Lewi Bora - Academia.edu (original) (raw)
I am a student at school ministries
less
Uploads
Papers by Lewi Bora
Manna Rafflesia
Following Jesus has risks that must be faced. Everyone who will enter into fellowship with Him wi... more Following Jesus has risks that must be faced. Everyone who will enter into fellowship with Him will be challenged. That challenge to “take up the cross” was presented by Jesus when He was in the world. Everyone who follows Him, will experience suffering. The suffering faced is not the result of a grievous error, but because of the differences between the self-gratifying normal of the previous situation to the self-denying that Jesus calls us too. A person is required to imitate Jesus in facing the various suffering from self-denying that results from his fellowship with Jesus. A person who can endure suffering will continue to be in fellowship with Jesus. Fortitude in dealing with such situations will lead to similarity with Jesus. Similarity is an important part of fellowship with Jesus.
A. Pendahuluan Nama Yohanes beberapa kali muncul dalam Perjanjian Baru. Nama itu dipakai oleh beb... more A. Pendahuluan Nama Yohanes beberapa kali muncul dalam Perjanjian Baru. Nama itu dipakai oleh beberapa orang yang ada di sekitar pelayanan Yesus. Sepertinya nama Yohanes menjadi nama yang lumayan sering diberikan kepada orang-orang pada saat itu. Nama yang lumayan mendominasi adalah Yohanes Pembaptis dan Yohanes murid Yesus. Yohanes murid Yesus diakui sebagai penulis dalam Perjanjian baru. Dia diidentifikasi sebagai penulis yang memiliki penekanan tersendiri. Pendekatan yang dipakai berbeda dengan penulis lainnya. Dia memberikan warna yang lain dalam menyampaikan karya Yesus di dalam dunia. Kemungkinan dialah yang disebut sebagai murid yang dikasih Yesus. B. Titik Temu Injil Yohanes dengan Surat 1 Yohanes, 2 Yohanes, dan 3 Yohanes 1. Penulis Injil Yohanes memiliki keunikan tersendiri. Injil ini memulai pemaparannya dengan memperkenalkan Yesus sebagai Allah yang sudah ada sejak kekekalan. Penulis tidak mengikuti cara penulis injil Matius dan Lukas yang memberikan silsilah mengenai Yesus. Andreas J. Kostenberger menyatakan, "Ia tidak menuliskan sebuah silsilah maupun kisah kelahiran Yesus; sebenarnya ia sama sekali tidak memberikan informasi tentang masa atau tahun-tahun awal kehidupan Yesus. Sebaliknya Yohanes mengantar kita kembali kepada kekekalan masa lampau, masa sebelum penciptaan." 1 Adanya kesamaan di antara Injil Yohanes dan Surat 1, 2, dan 3 Yohanes menyebabkan adanya kesimpulan bahwa penulis dari keempat surat ini adalah Yohanes. Kesamaan itu bisa dalam penggunaan istlaih atau pun kosakata yang digunakan oleh penulis dalam menuliskan suratnya.
Manna Rafflesia
Following Jesus has risks that must be faced. Everyone who will enter into fellowship with Him wi... more Following Jesus has risks that must be faced. Everyone who will enter into fellowship with Him will be challenged. That challenge to “take up the cross” was presented by Jesus when He was in the world. Everyone who follows Him, will experience suffering. The suffering faced is not the result of a grievous error, but because of the differences between the self-gratifying normal of the previous situation to the self-denying that Jesus calls us too. A person is required to imitate Jesus in facing the various suffering from self-denying that results from his fellowship with Jesus. A person who can endure suffering will continue to be in fellowship with Jesus. Fortitude in dealing with such situations will lead to similarity with Jesus. Similarity is an important part of fellowship with Jesus.
A. Pendahuluan Nama Yohanes beberapa kali muncul dalam Perjanjian Baru. Nama itu dipakai oleh beb... more A. Pendahuluan Nama Yohanes beberapa kali muncul dalam Perjanjian Baru. Nama itu dipakai oleh beberapa orang yang ada di sekitar pelayanan Yesus. Sepertinya nama Yohanes menjadi nama yang lumayan sering diberikan kepada orang-orang pada saat itu. Nama yang lumayan mendominasi adalah Yohanes Pembaptis dan Yohanes murid Yesus. Yohanes murid Yesus diakui sebagai penulis dalam Perjanjian baru. Dia diidentifikasi sebagai penulis yang memiliki penekanan tersendiri. Pendekatan yang dipakai berbeda dengan penulis lainnya. Dia memberikan warna yang lain dalam menyampaikan karya Yesus di dalam dunia. Kemungkinan dialah yang disebut sebagai murid yang dikasih Yesus. B. Titik Temu Injil Yohanes dengan Surat 1 Yohanes, 2 Yohanes, dan 3 Yohanes 1. Penulis Injil Yohanes memiliki keunikan tersendiri. Injil ini memulai pemaparannya dengan memperkenalkan Yesus sebagai Allah yang sudah ada sejak kekekalan. Penulis tidak mengikuti cara penulis injil Matius dan Lukas yang memberikan silsilah mengenai Yesus. Andreas J. Kostenberger menyatakan, "Ia tidak menuliskan sebuah silsilah maupun kisah kelahiran Yesus; sebenarnya ia sama sekali tidak memberikan informasi tentang masa atau tahun-tahun awal kehidupan Yesus. Sebaliknya Yohanes mengantar kita kembali kepada kekekalan masa lampau, masa sebelum penciptaan." 1 Adanya kesamaan di antara Injil Yohanes dan Surat 1, 2, dan 3 Yohanes menyebabkan adanya kesimpulan bahwa penulis dari keempat surat ini adalah Yohanes. Kesamaan itu bisa dalam penggunaan istlaih atau pun kosakata yang digunakan oleh penulis dalam menuliskan suratnya.