Rajendra 19 - Academia.edu (original) (raw)
Related Authors
Syarif Hidayatullah State Islamic University, Jakarta
Uploads
Papers by Rajendra 19
yang mungkin dianggap membentuk pola-pola religiusitas, yang memungkinkan kita untuk membandingka... more yang mungkin dianggap membentuk pola-pola religiusitas, yang memungkinkan kita untuk membandingkan mereka satu sama lain. Proses ini mempermudah kerangka komparatif "yang paling mirip", dan dengan demikian membatasi, atau bahkan menghilangkan, sebagian dari berbagai faktor yang dapat menyebabkan variasivariasi dalam perilaku keagamaan. Bab ini mengkaji apakah ASsebagaimana yang selama ini umum diyakini -memang merupakan suatu "pengecualian" di kalangan negara-negara kaya dalam hal vitalitas kehidupan spiritualnya, atau apakah-seperti yang dikemukakan Berger-Eropa Barat adalah "pengecualian" dalam sekularisasinya. 3 Dengan dasar ini, Bagian II kemudian mengkaji bukti-bukti untuk menguji teori-teori sekularisasi pasar keagamaan, fungsionalis, dan keamanan. Teori pasar keagamaan mempostulasikan bahwa kompetisi yang intens antara kelompok-kelompok keagamaan yang saling bersaing menghasilkan gejolak aktivitas yang menjelaskan vitalitas kehadiran para jemaah di gereja. Penjelasan fungsionalis berfokus pada merosotnya peran sosial dari institusiinstitusi keagamaan, setelah berkembangnya negara kesejahteraan dan sektor publik. Kami membandingkan bukti-bukti yang mendukung penjelasan-penjelasan ini dengan teori sekularisasi keamanan, yang didasarkan atas modernisasi sosial, perkembangan manusia, dan ketidaksetaraan ekonomi, yang menjadi inti buku ini.
yang mungkin dianggap membentuk pola-pola religiusitas, yang memungkinkan kita untuk membandingka... more yang mungkin dianggap membentuk pola-pola religiusitas, yang memungkinkan kita untuk membandingkan mereka satu sama lain. Proses ini mempermudah kerangka komparatif "yang paling mirip", dan dengan demikian membatasi, atau bahkan menghilangkan, sebagian dari berbagai faktor yang dapat menyebabkan variasivariasi dalam perilaku keagamaan. Bab ini mengkaji apakah ASsebagaimana yang selama ini umum diyakini -memang merupakan suatu "pengecualian" di kalangan negara-negara kaya dalam hal vitalitas kehidupan spiritualnya, atau apakah-seperti yang dikemukakan Berger-Eropa Barat adalah "pengecualian" dalam sekularisasinya. 3 Dengan dasar ini, Bagian II kemudian mengkaji bukti-bukti untuk menguji teori-teori sekularisasi pasar keagamaan, fungsionalis, dan keamanan. Teori pasar keagamaan mempostulasikan bahwa kompetisi yang intens antara kelompok-kelompok keagamaan yang saling bersaing menghasilkan gejolak aktivitas yang menjelaskan vitalitas kehadiran para jemaah di gereja. Penjelasan fungsionalis berfokus pada merosotnya peran sosial dari institusiinstitusi keagamaan, setelah berkembangnya negara kesejahteraan dan sektor publik. Kami membandingkan bukti-bukti yang mendukung penjelasan-penjelasan ini dengan teori sekularisasi keamanan, yang didasarkan atas modernisasi sosial, perkembangan manusia, dan ketidaksetaraan ekonomi, yang menjadi inti buku ini.