Tri Dewanti W Mubandrio - Academia.edu (original) (raw)
Papers by Tri Dewanti W Mubandrio
Amerta Nutrition, 2022
Latar Belakang: Kebiasaan mengkonsumsi herbal dan rempah-rempah tinggi antioksidan dalam sediaan ... more Latar Belakang: Kebiasaan mengkonsumsi herbal dan rempah-rempah tinggi antioksidan dalam sediaan jamu tradisional telah dilakukan secara luas, tetapi tidak semua masyarakat menyukai jamu tradisional. Salah satu alternatif untuk meningkatkan konsumsi minuman fungsional tinggi antioksidan yaitu dengan melakukan formulasi aneka herbal dengan komposisi rosella, secang, kayu manis dan cengkeh. Pemilihan bahan tersebut selain sebagai upaya diversifikasi, juga diharapkan dapat bersinergi meningkatkan karakteristik sensori. Tujuan: Mendapatkan formula optimal wedang uwuh berbasis rosella merah sebagai minuman fungsional.Metode: Optimasi formula wedang uwuh berbasis rosella menggunakan metode Response Surface Methodology (RSM) dengan variabel bebas yaitu serbuk kelopak rosella merah, serbuk secang, serbuk kayu manis, dan serbuk cengkeh. Respon yang digunakan yaitu aktivitas antioksidan metode DPPH, total fenol dan total flavonoid. Formula optimal selanjutnya diuji dengan ketiga parameter ter...
Research Journal of Life Science, 2016
Chicken cartilage (claw) is a waste of chicken cuts which are widely available in Indonesia. Cart... more Chicken cartilage (claw) is a waste of chicken cuts which are widely available in Indonesia. Cartilage part of chicken claw becomes a potential source of chondroitin sulfate (CS) and glucosamine (GS). This aim of this study was to determine the most optimal extraction methods of CS and GS from cartilage of chicken claw. Various types of extraction methods used in this study were taken from the extraction by using boiling water (2 and 2.5 hours), acetic acid (7 and 17 hours), as well as proteolysis by papain (24 and 48 hours). Parameters observed include chemical characteristics of powdered cartilage of chicken claw as well as CS and GS levels in powdered cartilage of chicken claw extract. The results showed that the levels of CS and GS of chicken claw cartilage powder were 2.17% and 13%, respectively. The highest GS level was obtained from the extraction with water treatment for 2.5 hours (8.1%). The treatment and duration of extraction will significantly affect the number of GS which was produced. The highest content of CS was obtained from the extraction with the enzyme treatment for 48 hours (2.47%). The best treatment is the extraction with water treatment for 2.5 hours which were the extracts with GS levels of 8.1% and 2.03% CS was selected through the analysis of multiple attribute.
Jurnal Pangan Dan Agroindustri, Feb 3, 2015
Bayi (usia 0-11 bulan) merupakan periode emas sekaligus periode kritis karena pada masa ini terja... more Bayi (usia 0-11 bulan) merupakan periode emas sekaligus periode kritis karena pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang pesat yang mencapai puncaknya pada usia 24 bulan. Apabila janin dalam kandungan mendapatkan gizi yang cukup, maka ketika lahir berat dan panjang badannya akan normal dan untuk mempertahankan hal tersebut, maka cara yang efektif adalah dengan pemberian makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) sejak usia 6 bulan dan dilanjutkan ASI sampai usia 2 tahun. Penulisan artikel ini merupakan suatu kajian pustaka yang bertujuan untuk memberikan informasi tentang pemberian MP-ASI yang benar dan tepat.
Jurnal Teknologi Pertanian, Jan 24, 2012
Resistant starch, dietary fibres compound, is carbohydrate that escape from human digestion syste... more Resistant starch, dietary fibres compound, is carbohydrate that escape from human digestion system, therefore it has potential health benefits. A study on resistance starch of the native and debranched starches, obtained from rice, which were further treated with physical or chemical treatment has been conducted. The extracted rice starch was first enzymatic debranched by means of bacterial pullulanase. The debranched starch was then treated further either by autoclaving, extrusion cooking or chemically cross-linking. The native starch was also undergone similar physical or chemical treatments. The results showed that the treated debranched-starch contained a higher level of resistant starch than that of the native starch treated with the similar treatment. The cross linked debranched-starch was the best one and it contained 8.45% moisture, 3.19% ash, 85.44% starch and 3.67% resistant starch. The respective initial gelatinization temperature, gelatinization temperature and maximum viscosity of the modified starch were 79.3 o C, 89.6 o C and 1478 AU.
Jurnal Pangan Dan Agroindustri, Mar 23, 2014
Miana merupakan salah satu tanaman yang termasuk ke dalam daftar 66 komoditas tanaman biofarmaka ... more Miana merupakan salah satu tanaman yang termasuk ke dalam daftar 66 komoditas tanaman biofarmaka berdasarkan keputusan menteri Pertanian Nomor: 511/kuts/PD.310/9/2006. Dengan memanfaatkan miana yang diolah menjadi minuman bubuk instan, cara ini merupakan salah satu solusi tepat yang praktis untuk dapat merasakan khasiat dari miana tersebut. Masyarakat Indonesia menggunakan tanaman ini untuk mengobati batuk, sebagai terapi untuk penyakit jantung, penambah nafsu makan, menetralisir racun, menghilangkan gumpalan darah, dan sebagai obat cacing. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor. Rancangan Acak Kelompok yang disusun secara faktorial dengan melibatkan 2 faktor dengan 3 kali ulangan. Faktor I adalah jenis bahan baku yang digunakan dan terdiri dari 2 level. Faktor II adalah proporsi penambahan serbuk jahe dan terdiri dari 4 level.
Jurnal Pangan Dan Agroindustri, Sep 27, 2013
Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan formulasi filtrat cincau hitam filtrat jahe dan fil... more Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan formulasi filtrat cincau hitam filtrat jahe dan filtrat kayu manis yang dapat menunjukkan peningkatan aktivitas antioksidan. Metode dalam penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 faktor. Faktor I terdiri dari 3 level sedangkan faktor II terdiri dari 3 level dengan pengulangan sebanyak 3 kali sehingga akan didapatkan 27 satuan percobaan. Data hasil pengamatan dianalisis statistik menggunakan Analysis of Varian (ANOVA). Penentuan perlakuan terbaik menggunakan metode Indeks Efektifitas. Perlakuan terbaik minuman herbal diperoleh pada rasio cincau hitam : air (60:40) (v/v) dengan penambahan filtrat kayu manis dan jahe (10%) (v/v) yang memiliki parameter fisik dan kimia : total fenol 211.24 ppm ; aktivitas antioksidan 56.8% ; TPT 8.3◦ Brix ; pH 6,28 ; tingkat kecerahan (L*) 25.8 ; tingkat kemerahan (a+) 5.4 ; dan tingkat kekuningan (b+) 13.1. Sedangkan parameter organoleptik memiliki kesukaan terhadap rasa 3.45 ; kenampakan 3.55; aroma 3.45 ; dan warna 3.40. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penambahan filtrat kayu manis dan jahe tidak berpengaruh nyata terhadap parameter warna, rasa, aroma, dan kenampakan minuman herbal berbasis cincau hitam.
APCBEE Procedia, 2012
Black cincau (Mesona palustris BL) or grass black jelly as a traditional Indonesian food that has... more Black cincau (Mesona palustris BL) or grass black jelly as a traditional Indonesian food that has been used as a folk medicine and as a beverage for many centuries. It was reported that some of pharmaceutical effect of herbs could be related to their possible antioxidant activities. Moreover, some researchers reported that diverse compounds naturally occurring in food could exert an antimutagenic effect due to their antioxidant capacity. The studies to determine the bioactivity of black cincau extract against Hela cell. Cytotoxicity assays was conducted using method the MTT with 10 levels of extract concentration. The results of cytotoxicity assays showed the water extract, ethanol extract and the ethyl acetate extract of black cincau has anticancer activity against Hela cell lines. The third activity of black cincau extracts was significantly different. Water extracts of black cincau at low concentrations (19.53-156,25 μg/ml) showed higher anticancer activity than extracts ethanol and ethyl acetate. IC 50 water extract of black cincau was 132,6 μg/ml, ethanol extract of black cincau was 146,0 μg/ml and ethyl acetate extract of black cincau was 182,96 μg/ml.
Jurnal Pangan Dan Agroindustri, Sep 17, 2014
Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolik yang terjadi akibat kelainan sekresi insulin, kerj... more Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolik yang terjadi akibat kelainan sekresi insulin, kerja insulin ataupun keduanya. Penyakit ini ditandai dengan adanya peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia) dan abormalitas metabolisme lemak (dislipidemia). Daun cincau hijau dan kulit buah naga merah memiliki senyawa bioaktif yang dapat memperbaiki abnormalitas tersebut sehingga dipilihlah teh herbal sebagai minuman fungsional yang memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa teh herbal berbasis daun cincau hijau mengandung antioksidan sebesar 68.63%, nilai IC50 182 ppm, flavonoid 392.67 µg CEQ/ml, serat kasar 0.15% dan pH 7.63. Hasil perlakuan teh herbal berbasis daun cincau hijau dan kulit buah naga merah memberikan pengaruh nyata (α=0.05) terhadap penurunan kadar glukosa darah dan profil lipid tikus wistar jantan.
International Journal of Chemical Engineering and Applications
Kabocha pumpkin (Curcubita maxima [Duchesne ex Lamb.]) is a potential source of carotenoids. Howe... more Kabocha pumpkin (Curcubita maxima [Duchesne ex Lamb.]) is a potential source of carotenoids. However, the usage of carotenoids is limited due to their instability and also their susceptible degradation against harmful conditions such as base and acidic conditions, oxidation, and illumination. In this study, kabocha carotenoids were incorporated into microencapsulation containing chitosan, sodium alginate and sodium tripolyphosphate. The objective of this study is to determine the formulation of coating agents, carotenoid stability in acidic conditions for mimicking the microencapsulation process, and to characterize the microencapsulated carotenoids including the determination of the efficiency of carotenoid incorporation into microencapsulates. A mixture of sodium alginate, chitosan and sodium tripolyphosphate (0.19 g : 1.92 g : 0.24 g, w/w/w) was the best of coating agents according to the physical characteristics and also its moisture content. Microcapsules obtained with and without addition of carotenoids were determined to be a microparticle size by SEM analysis. The products of microencapsulated carotenoids have the water content of around 5.4% to 7.1%.The highest efficiency of microencapsulation obtained was 91% at the carotenoid concentration of 117.98 μg • g −1 (0.5 %, w/v), although the efficiency was decreased with increasing carotenoids added to the microcapsules probably due to over loading of carotenoids used. The pattern of this efficiency was in line with L* and °hue values, whereas not only a*, b*, and chroma values, but total carotenoids, and total provitamin A also increased.
Current Nutrition & Food Science
Background: Spontaneous fermentations have several disadvantages, and additions of lactic acid ba... more Background: Spontaneous fermentations have several disadvantages, and additions of lactic acid bacteria can improve sauerkraut fermentations and quality. Salt and sugar concentrations are important factors in sauerkraut fermentations, and the growth and activity of lactic acid bacteria can affect antioxidant activity of sauerkrauts. Objective: This study developed sauerkrauts with the addition of Lactobacillus casei and investigated how salt and sugar concentrations affected their fermentation and antioxidant activity. Methods: A fresh cabbage was washed and cut, before salt (1.0%; 1.5% and 2.0%) and sugar (0% and 2.0%) were added, prior to inoculation with a L.casei culture at 10% (v/w). The cabbage was then incubated at 28oC for 5 days. The controlled lactic fermentation of the cabbage without culture and sugar, but with salt at 2.5% was performed. The sauerkrauts were evaluated for total lactic acid bacteria, pH, total acidity, phenolic content and DPPH scavenging activity. Resul...
Advance Journal of Food Science and Technology
Black cincau (Mesona palustris BL) or Grass black jelly is a traditional Indonesian food that has... more Black cincau (Mesona palustris BL) or Grass black jelly is a traditional Indonesian food that has been used as a folk medicine and is effective against heat-shock, hypertension and diabetes. Therefore, the aim of this research was to determine the hepatoprotector effects of ethanol extracts of black cincau in protecting the liver induced by high doses of paracetamol. The ethanol extracts of black cincau were studied for their hepatoprotective and antioxidant effects on paracetamol (750 mg/kg BW) induced acute liver damage on Wistar rats and treatment during 4 weeks. The degree of protection was measured by using biochemical parameters such as Serum Glutamate Oxalate Transaminase (SGOT) and Serum Glutamate Pyruvate Transaminase (SGPT) and Alkaline Phosphatase (ALP) were estimated. The result showed that ethanol extracts of black cincau IC 50 value of 46.92 ppm and 829.7 ppm for total phenols. The ethanol extracts of black cincau at a dose level of 500 and 1000 mg/kg BW produce significant (p<0.05) hepatoprotection by decreasing the activity of SGOT, SGPT and ALP). From this study, it can be concluded that the ethanol extracts of black cincau is not only an effective hepatoprotective agent, but also possesses significant (p<0.05) antioxidant activity.
Jurnal Kedokteran Brawijaya, 2015
Cincau hitam atau black grass jelly (Mesona palustris BL) adalah bahan minuman tradisional Indone... more Cincau hitam atau black grass jelly (Mesona palustris BL) adalah bahan minuman tradisional Indonesia yang dipercaya bermanfaat untuk kesehatan. Cincau hitam biasanya dikonsumsi dalam bentuk gel untuk es campur. Pada penelitian ini cincau hitam dibuat serbuk sehingga praktis penggunaannya. Penelitian dilakukan untuk mengetahui efek hipoglikemik serbuk ekstrak cincau hitam pada tikus Wistar diabetes karena induksi alloxan, dengan rancangan nested design (faktor perlakuan dan waktu) pada kelompok perlakuan dan menggunakan kontrol. Pengukuran dilakukan sesudah perlakuan pada semua kelompok. Terdapat 5 kelompok, kontrol negatif (tikus normal), kontrol positif (tikus diabetes), tikus diabetes perlakuan dengan obat glibenklamid, tikus diabetes perlakuan suplemen cincau hitam dosis 1 (7,2mg/200gBB) dan perlakuan dosis 2 (21,6mg/200gBB). Hasil dari penelitian ini serbuk suplemen ekstrak cincau hitam tergolong tinggi aktifitas antioksidannya (IC =69,04±2,89ppm). Hasil penelitian menunjukkan suplemen ekstrak cincau hitam mempunyai 50 efek hipoglikemik. Efek hipoglikemik perlakuan suplemen dosis 2 bahkan tidak berbeda dengan perlakuan obat diabetes glibenklamid. Hasil histopatologi dengan pewarnaan HE perlakuan dosis 2 selama 4 minggu menunjukkan secara signifikan dapat memperbaiki kerusakan morfologi pulau Langerhans pankreas karena induksi alloxan. Dapat disimpulkan pemberian serbuk ekstrak cincau hitam pada dosis 21,6mg/200g BB selama 4 minggu dapat memberikan efek hipoglikemik setara dengan glibenklamid, dan memperbaiki kerusakan morfologi pulau Langerhans pankreas pada tikus diabetes yang diinduksi alloxan.
Jurnal Pangan Dan Agroindustri, Dec 12, 2013
Makanan tinggi kolesterol yang dikonsumsi dalam kehidupan sehari-hari, akan meningkatkan kolester... more Makanan tinggi kolesterol yang dikonsumsi dalam kehidupan sehari-hari, akan meningkatkan kolesterol darah dan meningkatkan insiden penyakit kardiovaskular. Walaupun telah dikenal adanya obat-obat hipolipidemik dan adanya antioksidan endogen namun hiperkolesterol masih menjadi masalah. Liang teh yang digunakan merupakan formulasi dari cincau hitam (Mesona palustris BL) , pandan dan kayu manis. Kandungan senyawa bioaktif, senyawa fenol serta serat yang terkandung dalam liang teh berbasis cincau hitam efektif dalam menurunkan kolesterol. Produk fungsional ini diharapkan dapat memperbaiki profil lipid darah dan dapat diinformasikan kepada masyarakat khususnya bagi penderita hiperkolesterolemia sehingga dapat meminimalkan konsumsi obat-obatan sintetik. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Postest. 20 tikus wistar jantan dikelompokkan dalam 4 kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol, kelompok tikus pengkondisian hiperkoleterol dengan pemberian aquades, kelompok tikus hiperkolesterol dengan pemberian liang teh dosis 1 sebesar 3,6 ml dan pemberian dosis 2 sebanyak 7,2 ml. Hasil penelitian menunjukkan pemberian liang teh dosis 1 dan dosis 2 mampu menurunkan kolesterol dan dapat meningkatkan HDL. Kata kunci: Liang teh, Mesona Palustris BL , kolesterol, HDL
Jurnal Teknologi Pertanian, Jan 24, 2012
Jurnal Pangan Dan Agroindustri, Jan 28, 2014
Penyakit tekanan darah tinggi atau yang biasa disebut hipertensi merupakan kondisi dimana adanya ... more Penyakit tekanan darah tinggi atau yang biasa disebut hipertensi merupakan kondisi dimana adanya peningkatan tekanan darah diatas normal yang dapat berlanjut menjadi penyakit yang lebih berbahaya lagi seperti stroke, jantung koroner dan lain-lain. Dewasa ini upaya sebagai penanggulangan hipertensi semakin banyak dilakukan. Seperti banyaknya obat antihipertensi yang telah dibuat seperti kaptopril, beta-block agents dan masih banyak lagi. Banyak langkah alternatif yang telah dicoba melalui jalur tanaman herbal sebagai sumber penyembuhan hipertensi salah satunya adalah cincau hitam ( mesona palustris Bl) yang sudah dikenal dengan sebutan janggelan [1]. Dalam masyarakat, cincau hitam dikenal dan teridentifikasi mampu menurunkan hipertensi. Banyak peneliti yang telah mengembangkan produk pangan berbasis cincau hitam dalam bentuk minuman. Kandungan bioaktif yang terkandung didalam tanaman tersebut diyakini bisa menurunkan tekanan darah. Kata kunci: Cincau Hitam, Hipertensi, Senyawa Bioaktif
Jurnal Pangan Dan Agroindustri, Aug 10, 2014
Diare merupakan penyakit infeksi usus yang menjadi masalah kesehatan di negara berkembang termasu... more Diare merupakan penyakit infeksi usus yang menjadi masalah kesehatan di negara berkembang termasuk Indonesia. Pengobatan menggunakan obat kimia dapat menimbulkan efek samping. Perlu dilakukan pengobatan alternatif herbal. Daun beluntas adalah salah satu tanaman yang dimanfaatkan sebagai obat diare, senyawa aktif yang teridentifikasi dalam daun beluntas yaitu fenol, tanin, alkaloid, steroid dan minyak atsiri, serta memiliki sifat antibakteri penyebab diare. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun beluntas sebagai antidiare. Diawali dengan pembuatan ekstrak menggunakan rancangan tersarang. Dilanjutkan dengan pengamatan in vivo menggunakan RAL dengan 6 kelompok perlakuan. Induksi diare dengan bakteri Salmonella typhimurium, kontrol obat dengan loperamid semua perlakuan diberikan secara oral. Data hasil pengamatan menunjukkan kadar tanin, total fenol dan rendemen masing-masing sebesar 80329.58 ppm, 5104.08 ppm, dan 12.89%. Berdasarkan hasil pengamatan ekstrak daun beluntas memberikan efek antidiare pada dosis 150 dan 300 mg/kg bb, pada dosis 600 mg/kg bb memberikan efek sebanding dengan loperamid. Kata kunci: Antidiare, Ekstrak daun beluntas , Salmonella typhimurium
Jurnal Pangan Dan Agroindustri, Nov 11, 2014
Sekitar 950 spesies tumbuhan di Indonesia diketahui memiliki potensi sebagai sumber antioksidan a... more Sekitar 950 spesies tumbuhan di Indonesia diketahui memiliki potensi sebagai sumber antioksidan alami penangkal radikal bebas dalam tubuh. Beluntas merupakan salah satu tumbuhan yang memiliki potensi sebagai antioksidan alami bagi tubuhtersebut. Tujuan penelitian untuk menentukan metode ekstraksi dan formula terbaik serbuk effervescent berbasis ekstrak daun beluntasberdasarkan karakteristik sifat fisiko kimia dan aktifitas antioksidan. Penelitian ini menggunakan Metode Rancangan Tersarang (Nested Design ) dengan dua faktoryaitumetode ekstraksiterdiridari 2 level(metode ekstraksi infusa dan metode ekstraksi maserasi) dan formula terdiridari3 level (formula 1, formula 2 dan formula 3). Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan perlakuan terbaik yaitu pada serbuk effervescent metode ekstraksi maserasiformula 1. Didapatkan hasil waktu alir serbuk effervescent 19.85 detik, sudut diam 40.30 0 , kompresibilitas 2.62%, kecepatan larut 3.74 menit, kadar air 7.77 %, aktivitas antioksidan IC 50 86.21 ppm, total flavonoid 11507.65 μg QE/gram dan total fenol 2480.22 μg GAE/gram. Kata Kunci : Aktivitas antioksidan, daun beluntas, serbuk effervescent , total fenol, total flavonoid.
Jurnal Pangan Dan Agroindustri, Oct 29, 2014
Upaya pengobatan diare sebagian besar dengan obat kimia yang dapat menimbulkan efek samping. Maka... more Upaya pengobatan diare sebagian besar dengan obat kimia yang dapat menimbulkan efek samping. Maka diperlukan alternatif obat herbal antidiare dari jenis tanaman salah satunya biji pepaya dengan senyawa aktif yang mampu menekan diare. Tujuannya adalah mengetahui efektivitas biji p[epaya sebagai obat diare dengan dosis pemakaian yang tepat. Penelitian menggunakan dua tahap. Tahap I pembuatan ekstrak metode RAK dua faktor dengan analisa total tanin, fenol, rendemen. Faktor I adalah jenis biji papaya (biji pepaya mentah dan matang). Faktor II adalah jenis pelarut (etanol 96%, aseton, etil asetat). Tahap II pengujian in vivo metode RAL dengan analisa konsistensi, berat, diameter feses serta lama terjadinya diare dengan perbandingan dosis 200, 400, 800 mg/kgbb. Data dianalisa ANOVA. Hasil menunjukkan jenis biji dan jenis pelarut berpengaruh nyata terhadap total tanin dan fenol. Perlakuan terbaik diperoleh tanin 7758.84 ppm, fenol 4321.77 ppm, rendemen 19.47%. Total rentang waktu diare tercepat 6.48 jam dengan pemberian dosis 800 mg/kgbb. Kata kunci: Antidiare, Biji Pepaya, Salmonella typhimurium
Jurnal Pangan Dan Agroindustri, Nov 7, 2014
Radikal bebas merupakan pemicu stress oksidatif yang dapat ditimbulkan salah satunya melalui kons... more Radikal bebas merupakan pemicu stress oksidatif yang dapat ditimbulkan salah satunya melalui konsumsi minyak jelantah berlebih. Minyak jelantah mengandung peroksida tinggi dapat mengakibatkan kerusakan sel yang dapat diteliti melalui pengukuran produk akhirnya peroksidasi lipid, yaitu kadar malonaldehyde (MDA). Peroksida lipid yang terbentuk dapat menyebabkan disfungsi membran sel dan merusak hepatosit sel hepar. Radikal bebas dapat dicegah dengan asupan antioksidan, salah satunya minuman fungsional jelly drink . Dari hasil penelitian, minuman fungsional jelly drink kulit buah naga merah dan rosella dengan formulasi sari kulit buah naga merah:sari rosella (50%:50%) dan penambahan karagenan:konjak glukomanan (60%:40%) menunjukkan hasil terbaik dengan kadar antioksidan 85.95%, nilai IC50 196.27 ppm, total antosianin sebesar 68.08 ppm, kadar serat sebesar 0.52%, dan kadar air 93.55%. Kata kunci : Antioksidan, Kulit Buah Naga Merah, Rosella, Stres Oksidatif
Jurnal Pangan Dan Agroindustri, May 13, 2014
Sejauh ini pengobatan diabetes yang telah dilakukan berupa suntikan insulin dan obat antidiabetik... more Sejauh ini pengobatan diabetes yang telah dilakukan berupa suntikan insulin dan obat antidiabetik oral yang tergolong mahal dan memberikan efek samping. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan, mengarahkan pengobatan diabetes menggunakan pangan fungsional, salah satunya adalah teh herbal. Kulit salak pondoh (Salacca edulis) memiliki khasiat dalam penyembuhan diabetes karena terdapat kandungan antioksidan seperti flavonoid dan tannin. Selain kulit salak, tanaman di Indonesia yang mengandung antioksidan yaitu pandan wangi dan kayu manis. Hal ini menjadikan peluang kulit salak, pandan wangi, dan kayu manis dapat dikembangkan menjadi teh herbal kulit salak untuk pengobatan diabetes.Dari hasil penelitian teh herbal kulit salak menggunakan perlakuan proporsi filtrat kulit salak : pandan wangi (60:40), (75:25), (90:10) (v/v) dan filtrat kayu manis (1%, 2%, 4%), diperoleh perlakuan terbaik pada proporsi filtrat kulit salak : filtrat pandan wangi (90:10) dengan penambahan filtrat kayu manis 4% memiliki total fenol sebesar 166.02 ppm, aktivitas antioksidan 76.62%, dan flavonoid (positif).
Amerta Nutrition, 2022
Latar Belakang: Kebiasaan mengkonsumsi herbal dan rempah-rempah tinggi antioksidan dalam sediaan ... more Latar Belakang: Kebiasaan mengkonsumsi herbal dan rempah-rempah tinggi antioksidan dalam sediaan jamu tradisional telah dilakukan secara luas, tetapi tidak semua masyarakat menyukai jamu tradisional. Salah satu alternatif untuk meningkatkan konsumsi minuman fungsional tinggi antioksidan yaitu dengan melakukan formulasi aneka herbal dengan komposisi rosella, secang, kayu manis dan cengkeh. Pemilihan bahan tersebut selain sebagai upaya diversifikasi, juga diharapkan dapat bersinergi meningkatkan karakteristik sensori. Tujuan: Mendapatkan formula optimal wedang uwuh berbasis rosella merah sebagai minuman fungsional.Metode: Optimasi formula wedang uwuh berbasis rosella menggunakan metode Response Surface Methodology (RSM) dengan variabel bebas yaitu serbuk kelopak rosella merah, serbuk secang, serbuk kayu manis, dan serbuk cengkeh. Respon yang digunakan yaitu aktivitas antioksidan metode DPPH, total fenol dan total flavonoid. Formula optimal selanjutnya diuji dengan ketiga parameter ter...
Research Journal of Life Science, 2016
Chicken cartilage (claw) is a waste of chicken cuts which are widely available in Indonesia. Cart... more Chicken cartilage (claw) is a waste of chicken cuts which are widely available in Indonesia. Cartilage part of chicken claw becomes a potential source of chondroitin sulfate (CS) and glucosamine (GS). This aim of this study was to determine the most optimal extraction methods of CS and GS from cartilage of chicken claw. Various types of extraction methods used in this study were taken from the extraction by using boiling water (2 and 2.5 hours), acetic acid (7 and 17 hours), as well as proteolysis by papain (24 and 48 hours). Parameters observed include chemical characteristics of powdered cartilage of chicken claw as well as CS and GS levels in powdered cartilage of chicken claw extract. The results showed that the levels of CS and GS of chicken claw cartilage powder were 2.17% and 13%, respectively. The highest GS level was obtained from the extraction with water treatment for 2.5 hours (8.1%). The treatment and duration of extraction will significantly affect the number of GS which was produced. The highest content of CS was obtained from the extraction with the enzyme treatment for 48 hours (2.47%). The best treatment is the extraction with water treatment for 2.5 hours which were the extracts with GS levels of 8.1% and 2.03% CS was selected through the analysis of multiple attribute.
Jurnal Pangan Dan Agroindustri, Feb 3, 2015
Bayi (usia 0-11 bulan) merupakan periode emas sekaligus periode kritis karena pada masa ini terja... more Bayi (usia 0-11 bulan) merupakan periode emas sekaligus periode kritis karena pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang pesat yang mencapai puncaknya pada usia 24 bulan. Apabila janin dalam kandungan mendapatkan gizi yang cukup, maka ketika lahir berat dan panjang badannya akan normal dan untuk mempertahankan hal tersebut, maka cara yang efektif adalah dengan pemberian makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) sejak usia 6 bulan dan dilanjutkan ASI sampai usia 2 tahun. Penulisan artikel ini merupakan suatu kajian pustaka yang bertujuan untuk memberikan informasi tentang pemberian MP-ASI yang benar dan tepat.
Jurnal Teknologi Pertanian, Jan 24, 2012
Resistant starch, dietary fibres compound, is carbohydrate that escape from human digestion syste... more Resistant starch, dietary fibres compound, is carbohydrate that escape from human digestion system, therefore it has potential health benefits. A study on resistance starch of the native and debranched starches, obtained from rice, which were further treated with physical or chemical treatment has been conducted. The extracted rice starch was first enzymatic debranched by means of bacterial pullulanase. The debranched starch was then treated further either by autoclaving, extrusion cooking or chemically cross-linking. The native starch was also undergone similar physical or chemical treatments. The results showed that the treated debranched-starch contained a higher level of resistant starch than that of the native starch treated with the similar treatment. The cross linked debranched-starch was the best one and it contained 8.45% moisture, 3.19% ash, 85.44% starch and 3.67% resistant starch. The respective initial gelatinization temperature, gelatinization temperature and maximum viscosity of the modified starch were 79.3 o C, 89.6 o C and 1478 AU.
Jurnal Pangan Dan Agroindustri, Mar 23, 2014
Miana merupakan salah satu tanaman yang termasuk ke dalam daftar 66 komoditas tanaman biofarmaka ... more Miana merupakan salah satu tanaman yang termasuk ke dalam daftar 66 komoditas tanaman biofarmaka berdasarkan keputusan menteri Pertanian Nomor: 511/kuts/PD.310/9/2006. Dengan memanfaatkan miana yang diolah menjadi minuman bubuk instan, cara ini merupakan salah satu solusi tepat yang praktis untuk dapat merasakan khasiat dari miana tersebut. Masyarakat Indonesia menggunakan tanaman ini untuk mengobati batuk, sebagai terapi untuk penyakit jantung, penambah nafsu makan, menetralisir racun, menghilangkan gumpalan darah, dan sebagai obat cacing. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor. Rancangan Acak Kelompok yang disusun secara faktorial dengan melibatkan 2 faktor dengan 3 kali ulangan. Faktor I adalah jenis bahan baku yang digunakan dan terdiri dari 2 level. Faktor II adalah proporsi penambahan serbuk jahe dan terdiri dari 4 level.
Jurnal Pangan Dan Agroindustri, Sep 27, 2013
Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan formulasi filtrat cincau hitam filtrat jahe dan fil... more Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan formulasi filtrat cincau hitam filtrat jahe dan filtrat kayu manis yang dapat menunjukkan peningkatan aktivitas antioksidan. Metode dalam penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 faktor. Faktor I terdiri dari 3 level sedangkan faktor II terdiri dari 3 level dengan pengulangan sebanyak 3 kali sehingga akan didapatkan 27 satuan percobaan. Data hasil pengamatan dianalisis statistik menggunakan Analysis of Varian (ANOVA). Penentuan perlakuan terbaik menggunakan metode Indeks Efektifitas. Perlakuan terbaik minuman herbal diperoleh pada rasio cincau hitam : air (60:40) (v/v) dengan penambahan filtrat kayu manis dan jahe (10%) (v/v) yang memiliki parameter fisik dan kimia : total fenol 211.24 ppm ; aktivitas antioksidan 56.8% ; TPT 8.3◦ Brix ; pH 6,28 ; tingkat kecerahan (L*) 25.8 ; tingkat kemerahan (a+) 5.4 ; dan tingkat kekuningan (b+) 13.1. Sedangkan parameter organoleptik memiliki kesukaan terhadap rasa 3.45 ; kenampakan 3.55; aroma 3.45 ; dan warna 3.40. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penambahan filtrat kayu manis dan jahe tidak berpengaruh nyata terhadap parameter warna, rasa, aroma, dan kenampakan minuman herbal berbasis cincau hitam.
APCBEE Procedia, 2012
Black cincau (Mesona palustris BL) or grass black jelly as a traditional Indonesian food that has... more Black cincau (Mesona palustris BL) or grass black jelly as a traditional Indonesian food that has been used as a folk medicine and as a beverage for many centuries. It was reported that some of pharmaceutical effect of herbs could be related to their possible antioxidant activities. Moreover, some researchers reported that diverse compounds naturally occurring in food could exert an antimutagenic effect due to their antioxidant capacity. The studies to determine the bioactivity of black cincau extract against Hela cell. Cytotoxicity assays was conducted using method the MTT with 10 levels of extract concentration. The results of cytotoxicity assays showed the water extract, ethanol extract and the ethyl acetate extract of black cincau has anticancer activity against Hela cell lines. The third activity of black cincau extracts was significantly different. Water extracts of black cincau at low concentrations (19.53-156,25 μg/ml) showed higher anticancer activity than extracts ethanol and ethyl acetate. IC 50 water extract of black cincau was 132,6 μg/ml, ethanol extract of black cincau was 146,0 μg/ml and ethyl acetate extract of black cincau was 182,96 μg/ml.
Jurnal Pangan Dan Agroindustri, Sep 17, 2014
Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolik yang terjadi akibat kelainan sekresi insulin, kerj... more Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolik yang terjadi akibat kelainan sekresi insulin, kerja insulin ataupun keduanya. Penyakit ini ditandai dengan adanya peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia) dan abormalitas metabolisme lemak (dislipidemia). Daun cincau hijau dan kulit buah naga merah memiliki senyawa bioaktif yang dapat memperbaiki abnormalitas tersebut sehingga dipilihlah teh herbal sebagai minuman fungsional yang memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa teh herbal berbasis daun cincau hijau mengandung antioksidan sebesar 68.63%, nilai IC50 182 ppm, flavonoid 392.67 µg CEQ/ml, serat kasar 0.15% dan pH 7.63. Hasil perlakuan teh herbal berbasis daun cincau hijau dan kulit buah naga merah memberikan pengaruh nyata (α=0.05) terhadap penurunan kadar glukosa darah dan profil lipid tikus wistar jantan.
International Journal of Chemical Engineering and Applications
Kabocha pumpkin (Curcubita maxima [Duchesne ex Lamb.]) is a potential source of carotenoids. Howe... more Kabocha pumpkin (Curcubita maxima [Duchesne ex Lamb.]) is a potential source of carotenoids. However, the usage of carotenoids is limited due to their instability and also their susceptible degradation against harmful conditions such as base and acidic conditions, oxidation, and illumination. In this study, kabocha carotenoids were incorporated into microencapsulation containing chitosan, sodium alginate and sodium tripolyphosphate. The objective of this study is to determine the formulation of coating agents, carotenoid stability in acidic conditions for mimicking the microencapsulation process, and to characterize the microencapsulated carotenoids including the determination of the efficiency of carotenoid incorporation into microencapsulates. A mixture of sodium alginate, chitosan and sodium tripolyphosphate (0.19 g : 1.92 g : 0.24 g, w/w/w) was the best of coating agents according to the physical characteristics and also its moisture content. Microcapsules obtained with and without addition of carotenoids were determined to be a microparticle size by SEM analysis. The products of microencapsulated carotenoids have the water content of around 5.4% to 7.1%.The highest efficiency of microencapsulation obtained was 91% at the carotenoid concentration of 117.98 μg • g −1 (0.5 %, w/v), although the efficiency was decreased with increasing carotenoids added to the microcapsules probably due to over loading of carotenoids used. The pattern of this efficiency was in line with L* and °hue values, whereas not only a*, b*, and chroma values, but total carotenoids, and total provitamin A also increased.
Current Nutrition & Food Science
Background: Spontaneous fermentations have several disadvantages, and additions of lactic acid ba... more Background: Spontaneous fermentations have several disadvantages, and additions of lactic acid bacteria can improve sauerkraut fermentations and quality. Salt and sugar concentrations are important factors in sauerkraut fermentations, and the growth and activity of lactic acid bacteria can affect antioxidant activity of sauerkrauts. Objective: This study developed sauerkrauts with the addition of Lactobacillus casei and investigated how salt and sugar concentrations affected their fermentation and antioxidant activity. Methods: A fresh cabbage was washed and cut, before salt (1.0%; 1.5% and 2.0%) and sugar (0% and 2.0%) were added, prior to inoculation with a L.casei culture at 10% (v/w). The cabbage was then incubated at 28oC for 5 days. The controlled lactic fermentation of the cabbage without culture and sugar, but with salt at 2.5% was performed. The sauerkrauts were evaluated for total lactic acid bacteria, pH, total acidity, phenolic content and DPPH scavenging activity. Resul...
Advance Journal of Food Science and Technology
Black cincau (Mesona palustris BL) or Grass black jelly is a traditional Indonesian food that has... more Black cincau (Mesona palustris BL) or Grass black jelly is a traditional Indonesian food that has been used as a folk medicine and is effective against heat-shock, hypertension and diabetes. Therefore, the aim of this research was to determine the hepatoprotector effects of ethanol extracts of black cincau in protecting the liver induced by high doses of paracetamol. The ethanol extracts of black cincau were studied for their hepatoprotective and antioxidant effects on paracetamol (750 mg/kg BW) induced acute liver damage on Wistar rats and treatment during 4 weeks. The degree of protection was measured by using biochemical parameters such as Serum Glutamate Oxalate Transaminase (SGOT) and Serum Glutamate Pyruvate Transaminase (SGPT) and Alkaline Phosphatase (ALP) were estimated. The result showed that ethanol extracts of black cincau IC 50 value of 46.92 ppm and 829.7 ppm for total phenols. The ethanol extracts of black cincau at a dose level of 500 and 1000 mg/kg BW produce significant (p<0.05) hepatoprotection by decreasing the activity of SGOT, SGPT and ALP). From this study, it can be concluded that the ethanol extracts of black cincau is not only an effective hepatoprotective agent, but also possesses significant (p<0.05) antioxidant activity.
Jurnal Kedokteran Brawijaya, 2015
Cincau hitam atau black grass jelly (Mesona palustris BL) adalah bahan minuman tradisional Indone... more Cincau hitam atau black grass jelly (Mesona palustris BL) adalah bahan minuman tradisional Indonesia yang dipercaya bermanfaat untuk kesehatan. Cincau hitam biasanya dikonsumsi dalam bentuk gel untuk es campur. Pada penelitian ini cincau hitam dibuat serbuk sehingga praktis penggunaannya. Penelitian dilakukan untuk mengetahui efek hipoglikemik serbuk ekstrak cincau hitam pada tikus Wistar diabetes karena induksi alloxan, dengan rancangan nested design (faktor perlakuan dan waktu) pada kelompok perlakuan dan menggunakan kontrol. Pengukuran dilakukan sesudah perlakuan pada semua kelompok. Terdapat 5 kelompok, kontrol negatif (tikus normal), kontrol positif (tikus diabetes), tikus diabetes perlakuan dengan obat glibenklamid, tikus diabetes perlakuan suplemen cincau hitam dosis 1 (7,2mg/200gBB) dan perlakuan dosis 2 (21,6mg/200gBB). Hasil dari penelitian ini serbuk suplemen ekstrak cincau hitam tergolong tinggi aktifitas antioksidannya (IC =69,04±2,89ppm). Hasil penelitian menunjukkan suplemen ekstrak cincau hitam mempunyai 50 efek hipoglikemik. Efek hipoglikemik perlakuan suplemen dosis 2 bahkan tidak berbeda dengan perlakuan obat diabetes glibenklamid. Hasil histopatologi dengan pewarnaan HE perlakuan dosis 2 selama 4 minggu menunjukkan secara signifikan dapat memperbaiki kerusakan morfologi pulau Langerhans pankreas karena induksi alloxan. Dapat disimpulkan pemberian serbuk ekstrak cincau hitam pada dosis 21,6mg/200g BB selama 4 minggu dapat memberikan efek hipoglikemik setara dengan glibenklamid, dan memperbaiki kerusakan morfologi pulau Langerhans pankreas pada tikus diabetes yang diinduksi alloxan.
Jurnal Pangan Dan Agroindustri, Dec 12, 2013
Makanan tinggi kolesterol yang dikonsumsi dalam kehidupan sehari-hari, akan meningkatkan kolester... more Makanan tinggi kolesterol yang dikonsumsi dalam kehidupan sehari-hari, akan meningkatkan kolesterol darah dan meningkatkan insiden penyakit kardiovaskular. Walaupun telah dikenal adanya obat-obat hipolipidemik dan adanya antioksidan endogen namun hiperkolesterol masih menjadi masalah. Liang teh yang digunakan merupakan formulasi dari cincau hitam (Mesona palustris BL) , pandan dan kayu manis. Kandungan senyawa bioaktif, senyawa fenol serta serat yang terkandung dalam liang teh berbasis cincau hitam efektif dalam menurunkan kolesterol. Produk fungsional ini diharapkan dapat memperbaiki profil lipid darah dan dapat diinformasikan kepada masyarakat khususnya bagi penderita hiperkolesterolemia sehingga dapat meminimalkan konsumsi obat-obatan sintetik. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Postest. 20 tikus wistar jantan dikelompokkan dalam 4 kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol, kelompok tikus pengkondisian hiperkoleterol dengan pemberian aquades, kelompok tikus hiperkolesterol dengan pemberian liang teh dosis 1 sebesar 3,6 ml dan pemberian dosis 2 sebanyak 7,2 ml. Hasil penelitian menunjukkan pemberian liang teh dosis 1 dan dosis 2 mampu menurunkan kolesterol dan dapat meningkatkan HDL. Kata kunci: Liang teh, Mesona Palustris BL , kolesterol, HDL
Jurnal Teknologi Pertanian, Jan 24, 2012
Jurnal Pangan Dan Agroindustri, Jan 28, 2014
Penyakit tekanan darah tinggi atau yang biasa disebut hipertensi merupakan kondisi dimana adanya ... more Penyakit tekanan darah tinggi atau yang biasa disebut hipertensi merupakan kondisi dimana adanya peningkatan tekanan darah diatas normal yang dapat berlanjut menjadi penyakit yang lebih berbahaya lagi seperti stroke, jantung koroner dan lain-lain. Dewasa ini upaya sebagai penanggulangan hipertensi semakin banyak dilakukan. Seperti banyaknya obat antihipertensi yang telah dibuat seperti kaptopril, beta-block agents dan masih banyak lagi. Banyak langkah alternatif yang telah dicoba melalui jalur tanaman herbal sebagai sumber penyembuhan hipertensi salah satunya adalah cincau hitam ( mesona palustris Bl) yang sudah dikenal dengan sebutan janggelan [1]. Dalam masyarakat, cincau hitam dikenal dan teridentifikasi mampu menurunkan hipertensi. Banyak peneliti yang telah mengembangkan produk pangan berbasis cincau hitam dalam bentuk minuman. Kandungan bioaktif yang terkandung didalam tanaman tersebut diyakini bisa menurunkan tekanan darah. Kata kunci: Cincau Hitam, Hipertensi, Senyawa Bioaktif
Jurnal Pangan Dan Agroindustri, Aug 10, 2014
Diare merupakan penyakit infeksi usus yang menjadi masalah kesehatan di negara berkembang termasu... more Diare merupakan penyakit infeksi usus yang menjadi masalah kesehatan di negara berkembang termasuk Indonesia. Pengobatan menggunakan obat kimia dapat menimbulkan efek samping. Perlu dilakukan pengobatan alternatif herbal. Daun beluntas adalah salah satu tanaman yang dimanfaatkan sebagai obat diare, senyawa aktif yang teridentifikasi dalam daun beluntas yaitu fenol, tanin, alkaloid, steroid dan minyak atsiri, serta memiliki sifat antibakteri penyebab diare. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun beluntas sebagai antidiare. Diawali dengan pembuatan ekstrak menggunakan rancangan tersarang. Dilanjutkan dengan pengamatan in vivo menggunakan RAL dengan 6 kelompok perlakuan. Induksi diare dengan bakteri Salmonella typhimurium, kontrol obat dengan loperamid semua perlakuan diberikan secara oral. Data hasil pengamatan menunjukkan kadar tanin, total fenol dan rendemen masing-masing sebesar 80329.58 ppm, 5104.08 ppm, dan 12.89%. Berdasarkan hasil pengamatan ekstrak daun beluntas memberikan efek antidiare pada dosis 150 dan 300 mg/kg bb, pada dosis 600 mg/kg bb memberikan efek sebanding dengan loperamid. Kata kunci: Antidiare, Ekstrak daun beluntas , Salmonella typhimurium
Jurnal Pangan Dan Agroindustri, Nov 11, 2014
Sekitar 950 spesies tumbuhan di Indonesia diketahui memiliki potensi sebagai sumber antioksidan a... more Sekitar 950 spesies tumbuhan di Indonesia diketahui memiliki potensi sebagai sumber antioksidan alami penangkal radikal bebas dalam tubuh. Beluntas merupakan salah satu tumbuhan yang memiliki potensi sebagai antioksidan alami bagi tubuhtersebut. Tujuan penelitian untuk menentukan metode ekstraksi dan formula terbaik serbuk effervescent berbasis ekstrak daun beluntasberdasarkan karakteristik sifat fisiko kimia dan aktifitas antioksidan. Penelitian ini menggunakan Metode Rancangan Tersarang (Nested Design ) dengan dua faktoryaitumetode ekstraksiterdiridari 2 level(metode ekstraksi infusa dan metode ekstraksi maserasi) dan formula terdiridari3 level (formula 1, formula 2 dan formula 3). Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan perlakuan terbaik yaitu pada serbuk effervescent metode ekstraksi maserasiformula 1. Didapatkan hasil waktu alir serbuk effervescent 19.85 detik, sudut diam 40.30 0 , kompresibilitas 2.62%, kecepatan larut 3.74 menit, kadar air 7.77 %, aktivitas antioksidan IC 50 86.21 ppm, total flavonoid 11507.65 μg QE/gram dan total fenol 2480.22 μg GAE/gram. Kata Kunci : Aktivitas antioksidan, daun beluntas, serbuk effervescent , total fenol, total flavonoid.
Jurnal Pangan Dan Agroindustri, Oct 29, 2014
Upaya pengobatan diare sebagian besar dengan obat kimia yang dapat menimbulkan efek samping. Maka... more Upaya pengobatan diare sebagian besar dengan obat kimia yang dapat menimbulkan efek samping. Maka diperlukan alternatif obat herbal antidiare dari jenis tanaman salah satunya biji pepaya dengan senyawa aktif yang mampu menekan diare. Tujuannya adalah mengetahui efektivitas biji p[epaya sebagai obat diare dengan dosis pemakaian yang tepat. Penelitian menggunakan dua tahap. Tahap I pembuatan ekstrak metode RAK dua faktor dengan analisa total tanin, fenol, rendemen. Faktor I adalah jenis biji papaya (biji pepaya mentah dan matang). Faktor II adalah jenis pelarut (etanol 96%, aseton, etil asetat). Tahap II pengujian in vivo metode RAL dengan analisa konsistensi, berat, diameter feses serta lama terjadinya diare dengan perbandingan dosis 200, 400, 800 mg/kgbb. Data dianalisa ANOVA. Hasil menunjukkan jenis biji dan jenis pelarut berpengaruh nyata terhadap total tanin dan fenol. Perlakuan terbaik diperoleh tanin 7758.84 ppm, fenol 4321.77 ppm, rendemen 19.47%. Total rentang waktu diare tercepat 6.48 jam dengan pemberian dosis 800 mg/kgbb. Kata kunci: Antidiare, Biji Pepaya, Salmonella typhimurium
Jurnal Pangan Dan Agroindustri, Nov 7, 2014
Radikal bebas merupakan pemicu stress oksidatif yang dapat ditimbulkan salah satunya melalui kons... more Radikal bebas merupakan pemicu stress oksidatif yang dapat ditimbulkan salah satunya melalui konsumsi minyak jelantah berlebih. Minyak jelantah mengandung peroksida tinggi dapat mengakibatkan kerusakan sel yang dapat diteliti melalui pengukuran produk akhirnya peroksidasi lipid, yaitu kadar malonaldehyde (MDA). Peroksida lipid yang terbentuk dapat menyebabkan disfungsi membran sel dan merusak hepatosit sel hepar. Radikal bebas dapat dicegah dengan asupan antioksidan, salah satunya minuman fungsional jelly drink . Dari hasil penelitian, minuman fungsional jelly drink kulit buah naga merah dan rosella dengan formulasi sari kulit buah naga merah:sari rosella (50%:50%) dan penambahan karagenan:konjak glukomanan (60%:40%) menunjukkan hasil terbaik dengan kadar antioksidan 85.95%, nilai IC50 196.27 ppm, total antosianin sebesar 68.08 ppm, kadar serat sebesar 0.52%, dan kadar air 93.55%. Kata kunci : Antioksidan, Kulit Buah Naga Merah, Rosella, Stres Oksidatif
Jurnal Pangan Dan Agroindustri, May 13, 2014
Sejauh ini pengobatan diabetes yang telah dilakukan berupa suntikan insulin dan obat antidiabetik... more Sejauh ini pengobatan diabetes yang telah dilakukan berupa suntikan insulin dan obat antidiabetik oral yang tergolong mahal dan memberikan efek samping. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan, mengarahkan pengobatan diabetes menggunakan pangan fungsional, salah satunya adalah teh herbal. Kulit salak pondoh (Salacca edulis) memiliki khasiat dalam penyembuhan diabetes karena terdapat kandungan antioksidan seperti flavonoid dan tannin. Selain kulit salak, tanaman di Indonesia yang mengandung antioksidan yaitu pandan wangi dan kayu manis. Hal ini menjadikan peluang kulit salak, pandan wangi, dan kayu manis dapat dikembangkan menjadi teh herbal kulit salak untuk pengobatan diabetes.Dari hasil penelitian teh herbal kulit salak menggunakan perlakuan proporsi filtrat kulit salak : pandan wangi (60:40), (75:25), (90:10) (v/v) dan filtrat kayu manis (1%, 2%, 4%), diperoleh perlakuan terbaik pada proporsi filtrat kulit salak : filtrat pandan wangi (90:10) dengan penambahan filtrat kayu manis 4% memiliki total fenol sebesar 166.02 ppm, aktivitas antioksidan 76.62%, dan flavonoid (positif).