Ali Akbar - Academia.edu (original) (raw)
Uploads
Papers by Ali Akbar
Suhuf, 2020
Sejak penetapan Mushaf Standar Indonesia (MSI) pada tahun 1984, MSI Usmani yang ditulis oleh kali... more Sejak penetapan Mushaf Standar Indonesia (MSI) pada tahun 1984, MSI Usmani yang ditulis oleh kaligrafer Muhammad Syadzeli telah ditulis ulang dua kali, yaitu pada tahun 2001 oleh Ustadz Baiquni Yasin, dan 2019 oleh Ustadz Isep Misbah. Sementara itu, MSI Bahriyah ditulis oleh kaligrafer Abdul Razak Muhili, 1988. Dalam perkembangannya, memasuki tahun 2000-an, seiring dengan kemajuan teknologi
percetakan, MSI juga dicetak dengan modifikasi kaligrafi Mushaf Madinah yang ditulis oleh kaligrafer asal Suriah, Usman Taha. Pada masa belakangan ini, kaligrafi modifikasi Mushaf Madinah semakin banyak digunakan oleh para penerbit mushaf di Indonesia, meninggalkan jauh kaligrafi yang ditulis oleh para penulis
tempatan. Tulisan ini hendak melihat dinamika penggunaan atau pilihan kaligrafi dalam MSI, didahului dengan latar belakang historis perkembangan mushaf di Asia Tenggara. Lamanya peredaran mushaf cetakan Bombay di Indonesia, dengan ciri kaligrafi tebal, membawa pengaruh terhadap pilihan kaligrafi MSI, meskipun kemudian tergeser oleh gaya kaligrafi Mushaf Madinah yang tipis sejak tahun 2000-an.
Suhuf, 2019
Abstrak Thailand Selatan merupakan komunitas muslim yang kuat menjaga tradisi Islamnya. Warisan i... more Abstrak Thailand Selatan merupakan komunitas muslim yang kuat menjaga tradisi Islamnya. Warisan intelektual Islam, termasuk salinan mushaf Al-Qur'an dahulu banyak terdapat di pondok-pondok dan permukiman sekitar masjid tua-dan belakangan ini, museum. Penelusuran manuskrip Al-Qur'an di Thailand Selatan tampaknya belum pernah dilakukan. Artikel ini menelusuri tiga tempat koleksi manuskrip Al-Qur'an di museum dan masyarakat, yaitu Museum Al-Qur'an dan Manuskrip Lama di Narathiwat, Masjid Telok Manok, dan Masjid Bankuanlangnga, Pattani. Berdasarkan informasi lapangan, tergambar adanya migrasi manuskrip Al-Qur'an-di samping naskah keagamaan lainnya-sejak dasawarsa 1980-an keluar dari Thailand Selatan, dan kini menjadi koleksi beberapa lembaga publik dan pribadi terutama di Malaysia dan Brunei. Sebaliknya, belakangan ini, sejak ada usaha pendirian Museum Al-Qur'an di Narathiwat, ada upaya untuk mengembalikan sejumlah manuskrip Al-Qur'an ke Thailand Selatan. Namun, seperti tampak dari koleksi baru di Museum Al-Qur'an, kebanyakan manuskrip Al-Qur'an tersebut berasal dari Jawa, dan bukan manuskrip Al-Qur'an asli Thailand Selatan.
Tulisan ini merupakan hasil penelitian tentang sikap dan pandangan masyarakat terhadap terjemahan... more Tulisan ini merupakan hasil penelitian tentang sikap dan pandangan masyarakat terhadap terjemahan Al-Qur'an yang disusun oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, dengan fokus penelitian untuk mengetahui bagaimana pengetahuan, pemahaman, dan sikap atau penilaian masyarakat. Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan. Masyarakat menduga bahwa terjemahan Al-Qur'an Kemen-terian Agama hanyalah yang diterbitkan oleh Kementerian Agama sendiri. Banyak kalang an masyarakat tidak mengetahui bahwa terjemahan Al-Qur'an yang diter-bitkan oleh penerbit swasta kebanyakan adalah terjemahan Al-Qur'an Kemen-terian Agama. Dari aspek redaksi terjemahan, mayoritas masyarakat menerima penerjemahan yang disusun oleh Kementerian Agama. Namun, di kalangan santri dan kaum terpelajar masih terdapat sikap kritis terhadap redaksi yang diguna-kan Kementerian Agama. Oleh karena itu, Kementerian Agama sering mendapat kritik an dan saran perbaikan dari berbagai kalangan untuk penyempurnaan ter-jemahan Al-Qur'an Kementerian Agama. Di samping itu, mayoritas masyarakat menginginkan agar terjemahan Al-Qur'an juga ditambah beberapa kelengkapan berupa ulumul Qur'an, catatan kaki, muqaddimah surah, glosari, daftar pustaka, dan panduan penggunaan transliterasi.
This paper discuss the influence of Ottoman Qur’ans on the Qur’an in Southeast Asia, from the man... more This paper discuss the influence of Ottoman Qur’ans on the Qur’an in Southeast Asia, from the manuscript era and through the period of early printing up to the present day. At various times, Ottoman influence can be detected in certain specific aspects of Southeast Asian Qur’ans, including the illumination, calligraphy and graphic layout of the text. In recent years this influence has become much stronger, particularly since the ratification of the Indonesian Standard Qur’an in 1984, as one of the three approved versions is based on the Qur’an printed at the Matba‘ah Bahriyah in Istanbul. This edition of the Qur’an has long been used in Indonesia by Qur’anic reciters who learn the text by heart (hafiz) in various pesantren (madrasahs). During recent research in Istanbul, a copy of the Qur’an printed at the Matba‘ah Bahriyah in the early 20th century was located in the Beyazit Devlet Kutuphanesi.
Keywords: Ottoman Qur’an, ayet ber kenar, Southeast Asian Qur’an, Indonesian Standard Qur’an, Qur’an manuscript, early printed Qur’an, contemporary Indonesian Qur’an.
Tulisan ini membahas tentang pengaruh Qur’an Usmani terhadap Qur’an di Asia Tenggara, sejak masa manuskrip, masa cetak awal, hingga sekarang. Dalam beberapa hal, pengaruh Usmani dapat dilihat dalam beberapa aspek tertentu, seperti iluminasi, kaligrafi, dan tataletak teks. Pada masa belakangan, pengaruh tersebut lebih menguat, terutama sejak disahkannya Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia pada 1984, sebab salah satu dari tiga jenis Al-Qur’an yang disahkan tersebut didasarkan pada Qur’an Usmani yang dicetak oleh Matba’ah Bariyah di Istanbul. Jenis mushaf ini telah lama digunakan di Indonesia oleh oleh para penghafal Al-Qur’an di berbagai pesantren.
Kata kunci: Qur’an Usmani, ayet ber kenar, Qur’an Asia Tenggara, Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia, manuskrip Qur’an, Qur’an cetakan awal, Qur’an Indonesia kontemporer.
Katalog Pameran, Jul 2011
Suhuf, Vo. 4, No.2, 2011, pp. 271-287, Dec 2011
This article outlines the development of the printing of the Qur’an in Indonesia from its advent ... more This article outlines the development of the printing of the Qur’an in Indonesia from its advent in the middle of 19th century to the present. It also traces the influence of printed Qur’ans from India and Turkey on the early period of Qur’anic printing in Indonesia, and gives brief descriptions of some publishers of the Qur’an throughout the period in question. The last section analyses recent creative developments in the Qur’an publishing industry in Indonesia.
Key words: Qur’an, printing, Indonesia."
"Tulisan ini menguraikan perkembangan pencetakan mushaf Al-Qur’an di Indonesia sejak masa awal pertumbuhannya pada pertengahan abad ke-19 hingga dewasa ini. Tulisan ini juga membahas pengaruh mushaf Al-Qur’an cetakan India dan Turki dalam masa awal pencetakan mushaf di Indonesia. Sejumlah penerbit mushaf yang berperan pada masa itu, demikian pula dalam perkembangannya hingga dewasa ini, digambarkan dengan ringkas. Sementara, bagian akhir tulisan ini membahas perkembangan kreatif dalam industri penerbitan mushaf Al-Qur’an di Indonesia.
Kata kunci: mushaf Al-Qur’an, cetakan, Indonesia.
Manuscript illumination by Ali Akbar
Archipel, 2006, (72): 95-156, 2006
Books by Ali Akbar
Interwoven Journeys: The Michael Abbott Collections of Asian Art, 2023
Suhuf, 2020
Sejak penetapan Mushaf Standar Indonesia (MSI) pada tahun 1984, MSI Usmani yang ditulis oleh kali... more Sejak penetapan Mushaf Standar Indonesia (MSI) pada tahun 1984, MSI Usmani yang ditulis oleh kaligrafer Muhammad Syadzeli telah ditulis ulang dua kali, yaitu pada tahun 2001 oleh Ustadz Baiquni Yasin, dan 2019 oleh Ustadz Isep Misbah. Sementara itu, MSI Bahriyah ditulis oleh kaligrafer Abdul Razak Muhili, 1988. Dalam perkembangannya, memasuki tahun 2000-an, seiring dengan kemajuan teknologi
percetakan, MSI juga dicetak dengan modifikasi kaligrafi Mushaf Madinah yang ditulis oleh kaligrafer asal Suriah, Usman Taha. Pada masa belakangan ini, kaligrafi modifikasi Mushaf Madinah semakin banyak digunakan oleh para penerbit mushaf di Indonesia, meninggalkan jauh kaligrafi yang ditulis oleh para penulis
tempatan. Tulisan ini hendak melihat dinamika penggunaan atau pilihan kaligrafi dalam MSI, didahului dengan latar belakang historis perkembangan mushaf di Asia Tenggara. Lamanya peredaran mushaf cetakan Bombay di Indonesia, dengan ciri kaligrafi tebal, membawa pengaruh terhadap pilihan kaligrafi MSI, meskipun kemudian tergeser oleh gaya kaligrafi Mushaf Madinah yang tipis sejak tahun 2000-an.
Suhuf, 2019
Abstrak Thailand Selatan merupakan komunitas muslim yang kuat menjaga tradisi Islamnya. Warisan i... more Abstrak Thailand Selatan merupakan komunitas muslim yang kuat menjaga tradisi Islamnya. Warisan intelektual Islam, termasuk salinan mushaf Al-Qur'an dahulu banyak terdapat di pondok-pondok dan permukiman sekitar masjid tua-dan belakangan ini, museum. Penelusuran manuskrip Al-Qur'an di Thailand Selatan tampaknya belum pernah dilakukan. Artikel ini menelusuri tiga tempat koleksi manuskrip Al-Qur'an di museum dan masyarakat, yaitu Museum Al-Qur'an dan Manuskrip Lama di Narathiwat, Masjid Telok Manok, dan Masjid Bankuanlangnga, Pattani. Berdasarkan informasi lapangan, tergambar adanya migrasi manuskrip Al-Qur'an-di samping naskah keagamaan lainnya-sejak dasawarsa 1980-an keluar dari Thailand Selatan, dan kini menjadi koleksi beberapa lembaga publik dan pribadi terutama di Malaysia dan Brunei. Sebaliknya, belakangan ini, sejak ada usaha pendirian Museum Al-Qur'an di Narathiwat, ada upaya untuk mengembalikan sejumlah manuskrip Al-Qur'an ke Thailand Selatan. Namun, seperti tampak dari koleksi baru di Museum Al-Qur'an, kebanyakan manuskrip Al-Qur'an tersebut berasal dari Jawa, dan bukan manuskrip Al-Qur'an asli Thailand Selatan.
Tulisan ini merupakan hasil penelitian tentang sikap dan pandangan masyarakat terhadap terjemahan... more Tulisan ini merupakan hasil penelitian tentang sikap dan pandangan masyarakat terhadap terjemahan Al-Qur'an yang disusun oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, dengan fokus penelitian untuk mengetahui bagaimana pengetahuan, pemahaman, dan sikap atau penilaian masyarakat. Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan. Masyarakat menduga bahwa terjemahan Al-Qur'an Kemen-terian Agama hanyalah yang diterbitkan oleh Kementerian Agama sendiri. Banyak kalang an masyarakat tidak mengetahui bahwa terjemahan Al-Qur'an yang diter-bitkan oleh penerbit swasta kebanyakan adalah terjemahan Al-Qur'an Kemen-terian Agama. Dari aspek redaksi terjemahan, mayoritas masyarakat menerima penerjemahan yang disusun oleh Kementerian Agama. Namun, di kalangan santri dan kaum terpelajar masih terdapat sikap kritis terhadap redaksi yang diguna-kan Kementerian Agama. Oleh karena itu, Kementerian Agama sering mendapat kritik an dan saran perbaikan dari berbagai kalangan untuk penyempurnaan ter-jemahan Al-Qur'an Kementerian Agama. Di samping itu, mayoritas masyarakat menginginkan agar terjemahan Al-Qur'an juga ditambah beberapa kelengkapan berupa ulumul Qur'an, catatan kaki, muqaddimah surah, glosari, daftar pustaka, dan panduan penggunaan transliterasi.
This paper discuss the influence of Ottoman Qur’ans on the Qur’an in Southeast Asia, from the man... more This paper discuss the influence of Ottoman Qur’ans on the Qur’an in Southeast Asia, from the manuscript era and through the period of early printing up to the present day. At various times, Ottoman influence can be detected in certain specific aspects of Southeast Asian Qur’ans, including the illumination, calligraphy and graphic layout of the text. In recent years this influence has become much stronger, particularly since the ratification of the Indonesian Standard Qur’an in 1984, as one of the three approved versions is based on the Qur’an printed at the Matba‘ah Bahriyah in Istanbul. This edition of the Qur’an has long been used in Indonesia by Qur’anic reciters who learn the text by heart (hafiz) in various pesantren (madrasahs). During recent research in Istanbul, a copy of the Qur’an printed at the Matba‘ah Bahriyah in the early 20th century was located in the Beyazit Devlet Kutuphanesi.
Keywords: Ottoman Qur’an, ayet ber kenar, Southeast Asian Qur’an, Indonesian Standard Qur’an, Qur’an manuscript, early printed Qur’an, contemporary Indonesian Qur’an.
Tulisan ini membahas tentang pengaruh Qur’an Usmani terhadap Qur’an di Asia Tenggara, sejak masa manuskrip, masa cetak awal, hingga sekarang. Dalam beberapa hal, pengaruh Usmani dapat dilihat dalam beberapa aspek tertentu, seperti iluminasi, kaligrafi, dan tataletak teks. Pada masa belakangan, pengaruh tersebut lebih menguat, terutama sejak disahkannya Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia pada 1984, sebab salah satu dari tiga jenis Al-Qur’an yang disahkan tersebut didasarkan pada Qur’an Usmani yang dicetak oleh Matba’ah Bariyah di Istanbul. Jenis mushaf ini telah lama digunakan di Indonesia oleh oleh para penghafal Al-Qur’an di berbagai pesantren.
Kata kunci: Qur’an Usmani, ayet ber kenar, Qur’an Asia Tenggara, Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia, manuskrip Qur’an, Qur’an cetakan awal, Qur’an Indonesia kontemporer.
Katalog Pameran, Jul 2011
Suhuf, Vo. 4, No.2, 2011, pp. 271-287, Dec 2011
This article outlines the development of the printing of the Qur’an in Indonesia from its advent ... more This article outlines the development of the printing of the Qur’an in Indonesia from its advent in the middle of 19th century to the present. It also traces the influence of printed Qur’ans from India and Turkey on the early period of Qur’anic printing in Indonesia, and gives brief descriptions of some publishers of the Qur’an throughout the period in question. The last section analyses recent creative developments in the Qur’an publishing industry in Indonesia.
Key words: Qur’an, printing, Indonesia."
"Tulisan ini menguraikan perkembangan pencetakan mushaf Al-Qur’an di Indonesia sejak masa awal pertumbuhannya pada pertengahan abad ke-19 hingga dewasa ini. Tulisan ini juga membahas pengaruh mushaf Al-Qur’an cetakan India dan Turki dalam masa awal pencetakan mushaf di Indonesia. Sejumlah penerbit mushaf yang berperan pada masa itu, demikian pula dalam perkembangannya hingga dewasa ini, digambarkan dengan ringkas. Sementara, bagian akhir tulisan ini membahas perkembangan kreatif dalam industri penerbitan mushaf Al-Qur’an di Indonesia.
Kata kunci: mushaf Al-Qur’an, cetakan, Indonesia.
Archipel, 2006, (72): 95-156, 2006
Interwoven Journeys: The Michael Abbott Collections of Asian Art, 2023