NIA SUPIANA - Academia.edu (original) (raw)
Papers by NIA SUPIANA
Analisis Indeks Massa Tubuh Pada Ibu Hamil Trimester III Dengan Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah Di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram Tahun 2015
Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi, Mar 4, 2019
Faktor Penyebab Laserasi Perinium Pada Persalinan Normal Di Puskesmas Karang Taliwang Tahun 2017
Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi, Sep 3, 2018
Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi, Mar 3, 2022
Kasus pelecehan Seksual yang dialami remaja semakin meningkat dengan pengetahuan para remaja yg s... more Kasus pelecehan Seksual yang dialami remaja semakin meningkat dengan pengetahuan para remaja yg sangat minim. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Remaja Terhadap Pelecehan Seksual di MTs NW Mataram Tahun 2018. Pelecehan Seksual adalah perilaku atau tindakan yang menjengkelkan dilakukan seseorang terhadap pihak lain, yang berkaitan dengan jenis kelamin.dan dirasakan menurunkan martabat dan harkat diri yang di ganggunya. (Suryati,2009).Metode penelitian dalam penelitian ini adalah deskriftif. Populasinya adalah seluruh siswa kelas VII dan VIII yang sekarang menjadi kelas VIII dan IX sebanyak 72 orang yang ada di MTs NW Mataram. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sampel jenuh sehingga semua populasi di jadikan sampel sebanyak 72 orang. alat bantu yang digunakan adalah kueisioner. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 72 orang yang ada di Mts.NW Mataram menunjukan bahwa sebagian besar remaja memiliki pengetahuan yang cukup tentang pelecehan seksual sebanyak 39 orang (54,2 %) kurang 19 orang (26,4%) dan yang baik 14 orang (19,4%). Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa dari 72 remaja yang diteliti di MTs NW Mataram sebagian besar memiliki pengetahuan yang cukup sebanyak 39 orang (54,2%) Disarankan kepada pihak sekolah yang ada di MTs NW Mataram, agar hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi yang lebih banyak tentang pelecehan seksual kepada siswa dan siswi untuk meningkatkan pengetahuan siswa dan siswi tentang pelecehan seksual dengan melakukan kerja sama dengan petugas kesehatan untuk melakukan penyuluhan agar penyampaiannya lebih jelas serta dianjurkan untuk mengadakan program penyuluhan kesehatan reproduksi dan menyediakan kurikulum tentang kesehatan reproduksi.
Kejadian dan Penyebab Stunting di Desa Mambalan Kecamatan Gunung Sari Kabupaten Lombok Barat Tahun 2020
Stunting atau disebut dengan “pendek” merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kroni... more Stunting atau disebut dengan “pendek” merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan. Dampak stunting dalam jangka pendek adalah terganggunya perkembangan otak kecerdasan, gangguan pertumbuhan fisik. Sedangkan dalam jangka panjang menurunnya kemampuan kognitif dan prestasi belajar, menurunnya kekebalan tubuh dan resiko tinggi untuk munculnya penyakit kronis. Stunting di Lombok Barat masuk jajaran ke 3 setelah Lombok Timur dan Dompu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kejadian dan penyebab stunting di Desa Mambalan Kecamatan Gunung Sari Kabupaten Lombok Barat Tahun 2020. Jenis penelitian observasi yang dirancang secara deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita yang mengalami stunting. Sampel penelitian ini adalah 19 orang balita yang mengalami stunting di Desa Mambalan. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Sampling Jenuhl. Alat bantu yang digun...
Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi, Sep 2, 2019
Salah satu faktor keberhasilan pelaksanaan P4K dalam menurunkan AKI dan AKB adalah peran bidan se... more Salah satu faktor keberhasilan pelaksanaan P4K dalam menurunkan AKI dan AKB adalah peran bidan sebagai fasilitator dalam rangka meningkatkan peran aktif suami, keluarga, serta masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi, termasuk perencanaan KB pascapersalinan dengan menggunakan stiker P4K. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran bidan dalam perencanaan program P4K. Metode penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, instrumen yang digunakan adalah kuesioner dengan 9 kriteria pertanyaan, tekhnik pengambilan sampel non random sampling dengan jumlah responden 27 responden ibu nifas. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari 9 peran bidan yang diteliti terdapat 7 peran bidan yang dilakukan kepada ibu yaitu peran bidan dalam mendata dan memetakan ibu hamil,memberi buku KIA dan menjelaskanya pada ibu, melakukan ANC standar pada ibu hamil, membantu ibu mempersiapkan persiapan persalinan, mengenali tanda bahaya, KB pascapersalinan dan neonatal nifas standar, 2 peran bidan lainnya jarang dilakukan yaitu mengajak ibu mengikuti kelas ibu hamil (30%) dan mengisi stiker P4K (45%). Diharapkan untuk bidan agar dapat mempertahankan asuhan kebidanan pada ibu hamil sesuai standar, aktif berpartisipasi dalam pemantauan dan pemasangan stiker disetiap rumah ibu hamil sehingga setiap ibu hamil dapat terpantau dengan baik oleh seluruh komponen masyarakat. Bukan hanya itu saja, bidan juga harus lebih memperhatiakan hal terkait dalam mengajak ibu hamil untuk mengikuti kelas ibu hamil dan pemasangan stiker P4K.
Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi, 2021
Indikator keberhasilan pelayanan kesehatan pada ibu hamil di lihat dari keberhasilan penurunan AK... more Indikator keberhasilan pelayanan kesehatan pada ibu hamil di lihat dari keberhasilan penurunan AKI dan AKB dapat terlihat dari akses ibu dalam mendapatkan pelayanan kebidanan yang berkualitas. Standar 10 T dalam pelaksanaan ANC merupakan salah satu upaya pencegah komplikasi-komplikasi yang terjadi pada masa kehamilan dan persalinan yang dilakukan oleh bidan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi standar 10 T dalam pencegahan komplikasi kehamilan dan persalinan di puskesmas Ampenan. Metode penelitian adalah deskriptif kuatitatif dengan rancangan cross sectional, menggunakan data primer dan skunder dari buku registrasi dan tabel kohort, dengan random sampling pada 30 data kunjungan ANC dan menggunakan alat bantu ceklist dan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30 ibu yang ANC bidan melakukan timbang berat badan dan ukur tinggi badan sebanyak 25 orang (83,33 %) dan bidan tidak melakukan sebanyak 5 orang (16,67%), bidan melakukan pemeriksaan tekanan d...
ABSTRAK Latar Belakang : Rumah Sakit merupakan tempat pelayanan pasien dengan berbagai macam peny... more ABSTRAK Latar Belakang : Rumah Sakit merupakan tempat pelayanan pasien dengan berbagai macam penyakit diantaranya penyakit karena infeksi, dari mulai yang ringan sampai yang terberat, dengan begitu hal ini dapat menyebabkan risiko penyebaran infeksi dari satu pasien ke pasien lainnya, begitupun dengan petugas kesehatan yang sering terpapar dengan agen infeksi. RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit I, telah membentuk Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (KPPI) sejak tahun 2012, dan telah membuat suatu kebijakan berkaitan dengan universal precautions untuk memberikan perlindungan bagi staf medis, pasien serta keluarga pasien. Metode : Jenis penelitian mixed methods dengan rancangan concurrent triangulation strategy dan menggunakan pendektan cross-sectional. Populasi semua bidan dan dokter di ruang bersalin dan nifas serta anggota tim KPPI RS, sejumlah 30 orang. Analisa data korelasi menggunakan uji Kendall's tau dilanjutkan dengan uji regresi multinominal logistik pada taraf kepercayaan 95% (α=0,05). Studi literatur diperoleh dari buku bacaan, jurnal, artikel, dan hasil-hasil penelitian dari berbagai media. Hasil dan Pembahasan : Diperoleh hasil bahwa tingkat kepatuhan penggunaan APD oleh bidan dan dokter di ruang nifas (92,9%) lebih tinggi dibandingkan di ruang bersalin (76,9%). Implementasi/ kepatuhan tersebut dipengaruhi oleh faktor disposisi (sikap) (ρ= 0,000 < 0,05), faktor monitoring (ρ= 0,000 < 0,05), evaluasi (ρ=0,000 < 0,05), dan struktur birokrasi (ρ 0,000 < 0,05), sedangakan variabel komunikasi (ρ=0,164 > 0,05) dan sumber daya (ρ=0,431 > 0,05) tidak memiliki pengaruh terhadap pelaksanaan penggunaan APD. Kesimpulan dan Saran : Pelaksanaan penggunaan APD di ruang bersalin dan nifas masih belum terlaksana dengan baik dan proses penilaian yang masih belum optimal. Diharapkan pihak rumah sakit mampu meningkatkan supervisi kepala ruangan,dan diterapkannya SOP tentang Pedoman Pelaksanaan Kewaspadaan universal khususnya penggunaan APD di ruang bersalin dan nifas. Kata Kunci : Alat Pelindung Diri (APD), disposisi, monitoring, evaluasi, struktur birokrasi, komunikasi dan sumber daya.
Berbagai penelitian dilakukan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dalam pemberian ASI eksklu... more Berbagai penelitian dilakukan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dalam pemberian ASI eksklusif, antara lain penelitian yang dilakukan oleh Sri (2008) menunjukkan kegagalan ibu bekerja dalam memberikan ASI eksklusif sering dikaitkan karena kurangnya pemahaman tentang manajemen laktasi. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu bekerja tentang manajamen laktasi terhadap keberhasilan ASI eksklusif. Penelitian ini menggunakan 30 sampel dari 172 populasi yang terpilih dengan menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Prosedur analisis data dilakukan dengan menggunakan univariat. Hasil penelitian memberikan gambaran bahwa pengetahuan ibu bekerja tentang manajemen laktasi di wilayah kerja puskesmas Dasan Tapen pada tahun 2020 sebagian besar berada pada kategori cukup yaitu sebanyak 12 responden (40%), terdapat 9 responden (30%) berpengetahuan baik dan 9 responden (30%) berpe...
Pekerjaan bidang medis beresiko terhadap kecelakaan yang mengakibatkan keterpaparan penyakit atau... more Pekerjaan bidang medis beresiko terhadap kecelakaan yang mengakibatkan keterpaparan penyakit atau kesehatan kerja. penelitian Ester et al, (2006)cit, Pulungsih et al (2003)menunjukkan, tempat petugas kesehatan memperoleh paparan adalah kamar operasi (46%), kamar bersalin (37%), ruang rawat inap (11%), ruang nifas (3%) lain-lain(3%). ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku penggunaan APD yaitu faktor Predisposing, Enabling dan faktor Reinforcing. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian Survey Analitik dengan pendekatan crosssestional study bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor Predisposing, Enabling dan faktor Reinforcing dengan penggunaan APD oleh bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan di RSKIA Sadewa Yogyakarta. populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bidan yang bertugas di RSKIA Sadewa Yogyakarta dan sekaligus menjadi sampel penelitian sebanyak 33 bidan. pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner. analisis data menggunakan uji kendall's tau dan ...
Peran Kader Dalam Program Perencanaan Persalinan Dan Pencegahan Komplikasi (P4K)
Salah satu faktor keberhasilan P4K adalah Peran aktif kader, keluarga dan masyarakat dalam merenc... more Salah satu faktor keberhasilan P4K adalah Peran aktif kader, keluarga dan masyarakat dalam merencankan persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi bagi ibu hamil, termasuk perencanaan penggunanaan KB pasca persalinan dengan mengunanakan stiker P4K. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran kader dalam program perencanaan persalinaan dan pencegahan komplikasi (P4K). Metode penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, instrumen kuesioner dengan 5 kriteria pertanyaan dengan pililihan ganda, tekhnik pengambilan sampel non random sampling dengan jumlah responden 30 responden ibu yang sudah melahirkan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari 5 peran kader yg diteliti terdapat 4 peran kader yang dilakukan semua oleh kader kepada ibu yaitu membantu bidan mendata saat ibu hamil di wilayah desa binaan; membantu bidan menyiapkan fasilitas saat penyuluhan berhubungan kesehatan ibu; menganjurkan suami untuk mendampingi ibu saat pemeriksaan kehamilannya; persalinan dan sesu...
Pemberian Ekstrak Daun Kacang Panjang (Vigna Sinensis L) Terhadap Peningkatan Produksi Asi Pada Ibu Nifas
Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi, Sep 2, 2019
Pelaksanaan Kebijakan Dan Penilaian Penggunaan Apd (Alat Pelindung Diri) Oleh Dokter Dan Bidan DI Ruang Bersalin Dan Nifas Rsu Pku Muhammadiyah Yogyakarta Unit I Tahun 2014/2015
Background: Hospital is a place for taking care of the patients where there are many kinds of dis... more Background: Hospital is a place for taking care of the patients where there are many kinds of disease there. Disease caused by infection is one of disease that can be found in hospital. It can be the mild one or the severe one. Therefore, it can spread from one patient to the other patients. Besides that, the workers also can be infected since their job required them to having a contact with the infection agent. The General hospital of PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit 1 has formed the Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (KPPI) or Committee of Prevention and Restraint of Infection since 2012, this committee has made a policy related to universal precautions which giving protection to medical staff, patients, and patients’ families. Methods: In collecting the data , this research used mixed method with concurrent triangulation strategy design and cross-sectional approach. The population of this research is doctors in delivery and postpartum room and the members of KPPI. The tot...
Mual muntah merupakan gejala yang umum pada kehamilan dan terjadi pada 50-90% wanita hamil. Meski... more Mual muntah merupakan gejala yang umum pada kehamilan dan terjadi pada 50-90% wanita hamil. Meskipun mencit tidak mampu muntah mereka menampilkan reaksi menganga pada saat kadar serotoninnya meningkat. Kadar serotonin pada mencit yang tidak hamil mendekati ambang deteksi yang lebih rendah (0,004pmol/islet). Dan meningkat 200kali lipat selama kehamilan. Kadar serotonin yang tinggi dapat mengakibatkan mual.Vitamin B6 dipercaya sebagai obat yang aman dan efektif untuk menurunkan mual muntah pada kehamilan. Ekstrak buah kawista memiliki kandungan vitamin B6 yang cukup tinggi. Efek samping pada obat vitamin B6 yaitu Reaksi alergi parah (ruam; gatal-gatal; sulit bernapas; sesak pada dada; bengkak di mulut, wajah, bibir, atau lidah); menurunnya kemampuan indra peraba, suhu, atau getaran; hilangnya keseimbangan; mati rasa pada kaki atau sekitar mulut; mati rasa atau kesemutan pada kulit.
Analisis Indeks Massa Tubuh Pada Ibu Hamil Trimester III Dengan Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah Di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram Tahun 2015
Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi, Mar 4, 2019
Faktor Penyebab Laserasi Perinium Pada Persalinan Normal Di Puskesmas Karang Taliwang Tahun 2017
Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi, Sep 3, 2018
Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi, Mar 3, 2022
Kasus pelecehan Seksual yang dialami remaja semakin meningkat dengan pengetahuan para remaja yg s... more Kasus pelecehan Seksual yang dialami remaja semakin meningkat dengan pengetahuan para remaja yg sangat minim. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Remaja Terhadap Pelecehan Seksual di MTs NW Mataram Tahun 2018. Pelecehan Seksual adalah perilaku atau tindakan yang menjengkelkan dilakukan seseorang terhadap pihak lain, yang berkaitan dengan jenis kelamin.dan dirasakan menurunkan martabat dan harkat diri yang di ganggunya. (Suryati,2009).Metode penelitian dalam penelitian ini adalah deskriftif. Populasinya adalah seluruh siswa kelas VII dan VIII yang sekarang menjadi kelas VIII dan IX sebanyak 72 orang yang ada di MTs NW Mataram. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sampel jenuh sehingga semua populasi di jadikan sampel sebanyak 72 orang. alat bantu yang digunakan adalah kueisioner. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 72 orang yang ada di Mts.NW Mataram menunjukan bahwa sebagian besar remaja memiliki pengetahuan yang cukup tentang pelecehan seksual sebanyak 39 orang (54,2 %) kurang 19 orang (26,4%) dan yang baik 14 orang (19,4%). Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa dari 72 remaja yang diteliti di MTs NW Mataram sebagian besar memiliki pengetahuan yang cukup sebanyak 39 orang (54,2%) Disarankan kepada pihak sekolah yang ada di MTs NW Mataram, agar hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi yang lebih banyak tentang pelecehan seksual kepada siswa dan siswi untuk meningkatkan pengetahuan siswa dan siswi tentang pelecehan seksual dengan melakukan kerja sama dengan petugas kesehatan untuk melakukan penyuluhan agar penyampaiannya lebih jelas serta dianjurkan untuk mengadakan program penyuluhan kesehatan reproduksi dan menyediakan kurikulum tentang kesehatan reproduksi.
Kejadian dan Penyebab Stunting di Desa Mambalan Kecamatan Gunung Sari Kabupaten Lombok Barat Tahun 2020
Stunting atau disebut dengan “pendek” merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kroni... more Stunting atau disebut dengan “pendek” merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan. Dampak stunting dalam jangka pendek adalah terganggunya perkembangan otak kecerdasan, gangguan pertumbuhan fisik. Sedangkan dalam jangka panjang menurunnya kemampuan kognitif dan prestasi belajar, menurunnya kekebalan tubuh dan resiko tinggi untuk munculnya penyakit kronis. Stunting di Lombok Barat masuk jajaran ke 3 setelah Lombok Timur dan Dompu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kejadian dan penyebab stunting di Desa Mambalan Kecamatan Gunung Sari Kabupaten Lombok Barat Tahun 2020. Jenis penelitian observasi yang dirancang secara deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita yang mengalami stunting. Sampel penelitian ini adalah 19 orang balita yang mengalami stunting di Desa Mambalan. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Sampling Jenuhl. Alat bantu yang digun...
Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi, Sep 2, 2019
Salah satu faktor keberhasilan pelaksanaan P4K dalam menurunkan AKI dan AKB adalah peran bidan se... more Salah satu faktor keberhasilan pelaksanaan P4K dalam menurunkan AKI dan AKB adalah peran bidan sebagai fasilitator dalam rangka meningkatkan peran aktif suami, keluarga, serta masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi, termasuk perencanaan KB pascapersalinan dengan menggunakan stiker P4K. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran bidan dalam perencanaan program P4K. Metode penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, instrumen yang digunakan adalah kuesioner dengan 9 kriteria pertanyaan, tekhnik pengambilan sampel non random sampling dengan jumlah responden 27 responden ibu nifas. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari 9 peran bidan yang diteliti terdapat 7 peran bidan yang dilakukan kepada ibu yaitu peran bidan dalam mendata dan memetakan ibu hamil,memberi buku KIA dan menjelaskanya pada ibu, melakukan ANC standar pada ibu hamil, membantu ibu mempersiapkan persiapan persalinan, mengenali tanda bahaya, KB pascapersalinan dan neonatal nifas standar, 2 peran bidan lainnya jarang dilakukan yaitu mengajak ibu mengikuti kelas ibu hamil (30%) dan mengisi stiker P4K (45%). Diharapkan untuk bidan agar dapat mempertahankan asuhan kebidanan pada ibu hamil sesuai standar, aktif berpartisipasi dalam pemantauan dan pemasangan stiker disetiap rumah ibu hamil sehingga setiap ibu hamil dapat terpantau dengan baik oleh seluruh komponen masyarakat. Bukan hanya itu saja, bidan juga harus lebih memperhatiakan hal terkait dalam mengajak ibu hamil untuk mengikuti kelas ibu hamil dan pemasangan stiker P4K.
Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi, 2021
Indikator keberhasilan pelayanan kesehatan pada ibu hamil di lihat dari keberhasilan penurunan AK... more Indikator keberhasilan pelayanan kesehatan pada ibu hamil di lihat dari keberhasilan penurunan AKI dan AKB dapat terlihat dari akses ibu dalam mendapatkan pelayanan kebidanan yang berkualitas. Standar 10 T dalam pelaksanaan ANC merupakan salah satu upaya pencegah komplikasi-komplikasi yang terjadi pada masa kehamilan dan persalinan yang dilakukan oleh bidan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi standar 10 T dalam pencegahan komplikasi kehamilan dan persalinan di puskesmas Ampenan. Metode penelitian adalah deskriptif kuatitatif dengan rancangan cross sectional, menggunakan data primer dan skunder dari buku registrasi dan tabel kohort, dengan random sampling pada 30 data kunjungan ANC dan menggunakan alat bantu ceklist dan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30 ibu yang ANC bidan melakukan timbang berat badan dan ukur tinggi badan sebanyak 25 orang (83,33 %) dan bidan tidak melakukan sebanyak 5 orang (16,67%), bidan melakukan pemeriksaan tekanan d...
ABSTRAK Latar Belakang : Rumah Sakit merupakan tempat pelayanan pasien dengan berbagai macam peny... more ABSTRAK Latar Belakang : Rumah Sakit merupakan tempat pelayanan pasien dengan berbagai macam penyakit diantaranya penyakit karena infeksi, dari mulai yang ringan sampai yang terberat, dengan begitu hal ini dapat menyebabkan risiko penyebaran infeksi dari satu pasien ke pasien lainnya, begitupun dengan petugas kesehatan yang sering terpapar dengan agen infeksi. RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit I, telah membentuk Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (KPPI) sejak tahun 2012, dan telah membuat suatu kebijakan berkaitan dengan universal precautions untuk memberikan perlindungan bagi staf medis, pasien serta keluarga pasien. Metode : Jenis penelitian mixed methods dengan rancangan concurrent triangulation strategy dan menggunakan pendektan cross-sectional. Populasi semua bidan dan dokter di ruang bersalin dan nifas serta anggota tim KPPI RS, sejumlah 30 orang. Analisa data korelasi menggunakan uji Kendall's tau dilanjutkan dengan uji regresi multinominal logistik pada taraf kepercayaan 95% (α=0,05). Studi literatur diperoleh dari buku bacaan, jurnal, artikel, dan hasil-hasil penelitian dari berbagai media. Hasil dan Pembahasan : Diperoleh hasil bahwa tingkat kepatuhan penggunaan APD oleh bidan dan dokter di ruang nifas (92,9%) lebih tinggi dibandingkan di ruang bersalin (76,9%). Implementasi/ kepatuhan tersebut dipengaruhi oleh faktor disposisi (sikap) (ρ= 0,000 < 0,05), faktor monitoring (ρ= 0,000 < 0,05), evaluasi (ρ=0,000 < 0,05), dan struktur birokrasi (ρ 0,000 < 0,05), sedangakan variabel komunikasi (ρ=0,164 > 0,05) dan sumber daya (ρ=0,431 > 0,05) tidak memiliki pengaruh terhadap pelaksanaan penggunaan APD. Kesimpulan dan Saran : Pelaksanaan penggunaan APD di ruang bersalin dan nifas masih belum terlaksana dengan baik dan proses penilaian yang masih belum optimal. Diharapkan pihak rumah sakit mampu meningkatkan supervisi kepala ruangan,dan diterapkannya SOP tentang Pedoman Pelaksanaan Kewaspadaan universal khususnya penggunaan APD di ruang bersalin dan nifas. Kata Kunci : Alat Pelindung Diri (APD), disposisi, monitoring, evaluasi, struktur birokrasi, komunikasi dan sumber daya.
Berbagai penelitian dilakukan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dalam pemberian ASI eksklu... more Berbagai penelitian dilakukan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dalam pemberian ASI eksklusif, antara lain penelitian yang dilakukan oleh Sri (2008) menunjukkan kegagalan ibu bekerja dalam memberikan ASI eksklusif sering dikaitkan karena kurangnya pemahaman tentang manajemen laktasi. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu bekerja tentang manajamen laktasi terhadap keberhasilan ASI eksklusif. Penelitian ini menggunakan 30 sampel dari 172 populasi yang terpilih dengan menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Prosedur analisis data dilakukan dengan menggunakan univariat. Hasil penelitian memberikan gambaran bahwa pengetahuan ibu bekerja tentang manajemen laktasi di wilayah kerja puskesmas Dasan Tapen pada tahun 2020 sebagian besar berada pada kategori cukup yaitu sebanyak 12 responden (40%), terdapat 9 responden (30%) berpengetahuan baik dan 9 responden (30%) berpe...
Pekerjaan bidang medis beresiko terhadap kecelakaan yang mengakibatkan keterpaparan penyakit atau... more Pekerjaan bidang medis beresiko terhadap kecelakaan yang mengakibatkan keterpaparan penyakit atau kesehatan kerja. penelitian Ester et al, (2006)cit, Pulungsih et al (2003)menunjukkan, tempat petugas kesehatan memperoleh paparan adalah kamar operasi (46%), kamar bersalin (37%), ruang rawat inap (11%), ruang nifas (3%) lain-lain(3%). ada beberapa faktor yang berhubungan dengan perilaku penggunaan APD yaitu faktor Predisposing, Enabling dan faktor Reinforcing. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian Survey Analitik dengan pendekatan crosssestional study bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor Predisposing, Enabling dan faktor Reinforcing dengan penggunaan APD oleh bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan di RSKIA Sadewa Yogyakarta. populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bidan yang bertugas di RSKIA Sadewa Yogyakarta dan sekaligus menjadi sampel penelitian sebanyak 33 bidan. pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner. analisis data menggunakan uji kendall's tau dan ...
Peran Kader Dalam Program Perencanaan Persalinan Dan Pencegahan Komplikasi (P4K)
Salah satu faktor keberhasilan P4K adalah Peran aktif kader, keluarga dan masyarakat dalam merenc... more Salah satu faktor keberhasilan P4K adalah Peran aktif kader, keluarga dan masyarakat dalam merencankan persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi bagi ibu hamil, termasuk perencanaan penggunanaan KB pasca persalinan dengan mengunanakan stiker P4K. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran kader dalam program perencanaan persalinaan dan pencegahan komplikasi (P4K). Metode penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, instrumen kuesioner dengan 5 kriteria pertanyaan dengan pililihan ganda, tekhnik pengambilan sampel non random sampling dengan jumlah responden 30 responden ibu yang sudah melahirkan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari 5 peran kader yg diteliti terdapat 4 peran kader yang dilakukan semua oleh kader kepada ibu yaitu membantu bidan mendata saat ibu hamil di wilayah desa binaan; membantu bidan menyiapkan fasilitas saat penyuluhan berhubungan kesehatan ibu; menganjurkan suami untuk mendampingi ibu saat pemeriksaan kehamilannya; persalinan dan sesu...
Pemberian Ekstrak Daun Kacang Panjang (Vigna Sinensis L) Terhadap Peningkatan Produksi Asi Pada Ibu Nifas
Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi, Sep 2, 2019
Pelaksanaan Kebijakan Dan Penilaian Penggunaan Apd (Alat Pelindung Diri) Oleh Dokter Dan Bidan DI Ruang Bersalin Dan Nifas Rsu Pku Muhammadiyah Yogyakarta Unit I Tahun 2014/2015
Background: Hospital is a place for taking care of the patients where there are many kinds of dis... more Background: Hospital is a place for taking care of the patients where there are many kinds of disease there. Disease caused by infection is one of disease that can be found in hospital. It can be the mild one or the severe one. Therefore, it can spread from one patient to the other patients. Besides that, the workers also can be infected since their job required them to having a contact with the infection agent. The General hospital of PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit 1 has formed the Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (KPPI) or Committee of Prevention and Restraint of Infection since 2012, this committee has made a policy related to universal precautions which giving protection to medical staff, patients, and patients’ families. Methods: In collecting the data , this research used mixed method with concurrent triangulation strategy design and cross-sectional approach. The population of this research is doctors in delivery and postpartum room and the members of KPPI. The tot...
Mual muntah merupakan gejala yang umum pada kehamilan dan terjadi pada 50-90% wanita hamil. Meski... more Mual muntah merupakan gejala yang umum pada kehamilan dan terjadi pada 50-90% wanita hamil. Meskipun mencit tidak mampu muntah mereka menampilkan reaksi menganga pada saat kadar serotoninnya meningkat. Kadar serotonin pada mencit yang tidak hamil mendekati ambang deteksi yang lebih rendah (0,004pmol/islet). Dan meningkat 200kali lipat selama kehamilan. Kadar serotonin yang tinggi dapat mengakibatkan mual.Vitamin B6 dipercaya sebagai obat yang aman dan efektif untuk menurunkan mual muntah pada kehamilan. Ekstrak buah kawista memiliki kandungan vitamin B6 yang cukup tinggi. Efek samping pada obat vitamin B6 yaitu Reaksi alergi parah (ruam; gatal-gatal; sulit bernapas; sesak pada dada; bengkak di mulut, wajah, bibir, atau lidah); menurunnya kemampuan indra peraba, suhu, atau getaran; hilangnya keseimbangan; mati rasa pada kaki atau sekitar mulut; mati rasa atau kesemutan pada kulit.