arya mahdi - Academia.edu (original) (raw)

Papers by arya mahdi

Research paper thumbnail of Nilai-Nilai Pembangun Karakter: Permainan Tradisional Karetan/Pelencatan Suku Using di Banyuwangi

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi

The traditional game of karetan / pelencatan is the term of traditional game for Using tribe in B... more The traditional game of karetan / pelencatan is the term of traditional game for Using tribe in Banyuwangi Regency. The traditional game of karetan / pelencatan uses a simple materials or tools from woven rubber bands (rubber bands strands). According to the size of agreement, usually about 3 or 4 meters in length, which is played in an open space and quite wide. The method used in this research is the ethnographic qualitative. This research examines the values of character building in traditional game of karetan / pelencatan in the community of Kemiren and Kabat village, whose the majority population is Using tribe. Data collection techniques used is observation, interview, and documentation. The result of the research on children's traditional games of karetan / pelencatan not only as a playing facility, but also as a medium to shape the children's character, such as; belief in the power of the One Almighty God, honesty in the game, hard work in achieving victory, nationa...

Research paper thumbnail of Relationship Bali Cattle (Bos sondaicus Muller) and Banteng (Bos bibos d'alton) Approach Through The Craniometric

Jurnal ILMU DASAR, 2014

Relationship can be seen from the similarity of the cow and bull. One method to find out about th... more Relationship can be seen from the similarity of the cow and bull. One method to find out about the phylogenetic relationship between species is by using cranial morphometry (craniometrics). The purpose of this research was to identify morphological cranium Bali cattle , banteng baluran , and banteng merubetiri based on the parameters measured .This research was conducted in August and ending in October 2013 , held at the National Park Baluran and Merubetiri National Park. The design of this research is descriptive quantitative research , using data analysis kalster ( cluster analysis). Parameters of this research using 15 indicators that have been established in accordance with the research Hayashi , 1982. Materials used in this study are adult male cranium Bali cattle obtained from abattoir ( Slaughterhouse ) Denpasar in January to July 2013 a total of six specimens . Cranium of an adult male bull that used a total of six specimens . Five specimens were collected from the National ...

Research paper thumbnail of Aplikasi Modified Cassava Flour (Mocaf) Sebagai Bahan Pengisi Pada Sosis Ayam

Jurnal Kejaora (Kesehatan Jasmani dan Olahraga)

Salah satu alternatif bahan pengisi dalam pembuatan sosis ayam adalah MOCAF (Modified Cassava Flo... more Salah satu alternatif bahan pengisi dalam pembuatan sosis ayam adalah MOCAF (Modified Cassava Flour) yang memiliki karakter yang berbeda dengan tepung tapioka, terutama dalam hal derajat viskositas, kemampuan gelasi, daya rehidrasi, WHC (Water Holding Capacity), dan kemudahan melarut yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisik, kimia, dan organoleptik sosis ayam dengan penambahan MOCAF serta mengetahui persentase penggunaan MOCAF untuk menghasilkan sosis ayam dengan sifat fisik, kimia, dan organoleptik yang baik dan disukai. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biokimia Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas PGRI Banyuwangi. Penelitian dilakukan pada bulan oktober 2015 sampai bulan januari 2016. Perlakuan yang diberikan yaitu penggunaan 100% MOCAF (A1), 75% MOCAF dan 25% Tapioka (A2), 50% MOCAF dan 50% Tapioka (A3), 25% MOCAF dan 75% Tapioka (A4), serta 100% Tapioka (A5). Data hasil uji karakteristik fisik dan kimia dianalisis menggunakan rancangan acak lengkap. Kemudian data uji sensoris dianalisis menggunakan uji hedonik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan MOCAF sebagai bahan pengisi pada sosis ayam dapat mempengaruhi kadar air, kadar protein, dan kadar karbohidrat sosis ayam yang dihasilkan. Semakin banyak penambahan MOCAF dapat meningkatkan kadar air, kadar protein, serta menurunkan kadar karbohidrat sosis ayam yang dihasilkan. Berdasarkan uji kesukaan keseluruhan diperoleh perlakuan dengan penggunaan MOCAF 25% dan Tapioka 75% (A4) adalah sampel yang paling disukai dengan kadar kadar air sebesar 60,49%, kadar protein 14,62%, kadar lemak 1,10%, kadar abu 2,42%, dan kadar karbohidrat 21,37%.

Research paper thumbnail of PENGEMBANGAN PROGRAM DESA WISATA DAN EKOWISATA BERBASIS PARTISIPASI MASYARAKAT DI DESA KEMIREN KABUPATEN BANYUWANGI

Artikel ini didasarkan pada hasil penelitian bersumberdana APBD Kabupaten Banyuwangi yang telah d... more Artikel ini didasarkan pada hasil penelitian bersumberdana APBD Kabupaten Banyuwangi yang telah dilaksanakan pada bulan Mei hingga September 2013 yang bertujuan untuk 1) mengkaji aktifitas pengelolaan Kemiren sebagai desa wisata dan ekowisata berbasis partisipasi masyarakat, 2) memetakan faktor pendukung dan penghambat pengembangan pariwisata berbasis partisipasi masyarakat, 3) mengkaji bentuk partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pariwisata, dan 4) merancang model atau strategi pengembangan desa wisata dan ekowisata berbasis partisipasi masyarakat.
Penelitian tersebut dilaksanakan dengan menerapkan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk mengumpulkan data, metode analisis deskriptif interpretative untuk mengolah data, dan analisis kuantitatif SWOT untuk merumuskan model atau strategi pengembangan desa wisata dan ekowisata yang paling tepat bagi Desa Kemiren.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kemiren memiliki 5 daya tarik wisata utama, yaitu seni tradisi, ritual adat, arsitektur tradisional, suasana alam pedesaan dan tradisi budidaya padi serta anjungan wisata. Aktifitas pengelolaan kelima daya tarik tersebut dalam sebuah desa wisata dan ekowisata berbasis partisipasi masyarakat telah berjalan, tetapi masih belum maksimal karena 14 faktor pendukung dan 10 faktor penghambat. Sementara itu terdapat 5 tipologi partisipasi masyarakat dalam pengembangan desa wisata dan ekowisata di Kemiren, yaitu partisipasi pasif, partisipasi dalam pemberian informasi, partisipasi dengan konsultasi, partisipasi untuk mendapatkan insentif materi, dan partisipasi fungsional. Hasil penilaian faktor internal dan eksternal (analisis kuantitatif SWOT) Desa Kemiren untuk pengembangan desa wisata dan ekowisata berbasis partisipasi masyarakat secara keseluruhan dijabarkan dalam 15 strategi prioritas pengembangan.

Other by arya mahdi

Research paper thumbnail of Pengembangan Program Desa Wisata dan Ekowisata Berbasis Partisipasi Masyarakat di Desa Kemiren Kabupaten Banyuwangi (Laporan Penelitian Inovatif Bidang Pariwisata 2013)

RESEARCH REPORT

Berkembangnya pembangunan pariwisata selain mendatangkan banyak manfaat bagi masyarakat, yakni se... more Berkembangnya pembangunan pariwisata selain mendatangkan banyak manfaat
bagi masyarakat, yakni secara ekonomi, sosial dan budaya, juga bisa menimbulkan
dampak permasalahan bagi masyarakat jika pengembangannya tidak dipersiapkan dan
dikelola dengan baik. Salah satu pendekatan yang dapat dipergunakan guna
mengembangkan kegiatan pariwisata adalah konsep desa wisata dan ekowisata berbasis
partisipasi masyarakat. Berbeda dengan pariwisata konvensional, desa wisata dan
ekowisata merupakan kegiatan wisata yang memberikan dampak langsung terhadap
konservasi kawasan, berperan dalam usaha pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal,
serta mendorong konservasi dan pembangunan berkelanjutan.
Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengkaji aktifitas pengelolaan Kemiren sebagai
desa wisata dan ekowisata berbasis partisipasi masyarakat, 2) memetakan faktor
pendukung dan penghambat pengembangan pariwisata berbasis partisipasi masyarakat,
3) mengkaji bentuk partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pariwisata, dan 4)
merancang model atau strategi pengembangan desa wisata dan ekowisata berbasis
partisipasi masyarakat.
Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian deskriptif kualitatif yang berlangsung
sejak Mei hingga September 2013 ini menerapkan teknik observasi, wawancara, dan
dokumentasi untuk mengumpulkan data, metode analisis interaktif untuk mengolah data,
dan analisis kuantitatif SWOT untuk merumuskan model atau strategi pengembangan
desa wisata dan ekowisata yang paling tepat bagi Desa Kemiren.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kemiren memiliki 5 daya tarik wisata utama,
yaitu seni tradisi, ritual adat, arsitektur tradisional, suasana alam pedesaan dan tradisi
budidaya padi serta anjungan wisata. Aktifitas pengelolaan kelima daya tarik tersebut
dalam sebuah desa wisata dan ekowisata berbasis partisipasi masyarakat telah berjalan,
tetapi masih belum maksimal karena 14 faktor pendukung dan 10 faktor penghambat.
Sementara itu terdapat 5 tipologi partisipasi masyarakat dalam pengembangan desa
wisata dan ekowisata di Kemiren, yaitu partisipasi pasif, partisipasi dalam pemberian
informasi, partisipasi dengan konsultasi, partisipasi untuk mendapatkan insentif materi,
dan partisipasi fungsional. Hasil penilaian faktor internal dan eksternal (analisis
kuantitatif SWOT) Desa Kemiren untuk pengembangan desa wisata dan ekowisata
berbasis partisipasi masyarakat secara keseluruhan dijabarkan dalam 15 strategi prioritas
pengembangan.
Kata kunci: strategi pengembangan, desa wisata, ekowisata, partisipasi masyarakat,
Kemiren

Research paper thumbnail of Nilai-Nilai Pembangun Karakter: Permainan Tradisional Karetan/Pelencatan Suku Using di Banyuwangi

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi

The traditional game of karetan / pelencatan is the term of traditional game for Using tribe in B... more The traditional game of karetan / pelencatan is the term of traditional game for Using tribe in Banyuwangi Regency. The traditional game of karetan / pelencatan uses a simple materials or tools from woven rubber bands (rubber bands strands). According to the size of agreement, usually about 3 or 4 meters in length, which is played in an open space and quite wide. The method used in this research is the ethnographic qualitative. This research examines the values of character building in traditional game of karetan / pelencatan in the community of Kemiren and Kabat village, whose the majority population is Using tribe. Data collection techniques used is observation, interview, and documentation. The result of the research on children's traditional games of karetan / pelencatan not only as a playing facility, but also as a medium to shape the children's character, such as; belief in the power of the One Almighty God, honesty in the game, hard work in achieving victory, nationa...

Research paper thumbnail of Relationship Bali Cattle (Bos sondaicus Muller) and Banteng (Bos bibos d'alton) Approach Through The Craniometric

Jurnal ILMU DASAR, 2014

Relationship can be seen from the similarity of the cow and bull. One method to find out about th... more Relationship can be seen from the similarity of the cow and bull. One method to find out about the phylogenetic relationship between species is by using cranial morphometry (craniometrics). The purpose of this research was to identify morphological cranium Bali cattle , banteng baluran , and banteng merubetiri based on the parameters measured .This research was conducted in August and ending in October 2013 , held at the National Park Baluran and Merubetiri National Park. The design of this research is descriptive quantitative research , using data analysis kalster ( cluster analysis). Parameters of this research using 15 indicators that have been established in accordance with the research Hayashi , 1982. Materials used in this study are adult male cranium Bali cattle obtained from abattoir ( Slaughterhouse ) Denpasar in January to July 2013 a total of six specimens . Cranium of an adult male bull that used a total of six specimens . Five specimens were collected from the National ...

Research paper thumbnail of Aplikasi Modified Cassava Flour (Mocaf) Sebagai Bahan Pengisi Pada Sosis Ayam

Jurnal Kejaora (Kesehatan Jasmani dan Olahraga)

Salah satu alternatif bahan pengisi dalam pembuatan sosis ayam adalah MOCAF (Modified Cassava Flo... more Salah satu alternatif bahan pengisi dalam pembuatan sosis ayam adalah MOCAF (Modified Cassava Flour) yang memiliki karakter yang berbeda dengan tepung tapioka, terutama dalam hal derajat viskositas, kemampuan gelasi, daya rehidrasi, WHC (Water Holding Capacity), dan kemudahan melarut yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisik, kimia, dan organoleptik sosis ayam dengan penambahan MOCAF serta mengetahui persentase penggunaan MOCAF untuk menghasilkan sosis ayam dengan sifat fisik, kimia, dan organoleptik yang baik dan disukai. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biokimia Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas PGRI Banyuwangi. Penelitian dilakukan pada bulan oktober 2015 sampai bulan januari 2016. Perlakuan yang diberikan yaitu penggunaan 100% MOCAF (A1), 75% MOCAF dan 25% Tapioka (A2), 50% MOCAF dan 50% Tapioka (A3), 25% MOCAF dan 75% Tapioka (A4), serta 100% Tapioka (A5). Data hasil uji karakteristik fisik dan kimia dianalisis menggunakan rancangan acak lengkap. Kemudian data uji sensoris dianalisis menggunakan uji hedonik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan MOCAF sebagai bahan pengisi pada sosis ayam dapat mempengaruhi kadar air, kadar protein, dan kadar karbohidrat sosis ayam yang dihasilkan. Semakin banyak penambahan MOCAF dapat meningkatkan kadar air, kadar protein, serta menurunkan kadar karbohidrat sosis ayam yang dihasilkan. Berdasarkan uji kesukaan keseluruhan diperoleh perlakuan dengan penggunaan MOCAF 25% dan Tapioka 75% (A4) adalah sampel yang paling disukai dengan kadar kadar air sebesar 60,49%, kadar protein 14,62%, kadar lemak 1,10%, kadar abu 2,42%, dan kadar karbohidrat 21,37%.

Research paper thumbnail of PENGEMBANGAN PROGRAM DESA WISATA DAN EKOWISATA BERBASIS PARTISIPASI MASYARAKAT DI DESA KEMIREN KABUPATEN BANYUWANGI

Artikel ini didasarkan pada hasil penelitian bersumberdana APBD Kabupaten Banyuwangi yang telah d... more Artikel ini didasarkan pada hasil penelitian bersumberdana APBD Kabupaten Banyuwangi yang telah dilaksanakan pada bulan Mei hingga September 2013 yang bertujuan untuk 1) mengkaji aktifitas pengelolaan Kemiren sebagai desa wisata dan ekowisata berbasis partisipasi masyarakat, 2) memetakan faktor pendukung dan penghambat pengembangan pariwisata berbasis partisipasi masyarakat, 3) mengkaji bentuk partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pariwisata, dan 4) merancang model atau strategi pengembangan desa wisata dan ekowisata berbasis partisipasi masyarakat.
Penelitian tersebut dilaksanakan dengan menerapkan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk mengumpulkan data, metode analisis deskriptif interpretative untuk mengolah data, dan analisis kuantitatif SWOT untuk merumuskan model atau strategi pengembangan desa wisata dan ekowisata yang paling tepat bagi Desa Kemiren.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kemiren memiliki 5 daya tarik wisata utama, yaitu seni tradisi, ritual adat, arsitektur tradisional, suasana alam pedesaan dan tradisi budidaya padi serta anjungan wisata. Aktifitas pengelolaan kelima daya tarik tersebut dalam sebuah desa wisata dan ekowisata berbasis partisipasi masyarakat telah berjalan, tetapi masih belum maksimal karena 14 faktor pendukung dan 10 faktor penghambat. Sementara itu terdapat 5 tipologi partisipasi masyarakat dalam pengembangan desa wisata dan ekowisata di Kemiren, yaitu partisipasi pasif, partisipasi dalam pemberian informasi, partisipasi dengan konsultasi, partisipasi untuk mendapatkan insentif materi, dan partisipasi fungsional. Hasil penilaian faktor internal dan eksternal (analisis kuantitatif SWOT) Desa Kemiren untuk pengembangan desa wisata dan ekowisata berbasis partisipasi masyarakat secara keseluruhan dijabarkan dalam 15 strategi prioritas pengembangan.

Research paper thumbnail of Pengembangan Program Desa Wisata dan Ekowisata Berbasis Partisipasi Masyarakat di Desa Kemiren Kabupaten Banyuwangi (Laporan Penelitian Inovatif Bidang Pariwisata 2013)

RESEARCH REPORT

Berkembangnya pembangunan pariwisata selain mendatangkan banyak manfaat bagi masyarakat, yakni se... more Berkembangnya pembangunan pariwisata selain mendatangkan banyak manfaat
bagi masyarakat, yakni secara ekonomi, sosial dan budaya, juga bisa menimbulkan
dampak permasalahan bagi masyarakat jika pengembangannya tidak dipersiapkan dan
dikelola dengan baik. Salah satu pendekatan yang dapat dipergunakan guna
mengembangkan kegiatan pariwisata adalah konsep desa wisata dan ekowisata berbasis
partisipasi masyarakat. Berbeda dengan pariwisata konvensional, desa wisata dan
ekowisata merupakan kegiatan wisata yang memberikan dampak langsung terhadap
konservasi kawasan, berperan dalam usaha pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal,
serta mendorong konservasi dan pembangunan berkelanjutan.
Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengkaji aktifitas pengelolaan Kemiren sebagai
desa wisata dan ekowisata berbasis partisipasi masyarakat, 2) memetakan faktor
pendukung dan penghambat pengembangan pariwisata berbasis partisipasi masyarakat,
3) mengkaji bentuk partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pariwisata, dan 4)
merancang model atau strategi pengembangan desa wisata dan ekowisata berbasis
partisipasi masyarakat.
Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian deskriptif kualitatif yang berlangsung
sejak Mei hingga September 2013 ini menerapkan teknik observasi, wawancara, dan
dokumentasi untuk mengumpulkan data, metode analisis interaktif untuk mengolah data,
dan analisis kuantitatif SWOT untuk merumuskan model atau strategi pengembangan
desa wisata dan ekowisata yang paling tepat bagi Desa Kemiren.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kemiren memiliki 5 daya tarik wisata utama,
yaitu seni tradisi, ritual adat, arsitektur tradisional, suasana alam pedesaan dan tradisi
budidaya padi serta anjungan wisata. Aktifitas pengelolaan kelima daya tarik tersebut
dalam sebuah desa wisata dan ekowisata berbasis partisipasi masyarakat telah berjalan,
tetapi masih belum maksimal karena 14 faktor pendukung dan 10 faktor penghambat.
Sementara itu terdapat 5 tipologi partisipasi masyarakat dalam pengembangan desa
wisata dan ekowisata di Kemiren, yaitu partisipasi pasif, partisipasi dalam pemberian
informasi, partisipasi dengan konsultasi, partisipasi untuk mendapatkan insentif materi,
dan partisipasi fungsional. Hasil penilaian faktor internal dan eksternal (analisis
kuantitatif SWOT) Desa Kemiren untuk pengembangan desa wisata dan ekowisata
berbasis partisipasi masyarakat secara keseluruhan dijabarkan dalam 15 strategi prioritas
pengembangan.
Kata kunci: strategi pengembangan, desa wisata, ekowisata, partisipasi masyarakat,
Kemiren