Yani Triyani - Academia.edu (original) (raw)

Papers by Yani Triyani

Research paper thumbnail of Pemberdayaan Tokoh Masyarakat Dalam Pendampingan Pencegahan Penyakit Reumatik Degeneratif DI Kampung Pereng Desa Pangauban Kecamatan Pacet Kabupaten Bandung

SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan

ABSTRAKHasil survey masyarakat di kampung Pereng, Desa Pangauban Kecamatan Pacet Kabupaten Bandu... more ABSTRAKHasil survey masyarakat di kampung Pereng, Desa Pangauban Kecamatan Pacet Kabupaten Bandung sekitar 70% terdiri dari orang tua yang sering mengeluhkan penyakit degeneratif terutama reumatik, namun jarang berobat ke puskesmas. Kegiatan pengabdian di daerah tersebut bertujuan memberikan solusi permasalahan dengan pendampingan tokoh masyarakat untuk mengenal cara hidup sehat islami sebagai salah satu pencegahan penyakit yang sering dikeluhkan warga. Metode yang dilakukan pada tahapan awal adalah penjaringan kesehatan warga untuk mengetahui jenis penyakit yang paling banyak ditemukan. Tahapan selanjutnya adalah melakukan pendampingan berupa dialog interaktif kepada para tokoh masyarakat sebagai corong kesehatan masyarakat, dan dilakukan pre dan post test untuk menilai pengetahuan tentang penyakit degeneratif. Kegiatan dilakukan di mesjid kampung Pereng, bulan Agustus–Oktober 2022. Hasil penjaringan kepada 135 orang, ditemukan warga berusia >61 tahun sebanyak 106 warga (79%), ...

Research paper thumbnail of KOPIDShield: Safety Partitions as a Novel Approach for Health-Worker's Protection during the Covid-19 Pandemic

KnE Life Sciences

Several tests have been developed for Covid-19 diagnosis. One of these tests is a PCR examination... more Several tests have been developed for Covid-19 diagnosis. One of these tests is a PCR examination with a swab sample. The infection transmission risk to health workers during swab sampling is very high so an adequate protection standard is paramount. A special PPE for Covid-19 specimens’ collection that is safer and can be used for a long time needs to be developed. The study aims to develop a prototype safe facility for collecting Covid-19 specimens with a high level of biosafety standard to prevent infection transmission, ergonomic, and can be used for an extended time. Applied research methods were used to produce a safety partition for Covid-19 specimen collection. The result was a safety partition prototype named KOPIDShield. It is completely impermeable to prevent the transmission of infectious agents from patients to health workers. It is equipped with supporting equipment that allows accurate specimen collection. Keywords: biosafety, Covid-19, health_ worker_protection, pers...

Research paper thumbnail of Gambaran Karakteristik Pasien Limfadenitis Tuberkulosis di Rumah Sakit Al-Islam Bandung Periode Tahun 2016

Prosiding Pendidikan Dokter; Vol 3, No 1, Prosiding Pendidikan Dokter (Agustus, 2017); 517-523, Sep 13, 2019

Abstrak Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tube... more Abstrak Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis complex (MTBC) yang menyerang paru-paru dan berbagai organ. Manifestasi ekstraparu yang paling sering adalah limfadenitis TB yang merupakan proses peradangan pada kelenjar getah bening akibat aktivitas MTBC. Beberapa faktor yang menyebabkan tuberkulosis ekstraparu antara lain faktor sosiodemografis, riwayat kontak dengan pasien tuberkulosis, riwayat imunisasi Bacillus Calmette-Guerin (BCG), dan riwayat tuberkulosis paru atau ektraparu sebelumnya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran karakteristik pasien limfadenitis TB di Rumah Sakit Al-Islam Bandung periode tahun 2016. Penelitian ini merupakan observational descriptive study yang dilakukan pada bulan Maret–Juni tahun 2017 menggunakan total data pasien limfadenitis TB periode tahun 2016 di Rumah Sakit Al-Islam Bandung. Data didapatkan dengan melihat rekam medik sebanyak 49 sampel. Limfadenitis TB paling banyak terjadi pada usia 17–25 tahun (32,7%), didominasi oleh perempuan (69,4%), dan bertempat tinggal di Bandung timur (83,7%). Pemeriksaan BTA biopsi jaringan nodus limfatik menunjukkan hasil negatif (51,0%) pada pasien dengan gejala limfadenitis tuberkulosis. Abstract Tuberculosis (TB) is an infectious disease caused by Mycobacterium tuberculosis (MTBC), which attack lung and various organs. The most common extrapulmonary manifestation is tuberculous lymphadenitis which is an inflammation process of the lymph nodes due to MTBC activity. Several factors cause a person to have extrapulmonary tuberculosis such as socio-demographic factors, contact history with tuberculosis patients, history of Bacillus Calmette-Guerin (BCG) immunization and history of previous intra or extrapulmonary tuberculosis. The purpose of this study is to describe the characteristic of patients with tuberculous lymphadenitis in Al-Islam Hospital in 2016. This Study was an observational descriptive study conduct on March–June 2017, using 49 data of patients with lymphadenitis tuberculosis in 2016 in Al Islam Hospital. The results showed that Tuberculous lymphadenitis occurs mostly on patients age 17–25 years (32.7%), predominantly female (69.4%), and live in East Bandung (83.7%). BTA examination of lymph node tissue biopsy showed negative results (51.0%) in patients with symptoms of tuberculous lymphadenitis.

Research paper thumbnail of Santri health cadre as innovation toward healthy religious boarding schools (pesantren)

Medical Technology and Environmental Health, 2020

Research paper thumbnail of Histopathological and microbiological analyses of an extrapulmonary tuberculosis diagnostic scoring model design

Research paper thumbnail of Correlation between NLR and PLR with the Severity of COVID-19 Inpatients

INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL PATHOLOGY AND MEDICAL LABORATORY

When the COVID-19 outbreak is ongoing, the classification of COVID-19 patients based on the sever... more When the COVID-19 outbreak is ongoing, the classification of COVID-19 patients based on the severity assessment is necessary to optimize the allocation of existing resources and early management interventions to improve prognosis. Neutrophil-to-Lymphocyte Ratio (NLR) and Platelet-to-Lymphocyte Ratio (PLR) are two of the most common, simple, inexpensive, rapid, and widely available tests in all health facilities, which indirectly indicate the inflammatory status of COVID-19 patients. This study aimed to analyze the correlation between NLR and PLR with the severity of COVID-19 inpatients. This cross-sectional study was conducted retrospectively using medical record data of COVID-19 patients hospitalized at Al Islam Hospital, Bandung, from January to March 2021. COVID-19 patients involved in this study were classified into moderate, severe, and critical degrees. Statistical analysis was carried out using ANOVA or Kruskal-Wallis and Spearman with a significant value of p < 0.05. The ...

Research paper thumbnail of Diabetes Melitus sebagai Komorbiditas Utama terhadap Mortalitas Pasien COVID-19

Bandung Conference Series: Medical Science

. Cases of COVID-19 are rapidly increasing and spreading throughout Indonesia and have an impact ... more . Cases of COVID-19 are rapidly increasing and spreading throughout Indonesia and have an impact on the degree of severity and the number of deaths in the population that are affected by the presence of comorbidities. The purpose of this study was to analyze the relationship between comorbidities and mortality in COVID-19 patients. This study uses analytic methods with a cross-sectional research design. Data were obtained from the medical records of inpatients with confirmed COVID-19 at Al-Islam Hospital Bandung for the 2021 period. The statistical test used a univariate data test by looking at the characteristics of COVID-19 patients based on age, sex, and length of stay and using the Chi test -Square to analyze whether there is a relationship between the independent and dependent variables. The number of respondents in this study was 2,047 people, with the most age being ≥60 years (39.5%), male sex (51.3%), with the highest comorbidity diabetes mellitus (41.9%), followed by hypertension (35.7%) and renal disease (12.4%) which have CFR values of 10.1%, 5.9%, and 5.2% respectively. Patients with comorbid diseases have a decreased immune response and the location of ACE-2 receptors is found not only in the respiratory tract but also in other organs such as the pancreas and kidneys. The conclusion shows that there is a relationship between comorbidities and mortality of COVID-19 patients at Al-Islam Hospital Bandung in 2021 with a p-value &lt;0.001 (p &lt;0.05) Abstrak. Kasus COVID-19 dengan cepat meningkat dan menyebar ke seluruh Indonesia serta berdampak pada derajat keparahan dan jumlah kematian populasi yang dipengaruhi oleh adanya komorbiditas. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan komorbiditas dengan mortalitas pasien COVID-19. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Data diperoleh dari rekam medis pasien rawat inap yang terkonfirmasi COVID-19 di Rumah Sakit Al-Islam Bandung Periode 2021. Uji Statistik menggunakan uji data univariat dengan melihat karakteristik pasien COVID-19 berdasarkan usia, jenis kelamin, dan lama rawat inap serta menggunakan uji Chi-Square untuk menganalisis ada tidaknya hubungan antara variable bebas dan terikat. Jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 2.047 orang, dengan usia yang paling banyak ≥60 tahun (39,5%), jenis kelamin laki-laki (51,3%), dengan komorbiditas tertinggi diabetes melitus (41,9%), disusul dengan hipertensi (35,7%) dan renal disease (12,4%) yang memiliki nilai CFR berturut-turut 10,1%, 5,9%, dan 5,2%. Pasien dengan penyakit komorbid berada dalam penurunan respon imun serta lokasi reseptor ACE-2 yang ditemukan tidak hanya di saluran respirasi, tetapi juga didapatkan di organ lain seperti pankreas dan ginjal. Kesimpulan menunjukkan terdapat hubungan komorbiditas dengan mortalitas pasien COVID-19 di RS Al-Islam Bandung tahun 2021 dengan nilai p &lt;0.001 (p&lt;0.05)

Research paper thumbnail of Protective Effect of the T1212C Macrophage Mannose Receptor Gene Polymorphism on Pulmonary Tuberculosis

Global Medical & Health Communication (GMHC)

The interaction between the mannose receptor, which is encoded by the macrophage mannose receptor... more The interaction between the mannose receptor, which is encoded by the macrophage mannose receptor (MMR) gene, and the most virulent antigen (the mannose-capped lipoarabinomannan) cell wall of virulent strains of Mycobacterium tuberculosis trigger an innate and adaptive immune response. It also produces pro and anti-inflammatory cytokines, which play a role in the pathogenesis of tuberculosis (TB) infection. Therefore, MMR gene polymorphism is a risk factor and is associated with the prognosis for active pulmonary TB. This study aimed to determine the correlation between MMR gene polymorphism and active or latent pulmonary tuberculosis. In this phase, MMR gene polymorphism was analyzed using a case-control design consisting of 74 control group subjects (patients with latent TB) and 74 case groups (patients with active pulmonary TB). The subject’s MMR gene DNA sequencing examination. The study was conducted at the Teaching Hospital, Faculty of Medicine, Universitas Padjadjaran Bandun...

Research paper thumbnail of Peran Parameter Trombosit sebagai Biomarker Keparahan dan Prognosis Pasien Coronavirus Disease 2019

Jurnal Riset Kedokteran

Peningkatan risiko mortalitas pasien Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) dengan gejala parah, ser... more Peningkatan risiko mortalitas pasien Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) dengan gejala parah, sering dikaitkan dengan adanya badai sitokin. Badai sitokin dapat menyebabkan kerusakan sel progenitor bone marrow sehingga produksi trombosit berkurang menyebabkan trombositopenia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peran parameter trombosit sebagai indikator potensial menilai derajat klinis pasien COVID-19. Penelitian ini menggunakan metode scoping review. Database yang digunakan yaitu PubMed, SpringerLink, dan ScienceDirect dengan jumlah artikel hasil pencarian sebanyak 788. Jumlah artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi sebanyak 162. Hasil analisis 6 artikel yang di-review, 5 artikel menunjukkan bahwa hitung jumlah trombosit dapat menilai tingkat keparahan dan prognosis pada pasien COVID-19 serta 1 artikel menunjukkan bahwa nilai Mean Platelet Volume tidak berperan sebagai prediktor yang baik untuk tingkat keparahan penyakit COVID-19. Kesimpulan penelitian ini adalah parameter trombosit berperan sebagai biomarker keparahan dan prognosis pasien COVID-19. Hitung jumlah trombosit lebih efektif berperan sebagai biomarker keparahan dan prognosis pasien COVID-19 dibanding dengan Mean Platelet Volume, Plateletcrit, Platelet Distribution Width, dan Platelet Large Cell Ratio.

Research paper thumbnail of Pengembangan bahan ajar bab thaharah kolaborasi dengan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) sebagai upaya pesantren kota Bandung bebas skabies

Lembaga Penelitian dan Pengabdia kepada Masyarakat Universitas Islam Bandung, 2019

Research paper thumbnail of Gambaran Karakteristik dan Faktor Risiko Bayi Lahir Dengan Hiperbilirubinemia di RS Al Islam Periode 2017

Prosiding Pendidikan Dokter, Aug 9, 2018

Abstract. Hyperbilirubinemia is a hemolytic disease of the newborn and the most common cause of n... more Abstract. Hyperbilirubinemia is a hemolytic disease of the newborn and the most common cause of neonatal jaundice. Factors that are thought to increase the risk of newborns include: ABO incompatibility, glucose enzyme deficiency 6 phosphate dehydrogenase (G6PD), low birth weight (LBW), sepsis, gestational age, and prematurity. This study was conducted to determine the description of characteristics and risk factors of infants born with hyperbilirubinemia at Al Islam Hospital period 2017. The research design used is retrospective descriptive observational. The data used secondary data in the form of medical records of patients with hyperbilirubinemia in newborns. Sampling method in this research is Total Population Sampling, with total number of 79 babies, including baby boy as many as 59 babies (74.7%) and 20 infant girls (25.3%.). The majority of newborns with hyperbilirubinemia have a low birth weight (LBW) of 77 infants (97.5%), with 31-36 weeks' gestation as many as 67 infants (84.8%), and 76 (96.2%) of preterm infants. Conclusions of this study were the highest frequency of occurrence of hyperbilirubinemia at 31-36 weeks' gestation, with low birth weight (LBW), and prematurity. Keywords: Hiperbilirubinemia, Low Birth Weight (LBW), Prematurity, Age of Pregnancy Abstrak. Hiperbilirubinemia adalah penyakit hemolitik pada bayi baru lahir dan penyebab tersering dari ikterus neonatorum. Faktor-faktor yang diduga meningkatkan risiko terjadinya pada bayi baru lahir antara lain: inkompabilitas ABO, defisiensi enzim glucose 6 phosphate dehydrogenase (G6PD), Bayi berat lahir rendah (BBLR), sepsis, usia gestasi, dan prematuritas. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran karakteristik dan faktor risiko bayi lahir dengan hiperbilirubinemia di Rumah Sakit Al Islam periode 2017. Rancangan penelitian yang digunakan bersifat retrospektif deskriptif observasional. Data yang digunakan data sekunder berupa rekam medik penderita hiperbilirubinemia pada bayi baru lahir. Cara pengambilan sampel pada penelitian ini berupa Total Population Sampling, dengan jumlah sebanyak 79 bayi, diantaranya bayi laki-laki sebanyak 59 bayi (74.7%) dan bayi perempuan sebanyak 20 bayi (25.3%.). Sebagian besar bayi baru lahir dengan hiperbilirubinemia memiliki karakteristik berat bayi lahir rendah (BBLR) sebanyak 77 bayi ( 97.5%), dengan usia kehamilan 31-36 minggu sebanyak 67 bayi (84.8%), dan prematuritas 76 bayi (96.2%). Simpulan dari penelitian ini yaitu frekuensi tertinggi terjadinya hiperbilirubinemia pada umur kehamilan 31-36 minggu, dengan berat bayi lahir rendah (BBLR), dan prematuritas. Kata Kunci: Hiperbilirubinemia, Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR), Prematuritas, Umur Kehamilan

Research paper thumbnail of Hubungan Usia dan Lingkungan Pasien Tuberkulosis Paru Berdasarkan Hasil Positif dan Negatif Tes Cepat Molekular di RS Al-Islam Bandung Tahun 2018-2019

Bandung Conference Series: Medical Science, 2022

. The infectious disease with the highest mortality caused by the bacterium Mycobacterium tubercu... more . The infectious disease with the highest mortality caused by the bacterium Mycobacterium tuberculosis is Tuberculosis (TB). There are several risk factors that can cause a person to get TB including the environment in which they live, age, and gender. The purpose of this study was to corelation the age and address of TB patients with positive and negative results of the rapid molecular diagnostics (RMD) at AL-Islam Hospital, Bandung. This research was conducted by analytical observation with a cross-sectional approach. The sampling technique used was purposive sampling from medical record data for 2018-2019 with the number of samples that entered the inclusion criteria as many as 253 people. Data analysis using Chi-square test. The results showed that there were 122 positive pulmonary TB patients (48.2%) and 131 negative patients (51.8%). Based on the positive age, the productive age was 99 people (39.1%) and based on the positive environment was the dense environment as many as 117 people (46.2%). The results of the bivariate statistical test showed that there was a relationship between productive age and the incidence of TB because many of these ages did things outside, but with the environment there was no relationship because apart from density there was another risk factor, namely humidity. Abstrak. Penyakit infeksi yang menular dengan kematian paling tinggi yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis adalah penyakit Tuberkulosis (TB). Terdapat beberapa faktor risiko yang bisa menyebabkan seseorang terkena TB diantaranya adalah lingkungan tempat tinggal, usia, dan jenis kelamin. Tujuan penelitian ini adalah menghubungkan bagaimana usia, dan alamat pasien TB dengan hasil positif dan negatif Tes Cepat Molekular (TCM) di RS AL-Islam Bandung. Penelitian ini dilakukan secara observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling dari data rekam medis tahun 2018-2019 dengan jumlah sampel yang masuk dalam kriteria inklusi sebanyak 253 orang. Analisis data menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian didapatkan bahwa pasien TB Paru yang positif 122 orang (48,2%) dan negatif 131 orang (51,8%). Berdasarkan usia yang lebih banyak yang positif adalah usia produktif sebanyak 99 orang (39,1%) dan berdasarkan lingkungan yang positif adalah lingkungan padat sebanyak 117 orang (46,2%). Hasil uji statistic bivariat menunjukkan terdapat hubungan antara usia produktif dengan kejadian TB dikarenakan banyak usia tersebut melakukan hal diluar, namun dengan lingkungan tidak terdapat hubungan dikarenakan selain kepadatan terdapat faktor risiko lain yaitu kelembapan.

Research paper thumbnail of Is there a correlation between patients’ knowledge and attitudes about tuberculosis?

Medical Technology and Environmental Health, 2020

Research paper thumbnail of Gambaran Hasil Pemeriksaan Basil Tahan Asam Positif dari Blok Parafin Jaringan Payudara dan Karakteristik Pasiennya

Abstrak Tuberkulosis (TB) payudara merupakan penyakit yang jarang ditemukan, namun insidensi peny... more Abstrak Tuberkulosis (TB) payudara merupakan penyakit yang jarang ditemukan, namun insidensi penyakit ini meningkat pada negara berkembang dengan angka kejadian TB yang tinggi seperti Indonesia dan sering sulit dibedakan dengan infeksi dan keganasan payudara lainnya. Penegakkan diagnosis TB payudara menggunakan pemeriksaan bakteri tahan asam (BTA) dari blok parafin jaringan payudara selain pemeriksaan histopatologis masih belum banyak dilakukan. Tujuan penelitian mengetahui gambaran karakteristik pasien dengan BTA positif dari blok parafin jaringan payudara. Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan teknik pengambilan data total sampling dari data rekam medis hasil pemeriksaan BTA blok parafin jaringan payudara periode 2015–2017 di Laboratorium RS Al-Islam Bandung. Total data yang sesuai kriteria inklusi sebanyak 37 sampel. Sampel yang dilakukan pemeriksaan BTA jaringan adalah berusia 16–45 tahun dan terbanyak pada usia 26–35 tahun 27 (73%), dengan alamat d...

Research paper thumbnail of Perbandingan Cure Rate Obat-obat Antiskabies di Formularium Nasional dengan Non Formularium Nasional

Cermin Dunia Kedokteran

Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei var hominis. Di Indon... more Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei var hominis. Di Indonesia, skabies menduduki urutan ketiga dari 12 penyakit kulit tersering. Di antara sebelas faktor yang bisa memengaruhi prevalensi skabies di komunitas, salah satunya adalah kegagalan pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan cure rate obat-obat antiskabies di Formularium Nasional, yaitu Permethrin dan Salep 2–4 dengan Non Formularium Nasional seperti Benzyl Benzoate, Ivermectin, Gamma Benzene Hexachloride, Crotamiton, dan Tinospora cordifolia. Metode penelitian ini adalah scoping review dari September 2020–Desember 2020. Pencarian sistematis melalui database elektronik PubMed, Science Direct, Springer Link, Google Scholar, dan Cochrane sesuai kriteria inklusi dan eksklusi; skrining menggunakan kriteria PICOS (Pasien, Intervention, Comparison, Outcome, dan Study). Hasil pencarian adalah 15 artikel; 11 artikel menunjukkan bahwa Permethrin memiliki cure rate lebih t...

Research paper thumbnail of Scoping Review: Efektivitas Chest X-Ray Brixia Score untuk Menilai Derajat Keparahan COVID-19

Bandung Conference Series: Medical Science

. The use of chest x-rays in Covid-19 pandemic has become an alternative radiological examination... more . The use of chest x-rays in Covid-19 pandemic has become an alternative radiological examination that is extensively carried out, although it is less sensitive, but is widely available and its use is mobile to detect lung abnormalities in Covid-19 patients using the brixia score assessment. The purpose of this study was to determine the effectiveness of chest x-rays using the brixia score to assess the severity of Covid-19. This research was taken by scoping review method with a sample of international scientific articles that meet the eligibility criteria. The databases used in this study are Spingerlink, Sciencedirect, Pubmed, Google scholar, and Proquest with the number of articles obtained as many as 833 articles. The results of the screening of articles that met the inclusion criteria were 275 articles and there were three articles that met the eligibility criteria. The results of the three reviewed articles, one article compared the use of chest x-ray and CT in detecting lesions of Covid-19 patients with the result that chest x-ray had low sensitivity. Two articles compared the brixia score in patients who died and discharged with higher outcomes in patients who died. The conclusion of this study shows that the use of chest x-rays is not effective for detecting early-stage abnormalities and the brixia score is effective for assessing the severity of Covid-19 patients. Abstrak. Penggunaan Chest x-ray di era pandemi Covid-19 menjadi pemeriksaan radiologis alternatif yang banyak dilakukan walaupun kurang sensitif, tetapi tersedia luas dan penggunaannya mobile untuk mendeteksi kelainan paru pada pasien Covid-19 menggunakan penilaian brixia score. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas chest x-ray menggunakan penilaian brixia score untuk menilai keparahan Covid-19. Penelitian ini diambil dengan metode scoping review dengan sampel artikel ilmiah internasional yang memenuhi kriteria kelayakan (eligible). Database yang digunakan pada penelitian ini adalah Spingerlink, Sciencedirect, Pubmed, Google scholar, dan Proquest dengan jumlah artikel yang didapatkan sebanyak 833 artikel. Hasil skrining artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi sebanyak 275 artikel dan artikel yang memenuhi kelayakan terdapat tiga artikel. Hasil dari tiga artikel yang telah di-review, satu artikel membandingkan penggunaan chest x-ray dan CT dalam mendeteksi lesi pasien Covid-19 dengan hasil adalah pemeriksaan chest x-ray mempunyai sensitivitas yang rendah. Dua artikel membandingkan nilai brixia score pada pasien meninggal dan dipulangkan dengan hasil lebih tinggi pada pasien meninggal yaitu 12 poin. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan penggunan chest x-ray tidak efektif untuk mendeteksi kelainan tahap awal dan brixia score efektif untuk menilai derajat keparahan pasien Covid-19.

Research paper thumbnail of Gambaran Usia dan Jenis Kelamin Pasien Tuberkulosis Rifampisin Sensitif Berdasar Atas Tes Cepat Molekuler di RS Al-Islam Kota Bandung Tahun 2018−2019

Bandung Conference Series: Medical Science

. Tuberculosis (TB) is an infectious disease that is still a major cause of health problems and o... more . Tuberculosis (TB) is an infectious disease that is still a major cause of health problems and one of the top ten causes of global mortality. The World Health Organization (WHO) has recommended the diagnosis of tuberculosis patients using the Rapid Molecular Test (Xpert MTB/RIF test), which detect the rifampin resistance (rpoB) gene encoding M. tuberculosis in sputum in approximately two hours and can help diagnose new patients TB can be quickly detected. The objective of this study was to determine the characteristics of rifampin-sensitive. This is was a descriptive study with a cross sectional approach, describing the characteristics of rifampin-sensitive and resistant TB patients based on age and sex. Data in the form of medical records were taken from the clinical pathology lab section of the Al Islam Hospital, Bandung City in 2018–2019. Data collection was carried out in July-August 2021. Total research subjects were 265 people who met the inclusion criteria. The results showed that TB patients with positive rifampin-sensitive Xpert MTB/RIF test had the characteristics of the early adolescent to the ederly age group, the most frequent was adult age group as many as 92 people (34.7%), while female (51.7%) was higher than male. The conclusion of this study that the characteristics of sensitive rifampin TB patients based on Xpert MTB/RIF test at Al Islam Hospital in Bandung City in 2018–2019 were mostly found to be adults and female. Abstrak. Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit menular yang dapat menjadi penyebab utama dalam gangguan kesehatan dan salah satu dari sepuluh penyebab kematian utama di seluruh dunia. World Health Organization (WHO) telah merekomendasikan diagnosis pasien tuberkulosis menggunakan Tes Cepat Molekuler (TCM) dengan Xpert MTB/RIF, alat ini dapat mendeteksi gen pengkode resisten rifampisin (rpoB) M.tuberculosis pada sputum kurang lebih dua jam serta dapat membantu penegakan diagnostik pasien TB yang baru bisa dengan cepat terdeteksi. Tujuan penelitian ini melihat karakteristik usia dan jenis kelamin pasien TB rifampisin sensitif. Rancangan penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional yang menggambarkan karakteristik pasien TB rifampisin sensitif berdasar atas usia dan jenis kelamin. Data berupa rekam medis diambil dari bagian Lab Patologi Klinik Rumah Sakit Al Islam Kota Bandung periode 2018–2019. Pengambilan data dilakukan pada Juli−Agustus 2021. Total subjek penelitian 265 orang yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukan pasien TB dengan hasil TCM positif rifampisin sensitif memiliki karakteristik kelompok usia remaja awal hingga manula, kelompok usia terbanyak adalah dewasa (26−45 tahun) sebanyak 92 orang (34,7%). Jumlah pasien laki-laki dan perempuan hampir sama, tetapi lebih banyak pasien berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak (51,7%). Kesimpulan dari penelitian ini bahwa pasien TB rifampisin sensitif berdasar atas hasil TCM di RS-Al Islam Kota Bandung tahun 2018–2019 paling banyak ditemukan kelompok usia dewasa, berjenis kelamin perempuan.

Research paper thumbnail of Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 Gene Expression as a Prognosis Predictor for COVID-19

INTRODUCTION: Real-time quantitative PCR (RT-qPCR) is the gold standard for detecting severe acut... more INTRODUCTION: Real-time quantitative PCR (RT-qPCR) is the gold standard for detecting severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2), which is specific, sensitive, and simple quantitative. The target of RT-qPCR is to assess the expression level of the SARS-CoV-2 gene through cycle threshold values (CT-value). AIM: The purpose of this study was to analyze the association between the level of SARS-CoV-2 gene expression and the severity of COVID-19 in patients hospitalized. METHOD: This research is an analytic observational study with the cross-sectional method. While the research sample was taken using a consecutive sampling technique from the Medical Records of Sumedang Hospital and Cideres Hospital, West Java, Indonesia, from December 2020 to March 2021. Patient parameters include analysis of age, sex, comorbidity, and disease severity. The severity of the patient is classified based on complaints and oxygen saturation. The expression level of the SARS-CoV-2 N gene and...

Research paper thumbnail of Biji Cempedak (<i>Artocarpus integrifolia</i>) terhadap Aktivitas Fagositosis pada Mencit Jantan Galur <i>Swiss</i>

Global Medical & Health Communication, 2014

Abstrak Berdasarkan data World Health Organization (WHO) tahun 2008, dari 56 juta kematian, 21 ju... more Abstrak Berdasarkan data World Health Organization (WHO) tahun 2008, dari 56 juta kematian, 21 juta kematian diakibatkan penyakit infeksi dan sisanya diakibatkan penyakit noninfeksi. Salah satu hal yang dapat ditingkatkan untuk mencegah penyakit yaitu dengan meningkatkan kemampuan sistem imun sel pejamu. Salah satu obat tradisional yang dapat meningkatkan sistem imun adalah biji cempedak (Artocarpus integrifolia). Tujuan penelitian ini untuk menilai pengaruh ekstrak air biji cempedak terhadap peningkatan aktivitas fagositosis pada mencit jantan galur Swiss. Penelitian dilakukan di Laboratorium Departemen Farmakologi Klinik Unpad dan Laboratorium Biomedik I Fakultas Kedokteran Unisba. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan 24 ekor mencit jantan galur Swiss sebagai subjek penelitian yang dibagi menjadi 6 kelompok. Kelompok I diberi air dan makanan pelet, kelompok II diberi phosphat buffer saline (PBS) sebagai kontrol standar, kelompok III diberi produk imunomodulator s...

Research paper thumbnail of Tutorials or Santri health pocketbooks: Which one is more effective?

Research paper thumbnail of Pemberdayaan Tokoh Masyarakat Dalam Pendampingan Pencegahan Penyakit Reumatik Degeneratif DI Kampung Pereng Desa Pangauban Kecamatan Pacet Kabupaten Bandung

SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan

ABSTRAKHasil survey masyarakat di kampung Pereng, Desa Pangauban Kecamatan Pacet Kabupaten Bandu... more ABSTRAKHasil survey masyarakat di kampung Pereng, Desa Pangauban Kecamatan Pacet Kabupaten Bandung sekitar 70% terdiri dari orang tua yang sering mengeluhkan penyakit degeneratif terutama reumatik, namun jarang berobat ke puskesmas. Kegiatan pengabdian di daerah tersebut bertujuan memberikan solusi permasalahan dengan pendampingan tokoh masyarakat untuk mengenal cara hidup sehat islami sebagai salah satu pencegahan penyakit yang sering dikeluhkan warga. Metode yang dilakukan pada tahapan awal adalah penjaringan kesehatan warga untuk mengetahui jenis penyakit yang paling banyak ditemukan. Tahapan selanjutnya adalah melakukan pendampingan berupa dialog interaktif kepada para tokoh masyarakat sebagai corong kesehatan masyarakat, dan dilakukan pre dan post test untuk menilai pengetahuan tentang penyakit degeneratif. Kegiatan dilakukan di mesjid kampung Pereng, bulan Agustus–Oktober 2022. Hasil penjaringan kepada 135 orang, ditemukan warga berusia >61 tahun sebanyak 106 warga (79%), ...

Research paper thumbnail of KOPIDShield: Safety Partitions as a Novel Approach for Health-Worker's Protection during the Covid-19 Pandemic

KnE Life Sciences

Several tests have been developed for Covid-19 diagnosis. One of these tests is a PCR examination... more Several tests have been developed for Covid-19 diagnosis. One of these tests is a PCR examination with a swab sample. The infection transmission risk to health workers during swab sampling is very high so an adequate protection standard is paramount. A special PPE for Covid-19 specimens’ collection that is safer and can be used for a long time needs to be developed. The study aims to develop a prototype safe facility for collecting Covid-19 specimens with a high level of biosafety standard to prevent infection transmission, ergonomic, and can be used for an extended time. Applied research methods were used to produce a safety partition for Covid-19 specimen collection. The result was a safety partition prototype named KOPIDShield. It is completely impermeable to prevent the transmission of infectious agents from patients to health workers. It is equipped with supporting equipment that allows accurate specimen collection. Keywords: biosafety, Covid-19, health_ worker_protection, pers...

Research paper thumbnail of Gambaran Karakteristik Pasien Limfadenitis Tuberkulosis di Rumah Sakit Al-Islam Bandung Periode Tahun 2016

Prosiding Pendidikan Dokter; Vol 3, No 1, Prosiding Pendidikan Dokter (Agustus, 2017); 517-523, Sep 13, 2019

Abstrak Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tube... more Abstrak Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis complex (MTBC) yang menyerang paru-paru dan berbagai organ. Manifestasi ekstraparu yang paling sering adalah limfadenitis TB yang merupakan proses peradangan pada kelenjar getah bening akibat aktivitas MTBC. Beberapa faktor yang menyebabkan tuberkulosis ekstraparu antara lain faktor sosiodemografis, riwayat kontak dengan pasien tuberkulosis, riwayat imunisasi Bacillus Calmette-Guerin (BCG), dan riwayat tuberkulosis paru atau ektraparu sebelumnya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran karakteristik pasien limfadenitis TB di Rumah Sakit Al-Islam Bandung periode tahun 2016. Penelitian ini merupakan observational descriptive study yang dilakukan pada bulan Maret–Juni tahun 2017 menggunakan total data pasien limfadenitis TB periode tahun 2016 di Rumah Sakit Al-Islam Bandung. Data didapatkan dengan melihat rekam medik sebanyak 49 sampel. Limfadenitis TB paling banyak terjadi pada usia 17–25 tahun (32,7%), didominasi oleh perempuan (69,4%), dan bertempat tinggal di Bandung timur (83,7%). Pemeriksaan BTA biopsi jaringan nodus limfatik menunjukkan hasil negatif (51,0%) pada pasien dengan gejala limfadenitis tuberkulosis. Abstract Tuberculosis (TB) is an infectious disease caused by Mycobacterium tuberculosis (MTBC), which attack lung and various organs. The most common extrapulmonary manifestation is tuberculous lymphadenitis which is an inflammation process of the lymph nodes due to MTBC activity. Several factors cause a person to have extrapulmonary tuberculosis such as socio-demographic factors, contact history with tuberculosis patients, history of Bacillus Calmette-Guerin (BCG) immunization and history of previous intra or extrapulmonary tuberculosis. The purpose of this study is to describe the characteristic of patients with tuberculous lymphadenitis in Al-Islam Hospital in 2016. This Study was an observational descriptive study conduct on March–June 2017, using 49 data of patients with lymphadenitis tuberculosis in 2016 in Al Islam Hospital. The results showed that Tuberculous lymphadenitis occurs mostly on patients age 17–25 years (32.7%), predominantly female (69.4%), and live in East Bandung (83.7%). BTA examination of lymph node tissue biopsy showed negative results (51.0%) in patients with symptoms of tuberculous lymphadenitis.

Research paper thumbnail of Santri health cadre as innovation toward healthy religious boarding schools (pesantren)

Medical Technology and Environmental Health, 2020

Research paper thumbnail of Histopathological and microbiological analyses of an extrapulmonary tuberculosis diagnostic scoring model design

Research paper thumbnail of Correlation between NLR and PLR with the Severity of COVID-19 Inpatients

INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL PATHOLOGY AND MEDICAL LABORATORY

When the COVID-19 outbreak is ongoing, the classification of COVID-19 patients based on the sever... more When the COVID-19 outbreak is ongoing, the classification of COVID-19 patients based on the severity assessment is necessary to optimize the allocation of existing resources and early management interventions to improve prognosis. Neutrophil-to-Lymphocyte Ratio (NLR) and Platelet-to-Lymphocyte Ratio (PLR) are two of the most common, simple, inexpensive, rapid, and widely available tests in all health facilities, which indirectly indicate the inflammatory status of COVID-19 patients. This study aimed to analyze the correlation between NLR and PLR with the severity of COVID-19 inpatients. This cross-sectional study was conducted retrospectively using medical record data of COVID-19 patients hospitalized at Al Islam Hospital, Bandung, from January to March 2021. COVID-19 patients involved in this study were classified into moderate, severe, and critical degrees. Statistical analysis was carried out using ANOVA or Kruskal-Wallis and Spearman with a significant value of p < 0.05. The ...

Research paper thumbnail of Diabetes Melitus sebagai Komorbiditas Utama terhadap Mortalitas Pasien COVID-19

Bandung Conference Series: Medical Science

. Cases of COVID-19 are rapidly increasing and spreading throughout Indonesia and have an impact ... more . Cases of COVID-19 are rapidly increasing and spreading throughout Indonesia and have an impact on the degree of severity and the number of deaths in the population that are affected by the presence of comorbidities. The purpose of this study was to analyze the relationship between comorbidities and mortality in COVID-19 patients. This study uses analytic methods with a cross-sectional research design. Data were obtained from the medical records of inpatients with confirmed COVID-19 at Al-Islam Hospital Bandung for the 2021 period. The statistical test used a univariate data test by looking at the characteristics of COVID-19 patients based on age, sex, and length of stay and using the Chi test -Square to analyze whether there is a relationship between the independent and dependent variables. The number of respondents in this study was 2,047 people, with the most age being ≥60 years (39.5%), male sex (51.3%), with the highest comorbidity diabetes mellitus (41.9%), followed by hypertension (35.7%) and renal disease (12.4%) which have CFR values of 10.1%, 5.9%, and 5.2% respectively. Patients with comorbid diseases have a decreased immune response and the location of ACE-2 receptors is found not only in the respiratory tract but also in other organs such as the pancreas and kidneys. The conclusion shows that there is a relationship between comorbidities and mortality of COVID-19 patients at Al-Islam Hospital Bandung in 2021 with a p-value &lt;0.001 (p &lt;0.05) Abstrak. Kasus COVID-19 dengan cepat meningkat dan menyebar ke seluruh Indonesia serta berdampak pada derajat keparahan dan jumlah kematian populasi yang dipengaruhi oleh adanya komorbiditas. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan komorbiditas dengan mortalitas pasien COVID-19. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Data diperoleh dari rekam medis pasien rawat inap yang terkonfirmasi COVID-19 di Rumah Sakit Al-Islam Bandung Periode 2021. Uji Statistik menggunakan uji data univariat dengan melihat karakteristik pasien COVID-19 berdasarkan usia, jenis kelamin, dan lama rawat inap serta menggunakan uji Chi-Square untuk menganalisis ada tidaknya hubungan antara variable bebas dan terikat. Jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 2.047 orang, dengan usia yang paling banyak ≥60 tahun (39,5%), jenis kelamin laki-laki (51,3%), dengan komorbiditas tertinggi diabetes melitus (41,9%), disusul dengan hipertensi (35,7%) dan renal disease (12,4%) yang memiliki nilai CFR berturut-turut 10,1%, 5,9%, dan 5,2%. Pasien dengan penyakit komorbid berada dalam penurunan respon imun serta lokasi reseptor ACE-2 yang ditemukan tidak hanya di saluran respirasi, tetapi juga didapatkan di organ lain seperti pankreas dan ginjal. Kesimpulan menunjukkan terdapat hubungan komorbiditas dengan mortalitas pasien COVID-19 di RS Al-Islam Bandung tahun 2021 dengan nilai p &lt;0.001 (p&lt;0.05)

Research paper thumbnail of Protective Effect of the T1212C Macrophage Mannose Receptor Gene Polymorphism on Pulmonary Tuberculosis

Global Medical & Health Communication (GMHC)

The interaction between the mannose receptor, which is encoded by the macrophage mannose receptor... more The interaction between the mannose receptor, which is encoded by the macrophage mannose receptor (MMR) gene, and the most virulent antigen (the mannose-capped lipoarabinomannan) cell wall of virulent strains of Mycobacterium tuberculosis trigger an innate and adaptive immune response. It also produces pro and anti-inflammatory cytokines, which play a role in the pathogenesis of tuberculosis (TB) infection. Therefore, MMR gene polymorphism is a risk factor and is associated with the prognosis for active pulmonary TB. This study aimed to determine the correlation between MMR gene polymorphism and active or latent pulmonary tuberculosis. In this phase, MMR gene polymorphism was analyzed using a case-control design consisting of 74 control group subjects (patients with latent TB) and 74 case groups (patients with active pulmonary TB). The subject’s MMR gene DNA sequencing examination. The study was conducted at the Teaching Hospital, Faculty of Medicine, Universitas Padjadjaran Bandun...

Research paper thumbnail of Peran Parameter Trombosit sebagai Biomarker Keparahan dan Prognosis Pasien Coronavirus Disease 2019

Jurnal Riset Kedokteran

Peningkatan risiko mortalitas pasien Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) dengan gejala parah, ser... more Peningkatan risiko mortalitas pasien Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) dengan gejala parah, sering dikaitkan dengan adanya badai sitokin. Badai sitokin dapat menyebabkan kerusakan sel progenitor bone marrow sehingga produksi trombosit berkurang menyebabkan trombositopenia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peran parameter trombosit sebagai indikator potensial menilai derajat klinis pasien COVID-19. Penelitian ini menggunakan metode scoping review. Database yang digunakan yaitu PubMed, SpringerLink, dan ScienceDirect dengan jumlah artikel hasil pencarian sebanyak 788. Jumlah artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi sebanyak 162. Hasil analisis 6 artikel yang di-review, 5 artikel menunjukkan bahwa hitung jumlah trombosit dapat menilai tingkat keparahan dan prognosis pada pasien COVID-19 serta 1 artikel menunjukkan bahwa nilai Mean Platelet Volume tidak berperan sebagai prediktor yang baik untuk tingkat keparahan penyakit COVID-19. Kesimpulan penelitian ini adalah parameter trombosit berperan sebagai biomarker keparahan dan prognosis pasien COVID-19. Hitung jumlah trombosit lebih efektif berperan sebagai biomarker keparahan dan prognosis pasien COVID-19 dibanding dengan Mean Platelet Volume, Plateletcrit, Platelet Distribution Width, dan Platelet Large Cell Ratio.

Research paper thumbnail of Pengembangan bahan ajar bab thaharah kolaborasi dengan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) sebagai upaya pesantren kota Bandung bebas skabies

Lembaga Penelitian dan Pengabdia kepada Masyarakat Universitas Islam Bandung, 2019

Research paper thumbnail of Gambaran Karakteristik dan Faktor Risiko Bayi Lahir Dengan Hiperbilirubinemia di RS Al Islam Periode 2017

Prosiding Pendidikan Dokter, Aug 9, 2018

Abstract. Hyperbilirubinemia is a hemolytic disease of the newborn and the most common cause of n... more Abstract. Hyperbilirubinemia is a hemolytic disease of the newborn and the most common cause of neonatal jaundice. Factors that are thought to increase the risk of newborns include: ABO incompatibility, glucose enzyme deficiency 6 phosphate dehydrogenase (G6PD), low birth weight (LBW), sepsis, gestational age, and prematurity. This study was conducted to determine the description of characteristics and risk factors of infants born with hyperbilirubinemia at Al Islam Hospital period 2017. The research design used is retrospective descriptive observational. The data used secondary data in the form of medical records of patients with hyperbilirubinemia in newborns. Sampling method in this research is Total Population Sampling, with total number of 79 babies, including baby boy as many as 59 babies (74.7%) and 20 infant girls (25.3%.). The majority of newborns with hyperbilirubinemia have a low birth weight (LBW) of 77 infants (97.5%), with 31-36 weeks' gestation as many as 67 infants (84.8%), and 76 (96.2%) of preterm infants. Conclusions of this study were the highest frequency of occurrence of hyperbilirubinemia at 31-36 weeks' gestation, with low birth weight (LBW), and prematurity. Keywords: Hiperbilirubinemia, Low Birth Weight (LBW), Prematurity, Age of Pregnancy Abstrak. Hiperbilirubinemia adalah penyakit hemolitik pada bayi baru lahir dan penyebab tersering dari ikterus neonatorum. Faktor-faktor yang diduga meningkatkan risiko terjadinya pada bayi baru lahir antara lain: inkompabilitas ABO, defisiensi enzim glucose 6 phosphate dehydrogenase (G6PD), Bayi berat lahir rendah (BBLR), sepsis, usia gestasi, dan prematuritas. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran karakteristik dan faktor risiko bayi lahir dengan hiperbilirubinemia di Rumah Sakit Al Islam periode 2017. Rancangan penelitian yang digunakan bersifat retrospektif deskriptif observasional. Data yang digunakan data sekunder berupa rekam medik penderita hiperbilirubinemia pada bayi baru lahir. Cara pengambilan sampel pada penelitian ini berupa Total Population Sampling, dengan jumlah sebanyak 79 bayi, diantaranya bayi laki-laki sebanyak 59 bayi (74.7%) dan bayi perempuan sebanyak 20 bayi (25.3%.). Sebagian besar bayi baru lahir dengan hiperbilirubinemia memiliki karakteristik berat bayi lahir rendah (BBLR) sebanyak 77 bayi ( 97.5%), dengan usia kehamilan 31-36 minggu sebanyak 67 bayi (84.8%), dan prematuritas 76 bayi (96.2%). Simpulan dari penelitian ini yaitu frekuensi tertinggi terjadinya hiperbilirubinemia pada umur kehamilan 31-36 minggu, dengan berat bayi lahir rendah (BBLR), dan prematuritas. Kata Kunci: Hiperbilirubinemia, Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR), Prematuritas, Umur Kehamilan

Research paper thumbnail of Hubungan Usia dan Lingkungan Pasien Tuberkulosis Paru Berdasarkan Hasil Positif dan Negatif Tes Cepat Molekular di RS Al-Islam Bandung Tahun 2018-2019

Bandung Conference Series: Medical Science, 2022

. The infectious disease with the highest mortality caused by the bacterium Mycobacterium tubercu... more . The infectious disease with the highest mortality caused by the bacterium Mycobacterium tuberculosis is Tuberculosis (TB). There are several risk factors that can cause a person to get TB including the environment in which they live, age, and gender. The purpose of this study was to corelation the age and address of TB patients with positive and negative results of the rapid molecular diagnostics (RMD) at AL-Islam Hospital, Bandung. This research was conducted by analytical observation with a cross-sectional approach. The sampling technique used was purposive sampling from medical record data for 2018-2019 with the number of samples that entered the inclusion criteria as many as 253 people. Data analysis using Chi-square test. The results showed that there were 122 positive pulmonary TB patients (48.2%) and 131 negative patients (51.8%). Based on the positive age, the productive age was 99 people (39.1%) and based on the positive environment was the dense environment as many as 117 people (46.2%). The results of the bivariate statistical test showed that there was a relationship between productive age and the incidence of TB because many of these ages did things outside, but with the environment there was no relationship because apart from density there was another risk factor, namely humidity. Abstrak. Penyakit infeksi yang menular dengan kematian paling tinggi yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis adalah penyakit Tuberkulosis (TB). Terdapat beberapa faktor risiko yang bisa menyebabkan seseorang terkena TB diantaranya adalah lingkungan tempat tinggal, usia, dan jenis kelamin. Tujuan penelitian ini adalah menghubungkan bagaimana usia, dan alamat pasien TB dengan hasil positif dan negatif Tes Cepat Molekular (TCM) di RS AL-Islam Bandung. Penelitian ini dilakukan secara observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling dari data rekam medis tahun 2018-2019 dengan jumlah sampel yang masuk dalam kriteria inklusi sebanyak 253 orang. Analisis data menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian didapatkan bahwa pasien TB Paru yang positif 122 orang (48,2%) dan negatif 131 orang (51,8%). Berdasarkan usia yang lebih banyak yang positif adalah usia produktif sebanyak 99 orang (39,1%) dan berdasarkan lingkungan yang positif adalah lingkungan padat sebanyak 117 orang (46,2%). Hasil uji statistic bivariat menunjukkan terdapat hubungan antara usia produktif dengan kejadian TB dikarenakan banyak usia tersebut melakukan hal diluar, namun dengan lingkungan tidak terdapat hubungan dikarenakan selain kepadatan terdapat faktor risiko lain yaitu kelembapan.

Research paper thumbnail of Is there a correlation between patients’ knowledge and attitudes about tuberculosis?

Medical Technology and Environmental Health, 2020

Research paper thumbnail of Gambaran Hasil Pemeriksaan Basil Tahan Asam Positif dari Blok Parafin Jaringan Payudara dan Karakteristik Pasiennya

Abstrak Tuberkulosis (TB) payudara merupakan penyakit yang jarang ditemukan, namun insidensi peny... more Abstrak Tuberkulosis (TB) payudara merupakan penyakit yang jarang ditemukan, namun insidensi penyakit ini meningkat pada negara berkembang dengan angka kejadian TB yang tinggi seperti Indonesia dan sering sulit dibedakan dengan infeksi dan keganasan payudara lainnya. Penegakkan diagnosis TB payudara menggunakan pemeriksaan bakteri tahan asam (BTA) dari blok parafin jaringan payudara selain pemeriksaan histopatologis masih belum banyak dilakukan. Tujuan penelitian mengetahui gambaran karakteristik pasien dengan BTA positif dari blok parafin jaringan payudara. Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan teknik pengambilan data total sampling dari data rekam medis hasil pemeriksaan BTA blok parafin jaringan payudara periode 2015–2017 di Laboratorium RS Al-Islam Bandung. Total data yang sesuai kriteria inklusi sebanyak 37 sampel. Sampel yang dilakukan pemeriksaan BTA jaringan adalah berusia 16–45 tahun dan terbanyak pada usia 26–35 tahun 27 (73%), dengan alamat d...

Research paper thumbnail of Perbandingan Cure Rate Obat-obat Antiskabies di Formularium Nasional dengan Non Formularium Nasional

Cermin Dunia Kedokteran

Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei var hominis. Di Indon... more Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei var hominis. Di Indonesia, skabies menduduki urutan ketiga dari 12 penyakit kulit tersering. Di antara sebelas faktor yang bisa memengaruhi prevalensi skabies di komunitas, salah satunya adalah kegagalan pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan cure rate obat-obat antiskabies di Formularium Nasional, yaitu Permethrin dan Salep 2–4 dengan Non Formularium Nasional seperti Benzyl Benzoate, Ivermectin, Gamma Benzene Hexachloride, Crotamiton, dan Tinospora cordifolia. Metode penelitian ini adalah scoping review dari September 2020–Desember 2020. Pencarian sistematis melalui database elektronik PubMed, Science Direct, Springer Link, Google Scholar, dan Cochrane sesuai kriteria inklusi dan eksklusi; skrining menggunakan kriteria PICOS (Pasien, Intervention, Comparison, Outcome, dan Study). Hasil pencarian adalah 15 artikel; 11 artikel menunjukkan bahwa Permethrin memiliki cure rate lebih t...

Research paper thumbnail of Scoping Review: Efektivitas Chest X-Ray Brixia Score untuk Menilai Derajat Keparahan COVID-19

Bandung Conference Series: Medical Science

. The use of chest x-rays in Covid-19 pandemic has become an alternative radiological examination... more . The use of chest x-rays in Covid-19 pandemic has become an alternative radiological examination that is extensively carried out, although it is less sensitive, but is widely available and its use is mobile to detect lung abnormalities in Covid-19 patients using the brixia score assessment. The purpose of this study was to determine the effectiveness of chest x-rays using the brixia score to assess the severity of Covid-19. This research was taken by scoping review method with a sample of international scientific articles that meet the eligibility criteria. The databases used in this study are Spingerlink, Sciencedirect, Pubmed, Google scholar, and Proquest with the number of articles obtained as many as 833 articles. The results of the screening of articles that met the inclusion criteria were 275 articles and there were three articles that met the eligibility criteria. The results of the three reviewed articles, one article compared the use of chest x-ray and CT in detecting lesions of Covid-19 patients with the result that chest x-ray had low sensitivity. Two articles compared the brixia score in patients who died and discharged with higher outcomes in patients who died. The conclusion of this study shows that the use of chest x-rays is not effective for detecting early-stage abnormalities and the brixia score is effective for assessing the severity of Covid-19 patients. Abstrak. Penggunaan Chest x-ray di era pandemi Covid-19 menjadi pemeriksaan radiologis alternatif yang banyak dilakukan walaupun kurang sensitif, tetapi tersedia luas dan penggunaannya mobile untuk mendeteksi kelainan paru pada pasien Covid-19 menggunakan penilaian brixia score. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas chest x-ray menggunakan penilaian brixia score untuk menilai keparahan Covid-19. Penelitian ini diambil dengan metode scoping review dengan sampel artikel ilmiah internasional yang memenuhi kriteria kelayakan (eligible). Database yang digunakan pada penelitian ini adalah Spingerlink, Sciencedirect, Pubmed, Google scholar, dan Proquest dengan jumlah artikel yang didapatkan sebanyak 833 artikel. Hasil skrining artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi sebanyak 275 artikel dan artikel yang memenuhi kelayakan terdapat tiga artikel. Hasil dari tiga artikel yang telah di-review, satu artikel membandingkan penggunaan chest x-ray dan CT dalam mendeteksi lesi pasien Covid-19 dengan hasil adalah pemeriksaan chest x-ray mempunyai sensitivitas yang rendah. Dua artikel membandingkan nilai brixia score pada pasien meninggal dan dipulangkan dengan hasil lebih tinggi pada pasien meninggal yaitu 12 poin. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan penggunan chest x-ray tidak efektif untuk mendeteksi kelainan tahap awal dan brixia score efektif untuk menilai derajat keparahan pasien Covid-19.

Research paper thumbnail of Gambaran Usia dan Jenis Kelamin Pasien Tuberkulosis Rifampisin Sensitif Berdasar Atas Tes Cepat Molekuler di RS Al-Islam Kota Bandung Tahun 2018−2019

Bandung Conference Series: Medical Science

. Tuberculosis (TB) is an infectious disease that is still a major cause of health problems and o... more . Tuberculosis (TB) is an infectious disease that is still a major cause of health problems and one of the top ten causes of global mortality. The World Health Organization (WHO) has recommended the diagnosis of tuberculosis patients using the Rapid Molecular Test (Xpert MTB/RIF test), which detect the rifampin resistance (rpoB) gene encoding M. tuberculosis in sputum in approximately two hours and can help diagnose new patients TB can be quickly detected. The objective of this study was to determine the characteristics of rifampin-sensitive. This is was a descriptive study with a cross sectional approach, describing the characteristics of rifampin-sensitive and resistant TB patients based on age and sex. Data in the form of medical records were taken from the clinical pathology lab section of the Al Islam Hospital, Bandung City in 2018–2019. Data collection was carried out in July-August 2021. Total research subjects were 265 people who met the inclusion criteria. The results showed that TB patients with positive rifampin-sensitive Xpert MTB/RIF test had the characteristics of the early adolescent to the ederly age group, the most frequent was adult age group as many as 92 people (34.7%), while female (51.7%) was higher than male. The conclusion of this study that the characteristics of sensitive rifampin TB patients based on Xpert MTB/RIF test at Al Islam Hospital in Bandung City in 2018–2019 were mostly found to be adults and female. Abstrak. Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit menular yang dapat menjadi penyebab utama dalam gangguan kesehatan dan salah satu dari sepuluh penyebab kematian utama di seluruh dunia. World Health Organization (WHO) telah merekomendasikan diagnosis pasien tuberkulosis menggunakan Tes Cepat Molekuler (TCM) dengan Xpert MTB/RIF, alat ini dapat mendeteksi gen pengkode resisten rifampisin (rpoB) M.tuberculosis pada sputum kurang lebih dua jam serta dapat membantu penegakan diagnostik pasien TB yang baru bisa dengan cepat terdeteksi. Tujuan penelitian ini melihat karakteristik usia dan jenis kelamin pasien TB rifampisin sensitif. Rancangan penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional yang menggambarkan karakteristik pasien TB rifampisin sensitif berdasar atas usia dan jenis kelamin. Data berupa rekam medis diambil dari bagian Lab Patologi Klinik Rumah Sakit Al Islam Kota Bandung periode 2018–2019. Pengambilan data dilakukan pada Juli−Agustus 2021. Total subjek penelitian 265 orang yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukan pasien TB dengan hasil TCM positif rifampisin sensitif memiliki karakteristik kelompok usia remaja awal hingga manula, kelompok usia terbanyak adalah dewasa (26−45 tahun) sebanyak 92 orang (34,7%). Jumlah pasien laki-laki dan perempuan hampir sama, tetapi lebih banyak pasien berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak (51,7%). Kesimpulan dari penelitian ini bahwa pasien TB rifampisin sensitif berdasar atas hasil TCM di RS-Al Islam Kota Bandung tahun 2018–2019 paling banyak ditemukan kelompok usia dewasa, berjenis kelamin perempuan.

Research paper thumbnail of Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 Gene Expression as a Prognosis Predictor for COVID-19

INTRODUCTION: Real-time quantitative PCR (RT-qPCR) is the gold standard for detecting severe acut... more INTRODUCTION: Real-time quantitative PCR (RT-qPCR) is the gold standard for detecting severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2), which is specific, sensitive, and simple quantitative. The target of RT-qPCR is to assess the expression level of the SARS-CoV-2 gene through cycle threshold values (CT-value). AIM: The purpose of this study was to analyze the association between the level of SARS-CoV-2 gene expression and the severity of COVID-19 in patients hospitalized. METHOD: This research is an analytic observational study with the cross-sectional method. While the research sample was taken using a consecutive sampling technique from the Medical Records of Sumedang Hospital and Cideres Hospital, West Java, Indonesia, from December 2020 to March 2021. Patient parameters include analysis of age, sex, comorbidity, and disease severity. The severity of the patient is classified based on complaints and oxygen saturation. The expression level of the SARS-CoV-2 N gene and...

Research paper thumbnail of Biji Cempedak (<i>Artocarpus integrifolia</i>) terhadap Aktivitas Fagositosis pada Mencit Jantan Galur <i>Swiss</i>

Global Medical & Health Communication, 2014

Abstrak Berdasarkan data World Health Organization (WHO) tahun 2008, dari 56 juta kematian, 21 ju... more Abstrak Berdasarkan data World Health Organization (WHO) tahun 2008, dari 56 juta kematian, 21 juta kematian diakibatkan penyakit infeksi dan sisanya diakibatkan penyakit noninfeksi. Salah satu hal yang dapat ditingkatkan untuk mencegah penyakit yaitu dengan meningkatkan kemampuan sistem imun sel pejamu. Salah satu obat tradisional yang dapat meningkatkan sistem imun adalah biji cempedak (Artocarpus integrifolia). Tujuan penelitian ini untuk menilai pengaruh ekstrak air biji cempedak terhadap peningkatan aktivitas fagositosis pada mencit jantan galur Swiss. Penelitian dilakukan di Laboratorium Departemen Farmakologi Klinik Unpad dan Laboratorium Biomedik I Fakultas Kedokteran Unisba. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan 24 ekor mencit jantan galur Swiss sebagai subjek penelitian yang dibagi menjadi 6 kelompok. Kelompok I diberi air dan makanan pelet, kelompok II diberi phosphat buffer saline (PBS) sebagai kontrol standar, kelompok III diberi produk imunomodulator s...

Research paper thumbnail of Tutorials or Santri health pocketbooks: Which one is more effective?