanwhile, 59% of respondents who had severe pain were not independent in daily living activity (ADL). Nurses are needed to help improve the health status of patients with rheumatoid arthritis so that the patient's...
Jurnal Ilmu Kesehatan Insan Sehat, Dec 24, 2023
Keputihan merupakan salah satu masalah yang sejak lama menjadi persoalan bagi kaum perempuan. Kep... more Keputihan merupakan salah satu masalah yang sejak lama menjadi persoalan bagi kaum perempuan. Keputihan atau Flour Albus gejala yang sangat sering dialami oleh sebagian besar perempuan. Gangguan ini merupakan masalah kedua sesudah gangguan haid. Keputihan seringkali tidak ditangani dengan serius oleh para remaja putri. Keputihan bisa jadi indikasi adanya penyakit serius. Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengetahuan pencegahan keputihan abnormal (flour albus) pada remaja putri. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriftif dengan populasi siswi SMAN 1 Martapura sebanyak 376 orang dengan besar sampel 194 responden, dipilih secara proportional stratified random sampling dan data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dipresentasikan menggunakan tabel distribusi frekuensi. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki pengetahuan cukup tentang pencegahan keputihan abnormal (Flour Albus) yaitu sebanyak 51%, pengetahuan tentang penggunaan pakaian dalam dengan kategori cukup sebanyak 74.7%, pengetahuan merawat genitalia mayoritas kategori cukup sebanyak 86.1%, pengetahuan penggunaan cairan pembersih genitalia mayoritas cukup sebesar 78.4% dan pengetahuan penggunaan pantyliner mayoritas cukup sebanyak 68%. Kesimpulan: Pengetahuan pencegahan keputihan abnormal (Flour Albus) pada remaja putri kategori cukup. Saran: penyuluhan kesehatan secara berkala terkait kesehatan reproduksi remaja dan spesifik dalam pencegahan terjadinya keputihan yang abnormal melalui kegiatan UKS (usaha kesehatan sekolah).
Good knowledge is needed to be able to recognize, overcome, and prevent vaginal discharge in youn... more Good knowledge is needed to be able to recognize, overcome, and prevent vaginal discharge in young women, so that it can be treated according to the cause. The results of interviews with 10 students at SMPN 2 Banjarbaru, 5 of whom said that they did not know what vaginal discharge meant, 1 person said that vaginal discharge was a liquid that comes out of the female genitalia, and 4 people did not know whether vaginal discharge was normal or not. happen. Of the 10 students, 4 of them said they had experienced vaginal discharge. The purpose of this activity is to increase knowledge of young women (students at SMPN 2 Banjarbaru) about vaginal discharge. The service method is carried out by increasing knowledge of young women (students of SMPN 2 Banjarbaru) with the lecture method, and discussions related to vaginal discharge. After lectures and discussions, the female students were asked to explain vaginal discharge correctly. The evaluation that will be carried out is that the first is done before the lecture and the question and answer is carried out with a pretest (questionnaire) first to find out how far the students of SMPN 2 Banjarbaru know about leucorrhoea, then after being given a lecture and discussion a posttest (questionnaire) will be carried out. This increase in knowledge is closely related to programs in improving adolescent reproductive health. The conclusion that this activity is very useful for providing the right information to young women about leucorrhoea. Suggestions after being given information about vaginal discharge, female adolescents can take appropriate treatment if female adolescents experience vaginal discharge and can prevent recurrent vaginal discharge.
Pemenuhan nutrisi yang baik bagi ibu dalam masa nifas adalah salah satu program yang dapat menuru... more Pemenuhan nutrisi yang baik bagi ibu dalam masa nifas adalah salah satu program yang dapat menurunkan Angka Kematian Ibu. Kebutuhan nutrisi pada masa nifas terutama bila menyusui akan meningkat 25%, karena berguna untuk proses kesembuhan karena sehabis melahirkan dan untuk memproduksi air susu yang cukup untuk menyehatkan bayi. Pada beberapa budaya, pantang makan pada ibu nifas dapat berpengaruh terhadap asupan nutrisi. Terutama pada suku Banjar di Kalimantan Selatan yang masih kental dengan budayanya yang memiliki banyak pantangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan tentang pemenuhan nutrisi pada masa nifas berdasarkan sosial budaya ibu di Desa Tambak Anyar Ulu. Metode : Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Teknik sampel yang digunakan yaitu purposive sampling dengan jumlah sampel 114 orang. Pengukuran menggunakan kuisioner. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan tentang pemenuhan nutrisi pada masa nifas berdasarkan sosial budaya ibu di Desa Tambak Anyar Ulu Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar dengan kategori baik 69 responden (60,5%), cukup 42 responden (36,8%), dan kategori kurang 3 responden (2,6%). Kesimpulan : Pengetahuan ibu tentang pemenuhan nutrisi pada masa nifas berdasarkan sosial budaya masih belumoptimal sehingga diharapkan ibu mengikuti penyuluhan dari tenaga kesehatan.
Pola makan merupakan faktor yang berperan penting dalam proses pertumbuhan anak balita. Pola maka... more Pola makan merupakan faktor yang berperan penting dalam proses pertumbuhan anak balita. Pola makan yang tidak sehat dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan, sehingga dapat menyebabkan tubuh anak menjadi kurus, pendek dan bahkan bisa menyebabkan masalah gizi yang lebih berat lagi. Puskesmas Cempaka Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan menemukan 22% dari 400 anak yang mengalami masalah gizi (gizi buruk, gizi kurang dan gizi lebih) ditinjau dari berat badan berdasarkan umur. Penelitian ini bertujuan menggambarkan pola makan anak umur 3-5 tahun yang mengalami gizi kurang. Jenis penelitian deskriptif dengan populasi seluruh orangtua yang mempunyai anak umur 3-5 tahun yang mengalami masalah gizi kurang. Sampel sebanyak 37 responden dengan teknik consecutive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak umur 3-5 tahun yang mengalami gizi kurang memiliki pola makan kurang baik (64,86%), dan yang memiliki pola makan baik namun status gizinya kurang (35,14%). Sebagian besar anak umur 3-5 tahun yang mengalami gizi kurang pola makannya kurang baik. Petugas kesehatan perlu meningkatkan kesadaran orang tua akan pentingnya pola makan dan memiliki kemampuan dalam memilih bahan makanan dengan nilai gizi yang baik dengan harga terjangkau untuk meningkatkan status gizi anak. Kata Kunci: Pola makan anak, Gizi kurang PENDAHULUAN Memasuki era globalisasi, Indonesia masih mengalami masalah gizi, yaitu gizi kurang dan gizi lebih yang terjadi pada masyarakat pedesaan maupun perkotaan. Masalah tersebut tidak hanya dapat terjadi di tingkat kecamatan, akan tetapi pada ditingkat kabupaten, provinsi, negara, dan bahkan dunia.
Dunia Keperawatan, Oct 23, 2017
Pemilihan metode kontrasepsi dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah niat yang munc... more Pemilihan metode kontrasepsi dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah niat yang muncul dari sikap yang berdasarkan pada kepercayaan, aturan di masyarakat dan aturan pokok yang ada dalam lingkungan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kepercayaan akseptor KB wanita dengan pemilihan metode kontrasepsi di Desa Lok Besar wilayah kerja Puskesmas Birayang Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Responden berjumlah 66 orang yang diambil secara simple random sampling dengan instrumen berupa kuesioner kepercayaan akseptor KB wanita dan ceklist pemilihan metode kontrasepsi. Penelitian menunjukan bahwa kepercayaan akseptor KB wanita yang positif sebanyak 48 orang (72,7%) dan kepercayaan akseptor KB wanita yang negatif sebanyak 18 orang (27,3%). Analisis data hasil penelitian ini menggunakan uji Fisher's Exact Test didapatkan nilai p=1,000, α=0,10, yang berarti tidak ada hubungan antara kepercayaan akseptor KB wanita dengan pemilihan metode kontrasepsi di Desa Lok Besar wilayah kerja Puskesmas Birayang Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Kepercayaan akseptor KB wanita tidak berhubungan dengan pemilihan metode kontrasepsi. Bagi akseptor KB wanita agar lebih meningkatkan kesadaran dalam hal menggunakan kontrasepsi, baik kontrasepsi MKJP ataupun Non-MKJP.
Background: Nurses are health professionals who are at risk of experiencing stress. It was found ... more Background: Nurses are health professionals who are at risk of experiencing stress. It was found that the percentage of stress events in the world was around 74% experienced by nurses. Stress that occurs in nurses is influenced by excessive workload. This study aims to determine the relationship between workload and work stress of nurses. Methods: The design used is a literature review, articles are collected using search engines, namely Researchgate, Google Scholar, Garuda Portal, Medline and Pubmed. The criteria for the articles used are those published in 2018-2020. Result: The results of statistical analysis of seven articles from nine articles obtained p value < 0.05, meaning that there is a relationship between workload and nurse work stress and two other articles show that the relationship between workload and work stress has a strong and positive categorical relationship. Conclusion: The higher the workload experienced by nurses, the higher the level of stress.
Jurnal Ners, Jan 27, 2017
Kontrol diri dan efi kasi diri sangat diperlukan bagi ibu untuk meningkatkan kepuasan menjalani p... more Kontrol diri dan efi kasi diri sangat diperlukan bagi ibu untuk meningkatkan kepuasan menjalani proses persalinan. Penelitian ini bertujuan mengidentifi kasi hubungan antara kontrol diri dan efi kasi diri dengan kepuasan ibu menjalani proses persalinan di RSUD Ratu Zalecha Martapura dan RSUD Banjarbaru Kalimantan Selatan. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel sebanyak 125 ibu bersalin normal, dipilih menggunakan teknik consecutive sampling. Hasil: Hasil analisis uji korelasi Chi Square menunjukkan ada hubungan antara kontrol diri dan efi kasi diri dengan kepuasan ibu menjalani proses persalinan (p value 0.002, α: 0.05) dan (p value 0.000, α: 0.05). Hasil analisis regresi logistik berganda didapatkan 4 variabel yang berpengaruh terhadap kepuasan ibu menjalani proses persalinan yaitu kontrol diri, efi kasi diri, penghasilan dan paritas. Diskusi: Variabel paling berpengaruh terhadap kepuasan ibu menjalani proses persalinan adalah penghasilan. Petugas pemberi layanan persalinan perlu memberi dukungan agar ibu bersalin memandang proses persalinan sebagai pengalaman positif dan menyenangkan, sehingga ibu memiliki kepuasan dalam menjalani proses persalinan. Kata kunci: Efi kasi diri, kontrol diri, kepuasan ibu menjalani persalinan ABSTRACT Introduction: Self-control and self-effi cacy are necessary for would-be mothers to enhance their birth labor satisfaction. This research was conducted in Ratu Zalecha public hospital in Martapura and in Banjarbaru public hospital in South Borneo with the aim to identify the relationship between self-control and self effi cacy on the one hand, and birth labor satisfaction on the other hand. Method: Cross-sectional approach with correlative analysis was applied for this research, using 125 samples chosen from normal childbirth using consecutive sampling techniques. Result: The result of Chi-Square correlation test showed that there were some relationships between self-control as well as self-effi cacy and birth labor satisfaction (ρ value 0.002,α: 0.05) and (ρ value 0.000, α: 0.05). There were four variables resulted from double logistic analytical regression that play signifi cant roles in birth labor satisfaction, i.e., self-control, self-effi cacy, family income, and parity. Discussion: The most infl uencing variable in birth labor satisfaction was family income. Labor carers should provide enough support so that would-be mothers can view the process of childbirth as a positive and pleasant experience; hence, birth labor satisfaction will surely be tremendous.
Jurnal Ilmu Kesehatan Insan Sehat, Dec 7, 2021
Pemberian ASI sebagai makanan pertama bayi masih kurang, hanya 38% bayi disusui sampai enam bulan... more Pemberian ASI sebagai makanan pertama bayi masih kurang, hanya 38% bayi disusui sampai enam bulan secara eksklusif. Didunia kesehatan banyak dilakukan intervensi non farmakologi salah satunya dengan pemberian terapi akupresur untuk mengatasi ketidaklancaran produksi ASI pada ibu menyusui. Tujuan: penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh akupresur pada ibu menyusui terhadap peningkatan kecukupan asupan ASI bayi berdasarkan literature review. Metode: study literatur dengan strategi pencarian menggunakan PRISMA sehingga didapatkan delapan literatur. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian literatur riview ini yaitu akupresur, kecukupan ASI. Sumber database berasal dari Science Direct, google scholar, EBSCO kemudian dianalisa menggunakan PICOT frame work. Hasil: cakupan ASI ibu pasca melahirkan setelah diberikan terapi akupresur ratarata mengalami peningkatan ASI dan delapan lieratur menyatakan bahwa ada pengaruh akupresur pada ibu menyusui terhadap peningkatan kecukupan asupan ASI bayi. Kesimpulan: terapi akupresur berpengaruh terhadap peningkatan jumlah ASI pada ibu menyusui pasca melahirkan dibanding dengan yang tidak mendapat terapi akupresur. Saran: perlu dilakukan sosialisasi hasil riset terhadap pengaruh akupresur pada ibu menyusui terhadap peningkatan kecukupan asupan ASI bayi.
Bengkulu International Conference on Health (B-ICON 2022), Dec 25, 2022
Background: The Coronavirus outbreak (COVID-19) has taken the world by storm up to this day, and ... more Background: The Coronavirus outbreak (COVID-19) has taken the world by storm up to this day, and the effect is experienced around the world, including Indonesia. The current condition is especially risky for pregnant women due to various hormonal changes during pregnancy. Further, the pandemic situation creates anxiety that might result in negative effects on their pregnancies. This study aims to analyze the knowledge of COVID-19 and coping mechanisms for decreasing the anxiety level of pregnant women during COVID-19.
Method: This study utilizes an observational design with a cross-sectional approach. 324 women with normal pregnancies residing in Banjarbaru city and Banjar district are involved as a sample in this study. This sample is taken through consecutive sampling.
Result: The study has found that 48,1% of pregnant women have moderate anxiety levels. Among those numbers 85,2% exhibit adaptive coping mechanisms. Further, the data has shown that 44,4% of them exhibit sufficient knowledge of Covid-19. Therefore, it is indicated that a sufficient level of knowledge can help improve pregnant women’s actions in protecting themselves from the possibility of being infected by COVID-19. A good level of knowledge creates an adaptive coping mechanism, and the result is a decrease in anxiety for pregnant women during the COVID-19 pandemic.
Conclusion: Sufficient knowledge of COVID-19 results in adaptive coping mechanism exhibition and brings about the decline of anxiety level of pregnant women during the COVID-19 pandemic. A medical practitioner in public health services should identify anxiety levels and provide appropriate information so that pregnant women can have adaptive coping mechanisms during COVID-19.
Indonesian Journal of Multidisciplinary Science, Jun 28, 2023
People living with HIV / AIDS (PLWHA) have been facing several problems such as the physiological... more People living with HIV / AIDS (PLWHA) have been facing several problems such as the physiological problems as well as the stigma and discrimination that can increase their psychological burden. This study aimed to analyze the combined supporting model on the quality of life of PLWHA in RSUD dr. H.Ansari Saleh Banjarmasin. This study was an observational study, by observing the quality of life of PLWHA who are assisted in the VCT Poly Hospital of dr. H. Ansari Saleh Banjarmasin. The sample of this study were PLWHA who were registered at dr. H. Ansari Saleh Banjarmasin. This study used purposive technique with inclusion criteria, PLWHA who was first diagnosed as HIV positive by a physician, adult, can read and write and willing to be a respondent. Exclusion criteria for PLWHA aged < 19 years. The results showed that peer and family supporting model by peer and family were significant that affected the quality of life of PLWHA so if the two models are combined, it can be used to assist PLWHA.
Indonesian Journal of Multidisciplinary Science, Mar 25, 2023
Childbirth complications are still a big problem in developing countries, especially in Indonesia... more Childbirth complications are still a big problem in developing countries, especially in Indonesia and are one of the causes of high maternal mortality. This study aims to identify the relationship between self-control and selfefficacy as an indirect cause of maternal death with the incidence of childbirth complications. An analytical descriptive design with a cross sectional method was used. 175 mothers in their maternity phase were selected using the consecutive sampling technique. Self-control was measured using the Labour Agentry Scale (LAS), while self-efficacy was measured using the Childbirth Self-Efficacy Inventory (CBSEI) which had been tested for validity and reliability, and data on the incidence of childbirth complications were obtained from hospital medical records. Univariate, bivariate, and multivariate analysis with the help of computer software. The results showed that the variables of self-control and selfefficacy had a very significant relationship with the incidence of childbirth complications (p value 0.000, α: 0.05). Mothers with poor self-control are at risk of developing complications of childbirth by 9,014 (CI 95%: 0.929-87,487) times greater than those with good self-control. Poor self-efficacy is at risk of developing childbirth complications 3,815 (CI 95%: 1,851-7,862) times greater than those with good self-efficacy. This study proves that self-control and self-efficacy are variables that influence the existence of labor complications. Antenatal care staff need to prepare mothers from pregnancy and childbirth to have the ability to control themselves and have good self-efficacy in undergoing the delivery process.
JURNAL CITRA KEPERAWATAN, Dec 2, 2018
Preeklampsia merupakan penyulit kehamilan yang akut dan dapat terjadi pada masa antenatal, intran... more Preeklampsia merupakan penyulit kehamilan yang akut dan dapat terjadi pada masa antenatal, intranatal, dan post partum. Kematian ibu di Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2013 sebesar 47,2 % disebabkan oleh preeklampsia. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor yang berhubungan dengan kejadian preeklampsia di ruang bersalin RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin. Metode penelitian menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 189 ibu bersalin, dipilih menggunakan teknik systematic random sampling. Hasil penelitian sebanyak 24,3% responden mengalami preeklampsia, usia ibu pada kategori tidak aman sebanyak 75,1%, paritas tidak aman sebanyak 55%, responden yang memiliki riwayat keluarga dengan preeklampsia sebelumnya sebanyak 29,6%. Hasil analisis uji korelasi Spearman Rank menunjukkan tidak ada hubungan antara usia dengan kejadian preeklampsia (p=0,193, α: 0.05). Ada hubungan antara paritas dengan kejadian preeklampsia (p=0,024, α: 0.05). Ada hubungan yang signifikan antara riwayat keluarga dengan preeklampsia sebelumnya dengan kejadian preeklampsia (p=0,000, α: 0.05). Petugas pemberi layanan persalinan diharapkan dapat memberikan edukasi untuk meningkatkan pemahaman kepada ibu hamil dan keluarganya mengenai faktor-faktor penyebab terjadinya preeklampsia sehingga angka kejadian preeklampsia pada ibu masa kehamilan, persalinan, dan postpartum tidak terjadi dengan hasil akhir angka kematian ibu dapat ditekan.
Indonesian Journal of Multidisciplinary Science
People living with HIV / AIDS (PLWHA) have been facing several problems such as the physiological... more People living with HIV / AIDS (PLWHA) have been facing several problems such as the physiological problems as well as the stigma and discrimination that can increase their psychological burden. This study aimed to analyze the combined supporting model on the quality of life of PLWHA in RSUD dr. H.Ansari Saleh Banjarmasin. This study was an observational study, by observing the quality of life of PLWHA who are assisted in the VCT Poly Hospital of dr. H. Ansari Saleh Banjarmasin. The sample of this study were PLWHA who were registered at dr. H. Ansari Saleh Banjarmasin. This study used purposive technique with inclusion criteria, PLWHA who was first diagnosed as HIV positive by a physician, adult, can read and write and willing to be a respondent. Exclusion criteria for PLWHA aged < 19 years. The results showed that peer and family supporting model by peer and family were significant that affected the quality of life of PLWHA so if the two models are combined, it can be used to as...
Jurnal Ilmu Kesehatan Insan Sehat
Pendahuluan : Hepatitis A merupakan peradangan hati yang disebabkan oleh infeksi virus. Pondok pe... more Pendahuluan : Hepatitis A merupakan peradangan hati yang disebabkan oleh infeksi virus. Pondok pesantren merupakan salah satu komunitas padat,semuanya berinteraksi kebutuhan sehari-hari di dalam lingkungan yang sama, sehingga memudahkan kemungkinan terjadinya penularan karena kontak satu sama lain. Pola hidup sehat dapat mengurangi penularan Hepatitis A. Tujuan : Mengetahui gambaran pengetahuan dan pola hidup sehat santri tentang Hepatitis A di Pondok Pesantren Darul Hijrah Putra Martapura. Metode : Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan populasi sebanyak 152 siswa kelas XI , teknik sampling dengan total populasi menggunakan instrumen kuesioner, data hasil penelitian dianalisa menggunakan analisa univariat dan disajikan dalam tabel distribusi frekuensi. Hasil : Mayoritas responden berpengetahuan baik (76,3%) dan mayoritas responden kurang (52,6%) dalam menerapkan pola hidup sehat. Saran : Diharapkan agar santri diberi penyuluhan tentang penyakit Hepatitis...
Proceeding B-ICON, Dec 25, 2022
Indonesian Journal of Multidisciplinary Science
Childbirth complications are still a big problem in developing countries, especially in Indonesia... more Childbirth complications are still a big problem in developing countries, especially in Indonesia and are one of the causes of high maternal mortality. This study aims to identify the relationship between self-control and self-efficacy as an indirect cause of maternal death with the incidence of childbirth complications. An analytical descriptive design with a cross sectional method was used. 175 mothers in their maternity phase were selected using the consecutive sampling technique. Self-control was measured using the Labour Agentry Scale (LAS), while self-efficacy was measured using the Childbirth Self-Efficacy Inventory (CBSEI) which had been tested for validity and reliability, and data on the incidence of childbirth complications were obtained from hospital medical records. Univariate, bivariate, and multivariate analysis with the help of computer software. The results showed that the variables of self-control and self-efficacy had a very significant relationship with the inci...
Background: The hospital is the spearhead of health services to the community which is very impor... more Background: The hospital is the spearhead of health services to the community which is very important because it is a health facility that is the main reference by the community. The rapid development of the world requires hospitals to adapt to the current development of industry 4.0. Methods: This research method is descriptive research using secondary data analysis obtained from the Ministry of Health. Results: indicated that the number of hospitals in Indonesia, both in terms of the government and the private sector, from 2015-2019 continues to experience various increases, including the ratio of beds per Indonesian population. Conclusion: The development of hospital facilities or infrastructure was very important in today's modern era. Improving the quality and quantity of hospitals must of course be accompanied by an increase in health workers who provide health services and other nonhealth workers so that there is an increase in the quality of health services provided.
JKM : Jurnal Keperawatan Merdeka
Latar Belakang: Rumah sakit sejatinya bagian dari kebutuhan primer masyarakat yang selama ini men... more Latar Belakang: Rumah sakit sejatinya bagian dari kebutuhan primer masyarakat yang selama ini menjadi prioritas utama oleh masyarakat. Perkembangan dunia yang sangat cepat menuntut rumah sakit harus beradaptasi dengan dengan perkembangan industry 4.0 saat ini. Metode: Penelitian ini ditulis dengan menggunakan analisis data sekunder yang didapat dari Kementerian Kesehatan. Hasil: Jumlah rumah sakit di Indonesia, ditinjau dari kepemilikan baik milik pemerintah maupun swasta dari tahun 2015-2019 terus mengalami berbagai peningkatan termasuk dalam hal perbandingan tempat tidur terhadap jumlah penduduk di Indonesia. Kesimpulan: Perkembangan fasilitas atau sarana prasarana rumah sakit sangat penting di era modern sekarang ini. Peningkatan kualitas dan kuantitas rumah sakit tentu harus dibarengi dengan peningkatan tenaga kesehatan yang secara langsung berinteraksi dengan pasien maupun tenaga non kesehatan lainnya sehingga terjadi peningkatan kualitas layanan kesehatan yang diberikan.
Rheumatoid Arthritis (RA) is an autoimmune disease, occurs symmetrically in joints. The joints be... more Rheumatoid Arthritis (RA) is an autoimmune disease, occurs symmetrically in joints. The joints become inflamed which causes swelling, pain, and frequent damage to the inside of the joints. The number of people with RA in the world has exceeded 355 million people. This research aims to describe the independence of activity daily living (ADL) and level of pain. This research was using a descriptive design. The population in this study were all patients with RA, 149 samples were chosen from the population using simple random sampling. The results showed that 84.6% of respondents had independent of their daily living (ADL) activities. As much as 49.7% experienced moderate pain. Respondents who experienced moderate pain were 100% independent in activity daily living (ADL). Meanwhile, 59% of respondents who had severe pain were not independent in daily living activity (ADL). Nurses are needed to help improve the health status of patients with rheumatoid arthritis so that the patient's...