Vetria Merdiyana - Academia.edu (original) (raw)
Uploads
Papers by Vetria Merdiyana
Abstrak Pendahuluan: Avulsi merupakan dental emergency yang sering terjadi. Insidensi avulsi gigi... more Abstrak Pendahuluan: Avulsi merupakan dental emergency yang sering terjadi. Insidensi avulsi gigi sebanyak 0,5-6,2% dan sering terjadi pada umur 7-10 tahun. Avulsi pada gigi desidui tidak perlu di replantasi, namun pada gigi permanen maupun permanen muda gigi yang avulsi segera di replantasi. Gigi avulsi sebaiknya diletakkan pada media penyimpanan sebelum dilakukan replantasi. Manajemen anak yang baik perlu dimiliki seorang dokter gigi dalam menangani kasus ini. Jurnal ini bertujuan untuk menambah wawasan mengenai penatalaksanaan dental emergency pada gigi avulsi. Laporan kasus: Seorang anak laki-laki 9 tahun mengalami kecelakaan 24 jam yang lalu sehingga gigi 11 avulsi. Gigi tersebut direndam dalam media susu. Perawatan endodontik ekstraoral dilakukan sebelum replantasi kemudian gigi displinting. Pasien diberi obat dan dilakukan edukasi. Kontrol dilakukan untuk pelepasan splinting. Satu tahun kemudian terdapat keluhan gigi 11 infraklusi dan resorbsi akar. Dokter gigi melakukan ekstraksi lalu membuatkan gigi tiruan. Pembahasan: Gigi avulsi sebaiknya diletakkan pada media penyimpanan seperti saliva, HBSS, susu dan salin. Golden periode gigi avulsi yaitu 2 jam dari gigi tersebut lepas. Golden periode menentukan keberhasilan replantasi. Keberhasilan juga ditentukan dari kooperatifnya seorang pasien dengan manajemen anak yang baik. Kesimpulan: Keberhasilan penatalaksanaan gigi avulsi di pengaruhi oleh golden periode, media penyimpanan, kooperatif pasien dan kontrol. Kata Kunci: dental emergency, gigi avulsi, manajemen, luka trauma, replantasi Pendahuluan Dental emergency yang terjadi pada keadaan sehari-hari banyak macamnya. Salah satunya yaitu mengalami trauma akibat jatuh. Trauma akibat jatuh sering menyebabkan gigi avulsi. Avulsi gigi adalah salah satu contoh dental emergency yang sering terjadi pada anak berumur 7-10 tahun. Avulsi gigi yaitu suatu kondisi gigi yang lepas dari soketnya, untuk mengembalikan gigi ke dalam soket dibutuhkan bantuan dokter gigi untuk melakukan perawatan replantasi. Prevalensi terjadinya avulsi gigi sebanyak 0,5-6,2 % terhadap dental traumatic injury. 1 Gigi yang sering mengalami avulsi adalah gigi insisiv sentral maksila. 2 Insidensi terjadinya gigi avulsi pada gigi permanen muda 1-16 % sedangkan gigi avulsi pada gigi desidui terjadi 7-13 % di usia sekolah. 3 Prevalensi menurut jenis kelamin, avulsi gigi pada laki-laki lebih sering terjadi dibanding perempuan dengan rasio 3:1. 4 Pada usia 7-10 tahun merupakan rentan usia yang sering terjadinya avulsi. Gigi pada usia tersebut kondisi akar pada gigi permanen belum sepenuhnya matur, struktur jaringan periodontal masih longgar dan hubungan akar dengan tulang alveolar masih lemah, serta tulang alveolar relatif lunak. Saat terjadi avulsi pada gigi desidui tidak perlu direplantasi, tapi gigi permanen muda pada anak-anak dapat direplantasi dengan tingkat keberhasilan yang baik, gigi harus dalam keadaan bersih dan moist serta di rendam pada media salin atau susu. Replantasi harus dilakukan sesegera mungkin dan displinting. 5 Saat dilakukan replantasi, gigi yang avulsi seharusnya diletakkan dalam media yang seharusnya. Media-media yang disarankan agar gigi avulsi tetap dalam keadaan baik yaitu saliva 6 , Hank's Balanced Salt Solution (HBSS) 7 , susu 8 dan salin isotonik 9. Media-media tersebut sangat membantu gigi avulsi untuk tidak rusak. Replantasi yang dilakukan akan sangat sulit bila pasien tidak kooperatif. Anak yang mengalami trauma akan sulit untuk duduk diam ataupun akan sering menangis, sehingga diperlukan manajemen anak yang baik. 10
Pendahuluan: Avulsi merupakan dental emergency yang sering terjadi. Insidensi avulsi gigi sebanya... more Pendahuluan: Avulsi merupakan dental emergency yang sering terjadi. Insidensi avulsi gigi sebanyak 0,5-6,2% dan sering terjadi pada umur 7-10 tahun. Avulsi pada gigi desidui tidak perlu di replantasi, namun pada gigi permanen maupun permanen muda gigi yang avulsi segera di replantasi. Gigi avulsi sebaiknya diletakkan pada media penyimpanan sebelum dilakukan replantasi. Manajemen anak yang baik perlu dimiliki seorang dokter gigi dalam menangani kasus ini. Jurnal ini bertujuan untuk menambah wawasan mengenai penatalaksanaan dental emergency pada gigi avulsi. Laporan kasus: Seorang anak laki-laki 9 tahun mengalami kecelakaan 24 jam yang lalu sehingga gigi 11 avulsi. Gigi tersebut direndam dalam media susu. Perawatan endodontik ekstraoral dilakukan sebelum replantasi kemudian gigi displinting. Pasien diberi obat dan dilakukan edukasi. Kontrol dilakukan untuk pelepasan splinting. Satu tahun kemudian terdapat keluhan gigi 11 infraklusi dan resorbsi akar. Dokter gigi melakukan ekstraksi lalu membuatkan gigi tiruan. Pembahasan: Gigi avulsi sebaiknya diletakkan pada media penyimpanan seperti saliva, HBSS, susu dan salin. Golden periode gigi avulsi yaitu 2 jam dari gigi tersebut lepas. Golden periode menentukan keberhasilan replantasi. Keberhasilan juga ditentukan dari kooperatifnya seorang pasien dengan manajemen anak yang baik. Kesimpulan: Keberhasilan penatalaksanaan gigi avulsi di pengaruhi oleh golden periode, media penyimpanan, kooperatif pasien dan kontrol. Kata Kunci: dental emergency, gigi avulsi, manajemen, luka trauma, replantasi
Pendahuluan: Avulsi merupakan dental emergency yang sering terjadi. Insidensi avulsi gigi sebanya... more Pendahuluan: Avulsi merupakan dental emergency yang sering terjadi. Insidensi avulsi gigi sebanyak 0,5-6,2% dan sering terjadi pada umur 7-10 tahun. Avulsi pada gigi desidui tidak perlu di replantasi, namun pada gigi permanen maupun permanen muda gigi yang avulsi segera di replantasi. Gigi avulsi sebaiknya diletakkan pada media penyimpanan sebelum dilakukan replantasi. Manajemen anak yang baik perlu dimiliki seorang dokter gigi dalam menangani kasus ini. Jurnal ini bertujuan untuk menambah wawasan mengenai penatalaksanaan dental emergency pada gigi avulsi. Laporan kasus: Seorang anak laki-laki 9 tahun mengalami kecelakaan 24 jam yang lalu sehingga gigi 11 avulsi. Gigi tersebut direndam dalam media susu. Perawatan endodontik ekstraoral dilakukan sebelum replantasi kemudian gigi displinting. Pasien diberi obat dan dilakukan edukasi. Kontrol dilakukan untuk pelepasan splinting. Satu tahun kemudian terdapat keluhan gigi 11 infraklusi dan resorbsi akar. Dokter gigi melakukan ekstraksi lalu membuatkan gigi tiruan. Pembahasan: Gigi avulsi sebaiknya diletakkan pada media penyimpanan seperti saliva, HBSS, susu dan salin. Golden periode gigi avulsi yaitu 2 jam dari gigi tersebut lepas. Golden periode menentukan keberhasilan replantasi. Keberhasilan juga ditentukan dari kooperatifnya seorang pasien dengan manajemen anak yang baik. Kesimpulan: Keberhasilan penatalaksanaan gigi avulsi di pengaruhi oleh golden periode, media penyimpanan, kooperatif pasien dan kontrol. Kata Kunci: dental emergency, gigi avulsi, manajemen, luka trauma, replantasi
Suksesnya seseorang tidak hanya dengan mendapatkan nilai yang bagus dalam ujian, namun orang yang... more Suksesnya seseorang tidak hanya dengan mendapatkan nilai yang bagus dalam ujian, namun orang yang sukses juga adalah orang yang mampu berkomunikasi dengan baik dengan orang lain sehingga secara tidak langsung kita sedang melakukan “building relationship”. Dengan berkomunikasi kita bisa menyampaikan maksud dan tujuan kita kepada lawan bicara kita.
Air adalah komponen yang sangat diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup. Oleh karena it... more Air adalah komponen yang sangat diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup. Oleh karena itu, bumi kita dua pertiga bagiannya terdiri dari air. Air sangat penting dalam menjaga kesehatan tubuh. Hampir semua sel memerlukan air agar bisa berfungsi dengan benar dan pada dasarnya, semua proses metabolisme memerlukan air. Sekitar 55-75% tubuh manusia tersusun dari air. Selain itu, tubuh kehilangan sekitar 8 gelas air sehari melalui keringat, proses pernapasan dan buang air. Karena itu, untuk menjaga agar tubuh tetap berfungsi dengan benar, kita harus tetap mengisi kembali air yang hilang. Lalu, air yang seperti apakah yang sehat dan layak di minum? Di tambah lagi seringnya bermunculan masalah-masalah yang berkaitan tentang air. Seperti halnya krisis air, kurangnya air bersih, pencemaran air, dan lain-lain.
Saliva merupakan hasil sekret kelenjar yang penting bagi tubuh. Saliva terdiri dari 99,5 % H2O se... more Saliva merupakan hasil sekret kelenjar yang penting bagi tubuh. Saliva terdiri dari 99,5 % H2O serta 0,5 % protein, glikoprotein dan elektrolit. Protein yang terpenting dari saliva yaitu amilase, mukus, dan lisozim yang berperan penting dalam fungsi saliva. Air liur (saliva) mempermudah proses penelanan dengan membasahi partikel-partikel makanan, sehingga mereka saling menyatu serta dapat menghasilkan pelumasan karena adanya mukus yang kental dan licin.
Conference Presentations by Vetria Merdiyana
Renal diseases adalah suatu penyakit dimana fungsi ginjal mengalami penurunan, sehingga tidak lag... more Renal diseases adalah suatu penyakit dimana fungsi ginjal mengalami penurunan, sehingga tidak lagi mampu bekerja dalam hal penyaringan pembuangan elektrolit tubuh serta menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia dalam tubuh. Bila ginjal mengalami gangguan pada fungsinya, nefron yang masih utuh akan mempertahankan kerja filtrasi glomerolus agar tetap normal. Hal ini menyebabkan nefron harus bekerja melebihi kapasitasnya, akibatnya timbul kerusakan yang memperberat penurunan fungsi ginjal.
Disusun Oleh Kelompok A:
Lia Agustina A., Maya Gusman, Dinar A., Devia Annisa H., Aditya Priagung P., Inda Yulia W., Vetria M., Jatmiko Yudo N., Dwi Sartika, Rizka Andy Nugroho
Abstrak Pendahuluan: Avulsi merupakan dental emergency yang sering terjadi. Insidensi avulsi gigi... more Abstrak Pendahuluan: Avulsi merupakan dental emergency yang sering terjadi. Insidensi avulsi gigi sebanyak 0,5-6,2% dan sering terjadi pada umur 7-10 tahun. Avulsi pada gigi desidui tidak perlu di replantasi, namun pada gigi permanen maupun permanen muda gigi yang avulsi segera di replantasi. Gigi avulsi sebaiknya diletakkan pada media penyimpanan sebelum dilakukan replantasi. Manajemen anak yang baik perlu dimiliki seorang dokter gigi dalam menangani kasus ini. Jurnal ini bertujuan untuk menambah wawasan mengenai penatalaksanaan dental emergency pada gigi avulsi. Laporan kasus: Seorang anak laki-laki 9 tahun mengalami kecelakaan 24 jam yang lalu sehingga gigi 11 avulsi. Gigi tersebut direndam dalam media susu. Perawatan endodontik ekstraoral dilakukan sebelum replantasi kemudian gigi displinting. Pasien diberi obat dan dilakukan edukasi. Kontrol dilakukan untuk pelepasan splinting. Satu tahun kemudian terdapat keluhan gigi 11 infraklusi dan resorbsi akar. Dokter gigi melakukan ekstraksi lalu membuatkan gigi tiruan. Pembahasan: Gigi avulsi sebaiknya diletakkan pada media penyimpanan seperti saliva, HBSS, susu dan salin. Golden periode gigi avulsi yaitu 2 jam dari gigi tersebut lepas. Golden periode menentukan keberhasilan replantasi. Keberhasilan juga ditentukan dari kooperatifnya seorang pasien dengan manajemen anak yang baik. Kesimpulan: Keberhasilan penatalaksanaan gigi avulsi di pengaruhi oleh golden periode, media penyimpanan, kooperatif pasien dan kontrol. Kata Kunci: dental emergency, gigi avulsi, manajemen, luka trauma, replantasi Pendahuluan Dental emergency yang terjadi pada keadaan sehari-hari banyak macamnya. Salah satunya yaitu mengalami trauma akibat jatuh. Trauma akibat jatuh sering menyebabkan gigi avulsi. Avulsi gigi adalah salah satu contoh dental emergency yang sering terjadi pada anak berumur 7-10 tahun. Avulsi gigi yaitu suatu kondisi gigi yang lepas dari soketnya, untuk mengembalikan gigi ke dalam soket dibutuhkan bantuan dokter gigi untuk melakukan perawatan replantasi. Prevalensi terjadinya avulsi gigi sebanyak 0,5-6,2 % terhadap dental traumatic injury. 1 Gigi yang sering mengalami avulsi adalah gigi insisiv sentral maksila. 2 Insidensi terjadinya gigi avulsi pada gigi permanen muda 1-16 % sedangkan gigi avulsi pada gigi desidui terjadi 7-13 % di usia sekolah. 3 Prevalensi menurut jenis kelamin, avulsi gigi pada laki-laki lebih sering terjadi dibanding perempuan dengan rasio 3:1. 4 Pada usia 7-10 tahun merupakan rentan usia yang sering terjadinya avulsi. Gigi pada usia tersebut kondisi akar pada gigi permanen belum sepenuhnya matur, struktur jaringan periodontal masih longgar dan hubungan akar dengan tulang alveolar masih lemah, serta tulang alveolar relatif lunak. Saat terjadi avulsi pada gigi desidui tidak perlu direplantasi, tapi gigi permanen muda pada anak-anak dapat direplantasi dengan tingkat keberhasilan yang baik, gigi harus dalam keadaan bersih dan moist serta di rendam pada media salin atau susu. Replantasi harus dilakukan sesegera mungkin dan displinting. 5 Saat dilakukan replantasi, gigi yang avulsi seharusnya diletakkan dalam media yang seharusnya. Media-media yang disarankan agar gigi avulsi tetap dalam keadaan baik yaitu saliva 6 , Hank's Balanced Salt Solution (HBSS) 7 , susu 8 dan salin isotonik 9. Media-media tersebut sangat membantu gigi avulsi untuk tidak rusak. Replantasi yang dilakukan akan sangat sulit bila pasien tidak kooperatif. Anak yang mengalami trauma akan sulit untuk duduk diam ataupun akan sering menangis, sehingga diperlukan manajemen anak yang baik. 10
Pendahuluan: Avulsi merupakan dental emergency yang sering terjadi. Insidensi avulsi gigi sebanya... more Pendahuluan: Avulsi merupakan dental emergency yang sering terjadi. Insidensi avulsi gigi sebanyak 0,5-6,2% dan sering terjadi pada umur 7-10 tahun. Avulsi pada gigi desidui tidak perlu di replantasi, namun pada gigi permanen maupun permanen muda gigi yang avulsi segera di replantasi. Gigi avulsi sebaiknya diletakkan pada media penyimpanan sebelum dilakukan replantasi. Manajemen anak yang baik perlu dimiliki seorang dokter gigi dalam menangani kasus ini. Jurnal ini bertujuan untuk menambah wawasan mengenai penatalaksanaan dental emergency pada gigi avulsi. Laporan kasus: Seorang anak laki-laki 9 tahun mengalami kecelakaan 24 jam yang lalu sehingga gigi 11 avulsi. Gigi tersebut direndam dalam media susu. Perawatan endodontik ekstraoral dilakukan sebelum replantasi kemudian gigi displinting. Pasien diberi obat dan dilakukan edukasi. Kontrol dilakukan untuk pelepasan splinting. Satu tahun kemudian terdapat keluhan gigi 11 infraklusi dan resorbsi akar. Dokter gigi melakukan ekstraksi lalu membuatkan gigi tiruan. Pembahasan: Gigi avulsi sebaiknya diletakkan pada media penyimpanan seperti saliva, HBSS, susu dan salin. Golden periode gigi avulsi yaitu 2 jam dari gigi tersebut lepas. Golden periode menentukan keberhasilan replantasi. Keberhasilan juga ditentukan dari kooperatifnya seorang pasien dengan manajemen anak yang baik. Kesimpulan: Keberhasilan penatalaksanaan gigi avulsi di pengaruhi oleh golden periode, media penyimpanan, kooperatif pasien dan kontrol. Kata Kunci: dental emergency, gigi avulsi, manajemen, luka trauma, replantasi
Pendahuluan: Avulsi merupakan dental emergency yang sering terjadi. Insidensi avulsi gigi sebanya... more Pendahuluan: Avulsi merupakan dental emergency yang sering terjadi. Insidensi avulsi gigi sebanyak 0,5-6,2% dan sering terjadi pada umur 7-10 tahun. Avulsi pada gigi desidui tidak perlu di replantasi, namun pada gigi permanen maupun permanen muda gigi yang avulsi segera di replantasi. Gigi avulsi sebaiknya diletakkan pada media penyimpanan sebelum dilakukan replantasi. Manajemen anak yang baik perlu dimiliki seorang dokter gigi dalam menangani kasus ini. Jurnal ini bertujuan untuk menambah wawasan mengenai penatalaksanaan dental emergency pada gigi avulsi. Laporan kasus: Seorang anak laki-laki 9 tahun mengalami kecelakaan 24 jam yang lalu sehingga gigi 11 avulsi. Gigi tersebut direndam dalam media susu. Perawatan endodontik ekstraoral dilakukan sebelum replantasi kemudian gigi displinting. Pasien diberi obat dan dilakukan edukasi. Kontrol dilakukan untuk pelepasan splinting. Satu tahun kemudian terdapat keluhan gigi 11 infraklusi dan resorbsi akar. Dokter gigi melakukan ekstraksi lalu membuatkan gigi tiruan. Pembahasan: Gigi avulsi sebaiknya diletakkan pada media penyimpanan seperti saliva, HBSS, susu dan salin. Golden periode gigi avulsi yaitu 2 jam dari gigi tersebut lepas. Golden periode menentukan keberhasilan replantasi. Keberhasilan juga ditentukan dari kooperatifnya seorang pasien dengan manajemen anak yang baik. Kesimpulan: Keberhasilan penatalaksanaan gigi avulsi di pengaruhi oleh golden periode, media penyimpanan, kooperatif pasien dan kontrol. Kata Kunci: dental emergency, gigi avulsi, manajemen, luka trauma, replantasi
Suksesnya seseorang tidak hanya dengan mendapatkan nilai yang bagus dalam ujian, namun orang yang... more Suksesnya seseorang tidak hanya dengan mendapatkan nilai yang bagus dalam ujian, namun orang yang sukses juga adalah orang yang mampu berkomunikasi dengan baik dengan orang lain sehingga secara tidak langsung kita sedang melakukan “building relationship”. Dengan berkomunikasi kita bisa menyampaikan maksud dan tujuan kita kepada lawan bicara kita.
Air adalah komponen yang sangat diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup. Oleh karena it... more Air adalah komponen yang sangat diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup. Oleh karena itu, bumi kita dua pertiga bagiannya terdiri dari air. Air sangat penting dalam menjaga kesehatan tubuh. Hampir semua sel memerlukan air agar bisa berfungsi dengan benar dan pada dasarnya, semua proses metabolisme memerlukan air. Sekitar 55-75% tubuh manusia tersusun dari air. Selain itu, tubuh kehilangan sekitar 8 gelas air sehari melalui keringat, proses pernapasan dan buang air. Karena itu, untuk menjaga agar tubuh tetap berfungsi dengan benar, kita harus tetap mengisi kembali air yang hilang. Lalu, air yang seperti apakah yang sehat dan layak di minum? Di tambah lagi seringnya bermunculan masalah-masalah yang berkaitan tentang air. Seperti halnya krisis air, kurangnya air bersih, pencemaran air, dan lain-lain.
Saliva merupakan hasil sekret kelenjar yang penting bagi tubuh. Saliva terdiri dari 99,5 % H2O se... more Saliva merupakan hasil sekret kelenjar yang penting bagi tubuh. Saliva terdiri dari 99,5 % H2O serta 0,5 % protein, glikoprotein dan elektrolit. Protein yang terpenting dari saliva yaitu amilase, mukus, dan lisozim yang berperan penting dalam fungsi saliva. Air liur (saliva) mempermudah proses penelanan dengan membasahi partikel-partikel makanan, sehingga mereka saling menyatu serta dapat menghasilkan pelumasan karena adanya mukus yang kental dan licin.
Renal diseases adalah suatu penyakit dimana fungsi ginjal mengalami penurunan, sehingga tidak lag... more Renal diseases adalah suatu penyakit dimana fungsi ginjal mengalami penurunan, sehingga tidak lagi mampu bekerja dalam hal penyaringan pembuangan elektrolit tubuh serta menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia dalam tubuh. Bila ginjal mengalami gangguan pada fungsinya, nefron yang masih utuh akan mempertahankan kerja filtrasi glomerolus agar tetap normal. Hal ini menyebabkan nefron harus bekerja melebihi kapasitasnya, akibatnya timbul kerusakan yang memperberat penurunan fungsi ginjal.
Disusun Oleh Kelompok A:
Lia Agustina A., Maya Gusman, Dinar A., Devia Annisa H., Aditya Priagung P., Inda Yulia W., Vetria M., Jatmiko Yudo N., Dwi Sartika, Rizka Andy Nugroho