Wahyu Purwiyastuti - Academia.edu (original) (raw)
Uploads
Papers by Wahyu Purwiyastuti
Abstrak Ada kontrol yang ketat pada sistem peradilan Kasunanan Surakarta sejak dulu. Hal ini terj... more Abstrak Ada kontrol yang ketat pada sistem peradilan Kasunanan Surakarta sejak dulu. Hal ini terjadi karena pengadilan dan hukum berpihak pada sistem birokrasi pemerintah yang memberikan keuntungan di bidang politik, sosial dan ekonomi. Runtuhnya system peradilan disebabkan oleh sistem peradilan Keraton baik fisik maupun non fisik yang melemah seiring berkembangnya gerakan anti otonomi melawan feodalisme. Fakta sejarah peradilan di Surakarta banyak direkam dalam arsip-arsip kerajaan, dalam bentuk surat perjanjian antara Raja (Sunan) dengan pemerintah kolonial Belanda, Undang-undang hukum Jawa (Javaansche Wetten), Makloemat, Rijksblad Soerakarta, Adatrechtbundels, dan Staatsblad. Dalam merunut kasus-kasus peradilan keraton Kasunanan, penulis memanfaatkan surat kabar lokal Surakarta seperti surat kabar Darmokondo, Bromartani, Soerakarta Hadiningrat, Pepenget, dan Soerat Kabar Pengadilan. Hasil penelitian menunjukkan terjadinya kontrol yang sangat ketat oleh pemerintah kolonial untuk ...
Abstrak Komunitas Dusun Ceto merupakan kelompok masyarakat yang memiliki kehidupan unik dan menar... more Abstrak Komunitas Dusun Ceto merupakan kelompok masyarakat yang memiliki kehidupan unik dan menarik. Mereka terdiri atas berbagai latar belakang sosial budaya dan agama yang berbeda namun hidup rukun, saling menghormati satu dengan yang lain dalam melaksanakan berbagai aktivitas sosial budaya, ekonomi, maupun keagamaannya. Dusun Ceto memiliki potensi yang menjadi daya tarik wisatawan. Potensi daya tarik wisatawan tersebut adalah Candi Ceto, Candi Kethek, Puri Saraswati, adat dan tradisi, serta pemandangan alam. Wisatawan yang berkunjung ke Ceto berasal baik dari Indonesia maupun dari luar negeri. Sistem pengelolaan pariwisata yang berlangsung di Ceto belum sepenuhnya melibatkan masyarakat dan kurang bersinergi dengan pelaku wisata lain. Penelitian ini dilakukan untuk menemukan model pengembangan yang mampu memberdayakan dan membangun sebuah komunitas wisata tanpa mengganggu atau merusak tatanan yang sudah ada. Penelitian ini menggunakan pendekatan action research. Teknik yang diguna...
Seminar Hasil Pengabdian Masyarakat (IbM) Bekerjasama dengan ASITA Di Hotel Pose In Surakarta, 17... more Seminar Hasil Pengabdian Masyarakat (IbM) Bekerjasama dengan ASITA Di Hotel Pose In Surakarta, 17 Januari 2014
Media Komunikasi FPIPS
Nugroho Notosusanto merekomendasikan agar siswa SMP melakukan “exkursi” ke tempat bersejarah di d... more Nugroho Notosusanto merekomendasikan agar siswa SMP melakukan “exkursi” ke tempat bersejarah di daerah masing-masing. Sejarah perlu dikisahkan dengan cara yang “hidup” dan “menarik”. Metode penelitian dilaksanakan dengan cara menentukan topik “exkursi”, kemudian menelusuri sumber primer dan sekunder, mengkritik data untuk memperoleh validitas. Semua sumber sejarah diinterpretasi lalu ditulis sebagai historiografi. Hasil riset menunjukkan sejarah merupakan alat penting untuk memperkuat spirit nasionalisme dan patriotisme. Konsep “exkursi” yang diperkenalkan Nugroho Notosusanto semasa Orde Baru, belum tuntas didefinisikan. Seolah kandas tak berbekas, namun jejaknya masih terlacak. Perlu ada keberanian dari masyarakat akademik (sejarawan) untuk menelaah ulang konsep “exkursi” kemudian dipertimbangkan untuk mengaktifkannya lagi.
Prosiding Konser Karya Ilmiah 2014 Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana... more Prosiding Konser Karya Ilmiah 2014 Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana, p. 34 - 45
The Cetho people who live on the slopes of Mount Lawu Karanganyar, have images and cultural narra... more The Cetho people who live on the slopes of Mount Lawu Karanganyar, have images and cultural narratives. Historical social reality is represented through temple artifacts, house architecture, community service activities, social gathering, etc. This article is a description of the imagination and cultural narratives of the people in the form of oral and written. The results of the culture are packaged in the form of historiography. This article uses qualitative research methods with a cultural history approach. Research, observation and assistance have been carried out since 2011 to 2017. Literacy culture has not been implemented based on standard needs. Therefore, historiographic production is still minimal. The Cetho temple community creates more oral culture. The cultural literacy movement launched by the Ministry of Education and Culture in 2017 has not been fully appreciated. Academics hold a “Live in” program to improve literacy culture. Students write historiography during the...
... ABSTRACT: Historical Study Program Human Science Department Post Graduate Program Gadjah Mada... more ... ABSTRACT: Historical Study Program Human Science Department Post Graduate Program Gadjah Mada University Wahyu Purwiyastuti 18564/IV-4/1409/02 THE ... In the birocratic system of Surakarta Kasunanan Palace, judicature plays the important role in establishing justice. ...
Cakrawala: Jurnal Pendidikan
Penelitian ini dilakukan sebagai upaya menelusuri manfaat mata pelajaran IPS khususnya bidang sej... more Penelitian ini dilakukan sebagai upaya menelusuri manfaat mata pelajaran IPS khususnya bidang sejarah yang berlangsung di kelas VIII SMP Kristen Satya Wacana, Salatiga. Permasalahan yang diteliti dilatarbelakangi oleh kepedulian terhadap situasi yang masih berlangsung hingga saat ini. Bangsa Indonesia memiliki kemampuan melahirkan budaya nasional yang tinggi, lahir dari gagasan dan karya di berbagai suku. Di era milenial ini, peserta didik tingkat SMP dengan berbagai latar belakang budaya, dituntut siap menghadapi perkembangan teknologi yang pesat. Data diperoleh melalui metode penelitian gabungan (Mix Method). Teknik pengambilan sampel menggunakan Sampling Jenuh dan Sampling Purposive. Hasil penelitian menunjukkan peserta didik menerapkan nilai-nilai positif yang disampaikan guru sejarah. Nilai-nilai yang dilaksanakan sebagai berikut: toleransi (88,5%), religious (88%), sopan santun (85%), menghargai pendapat (84,6%), dan jujur (83%). Berdasarkan observasi peneliti menemukan kondis...
Historical learning in Indonesia experienced a wide range of dynamics. The historical material wa... more Historical learning in Indonesia experienced a wide range of dynamics. The historical material was made boring, students are not motivated to learn history because of the discrimination condition in hierarchy of knowledge, and etc. In 2013, Indonesian Government launched a new curriculum. This curriculum emphasizes the development of critical thinking-creative and innovative for the learners. The purpose of the new curriculum was to push historical teacher be creative. This paper tries to focus on two intellectual figures in history of Indonesia and India. There are Ki Hadjar Dewantara and Mohandas Karamchand Gandhi. The valuesunderlying cultural wisdom of Dewantara and Gandhi's life can be actualized in history. The histoical educators can provide a wider space for students to creation of historical materials. Application of scientific-based in 2013 curriculum that would provide the right space to implement. Among them through various means such as forming a space for discussion, making electronic media, creating a community, a group of historical fans, wrote a history of the movement, held a character camp program in the form of live and interacting with in the community, or the various actions that were able to inflame the spirit of students. Abstrak: Belajar sejarah di Indonesia mengalami berbagai dinamika. Materi sejarah yang dibuat membosankan, siswa tidak termotivasi untuk belajar sejarah karena kondisi diskriminasi dalam hirarki pengetahuan, dan lainlain. Pada tahun 2013, Pemerintah Indonesia meluncurkan kurikulum baru. Kurikulum ini menekankan pengembangan pemikiran kritis-kreatif dan inovatif bagi peserta didik. Tujuan kurikulum baru adalah mendorong guru sejarah menjadi kreatif. Tulisan ini mencoba memusatkan perhatian pada dua tokoh intelektual dalam sejarah Indonesia dan India. Ada Ki Hadjar Dewantara dan Mohandas Karamchand Gandhi. Nilai-nilai kebijaksanaan budaya Dewantara dan Gandhi berikut dapat diaktualisasikan dalam sejarah. Pendidik histoical dapat memberikan ruang yang lebih luas bagi siswa untuk menciptakan materi sejarah. Penerapan berbasis ilmiah pada tahun 2013 kurikulum yang akan memberikan ruang yang tepat untuk diimplementasikan. Diantaranya dengan berbagai cara seperti membentuk ruang diskusi, membuat media elektronik, menciptakan sebuah komunitas, sekelompok penggemar sejarah, menulis sebuah sejarah gerakan, mengadakan program karakter camp yang bertemakan dan berinteraksi dengan masyarakat, atau berbagai tindakan yang mampu mengobarkan semangat siswa.
Satya Widya, Jun 5, 2012
(P2BP3M) FKIP-UKSW dua kali setahun (Juni dan Desember), berfungsi sebagai ajang publikasi hasil ... more (P2BP3M) FKIP-UKSW dua kali setahun (Juni dan Desember), berfungsi sebagai ajang publikasi hasil penelitian dan transaksi gagasan-gagasan yang menyangkut
Satya Widya, Jun 5, 2012
(P2BP3M) FKIP-UKSW dua kali setahun (Juni dan Desember), berfungsi sebagai ajang publikasi hasil ... more (P2BP3M) FKIP-UKSW dua kali setahun (Juni dan Desember), berfungsi sebagai ajang publikasi hasil penelitian dan transaksi gagasan-gagasan yang menyangkut
Abstrak Ada kontrol yang ketat pada sistem peradilan Kasunanan Surakarta sejak dulu. Hal ini terj... more Abstrak Ada kontrol yang ketat pada sistem peradilan Kasunanan Surakarta sejak dulu. Hal ini terjadi karena pengadilan dan hukum berpihak pada sistem birokrasi pemerintah yang memberikan keuntungan di bidang politik, sosial dan ekonomi. Runtuhnya system peradilan disebabkan oleh sistem peradilan Keraton baik fisik maupun non fisik yang melemah seiring berkembangnya gerakan anti otonomi melawan feodalisme. Fakta sejarah peradilan di Surakarta banyak direkam dalam arsip-arsip kerajaan, dalam bentuk surat perjanjian antara Raja (Sunan) dengan pemerintah kolonial Belanda, Undang-undang hukum Jawa (Javaansche Wetten), Makloemat, Rijksblad Soerakarta, Adatrechtbundels, dan Staatsblad. Dalam merunut kasus-kasus peradilan keraton Kasunanan, penulis memanfaatkan surat kabar lokal Surakarta seperti surat kabar Darmokondo, Bromartani, Soerakarta Hadiningrat, Pepenget, dan Soerat Kabar Pengadilan. Hasil penelitian menunjukkan terjadinya kontrol yang sangat ketat oleh pemerintah kolonial untuk ...
Abstrak Komunitas Dusun Ceto merupakan kelompok masyarakat yang memiliki kehidupan unik dan menar... more Abstrak Komunitas Dusun Ceto merupakan kelompok masyarakat yang memiliki kehidupan unik dan menarik. Mereka terdiri atas berbagai latar belakang sosial budaya dan agama yang berbeda namun hidup rukun, saling menghormati satu dengan yang lain dalam melaksanakan berbagai aktivitas sosial budaya, ekonomi, maupun keagamaannya. Dusun Ceto memiliki potensi yang menjadi daya tarik wisatawan. Potensi daya tarik wisatawan tersebut adalah Candi Ceto, Candi Kethek, Puri Saraswati, adat dan tradisi, serta pemandangan alam. Wisatawan yang berkunjung ke Ceto berasal baik dari Indonesia maupun dari luar negeri. Sistem pengelolaan pariwisata yang berlangsung di Ceto belum sepenuhnya melibatkan masyarakat dan kurang bersinergi dengan pelaku wisata lain. Penelitian ini dilakukan untuk menemukan model pengembangan yang mampu memberdayakan dan membangun sebuah komunitas wisata tanpa mengganggu atau merusak tatanan yang sudah ada. Penelitian ini menggunakan pendekatan action research. Teknik yang diguna...
Seminar Hasil Pengabdian Masyarakat (IbM) Bekerjasama dengan ASITA Di Hotel Pose In Surakarta, 17... more Seminar Hasil Pengabdian Masyarakat (IbM) Bekerjasama dengan ASITA Di Hotel Pose In Surakarta, 17 Januari 2014
Media Komunikasi FPIPS
Nugroho Notosusanto merekomendasikan agar siswa SMP melakukan “exkursi” ke tempat bersejarah di d... more Nugroho Notosusanto merekomendasikan agar siswa SMP melakukan “exkursi” ke tempat bersejarah di daerah masing-masing. Sejarah perlu dikisahkan dengan cara yang “hidup” dan “menarik”. Metode penelitian dilaksanakan dengan cara menentukan topik “exkursi”, kemudian menelusuri sumber primer dan sekunder, mengkritik data untuk memperoleh validitas. Semua sumber sejarah diinterpretasi lalu ditulis sebagai historiografi. Hasil riset menunjukkan sejarah merupakan alat penting untuk memperkuat spirit nasionalisme dan patriotisme. Konsep “exkursi” yang diperkenalkan Nugroho Notosusanto semasa Orde Baru, belum tuntas didefinisikan. Seolah kandas tak berbekas, namun jejaknya masih terlacak. Perlu ada keberanian dari masyarakat akademik (sejarawan) untuk menelaah ulang konsep “exkursi” kemudian dipertimbangkan untuk mengaktifkannya lagi.
Prosiding Konser Karya Ilmiah 2014 Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana... more Prosiding Konser Karya Ilmiah 2014 Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana, p. 34 - 45
The Cetho people who live on the slopes of Mount Lawu Karanganyar, have images and cultural narra... more The Cetho people who live on the slopes of Mount Lawu Karanganyar, have images and cultural narratives. Historical social reality is represented through temple artifacts, house architecture, community service activities, social gathering, etc. This article is a description of the imagination and cultural narratives of the people in the form of oral and written. The results of the culture are packaged in the form of historiography. This article uses qualitative research methods with a cultural history approach. Research, observation and assistance have been carried out since 2011 to 2017. Literacy culture has not been implemented based on standard needs. Therefore, historiographic production is still minimal. The Cetho temple community creates more oral culture. The cultural literacy movement launched by the Ministry of Education and Culture in 2017 has not been fully appreciated. Academics hold a “Live in” program to improve literacy culture. Students write historiography during the...
... ABSTRACT: Historical Study Program Human Science Department Post Graduate Program Gadjah Mada... more ... ABSTRACT: Historical Study Program Human Science Department Post Graduate Program Gadjah Mada University Wahyu Purwiyastuti 18564/IV-4/1409/02 THE ... In the birocratic system of Surakarta Kasunanan Palace, judicature plays the important role in establishing justice. ...
Cakrawala: Jurnal Pendidikan
Penelitian ini dilakukan sebagai upaya menelusuri manfaat mata pelajaran IPS khususnya bidang sej... more Penelitian ini dilakukan sebagai upaya menelusuri manfaat mata pelajaran IPS khususnya bidang sejarah yang berlangsung di kelas VIII SMP Kristen Satya Wacana, Salatiga. Permasalahan yang diteliti dilatarbelakangi oleh kepedulian terhadap situasi yang masih berlangsung hingga saat ini. Bangsa Indonesia memiliki kemampuan melahirkan budaya nasional yang tinggi, lahir dari gagasan dan karya di berbagai suku. Di era milenial ini, peserta didik tingkat SMP dengan berbagai latar belakang budaya, dituntut siap menghadapi perkembangan teknologi yang pesat. Data diperoleh melalui metode penelitian gabungan (Mix Method). Teknik pengambilan sampel menggunakan Sampling Jenuh dan Sampling Purposive. Hasil penelitian menunjukkan peserta didik menerapkan nilai-nilai positif yang disampaikan guru sejarah. Nilai-nilai yang dilaksanakan sebagai berikut: toleransi (88,5%), religious (88%), sopan santun (85%), menghargai pendapat (84,6%), dan jujur (83%). Berdasarkan observasi peneliti menemukan kondis...
Historical learning in Indonesia experienced a wide range of dynamics. The historical material wa... more Historical learning in Indonesia experienced a wide range of dynamics. The historical material was made boring, students are not motivated to learn history because of the discrimination condition in hierarchy of knowledge, and etc. In 2013, Indonesian Government launched a new curriculum. This curriculum emphasizes the development of critical thinking-creative and innovative for the learners. The purpose of the new curriculum was to push historical teacher be creative. This paper tries to focus on two intellectual figures in history of Indonesia and India. There are Ki Hadjar Dewantara and Mohandas Karamchand Gandhi. The valuesunderlying cultural wisdom of Dewantara and Gandhi's life can be actualized in history. The histoical educators can provide a wider space for students to creation of historical materials. Application of scientific-based in 2013 curriculum that would provide the right space to implement. Among them through various means such as forming a space for discussion, making electronic media, creating a community, a group of historical fans, wrote a history of the movement, held a character camp program in the form of live and interacting with in the community, or the various actions that were able to inflame the spirit of students. Abstrak: Belajar sejarah di Indonesia mengalami berbagai dinamika. Materi sejarah yang dibuat membosankan, siswa tidak termotivasi untuk belajar sejarah karena kondisi diskriminasi dalam hirarki pengetahuan, dan lainlain. Pada tahun 2013, Pemerintah Indonesia meluncurkan kurikulum baru. Kurikulum ini menekankan pengembangan pemikiran kritis-kreatif dan inovatif bagi peserta didik. Tujuan kurikulum baru adalah mendorong guru sejarah menjadi kreatif. Tulisan ini mencoba memusatkan perhatian pada dua tokoh intelektual dalam sejarah Indonesia dan India. Ada Ki Hadjar Dewantara dan Mohandas Karamchand Gandhi. Nilai-nilai kebijaksanaan budaya Dewantara dan Gandhi berikut dapat diaktualisasikan dalam sejarah. Pendidik histoical dapat memberikan ruang yang lebih luas bagi siswa untuk menciptakan materi sejarah. Penerapan berbasis ilmiah pada tahun 2013 kurikulum yang akan memberikan ruang yang tepat untuk diimplementasikan. Diantaranya dengan berbagai cara seperti membentuk ruang diskusi, membuat media elektronik, menciptakan sebuah komunitas, sekelompok penggemar sejarah, menulis sebuah sejarah gerakan, mengadakan program karakter camp yang bertemakan dan berinteraksi dengan masyarakat, atau berbagai tindakan yang mampu mengobarkan semangat siswa.
Satya Widya, Jun 5, 2012
(P2BP3M) FKIP-UKSW dua kali setahun (Juni dan Desember), berfungsi sebagai ajang publikasi hasil ... more (P2BP3M) FKIP-UKSW dua kali setahun (Juni dan Desember), berfungsi sebagai ajang publikasi hasil penelitian dan transaksi gagasan-gagasan yang menyangkut
Satya Widya, Jun 5, 2012
(P2BP3M) FKIP-UKSW dua kali setahun (Juni dan Desember), berfungsi sebagai ajang publikasi hasil ... more (P2BP3M) FKIP-UKSW dua kali setahun (Juni dan Desember), berfungsi sebagai ajang publikasi hasil penelitian dan transaksi gagasan-gagasan yang menyangkut