Dewi Purwaningsih - Academia.edu (original) (raw)
Uploads
Papers by Dewi Purwaningsih
Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia, 2017
Setiap bulan perempuan berusia 12-49 tahun (WUS), tidak sedang hamil dan belum menopause mengalam... more Setiap bulan perempuan berusia 12-49 tahun (WUS), tidak sedang hamil dan belum menopause mengalami menstruasi. Pada saat menstruasi masalah yang dialami banyak wanita adalah rasa tidak nyaman atau rasa nyeri. Dismenorea mengakibatkan absentisme dan menimbulkan kerugian, karena mengalami "kelumpuhan" sementara dalam melakukan aktivitas. Perubahan fungsi sistem syaraf otonom selama fase luteal menstruasi berhubungan dengan gejala psikosomatik pada fase menstruasi. Alternatif preventif untuk meningkatkan kesehatan perempuan adalah dengan melakukan yoga. Yoga memberikan manfaat pada kesehatan fisik dan mental melalui pengaturan sumbu HPA (Hipothalamus Pitutari Adrenal) dan System Syaraf Simpatis, meningkatkan aktifitas parasimpatis, menurunkan tekanan darah menurunkan stress dan tingkat kecemasan. Gerakan-gerakan fisik dari yoga merangsang, menguatkan tubuh serta meningkatkan sirkulasi darah. Organorgan panggul, otot-otot perineal dan panggul menjadi lebih sehat, mendapatkan asupan oksigen, sehingga vaskularisasi menuju organ reproduksi menjadi optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan Yoga terhadap tanda tanda vital dan tingkat kecemasan pada siklus menstruasi remaja putri. Penelitian dilakukan dengan desain quasi eksperimen one group pretest-postest. Penelitian ini dilaksanakan di Jurusan Kebidanan Bandung, yaitu mahasiswa remaja puteri. Intervensi berupa Yoga pada bulan Mei-Juli 2015. Pengambilan sampel menggunakan teknik stratified random sampling berdasarkan tingkat serta memenuhi kriteria inklusi sejumlah 121 orang, diseleksi dengan kriteria inklusi, yaitu sejumlah 58 orang dirandom untuk yoga dan olahraga. Pengukuran tanda tanda vital dengan pengukuran langsung dan tingkat kecemasan dengan menggunakan kuesioner. Penurunan tekanan diastolik lebih banyak terjadi pada kelompok olahraga, yaitu sebesar 4,50 sedangkan yoga sebesar 0,55. Pada kelompok yoga terjadi penurunan frekuensi denyut nadi yakni sebesar 1,83. Skor kecemasan terjadi penurunan kelompok yoga lebih banyak mengalami penurunan skor cemas yaitu sebesar 13,5 poin. Kesimpulan tidak terdapat pengaruh yang signifikan latihan yoga terhadap tekanan sistolik, diastolik, frekuensi nadi dan pernafasan. Yoga secara signifikan dapat menurunkan tingkat kecemasan remaja puteri pada saat menstruasi (p<0,05).
Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia, 2017
Setiap bulan perempuan berusia 12-49 tahun (WUS), tidak sedang hamil dan belum menopause mengalam... more Setiap bulan perempuan berusia 12-49 tahun (WUS), tidak sedang hamil dan belum menopause mengalami menstruasi. Pada saat menstruasi masalah yang dialami banyak wanita adalah rasa tidak nyaman atau rasa nyeri. Dismenorea mengakibatkan absentisme dan menimbulkan kerugian, karena mengalami "kelumpuhan" sementara dalam melakukan aktivitas. Perubahan fungsi sistem syaraf otonom selama fase luteal menstruasi berhubungan dengan gejala psikosomatik pada fase menstruasi. Alternatif preventif untuk meningkatkan kesehatan perempuan adalah dengan melakukan yoga. Yoga memberikan manfaat pada kesehatan fisik dan mental melalui pengaturan sumbu HPA (Hipothalamus Pitutari Adrenal) dan System Syaraf Simpatis, meningkatkan aktifitas parasimpatis, menurunkan tekanan darah menurunkan stress dan tingkat kecemasan. Gerakan-gerakan fisik dari yoga merangsang, menguatkan tubuh serta meningkatkan sirkulasi darah. Organorgan panggul, otot-otot perineal dan panggul menjadi lebih sehat, mendapatkan asupan oksigen, sehingga vaskularisasi menuju organ reproduksi menjadi optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan Yoga terhadap tanda tanda vital dan tingkat kecemasan pada siklus menstruasi remaja putri. Penelitian dilakukan dengan desain quasi eksperimen one group pretest-postest. Penelitian ini dilaksanakan di Jurusan Kebidanan Bandung, yaitu mahasiswa remaja puteri. Intervensi berupa Yoga pada bulan Mei-Juli 2015. Pengambilan sampel menggunakan teknik stratified random sampling berdasarkan tingkat serta memenuhi kriteria inklusi sejumlah 121 orang, diseleksi dengan kriteria inklusi, yaitu sejumlah 58 orang dirandom untuk yoga dan olahraga. Pengukuran tanda tanda vital dengan pengukuran langsung dan tingkat kecemasan dengan menggunakan kuesioner. Penurunan tekanan diastolik lebih banyak terjadi pada kelompok olahraga, yaitu sebesar 4,50 sedangkan yoga sebesar 0,55. Pada kelompok yoga terjadi penurunan frekuensi denyut nadi yakni sebesar 1,83. Skor kecemasan terjadi penurunan kelompok yoga lebih banyak mengalami penurunan skor cemas yaitu sebesar 13,5 poin. Kesimpulan tidak terdapat pengaruh yang signifikan latihan yoga terhadap tekanan sistolik, diastolik, frekuensi nadi dan pernafasan. Yoga secara signifikan dapat menurunkan tingkat kecemasan remaja puteri pada saat menstruasi (p<0,05).