Widi Setya Anjani - Academia.edu (original) (raw)
Uploads
Papers by Widi Setya Anjani
CosmoGov, 2019
Inovasi Samsat Masuk Desa (Samades) dibuat untuk menjangkau para wajib pajak di desa yang kesulit... more Inovasi Samsat Masuk Desa (Samades) dibuat untuk menjangkau para wajib pajak di desa yang kesulitan menuju pusat pelayanan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) yang diselenggarakan oleh Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Jawa Barat. Dalam realitanya Desa Talaga Kulon adalah desa yang sudah baik dalam menjalankan kegiatan Samades, sedangkan Desa Kasomalang Kulon kurang menjalankannya dengan baik. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi perbedaaan tersebut dilakukan analisis bagaimana adaptasi masyarakat terhadap suatu inovasi dengan meninjau atribut inovasi Keuntungan Relatif, Kesesuaian Inovasi, Kerumitan, Kemungkinan untuk Dicoba, dan Kemudahan Diamati. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan bagaimana keuntungan relatif, kesesuaian inovasi, kerumitan, kemungkinan untuk dicoba, dan kemudahan diamati yang dirasakan oleh para Wajib Pajak dalam kegiatan inovasi pelayanan Samades. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Samades di Desa Kasomalang Kulon dan Desa Talaga Kulon ditinjau dari atribut inovasi pelayanan publik Keuntungan Relatif, Kesesuain Inovasi, Kerumitan, Kemungkinan Untuk Dicoba, dan Kemudahan Diamati terdapat perbedaanperbedaan. Perbedaan itu terdapat pada atribut Keuntungan Relatif, Kerumitan, dan Kemudahan diamati. Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka dan studi lapangan, yaitu observasi, dokumentasi, dan wawancara. Dengan demikian dapat disimpulan bahwa inovasi pelayanan publik Samades ini belum merata tingkat adaptasinya di semua desa. Hal ini karena dipengaruhi beberapa faktor yang salah satunya dalam hal sosialisasi dari pemerintah kepada masyarakat yang belum merata ke tiap lapisan masyarakat.
CosmoGov, 2019
Inovasi Samsat Masuk Desa (Samades) dibuat untuk menjangkau para wajib pajak di desa yang kesulit... more Inovasi Samsat Masuk Desa (Samades) dibuat untuk menjangkau para wajib pajak di desa yang kesulitan menuju pusat pelayanan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) yang diselenggarakan oleh Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Jawa Barat. Dalam realitanya Desa Talaga Kulon adalah desa yang sudah baik dalam menjalankan kegiatan Samades, sedangkan Desa Kasomalang Kulon kurang menjalankannya dengan baik. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi perbedaaan tersebut dilakukan analisis bagaimana adaptasi masyarakat terhadap suatu inovasi dengan meninjau atribut inovasi Keuntungan Relatif, Kesesuaian Inovasi, Kerumitan, Kemungkinan untuk Dicoba, dan Kemudahan Diamati. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan bagaimana keuntungan relatif, kesesuaian inovasi, kerumitan, kemungkinan untuk dicoba, dan kemudahan diamati yang dirasakan oleh para Wajib Pajak dalam kegiatan inovasi pelayanan Samades. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Samades di Desa Kasomalang Kulon dan Desa Talaga Kulon ditinjau dari atribut inovasi pelayanan publik Keuntungan Relatif, Kesesuain Inovasi, Kerumitan, Kemungkinan Untuk Dicoba, dan Kemudahan Diamati terdapat perbedaanperbedaan. Perbedaan itu terdapat pada atribut Keuntungan Relatif, Kerumitan, dan Kemudahan diamati. Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka dan studi lapangan, yaitu observasi, dokumentasi, dan wawancara. Dengan demikian dapat disimpulan bahwa inovasi pelayanan publik Samades ini belum merata tingkat adaptasinya di semua desa. Hal ini karena dipengaruhi beberapa faktor yang salah satunya dalam hal sosialisasi dari pemerintah kepada masyarakat yang belum merata ke tiap lapisan masyarakat.