Melifatun Nafila - Academia.edu (original) (raw)

Papers by Melifatun Nafila

Research paper thumbnail of Hubungan regulasi diri dalam belajar dengan resiliensi akademik pada siswa kelas XII program akselerasi Sekolah Menengah Atas Negeri 9 Malang

INDONESIA: Resiliensi akademik merupakan kemampuan siswa untuk tetap berhasil dalam mengahadapi t... more INDONESIA: Resiliensi akademik merupakan kemampuan siswa untuk tetap berhasil dalam mengahadapi tantangan akademik seperti metode pembelajaran daring dan persiapan diri menjalani rangkaian ujian. Metode pembelajaran daring menuntut siswa untuk mampu belajar secara mandiri, sehingga siswa membutuhkan regulasi diri dalam belajar. penelitian ini menguji adanya hubungan regulasi diri dalam belajar dengan resiliensi akademik pada siswa kelas XII program akselerasi Sekolah Menengah Atas Negeri 9 Malang. Pengujian dilakukan bertujuan untuk 1) mengetahui tingkat resiliensi akademik pada siswa 2) mengetahui tingkat regulasi diri akademik pada siswa 3) mengetahui adakah hubungan regulasi diri dalam belajar dengan resiliensi akademik siswa. Subjek penelitian ini berjumlah 65 siswa dengan kriteria siswa aktif kelas XII, mengikuti program akselerasi dan menjalani metode pembelajaran daring. Penelitian merupakan penelitian kuantitatif dengan proses analisis data korelasi product moment person. Ha...

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of Jangan Biarkan Trauma Sexual Harassement Mengganggu Harimu

Artikel Populer, 2019

mengajakkalian berhubang sex padahal tidak megenal orang tersebut ? bila iya, yang kalian alami i... more mengajakkalian berhubang sex padahal tidak megenal orang tersebut ? bila iya, yang kalian alami itu dinamakan dengan sexual harassement. Beberapa dari kalian mungkin asing dengan istilah ini. Sexual harassement atau plecehan seksual bisa terjadi dimana saja. Pelecehan seksual merupakan keadaan yang tidak bisa diterima baik secar lisan, fisik, isyarat seksual maupun pernyataan yang sifatnya menghina. Pelecehan seksual tidak hanya berarti tindakan pemerkosaan saja. Pelecehan seksual meliputi banyak hal seperti : • Tindakan fisik yang tidak perlu seperti menepuk pundak atau menyentuk bokong • Kata-kata sugestif atau lelucon atau komentar mengenai penampilan yang dilontarkan dengan sengaja. Misalnya "waw bajumu nampak seksi sehingga memperlihatkan keelokan tubuh depan dan belakangmu". • Mengerling yang mencurigakan • Menggunakan gambar porno di tempat kerja • Mengajak melakukan hubungan seksual • Dan yang paling parahnya adalah serangan fisik berupa pemerkosaan. Kalau ditempat kerja seringkali terjadi pelecehan ini dengan iming-iming akan naik jabatan. Padahal setelah korban mengalaminya janji tersebut tidak terpenuhi. Hingga tak jarang hal tersebut menyebabkan trauma bagi si korban. Beberapa orang yang diketahui mengalami Sexual Harassement awalnya tida berani menceritakan kejadian yang alaminya tersebut. Mengapa demikian ? karena bagisi korban kejadian tersbut merupakan kejadian yang sangat memalukan dan

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of Layanan Konseling yang Lebih Mudah dengan Menggunakan Aplikasi Smartphone

Artikel Populer, 2019

Mukhammad Sakdullah 17410110 Psikologi Konseling C Teknologi bukanlah suatu hal yang langka dan a... more Mukhammad Sakdullah 17410110 Psikologi Konseling C Teknologi bukanlah suatu hal yang langka dan asing bagi masyarakat pada umumnya salah satunya bagi remaja di dunia termasuk di Indonesia. Hampir semua lini kehidupan menggunakan teknologi, termasuk pendidikan. Teknologi dan pendidikan memiliki kaitan yang erat satu sama lain terutama di era globalisasi seperti saat ini. Aktifitas-aktifitas pendidikan terbantu dalam penyelengaraannya karena kemajuan teknologi yang pesat, salah satunya adalah kemudahan akses untuk medapatkan informasi melalui internet dengan media smartphone. Guru Bimbingan dan Konseling adalah guru yang tidak bergerak dalam bidang studi. Namun bergerak dalam pengembangan potensi individu terutama siswa dan menangani masalah yang dihadapi oleh siswa. Masalah yang begitu kompleks terkadang menghambat proses pembelajaran. Permasalahan tersebut muncul dari siswa yang berkaitan dengan pribadi, sosial, belajar, dan karir. Maka peran Bimbingan dan Konseling sangat penting dalam mengatasi permasalahan siswa tersebut apalagi pada saat ini perkembangan jaman yang semakin canggih sehingga mampu memicu permasalahan bagi siswa. Oleh karena itu, pelayanan Bimbingan dan Konseling sangat dibutuhkan oleh semua kalangan tanpa terkecuali. Fungsi dari layanan Bimbingan dan Konseling antara lain fungsi pemahaman, pencegahan, pengentasan, dan pengembangan. Keempat fungsi tersebut akan sangat sesuai dengan kebutuhan seseorang terutama peserta didik yang di era sekarang ini telah banyak terpapar oleh kecanggihan teknologi informasi terutama internet, salah satunya adalah fungsi pencegahan yang sifatnya mencegah terjadinya masalah yang diakibatkan oleh dampak negatif kecanggihan teknologi informasi terutama internet. Dengan pemberian layanan Bimbingan dan Konseling, perkembangan siswa akan lebih optimal dan mengurangi tekanan masalah yang dialami seseorang. Menurut Batuaji, dkk (2011) mengatakan bahwa secara umum keberhasilan fungsi Bimbingan dan Konseling bergantung pada persepsi siswa terhadap Bimbingan dan Konseling. Apabila persepsi siswa positif maka fungsi Bimbingan dan Konseling bisa berjalan dengan baik. Persepsi siswa dapat dipengaruhi oleh dua hal, yaitu faktor internal seperti perkembangan siswa dan faktor eksternal seperti stimulus dari lingkungan termasuk media Bimbingan dan Konseling. Memang ada beberapa siswa yang mempersepsikan guru Bimbingan dan Konseling secara negatif. Alasannya adalah guru Bimbingan dan Konseling sebagai polisi sekolah dan tempatnya siswa yang bermasalah. Informasi seperti ini didapatkan melalui teman, keluarga, dan media cetak maupun elektronik. Inilah yang membuat pemahaman siswa kurang optimal ketika guru Bimbingan dan Konseling memberikan layanan.

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of Kasus tentang Transgender dan LGBT dengan Pendekatan Konseling

artikel populer, 2019

Disusun untuk memenuhi tugas akhir semester matakuliah Konseling DOSEN PENGAMPU : Muallifah, S.Ps... more Disusun untuk memenuhi tugas akhir semester matakuliah Konseling DOSEN PENGAMPU : Muallifah, S.Psi., MA Oleh: MELIFATUN NAFILA NIM 17410125 KELAS B FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of Kasus tentang Transgender dan LGBT dengan Pendekatan Konseling

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of Hubungan regulasi diri dalam belajar dengan resiliensi akademik pada siswa kelas XII program akselerasi Sekolah Menengah Atas Negeri 9 Malang

INDONESIA: Resiliensi akademik merupakan kemampuan siswa untuk tetap berhasil dalam mengahadapi t... more INDONESIA: Resiliensi akademik merupakan kemampuan siswa untuk tetap berhasil dalam mengahadapi tantangan akademik seperti metode pembelajaran daring dan persiapan diri menjalani rangkaian ujian. Metode pembelajaran daring menuntut siswa untuk mampu belajar secara mandiri, sehingga siswa membutuhkan regulasi diri dalam belajar. penelitian ini menguji adanya hubungan regulasi diri dalam belajar dengan resiliensi akademik pada siswa kelas XII program akselerasi Sekolah Menengah Atas Negeri 9 Malang. Pengujian dilakukan bertujuan untuk 1) mengetahui tingkat resiliensi akademik pada siswa 2) mengetahui tingkat regulasi diri akademik pada siswa 3) mengetahui adakah hubungan regulasi diri dalam belajar dengan resiliensi akademik siswa. Subjek penelitian ini berjumlah 65 siswa dengan kriteria siswa aktif kelas XII, mengikuti program akselerasi dan menjalani metode pembelajaran daring. Penelitian merupakan penelitian kuantitatif dengan proses analisis data korelasi product moment person. Ha...

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of Jangan Biarkan Trauma Sexual Harassement Mengganggu Harimu

Artikel Populer, 2019

mengajakkalian berhubang sex padahal tidak megenal orang tersebut ? bila iya, yang kalian alami i... more mengajakkalian berhubang sex padahal tidak megenal orang tersebut ? bila iya, yang kalian alami itu dinamakan dengan sexual harassement. Beberapa dari kalian mungkin asing dengan istilah ini. Sexual harassement atau plecehan seksual bisa terjadi dimana saja. Pelecehan seksual merupakan keadaan yang tidak bisa diterima baik secar lisan, fisik, isyarat seksual maupun pernyataan yang sifatnya menghina. Pelecehan seksual tidak hanya berarti tindakan pemerkosaan saja. Pelecehan seksual meliputi banyak hal seperti : • Tindakan fisik yang tidak perlu seperti menepuk pundak atau menyentuk bokong • Kata-kata sugestif atau lelucon atau komentar mengenai penampilan yang dilontarkan dengan sengaja. Misalnya "waw bajumu nampak seksi sehingga memperlihatkan keelokan tubuh depan dan belakangmu". • Mengerling yang mencurigakan • Menggunakan gambar porno di tempat kerja • Mengajak melakukan hubungan seksual • Dan yang paling parahnya adalah serangan fisik berupa pemerkosaan. Kalau ditempat kerja seringkali terjadi pelecehan ini dengan iming-iming akan naik jabatan. Padahal setelah korban mengalaminya janji tersebut tidak terpenuhi. Hingga tak jarang hal tersebut menyebabkan trauma bagi si korban. Beberapa orang yang diketahui mengalami Sexual Harassement awalnya tida berani menceritakan kejadian yang alaminya tersebut. Mengapa demikian ? karena bagisi korban kejadian tersbut merupakan kejadian yang sangat memalukan dan

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of Layanan Konseling yang Lebih Mudah dengan Menggunakan Aplikasi Smartphone

Artikel Populer, 2019

Mukhammad Sakdullah 17410110 Psikologi Konseling C Teknologi bukanlah suatu hal yang langka dan a... more Mukhammad Sakdullah 17410110 Psikologi Konseling C Teknologi bukanlah suatu hal yang langka dan asing bagi masyarakat pada umumnya salah satunya bagi remaja di dunia termasuk di Indonesia. Hampir semua lini kehidupan menggunakan teknologi, termasuk pendidikan. Teknologi dan pendidikan memiliki kaitan yang erat satu sama lain terutama di era globalisasi seperti saat ini. Aktifitas-aktifitas pendidikan terbantu dalam penyelengaraannya karena kemajuan teknologi yang pesat, salah satunya adalah kemudahan akses untuk medapatkan informasi melalui internet dengan media smartphone. Guru Bimbingan dan Konseling adalah guru yang tidak bergerak dalam bidang studi. Namun bergerak dalam pengembangan potensi individu terutama siswa dan menangani masalah yang dihadapi oleh siswa. Masalah yang begitu kompleks terkadang menghambat proses pembelajaran. Permasalahan tersebut muncul dari siswa yang berkaitan dengan pribadi, sosial, belajar, dan karir. Maka peran Bimbingan dan Konseling sangat penting dalam mengatasi permasalahan siswa tersebut apalagi pada saat ini perkembangan jaman yang semakin canggih sehingga mampu memicu permasalahan bagi siswa. Oleh karena itu, pelayanan Bimbingan dan Konseling sangat dibutuhkan oleh semua kalangan tanpa terkecuali. Fungsi dari layanan Bimbingan dan Konseling antara lain fungsi pemahaman, pencegahan, pengentasan, dan pengembangan. Keempat fungsi tersebut akan sangat sesuai dengan kebutuhan seseorang terutama peserta didik yang di era sekarang ini telah banyak terpapar oleh kecanggihan teknologi informasi terutama internet, salah satunya adalah fungsi pencegahan yang sifatnya mencegah terjadinya masalah yang diakibatkan oleh dampak negatif kecanggihan teknologi informasi terutama internet. Dengan pemberian layanan Bimbingan dan Konseling, perkembangan siswa akan lebih optimal dan mengurangi tekanan masalah yang dialami seseorang. Menurut Batuaji, dkk (2011) mengatakan bahwa secara umum keberhasilan fungsi Bimbingan dan Konseling bergantung pada persepsi siswa terhadap Bimbingan dan Konseling. Apabila persepsi siswa positif maka fungsi Bimbingan dan Konseling bisa berjalan dengan baik. Persepsi siswa dapat dipengaruhi oleh dua hal, yaitu faktor internal seperti perkembangan siswa dan faktor eksternal seperti stimulus dari lingkungan termasuk media Bimbingan dan Konseling. Memang ada beberapa siswa yang mempersepsikan guru Bimbingan dan Konseling secara negatif. Alasannya adalah guru Bimbingan dan Konseling sebagai polisi sekolah dan tempatnya siswa yang bermasalah. Informasi seperti ini didapatkan melalui teman, keluarga, dan media cetak maupun elektronik. Inilah yang membuat pemahaman siswa kurang optimal ketika guru Bimbingan dan Konseling memberikan layanan.

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of Kasus tentang Transgender dan LGBT dengan Pendekatan Konseling

artikel populer, 2019

Disusun untuk memenuhi tugas akhir semester matakuliah Konseling DOSEN PENGAMPU : Muallifah, S.Ps... more Disusun untuk memenuhi tugas akhir semester matakuliah Konseling DOSEN PENGAMPU : Muallifah, S.Psi., MA Oleh: MELIFATUN NAFILA NIM 17410125 KELAS B FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of Kasus tentang Transgender dan LGBT dengan Pendekatan Konseling

Bookmarks Related papers MentionsView impact