Budi Sarim - Academia.edu (original) (raw)
Papers by Budi Sarim
JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)
Latar Belakang: Menggigil pasca anestesi merupakan komplikasi yang cukup sering terjadi. Menggigi... more Latar Belakang: Menggigil pasca anestesi merupakan komplikasi yang cukup sering terjadi. Menggigil menimbulkan keadaan yang tidak nyaman dan berbagai resiko. Karena itu menggigil harus segera dicegah atau diatasi. Sampai saat ini obat paling sering digunakan adalah meperidin. Tujuan: Membuktikan bahwa pemberian ketamin 0,25 mg/kgBB intra vena menjelang akhir operasi lebih efektif dari pada meperidin 0,5mg/kgBB intra vena menjelang akhir operasi untuk mencegah kejadian menggigil pasca anestesi umum. Metode: Merupakan penelitian eksperimental dengan desain “randomized post test only controlled group” pada 72 pasien dengan usia 16 – 60 tahun yang menjalani operasi dengan anestesia umum. Tanda vital ( Tekanan darah diastolik dan sistolik, tekanan arteri rerata, laju jantung dan SaO2 ) diukur 5 menit sebelum induksi. Prosedur induksi anestesi umum dilakukan sesuai standar. Temperatur esofagus diukur segera setelah induksi. Lama operasi dibatasi antara 2 -3 jam. Pada akhir operasi, obat i...
Jurnal Anestesi Obstetri Indonesia, 2020
Perdarahan obstetri merupakan penyebab utama kematian maternal dan perinatal. Atonia uteri merupa... more Perdarahan obstetri merupakan penyebab utama kematian maternal dan perinatal. Atonia uteri merupakan penyebab tersering perdarahan postpartum. Perdarahan post partum adalah perdarahan lebih dari 500 cc setelah bayi lahir pervaginam atau lebih dari 1.000 ml setelah persalinan abdominal atau jumlah perdarahan lebih dari normal dan telah menyebabkan perubahan tanda vital. Penyebab atonia uteri adalah overdistensi uterus, kelelahan otot miometrium, plasenta letak rendah, toksin bakteri (korioamnionitis, endomiometritis, septikemia), hipoksia akibat hipoperfusi atau uterus couvelaire pada solusio plasenta dan hipotermia akibat resusitasi masif. Manajemen atonia uteri dapat berupa non farmakologi, farmakologi dan pembedahan menurut algoritma Varatharajan yaitu “HAEMOSTASIS”.Manejemen perioperatif atoni uteri terdiri dari terapi O2, monitoring noninvasif, pemasangan jalur intra vena dengan menggunakan kateter intravena yang besar dan resusitasi cairan. Tehnik anestesi tergantung keadaan kl...
Jurnal Anestesi Obstetri Indonesia, 2021
Latar Belakang : Bupivakain hiperbarik merupakan agen anestesi lokal yang saat ini paling sering ... more Latar Belakang : Bupivakain hiperbarik merupakan agen anestesi lokal yang saat ini paling sering digunakan untuk anestesi spinal pada pembedahan seksio sesarea.Namun disebutkan memiliki efek samping yang buruk terhadap sistem kardiovaskuler dan susunan saraf pusat.Levobupivakain merupakan salah satu obat anestesi yang merupakan enansiomer murni bupivakain rasemik, benar-benar isobarik terhadap cairan serebrospinal wanita hamil dan memiliki sifat kurang toksik bagi jantung dan susunan saraf pusat. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan onset dan durasi blok sensorik dan blok motorik serta efek samping yang terjadi pada penggunaan Bupivakain hiperbarik dan Levobupivakain isobarik pada seksio sesarea. Subyek dan metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan memakai uji klinis tersamar tunggal. Subyek penelitian ditentukan dengan cara consecutive sampling yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Subyek dibagi ke dalam dua kelompok, 43 subyek pada k...
Bali Journal of Anesthesiology, 2020
Introduction: Hypotension after spinal anesthesia is a frequent complication in patients undergoi... more Introduction: Hypotension after spinal anesthesia is a frequent complication in patients undergoing cesarean section; the incidence of maternal hypotension is 60%–70%. One way to overcome or prevent hypotension due to spinal anesthesia is by administering intravenous fluid boluses. This study was conducted with the aim of comparing the effectiveness of crystalloid fluid preloading and coloading against the incidence of hypotension after spinal anesthesia in cesarean section. Methods: This research is a single-blind clinical trial. The number of subjects who participated in this study were 51 subjects. Subjects selected by consecutive sampling with inclusion criteria gravida patients aged 16 years to 40 years with ASA 1 or ASA 2 physical status who would undergo elective cesarean section with spinal anesthesia and there were no contraindications for spinal anesthesia. Participants were divided into three groups, namely preloading group, coloading group, and control group. Systolic blood pressure, diastolic blood pressure, mean arterial pressure (MAP), and pulse rates are measured in basal conditions and 1, 2, 4, 6, 8, 10, 15, 20, 25, and 30 min after spinal anesthesia. Statistical analysis for the differences in hemodynamic parameters among the three groups of subjects were analyzed by the Repeated Measured Multivariate Analysis of Variance (MANOVA) test. Whereas Bonferonni post hoc test was used to compare the differences in hemodynamic parameters between each group. Results: Bonferroni post hoc test results showed that there were significant differences in the decrease of systolic, diastolic, and MAP blood pressure differences between the coloading group with the preloading group and the control group (P < 0.001); the lowest decrease was in the coloading group. Conclusion: Crystalloid fluid coloading was significantly better in reducing hypotension incidence after spinal anesthesia in cesarean section compared with the preloading and control groups.
Jurnal Anestesi Obstetri Indonesia, 2020
Menurut IASP ( International Association of the Study of Pain) nyeri didefinisikan sebagai “an un... more Menurut IASP ( International Association of the Study of Pain) nyeri didefinisikan sebagai “an unpleasant sensory and emotional experience associated with actual or potential tissue damage or describe interm of such damage”. Nyeri adalah rasa inderawi dan pengalaman emosional yang tidak menyenangkan akibat adanya kerusakan jaringan yang nyata atau yang berpotensi rusak atau sesuatu yang tergambarkan seperti itu.Kelainan muskuloskeletal yang sering dialami oleh wanita hamil adalah berupa nyeri lumbopelvis pada kehamilan (pelvic girdle pain) dan nyeri kronis lumbal (low back pain).Adapun yang menyebabnya adalah faktor hormonal, faktor mekanis dan vaskuler. Manajemen untuk nyeri kronis pada wanita hamil dapat dilakukan melalui manajemen non farmakologis dan manajemen farmakologis. Manajemen non farmakologis dapat dikerjakan dengan cara fisioterapi, terapi distraksi, terapi musik, guided imaginary dan relaksasi. Untuk manajemen farmakologis, obat – obatan yang dapat diberikan adalah ase...
JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)
Latar Belakang: Menggigil pasca anestesi merupakan komplikasi yang cukup sering terjadi. Menggigi... more Latar Belakang: Menggigil pasca anestesi merupakan komplikasi yang cukup sering terjadi. Menggigil menimbulkan keadaan yang tidak nyaman dan berbagai resiko. Karena itu menggigil harus segera dicegah atau diatasi. Sampai saat ini obat paling sering digunakan adalah meperidin. Tujuan: Membuktikan bahwa pemberian ketamin 0,25 mg/kgBB intra vena menjelang akhir operasi lebih efektif dari pada meperidin 0,5mg/kgBB intra vena menjelang akhir operasi untuk mencegah kejadian menggigil pasca anestesi umum. Metode: Merupakan penelitian eksperimental dengan desain “randomized post test only controlled group” pada 72 pasien dengan usia 16 – 60 tahun yang menjalani operasi dengan anestesia umum. Tanda vital ( Tekanan darah diastolik dan sistolik, tekanan arteri rerata, laju jantung dan SaO2 ) diukur 5 menit sebelum induksi. Prosedur induksi anestesi umum dilakukan sesuai standar. Temperatur esofagus diukur segera setelah induksi. Lama operasi dibatasi antara 2 -3 jam. Pada akhir operasi, obat i...
Jurnal Anestesi Obstetri Indonesia, 2020
Perdarahan obstetri merupakan penyebab utama kematian maternal dan perinatal. Atonia uteri merupa... more Perdarahan obstetri merupakan penyebab utama kematian maternal dan perinatal. Atonia uteri merupakan penyebab tersering perdarahan postpartum. Perdarahan post partum adalah perdarahan lebih dari 500 cc setelah bayi lahir pervaginam atau lebih dari 1.000 ml setelah persalinan abdominal atau jumlah perdarahan lebih dari normal dan telah menyebabkan perubahan tanda vital. Penyebab atonia uteri adalah overdistensi uterus, kelelahan otot miometrium, plasenta letak rendah, toksin bakteri (korioamnionitis, endomiometritis, septikemia), hipoksia akibat hipoperfusi atau uterus couvelaire pada solusio plasenta dan hipotermia akibat resusitasi masif. Manajemen atonia uteri dapat berupa non farmakologi, farmakologi dan pembedahan menurut algoritma Varatharajan yaitu “HAEMOSTASIS”.Manejemen perioperatif atoni uteri terdiri dari terapi O2, monitoring noninvasif, pemasangan jalur intra vena dengan menggunakan kateter intravena yang besar dan resusitasi cairan. Tehnik anestesi tergantung keadaan kl...
Jurnal Anestesi Obstetri Indonesia, 2021
Latar Belakang : Bupivakain hiperbarik merupakan agen anestesi lokal yang saat ini paling sering ... more Latar Belakang : Bupivakain hiperbarik merupakan agen anestesi lokal yang saat ini paling sering digunakan untuk anestesi spinal pada pembedahan seksio sesarea.Namun disebutkan memiliki efek samping yang buruk terhadap sistem kardiovaskuler dan susunan saraf pusat.Levobupivakain merupakan salah satu obat anestesi yang merupakan enansiomer murni bupivakain rasemik, benar-benar isobarik terhadap cairan serebrospinal wanita hamil dan memiliki sifat kurang toksik bagi jantung dan susunan saraf pusat. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan onset dan durasi blok sensorik dan blok motorik serta efek samping yang terjadi pada penggunaan Bupivakain hiperbarik dan Levobupivakain isobarik pada seksio sesarea. Subyek dan metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan memakai uji klinis tersamar tunggal. Subyek penelitian ditentukan dengan cara consecutive sampling yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Subyek dibagi ke dalam dua kelompok, 43 subyek pada k...
Bali Journal of Anesthesiology, 2020
Introduction: Hypotension after spinal anesthesia is a frequent complication in patients undergoi... more Introduction: Hypotension after spinal anesthesia is a frequent complication in patients undergoing cesarean section; the incidence of maternal hypotension is 60%–70%. One way to overcome or prevent hypotension due to spinal anesthesia is by administering intravenous fluid boluses. This study was conducted with the aim of comparing the effectiveness of crystalloid fluid preloading and coloading against the incidence of hypotension after spinal anesthesia in cesarean section. Methods: This research is a single-blind clinical trial. The number of subjects who participated in this study were 51 subjects. Subjects selected by consecutive sampling with inclusion criteria gravida patients aged 16 years to 40 years with ASA 1 or ASA 2 physical status who would undergo elective cesarean section with spinal anesthesia and there were no contraindications for spinal anesthesia. Participants were divided into three groups, namely preloading group, coloading group, and control group. Systolic blood pressure, diastolic blood pressure, mean arterial pressure (MAP), and pulse rates are measured in basal conditions and 1, 2, 4, 6, 8, 10, 15, 20, 25, and 30 min after spinal anesthesia. Statistical analysis for the differences in hemodynamic parameters among the three groups of subjects were analyzed by the Repeated Measured Multivariate Analysis of Variance (MANOVA) test. Whereas Bonferonni post hoc test was used to compare the differences in hemodynamic parameters between each group. Results: Bonferroni post hoc test results showed that there were significant differences in the decrease of systolic, diastolic, and MAP blood pressure differences between the coloading group with the preloading group and the control group (P < 0.001); the lowest decrease was in the coloading group. Conclusion: Crystalloid fluid coloading was significantly better in reducing hypotension incidence after spinal anesthesia in cesarean section compared with the preloading and control groups.
Jurnal Anestesi Obstetri Indonesia, 2020
Menurut IASP ( International Association of the Study of Pain) nyeri didefinisikan sebagai “an un... more Menurut IASP ( International Association of the Study of Pain) nyeri didefinisikan sebagai “an unpleasant sensory and emotional experience associated with actual or potential tissue damage or describe interm of such damage”. Nyeri adalah rasa inderawi dan pengalaman emosional yang tidak menyenangkan akibat adanya kerusakan jaringan yang nyata atau yang berpotensi rusak atau sesuatu yang tergambarkan seperti itu.Kelainan muskuloskeletal yang sering dialami oleh wanita hamil adalah berupa nyeri lumbopelvis pada kehamilan (pelvic girdle pain) dan nyeri kronis lumbal (low back pain).Adapun yang menyebabnya adalah faktor hormonal, faktor mekanis dan vaskuler. Manajemen untuk nyeri kronis pada wanita hamil dapat dilakukan melalui manajemen non farmakologis dan manajemen farmakologis. Manajemen non farmakologis dapat dikerjakan dengan cara fisioterapi, terapi distraksi, terapi musik, guided imaginary dan relaksasi. Untuk manajemen farmakologis, obat – obatan yang dapat diberikan adalah ase...