Ella Rifka Adhadila - Academia.edu (original) (raw)
Uploads
Papers by Ella Rifka Adhadila
: The research goal is to develop natural cruising circuit is easy, fun and exercise independence... more : The research goal is to develop natural cruising circuit is easy, fun and exercise independence. This natural cruising circuit utilizing the school environment modified by researchers that can be used to train the child's independence on kindergarten group A Pembina 2 Malang. The research design and development using the Borg and Gall were simplified into seven steps. Data collection techniques by observation, interviews, questionnaires, and documentation. Data analysis technique is easy to perform 90.5% of children natural cruising circuit, 97.1% of children happy doing natural cruising circuit, 100% child safe conduct natural cruising circuit, 96.2% of children self-sufficient in performing natural cruising circuit. While the overall data obtained from ahlo early childhood education has a validity value of 87.5%, a circuit 85%, and 85% expert character education. keyword: school environment, independence of children Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan ling...
Motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir anta... more Motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir antara susunan saraf, otot, otak, dan spinal cord.
Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan keterampilan berkomunikasi anak melalui media... more Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan keterampilan berkomunikasi anak melalui media boneka tangan. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini mengunakan rancangan penelitian Hopskin yang terdiri dari Perencanaan (Planning), Tindakan (Action) & Observasi (observation), dan Refleksi (Reflection). Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, unjuk kerja, dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah pembelajaran menggunakan media boneka tangan adalah (1) anak sudah mampu bercerita menggunakan boneka tangan; (2) Anak mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman atau guru menggunakan boneka tangan; (3) Anak menjadi percaya diri saat berkomunikasi menggunakan boneka tangan.Pada siklus I, keterampilan berkomunikasi mencapai persentase sebesar 59,04%, dan pada siklus II mencapai persentase rata-rata 78,8%. Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan berkomunikasi anak meningkat. Pada siklus I menunjukkan 5 anak yang tuntas dengan kriteria BSH (Berkembang Sesuai Harapan), sedangkan pada Siklus II meningkat menjadi 13 anak yang tuntas dengan kriteria BSH (Berkembang Sesuai Harapan). Kata kunci : media pembelajaran, boneka tangan, keterampilan berkomunikasi Komunikasi adalah pertukaran informasi dengan orang lain untuk memenuhi informasi yang ingin diketahui. Komunikasi anak dengan guru di kelas sangat berpengaruh dalam pembelajaran, jika komunikasi baik maka pesan yang ingin disampaikan oleh guru mudah diterima oleh anak. Komunikasi yang dilakukan dapat berupa verbal dan non verbal. Komunikasi yang berbentuk verbal seperti menulis, berbicara, menggambar,dll. Bentuk komunikasi non verbal berupa bahasa tubuh, tanda, aksesoris, tindakan (seperti menggebrak meja saat dalam pembicaraan),dll. Menurut penelitian yang dilakukan oleh psikolog David Guevremont dalam Shappiro (2001) menyebutkan bahwa anak-anak penderita kekurangan perhatian (attention deficit disorders) menyebutkan bahwa anak-anak yang kelihatannya sangat banyak bicara, mereka mempunyai kesulitan dalam memulai interaksi verbal, dan mereka tidak begitu tanggap terhadap komunikasi dengan anak lain ". Hal ini menunjukkan bahwa meskipun anak pandai berbicara belum tentu dapat melakukan komunikasi. Berdasarkan Hasil Observasi di TK ABA 13 Kelompok A bentuk komunikasi yang dilakukan anak dengan cara verbal dan non verbal cukup baik, ini terlihat saat pembelajaran berlangsung beberapa anak sudah bisa melakukan tanya jawab, menceritakan pengalamannya, dan dapat meminta tolong dengan baik, namun ada beberapa anak yang masih kesulitan untuk berkomunikasi dengan guru. Permasalahan yang dihadapi anak saat di kelas adalah anak belum bisa mengungkapkan pendapat/ keinginannya dan anak kesulitan bercerita di depan kelas. Anak merasa tidak nyaman saat ingin mengungkapkan ide atau gagasan yang dimilikinya di depan guru dan teman-teman. Guru seringkali memberikan kesempatan untuk bercerita di depan kelas, tetapi hanya 6 orang anak yang mau bercerita. Terdapat 60% (9 anak) yang masih malu-malu bercerita, merasa takut saat ingin meminta tolong dan kesulitan mengungkapkan idenya saat pembelajaran. Setiap kali anak melakukan kegiatan yang kurang disukai anak cenderung diam dan bersembunyi dari guru. Anak berkembang sesuai tingkat perkembangan anak, keterampilan komunikasi dapat dilihat melalui tingkat perkembangan bahasa. Menurut Permendiknas 137 tahun 2014 mengenai capaian tingkat perkembangan anak usia 4-5 tahun seharusnya anak sudah bisa (1) Menceritakan kembali apa yang didengar dengan kosakata terbatas; (2) Melaksanakan perintah sederhana sesuai dengan aturan yang disampaikan; (3) Menggunakan kalimat pendek untuk berinteraksi dengan anak atau orang dewasa untuk menyatakan apa yang dilihat dan dirasa; (4) Menceritakan gambar yang ada didalam buku; (5) Berbicara
Menurut Santrock (2013: 97) Sterotipe Gender adalah kategori luas yang mencerminkan keyakinan men... more Menurut Santrock (2013: 97) Sterotipe Gender adalah kategori luas yang mencerminkan keyakinan mengenai perilaku yang cocok bagi laki laki atau perempuan .Stereotipe Gender terus berubah pada masa kanak-kanak madya, akhir, dan masa remaja. Menurut kutipan David J Schneider
: The research goal is to develop natural cruising circuit is easy, fun and exercise independence... more : The research goal is to develop natural cruising circuit is easy, fun and exercise independence. This natural cruising circuit utilizing the school environment modified by researchers that can be used to train the child's independence on kindergarten group A Pembina 2 Malang. The research design and development using the Borg and Gall were simplified into seven steps. Data collection techniques by observation, interviews, questionnaires, and documentation. Data analysis technique is easy to perform 90.5% of children natural cruising circuit, 97.1% of children happy doing natural cruising circuit, 100% child safe conduct natural cruising circuit, 96.2% of children self-sufficient in performing natural cruising circuit. While the overall data obtained from ahlo early childhood education has a validity value of 87.5%, a circuit 85%, and 85% expert character education. keyword: school environment, independence of children Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan ling...
Motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir anta... more Motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir antara susunan saraf, otot, otak, dan spinal cord.
Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan keterampilan berkomunikasi anak melalui media... more Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan keterampilan berkomunikasi anak melalui media boneka tangan. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini mengunakan rancangan penelitian Hopskin yang terdiri dari Perencanaan (Planning), Tindakan (Action) & Observasi (observation), dan Refleksi (Reflection). Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, unjuk kerja, dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah pembelajaran menggunakan media boneka tangan adalah (1) anak sudah mampu bercerita menggunakan boneka tangan; (2) Anak mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman atau guru menggunakan boneka tangan; (3) Anak menjadi percaya diri saat berkomunikasi menggunakan boneka tangan.Pada siklus I, keterampilan berkomunikasi mencapai persentase sebesar 59,04%, dan pada siklus II mencapai persentase rata-rata 78,8%. Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan berkomunikasi anak meningkat. Pada siklus I menunjukkan 5 anak yang tuntas dengan kriteria BSH (Berkembang Sesuai Harapan), sedangkan pada Siklus II meningkat menjadi 13 anak yang tuntas dengan kriteria BSH (Berkembang Sesuai Harapan). Kata kunci : media pembelajaran, boneka tangan, keterampilan berkomunikasi Komunikasi adalah pertukaran informasi dengan orang lain untuk memenuhi informasi yang ingin diketahui. Komunikasi anak dengan guru di kelas sangat berpengaruh dalam pembelajaran, jika komunikasi baik maka pesan yang ingin disampaikan oleh guru mudah diterima oleh anak. Komunikasi yang dilakukan dapat berupa verbal dan non verbal. Komunikasi yang berbentuk verbal seperti menulis, berbicara, menggambar,dll. Bentuk komunikasi non verbal berupa bahasa tubuh, tanda, aksesoris, tindakan (seperti menggebrak meja saat dalam pembicaraan),dll. Menurut penelitian yang dilakukan oleh psikolog David Guevremont dalam Shappiro (2001) menyebutkan bahwa anak-anak penderita kekurangan perhatian (attention deficit disorders) menyebutkan bahwa anak-anak yang kelihatannya sangat banyak bicara, mereka mempunyai kesulitan dalam memulai interaksi verbal, dan mereka tidak begitu tanggap terhadap komunikasi dengan anak lain ". Hal ini menunjukkan bahwa meskipun anak pandai berbicara belum tentu dapat melakukan komunikasi. Berdasarkan Hasil Observasi di TK ABA 13 Kelompok A bentuk komunikasi yang dilakukan anak dengan cara verbal dan non verbal cukup baik, ini terlihat saat pembelajaran berlangsung beberapa anak sudah bisa melakukan tanya jawab, menceritakan pengalamannya, dan dapat meminta tolong dengan baik, namun ada beberapa anak yang masih kesulitan untuk berkomunikasi dengan guru. Permasalahan yang dihadapi anak saat di kelas adalah anak belum bisa mengungkapkan pendapat/ keinginannya dan anak kesulitan bercerita di depan kelas. Anak merasa tidak nyaman saat ingin mengungkapkan ide atau gagasan yang dimilikinya di depan guru dan teman-teman. Guru seringkali memberikan kesempatan untuk bercerita di depan kelas, tetapi hanya 6 orang anak yang mau bercerita. Terdapat 60% (9 anak) yang masih malu-malu bercerita, merasa takut saat ingin meminta tolong dan kesulitan mengungkapkan idenya saat pembelajaran. Setiap kali anak melakukan kegiatan yang kurang disukai anak cenderung diam dan bersembunyi dari guru. Anak berkembang sesuai tingkat perkembangan anak, keterampilan komunikasi dapat dilihat melalui tingkat perkembangan bahasa. Menurut Permendiknas 137 tahun 2014 mengenai capaian tingkat perkembangan anak usia 4-5 tahun seharusnya anak sudah bisa (1) Menceritakan kembali apa yang didengar dengan kosakata terbatas; (2) Melaksanakan perintah sederhana sesuai dengan aturan yang disampaikan; (3) Menggunakan kalimat pendek untuk berinteraksi dengan anak atau orang dewasa untuk menyatakan apa yang dilihat dan dirasa; (4) Menceritakan gambar yang ada didalam buku; (5) Berbicara
Menurut Santrock (2013: 97) Sterotipe Gender adalah kategori luas yang mencerminkan keyakinan men... more Menurut Santrock (2013: 97) Sterotipe Gender adalah kategori luas yang mencerminkan keyakinan mengenai perilaku yang cocok bagi laki laki atau perempuan .Stereotipe Gender terus berubah pada masa kanak-kanak madya, akhir, dan masa remaja. Menurut kutipan David J Schneider