Yeri lando - Academia.edu (original) (raw)
Papers by Yeri lando
Budaya Lokal, 2019
Lokal wisdom, Lamalera, Ola Nue, Berburu Paus
Ekaristi merupakan rahmat perjumpaan Allah dan manusia secara nyata. Tubuh dan Darah Kristus hadi... more Ekaristi merupakan rahmat perjumpaan Allah dan manusia secara nyata. Tubuh dan Darah Kristus hadir secara nyata dalam roti dan anggur yang telah dikonsekrir. Kurban Ekaristi, kenangan wafat dan kebangkitan Tuhan Yesus, di mana kurban salib diabadikan sepanjang masa, adalah puncak seluruh ibadat dan kehidupan kristiani serta sumber yang menandakan dan menghasilkan kesatuan umat Allah serta menyempurnakan pembangunan tubuh Kristus.
syukur (thanksgiving). Istilah ini merujuk pada teks Mat. 26: 27: sesudah itu Ia mengambi cawan, ... more syukur (thanksgiving). Istilah ini merujuk pada teks Mat. 26: 27: sesudah itu Ia mengambi cawan, mengucap syukur; dan teks Luk 22: 19: "lalu Ia mengambil roti mengucap syukur" 1 . Dalam bahasa Ibrani kata Ekaristi dikaitkan dengan kata benda berakhah dan kata kerja barekh (memuji, memberkati). Dalam tradisi liturgi Yahudi, kata berakhah biasa digunakan dalam konteks doa berkat perjamuan, yaitu atas roti dan piala, yang berisi pujian dan syukur atas karya-karya Tuhan. Dengan demikian, kata Ekaristi kita memiliki asal-usulnya pada doa berkat yang berlangsung dalam perjamuan makan Yahudi 2 . Kurban Ekaristi, kenangan wafat dan kebangkitan Tuhan Yesus, di mana kurban salib diabadikan sepanjang masa, adalah puncak seluruh ibadat dan kehidupan kristiani serta sumber yang menandakan dan menghasilkan kesatuan umat Allah serta menyempurnakan pembangunan tubuh kristus 3 . Tegasnya, Ekaristi bukan hanya tindakan Gereja, melainkan tindakan Kristus sendiri 4 . Sejak awal lahirnya, Gereja selalu merayakan Ekaristi dan menempatkannya dalam jantung hidupnya (bdk Kis. 2: 46-47). Kristus menjadi sumber dan tujuan dari perayaan Ekaristi Gereja dari waktu ke waktu. Konsili Vatikan II memandang Ekaristi sebagai sumber dan puncak seluruh hidup kristiani, sebab di dalamnya termaktublah seluruh kekayaan rohani Gereja, yakni Kristus sendiri, Anak Domba Paskah kita serta roti hidup 5 . Misteri iman 1 Paragraf pertama dan kedua dari penjelasan tentang Ekaristi di atas diambil dari diktat kuliah yang diberikan oleh Dr Andreas B Atawolo OFM sebagai catatan untuk kuliah Ekaristi pada STF Dryarkara, semester VI thn ajaran 2016/2017. 2 Dr Andreas B Atawolo OFM sebagai catatan untuk kuliah Ekaristi pada STF Dryarkara, semester VI thn ajaran 2016/2017.
syukur (thanksgiving). Istilah ini merujuk pada teks Mat. 26: 27: sesudah itu Ia mengambi cawan, ... more syukur (thanksgiving). Istilah ini merujuk pada teks Mat. 26: 27: sesudah itu Ia mengambi cawan, mengucap syukur; dan teks Luk 22: 19: "lalu Ia mengambil roti mengucap syukur" 1 . Dalam bahasa Ibrani kata Ekaristi dikaitkan dengan kata benda berakhah dan kata kerja barekh (memuji, memberkati). Dalam tradisi liturgi Yahudi, kata berakhah biasa digunakan dalam konteks doa berkat perjamuan, yaitu atas roti dan piala, yang berisi pujian dan syukur atas karya-karya Tuhan. Dengan demikian, kata Ekaristi kita memiliki asal-usulnya pada doa berkat yang berlangsung dalam perjamuan makan Yahudi 2 . Kurban Ekaristi, kenangan wafat dan kebangkitan Tuhan Yesus, di mana kurban salib diabadikan sepanjang masa, adalah puncak seluruh ibadat dan kehidupan kristiani serta sumber yang menandakan dan menghasilkan kesatuan umat Allah serta menyempurnakan pembangunan tubuh kristus 3 . Tegasnya, Ekaristi bukan hanya tindakan Gereja, melainkan tindakan Kristus sendiri 4 . Sejak awal lahirnya, Gereja selalu merayakan Ekaristi dan menempatkannya dalam jantung hidupnya (bdk Kis. 2: 46-47). Kristus menjadi sumber dan tujuan dari perayaan Ekaristi Gereja dari waktu ke waktu. Konsili Vatikan II memandang Ekaristi sebagai sumber dan puncak seluruh hidup kristiani, sebab di dalamnya termaktublah seluruh kekayaan rohani Gereja, yakni Kristus sendiri, Anak Domba Paskah kita serta roti hidup 5 . Misteri iman 1 Paragraf pertama dan kedua dari penjelasan tentang Ekaristi di atas diambil dari diktat kuliah yang diberikan oleh Dr Andreas B Atawolo OFM sebagai catatan untuk kuliah Ekaristi pada STF Dryarkara, semester VI thn ajaran 2016/2017. 2 Dr Andreas B Atawolo OFM sebagai catatan untuk kuliah Ekaristi pada STF Dryarkara, semester VI thn ajaran 2016/2017.
syukur (thanksgiving). Istilah ini merujuk pada teks Mat. 26: 27: sesudah itu Ia mengambi cawan, ... more syukur (thanksgiving). Istilah ini merujuk pada teks Mat. 26: 27: sesudah itu Ia mengambi cawan, mengucap syukur; dan teks Luk 22: 19: "lalu Ia mengambil roti mengucap syukur" 1 . Dalam bahasa Ibrani kata Ekaristi dikaitkan dengan kata benda berakhah dan kata kerja barekh (memuji, memberkati). Dalam tradisi liturgi Yahudi, kata berakhah biasa digunakan dalam konteks doa berkat perjamuan, yaitu atas roti dan piala, yang berisi pujian dan syukur atas karya-karya Tuhan. Dengan demikian, kata Ekaristi kita memiliki asal-usulnya pada doa berkat yang berlangsung dalam perjamuan makan Yahudi 2 . Kurban Ekaristi, kenangan wafat dan kebangkitan Tuhan Yesus, di mana kurban salib diabadikan sepanjang masa, adalah puncak seluruh ibadat dan kehidupan kristiani serta sumber yang menandakan dan menghasilkan kesatuan umat Allah serta menyempurnakan pembangunan tubuh kristus 3 . Tegasnya, Ekaristi bukan hanya tindakan Gereja, melainkan tindakan Kristus sendiri 4 . Sejak awal lahirnya, Gereja selalu merayakan Ekaristi dan menempatkannya dalam jantung hidupnya (bdk Kis. 2: 46-47). Kristus menjadi sumber dan tujuan dari perayaan Ekaristi Gereja dari waktu ke waktu. Konsili Vatikan II memandang Ekaristi sebagai sumber dan puncak seluruh hidup kristiani, sebab di dalamnya termaktublah seluruh kekayaan rohani Gereja, yakni Kristus sendiri, Anak Domba Paskah kita serta roti hidup 5 . Misteri iman 1 Paragraf pertama dan kedua dari penjelasan tentang Ekaristi di atas diambil dari diktat kuliah yang diberikan oleh Dr Andreas B Atawolo OFM sebagai catatan untuk kuliah Ekaristi pada STF Dryarkara, semester VI thn ajaran 2016/2017. 2 Dr Andreas B Atawolo OFM sebagai catatan untuk kuliah Ekaristi pada STF Dryarkara, semester VI thn ajaran 2016/2017.
Nama: Yohanes Y. Lando NPM: 0234003215 Tema: Mitos Penciptaan Dialog dengan Kosmologi Jumlah kata... more Nama: Yohanes Y. Lando NPM: 0234003215 Tema: Mitos Penciptaan Dialog dengan Kosmologi Jumlah kata: 2553 kata Memahami Mitos Penciptaan Orang Manggarai Dalam Dialog dengan Kosmologi Mitos penciptaan orang Manggarai 1 Satu pertanyaan besar yang selalu ditanyakan oleh manusia sejak zaman purbakala sampai sekarang adalah bagaimana alam semesta diciptakan? Bagaimana segala sesuatu ini ada? Apakah segala sesuatu ini ada begitu saja ataukah ada yang menciptakannya? Manusia pada zaman purba berupaya menjawab pertanyaan tersebut melalui mitos sedangkan manusia pada zaman sekarang mencoba menjawab pertanyaan itu dengan menggunakan teknologi mutakhir. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia mitos merupakan "cerita suatu bangsa tentang dewa dan pahlawan zaman dahulu, mengandung penafsiran tentang asal-usul semesta alam, manusia, dan bangsa tersebut, mengandung arti mendalam yang diungkapkan dengan cara gaib" 2 . Pada umumnya mitos menceritakan terjadinya alam semesta, dunia, dan para makhluk penghuninya, kisah supranatural, dan sebagainya. Berikut ini adalah mitos penciptaan menurut orang Manggarai tentang awal mula kehidupan. Pada awalnya bumi ini kosong (tana lino). Kemudian sinar matahari muncul dari Ema éta (Bapa di atas) langit. Sinar ini turun ke Énde wá (Ibu di bawah) Tanah. Sinar itu mengenai ujung bambu yang tertinggi di atas bukit yang tertinggi. Muncullah dua orang manusia, lakilaki dan perempuan, dari tengah-tengah rumpun bambu itu. Mereka adalah manusia pertama. Mereka makan makanan di hutan, binatang dan dedaunan hutan. Pakaiannya terbuat dari kulit dan dedaunan kayu. Mereka membuat api dengan menggosok-gosokkan bambu. Kemudian mereka kawin dan melahirkan seorang putra. Ketika putra mereka berusia lima tahun, ayahnya bermimpi kedatangan seorang Éma Tua (Bapa Tu'a) yang menyuruhnya supaya membuka hutan untuk dijadikan kebun. Dalam mimpi, sang ayah diminta untuk 1 Pius Pandor, "Imanensi dan Transendensi Mori Kraéng Sebagai Wujud Tertinggi Orang Manggarai" dalam Kearifan Lokal-Pancasila: Butir-Butir Filsafat Keindonesiaan, Armada Riyanto dkk (Ed.), (Yogyakarta: Kanisius, 2015), 86-87, yang ditambah dengan pengetahuan penulis sebagai sesama orang Manggarai.
Budaya Lokal, 2019
Lokal wisdom, Lamalera, Ola Nue, Berburu Paus
Ekaristi merupakan rahmat perjumpaan Allah dan manusia secara nyata. Tubuh dan Darah Kristus hadi... more Ekaristi merupakan rahmat perjumpaan Allah dan manusia secara nyata. Tubuh dan Darah Kristus hadir secara nyata dalam roti dan anggur yang telah dikonsekrir. Kurban Ekaristi, kenangan wafat dan kebangkitan Tuhan Yesus, di mana kurban salib diabadikan sepanjang masa, adalah puncak seluruh ibadat dan kehidupan kristiani serta sumber yang menandakan dan menghasilkan kesatuan umat Allah serta menyempurnakan pembangunan tubuh Kristus.
syukur (thanksgiving). Istilah ini merujuk pada teks Mat. 26: 27: sesudah itu Ia mengambi cawan, ... more syukur (thanksgiving). Istilah ini merujuk pada teks Mat. 26: 27: sesudah itu Ia mengambi cawan, mengucap syukur; dan teks Luk 22: 19: "lalu Ia mengambil roti mengucap syukur" 1 . Dalam bahasa Ibrani kata Ekaristi dikaitkan dengan kata benda berakhah dan kata kerja barekh (memuji, memberkati). Dalam tradisi liturgi Yahudi, kata berakhah biasa digunakan dalam konteks doa berkat perjamuan, yaitu atas roti dan piala, yang berisi pujian dan syukur atas karya-karya Tuhan. Dengan demikian, kata Ekaristi kita memiliki asal-usulnya pada doa berkat yang berlangsung dalam perjamuan makan Yahudi 2 . Kurban Ekaristi, kenangan wafat dan kebangkitan Tuhan Yesus, di mana kurban salib diabadikan sepanjang masa, adalah puncak seluruh ibadat dan kehidupan kristiani serta sumber yang menandakan dan menghasilkan kesatuan umat Allah serta menyempurnakan pembangunan tubuh kristus 3 . Tegasnya, Ekaristi bukan hanya tindakan Gereja, melainkan tindakan Kristus sendiri 4 . Sejak awal lahirnya, Gereja selalu merayakan Ekaristi dan menempatkannya dalam jantung hidupnya (bdk Kis. 2: 46-47). Kristus menjadi sumber dan tujuan dari perayaan Ekaristi Gereja dari waktu ke waktu. Konsili Vatikan II memandang Ekaristi sebagai sumber dan puncak seluruh hidup kristiani, sebab di dalamnya termaktublah seluruh kekayaan rohani Gereja, yakni Kristus sendiri, Anak Domba Paskah kita serta roti hidup 5 . Misteri iman 1 Paragraf pertama dan kedua dari penjelasan tentang Ekaristi di atas diambil dari diktat kuliah yang diberikan oleh Dr Andreas B Atawolo OFM sebagai catatan untuk kuliah Ekaristi pada STF Dryarkara, semester VI thn ajaran 2016/2017. 2 Dr Andreas B Atawolo OFM sebagai catatan untuk kuliah Ekaristi pada STF Dryarkara, semester VI thn ajaran 2016/2017.
syukur (thanksgiving). Istilah ini merujuk pada teks Mat. 26: 27: sesudah itu Ia mengambi cawan, ... more syukur (thanksgiving). Istilah ini merujuk pada teks Mat. 26: 27: sesudah itu Ia mengambi cawan, mengucap syukur; dan teks Luk 22: 19: "lalu Ia mengambil roti mengucap syukur" 1 . Dalam bahasa Ibrani kata Ekaristi dikaitkan dengan kata benda berakhah dan kata kerja barekh (memuji, memberkati). Dalam tradisi liturgi Yahudi, kata berakhah biasa digunakan dalam konteks doa berkat perjamuan, yaitu atas roti dan piala, yang berisi pujian dan syukur atas karya-karya Tuhan. Dengan demikian, kata Ekaristi kita memiliki asal-usulnya pada doa berkat yang berlangsung dalam perjamuan makan Yahudi 2 . Kurban Ekaristi, kenangan wafat dan kebangkitan Tuhan Yesus, di mana kurban salib diabadikan sepanjang masa, adalah puncak seluruh ibadat dan kehidupan kristiani serta sumber yang menandakan dan menghasilkan kesatuan umat Allah serta menyempurnakan pembangunan tubuh kristus 3 . Tegasnya, Ekaristi bukan hanya tindakan Gereja, melainkan tindakan Kristus sendiri 4 . Sejak awal lahirnya, Gereja selalu merayakan Ekaristi dan menempatkannya dalam jantung hidupnya (bdk Kis. 2: 46-47). Kristus menjadi sumber dan tujuan dari perayaan Ekaristi Gereja dari waktu ke waktu. Konsili Vatikan II memandang Ekaristi sebagai sumber dan puncak seluruh hidup kristiani, sebab di dalamnya termaktublah seluruh kekayaan rohani Gereja, yakni Kristus sendiri, Anak Domba Paskah kita serta roti hidup 5 . Misteri iman 1 Paragraf pertama dan kedua dari penjelasan tentang Ekaristi di atas diambil dari diktat kuliah yang diberikan oleh Dr Andreas B Atawolo OFM sebagai catatan untuk kuliah Ekaristi pada STF Dryarkara, semester VI thn ajaran 2016/2017. 2 Dr Andreas B Atawolo OFM sebagai catatan untuk kuliah Ekaristi pada STF Dryarkara, semester VI thn ajaran 2016/2017.
syukur (thanksgiving). Istilah ini merujuk pada teks Mat. 26: 27: sesudah itu Ia mengambi cawan, ... more syukur (thanksgiving). Istilah ini merujuk pada teks Mat. 26: 27: sesudah itu Ia mengambi cawan, mengucap syukur; dan teks Luk 22: 19: "lalu Ia mengambil roti mengucap syukur" 1 . Dalam bahasa Ibrani kata Ekaristi dikaitkan dengan kata benda berakhah dan kata kerja barekh (memuji, memberkati). Dalam tradisi liturgi Yahudi, kata berakhah biasa digunakan dalam konteks doa berkat perjamuan, yaitu atas roti dan piala, yang berisi pujian dan syukur atas karya-karya Tuhan. Dengan demikian, kata Ekaristi kita memiliki asal-usulnya pada doa berkat yang berlangsung dalam perjamuan makan Yahudi 2 . Kurban Ekaristi, kenangan wafat dan kebangkitan Tuhan Yesus, di mana kurban salib diabadikan sepanjang masa, adalah puncak seluruh ibadat dan kehidupan kristiani serta sumber yang menandakan dan menghasilkan kesatuan umat Allah serta menyempurnakan pembangunan tubuh kristus 3 . Tegasnya, Ekaristi bukan hanya tindakan Gereja, melainkan tindakan Kristus sendiri 4 . Sejak awal lahirnya, Gereja selalu merayakan Ekaristi dan menempatkannya dalam jantung hidupnya (bdk Kis. 2: 46-47). Kristus menjadi sumber dan tujuan dari perayaan Ekaristi Gereja dari waktu ke waktu. Konsili Vatikan II memandang Ekaristi sebagai sumber dan puncak seluruh hidup kristiani, sebab di dalamnya termaktublah seluruh kekayaan rohani Gereja, yakni Kristus sendiri, Anak Domba Paskah kita serta roti hidup 5 . Misteri iman 1 Paragraf pertama dan kedua dari penjelasan tentang Ekaristi di atas diambil dari diktat kuliah yang diberikan oleh Dr Andreas B Atawolo OFM sebagai catatan untuk kuliah Ekaristi pada STF Dryarkara, semester VI thn ajaran 2016/2017. 2 Dr Andreas B Atawolo OFM sebagai catatan untuk kuliah Ekaristi pada STF Dryarkara, semester VI thn ajaran 2016/2017.
Nama: Yohanes Y. Lando NPM: 0234003215 Tema: Mitos Penciptaan Dialog dengan Kosmologi Jumlah kata... more Nama: Yohanes Y. Lando NPM: 0234003215 Tema: Mitos Penciptaan Dialog dengan Kosmologi Jumlah kata: 2553 kata Memahami Mitos Penciptaan Orang Manggarai Dalam Dialog dengan Kosmologi Mitos penciptaan orang Manggarai 1 Satu pertanyaan besar yang selalu ditanyakan oleh manusia sejak zaman purbakala sampai sekarang adalah bagaimana alam semesta diciptakan? Bagaimana segala sesuatu ini ada? Apakah segala sesuatu ini ada begitu saja ataukah ada yang menciptakannya? Manusia pada zaman purba berupaya menjawab pertanyaan tersebut melalui mitos sedangkan manusia pada zaman sekarang mencoba menjawab pertanyaan itu dengan menggunakan teknologi mutakhir. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia mitos merupakan "cerita suatu bangsa tentang dewa dan pahlawan zaman dahulu, mengandung penafsiran tentang asal-usul semesta alam, manusia, dan bangsa tersebut, mengandung arti mendalam yang diungkapkan dengan cara gaib" 2 . Pada umumnya mitos menceritakan terjadinya alam semesta, dunia, dan para makhluk penghuninya, kisah supranatural, dan sebagainya. Berikut ini adalah mitos penciptaan menurut orang Manggarai tentang awal mula kehidupan. Pada awalnya bumi ini kosong (tana lino). Kemudian sinar matahari muncul dari Ema éta (Bapa di atas) langit. Sinar ini turun ke Énde wá (Ibu di bawah) Tanah. Sinar itu mengenai ujung bambu yang tertinggi di atas bukit yang tertinggi. Muncullah dua orang manusia, lakilaki dan perempuan, dari tengah-tengah rumpun bambu itu. Mereka adalah manusia pertama. Mereka makan makanan di hutan, binatang dan dedaunan hutan. Pakaiannya terbuat dari kulit dan dedaunan kayu. Mereka membuat api dengan menggosok-gosokkan bambu. Kemudian mereka kawin dan melahirkan seorang putra. Ketika putra mereka berusia lima tahun, ayahnya bermimpi kedatangan seorang Éma Tua (Bapa Tu'a) yang menyuruhnya supaya membuka hutan untuk dijadikan kebun. Dalam mimpi, sang ayah diminta untuk 1 Pius Pandor, "Imanensi dan Transendensi Mori Kraéng Sebagai Wujud Tertinggi Orang Manggarai" dalam Kearifan Lokal-Pancasila: Butir-Butir Filsafat Keindonesiaan, Armada Riyanto dkk (Ed.), (Yogyakarta: Kanisius, 2015), 86-87, yang ditambah dengan pengetahuan penulis sebagai sesama orang Manggarai.