cahya anggraeni - Academia.edu (original) (raw)

Papers by cahya anggraeni

Research paper thumbnail of Perempuan Baru: Pertahanan Melawan Opresi dalam Novel Astirin Mbalela Karya Suparta Brata

Arif: Jurnal Sastra dan Kearifan Lokal

Kepatuhan dalam budaya patriarki merupakan kewajiban bagi perempuan. Kebebasan diri perempuan dia... more Kepatuhan dalam budaya patriarki merupakan kewajiban bagi perempuan. Kebebasan diri perempuan dianggap tabu dan tidak patut untuk dibicarakan. Novel Astirin Mbalela menceritakan tokoh Astirin sebagai perempuan Jawa yang melakukan resistensi terhadap opresi yang ia terima sebagai akibat menjadi perempuan bebas. Dalam masyarakat, perempuan diposisikan sebagai inferior sehingga sering menjadi sasaran opresi. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi eksistensi Astirin sebagai perempuan bebas. Kebebasan Astirin merupakan bentuk pembuktian dirinya sebagai individu merdeka. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif interpretatif, dengan sumber data novel Astirin Mbalela dan data berupa peristiwa dengan konteksnya. Hasil penelitian menunjukkan adanya resistensi tokoh Astirin terhadap opresi yang diterima, baik berupa resistensi fisik maupun verbal. Astirin berusaha menunjukkan eksistensinya sebagai perempuan baru yang bebas melalui cara berpakaian serta kemandiriannya. Astirin berhasil me...

Research paper thumbnail of Subject Desire In The Novel Lamtara-Lamtara Pinggir Desa (Lamtoro Plants In The Edge Of Village) By Sri Setya Rahayu

This study aims to describe the desires contained in the novel Lamtara-Lamtara Ing Pinggir Desa K... more This study aims to describe the desires contained in the novel Lamtara-Lamtara Ing Pinggir Desa Karya Sri Setya Rahayu. The method used in this study is a formal method and descriptive analysis method. Mardika, the objects in this study have a desire to have Pratiwi. This happens because of the lackness, then there are stages such as the effort to fulfill desire, mirror stage, then control of the ego by the superego. Ambivalence also happened, because Mardika finally got the chance to have Pratiwi, but the superego managed to control the ego and make Mardika back. The Superego here is the ethics and manners of the Javanese that bind Mardika strong enough, and succeed in defeating the ego. However, the superego at the end of the story also caused Mardika problems, but was overcome and finally he managed to fulfill his ego.

Research paper thumbnail of Nilai Budaya Dalam Serat Jiwandana Karya Mas Ngabehi Mangunwijaya

Sejarah dan Budaya Jurnal Sejarah Budaya dan Pengajarannya

Masyrakat Jawa umumnya hanya mengenal cerita rakyat, artinya ragam prosa ini melekat di hati masy... more Masyrakat Jawa umumnya hanya mengenal cerita rakyat, artinya ragam prosa ini melekat di hati masyarakat. Meskipun begitu cerita ini terkadang ada yang berbau dongeng sehingga amat fantastis. Endraswara (2005, hlm. 163-166) membagi prosa Jawa menjadi empat bagian, yaitu mitos, cerita asal-usul, ARTICLE INFO

Research paper thumbnail of Nilai Budaya Dalam Serat Jiwandana Karya Mas Ngabehi Mangunwijaya

Sejarah dan Budaya Jurnal Sejarah Budaya dan Pengajarannya, Jun 30, 2019

Masyrakat Jawa umumnya hanya mengenal cerita rakyat, artinya ragam prosa ini melekat di hati masy... more Masyrakat Jawa umumnya hanya mengenal cerita rakyat, artinya ragam prosa ini melekat di hati masyarakat. Meskipun begitu cerita ini terkadang ada yang berbau dongeng sehingga amat fantastis. Endraswara (2005, hlm. 163-166) membagi prosa Jawa menjadi empat bagian, yaitu mitos, cerita asal-usul, ARTICLE INFO

Research paper thumbnail of Perempuan Baru: Pertahanan Melawan Opresi dalam Novel Astirin Mbalela Karya Suparta Brata

Arif: Jurnal Sastra dan Kearifan Lokal

Kepatuhan dalam budaya patriarki merupakan kewajiban bagi perempuan. Kebebasan diri perempuan dia... more Kepatuhan dalam budaya patriarki merupakan kewajiban bagi perempuan. Kebebasan diri perempuan dianggap tabu dan tidak patut untuk dibicarakan. Novel Astirin Mbalela menceritakan tokoh Astirin sebagai perempuan Jawa yang melakukan resistensi terhadap opresi yang ia terima sebagai akibat menjadi perempuan bebas. Dalam masyarakat, perempuan diposisikan sebagai inferior sehingga sering menjadi sasaran opresi. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi eksistensi Astirin sebagai perempuan bebas. Kebebasan Astirin merupakan bentuk pembuktian dirinya sebagai individu merdeka. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif interpretatif, dengan sumber data novel Astirin Mbalela dan data berupa peristiwa dengan konteksnya. Hasil penelitian menunjukkan adanya resistensi tokoh Astirin terhadap opresi yang diterima, baik berupa resistensi fisik maupun verbal. Astirin berusaha menunjukkan eksistensinya sebagai perempuan baru yang bebas melalui cara berpakaian serta kemandiriannya. Astirin berhasil me...

Research paper thumbnail of Subject Desire In The Novel Lamtara-Lamtara Pinggir Desa (Lamtoro Plants In The Edge Of Village) By Sri Setya Rahayu

This study aims to describe the desires contained in the novel Lamtara-Lamtara Ing Pinggir Desa K... more This study aims to describe the desires contained in the novel Lamtara-Lamtara Ing Pinggir Desa Karya Sri Setya Rahayu. The method used in this study is a formal method and descriptive analysis method. Mardika, the objects in this study have a desire to have Pratiwi. This happens because of the lackness, then there are stages such as the effort to fulfill desire, mirror stage, then control of the ego by the superego. Ambivalence also happened, because Mardika finally got the chance to have Pratiwi, but the superego managed to control the ego and make Mardika back. The Superego here is the ethics and manners of the Javanese that bind Mardika strong enough, and succeed in defeating the ego. However, the superego at the end of the story also caused Mardika problems, but was overcome and finally he managed to fulfill his ego.

Research paper thumbnail of Nilai Budaya Dalam Serat Jiwandana Karya Mas Ngabehi Mangunwijaya

Sejarah dan Budaya Jurnal Sejarah Budaya dan Pengajarannya

Masyrakat Jawa umumnya hanya mengenal cerita rakyat, artinya ragam prosa ini melekat di hati masy... more Masyrakat Jawa umumnya hanya mengenal cerita rakyat, artinya ragam prosa ini melekat di hati masyarakat. Meskipun begitu cerita ini terkadang ada yang berbau dongeng sehingga amat fantastis. Endraswara (2005, hlm. 163-166) membagi prosa Jawa menjadi empat bagian, yaitu mitos, cerita asal-usul, ARTICLE INFO

Research paper thumbnail of Nilai Budaya Dalam Serat Jiwandana Karya Mas Ngabehi Mangunwijaya

Sejarah dan Budaya Jurnal Sejarah Budaya dan Pengajarannya, Jun 30, 2019

Masyrakat Jawa umumnya hanya mengenal cerita rakyat, artinya ragam prosa ini melekat di hati masy... more Masyrakat Jawa umumnya hanya mengenal cerita rakyat, artinya ragam prosa ini melekat di hati masyarakat. Meskipun begitu cerita ini terkadang ada yang berbau dongeng sehingga amat fantastis. Endraswara (2005, hlm. 163-166) membagi prosa Jawa menjadi empat bagian, yaitu mitos, cerita asal-usul, ARTICLE INFO