SURENDRO WIRATMOKO - Academia.edu (original) (raw)

Papers by SURENDRO WIRATMOKO

Research paper thumbnail of BEST PRACTISE SURENDRO WIRATMOKO 1

Laporan Penelitian yang belum diseminarkan berbentuk Best Practice, 2023

Penguasaan bahasa Indonesia merupakan salah satu akses untuk menguasai segala bidang. Melalui pem... more Penguasaan bahasa Indonesia merupakan salah satu akses untuk menguasai segala bidang. Melalui pembelalajaran bahasa Indonesia diharapkan siswa mampu mengembangkan kemampuan dan keterampilan berbahasa mereka sehingga bisa mengetahui dan mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi. Namun, kendala yang muncul adalah adanya anggapan bahwa pelajaran bahasa Indonesia dirasa sulit untuk dipahami oleh siswa. Suasana pembelajaran di kelas menjadi terasa kurang nyaman dan pengaruhnya adalah siswa merasa cepat bosan dan terasa enggan untuk mengikuti pembelajaran. Padahal dari hasil pengamatan yang dilakukan penulis, siswa dikelas sebenarnya sudah mampu membaca, mengerti instruksi dan sudah cukup dalam komunikasi meskipun terkadang masih ada yang sulit mengontrol emosi dalam menerima materi pembelajaran. Menurut Soenarno (dalam Caswita 2005: 1) Ice breaker merupakan peralihan situasi dari yang membosankan, membuat ngantuk, menjenuhkan, dan tegang menjadi rileks, bersemangat, tidak membuat mengantuk, serta ada perhatian dan ada rasa senang untuk mendengarkan atau melihat orang lain yang berbicara di depan kelas atau ruangan pertemuan. Ice breaker bisa dijadikan salah satu metode alternatif untuk membangun kesiapan siswa saat belajar. Ice breaker mampu menumbuhkan semangat siswa tanpa ada paksaan dari guru karena muncul dengan sendirinya rasa semangat. Ice breaker di lakukan untuk menumbuhkan semangat pada siswa, dapat membantu membangun kesiapan belajar pada siswa, dan membantu siswa berkosentrasi. Dengan demikian peran ice breaker menjadikan kemenarikan dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia sehingga menjadi pelajaran yang dirindukan siswa di SMP Negeri 1 Magetan.

Research paper thumbnail of (BEST PRACTICE) PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PJBL)  DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA CANVA DAN MEDIA SOSIAL  (YOUTUBE ATAU  TIK TOK) UNTUK MENINGKATKAN  KREATIVITAS SISWA DALAM MENULIS RESENSI BUKU FIKSI PADA MATERI MENGULAS KARYA FIKSI

BEST PRACTICE SURENDRO WIRATMOKO, 2024

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT Tu... more Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat serta karuniaNyalah penulis dapat menyelesaikan penyusunan Best Practice yang berjudul “ Penerapan Model Project Based Learning (PJBL) dengan Media Canva dan Media Sosial (Youtube atau Tik Tok) untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa dalam Menulis Resensi Buku Fiksi pada Materi Mengulas Karya Fiksi”

Best Practice ini disusun dalam rangka memenuhi tugas sebagai Mahasiswa PPG Daljab. Dalam pelaksanaan penyusunan Best Practice ini, penulis banyak mendapatkan motivasi, bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapakan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam upaya menyelesaikan tugas ini.
Akhirnya, penulis berharap Best Practice ini bermanfaat bagi semua pihak untuk menambah wawasan di bidang pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.

Research paper thumbnail of BEST PRACTISE SURENDRO WIRATMOKO 1

Laporan Penelitian yang belum diseminarkan berbentuk Best Practice, 2023

Penguasaan bahasa Indonesia merupakan salah satu akses untuk menguasai segala bidang. Melalui pem... more Penguasaan bahasa Indonesia merupakan salah satu akses untuk menguasai segala bidang. Melalui pembelalajaran bahasa Indonesia diharapkan siswa mampu mengembangkan kemampuan dan keterampilan berbahasa mereka sehingga bisa mengetahui dan mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi. Namun, kendala yang muncul adalah adanya anggapan bahwa pelajaran bahasa Indonesia dirasa sulit untuk dipahami oleh siswa. Suasana pembelajaran di kelas menjadi terasa kurang nyaman dan pengaruhnya adalah siswa merasa cepat bosan dan terasa enggan untuk mengikuti pembelajaran. Padahal dari hasil pengamatan yang dilakukan penulis, siswa dikelas sebenarnya sudah mampu membaca, mengerti instruksi dan sudah cukup dalam komunikasi meskipun terkadang masih ada yang sulit mengontrol emosi dalam menerima materi pembelajaran. Menurut Soenarno (dalam Caswita 2005: 1) Ice breaker merupakan peralihan situasi dari yang membosankan, membuat ngantuk, menjenuhkan, dan tegang menjadi rileks, bersemangat, tidak membuat mengantuk, serta ada perhatian dan ada rasa senang untuk mendengarkan atau melihat orang lain yang berbicara di depan kelas atau ruangan pertemuan. Ice breaker bisa dijadikan salah satu metode alternatif untuk membangun kesiapan siswa saat belajar. Ice breaker mampu menumbuhkan semangat siswa tanpa ada paksaan dari guru karena muncul dengan sendirinya rasa semangat. Ice breaker di lakukan untuk menumbuhkan semangat pada siswa, dapat membantu membangun kesiapan belajar pada siswa, dan membantu siswa berkosentrasi. Dengan demikian peran ice breaker menjadikan kemenarikan dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia sehingga menjadi pelajaran yang dirindukan siswa di SMP Negeri 1 Magetan.

Research paper thumbnail of (BEST PRACTICE) PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PJBL)  DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA CANVA DAN MEDIA SOSIAL  (YOUTUBE ATAU  TIK TOK) UNTUK MENINGKATKAN  KREATIVITAS SISWA DALAM MENULIS RESENSI BUKU FIKSI PADA MATERI MENGULAS KARYA FIKSI

BEST PRACTICE SURENDRO WIRATMOKO, 2024

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT Tu... more Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat serta karuniaNyalah penulis dapat menyelesaikan penyusunan Best Practice yang berjudul “ Penerapan Model Project Based Learning (PJBL) dengan Media Canva dan Media Sosial (Youtube atau Tik Tok) untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa dalam Menulis Resensi Buku Fiksi pada Materi Mengulas Karya Fiksi”

Best Practice ini disusun dalam rangka memenuhi tugas sebagai Mahasiswa PPG Daljab. Dalam pelaksanaan penyusunan Best Practice ini, penulis banyak mendapatkan motivasi, bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapakan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam upaya menyelesaikan tugas ini.
Akhirnya, penulis berharap Best Practice ini bermanfaat bagi semua pihak untuk menambah wawasan di bidang pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.