Tri Krianto Karjoso - Academia.edu (original) (raw)
Papers by Tri Krianto Karjoso
Jurnal Kesehatan Komunitas
Upaya peningkatan konsumsi buah dan sayur pada anak usia sekolah dilakukan dengan cara memberikan... more Upaya peningkatan konsumsi buah dan sayur pada anak usia sekolah dilakukan dengan cara memberikan pelatihan terhadap orang tua dan memberikan video tutorial tentang modifikasi buah dan sayur pada media sosial (WA Group) melalui perantara para guru. Rendahnya cakupan Perilaku Hidup Bersih Dan sehat (PHBS) pada indikator konsumsi buah dan sayur di Kabupaten Pelalawan dan hasil survey awal yang menunjukkan rendahnya frekuensi membawa bekal buah dan sayur pada anak sekolah melatar belakangi peneliti melakukan penelitian ini. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah konsumsi buah dan sayur pada anak sekolah dasar di Pangkalan Kerinci. Penelitian ini menggunakan Quasi Exprimental dengan rancangan penelitian pre test-post test non-Equivalent control Group Design. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli – Agustus 2022 dengan sampel sebanyak 100 siswa (50 pada kelompok perlakuan dan 50 pada kelompok kontrol). Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan mengguna...
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Latar belakang: Maskulinitas laki-laki ditemukan menjadi salah satu faktor yang membentuk stigma ... more Latar belakang: Maskulinitas laki-laki ditemukan menjadi salah satu faktor yang membentuk stigma dalam perilaku mencari bantuan psikologis. Terdapat anggapan bahwa membuka diri atas distres emosional laki-laki dianggap lemah dan tidak maskulin. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk memetakan evidence yang sudah tersedia terkait pengaruh maskulinitas terhadap perilaku mencari bantuan kesehatan mental pada laki-laki di negara berkembang. Metode: Literature Review ini menggunakan kerangka dari Arksey and O’Malley, yang terdiri dari mengidentifikasi pertanyaan review; mencari evidence yang relevan; menyeleksi studi yang relevan; memetakan data; dan mendiskusikan, menyimpulkan dan melaporkan hasil. PRISMA flowchart digunakan untuk menampilkan alur pencarian evidence. Hasil: Hasil penyaringan artikel menemukan lima artikel yang relevan dengan topik penelitian. Review ini menampilkan empat tema yaitu maskulinitas dan kesehatan mental, kerentanan pada laki-laki, faktor-faktor yang mempenga...
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Latar Belakang: World Health Organization (WHO) dan United Nation International Children’s Emerge... more Latar Belakang: World Health Organization (WHO) dan United Nation International Children’s Emergency Fund (UNICEF) merekomendasikan bayi baru lahir diberikan ASI secara eksklusif sampai usia 6 bulan. Akan tetapi banyak faktor yang membatasi pemberian ASI Ekslusif yaitu kebiasaan atau pun kepercayaan yang telah menjadi tata aturan kehidupan dalam suatu wilayah. Penghambat lainnya faktor sosial budaya mempunyai kecenderungan mengarahkan perilaku ibu untuk tidak mampu memberikan ASI Eksklusif. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan keberhasilan pemberian ASI Ekslusif di Wilayah Kerja Puskesmas Ciangsana Kabupaten Bogor Tahun 2022. Metode: Penelitian dengan desain potong lintang (cross-sectional) di wilayah kerja Puskesmas Ciangsana Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang terdapat di tiga desa yaitu Desa Nagrak, Ciangsana dan Bojongkulur. Sampel penelitian adalah ibu yang mempunyai bayi berumur 6-12 bulan dengan pengambilan sampel Sistem Random Sampling (SRS) sebanyak 114...
Hearty, Oct 20, 2022
Remaja merupakan kelompok yang berisiko mengalami anemia karena dalam masa pertumbuhan membutuhka... more Remaja merupakan kelompok yang berisiko mengalami anemia karena dalam masa pertumbuhan membutuhkan asupan zat gizi yang tinggi. Berdasarkan tempat tinggal, prevalensi anemia remaja putri di perkotaan sebesar 22.7% sementara pedesaan mencapai 25%. Kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti pendidikan dan pekerjaan orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran sosial budaya terhadap angka kejadian anemia remaja putri. Desain penelitian yang digunakan adalah croos sectional dengan sampel sebesar 300 remaja putri. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara menggunakan kuesioner untuk mendapatkan data karateristik remaja putri, pekerjaan, dan pendidikan orang tua. Kadar Hemoglobin (Hb) diperoleh dengan pengambilan darah pada pembuluh darah vena radialis, kemudian diuji dengan metode hematologi analyzer merk medonic dan medonic reagent analyzer merk boule. Uji statistik yang digunakan adalah uji korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan remaja putri yang menderita anemia sebanyak 56%. Berdasarkan lokasi menunjukkan kejadian anemia lebih banyak terjadi di daerah pedesaan sebesar 47,3%. Terdapat hubungan pendidikan dengan anemia (P=0,000) dan hubungan pekerjaan dengan anemia (P=0,000). Kejadian anemia yang dialami remaja putri mempengaruhi prestasi belajar dan tumbuh kembang remaja putri sehingga disarankan meningkatkan edukasi dan memaksimalkan penyuluhan bagi remaja putri di wilayah pedesaan.
Journal of Dental Hygiene and Therapy, Oct 3, 2022
Latar Belakang: Kesehatan mulut merupakan indikator kunci dari kesehatan secara keseluruhan, kese... more Latar Belakang: Kesehatan mulut merupakan indikator kunci dari kesehatan secara keseluruhan, kesejahteraan dan kualitas hidup. Ini mencakup berbagai penyakit dan kondisi yang mencakup karies gigi, penyakit periodontal (gusi), kehilangan gigi, kanker mulut, trauma oro-dental, normal dan cacat lahir seperti bibir sumbing dan langit-langit mulut. Faktor sosial budaya mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut diantaranya, sosio-ekonomi, gaya hidup, jenis kelamin dan budaya. Metode: Penelitian ini menggunakan metode systematic review pada artikel-artikel penelitian yang meneliti tentang faktor sosial budaya yang mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut dengan pendekatan kuantitatif. Pencarian artikel melalui Google Scholar dan PubMed Journal, dengan kata kunci "sosial" "budaya" "kesehatan gigi" "remaja". Artikel yang di publikasi dari 10 tahun terakhir dari 01 Mei 2012 sampai 31 Mei tahun 2022 dengan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Hasil: Hasil penelusuran artikel berjumlah (n = 6.745). Dari hasil pencarian setelah dilakukan screening berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi di dapatkan 13 artikel yang sesuai yaitu adanya pengaruh faktor sosio-ekonomi, gaya hidup, jenis kelamin dan budaya. Kesimpulan: Penelitian ini menjelaskan adanya pengaruh faktor sosial budaya diantaranya faktor sosio-ekonomi, gaya hidup, jenis kelamin dan budaya.
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat, Feb 28, 2022
Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi seperti pengetahuan, sikap, sa... more Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi seperti pengetahuan, sikap, sarana air bersih, lingkungan tempat tinggal, peran dukungan keluarga, dukungan tenaga kesehatan. Hasil: Studi ini menemukan bahwa pengetahuan informan terhadap pengertian pencegahan diare pada balita masih rendah. Sikap pencegahan diare sudah baik, pendidikan informan rata-rata mulai dari SMP sampai S1, pendapatan perbulan berkisar antara 1-6 juta rupiah, sarana air bersih pada umumnya bersumber dari air sumur gali, lingkungan tempat tinggal sudah baik, mendapatkan dukungan dari keluarga atau suami, sedangkan untuk tenaga kesehatan kurang berperan aktif dalam melakukan penyuluhan kepada masyarakat. Kesimpulan: Penelitian ini menemukan bahwa perilaku ibu terhadap pencegahan diare dikatakan masih kurang baik karena rendahnya pengetahuan ibu mengenai pengertian pencegahan diare dan rendahnya dukungan dari tenaga kesehatan yang tidak memberikan penyuluhan atau informasi mengenai pencegahan dan cara menanggulangi penyakit diare.
PREPOTIF : Jurnal Kesehatan Masyarakat
Lifestyle of adolescent was the main factor predicting health quality of a community. It was nece... more Lifestyle of adolescent was the main factor predicting health quality of a community. It was necessary to consider several aspects, including socio-cultural aspects, in deciding an intervention promoting health lifestyle among adolescent. The aim of this study was to synthesize socio-cultural factors influencing lifestyle as a basic concept to deliver health promotion among adolescent. This study use qualitative: meta synthesis with meta ethnography method. Article sample was collected from online databases: Science Direct, ProQuest, Scopus, dan SpringerLink. Sample quality was assessed using Critical Appraisal Skills Program (CASP) for qualitative research. Adolescent lifestyle was determined by variations of socio-cultural factors. Body image, financial resources, family culture, and peer influence were strong factors in influencing lifestyle among adolescent. Meanwhile, the conditions of school environment and neighborhood were physical environmental factors that influenced adole...
Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health)
Latarbelakang: Pola asuh gizi adalah bagian dari pola asuh anak mencakup praktik rumah tangga yan... more Latarbelakang: Pola asuh gizi adalah bagian dari pola asuh anak mencakup praktik rumah tangga yang diwujudkan dengan tersedianya pangan juga perawatan kesehatan serta sumber lain demi kelangsungan hidup, pertumbuhan serta perkembangan anak. Kejadian gizi kurang salah satunya disebabkan oleh pola asuh ibu terhadap balita, terutama dalam hal asupan gizi keluarga, mulai dari penyiapan makanan, pemilihan bahan makanan, sampai menu makanan. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh informasi yang mendalam tentang bagaimana pola asuh gizi pada balita gizi kurang di wilayah kerja Puskesmas Sungai Parit Kabupaten Indragiri Hulu.. Metode: Jenis penelitian kualitatif analitik dengan design fenomenalogi. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawacara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Jumlah informan dalam penelitian ini berjumlah 13 orang terbagi atas 4 informan utama (pengasuh utama/ibu), dan 9 informan pendukung (4 keluarga, 4 penanggung jawab program gizi, 1 kader). Hasil: Masih re...
PREPOTIF : Jurnal Kesehatan Masyarakat, 2021
Reproductive health issues and adolescent sexuality are important studies, such as premarital sex... more Reproductive health issues and adolescent sexuality are important studies, such as premarital sexual behavior, unwanted pregnancy, abortion, STIs, and HIV-AIDS. One of the factors that influence adolescent risky sexual behavior is knowledge. The knowledge index number on adolescent reproductive health in Central Java is still low about 58.1%. One of the parties that has a role in the field of adolescent reproductive health is the youth center. This research examined health communication about reproductive and sexual health at the PILAR PKBI Youth Center, Central Java. This research used a qualitative approach with a case study design. The theoretical framework used the Logic Model. Informants were determined by purposive sampling with a total of 19 people. The data collection method was by in-depth interviews via Whatsapp and focus group discussions through Zoom meetings due to the pandemic situation. Data was analyzed with thematic analysis. Research ethics used the Helinski Declar...
Background: Indonesia Demographic and Health Survey 2012 shows modern Contraceptive Prev... more Background: Indonesia Demographic and Health Survey 2012 shows modern Contraceptive Prevalence Rate in Reproductive Age Women of 57.9%. However, contraception dropping out rate is quite high which is at 27.1%. Allegedly, the causes of the dropping out are social demographic and health factors. Subjects and Methods: Secondary analysis of Susenas 2016. Samples were taken from 65.202 respondents according to the inclusion criteria for married women aged 15-19 and 36-49 years and those who are or have used contraception. Results: The proportion of contraceptive dropping out of the Reproductive Age Women who have a risk of pregnancy was 18.7%. Factors which have significant effect are education, occupation, residence, ownership of health insurance, expenditure quintile and number of living children. Conclusion: There is no single factor that causes high dropping out of contraception for Reproductive Age Women with pregnant at risk despite many factors contribute to this ...
HEALTH CARE : JURNAL KESEHATAN, 2019
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh dari anak balita (bayi di bawah lima tahun) yang mengakibatk... more Stunting adalah kondisi gagal tumbuh dari anak balita (bayi di bawah lima tahun) yang mengakibatkan anak terlalu pendek untuk usianya dimana akibat dari kekurangan gizi secara kronis. Di Kota Pekanbaru dari data Pemantauan Status Gizi dalam 3 (tiga) tahun berturut-turut mengalami kenaikan angka prevalensi kejadian stunting yaitu mencapai 17,7 %, 23,9 %, dan 27,7 %. Bertujuan untuk menganalisis bagaimana hubungan faktor ibu menjadi penyebab kejadian memiliki anak balita stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Harapan Raya Kota Pekanbaru Tahun 2019. Penelitian ini jenis penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional dan dipertajam dengan penelitian kualitatif dengan desain studi kasus dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Harapan Raya pada bulan Juni 2019 dengan jumlah sampel 187 anak balita dan pemilihan sampel secara purposive sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner, pedoman wawancara, dan daftar observasi. Berdasarkan penelitian frekuensi kejadian memiliki ana...
HEALTH CARE : JURNAL KESEHATAN, 2020
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di rumah tangga merupakan upaya dalam memberdayakan anggota rumah... more Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di rumah tangga merupakan upaya dalam memberdayakan anggota rumah tangga supaya mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat. Indonesia memiliki target capaian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di rumah tangga yakni 100 % dan untuk Puskesmas Simpang Baru pencapaiannya sebesar 62,1%, masih rendah dari target capaian Nasional. Bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada tatanan rumah tangga di Wilayah kerja Puskesmas Simpang Baru Pekanbaru Tahun 2019. Jenis penelitian ini kuantitatif desain cross sectional. Populasi seluruh kepala keluarga (KK) di wilayah kerja Puskesmas Simpang Baru sebanyak 37.172 orang. Sampel diambil dengan tekhnik cluster sampling dengan jumlah sampel 380 Kepala Keluarga(KK). Analisa data dimulai dari analisis univariat, analisis bivariat, dan analisis multivariat. Hasil penelitian diperolehlah Kepala Keluarga(KK) yang tidak ber-PHBS dalam tatanan rumah tangga se...
Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa
ABSTRAKKepatuhan mengonsumsi tablet zat besi (Fe) merupakan ketaatan ibu hamil dalam melaksanakan... more ABSTRAKKepatuhan mengonsumsi tablet zat besi (Fe) merupakan ketaatan ibu hamil dalam melaksanakan anjuran petugas kesehatan mengonsumsi tablet zat besi sebagai salah satu upaya dalam menanggulangi anemia. Capaian konsumsi tablet Fe ibu hamil di Puskesmas Rumbai Bukit Kota Pekanbaru tahun 2020 sebesar 41,0%, sementara mencapai target Renstra tahun 2019 sebesar 95%. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan perilaku kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet zat besi (Fe). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan yaitu pengetahuan, sikap, dukungan keluarga, dukungan petugas kesehatan, efek samping, kecemasan, paritas dan keteraturan kunjungan ANC. Desain penelitian yaitu analytic cross sectional study. Populasi pada penelitian ini berjumlah 385 orang sedangkan sampel pada penelitian ini ibu bersalin yang melahirkan periode Januari-Juni 2021 berjumlah 161 orang dan dilaksanakan pada bulan Agustus 2021. Teknik sampling menggunakan systematic random...
Jurnal Kesehatan Komunitas
Upaya peningkatan konsumsi buah dan sayur pada anak usia sekolah dilakukan dengan cara memberikan... more Upaya peningkatan konsumsi buah dan sayur pada anak usia sekolah dilakukan dengan cara memberikan pelatihan terhadap orang tua dan memberikan video tutorial tentang modifikasi buah dan sayur pada media sosial (WA Group) melalui perantara para guru. Rendahnya cakupan Perilaku Hidup Bersih Dan sehat (PHBS) pada indikator konsumsi buah dan sayur di Kabupaten Pelalawan dan hasil survey awal yang menunjukkan rendahnya frekuensi membawa bekal buah dan sayur pada anak sekolah melatar belakangi peneliti melakukan penelitian ini. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah konsumsi buah dan sayur pada anak sekolah dasar di Pangkalan Kerinci. Penelitian ini menggunakan Quasi Exprimental dengan rancangan penelitian pre test-post test non-Equivalent control Group Design. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli – Agustus 2022 dengan sampel sebanyak 100 siswa (50 pada kelompok perlakuan dan 50 pada kelompok kontrol). Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan mengguna...
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Latar belakang: Maskulinitas laki-laki ditemukan menjadi salah satu faktor yang membentuk stigma ... more Latar belakang: Maskulinitas laki-laki ditemukan menjadi salah satu faktor yang membentuk stigma dalam perilaku mencari bantuan psikologis. Terdapat anggapan bahwa membuka diri atas distres emosional laki-laki dianggap lemah dan tidak maskulin. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk memetakan evidence yang sudah tersedia terkait pengaruh maskulinitas terhadap perilaku mencari bantuan kesehatan mental pada laki-laki di negara berkembang. Metode: Literature Review ini menggunakan kerangka dari Arksey and O’Malley, yang terdiri dari mengidentifikasi pertanyaan review; mencari evidence yang relevan; menyeleksi studi yang relevan; memetakan data; dan mendiskusikan, menyimpulkan dan melaporkan hasil. PRISMA flowchart digunakan untuk menampilkan alur pencarian evidence. Hasil: Hasil penyaringan artikel menemukan lima artikel yang relevan dengan topik penelitian. Review ini menampilkan empat tema yaitu maskulinitas dan kesehatan mental, kerentanan pada laki-laki, faktor-faktor yang mempenga...
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Latar Belakang: World Health Organization (WHO) dan United Nation International Children’s Emerge... more Latar Belakang: World Health Organization (WHO) dan United Nation International Children’s Emergency Fund (UNICEF) merekomendasikan bayi baru lahir diberikan ASI secara eksklusif sampai usia 6 bulan. Akan tetapi banyak faktor yang membatasi pemberian ASI Ekslusif yaitu kebiasaan atau pun kepercayaan yang telah menjadi tata aturan kehidupan dalam suatu wilayah. Penghambat lainnya faktor sosial budaya mempunyai kecenderungan mengarahkan perilaku ibu untuk tidak mampu memberikan ASI Eksklusif. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan keberhasilan pemberian ASI Ekslusif di Wilayah Kerja Puskesmas Ciangsana Kabupaten Bogor Tahun 2022. Metode: Penelitian dengan desain potong lintang (cross-sectional) di wilayah kerja Puskesmas Ciangsana Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang terdapat di tiga desa yaitu Desa Nagrak, Ciangsana dan Bojongkulur. Sampel penelitian adalah ibu yang mempunyai bayi berumur 6-12 bulan dengan pengambilan sampel Sistem Random Sampling (SRS) sebanyak 114...
Hearty, Oct 20, 2022
Remaja merupakan kelompok yang berisiko mengalami anemia karena dalam masa pertumbuhan membutuhka... more Remaja merupakan kelompok yang berisiko mengalami anemia karena dalam masa pertumbuhan membutuhkan asupan zat gizi yang tinggi. Berdasarkan tempat tinggal, prevalensi anemia remaja putri di perkotaan sebesar 22.7% sementara pedesaan mencapai 25%. Kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti pendidikan dan pekerjaan orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran sosial budaya terhadap angka kejadian anemia remaja putri. Desain penelitian yang digunakan adalah croos sectional dengan sampel sebesar 300 remaja putri. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara menggunakan kuesioner untuk mendapatkan data karateristik remaja putri, pekerjaan, dan pendidikan orang tua. Kadar Hemoglobin (Hb) diperoleh dengan pengambilan darah pada pembuluh darah vena radialis, kemudian diuji dengan metode hematologi analyzer merk medonic dan medonic reagent analyzer merk boule. Uji statistik yang digunakan adalah uji korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan remaja putri yang menderita anemia sebanyak 56%. Berdasarkan lokasi menunjukkan kejadian anemia lebih banyak terjadi di daerah pedesaan sebesar 47,3%. Terdapat hubungan pendidikan dengan anemia (P=0,000) dan hubungan pekerjaan dengan anemia (P=0,000). Kejadian anemia yang dialami remaja putri mempengaruhi prestasi belajar dan tumbuh kembang remaja putri sehingga disarankan meningkatkan edukasi dan memaksimalkan penyuluhan bagi remaja putri di wilayah pedesaan.
Journal of Dental Hygiene and Therapy, Oct 3, 2022
Latar Belakang: Kesehatan mulut merupakan indikator kunci dari kesehatan secara keseluruhan, kese... more Latar Belakang: Kesehatan mulut merupakan indikator kunci dari kesehatan secara keseluruhan, kesejahteraan dan kualitas hidup. Ini mencakup berbagai penyakit dan kondisi yang mencakup karies gigi, penyakit periodontal (gusi), kehilangan gigi, kanker mulut, trauma oro-dental, normal dan cacat lahir seperti bibir sumbing dan langit-langit mulut. Faktor sosial budaya mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut diantaranya, sosio-ekonomi, gaya hidup, jenis kelamin dan budaya. Metode: Penelitian ini menggunakan metode systematic review pada artikel-artikel penelitian yang meneliti tentang faktor sosial budaya yang mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut dengan pendekatan kuantitatif. Pencarian artikel melalui Google Scholar dan PubMed Journal, dengan kata kunci "sosial" "budaya" "kesehatan gigi" "remaja". Artikel yang di publikasi dari 10 tahun terakhir dari 01 Mei 2012 sampai 31 Mei tahun 2022 dengan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Hasil: Hasil penelusuran artikel berjumlah (n = 6.745). Dari hasil pencarian setelah dilakukan screening berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi di dapatkan 13 artikel yang sesuai yaitu adanya pengaruh faktor sosio-ekonomi, gaya hidup, jenis kelamin dan budaya. Kesimpulan: Penelitian ini menjelaskan adanya pengaruh faktor sosial budaya diantaranya faktor sosio-ekonomi, gaya hidup, jenis kelamin dan budaya.
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat, Feb 28, 2022
Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi seperti pengetahuan, sikap, sa... more Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi seperti pengetahuan, sikap, sarana air bersih, lingkungan tempat tinggal, peran dukungan keluarga, dukungan tenaga kesehatan. Hasil: Studi ini menemukan bahwa pengetahuan informan terhadap pengertian pencegahan diare pada balita masih rendah. Sikap pencegahan diare sudah baik, pendidikan informan rata-rata mulai dari SMP sampai S1, pendapatan perbulan berkisar antara 1-6 juta rupiah, sarana air bersih pada umumnya bersumber dari air sumur gali, lingkungan tempat tinggal sudah baik, mendapatkan dukungan dari keluarga atau suami, sedangkan untuk tenaga kesehatan kurang berperan aktif dalam melakukan penyuluhan kepada masyarakat. Kesimpulan: Penelitian ini menemukan bahwa perilaku ibu terhadap pencegahan diare dikatakan masih kurang baik karena rendahnya pengetahuan ibu mengenai pengertian pencegahan diare dan rendahnya dukungan dari tenaga kesehatan yang tidak memberikan penyuluhan atau informasi mengenai pencegahan dan cara menanggulangi penyakit diare.
PREPOTIF : Jurnal Kesehatan Masyarakat
Lifestyle of adolescent was the main factor predicting health quality of a community. It was nece... more Lifestyle of adolescent was the main factor predicting health quality of a community. It was necessary to consider several aspects, including socio-cultural aspects, in deciding an intervention promoting health lifestyle among adolescent. The aim of this study was to synthesize socio-cultural factors influencing lifestyle as a basic concept to deliver health promotion among adolescent. This study use qualitative: meta synthesis with meta ethnography method. Article sample was collected from online databases: Science Direct, ProQuest, Scopus, dan SpringerLink. Sample quality was assessed using Critical Appraisal Skills Program (CASP) for qualitative research. Adolescent lifestyle was determined by variations of socio-cultural factors. Body image, financial resources, family culture, and peer influence were strong factors in influencing lifestyle among adolescent. Meanwhile, the conditions of school environment and neighborhood were physical environmental factors that influenced adole...
Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health)
Latarbelakang: Pola asuh gizi adalah bagian dari pola asuh anak mencakup praktik rumah tangga yan... more Latarbelakang: Pola asuh gizi adalah bagian dari pola asuh anak mencakup praktik rumah tangga yang diwujudkan dengan tersedianya pangan juga perawatan kesehatan serta sumber lain demi kelangsungan hidup, pertumbuhan serta perkembangan anak. Kejadian gizi kurang salah satunya disebabkan oleh pola asuh ibu terhadap balita, terutama dalam hal asupan gizi keluarga, mulai dari penyiapan makanan, pemilihan bahan makanan, sampai menu makanan. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh informasi yang mendalam tentang bagaimana pola asuh gizi pada balita gizi kurang di wilayah kerja Puskesmas Sungai Parit Kabupaten Indragiri Hulu.. Metode: Jenis penelitian kualitatif analitik dengan design fenomenalogi. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawacara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Jumlah informan dalam penelitian ini berjumlah 13 orang terbagi atas 4 informan utama (pengasuh utama/ibu), dan 9 informan pendukung (4 keluarga, 4 penanggung jawab program gizi, 1 kader). Hasil: Masih re...
PREPOTIF : Jurnal Kesehatan Masyarakat, 2021
Reproductive health issues and adolescent sexuality are important studies, such as premarital sex... more Reproductive health issues and adolescent sexuality are important studies, such as premarital sexual behavior, unwanted pregnancy, abortion, STIs, and HIV-AIDS. One of the factors that influence adolescent risky sexual behavior is knowledge. The knowledge index number on adolescent reproductive health in Central Java is still low about 58.1%. One of the parties that has a role in the field of adolescent reproductive health is the youth center. This research examined health communication about reproductive and sexual health at the PILAR PKBI Youth Center, Central Java. This research used a qualitative approach with a case study design. The theoretical framework used the Logic Model. Informants were determined by purposive sampling with a total of 19 people. The data collection method was by in-depth interviews via Whatsapp and focus group discussions through Zoom meetings due to the pandemic situation. Data was analyzed with thematic analysis. Research ethics used the Helinski Declar...
Background: Indonesia Demographic and Health Survey 2012 shows modern Contraceptive Prev... more Background: Indonesia Demographic and Health Survey 2012 shows modern Contraceptive Prevalence Rate in Reproductive Age Women of 57.9%. However, contraception dropping out rate is quite high which is at 27.1%. Allegedly, the causes of the dropping out are social demographic and health factors. Subjects and Methods: Secondary analysis of Susenas 2016. Samples were taken from 65.202 respondents according to the inclusion criteria for married women aged 15-19 and 36-49 years and those who are or have used contraception. Results: The proportion of contraceptive dropping out of the Reproductive Age Women who have a risk of pregnancy was 18.7%. Factors which have significant effect are education, occupation, residence, ownership of health insurance, expenditure quintile and number of living children. Conclusion: There is no single factor that causes high dropping out of contraception for Reproductive Age Women with pregnant at risk despite many factors contribute to this ...
HEALTH CARE : JURNAL KESEHATAN, 2019
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh dari anak balita (bayi di bawah lima tahun) yang mengakibatk... more Stunting adalah kondisi gagal tumbuh dari anak balita (bayi di bawah lima tahun) yang mengakibatkan anak terlalu pendek untuk usianya dimana akibat dari kekurangan gizi secara kronis. Di Kota Pekanbaru dari data Pemantauan Status Gizi dalam 3 (tiga) tahun berturut-turut mengalami kenaikan angka prevalensi kejadian stunting yaitu mencapai 17,7 %, 23,9 %, dan 27,7 %. Bertujuan untuk menganalisis bagaimana hubungan faktor ibu menjadi penyebab kejadian memiliki anak balita stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Harapan Raya Kota Pekanbaru Tahun 2019. Penelitian ini jenis penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional dan dipertajam dengan penelitian kualitatif dengan desain studi kasus dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Harapan Raya pada bulan Juni 2019 dengan jumlah sampel 187 anak balita dan pemilihan sampel secara purposive sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner, pedoman wawancara, dan daftar observasi. Berdasarkan penelitian frekuensi kejadian memiliki ana...
HEALTH CARE : JURNAL KESEHATAN, 2020
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di rumah tangga merupakan upaya dalam memberdayakan anggota rumah... more Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di rumah tangga merupakan upaya dalam memberdayakan anggota rumah tangga supaya mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat. Indonesia memiliki target capaian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di rumah tangga yakni 100 % dan untuk Puskesmas Simpang Baru pencapaiannya sebesar 62,1%, masih rendah dari target capaian Nasional. Bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada tatanan rumah tangga di Wilayah kerja Puskesmas Simpang Baru Pekanbaru Tahun 2019. Jenis penelitian ini kuantitatif desain cross sectional. Populasi seluruh kepala keluarga (KK) di wilayah kerja Puskesmas Simpang Baru sebanyak 37.172 orang. Sampel diambil dengan tekhnik cluster sampling dengan jumlah sampel 380 Kepala Keluarga(KK). Analisa data dimulai dari analisis univariat, analisis bivariat, dan analisis multivariat. Hasil penelitian diperolehlah Kepala Keluarga(KK) yang tidak ber-PHBS dalam tatanan rumah tangga se...
Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa
ABSTRAKKepatuhan mengonsumsi tablet zat besi (Fe) merupakan ketaatan ibu hamil dalam melaksanakan... more ABSTRAKKepatuhan mengonsumsi tablet zat besi (Fe) merupakan ketaatan ibu hamil dalam melaksanakan anjuran petugas kesehatan mengonsumsi tablet zat besi sebagai salah satu upaya dalam menanggulangi anemia. Capaian konsumsi tablet Fe ibu hamil di Puskesmas Rumbai Bukit Kota Pekanbaru tahun 2020 sebesar 41,0%, sementara mencapai target Renstra tahun 2019 sebesar 95%. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan perilaku kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet zat besi (Fe). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan yaitu pengetahuan, sikap, dukungan keluarga, dukungan petugas kesehatan, efek samping, kecemasan, paritas dan keteraturan kunjungan ANC. Desain penelitian yaitu analytic cross sectional study. Populasi pada penelitian ini berjumlah 385 orang sedangkan sampel pada penelitian ini ibu bersalin yang melahirkan periode Januari-Juni 2021 berjumlah 161 orang dan dilaksanakan pada bulan Agustus 2021. Teknik sampling menggunakan systematic random...