clara belinda - Academia.edu (original) (raw)
Papers by clara belinda
Journal of Marine Research
Mangrove, terumbu karang, dan padang lamun merupakan ekosistem yang saling berkaitan satu sama la... more Mangrove, terumbu karang, dan padang lamun merupakan ekosistem yang saling berkaitan satu sama lain dan memiliki peran penting bagi komunitas biota di laut sebagai habitat yang menyediakan area pemijahan (spawning ground), area asuhan (nursery ground), dan tempat mencari makan (feeding ground). Beberapa jenis ikan karang hanya hidup pada satu habitat saja, namun beberapa jenis ikan karang yang lain dapat berpindah habitat semasa hidupnya, dari satu area ekosistem ke area yang lain, yang disebut dengan migrasi ontogenetik. Adanya aktivitas migrasi tersebut, menyebabkan terjadinya interaksi antara komunitas ikan karang dengan ekosistem pesisir di sekitarnya. Banyak penelitian telah dilakukan berkaitan dengan interaksi ini, ditinjau dari perpindahan nutrien antar ekosistem dan trofik level komunitas ikan karang, namun belum banyak penelitian yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan bentang laut (seascape) dan Sistem Informasi Geografis (SIG). Analisis interaksi antara ekosistem mangrove dan terumbu karang penting dilakukan karena hal tersebut memiliki pengaruh terhadap persebaran ikan dan proses ekologi yang terjadi di dalamnya. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk dapat hubungan ekosistem mangrove dan terumbu karang berdasarkan komunitas ikan karang di dalamnya. Data komunitas ikan karang didapatkan dari Laporan Reef Health Monitoring (RHM) LIPI pada tahun 2018. Pembuatan peta struktur bentang laut dilakukan dengan menggabungkan Peta Mangrove Indonesia dengan Peta Terumbu Karang menggunakan software QGIS 3.16. Setelahnya, dilakukan ekstraksi seascape metrics, eksplorasi data metrik, uji korelasi dan regresi linier menggunakan software R Studio. Analisis regresi menghasilkan metriks ikan dan seascape metrics pada kandidat model. Hasil diperoleh konektivitas tertinggi di Kepulauan Mentawai adalah pada class area karang terhadap kelimpahan Siganidae dengan nilai persamaan regresi y=4,76-2,86 dan nilai korelasi R =-0,95 serta nilai koefisien determinan R 2 = 0,9. Sedangkan di Perairan Belitung, konektivitas tertinggi adalah pada edge density mangrove terhadap kelimpahan Chaetodontidae dengan persamaan regresi y=3,23-0,14x dan nilai korelasi R =-0,84 serta nilai koefisien determinan R 2 = 0,71. Dari hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa ekosistem mangrove dan terumbu karang memengaruhi kelimpahan ikan karang di kedua lokasi ini.
Journal of Marine Research
Mangrove, terumbu karang, dan padang lamun merupakan ekosistem yang saling berkaitan satu sama la... more Mangrove, terumbu karang, dan padang lamun merupakan ekosistem yang saling berkaitan satu sama lain dan memiliki peran penting bagi komunitas biota di laut sebagai habitat yang menyediakan area pemijahan (spawning ground), area asuhan (nursery ground), dan tempat mencari makan (feeding ground). Beberapa jenis ikan karang hanya hidup pada satu habitat saja, namun beberapa jenis ikan karang yang lain dapat berpindah habitat semasa hidupnya, dari satu area ekosistem ke area yang lain, yang disebut dengan migrasi ontogenetik. Adanya aktivitas migrasi tersebut, menyebabkan terjadinya interaksi antara komunitas ikan karang dengan ekosistem pesisir di sekitarnya. Banyak penelitian telah dilakukan berkaitan dengan interaksi ini, ditinjau dari perpindahan nutrien antar ekosistem dan trofik level komunitas ikan karang, namun belum banyak penelitian yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan bentang laut (seascape) dan Sistem Informasi Geografis (SIG). Analisis interaksi antara ekosistem mangrove dan terumbu karang penting dilakukan karena hal tersebut memiliki pengaruh terhadap persebaran ikan dan proses ekologi yang terjadi di dalamnya. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk dapat hubungan ekosistem mangrove dan terumbu karang berdasarkan komunitas ikan karang di dalamnya. Data komunitas ikan karang didapatkan dari Laporan Reef Health Monitoring (RHM) LIPI pada tahun 2018. Pembuatan peta struktur bentang laut dilakukan dengan menggabungkan Peta Mangrove Indonesia dengan Peta Terumbu Karang menggunakan software QGIS 3.16. Setelahnya, dilakukan ekstraksi seascape metrics, eksplorasi data metrik, uji korelasi dan regresi linier menggunakan software R Studio. Analisis regresi menghasilkan metriks ikan dan seascape metrics pada kandidat model. Hasil diperoleh konektivitas tertinggi di Kepulauan Mentawai adalah pada class area karang terhadap kelimpahan Siganidae dengan nilai persamaan regresi y=4,76-2,86 dan nilai korelasi R =-0,95 serta nilai koefisien determinan R 2 = 0,9. Sedangkan di Perairan Belitung, konektivitas tertinggi adalah pada edge density mangrove terhadap kelimpahan Chaetodontidae dengan persamaan regresi y=3,23-0,14x dan nilai korelasi R =-0,84 serta nilai koefisien determinan R 2 = 0,71. Dari hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa ekosistem mangrove dan terumbu karang memengaruhi kelimpahan ikan karang di kedua lokasi ini.