Nurul Sholihah - Academia.edu (original) (raw)
Papers by Nurul Sholihah
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi (BioEdu), May 30, 2018
Literasi sains merupakan kemampuan menggunakan pengetahuan sains untuk mendeskripsikan fenomena s... more Literasi sains merupakan kemampuan menggunakan pengetahuan sains untuk mendeskripsikan fenomena sains, dan untuk menggambar bukti-bukti berdasarkan kesimpulan mengenai isu-isu terkait sains sehingga dapat melatihkan berpikir kritis siswa. Berpikir kritis merupakan proses pemecahan masalah dalam suatu konteks interaksi yang disertai dengan penalaran reflektif. Kemampuan literasi sains siswa pada pelajaran biologi sangat rendah, hal ini dikarenakan kebiasaan belajar siswa pada pelajaran biologi yang cenderung hafalan terutama pada materi jamur dan kurangnya kemampuan siswa dalam mengaitkan konsep pada suatu permasalahan mengenai jamur dalam kehidupan. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan LKPD Literasi Sains pada materi jamur untuk melatihkan keterampilan berpikir kritis siswa kelas X SMA yang layak berdasarkan validitas dan kepraktisan. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model 4-D (Define, Design, Develop, dan Disseminate), namun tahap penyebaran (disseminate) tidak dilakukan. Pengembangan LKPD dilakukan di Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan IPA, Universitas Negeri Surabaya. Ujicoba LKPD dilakukan di SMA Negeri 1 Gedangan dengan 20 siswa kelas X SMA. Validitas LKPD diperoleh dari validasi para ahli menggunakan lembar validasi, sedangkan kepraktisan LKPD diperoleh dari observasi aktivitas siswa selama pembelajaran dan respon siswa. Analisis dilakukan secara empiris dan teoritis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LKPD yang dikembangkan dinyatakan sangat valid dengan skor 4,00; sangat praktis dengan rata-rata memperoleh persentase sebesar 86,9%; dan hasil respon siswa dengan rata-rata sebesar 96,7%. Hasil keterampilan berpikir kritis juga menunjukkan sangat baik dengan rata-rata ketercapaian keterampilan berpikir kritis siswa sebesar 87,9%. Berdasarkan data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa LKPD yang dikembangkan dinyatakan layak berdasarkan validitas dan kepraktisan.
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi (BioEdu), May 30, 2018
Literasi sains merupakan kemampuan menggunakan pengetahuan sains untuk mendeskripsikan fenomena s... more Literasi sains merupakan kemampuan menggunakan pengetahuan sains untuk mendeskripsikan fenomena sains, dan untuk menggambar bukti-bukti berdasarkan kesimpulan mengenai isu-isu terkait sains sehingga dapat melatihkan berpikir kritis siswa. Berpikir kritis merupakan proses pemecahan masalah dalam suatu konteks interaksi yang disertai dengan penalaran reflektif. Kemampuan literasi sains siswa pada pelajaran biologi sangat rendah, hal ini dikarenakan kebiasaan belajar siswa pada pelajaran biologi yang cenderung hafalan terutama pada materi jamur dan kurangnya kemampuan siswa dalam mengaitkan konsep pada suatu permasalahan mengenai jamur dalam kehidupan. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan LKPD Literasi Sains pada materi jamur untuk melatihkan keterampilan berpikir kritis siswa kelas X SMA yang layak berdasarkan validitas dan kepraktisan. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model 4-D (Define, Design, Develop, dan Disseminate), namun tahap penyebaran (disseminate) tidak dilakukan. Pengembangan LKPD dilakukan di Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan IPA, Universitas Negeri Surabaya. Ujicoba LKPD dilakukan di SMA Negeri 1 Gedangan dengan 20 siswa kelas X SMA. Validitas LKPD diperoleh dari validasi para ahli menggunakan lembar validasi, sedangkan kepraktisan LKPD diperoleh dari observasi aktivitas siswa selama pembelajaran dan respon siswa. Analisis dilakukan secara empiris dan teoritis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LKPD yang dikembangkan dinyatakan sangat valid dengan skor 4,00; sangat praktis dengan rata-rata memperoleh persentase sebesar 86,9%; dan hasil respon siswa dengan rata-rata sebesar 96,7%. Hasil keterampilan berpikir kritis juga menunjukkan sangat baik dengan rata-rata ketercapaian keterampilan berpikir kritis siswa sebesar 87,9%. Berdasarkan data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa LKPD yang dikembangkan dinyatakan layak berdasarkan validitas dan kepraktisan.