Taufik Abdullah - Academia.edu (original) (raw)
Uploads
Papers by Taufik Abdullah
serangkaian acara Seminar "Kajian Terhadap Budidaya Cendana untuk Meningkatkan Peranannya se... more serangkaian acara Seminar "Kajian Terhadap Budidaya Cendana untuk Meningkatkan Peranannya sebagai Komoditi Utama Perekonomian Propinsi NTT".
Proceedings of the 3rd International Seminar on Tourism (ISOT 2018), 2019
The purpose of this Study was to investigate the effect of costumer ethnocentrism on purchase dec... more The purpose of this Study was to investigate the effect of costumer ethnocentrism on purchase decision of a specific type of food. The concept of costumer ethnocentrism itself has been a phenomenon in developing countries as well as in Indonesia. It is necessary to conduct a study to find out the tendency of tourist in choosing what they eat when they travel. As one of the most famous ethnic food in Indonesia, Padang food, becomes the main reason why this study was conducted. It originally comes from West Sumatra. Therefore, this study examined the influence of west java tourist ethnocentrism in purchasing Padang food while they were outside their province, specifically who came to Jakarta Capital Special Region. The method used was an explanatory survey. This study took 200 respondents as the sample, and all of them were West Java tourists who visited Jakarta Capital Special Region. The Data were analyzed by using multiple regressions analysis. The result indicated that simultaneously, all the three dimensions in customer ethnocentrism influence tourists' purchase decision.
Pada dasarnya manusia memerlukan suatu bentuk kepercayaan, baik berupa agama maupun keyakinan ter... more Pada dasarnya manusia memerlukan suatu bentuk kepercayaan, baik berupa agama maupun keyakinan terhadap dewa-dewa. Pada zaman modern sekarang ini banyak manusia yang tidak menginginkan kehadiran agama pada diri mereka. Bahkan mengingkarinya dengan mengatakan “God is death”. Seorang atheis naturalist ketika ditanya tentang Tuhan, ’’Apakah Anda percaya tentang Tuhan?”. Dia menjawab, ’’Tidak. Tapi, saya melihatnya di mana-mana.” Ini merefleksikan bahwa manusia pada zaman modern lebih percaya suatu yang realistis dan instan.
Bidang studi agama, sejarah dan kebudayaan Islam di Indonesia bertalian erat dengan bidang-bidang... more Bidang studi agama, sejarah dan kebudayaan Islam di Indonesia bertalian erat dengan bidang-bidang studi sejarah dan kebudayaan Indonesia pada umumnya. Untuk melaksanakan bidang studi tersebut sudah tentu memerlukan berbagai sumber primer dan sekunder. Di antara sumber-sumber tersebut yang tidak boleh diabaikan ialah sumber kepustakaan. Mengingat pentingnya sumber tersebut dan justru untuk mengetahui sampai sejauh mana kajian dan penerbitan hasil-hasil bidang studi sejarah, agama dan kebudayaan Islam di tanah air kita itu, maka melalui Proyek lnventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional diterbitkanlah Bibliografi Sejarah dan Peradaban Islam di Indonesia.
International Journal of Multidisciplinary Research and Growth Evaluation
The legitimacy of local political parties in Aceh results from a peace agreement between the Free... more The legitimacy of local political parties in Aceh results from a peace agreement between the Free Aceh Movement and the Government of Indonesia. Local political parties provide new hope and alternative for people who previously only voted for national parties. Since participating in the election for the first time, local political parties have obtained the people's mandate to fill legislative and executive powers. But along the way, local political parties experienced a crisis of trust. Parliamentary seat gains declined dramatically over the three election periods. This is the starting point for studying local political parties in a limited scope in Banda Aceh City. Through a qualitative approach, the results of this study describe contextual conditions from the perspective of civil society or city residents. The study results explain the lack of seats for local political parties. Residents see that local political parties have not strengthened as a catalyst in influencing polic...
Indonesia, 1966
To the concept of the two con flicting groups in Minangkabau society in the later devel opment wa... more To the concept of the two con flicting groups in Minangkabau society in the later devel opment was added a new group, that of the Western educated people. Thus it was assumed that the development of modern Minangkabau society was based on a "triangular conflict." Concerning the concept of "triangular conflict", see: H.
... 16 Andrew Greeley, "The Protestant Ethic: Timefor a Moratorium", S0-ciologécal Anal... more ... 16 Andrew Greeley, "The Protestant Ethic: Timefor a Moratorium", S0-ciologécal Analysis, 25, 1964, hal ... Tctapi scperti dikatakan oleh Gouldper masalah ini tcrkait erat dcngan ketc-gangan intelcktual dalam dunia Barat, antara perasaan dan pcngetahuan, "romantisme dann ...
Pada tahun 1930-an dunia mengalami apa yang disebut zaman malaise, krisis ekonomi. AKan tetapi ke... more Pada tahun 1930-an dunia mengalami apa yang disebut zaman malaise, krisis ekonomi. AKan tetapi ketika itu pula pergerakan politik kebangsaan yang radikal menaikkan aktivitasnya. Ketika itu pulalah de Jonge, Gubernur Jenderal, yang konservatif, bukan saja mengadakan penghematan anggaran belanja Hindia Belanda, tetapi juga-dan lebih penting-melakukan pengekangan pergerakan kebangsaan. Di zaman malaise ini beberapa pemimpin pergerakan yang terkemuka seperti Sukarno, Hatta, dan kawan-kawan ditangkap-tanpa pengadilan, diasingkan. Dalam suasana ketegangan sosial, politik dan ekonomi inilah pula peristiwa yang tidak terduga terjadi-kelasi-kelasi Indonesia di kapal De Zeven Provincien melakukan "pemberontakan", sambil menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Pelaksanaan "politik pengurangan gaji" oleh kolonialisme telah memancing keresahan nasional yang selama ini hanya disimpan dalam hati. Ketika anak-kapal Eropa mengalami pengurangan gaji lebih kecil dibandingkan pe...
Peristiwa dini hari tanggal 30 September 1965 dapat dikatakan sebagai “malam jahanam”, yang merup... more Peristiwa dini hari tanggal 30 September 1965 dapat dikatakan sebagai “malam jahanam”, yang merupakan pembuka kunci dari peristiwa-peristiwa besar selanjutnya, yaitu pembunuhan di antara sesama anak bangsa. Setelah peristiwa itu terjadi di Jakarta, maka secara serta-merta konflik horizontal di berbagai daerah pun terjadi. Saling bunuh dan penangkapan dengan tuduhan terlibat sebagai anggota dan simpatisan PKI diletakkan pada mereka yang tertuduh, dan akhirnya mereka pun secara sah dapat ditangkap dan dibunuh. Trauma yang mendalam dari peristiwa pasca G30S 1965 masih dirasakan sampai kini. Buku ini berusaha mengungkapkan berbagai konflik horizontal di berbagai daerah di Indonesia, dari Aceh sampai Bali dengan pembahasan yang cukup mendetail. Kehadiran buku ini akan memperkaya wacana dan diskursus tentang peristiwa pasca G30S 1965.
Buku ini mberisi tentang cerita masyarakat Indonesia melalui peralihan politik yang fundamental s... more Buku ini mberisi tentang cerita masyarakat Indonesia melalui peralihan politik yang fundamental selama lebih kurang 30 tahun (1930-1960).
serangkaian acara Seminar "Kajian Terhadap Budidaya Cendana untuk Meningkatkan Peranannya se... more serangkaian acara Seminar "Kajian Terhadap Budidaya Cendana untuk Meningkatkan Peranannya sebagai Komoditi Utama Perekonomian Propinsi NTT".
Proceedings of the 3rd International Seminar on Tourism (ISOT 2018), 2019
The purpose of this Study was to investigate the effect of costumer ethnocentrism on purchase dec... more The purpose of this Study was to investigate the effect of costumer ethnocentrism on purchase decision of a specific type of food. The concept of costumer ethnocentrism itself has been a phenomenon in developing countries as well as in Indonesia. It is necessary to conduct a study to find out the tendency of tourist in choosing what they eat when they travel. As one of the most famous ethnic food in Indonesia, Padang food, becomes the main reason why this study was conducted. It originally comes from West Sumatra. Therefore, this study examined the influence of west java tourist ethnocentrism in purchasing Padang food while they were outside their province, specifically who came to Jakarta Capital Special Region. The method used was an explanatory survey. This study took 200 respondents as the sample, and all of them were West Java tourists who visited Jakarta Capital Special Region. The Data were analyzed by using multiple regressions analysis. The result indicated that simultaneously, all the three dimensions in customer ethnocentrism influence tourists' purchase decision.
Pada dasarnya manusia memerlukan suatu bentuk kepercayaan, baik berupa agama maupun keyakinan ter... more Pada dasarnya manusia memerlukan suatu bentuk kepercayaan, baik berupa agama maupun keyakinan terhadap dewa-dewa. Pada zaman modern sekarang ini banyak manusia yang tidak menginginkan kehadiran agama pada diri mereka. Bahkan mengingkarinya dengan mengatakan “God is death”. Seorang atheis naturalist ketika ditanya tentang Tuhan, ’’Apakah Anda percaya tentang Tuhan?”. Dia menjawab, ’’Tidak. Tapi, saya melihatnya di mana-mana.” Ini merefleksikan bahwa manusia pada zaman modern lebih percaya suatu yang realistis dan instan.
Bidang studi agama, sejarah dan kebudayaan Islam di Indonesia bertalian erat dengan bidang-bidang... more Bidang studi agama, sejarah dan kebudayaan Islam di Indonesia bertalian erat dengan bidang-bidang studi sejarah dan kebudayaan Indonesia pada umumnya. Untuk melaksanakan bidang studi tersebut sudah tentu memerlukan berbagai sumber primer dan sekunder. Di antara sumber-sumber tersebut yang tidak boleh diabaikan ialah sumber kepustakaan. Mengingat pentingnya sumber tersebut dan justru untuk mengetahui sampai sejauh mana kajian dan penerbitan hasil-hasil bidang studi sejarah, agama dan kebudayaan Islam di tanah air kita itu, maka melalui Proyek lnventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional diterbitkanlah Bibliografi Sejarah dan Peradaban Islam di Indonesia.
International Journal of Multidisciplinary Research and Growth Evaluation
The legitimacy of local political parties in Aceh results from a peace agreement between the Free... more The legitimacy of local political parties in Aceh results from a peace agreement between the Free Aceh Movement and the Government of Indonesia. Local political parties provide new hope and alternative for people who previously only voted for national parties. Since participating in the election for the first time, local political parties have obtained the people's mandate to fill legislative and executive powers. But along the way, local political parties experienced a crisis of trust. Parliamentary seat gains declined dramatically over the three election periods. This is the starting point for studying local political parties in a limited scope in Banda Aceh City. Through a qualitative approach, the results of this study describe contextual conditions from the perspective of civil society or city residents. The study results explain the lack of seats for local political parties. Residents see that local political parties have not strengthened as a catalyst in influencing polic...
Indonesia, 1966
To the concept of the two con flicting groups in Minangkabau society in the later devel opment wa... more To the concept of the two con flicting groups in Minangkabau society in the later devel opment was added a new group, that of the Western educated people. Thus it was assumed that the development of modern Minangkabau society was based on a "triangular conflict." Concerning the concept of "triangular conflict", see: H.
... 16 Andrew Greeley, "The Protestant Ethic: Timefor a Moratorium", S0-ciologécal Anal... more ... 16 Andrew Greeley, "The Protestant Ethic: Timefor a Moratorium", S0-ciologécal Analysis, 25, 1964, hal ... Tctapi scperti dikatakan oleh Gouldper masalah ini tcrkait erat dcngan ketc-gangan intelcktual dalam dunia Barat, antara perasaan dan pcngetahuan, "romantisme dann ...
Pada tahun 1930-an dunia mengalami apa yang disebut zaman malaise, krisis ekonomi. AKan tetapi ke... more Pada tahun 1930-an dunia mengalami apa yang disebut zaman malaise, krisis ekonomi. AKan tetapi ketika itu pula pergerakan politik kebangsaan yang radikal menaikkan aktivitasnya. Ketika itu pulalah de Jonge, Gubernur Jenderal, yang konservatif, bukan saja mengadakan penghematan anggaran belanja Hindia Belanda, tetapi juga-dan lebih penting-melakukan pengekangan pergerakan kebangsaan. Di zaman malaise ini beberapa pemimpin pergerakan yang terkemuka seperti Sukarno, Hatta, dan kawan-kawan ditangkap-tanpa pengadilan, diasingkan. Dalam suasana ketegangan sosial, politik dan ekonomi inilah pula peristiwa yang tidak terduga terjadi-kelasi-kelasi Indonesia di kapal De Zeven Provincien melakukan "pemberontakan", sambil menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Pelaksanaan "politik pengurangan gaji" oleh kolonialisme telah memancing keresahan nasional yang selama ini hanya disimpan dalam hati. Ketika anak-kapal Eropa mengalami pengurangan gaji lebih kecil dibandingkan pe...
Peristiwa dini hari tanggal 30 September 1965 dapat dikatakan sebagai “malam jahanam”, yang merup... more Peristiwa dini hari tanggal 30 September 1965 dapat dikatakan sebagai “malam jahanam”, yang merupakan pembuka kunci dari peristiwa-peristiwa besar selanjutnya, yaitu pembunuhan di antara sesama anak bangsa. Setelah peristiwa itu terjadi di Jakarta, maka secara serta-merta konflik horizontal di berbagai daerah pun terjadi. Saling bunuh dan penangkapan dengan tuduhan terlibat sebagai anggota dan simpatisan PKI diletakkan pada mereka yang tertuduh, dan akhirnya mereka pun secara sah dapat ditangkap dan dibunuh. Trauma yang mendalam dari peristiwa pasca G30S 1965 masih dirasakan sampai kini. Buku ini berusaha mengungkapkan berbagai konflik horizontal di berbagai daerah di Indonesia, dari Aceh sampai Bali dengan pembahasan yang cukup mendetail. Kehadiran buku ini akan memperkaya wacana dan diskursus tentang peristiwa pasca G30S 1965.
Buku ini mberisi tentang cerita masyarakat Indonesia melalui peralihan politik yang fundamental s... more Buku ini mberisi tentang cerita masyarakat Indonesia melalui peralihan politik yang fundamental selama lebih kurang 30 tahun (1930-1960).