Ardi Novra - Academia.edu (original) (raw)
Papers by Ardi Novra
African Journal of Food, Agriculture, Nutrition and Development
In Indonesia, the smallholder oil palm plantations constitute 42% of the national oil palm planta... more In Indonesia, the smallholder oil palm plantations constitute 42% of the national oil palm plantation area. Therefore, the success of increasing the productivity of smallholder palm oil will have a major impact on the sustainability of the national palm oil industry. Replanting aging oil palm trees is a priority in Indonesia. Old trees become less productive, and to maintain or even increase yields to meet the demand for palm oil without increasing land used, replanting is necessary. For large agribusinesses, replanting is done regularly, however, for smallholders, this can be a challenge for various reasons mainly related to loss of income, lack of labor, and uncertainty about the process. It is important to determine the impact of the smallholder palm oil replanting program (SPR Program) in stages as a material for consideration in formulating more anticipatory and responsive policies so that they are right on target.The indicator of temporary loss of income is generated through a...
This study aims to estimate the potential and develop strategies for using the biomass of old oil... more This study aims to estimate the potential and develop strategies for using the biomass of old oil palm tree cuttings in the oil palm replanting program in smallholders as a source of feed raw materials for producing ready-to-eat animal feed. This observation research was carried out for three months in the people's oil palm plantation center in the Purnama Kempas area of Jambi Province, Indonesia. Selection of five samples of old oil palm trees that have entered the replanting period using a systematic sampling technique and data analysis of field measurements using a simple mathematical approach carried out in stages. The estimation results show that the potential for fresh biomass of animal feed ingredients for each hectare of old oil palm plantations in the replanting program reaches 56.76 tons of biomass consisting of 41.52 tons of fresh pith (73.15%) and 15.24 tons of green palm fronds (28,85%). The potential of this biomass is more than 4.23 times compared to the ability of a hectare for one year of productive oil palm plantations to provide fresh forage between plants, namely, 13.37 tons/ha, which means that tree biomass because of the replanting program can substitute for the availability of forage between coconut trees, producing palm oil for more than four years. However, because of the simultaneous harvesting process, it must be done under collectively planned management, such as in the form of a village corporation.
African Journal of Food, Agriculture, Nutrition and Development
This article describes strategies and policies for compost development based on the potential val... more This article describes strategies and policies for compost development based on the potential value-addition (VA) of waste raw materials and the problems faced in the supply chain. This research, which was conducted in the central area of smallholder oil palm plantations in Jambi province in Indonesia, is important because it is an integral part of the oil palm farmer's household independence efforts in the face of temporary income loss during the oil palm replanting program. In general, this study aims to develop a supply chain management strategy to maintain added value stability by ensuring the availability and price stability of the supply of waste raw materials, and product marketing policies in dealing with a single buyer (monopsony market). The data collected consisted of group historical data, interviews, and participatory observations. The method of analysis was descriptive based on data analysis using a value-added approach in a supply chain management framework. The r...
Makalah IDF Inspiring Session. 50 Karya Terpilih Indonesia Development Forum 2021. Jakarta, 29 Juni 2021, 2021
Model One Village One Lever Product atau Satu Desa Satu Produk Pengungkit (OVOLP) merupakan penge... more Model One Village One Lever Product atau Satu Desa Satu Produk Pengungkit (OVOLP) merupakan pengembangan dari berbagai konsep pembangunan perdesaan berbasis One Village One Product (OVOP). Selama ini dikenal berbagai konsep pembangunan desa seperti pengembangan Kawasan Sentra Produksi (KSP), desa pusat pertumbuhan, PNPM-MP Terintegrasi dan Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades). OVOP merupakan kebijakan untuk memberdayakan potensi ekonomi daerah melalui pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) secara integratif. Tujuan OVOP adalah meningkatkan kesadaran akan potensi wilayah dalam upaya meningkatkan pendapatan pelaku usaha dan masyarakat sekaligus meningkatkan rasa percaya diri dan kebanggaan masyarakat pada daerahnya. Kawasan Sentra Produksi (KSP) adalah kawasan budidaya produktif dan prospektif untuk dikembangkan lebih lanjut menjadi sebaran pengembangan kegiatan produksi pangan dan pengolahannya, serta pemasaran produkproduk pangan unggulan secara ekonomis yang didukung oleh investasi swasta dan masyarakat (Istanto, 2005). Desa pusat pertumbuhan adalah desa yang memiliki karakteristik aksesibilitas lokasi strategis, hirarki pelayanan tinggi dan sektor basis pengembangan yang bervariasi yang dikembangkan untu pengentasan kesenjangan daerah dengan pendekatan strategi pengembangan produk unggulan desa (Munajah, 2019). Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) adalah program nasional dalam wujud kerangka sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat.
IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 2020
The effectiveness of citronella oil distillers with one and two furnaces was studied. The paramet... more The effectiveness of citronella oil distillers with one and two furnaces was studied. The parameters measured were the ability of the distiller to extract essential oils, distillation time, and the cost of the fuel used. The ability of the distiller to extract essential oils was measured based on the amount of essential oil produced. The distillation time was calculated from the time the distiller was operated until no oil was observed in the condensate. Fuel costs were calculated based on the amount of fuel used. The results showed that compared to single furnace distillers; two furnace distillers have faster and more effective extraction capabilities. The yield of citronella oil that could be extracted by distillers one and two furnaces was respectively 0.73 and 0.77%. Activation of the second furnace in the two-furnace distiller caused an increase in production costs of Rp.5416.67 for the distillation of 25 kg of raw material. The increase in production costs contributed to a dec...
Jurnal Abdimas Mahakam
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Desa Labortaorium Terpadu (PPM-DLT) dilaksanakan selama 4 (... more Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Desa Labortaorium Terpadu (PPM-DLT) dilaksanakan selama 4 (empat) bulan di Desa Dataran Kempas Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Tanjung Jabung Barar Provinsi Jambi. PPM-DLT dengan mitra kerjasama Kelompok Tani Karya Trans Mandri ini bertujuan untuk menindaklanjuti hasil aspirasi masyarakat pada kegiatan tahun sebelumnya untuk mendorong kemandirian desa dalam menjamin ketersediaan media tumbuh jamur (baglog) untuk mendukung bertumbuh kembangnya budidaya dan pengolahan hasil komoditas jamur tiram. Hasil pelaksanaan kegiatan menunjukkan bahwa program pengembangan agroindustri jamur tiram ramah lingkungan dan berbasis sumberdaya limbah lokal yang dilakukan secara bertahap berpotensi untuk menjadi solusi alternatif dalam mendorong kemandirian rumah tangga terkena dampak negatif program peremajaan sawit rakyat dalam menghadapi kehilangan pendapatan sementara. Pengintegrasian tiga komponen tatakelola rantai pasokan (Supply Chain Management) dalam agro...
Technium Social Sciences Journal
The purpose of this paper is to identify and evaluate the implementation of Sustainable SCM in or... more The purpose of this paper is to identify and evaluate the implementation of Sustainable SCM in organic rhizome supply partnerships which includes 7 aspects. The program developed multi-stakeholder partnership governance within a supply chain management (SCM) framework for organic rhizome agroindustry. Stakeholders involved in partnerships are grouped into 3 according to the components in SCM, namely 1) downstream SC who provide input needs for organic rhizome cultivation (producers of compost, cocopit and other planting media), 2) internal SC who carry out the cultivation process starting from the Organic Rhizome Learning Center (until the age of 4 months) and households rhizome cultivation, and 3) upstream SC, namely households (post-harvest and processing). The evaluation results show that of the seven aspects of SSCM, only the logistics aspect is optimized and the transportation is sustainable, while the other 6 aspects are already running. The use of organic waste available for ...
BAPPEDA Provinsi Jambi, 2012
Sekoja sebagai kawasan dengan nilai sejarah tinggi karena merupakan cikal bakal berdirinya Kesult... more Sekoja sebagai kawasan dengan nilai sejarah tinggi karena merupakan cikal bakal berdirinya Kesultanan Melayu Jambi dan pusat perkembangan Islam Provinsi Jambi. Pada saat ini kawasan yang mayoritas penduduknya dalam keseharian masih memegang teguh nilai-nilai tradisi dan budaya Melayu Islam relatif cukup tertinggal secara sosial ekonomi dengan saudaranya di bagian lain wilayah Kota Jambi. Kekayaan seni dan budaya serta jejak sejarah peninggalan Islam yang masih terpelihara secara baik pada dasarnya merupakan potensi besar yang mampu menjadi penggerak utama dalam percepatan pembangunan kawasan. Arah pengembangan Sekoja sebagai Kawasan Cagar Budaya hanya menjadikan kawasan dan masyarakat sebagai objek untuk dikunjungi dan kurang memberi ruang bagi peningkatan partisipiasi masyarakat sebagai pelaku pembangunan. Pada masa datang dengan dukungan SDM yang berkompetensi diharapkan arah pengembangan tidak hanya parsial pada upaya pelestarian sejarah dan budaya tetapi juga diikuti dengan terbukanya peluang partisipasi berupa kesempatan kerja dan berusaha bagi masyarakat kawasan Sekoja.
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan, Nov 1, 2013
The research objective to evaluating of the heifer distribution system which’s can be using as a ... more The research objective to evaluating of the heifer distribution system which’s can be using as a base of the capacity building program of the farmer institution empowerment. The research survey doing 8 (eights) month which’s unit analysis is the livestock farmer households who’s receive the meat cow on the breeding program. Data collected by multi-stage cluster random sampling at the three regencies which’s representative of the three regions of Jambi Province were west, middle and east. Data analyzed using the compound interest and structural equation model with threes equation behavior divide 3 endogenous and 6 exogenous variable. The result of the research can be indicated that the interest rate of the 1 : 2 system was 22,65% and this rate more than higher from Grati system (6,60%), 1 : 1 system (4,39%) and so commercial credit investment. The evaluation of the distribution system show that the long time to first restore cattle are not different among the system rotate (average > 30 months), the level of restored is lowest and predicted will be more length than contract period (60 months). This level of restored significantly influenced by the share cropping system, the first of restored period, and the running of shared cropping period. The interest rate of which’s must be pay by households different significantly among the share cropping system and will be significantly effected by the time period of the restored. Based on the result and discussion will be conclude that not only unfair among the share cropping system but on the same system too. Nothing incentive as a reward of the fast of restored will be decreasing the household livestock motivation to effort to acceleration of their heifer productivities.
Teknologi biogas merupakan bioenergi yang berpotensi mengurangi kerusakan lingkungan. Manfaat tek... more Teknologi biogas merupakan bioenergi yang berpotensi mengurangi kerusakan lingkungan. Manfaat teknologi biogas bagi rumah tangga peternak sapi masih ber bentuk deskriptif, sehingga dibutuhkan kajian empiris guna menentukan potensi nilai manfaat ekonomi sebenarnya teknologi biogas. Maka dilakukan penelitian penggunaan metode valuasi ekosistem guna menentukan nilai manfaat teknologi biogas bagi rumah tangga dan potensi nilai ekonomi jika dikembangkan secara luas pada suatu wilayah. Pemilihan rumah tangga sebagai unit analisis menggunakan teknik penarikan contoh acak kelompok bertahap (multistage cluster random sampling) secara sengaja (purposive sampling), pemilihan sentra pengembangan teknologi biogas secara sengaja pada wilayah terpilih dan pemilihan rumah tangga sebagai unit sampling di sentra pengembangan secara acak sederhana (simple random). Alokasi rumah tangga menggunakan pendekatan alokasi proporsional (proportional allocation). Data sekunder bersumber dari instansi terkait d...
Indonesia adalah net importir daging sapi dengan trend perkembangan volume dan nilai impor selama... more Indonesia adalah net importir daging sapi dengan trend perkembangan volume dan nilai impor selama periode 2010 sampai 2017 terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Ketidakberdayaan produksi domestik guna memenuhi kebutuhan konsumen yang terus meningkat menyebabkan negara yang kaya sumberdaya alam peternakan ini terus mengalami pengurasan devisa. Salah satu sumber yang diduga menjadi penyebab adalah inkonsistensi dalam kebijakan seperti yang akan disajikan pada BAB I tentang analisis kebijakan pembangunan peternakan sapi potong sejak dicanangkannya program PSDS 2007 sampai berlangsung program UPSUS SIWAB era pemerintahan kabinet kerja sekarang. Inkonsistensi kebijakan yang menyebabkan tidak hanya terjadi pembangunan yang tidak fokus dan tidak berkelanjutan tetapi juga menyebabkan pemborosan sumberdaya dan kebingungan implementasi bagi instansi teknis dan pengambil kebijakan di daerah. Semoga pada masa akan datang, kebijakan yang didasari oleh ego sektoral dan kekuasan dan bah...
Penelitian bertujuan untuk evaluasi distribusi ternak sapi bibit program Corporate Social Respons... more Penelitian bertujuan untuk evaluasi distribusi ternak sapi bibit program Corporate Social Responsibility (CSR) Petrochina Jabung Ltd. Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Estimasi model ekonometrika bentuk triangle recursive yang terdiri dari 3 persamaan dengan 3 variabel endogen dan 3 variabel eksogen menggunakan 2SLS, sedangkan perhitungan besaran subsidi bunga modal dengan pendekatan bunga majemuk. Mayoritas RTP (79,31%) penerima sapi bibit program yang telah berjalan selama 4,5 tahun sebagian besar (79,31%) sudah mampu melunasi kewajibannya. Rata-rata lama waktu mendapatkan anak dan penarikan pertama masing-masing adalah 18,22 bulan dan 31,56 bulan atau dengan kata lain rataan umur ternak yang disetor mencapai 13,34 bulan. Jangka waktu pengembalian pertama signifikan ditentukan oleh jangka waktu kelahiran pertama, serta tidak terdapat perbedaan signifikan antara kelompok RTP yang menerima 1 jantan dan 2 betina dengan yang menerima 3 induk. Jangka waktu bersama-sama dengan umur penge...
Perubahan arah kebijakan pembangunan peternakan dalam Kabinet Kerja dari pencapaian swasembada da... more Perubahan arah kebijakan pembangunan peternakan dalam Kabinet Kerja dari pencapaian swasembada daging menjadi pemenuhan kecukupan produk asal ternak. Pembangunan peternakan nasional yang tidak hanya fokus pada komoditas sapi/kerbau tidak serta merta menurunkan komitmen pemerintah daerah dalam akselerasi produksi melalui peningkatan produktivitas dan pengembangan populasi ternak sapi. Perubahan pendekatan pembangunan yang mengarah pada pengembangan kawasan peternakan sebagai langkah awal menuju Sentra Peternakan Rakyat (SPR). Pengembangan kawasan peternakan diharapkan mampu mendukung konsolidasi diantara peternak rakyat dalam Program SPR dengan minimal jumlah sapi 1.000/SPR. Sesuai target yang telah ditetapkan Dirjend PKH (Peternakan dan Kesehatan Hewan) bahwa pada tahun 2018 ditargetkan 1.000 SPR dan saat ini sudah ada 253 SPR. Pada program SPR juga akan didorong adanya kemitraan antara peternak yang memiliki sapi indukan dengan pemodal dalam kurun waktu sekitar 52 bulan sehingga di...
Technium Romanian Journal of Applied Sciences and Technology, 2021
This article describes a new idea of how the level of intervention in household empowerment polic... more This article describes a new idea of how the level of intervention in household empowerment policies is based on an empirical study of the magnitude of the negative impact of the smallholder palm oil replanting (SPR) program. One of the negative impacts of this program is the temporary loss of income (TLI) for farmer households due to the cessation of production of oil palm fruit bunches. The household survey research was conducted in three village centers for smallholder oil palm plantations in Jambi Province, Indonesia. The research result shows that the average potential TLI in each household if replanting palm oil is carried out is IDR 2,364,644/ month (equivalent to 74.55% of the oil palm household income or 39.78% of the regional economy), Purwodadi Village is the village most vulnerable to regional economic disturbances due to the high potential for TLI, reaching 99.43% of the oil palm household income and 67.06% of the regional economy. The level of TLI is influenced by fac...
Journal of Southwest Jiaotong University, 2021
This article describes a new idea of how the level of intervention in household empowerment polic... more This article describes a new idea of how the level of intervention in household empowerment policies is based on an empirical study of the magnitude of the negative impact of the smallholder palm oil replanting (SPR) program. One of the negative impacts is the temporary loss of income (TLI) for farmer households due to the cessation of production of oil palm fruit bunches. This study aims to analyze the magnitude of the impact of the SPR program on household and regional economies as a basis for making decisions on the intensity level of community empowerment programs. The household survey research was conducted in three village centers for smallholder rubber plantations in Jambi Province, Indonesia: Purwodadi Village, Dataran Kempas, and Sungai Keruh. The research result shows that the average potential TLI in each household is IDR 2,364,644/month (equivalent to 74.55% of the oil palm household income or 39.78% of the regional economy) if replanting palm oil is carried out. Purwoda...
IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 2020
The research objective was to design a collective action model in the context of household indepe... more The research objective was to design a collective action model in the context of household independence in overcoming the temporary loss income (TLI) period during the rubber replanting process. The research partner was the Sumber Rezeki Farmer Group (SRFG) in Mestong District, Jambi, Indonesia. The results showed that collective action in integrated waste processing to produce TCI and BA+ can work well but not followed by inter-cropping cultivation implementation. The BA+ prototype technology with capacity 1,100 liters/period more advantages over conventional methods because it only takes 18 days with clearer and loss of pungent odor. The substitution power of food crops was only 49,27% from potential temporary loss income with the highest in food-corn which’s 55.83%. Conversely, the food crops productivity implemented was not targeted as achieved by planting demonstration plot scale. The main inhibiting factor the water availability which is highly dependent on the season, and ani...
African Journal of Food, Agriculture, Nutrition and Development
In Indonesia, the smallholder oil palm plantations constitute 42% of the national oil palm planta... more In Indonesia, the smallholder oil palm plantations constitute 42% of the national oil palm plantation area. Therefore, the success of increasing the productivity of smallholder palm oil will have a major impact on the sustainability of the national palm oil industry. Replanting aging oil palm trees is a priority in Indonesia. Old trees become less productive, and to maintain or even increase yields to meet the demand for palm oil without increasing land used, replanting is necessary. For large agribusinesses, replanting is done regularly, however, for smallholders, this can be a challenge for various reasons mainly related to loss of income, lack of labor, and uncertainty about the process. It is important to determine the impact of the smallholder palm oil replanting program (SPR Program) in stages as a material for consideration in formulating more anticipatory and responsive policies so that they are right on target.The indicator of temporary loss of income is generated through a...
This study aims to estimate the potential and develop strategies for using the biomass of old oil... more This study aims to estimate the potential and develop strategies for using the biomass of old oil palm tree cuttings in the oil palm replanting program in smallholders as a source of feed raw materials for producing ready-to-eat animal feed. This observation research was carried out for three months in the people's oil palm plantation center in the Purnama Kempas area of Jambi Province, Indonesia. Selection of five samples of old oil palm trees that have entered the replanting period using a systematic sampling technique and data analysis of field measurements using a simple mathematical approach carried out in stages. The estimation results show that the potential for fresh biomass of animal feed ingredients for each hectare of old oil palm plantations in the replanting program reaches 56.76 tons of biomass consisting of 41.52 tons of fresh pith (73.15%) and 15.24 tons of green palm fronds (28,85%). The potential of this biomass is more than 4.23 times compared to the ability of a hectare for one year of productive oil palm plantations to provide fresh forage between plants, namely, 13.37 tons/ha, which means that tree biomass because of the replanting program can substitute for the availability of forage between coconut trees, producing palm oil for more than four years. However, because of the simultaneous harvesting process, it must be done under collectively planned management, such as in the form of a village corporation.
African Journal of Food, Agriculture, Nutrition and Development
This article describes strategies and policies for compost development based on the potential val... more This article describes strategies and policies for compost development based on the potential value-addition (VA) of waste raw materials and the problems faced in the supply chain. This research, which was conducted in the central area of smallholder oil palm plantations in Jambi province in Indonesia, is important because it is an integral part of the oil palm farmer's household independence efforts in the face of temporary income loss during the oil palm replanting program. In general, this study aims to develop a supply chain management strategy to maintain added value stability by ensuring the availability and price stability of the supply of waste raw materials, and product marketing policies in dealing with a single buyer (monopsony market). The data collected consisted of group historical data, interviews, and participatory observations. The method of analysis was descriptive based on data analysis using a value-added approach in a supply chain management framework. The r...
Makalah IDF Inspiring Session. 50 Karya Terpilih Indonesia Development Forum 2021. Jakarta, 29 Juni 2021, 2021
Model One Village One Lever Product atau Satu Desa Satu Produk Pengungkit (OVOLP) merupakan penge... more Model One Village One Lever Product atau Satu Desa Satu Produk Pengungkit (OVOLP) merupakan pengembangan dari berbagai konsep pembangunan perdesaan berbasis One Village One Product (OVOP). Selama ini dikenal berbagai konsep pembangunan desa seperti pengembangan Kawasan Sentra Produksi (KSP), desa pusat pertumbuhan, PNPM-MP Terintegrasi dan Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades). OVOP merupakan kebijakan untuk memberdayakan potensi ekonomi daerah melalui pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) secara integratif. Tujuan OVOP adalah meningkatkan kesadaran akan potensi wilayah dalam upaya meningkatkan pendapatan pelaku usaha dan masyarakat sekaligus meningkatkan rasa percaya diri dan kebanggaan masyarakat pada daerahnya. Kawasan Sentra Produksi (KSP) adalah kawasan budidaya produktif dan prospektif untuk dikembangkan lebih lanjut menjadi sebaran pengembangan kegiatan produksi pangan dan pengolahannya, serta pemasaran produkproduk pangan unggulan secara ekonomis yang didukung oleh investasi swasta dan masyarakat (Istanto, 2005). Desa pusat pertumbuhan adalah desa yang memiliki karakteristik aksesibilitas lokasi strategis, hirarki pelayanan tinggi dan sektor basis pengembangan yang bervariasi yang dikembangkan untu pengentasan kesenjangan daerah dengan pendekatan strategi pengembangan produk unggulan desa (Munajah, 2019). Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) adalah program nasional dalam wujud kerangka sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat.
IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 2020
The effectiveness of citronella oil distillers with one and two furnaces was studied. The paramet... more The effectiveness of citronella oil distillers with one and two furnaces was studied. The parameters measured were the ability of the distiller to extract essential oils, distillation time, and the cost of the fuel used. The ability of the distiller to extract essential oils was measured based on the amount of essential oil produced. The distillation time was calculated from the time the distiller was operated until no oil was observed in the condensate. Fuel costs were calculated based on the amount of fuel used. The results showed that compared to single furnace distillers; two furnace distillers have faster and more effective extraction capabilities. The yield of citronella oil that could be extracted by distillers one and two furnaces was respectively 0.73 and 0.77%. Activation of the second furnace in the two-furnace distiller caused an increase in production costs of Rp.5416.67 for the distillation of 25 kg of raw material. The increase in production costs contributed to a dec...
Jurnal Abdimas Mahakam
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Desa Labortaorium Terpadu (PPM-DLT) dilaksanakan selama 4 (... more Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Desa Labortaorium Terpadu (PPM-DLT) dilaksanakan selama 4 (empat) bulan di Desa Dataran Kempas Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Tanjung Jabung Barar Provinsi Jambi. PPM-DLT dengan mitra kerjasama Kelompok Tani Karya Trans Mandri ini bertujuan untuk menindaklanjuti hasil aspirasi masyarakat pada kegiatan tahun sebelumnya untuk mendorong kemandirian desa dalam menjamin ketersediaan media tumbuh jamur (baglog) untuk mendukung bertumbuh kembangnya budidaya dan pengolahan hasil komoditas jamur tiram. Hasil pelaksanaan kegiatan menunjukkan bahwa program pengembangan agroindustri jamur tiram ramah lingkungan dan berbasis sumberdaya limbah lokal yang dilakukan secara bertahap berpotensi untuk menjadi solusi alternatif dalam mendorong kemandirian rumah tangga terkena dampak negatif program peremajaan sawit rakyat dalam menghadapi kehilangan pendapatan sementara. Pengintegrasian tiga komponen tatakelola rantai pasokan (Supply Chain Management) dalam agro...
Technium Social Sciences Journal
The purpose of this paper is to identify and evaluate the implementation of Sustainable SCM in or... more The purpose of this paper is to identify and evaluate the implementation of Sustainable SCM in organic rhizome supply partnerships which includes 7 aspects. The program developed multi-stakeholder partnership governance within a supply chain management (SCM) framework for organic rhizome agroindustry. Stakeholders involved in partnerships are grouped into 3 according to the components in SCM, namely 1) downstream SC who provide input needs for organic rhizome cultivation (producers of compost, cocopit and other planting media), 2) internal SC who carry out the cultivation process starting from the Organic Rhizome Learning Center (until the age of 4 months) and households rhizome cultivation, and 3) upstream SC, namely households (post-harvest and processing). The evaluation results show that of the seven aspects of SSCM, only the logistics aspect is optimized and the transportation is sustainable, while the other 6 aspects are already running. The use of organic waste available for ...
BAPPEDA Provinsi Jambi, 2012
Sekoja sebagai kawasan dengan nilai sejarah tinggi karena merupakan cikal bakal berdirinya Kesult... more Sekoja sebagai kawasan dengan nilai sejarah tinggi karena merupakan cikal bakal berdirinya Kesultanan Melayu Jambi dan pusat perkembangan Islam Provinsi Jambi. Pada saat ini kawasan yang mayoritas penduduknya dalam keseharian masih memegang teguh nilai-nilai tradisi dan budaya Melayu Islam relatif cukup tertinggal secara sosial ekonomi dengan saudaranya di bagian lain wilayah Kota Jambi. Kekayaan seni dan budaya serta jejak sejarah peninggalan Islam yang masih terpelihara secara baik pada dasarnya merupakan potensi besar yang mampu menjadi penggerak utama dalam percepatan pembangunan kawasan. Arah pengembangan Sekoja sebagai Kawasan Cagar Budaya hanya menjadikan kawasan dan masyarakat sebagai objek untuk dikunjungi dan kurang memberi ruang bagi peningkatan partisipiasi masyarakat sebagai pelaku pembangunan. Pada masa datang dengan dukungan SDM yang berkompetensi diharapkan arah pengembangan tidak hanya parsial pada upaya pelestarian sejarah dan budaya tetapi juga diikuti dengan terbukanya peluang partisipasi berupa kesempatan kerja dan berusaha bagi masyarakat kawasan Sekoja.
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan, Nov 1, 2013
The research objective to evaluating of the heifer distribution system which’s can be using as a ... more The research objective to evaluating of the heifer distribution system which’s can be using as a base of the capacity building program of the farmer institution empowerment. The research survey doing 8 (eights) month which’s unit analysis is the livestock farmer households who’s receive the meat cow on the breeding program. Data collected by multi-stage cluster random sampling at the three regencies which’s representative of the three regions of Jambi Province were west, middle and east. Data analyzed using the compound interest and structural equation model with threes equation behavior divide 3 endogenous and 6 exogenous variable. The result of the research can be indicated that the interest rate of the 1 : 2 system was 22,65% and this rate more than higher from Grati system (6,60%), 1 : 1 system (4,39%) and so commercial credit investment. The evaluation of the distribution system show that the long time to first restore cattle are not different among the system rotate (average > 30 months), the level of restored is lowest and predicted will be more length than contract period (60 months). This level of restored significantly influenced by the share cropping system, the first of restored period, and the running of shared cropping period. The interest rate of which’s must be pay by households different significantly among the share cropping system and will be significantly effected by the time period of the restored. Based on the result and discussion will be conclude that not only unfair among the share cropping system but on the same system too. Nothing incentive as a reward of the fast of restored will be decreasing the household livestock motivation to effort to acceleration of their heifer productivities.
Teknologi biogas merupakan bioenergi yang berpotensi mengurangi kerusakan lingkungan. Manfaat tek... more Teknologi biogas merupakan bioenergi yang berpotensi mengurangi kerusakan lingkungan. Manfaat teknologi biogas bagi rumah tangga peternak sapi masih ber bentuk deskriptif, sehingga dibutuhkan kajian empiris guna menentukan potensi nilai manfaat ekonomi sebenarnya teknologi biogas. Maka dilakukan penelitian penggunaan metode valuasi ekosistem guna menentukan nilai manfaat teknologi biogas bagi rumah tangga dan potensi nilai ekonomi jika dikembangkan secara luas pada suatu wilayah. Pemilihan rumah tangga sebagai unit analisis menggunakan teknik penarikan contoh acak kelompok bertahap (multistage cluster random sampling) secara sengaja (purposive sampling), pemilihan sentra pengembangan teknologi biogas secara sengaja pada wilayah terpilih dan pemilihan rumah tangga sebagai unit sampling di sentra pengembangan secara acak sederhana (simple random). Alokasi rumah tangga menggunakan pendekatan alokasi proporsional (proportional allocation). Data sekunder bersumber dari instansi terkait d...
Indonesia adalah net importir daging sapi dengan trend perkembangan volume dan nilai impor selama... more Indonesia adalah net importir daging sapi dengan trend perkembangan volume dan nilai impor selama periode 2010 sampai 2017 terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Ketidakberdayaan produksi domestik guna memenuhi kebutuhan konsumen yang terus meningkat menyebabkan negara yang kaya sumberdaya alam peternakan ini terus mengalami pengurasan devisa. Salah satu sumber yang diduga menjadi penyebab adalah inkonsistensi dalam kebijakan seperti yang akan disajikan pada BAB I tentang analisis kebijakan pembangunan peternakan sapi potong sejak dicanangkannya program PSDS 2007 sampai berlangsung program UPSUS SIWAB era pemerintahan kabinet kerja sekarang. Inkonsistensi kebijakan yang menyebabkan tidak hanya terjadi pembangunan yang tidak fokus dan tidak berkelanjutan tetapi juga menyebabkan pemborosan sumberdaya dan kebingungan implementasi bagi instansi teknis dan pengambil kebijakan di daerah. Semoga pada masa akan datang, kebijakan yang didasari oleh ego sektoral dan kekuasan dan bah...
Penelitian bertujuan untuk evaluasi distribusi ternak sapi bibit program Corporate Social Respons... more Penelitian bertujuan untuk evaluasi distribusi ternak sapi bibit program Corporate Social Responsibility (CSR) Petrochina Jabung Ltd. Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Estimasi model ekonometrika bentuk triangle recursive yang terdiri dari 3 persamaan dengan 3 variabel endogen dan 3 variabel eksogen menggunakan 2SLS, sedangkan perhitungan besaran subsidi bunga modal dengan pendekatan bunga majemuk. Mayoritas RTP (79,31%) penerima sapi bibit program yang telah berjalan selama 4,5 tahun sebagian besar (79,31%) sudah mampu melunasi kewajibannya. Rata-rata lama waktu mendapatkan anak dan penarikan pertama masing-masing adalah 18,22 bulan dan 31,56 bulan atau dengan kata lain rataan umur ternak yang disetor mencapai 13,34 bulan. Jangka waktu pengembalian pertama signifikan ditentukan oleh jangka waktu kelahiran pertama, serta tidak terdapat perbedaan signifikan antara kelompok RTP yang menerima 1 jantan dan 2 betina dengan yang menerima 3 induk. Jangka waktu bersama-sama dengan umur penge...
Perubahan arah kebijakan pembangunan peternakan dalam Kabinet Kerja dari pencapaian swasembada da... more Perubahan arah kebijakan pembangunan peternakan dalam Kabinet Kerja dari pencapaian swasembada daging menjadi pemenuhan kecukupan produk asal ternak. Pembangunan peternakan nasional yang tidak hanya fokus pada komoditas sapi/kerbau tidak serta merta menurunkan komitmen pemerintah daerah dalam akselerasi produksi melalui peningkatan produktivitas dan pengembangan populasi ternak sapi. Perubahan pendekatan pembangunan yang mengarah pada pengembangan kawasan peternakan sebagai langkah awal menuju Sentra Peternakan Rakyat (SPR). Pengembangan kawasan peternakan diharapkan mampu mendukung konsolidasi diantara peternak rakyat dalam Program SPR dengan minimal jumlah sapi 1.000/SPR. Sesuai target yang telah ditetapkan Dirjend PKH (Peternakan dan Kesehatan Hewan) bahwa pada tahun 2018 ditargetkan 1.000 SPR dan saat ini sudah ada 253 SPR. Pada program SPR juga akan didorong adanya kemitraan antara peternak yang memiliki sapi indukan dengan pemodal dalam kurun waktu sekitar 52 bulan sehingga di...
Technium Romanian Journal of Applied Sciences and Technology, 2021
This article describes a new idea of how the level of intervention in household empowerment polic... more This article describes a new idea of how the level of intervention in household empowerment policies is based on an empirical study of the magnitude of the negative impact of the smallholder palm oil replanting (SPR) program. One of the negative impacts of this program is the temporary loss of income (TLI) for farmer households due to the cessation of production of oil palm fruit bunches. The household survey research was conducted in three village centers for smallholder oil palm plantations in Jambi Province, Indonesia. The research result shows that the average potential TLI in each household if replanting palm oil is carried out is IDR 2,364,644/ month (equivalent to 74.55% of the oil palm household income or 39.78% of the regional economy), Purwodadi Village is the village most vulnerable to regional economic disturbances due to the high potential for TLI, reaching 99.43% of the oil palm household income and 67.06% of the regional economy. The level of TLI is influenced by fac...
Journal of Southwest Jiaotong University, 2021
This article describes a new idea of how the level of intervention in household empowerment polic... more This article describes a new idea of how the level of intervention in household empowerment policies is based on an empirical study of the magnitude of the negative impact of the smallholder palm oil replanting (SPR) program. One of the negative impacts is the temporary loss of income (TLI) for farmer households due to the cessation of production of oil palm fruit bunches. This study aims to analyze the magnitude of the impact of the SPR program on household and regional economies as a basis for making decisions on the intensity level of community empowerment programs. The household survey research was conducted in three village centers for smallholder rubber plantations in Jambi Province, Indonesia: Purwodadi Village, Dataran Kempas, and Sungai Keruh. The research result shows that the average potential TLI in each household is IDR 2,364,644/month (equivalent to 74.55% of the oil palm household income or 39.78% of the regional economy) if replanting palm oil is carried out. Purwoda...
IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 2020
The research objective was to design a collective action model in the context of household indepe... more The research objective was to design a collective action model in the context of household independence in overcoming the temporary loss income (TLI) period during the rubber replanting process. The research partner was the Sumber Rezeki Farmer Group (SRFG) in Mestong District, Jambi, Indonesia. The results showed that collective action in integrated waste processing to produce TCI and BA+ can work well but not followed by inter-cropping cultivation implementation. The BA+ prototype technology with capacity 1,100 liters/period more advantages over conventional methods because it only takes 18 days with clearer and loss of pungent odor. The substitution power of food crops was only 49,27% from potential temporary loss income with the highest in food-corn which’s 55.83%. Conversely, the food crops productivity implemented was not targeted as achieved by planting demonstration plot scale. The main inhibiting factor the water availability which is highly dependent on the season, and ani...
Keanekaragaman Sumber Pakan Alternatif Untuk Pakan Ternak dan Pemanfaatan Limbah, 2020
Peternakan sapi potong menghasilkan limbah padat (campuran sisa pakan dan feses) dan limbah cair ... more Peternakan sapi potong menghasilkan limbah padat (campuran sisa pakan dan feses) dan limbah cair (urine) yang potensial dikembangkan menjadi kompos dan biourine. Kegiatan pengembangan teknologi pengolahan limbah terpadu ini merupakan rangkaian kegiatan IPTEKDA-LIPI tahun 2013 dan 2015 dengan judul penguatan usaha kelompok pelaku integrasi sapi dan kelapa sawit serta hibah kompetitif nasional MP3EI sumberdana DRPM Dikti 2015-2017 dengan judul Model Aksi Kolektif untuk Kemandirian Rumah Tangga dalam Menghadapi "Temporary Loss Income" Program Peremajaan Karet Rakyat. Trychokompos insitu adalah bahan campuran limbah padat kandang sapi dan residu tanaman termasuk legume dan rumput kering yang diolah menjadi pupuk kompos dengan menggunakan dekomposer agen hayati trichoderma. Panduan produksi ini dikembangkan untuk kapasitas 10 ton perperiode pengolahan dengan komposisi berdasarkan tinggi tumpukan limbah padat kandang dan residu tanaman (legume dan rumputan) adalah 70 - 80 berbanding 20 - 30. Teknologi produksi Biourine A Plus adalah proses produksi biourine (pupuk cair) menggunakan teknik aerasi sederhana dengan bantuan pompa air. Aerasi adalah proses pengelolaan air dengan cara menggontakannya dengan udara.dengan tujuan untuk penambahan jumlah oksigen, penurunan jumlah karbon dioxide (CO2)dan menghilangkan hydrogen sulfide (H2S), methan (CH4) dan berbagai senyawa senyawa organik yang bersifat volatile (menguap) yang berkaitan untuk rasa dan bau.
Final Report Riset Kolaborasi SISKA Supporting Program (SSP) dan Universitas Jambi, 2022
SISKA (Sistem Integrasi Ternak Sapi dan Kelapa Sawit) dalam Rencana Aksi Nasional Kelapa Sawit Be... more SISKA (Sistem Integrasi Ternak Sapi dan Kelapa Sawit) dalam Rencana Aksi Nasional Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAN-KSB) sudah jelas seperti terlihat dari Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2019 Tentang Rencana Aksi Nasional Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAN-KSB). Secara lebih spesifik, Inpres memberikan acuan atau guideline untuk pembangunan perkebunan kelapa sawit bagi para pemangku kepentingan, khususnya kepada pemerintah daerah di 26 provinsi penghasil sawit seluruh Indonesia. Hal tersebut sekaligus bertujuan untuk mendorong adanya kolaborasi dari berbagai pihak dalam bentuk kemitraan antara perusahaan perkebunan dengan kegiatan usaha lainnya. Salah satu implementasi dari Inpres tersebut adalah dengan kegiatan usaha peternakan melalui integrasi budidaya sapi potong di lahan perkebunan kelapa sawit. Integrasi ini menjadi opsi untuk meningkatkan produktivitas lahan dengan intensifikasi pemanfaatan area perkebunan sehingga dapat diperoleh diversifikasi komoditi hasil usaha. Selain itu, integrasi sapi-sawit ini juga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas sapi potong nasional yang telah dirumuskan dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 105 Tahun 2014 tentang Integrasi Usaha Perkebunan Kelapa Sawit dengan Budidaya Sapi Potong.
Sinkronisasi regulasi nasional dengan daerah sangat diperlukan agar tercipta lingkungan usaha yang kondusif bagi bertumbuh kembangnya kemitraan atau kolaborasi dalam percepatan perkembangan SISKA terutama pada provinsi penghasil sawit termasuk Provinsi Jambi. Menindaklanjuti Instruksi Presiden Nomor 6 tahun 2019 tersebut maka Pemerintah Provinsi Jambi melalui Keputusan Gubernur Jambi Nomor 447/KEP-GUB/DISBUN.3.1/2020 tentang Pembentukan Tim Pelaksana Daerah dalam Rangka Pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Provinsi Jambi 2019-2024. Tim yang langsung dipimping Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi memiliki tugas 1) melaksanakan penguatan data, koordinasi dan infrastruktur, 2) meningkatkan kapasitas dan kapabilitas pekebun, 3) melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan, 4) menerapkan tatakelola perkebunan dan penanganan sengketa, dan 5) melakukan dukungan percepatan pelaksanaan sertifikasi perkebunan kelapa sawit berkelanjutan Indonesia (Indonesian Sustainable Palm Oil atau ISPO dan meningkatkan akses pasar produk kelapa sawit. Selanjutnya dalam rangka implementasi maka diterbitkan Instruksi Gubernur Jambi Nomor 1/INGUB/DISBUN-3.1/2020 tentang Rencana Aksi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Provinsi Jambi tahun 2020-2024.
Implementasi SISKA dalam RAN-KSB disamping membutuhkan sinkronisasi dan harmonisasi kebijakan vertikal (antar level kebijakan) dan horizontal (antar sektor) tetapi juga pengintegrasian berbagai program dan kebijakan nasional antara lain a) Program priotitas nasional pemenuhan kebutuhan pasokan pangan sumber protein hewani asal ternak dalam roadmap capaian Indonesia sebagai lumbung pangan (daging merah) asia dalm SDGs 2045,b) Program Nasional Pembangunan Food Estate atau Kawasan Sentra Produksi Pangan (KSPP) sebagai strategi implementasi Prioritas Nasional untuk memperkuat ketahanan ekonomi guna pertumbuhan yang berkualitas dan berkeadilan dalam RPJMN 2020-2024 (Bappenas, 2021). Food Estate menjadi salah satu program strategis pembangunan pertanian nasional tahun 2021 yang dikembangkan melalui pendekatan korporasi sehingga tidak hanya bertumpu pada produktifitas dan kualitas produksi pertanian, namun lebih banyak ditentukan kemampuan SDM menjalankan bisnis yang profit oriented, c) Program Nasional Pengembangan Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (PRUKADES) ya ng menjadi salah satu dari 4 program prioritas Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT). Program Prukades adalah membentuk, memperkuat dan memperluas usaha - usaha ekonomi yang difokuskan pada satu produk unggulan di wilayah desa atau wilayah antar desa yang dikelola melalui kerjasama antar desa. Melalui prukades potensi ekonomi desa baik dari sektor pertanian, perkebunan, maupun perikanan bisa dikembangkan dalam satu kawasan sehingga mempunyai skala ekonomi besar, d) Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibilty atau CSR) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas. Tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility (CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya perusahaan adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan seperti terhadap masalah-masalah yang berdampak pada lingkungan seperti polusi, limbah, keamanan produk dan tenaga kerja, e) Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 18/2021 mengenai Fasilitasi Pembangunan Kebun Masyarakat Sekitar (FPKM) dinilai akan mempermudah pola kemitraan di perkebunan sawit. Pasal 7 pada Permentan ini, menyebutkan bahwa bentuk kemitraan lainnya dilakukan pada kegiatan usaha produktif perkebunan diantaranya, di subsistem hulu, subsistem kegiatan budi daya, subsistem hilir, subsistem penunjang, fasilitasi kegiatan peremajaan tanaman perkebunan masyarakat sekitar, dan/atau bentuk kegiatan lainnya, dan f) Kebijakan sertifikasi ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil System) merupakan kebijakan pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian yang diluncurkan sejak tahun 2009 untuk mendorong peningkatan daya saing minyak kelapa sawit Indonesia pasar global. Pada saat ini mekanisme sertifikasi ISPO diatur dalam Permentan No. 38 Tahun 2020 tentang Sertifikasi Kelapa Sawit Berkelanjutan. Sebagai penguat dari Permen No. 38 tahun 2020 maka diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2020 tentang Sistem Sertifikasi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia. Point penting yang dapat diambil dari isi ISPO adalah tanggung jawab perusahaan dengan pekerja yang ikut mengelola kelapa sawit, dan tanggung jawab sosial dan pemberdayaan ekonomi masyarakat yang berada di sekitar perkebunan.
Laporan Kegiatan Dinas Peternakan Provinsi Jambi, 2008
Keberlanjutan sistem termasuk sistem integrasi sawit dan sapi (ISS) sangat ditentukan oleh daya a... more Keberlanjutan sistem termasuk sistem integrasi sawit dan sapi (ISS) sangat ditentukan oleh daya adaptasi suatu komoditas (ternak sapi) terhadap perubahan pada komoditas lainnya
Laporan Kerjasama, 2021
Rencana pengembangan Balai Benih Ikan (BBI) pada areal lahan calon lokasi milik Pemerintah Desa D... more Rencana pengembangan Balai Benih Ikan (BBI) pada areal lahan calon lokasi milik Pemerintah Desa Dataran Kempas seluas 5,7 Ha merupakan salah satu upaya pemenuhan kebutuhan pasokan benih ikan berkualitas untuk Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Keberadaan BBI Dataran Kempas diharapkan mampu menjadi pemasok utama benih ikan untuk para rumah tangga pelaku usaha perikanan budidaya yang jumlahnya semakin meningkat terutama pada wilayah Ulu Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Kajian ini bertujuan untuk menilai tingkat kelayakan lahan calon lokasi pengembangan BBI serta menyusun serangkaian rekomendasi kebijakan untuk realisasi pembangunan BBI Dataran Kempas. Metode kajian adalah survey baik dalam bentuk observasi pasokan sumberdaya air dan lahan serta survey sosial ekonomi melalui wawancara (interview) dengan pihak-pihak yang terkait. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer (observasi lapangan) dan data sekunder yang berasal dari data historis berbagai instansi terkait dengan pembangunan sektor perikanan. Metode analisis menggunakan pendekatan analisis teknis, kimia dan biologis terhadap sumberdaya air dan lahan, sedangkan untuk uji kelayakan mempertimbangkan 6 (enam) aspek kelayakan, yaitu kelayakan teknis, sosial, kelembagaan, komersial, finansial dan ekonomi. Hasil analisis kelayakan pada aspek teknis menunjukan bahwa dari sisi pasokan sumberdaya air yang ada sangat memadai meskipun penggunaan secara langsung tidak dapat dilakukan untuk usaha pembenihan ikan. Sumberdaya air pada lahan calon lokasi masih belum mengalami pencemaran meskipun dikelilingi perkebunan sawit dan pemukiman tetapi memiliki tingkat keasaman cukup tinggi (pH < 7) sehingga dibutuhkan proses pengolahan sebelum digunakan. Ketersediaan teknologi untuk pengolahan sumberdaya air agar memenuhi persyaratan sudah banyak tersedia sehingga dari aspek teknis, rencana pengembangan BBI pada lokasi lahan yang tersedia layak untuk dilanjutkan. Pada aspek sosial, rencana pengembangan BBI pada areal desa calon lokasi sangat layak karena masyarakat desa sudah terbiasa dengan berbagai program dan kerjasama. Hal ini terindikasi dari prestasi yang diraih desa baik pada tingkat regional maupun nasional seperti penghargaan sebagai Desa Proklim Utama dari Kementerian LHK dan penetapan Kompos sebagai Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades) oleh Kementerian Desa dan PDT. Kerjasama dengan berbagai pihak baik dunia usaha seperti PT. Wira Karya Sakti, Bank Indonesia dan Petrochina Jabung LtD, perguruan tinggi seperti Universitas Jambi dan UGM, serta pihak-pihak lainnya. Pada aspek komersial permintaan benih ikan budidaya merupakan potensi pasar yang relatif cukup besar terutama untuk 4 kecamatan wilayah ulu yaitu Merlung, Batang Asam, Tebing Tinggi dan Muaro Papalik. Target capaian 30% pangsa pasar kabupaten dengan segmen pasar sasaran utama pasokan benih ikan budidaya pada wilayah ulu diharapkan akan tercapai pada tahun ke-10 operasional BBI. Pada aspek kelembagaan, sesuai dengan solusi pemecahan masalah teknis kualitas sumberdaya air (pH rendah) maka dalam pengembangan organisasi BBI atau UPTD selayaknya dibentuk seksi khusus menangani kualitas dan kuantitas pasokan sumberdaya air untuk kebutuhan kolam produksi benih. Tingkat keuntungan hasil analisis finansial menunjukkan nilai IRR rencana pengembangan BBI Dataran Kempas adalah 8,57% yang lebih rendah dibanding dengan
Dinas Perikanan Kabupaten Tanjung Jabung Barat…… …………Study Kelayakan Calon Lokasi BBI Dataran Kempas vi tingkat suku bunga komersial (14%) tetapi lebih tinggi dibanding tingkat suku bunga subsidi atau KUR yang hanya 6%. Tingkat keuntungan yang lebih rendah ini dapat dimaklumi mengingat tugas dan fungsi BBI tidak hanya berorientasi finansial atau keuntungan (profit oriented) tetapi juga berorientasi sosial (social oriented). Alokasi benih ikan yang direncankan 70% untuk komersial dan 30% untuk program pemberdayaan masyarakat, maka dengan nilai profitabiltas sebesar diatas masih dapat diterima karena pendapatan yang diterima masih dapat memenuhi kebutuhan biaya operasional sehingga keberlanjutan operasional dapat dilaksnakan. Hal ini didukung dengan hasil analisis pada aspek ekonomi, bahwa keberadaan BBI ini akan mendorong terciptanya kesempatan kerja dan berusaha bagi rumah tangga pelaku usaha perikanan budidaya dan menjadi salah satu solusi sumber pendapatan baru bagi rumah tangga petani kelapa sawit yang sedang menghadapi program peremajaan sawit. Terhentinya produksi TBS akibat dampak dari program peremajaan terutama pada 4 desa dalam kawasan Purnama Kempas membutuhkan sumber pendapatan alternatif dan sektor usaha budidaya perikanan dapat menjadi pilihan karena dapat memanfaatkan lahan pekarangan dan lahan marjinal lainnya. Berdasarkan hasil analisis pada keenama aspek tersebut maka rencana pengembangan BBI Dataran Kempas pada lokasi yang telah dicadangkan LAYAK untuk dilanjutkan dengan beberapa proses perbaikan. Untuk itu disampaikan beberapa rekomendasi kebijakan yang dapat dilakukan antara lain a) inisiasi dan fasilitasi pembentukan dan legalitas pengembangan kawasan Purnama Kempas (Purwodadi, Dataran Kempas, Delima dan Sungai Keruh) dengan terbitnya Surat Keputusan Bupati, kawasan calon lokasi BBI Dataran Kempas yang cukup luas (5,7 Ha) sebaiknya diarahkan juga untuk pengembangan kawasan eco-edutourism prenuership (integrasi wisata alam dan pendidikan serta wirausaha perikanan) guna diversifikasi sumber pendapatan dan meningkatkan kemandirian operasional UPTD, c) Dinas Perikanan Kabupaten Tanjung Jabung Barat melakukan inisiasi dan fasilitasi untuk perbaikan legalitas lahan calon lokasi dengan melakukan koordinasi Badan Pertanahan dan Dinas Asser Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi, dan Pemerintah Daerah melalui Bappeda atau SKPD Perikanan diharapkan segera melakukan penyusunan Detail Desain (DeD) BBI Dataran Kempas sebagai langkah lanjuta sebelum implementasi pembangunan.
SISKA Supporting Program, 2022
Pengembangan usaha peternakan sapi pada sistem integrasi kelapa sawit sapi merupakan salah satu p... more Pengembangan usaha peternakan sapi pada sistem integrasi kelapa sawit sapi merupakan salah satu program untuk mendorong peningkatan produksi sapi nasional melalui pemanfaatan 3,28 dari 16,38 juta hektar atau 20 persen dari total luas perkebunan kelapa sawit sebagai lahan penggembalaan. Implementasi program pengembangan integrasi kelapa sawit-sapi tersebut didukung oleh IndonesiaAustralia Red Meat and Cattle Partnership (IA-RMCP) melalui SISKA Supporting Program (SSP). Dukungan dilaksanakan melalui kolaborasi dengan PT Simbiosis Karya Agroindustri (SISKA Ranch-Buana Karya Bhakti) melalui tiga komponen
program, yaitu: (1) Pengembangan model produksi sapi inti-plasma komersial; (2) Peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) SISKA; (3) Penyebarluasan informasi dan meningkatkan minat untuk mendukung kebijakan dan pengembangan implementasi SISKA.
SISKA Supporting Program (SSP) dilatar belakangi dari program Indonesia Australia Commercial Cattle Breeding (IACCB) di bawah Indonesia Australia Red Meat & Cattle Partnership (IA-RMCP) telah berakhir pada Januari 2021, menghasilkan knowledge yang potensial sebagai rujukan banyak pihak dalam mewujudkan target peningkatan populasi sapi dan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan. Ditambah antusiasme multi-stakeholder terhadap integrasi kelapa sawit-sapi pada berbagai kegiatan sebelumnya yang mendorong perlunya keberlanjutan knowledge management dari program IACCB untuk perluasan implementasi integrasi kelapa sawit-sapi sebagai daya tarik investasi. Gagasan untuk pengelolaan pengetahuan tersebut diimplementasikan melalui SISKA Supporting Program yang merupakan sebuah working group untuk pengelolaan ilmu pengetahuan (knowledge management) dan diseminasi teknologi dalam implementasi sistem integrasi kelapa sawit-sapi yang bertujuan untuk meningkatkan minat dan adopsi dalam produksi sapi oleh perusahaan dan petani/peternak dalam bentuk kemitraan yang berorientasi komersial di perkebunan kelapa sawit.