Yulita Fitriana - Academia.edu (original) (raw)
Books by Yulita Fitriana
Membaca Nusantara Melalui Karya Sastra, 2017
Proceeding Internationale Conference on Literature: Literature and Society 5.0, 2019
Yth. Bapak/Ibu Pemakalah di tempat Dengan hormat, berikut ini kami sampaikan beberapa informasi b... more Yth. Bapak/Ibu Pemakalah di tempat Dengan hormat, berikut ini kami sampaikan beberapa informasi berkenaan dengan Hasil Seleksi Abstrak Kegiatan Konferensi Internasional Kesusastraan ke-4 (The 4 th International Conference on Literature (ICOLITE) tahun 2019. 1. Bapak/Ibu yang abstraknya diterima, dimohon untuk segera mengirimkan makalah/artikel lengkap dengan mengikuti panduan penulisan dan contoh artikel. Panduan penulisan dan contoh artikel lengkap terlampir. 2. Artikel yang akan diajukan untuk pemuatan di jurnal Cakrawala Pendidikan, Litera, dan Jurnal Kependidikan, diutamakan ditulis dalam bahasa Inggris. Bapak/Ibu dimohon untuk mencermati laman jurnal-jurnal tersebut pada tautan yang tersedia di laman ICOLITE. 3. Untuk abstrak yang substansinya dapat diterima, tetapi identitasnya kurang lengkap (nama instansi dan judul tidak ada) disilakan untuk langsung mengirimkan makalah/artikel lengkap sesuai dengan panduan dan contoh penulisan terlampir. 4. Untuk abstrak yang substansinya tidak sesuai dengan tema dan subtema, diberi kesempatan untuk menulis makalah/artikel lengkap dengan fokus dan bahasan sesuai dengan tema dan subtema yang telah ditetapkan. 5. Untuk artikel/makalah yang ditulis lebih dari satu orang, Semua Penulis harus mendaftar dan membayar sebagai Pemakalah. 6. Sertifikat dan kelengkapan seminar akan diberikan kepada Pemakalah yang telah mendaftar dan membayar biaya pendaftaran. 7. Pengiriman artikel lengkap disertai dengan bukti pembayaran sebagai Pemakalah. Batas akhir pengiriman makalah lengkap dan pembayaran biaya pendaftaran, Jumat, 20 September 2019. 8. Jadwal lengkap dan rinci pelaksanaan kegiatan akan diinformasikan segera setelah proses pengiriman artikel/makalah, pendaftaran, dan pembayaran selesai.
Bunga Rampai Syair Surat Kapal dari Indragiri Hulu, Riau, 2020
Bunga Rampai Botombo Sastra Lisan Kuantansingingi, 2018
Papers by Yulita Fitriana
Cerita anak yang berjudul Si Junjung Hati ini digubah berdasarkan "Koba Tang Kutitang" yang beras... more Cerita anak yang berjudul Si Junjung Hati ini digubah berdasarkan "Koba Tang Kutitang" yang berasal dari Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau. Koba adalah salah satu bentuk sastra lisan masyarakat Melayu Riau yang disampaikan dengan cara didendangkan atau dinyanyikan oleh tukang koba. Mendendangkan koba ini diiringi dengan alat-alat musik, seperti tetawak (sejenis gong), ketuk-ketuk (sejenis kentungan), gendang, rebab, calempong (sejenis gamelan), dan sebagainya. Koba ini merupakan cerita yang berisi sejarah, adatistiadat, dan nilai-nilai yang berguna bagi masyarakat. "Koba Tang Kutitang" ini sudah didokumentasikan oleh Ediruslan Pe Amanriza dan kawan-kawan dalam bukunya Koba Sastra Lisan Orang Riau dalam dialek daerah Rokan Hilir. Buku ini diterbitkan oleh Pemerintah Daerah Tingkat I Provinsi Riau, melalui Proyek lnventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah Riau, tahun 1989. Cerita anak Si Junjung Hati ini bercerita tentang seorang perempuan yang bernama Si Junjung Hati. Dia berjuang melawan kekejaman dan kesewenang-wenangan Raja Gejuhan terhadap penduduk Negeri Seberang, Negeri Tang Kutitang, dan keluarganya. Akhirnya, Si Junjung Hati berhasil menumpas Raja Gejuhan. Rakyat senang dan Si Junjung Hati sekeluarga hidup berbahagia. Koba ini sudah digubah sedemikian rupa sehingga diharapkan dapat dibaca, dipahami dan disenangi oleh anak-anak mulai usia sekolah dasar.
Puji syukur saya sampaikan kepada Allah SWT. karena berkat rahmat dan karunia-Nya, cerita anak in... more Puji syukur saya sampaikan kepada Allah SWT. karena berkat rahmat dan karunia-Nya, cerita anak ini dapat selesai pada wakt\.Jnya. • Cerita anak ini dibt..iat berdasarkan cerita pusaka yang sudah didokumentasikan oleh Raja Erwan dan Abdul Basyid di dalam kumpulan cerita pusaka Dari Nongsa ke Pulau Terong. Cerita ini berasal dari cerita pusaka masyarakat di daerah Kepulauan Riau. Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Kepala Balai Bahasa Pekanbaru, Kepala lata Usaha Balai Bahasa Pekanbaru, dan rekan-rekan kerja di Balai Bahasa Pekanbaru. Berkat bantuan bapak dan ibu sekalian, dalam bentuk apa pun, penulisan cerita anak ini dapat terwujud. Semoga cerita anak ini berguna bagi kita semua, terutama bagi anak-anak pada usia sekolah dasar.
Kelasa
Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui makna tekstual yang meliputi kohesi leksikal da... more Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui makna tekstual yang meliputi kohesi leksikal dan gramatikal slogan pada demonstrasi tentang RUU KPK, (2) mengetahui makna kontekstual slogan pada demonstrasi tentang RUU KPK. Penelitian ini menggunakan metode deskripstif kualitatif. Data penelitian ini berupa bahasa tulis, yaitu slogan-slogan mahasiswa pada demonstrasi tentang RUU KPK yang dikumpulkan melalui teknik dokumentasi. Sumber data berasal dari slogan pada demonstrasi tentang RUU KPK yang ditulis pada karton atau kain-kain rentang yang berjumlah 15 data. Teknik analisis data mengacu pada teori analisis wacana yang dikemukakan oleh Sara Mills. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) analisis tekstual slogan pada demonstrasi tentang RUU KPK yaitu (a) kohesi gramatikal meliputi: pengacuan, pelepasan, dan perangkaian; (b) kohesi leksikal meliputi: repetisi, sinonimi, antonimi, kolokasi, hiponimi, dan ekuipalensi (2) analisis kontekstual slogan tentang RUU KPK ditemukan konteks situasi dan budaya dengan menerapkan prinsip penafsiran personal, lokasional, temporal, analogi, dan inferensi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat cara baru kaum milenial dalam menyampaikan pendapat atau aspirasi, yaitu dengan cara yang lebih puitis, lucu, dan menggelitik, tetapi tetap sarat kritik.
Karya sastra tidak hanya rangkaian kata demi kata, tetapi berbicara tentang kehidupan, baik secar... more Karya sastra tidak hanya rangkaian kata demi kata, tetapi berbicara tentang kehidupan, baik secara realitas ada maupun hanya dalam gagasan atau cita-cita manusia. Apabila berdasarkan realitas yang ada, biasanya karya sastra berisi pengalaman hidup, teladan, dan hikmah yang telah mendapatkan berbagai bumbu, ramuan, gaya, dan imajinasi. Sementara itu, apabila berdasarkan pada gagasan atau cita-cita hidup, biasanya karya sastra berisi ajaran moral, budi pekerti, nasihat, simbol-simbol filsafat (pandangan hidup), budaya, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan kehidupan manusia. Kehidupan itu sendiri keberadaannya sangat beragam, bervariasi, dan penuh berbagai persoalan serta konflik yang dihadapi oleh manusia. Keberagaman dalam kehidupan itu berimbas pula pada keberagaman dalam karya sastra karena isinya tidak terpisahkan dari kehidupan manusia yang beradab dan bermartabat. Karya sastra yang berbicara tentang kehidupan tersebut menggunakan bahasa sebagai media penyampaiannya dan seni imajinatif sebagai lahan budayanya. Atas dasar media bahasa dan seni imajinatif itu, sastra bersifat multidimensi dan multiinterpretasi. Dengan menggunakan media bahasa, seni imajinatif, dan matra budaya, sastra menyampaikan pesan untuk (dapat) ditinjau, ditelaah, dan dikaji ataupun dianalisis dari berbagai sudut pandang. Hasil pandangan itu sangat bergantung pada siapa yang meninjau, siapa yang menelaah, menganalisis, dan siapa yang mengkajinya dengan latar belakang sosial-budaya serta pengetahuan yang beraneka ragam. Adakala seorang penelaah sastra berangkat dari sudut pandang metafora, mitos, simbol, kekuasaan, ideologi, ekonomi, politik, dan budaya, dapat dibantah penelaah lain dari sudut bunyi, referen, maupun ironi. Meskipun demikian, kata Heraclitus, "Betapa pun berlawanan mereka bekerja sama, dan dari arah yang berbeda, muncul harmoni paling indah". Banyak pelajaran yang dapat kita peroleh dari membaca karya sastra, salah satunya membaca cerita rakyat yang disadur atau diolah kembali menjadi cerita anak. Hasil membaca karya sastra selalu menginspirasi dan memotivasi pembaca untuk berkreasi menemukan sesuatu yang baru. Membaca karya sastra dapat memicu imajinasi lebih lanjut, membuka pencerahan, dan menambah wawasan. Untuk itu, kepada pengolah kembali cerita ini kami ucapkan terima kasih. Kami juga menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada Kepala Pusat Pembinaan, Kepala Bidang Pembelajaran, serta Kepala Subbidang Modul dan Bahan Ajar dan staf atas segala upaya dan kerja keras yang dilakukan sampai dengan terwujudnya buku ini. Semoga buku cerita ini tidak hanya bermanfaat sebagai bahan bacaan bagi siswa dan masyarakat untuk menumbuhkan budaya literasi melalui program Gerakan Literasi Nasional, tetapi juga bermanfaat sebagai bahan pengayaan pengetahuan kita tentang kehidupan masa lalu yang dapat dimanfaatkan dalam menyikapi perkembangan kehidupan masa kini dan masa depan.
The folklore “Batu Belah” exists in several regions in Indonesia, even in the Archipelago. The fo... more The folklore “Batu Belah” exists in several regions in Indonesia, even in the Archipelago. The folklore “Batu Belah” retold by BM Syamsuddin in his Batu Belah Batu Bertangkup (1983) originated from the Kepulauan Riau Province. As an archipelago stroy, the story exists in the coastal culture. Therefore, the issues to be discussed in this paper are what elements of coastal culture that contained in the story BBBB. The research aims to identify and to explain the elements of coastal culture in the story. This study applies anthropological theory of literature that considers literature as a cultural heritage that includes the patterns of a society presented through aesthetic symbols. The research method used is a qualitative method. Analysis of the data presented descriptively. The data obtained through library research. From this research, it is known that in folklore “Batu Belah”, there are elements of the coastal culture, such as (1) the people’s livelihood of the maritime sector; (2...
Jurnal Ilmu Budaya, 2021
This study aims to describe the history and distribution of Randai, as well as making Randai’s di... more This study aims to describe the history and distribution of Randai, as well as making Randai’s distribution maps in Kuantansingi Regency, Riau Province. This research is qualitative-descriptive. The data are obtained through field data and library data. Through this research, it is known that the Randai of Kuantansingingi originally comes from Minangkabau and has undergone changes. The acculturation of Minangkabau culture with Malay and change of times has led to changes in stories, language, costumes, dances (joget), musical instruments, and when it is performed, even the view of people on Randai. In the process of making the Randai of Kuantansingingi’s Map in Riau Province, 49 Randai groups were inventoried in various sub-districts in Kuantansingingi Regency. All these Randai groups have been mapped onto the Map of Kuantansingingi’s Randai.
ATAVISME, 2013
Drama mempunyai sebuah struktur yang mengandung simbol‐simbol yang mempunyai makna. Penelitian i... more Drama mempunyai sebuah struktur yang mengandung simbol‐simbol yang mempunyai makna. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan makna struktur dan simbol‐simbol teks “Orang‐Orang Kalah” karya Hang Kafrawi. Pengungkapan makna struktur dan simbol tersebut dilakukan dengan menggunakan teori struktural‐semiotika. Hasil analisis menunjukkan adanya konflik ide yang terefleksikan pada konflik fisik yang disebabkan oleh sosok yang tidak diketahui. Temuan itu terungkap melalui alur, tokoh, dialog, dan petunjuk pementasan drama. : Drama has a structure containing meaningful symbols. This study aims at finding the structure and symbols’ meaning of “OrangOrang Kalah” written by Hang Kafrawi. The revealing of the structure and symbols’ meaning, in this case, is conducted by using structuralsemiotics theory. The result of the analysis indicates conflict of ideas reflected in physical conflicts which are caused by an unknown figure. It is revealed through the plot, characters, dialogue, and dir...
Jurnal Ilmu Budaya, 2018
This study aims to know the problem solving of economy, socio-culture, and religion in respect to... more This study aims to know the problem solving of economy, socio-culture, and religion in respect to matrilineal concept of Minangkabau society. The problems raised in this study are about the problem of economy, socio-culture, and religion related to matrilineal concept. The result of study proves that the “surface structure” that belongs to this story contained “deep structure” that reflects the cultural identity of the matrilineal society of Minangkabau. This study uses a qualitative approach. Data obtained through library research with the presentation of descriptive data analysis. After investigation, It can be concluded that the matrilineal kinship system in Minangkabau society affects the way the society in addressing the problems that arise, as seen in the myth of “Malin Kundang”. The myth illustrates matters as follows. 1. The economic issues that arise is solved by wandering famous tradition in Minang community. 2. After marriage, a man will stay in the family of woman (matri...
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Marhalim Zaini menggambarkan sosok perempuan ... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Marhalim Zaini menggambarkan sosok perempuan yang termaginalkan dalam cerpennya yang berjudul “Pengantin Hamil” dan “Perempuan yang Pandai Menyimpan Api”, dengan cara menganalisis sikap, ucapan, dan tindakan yang dialami dan dilakukan tokoh perempuan. Dalam kedua cerpennya, Marhalim Zaini menggambarkan rakyat kecil, umumnya adalah tokoh perempuan, yang selalu mengalami kesengsaraan dan kesialan. Pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yang memaparkan tulisan berdasarkan isi karya sastra, yang menggambarkan tokoh perempuan yang selalu mengalami keterpurukan dan kesengsaraan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cerpen “Pengantin Hamil” dan “Perempuan yang Pandai Menyimpan Api” menggambarkan perempuan sebagai sosok termarginalkan dan selalu mengalami penderitaan. This research describes how Marhalim Zaini depicts marginalized women his short story entitled “Pengantin Hamil” d...
Cerita Batu Belah Batu Bertangkup (BBBB) adalah cerita rakyat yang terdapat di berbagai daerah di... more Cerita Batu Belah Batu Bertangkup (BBBB) adalah cerita rakyat yang terdapat di berbagai daerah di Indonesia, juga di Malaysia dan Brunei. Di dalam penelitian ini, cerita BBBB yang diteliti berasal dari Provinsi Kepulauan Riau dan Malaysia. Cerita BBBB yang berasal dari Provinsi Kepulauan Riau ditulis BM Syamsuddin (BBBB BMSy), sedangkan cerita BBBB yang ada di Malaysia yang ditulis oleh Abd. Samad Ahmad (BBBB ASA). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persamaan dan perbedaan yang terdapat di dalam kedua cerita BBBB dan mengungkap penyebabnya. Untuk mengungkap permasalahan tersebut, dipergunakan teori sastra banding yang didukung oleh teori struktural semiotik. Teori struktural dipergunakan untuk mendedah unsur-unsur cerita-cerita tersebut, sedangkan teori semiotik dipergunakan untuk memaknai tanda-tanda yang terdapat pada kedua cerita tersebut. Teori dan metode perbandingan dilakukan untuk melihat persamaan dan perbedaan yang terdapat pada kedua cerita tersebut. Melalui penelit...
The novel Panggil Aku Sakai(PAS) describes the efforts of outsider to do hegemony, even to domi... more The novel Panggil Aku Sakai(PAS) describes the efforts of outsider to do hegemony, even to dominate the Sakai tribe. This research aims at revealing these efforts by using the hegemonical theory of Antonio Gramsci. This research finds that these hegemony has brought the suffering to Sakai people. They lose their forests where they live n also destroy their social and cultural life. Awareness of these things make the Sakai people to "fight" by isolating theirself from the outsider. It is making efforts hegemony failed.
Madah: Jurnal Bahasa dan Sastra
There is inadequate number of research on “toka-toki” of Kuantan Singingi at the present time. In... more There is inadequate number of research on “toka-toki” of Kuantan Singingi at the present time. In consequence, there is insufficient extensive knowledge about the speakers, the time of usage, the language used, and the function of the “toka-toki”. In this study, those elements become the object of the research analysis. The method used in the analysis is qualitative descriptive method. The data was obtained from the field and also literature. The implementation phase of this study were (1) collecting data, namely by asking about the desired data related to the speaker, time, language, and “toka-toki” function to the informant, (2) the phase of analyzing the data, and (3) the phase of making conclusion.From this study, it was concluded that the speakers of “toka–toki” in the Kuantan Singingi are not limited to the age levels, the social levels, and education levels. Actually there is no specific time of the implementation of this “toka-toki”. However, the game is often found when chi...
Madah: Jurnal Bahasa dan Sastra
The poem Surat Kapal that exists in the society of Indragiri Hulu, Riau has various pat... more The poem Surat Kapal that exists in the society of Indragiri Hulu, Riau has various pattern of poetry. In this research, the issue raised is how about the pattern and the way to construct the poetry of Surat Kapal. The aim of this research is to identify the pattern and the way how to construct the poem. Theory used is the structuralism theory that see a literary work as a structure. This research is descriptive qualitative. The data used is the secondary data that taken from books and poems that written by readers in Surat Kapal. Through this research, it is known that the formation of this poem is carried out by 1) word choice (diction) and the word choice that has similar end phoneme, 2) syllables repetition or the same words, 3) the conversion of sentence structure, 4) code mixing in another language (Indonesian language and regional language), 5) the removal of letters, and 6) the addition -nya (-nye) and -k.Abstrak S...
Membaca Nusantara Melalui Karya Sastra, 2017
Proceeding Internationale Conference on Literature: Literature and Society 5.0, 2019
Yth. Bapak/Ibu Pemakalah di tempat Dengan hormat, berikut ini kami sampaikan beberapa informasi b... more Yth. Bapak/Ibu Pemakalah di tempat Dengan hormat, berikut ini kami sampaikan beberapa informasi berkenaan dengan Hasil Seleksi Abstrak Kegiatan Konferensi Internasional Kesusastraan ke-4 (The 4 th International Conference on Literature (ICOLITE) tahun 2019. 1. Bapak/Ibu yang abstraknya diterima, dimohon untuk segera mengirimkan makalah/artikel lengkap dengan mengikuti panduan penulisan dan contoh artikel. Panduan penulisan dan contoh artikel lengkap terlampir. 2. Artikel yang akan diajukan untuk pemuatan di jurnal Cakrawala Pendidikan, Litera, dan Jurnal Kependidikan, diutamakan ditulis dalam bahasa Inggris. Bapak/Ibu dimohon untuk mencermati laman jurnal-jurnal tersebut pada tautan yang tersedia di laman ICOLITE. 3. Untuk abstrak yang substansinya dapat diterima, tetapi identitasnya kurang lengkap (nama instansi dan judul tidak ada) disilakan untuk langsung mengirimkan makalah/artikel lengkap sesuai dengan panduan dan contoh penulisan terlampir. 4. Untuk abstrak yang substansinya tidak sesuai dengan tema dan subtema, diberi kesempatan untuk menulis makalah/artikel lengkap dengan fokus dan bahasan sesuai dengan tema dan subtema yang telah ditetapkan. 5. Untuk artikel/makalah yang ditulis lebih dari satu orang, Semua Penulis harus mendaftar dan membayar sebagai Pemakalah. 6. Sertifikat dan kelengkapan seminar akan diberikan kepada Pemakalah yang telah mendaftar dan membayar biaya pendaftaran. 7. Pengiriman artikel lengkap disertai dengan bukti pembayaran sebagai Pemakalah. Batas akhir pengiriman makalah lengkap dan pembayaran biaya pendaftaran, Jumat, 20 September 2019. 8. Jadwal lengkap dan rinci pelaksanaan kegiatan akan diinformasikan segera setelah proses pengiriman artikel/makalah, pendaftaran, dan pembayaran selesai.
Bunga Rampai Syair Surat Kapal dari Indragiri Hulu, Riau, 2020
Bunga Rampai Botombo Sastra Lisan Kuantansingingi, 2018
Cerita anak yang berjudul Si Junjung Hati ini digubah berdasarkan "Koba Tang Kutitang" yang beras... more Cerita anak yang berjudul Si Junjung Hati ini digubah berdasarkan "Koba Tang Kutitang" yang berasal dari Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau. Koba adalah salah satu bentuk sastra lisan masyarakat Melayu Riau yang disampaikan dengan cara didendangkan atau dinyanyikan oleh tukang koba. Mendendangkan koba ini diiringi dengan alat-alat musik, seperti tetawak (sejenis gong), ketuk-ketuk (sejenis kentungan), gendang, rebab, calempong (sejenis gamelan), dan sebagainya. Koba ini merupakan cerita yang berisi sejarah, adatistiadat, dan nilai-nilai yang berguna bagi masyarakat. "Koba Tang Kutitang" ini sudah didokumentasikan oleh Ediruslan Pe Amanriza dan kawan-kawan dalam bukunya Koba Sastra Lisan Orang Riau dalam dialek daerah Rokan Hilir. Buku ini diterbitkan oleh Pemerintah Daerah Tingkat I Provinsi Riau, melalui Proyek lnventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah Riau, tahun 1989. Cerita anak Si Junjung Hati ini bercerita tentang seorang perempuan yang bernama Si Junjung Hati. Dia berjuang melawan kekejaman dan kesewenang-wenangan Raja Gejuhan terhadap penduduk Negeri Seberang, Negeri Tang Kutitang, dan keluarganya. Akhirnya, Si Junjung Hati berhasil menumpas Raja Gejuhan. Rakyat senang dan Si Junjung Hati sekeluarga hidup berbahagia. Koba ini sudah digubah sedemikian rupa sehingga diharapkan dapat dibaca, dipahami dan disenangi oleh anak-anak mulai usia sekolah dasar.
Puji syukur saya sampaikan kepada Allah SWT. karena berkat rahmat dan karunia-Nya, cerita anak in... more Puji syukur saya sampaikan kepada Allah SWT. karena berkat rahmat dan karunia-Nya, cerita anak ini dapat selesai pada wakt\.Jnya. • Cerita anak ini dibt..iat berdasarkan cerita pusaka yang sudah didokumentasikan oleh Raja Erwan dan Abdul Basyid di dalam kumpulan cerita pusaka Dari Nongsa ke Pulau Terong. Cerita ini berasal dari cerita pusaka masyarakat di daerah Kepulauan Riau. Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Kepala Balai Bahasa Pekanbaru, Kepala lata Usaha Balai Bahasa Pekanbaru, dan rekan-rekan kerja di Balai Bahasa Pekanbaru. Berkat bantuan bapak dan ibu sekalian, dalam bentuk apa pun, penulisan cerita anak ini dapat terwujud. Semoga cerita anak ini berguna bagi kita semua, terutama bagi anak-anak pada usia sekolah dasar.
Kelasa
Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui makna tekstual yang meliputi kohesi leksikal da... more Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui makna tekstual yang meliputi kohesi leksikal dan gramatikal slogan pada demonstrasi tentang RUU KPK, (2) mengetahui makna kontekstual slogan pada demonstrasi tentang RUU KPK. Penelitian ini menggunakan metode deskripstif kualitatif. Data penelitian ini berupa bahasa tulis, yaitu slogan-slogan mahasiswa pada demonstrasi tentang RUU KPK yang dikumpulkan melalui teknik dokumentasi. Sumber data berasal dari slogan pada demonstrasi tentang RUU KPK yang ditulis pada karton atau kain-kain rentang yang berjumlah 15 data. Teknik analisis data mengacu pada teori analisis wacana yang dikemukakan oleh Sara Mills. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) analisis tekstual slogan pada demonstrasi tentang RUU KPK yaitu (a) kohesi gramatikal meliputi: pengacuan, pelepasan, dan perangkaian; (b) kohesi leksikal meliputi: repetisi, sinonimi, antonimi, kolokasi, hiponimi, dan ekuipalensi (2) analisis kontekstual slogan tentang RUU KPK ditemukan konteks situasi dan budaya dengan menerapkan prinsip penafsiran personal, lokasional, temporal, analogi, dan inferensi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat cara baru kaum milenial dalam menyampaikan pendapat atau aspirasi, yaitu dengan cara yang lebih puitis, lucu, dan menggelitik, tetapi tetap sarat kritik.
Karya sastra tidak hanya rangkaian kata demi kata, tetapi berbicara tentang kehidupan, baik secar... more Karya sastra tidak hanya rangkaian kata demi kata, tetapi berbicara tentang kehidupan, baik secara realitas ada maupun hanya dalam gagasan atau cita-cita manusia. Apabila berdasarkan realitas yang ada, biasanya karya sastra berisi pengalaman hidup, teladan, dan hikmah yang telah mendapatkan berbagai bumbu, ramuan, gaya, dan imajinasi. Sementara itu, apabila berdasarkan pada gagasan atau cita-cita hidup, biasanya karya sastra berisi ajaran moral, budi pekerti, nasihat, simbol-simbol filsafat (pandangan hidup), budaya, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan kehidupan manusia. Kehidupan itu sendiri keberadaannya sangat beragam, bervariasi, dan penuh berbagai persoalan serta konflik yang dihadapi oleh manusia. Keberagaman dalam kehidupan itu berimbas pula pada keberagaman dalam karya sastra karena isinya tidak terpisahkan dari kehidupan manusia yang beradab dan bermartabat. Karya sastra yang berbicara tentang kehidupan tersebut menggunakan bahasa sebagai media penyampaiannya dan seni imajinatif sebagai lahan budayanya. Atas dasar media bahasa dan seni imajinatif itu, sastra bersifat multidimensi dan multiinterpretasi. Dengan menggunakan media bahasa, seni imajinatif, dan matra budaya, sastra menyampaikan pesan untuk (dapat) ditinjau, ditelaah, dan dikaji ataupun dianalisis dari berbagai sudut pandang. Hasil pandangan itu sangat bergantung pada siapa yang meninjau, siapa yang menelaah, menganalisis, dan siapa yang mengkajinya dengan latar belakang sosial-budaya serta pengetahuan yang beraneka ragam. Adakala seorang penelaah sastra berangkat dari sudut pandang metafora, mitos, simbol, kekuasaan, ideologi, ekonomi, politik, dan budaya, dapat dibantah penelaah lain dari sudut bunyi, referen, maupun ironi. Meskipun demikian, kata Heraclitus, "Betapa pun berlawanan mereka bekerja sama, dan dari arah yang berbeda, muncul harmoni paling indah". Banyak pelajaran yang dapat kita peroleh dari membaca karya sastra, salah satunya membaca cerita rakyat yang disadur atau diolah kembali menjadi cerita anak. Hasil membaca karya sastra selalu menginspirasi dan memotivasi pembaca untuk berkreasi menemukan sesuatu yang baru. Membaca karya sastra dapat memicu imajinasi lebih lanjut, membuka pencerahan, dan menambah wawasan. Untuk itu, kepada pengolah kembali cerita ini kami ucapkan terima kasih. Kami juga menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada Kepala Pusat Pembinaan, Kepala Bidang Pembelajaran, serta Kepala Subbidang Modul dan Bahan Ajar dan staf atas segala upaya dan kerja keras yang dilakukan sampai dengan terwujudnya buku ini. Semoga buku cerita ini tidak hanya bermanfaat sebagai bahan bacaan bagi siswa dan masyarakat untuk menumbuhkan budaya literasi melalui program Gerakan Literasi Nasional, tetapi juga bermanfaat sebagai bahan pengayaan pengetahuan kita tentang kehidupan masa lalu yang dapat dimanfaatkan dalam menyikapi perkembangan kehidupan masa kini dan masa depan.
The folklore “Batu Belah” exists in several regions in Indonesia, even in the Archipelago. The fo... more The folklore “Batu Belah” exists in several regions in Indonesia, even in the Archipelago. The folklore “Batu Belah” retold by BM Syamsuddin in his Batu Belah Batu Bertangkup (1983) originated from the Kepulauan Riau Province. As an archipelago stroy, the story exists in the coastal culture. Therefore, the issues to be discussed in this paper are what elements of coastal culture that contained in the story BBBB. The research aims to identify and to explain the elements of coastal culture in the story. This study applies anthropological theory of literature that considers literature as a cultural heritage that includes the patterns of a society presented through aesthetic symbols. The research method used is a qualitative method. Analysis of the data presented descriptively. The data obtained through library research. From this research, it is known that in folklore “Batu Belah”, there are elements of the coastal culture, such as (1) the people’s livelihood of the maritime sector; (2...
Jurnal Ilmu Budaya, 2021
This study aims to describe the history and distribution of Randai, as well as making Randai’s di... more This study aims to describe the history and distribution of Randai, as well as making Randai’s distribution maps in Kuantansingi Regency, Riau Province. This research is qualitative-descriptive. The data are obtained through field data and library data. Through this research, it is known that the Randai of Kuantansingingi originally comes from Minangkabau and has undergone changes. The acculturation of Minangkabau culture with Malay and change of times has led to changes in stories, language, costumes, dances (joget), musical instruments, and when it is performed, even the view of people on Randai. In the process of making the Randai of Kuantansingingi’s Map in Riau Province, 49 Randai groups were inventoried in various sub-districts in Kuantansingingi Regency. All these Randai groups have been mapped onto the Map of Kuantansingingi’s Randai.
ATAVISME, 2013
Drama mempunyai sebuah struktur yang mengandung simbol‐simbol yang mempunyai makna. Penelitian i... more Drama mempunyai sebuah struktur yang mengandung simbol‐simbol yang mempunyai makna. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan makna struktur dan simbol‐simbol teks “Orang‐Orang Kalah” karya Hang Kafrawi. Pengungkapan makna struktur dan simbol tersebut dilakukan dengan menggunakan teori struktural‐semiotika. Hasil analisis menunjukkan adanya konflik ide yang terefleksikan pada konflik fisik yang disebabkan oleh sosok yang tidak diketahui. Temuan itu terungkap melalui alur, tokoh, dialog, dan petunjuk pementasan drama. : Drama has a structure containing meaningful symbols. This study aims at finding the structure and symbols’ meaning of “OrangOrang Kalah” written by Hang Kafrawi. The revealing of the structure and symbols’ meaning, in this case, is conducted by using structuralsemiotics theory. The result of the analysis indicates conflict of ideas reflected in physical conflicts which are caused by an unknown figure. It is revealed through the plot, characters, dialogue, and dir...
Jurnal Ilmu Budaya, 2018
This study aims to know the problem solving of economy, socio-culture, and religion in respect to... more This study aims to know the problem solving of economy, socio-culture, and religion in respect to matrilineal concept of Minangkabau society. The problems raised in this study are about the problem of economy, socio-culture, and religion related to matrilineal concept. The result of study proves that the “surface structure” that belongs to this story contained “deep structure” that reflects the cultural identity of the matrilineal society of Minangkabau. This study uses a qualitative approach. Data obtained through library research with the presentation of descriptive data analysis. After investigation, It can be concluded that the matrilineal kinship system in Minangkabau society affects the way the society in addressing the problems that arise, as seen in the myth of “Malin Kundang”. The myth illustrates matters as follows. 1. The economic issues that arise is solved by wandering famous tradition in Minang community. 2. After marriage, a man will stay in the family of woman (matri...
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Marhalim Zaini menggambarkan sosok perempuan ... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Marhalim Zaini menggambarkan sosok perempuan yang termaginalkan dalam cerpennya yang berjudul “Pengantin Hamil” dan “Perempuan yang Pandai Menyimpan Api”, dengan cara menganalisis sikap, ucapan, dan tindakan yang dialami dan dilakukan tokoh perempuan. Dalam kedua cerpennya, Marhalim Zaini menggambarkan rakyat kecil, umumnya adalah tokoh perempuan, yang selalu mengalami kesengsaraan dan kesialan. Pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yang memaparkan tulisan berdasarkan isi karya sastra, yang menggambarkan tokoh perempuan yang selalu mengalami keterpurukan dan kesengsaraan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cerpen “Pengantin Hamil” dan “Perempuan yang Pandai Menyimpan Api” menggambarkan perempuan sebagai sosok termarginalkan dan selalu mengalami penderitaan. This research describes how Marhalim Zaini depicts marginalized women his short story entitled “Pengantin Hamil” d...
Cerita Batu Belah Batu Bertangkup (BBBB) adalah cerita rakyat yang terdapat di berbagai daerah di... more Cerita Batu Belah Batu Bertangkup (BBBB) adalah cerita rakyat yang terdapat di berbagai daerah di Indonesia, juga di Malaysia dan Brunei. Di dalam penelitian ini, cerita BBBB yang diteliti berasal dari Provinsi Kepulauan Riau dan Malaysia. Cerita BBBB yang berasal dari Provinsi Kepulauan Riau ditulis BM Syamsuddin (BBBB BMSy), sedangkan cerita BBBB yang ada di Malaysia yang ditulis oleh Abd. Samad Ahmad (BBBB ASA). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persamaan dan perbedaan yang terdapat di dalam kedua cerita BBBB dan mengungkap penyebabnya. Untuk mengungkap permasalahan tersebut, dipergunakan teori sastra banding yang didukung oleh teori struktural semiotik. Teori struktural dipergunakan untuk mendedah unsur-unsur cerita-cerita tersebut, sedangkan teori semiotik dipergunakan untuk memaknai tanda-tanda yang terdapat pada kedua cerita tersebut. Teori dan metode perbandingan dilakukan untuk melihat persamaan dan perbedaan yang terdapat pada kedua cerita tersebut. Melalui penelit...
The novel Panggil Aku Sakai(PAS) describes the efforts of outsider to do hegemony, even to domi... more The novel Panggil Aku Sakai(PAS) describes the efforts of outsider to do hegemony, even to dominate the Sakai tribe. This research aims at revealing these efforts by using the hegemonical theory of Antonio Gramsci. This research finds that these hegemony has brought the suffering to Sakai people. They lose their forests where they live n also destroy their social and cultural life. Awareness of these things make the Sakai people to "fight" by isolating theirself from the outsider. It is making efforts hegemony failed.
Madah: Jurnal Bahasa dan Sastra
There is inadequate number of research on “toka-toki” of Kuantan Singingi at the present time. In... more There is inadequate number of research on “toka-toki” of Kuantan Singingi at the present time. In consequence, there is insufficient extensive knowledge about the speakers, the time of usage, the language used, and the function of the “toka-toki”. In this study, those elements become the object of the research analysis. The method used in the analysis is qualitative descriptive method. The data was obtained from the field and also literature. The implementation phase of this study were (1) collecting data, namely by asking about the desired data related to the speaker, time, language, and “toka-toki” function to the informant, (2) the phase of analyzing the data, and (3) the phase of making conclusion.From this study, it was concluded that the speakers of “toka–toki” in the Kuantan Singingi are not limited to the age levels, the social levels, and education levels. Actually there is no specific time of the implementation of this “toka-toki”. However, the game is often found when chi...
Madah: Jurnal Bahasa dan Sastra
The poem Surat Kapal that exists in the society of Indragiri Hulu, Riau has various pat... more The poem Surat Kapal that exists in the society of Indragiri Hulu, Riau has various pattern of poetry. In this research, the issue raised is how about the pattern and the way to construct the poetry of Surat Kapal. The aim of this research is to identify the pattern and the way how to construct the poem. Theory used is the structuralism theory that see a literary work as a structure. This research is descriptive qualitative. The data used is the secondary data that taken from books and poems that written by readers in Surat Kapal. Through this research, it is known that the formation of this poem is carried out by 1) word choice (diction) and the word choice that has similar end phoneme, 2) syllables repetition or the same words, 3) the conversion of sentence structure, 4) code mixing in another language (Indonesian language and regional language), 5) the removal of letters, and 6) the addition -nya (-nye) and -k.Abstrak S...