dede kusnadi - Academia.edu (original) (raw)
Papers by dede kusnadi
Jurnal Tahsinia
Pembelajaran ilmu pengetahuan alam diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuha... more Pembelajaran ilmu pengetahuan alam diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasi. Hasil data objektif dilapangan menunjukan pada kenyataannya selama ini pembelajaran IPA ternyata masih banyak yang hanya menekankan pada buku-buku paket dan kurang memanfaatkan lingkungan sekitar, siswa dianggap berhasil apabila siswa mampu menguasai materi yang telah disampaikan oleh guru. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi terhadap penerapan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA tentang gaya magnet kelas V SDIT MTA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa aktivitas pembelajaran pada siswa kelas V SDIT MTA Karawang dalam pembelajaran IPA mengenai gaya magnet dengan menggunakan penerapan pendekatan kontekstual selama proses pembelajaran berjalan dengan tertib...
Jurnal Tahsinia, Oct 30, 2021
Jurnal Tahsinia
Peranan pendidikan sangat penting untuk menciptakan kehidupan yang cerdas, damai, terbuka dan dem... more Peranan pendidikan sangat penting untuk menciptakan kehidupan yang cerdas, damai, terbuka dan demokratis. Kurangnya pemahaman siswa terhadap suatu materi ajar dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satunya ialah penggunaan metode pembelajaran yang tidak sesuai. Kenyataan di lapangan, peneliti memperoleh temuan mengenai sikap siswa terhadap proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), siswa mengalami kejenuhan karena pembelajaran kurang menarik dan kegiatan belajar mengajar (KBM) terkadang membosankan. Jenis penelitian ini merupakan perbaikan pembelajaran dengan mmetode yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas. Sasaran yang dijadikan sampel penelitian ini adalah semua siswa kelas V SD Negeri Wadas II yang berjumlah 35 anak. Hasil yang diperoleh yaitu hasil belajar siswa sebelum menggunakan metode inkuiri hanya sebanyak 42,86% siswa yang tuntas atau sebanyak 15 orang siswa dari jumlah keseluruhan 35 siswa. Siswa pada siklus I mencapai 2,97 dengan kategori cukup dan pad...
2018 International Conference on Content-Based Multimedia Indexing (CBMI), Sep 1, 2018
Automatic quality assessment is an essential step in the professional audiovisual media productio... more Automatic quality assessment is an essential step in the professional audiovisual media production process. In this paper we propose a novel sharpness metric taking the specific properties of video into account, and having a higher robustness against variations in image content, interlacing artifacts and noise. Furthermore, a comprehensive user study is presented, where we obtain subjective scores to validate the sharpness metric. We ask 28 viewers for both absolute and relative judgments of sharpness in two separate experiment settings, supported with an eye tracker to obtain the locations used for judgements. Experimental results show that the objective sharpness metric under test is well correlated with human perception. Both results, the absolute and relative subjective ratings confirm the good correlation of the proposed metric with human perception. The analysis of the eye tracking data highlights differences between experts and consumers.
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui efektivitas implementasi kebijakan penilaian autent... more Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui efektivitas implementasi kebijakan penilaian autentik, 2) menganalisis implementasi penilaian autentik pada pembelajaran PAI, 3) menjelaskan faktor pendukung dan penghambat dalam efektivitas implementasi kebijakan penilaian autentik dan 4) menjelaskan dampak implementasi kebijakan penilaian autentik terhadap kinerja guru. Penelitian ini menggunakan teori model George C. Edward III yang mengukur keberhasilan suatu implementasi kebijakan melalui komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi. Keempat faktor tersebut sangat bermakna bagi implementasi kebijakan di sekolah. Sebab, implementasi kebijakan merupakan kunci sukses sebuah perintah, jika gagal dalam melaksanakan suatu kebijakan berarti kegagalan dalam mencapai tujuan. Sedangkan pelaksanaan implementasi penilaian autentik pembelajaran PAI harus mengacu kepada Permendikbud Nomor: 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan yang menilai peserta didik meliputi aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui analisis deskriptif dengan model studi kasus. subjek penelitiannya adalah Guru PAI. Data diperoleh melalui data primer dengan cara observasi langsung dan wawancara, sedangkan data sekunder melalui dokumentasi. Hasil penelitian dan temuan di lapangan adalah sebagai berikut ; 1) implementasi kebijakan penilaian autentik sudah terlaksana dengan baik dan efektif, 2) implementasi penilaian autentik pada pembelajaran PAI sudah terlaksana dengan baik. Namun masih ditemukan pola pikir (mindset) guru yang belum berubah dalam mengimplementasikan penilaian autentik secara komprehensif. Artinya, guru melakukan penilaian dengan format seadanya, hanya mengukur hasil akhir peserta didik dan 3) Dukungan implementasi kebijakan penilaian autentik meliputi kepala sekolah, guru yang berkompeten, aktivitas peserta didik, sosialisasi kebijakan implementasi, fasilitas dan sumber belajar yang memadai, peran pemerintah daerah, dan peran pengawas. Sedangkan yang menghambat di antaranya melalui sumber daya manusia, sarana dan prasarana, instrumen penilaian, dan lingkungan akademik. Selanjutnya, implementasi kebijakan penilaian autentik berdampak terhadap kesiapan guru dalam melakukan perencanaan, pelaksanaan dan pengolahan hasil belajar peserta didik.
Jurnal Tahsinia
Pembelajaran ilmu pengetahuan alam diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuha... more Pembelajaran ilmu pengetahuan alam diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasi. Hasil data objektif dilapangan menunjukan pada kenyataannya selama ini pembelajaran IPA ternyata masih banyak yang hanya menekankan pada buku-buku paket dan kurang memanfaatkan lingkungan sekitar, siswa dianggap berhasil apabila siswa mampu menguasai materi yang telah disampaikan oleh guru. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi terhadap penerapan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA tentang gaya magnet kelas V SDIT MTA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa aktivitas pembelajaran pada siswa kelas V SDIT MTA Karawang dalam pembelajaran IPA mengenai gaya magnet dengan menggunakan penerapan pendekatan kontekstual selama proses pembelajaran berjalan dengan tertib...
Jurnal Tahsinia, Oct 30, 2021
Jurnal Tahsinia
Peranan pendidikan sangat penting untuk menciptakan kehidupan yang cerdas, damai, terbuka dan dem... more Peranan pendidikan sangat penting untuk menciptakan kehidupan yang cerdas, damai, terbuka dan demokratis. Kurangnya pemahaman siswa terhadap suatu materi ajar dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satunya ialah penggunaan metode pembelajaran yang tidak sesuai. Kenyataan di lapangan, peneliti memperoleh temuan mengenai sikap siswa terhadap proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), siswa mengalami kejenuhan karena pembelajaran kurang menarik dan kegiatan belajar mengajar (KBM) terkadang membosankan. Jenis penelitian ini merupakan perbaikan pembelajaran dengan mmetode yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas. Sasaran yang dijadikan sampel penelitian ini adalah semua siswa kelas V SD Negeri Wadas II yang berjumlah 35 anak. Hasil yang diperoleh yaitu hasil belajar siswa sebelum menggunakan metode inkuiri hanya sebanyak 42,86% siswa yang tuntas atau sebanyak 15 orang siswa dari jumlah keseluruhan 35 siswa. Siswa pada siklus I mencapai 2,97 dengan kategori cukup dan pad...
2018 International Conference on Content-Based Multimedia Indexing (CBMI), Sep 1, 2018
Automatic quality assessment is an essential step in the professional audiovisual media productio... more Automatic quality assessment is an essential step in the professional audiovisual media production process. In this paper we propose a novel sharpness metric taking the specific properties of video into account, and having a higher robustness against variations in image content, interlacing artifacts and noise. Furthermore, a comprehensive user study is presented, where we obtain subjective scores to validate the sharpness metric. We ask 28 viewers for both absolute and relative judgments of sharpness in two separate experiment settings, supported with an eye tracker to obtain the locations used for judgements. Experimental results show that the objective sharpness metric under test is well correlated with human perception. Both results, the absolute and relative subjective ratings confirm the good correlation of the proposed metric with human perception. The analysis of the eye tracking data highlights differences between experts and consumers.
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui efektivitas implementasi kebijakan penilaian autent... more Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui efektivitas implementasi kebijakan penilaian autentik, 2) menganalisis implementasi penilaian autentik pada pembelajaran PAI, 3) menjelaskan faktor pendukung dan penghambat dalam efektivitas implementasi kebijakan penilaian autentik dan 4) menjelaskan dampak implementasi kebijakan penilaian autentik terhadap kinerja guru. Penelitian ini menggunakan teori model George C. Edward III yang mengukur keberhasilan suatu implementasi kebijakan melalui komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi. Keempat faktor tersebut sangat bermakna bagi implementasi kebijakan di sekolah. Sebab, implementasi kebijakan merupakan kunci sukses sebuah perintah, jika gagal dalam melaksanakan suatu kebijakan berarti kegagalan dalam mencapai tujuan. Sedangkan pelaksanaan implementasi penilaian autentik pembelajaran PAI harus mengacu kepada Permendikbud Nomor: 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan yang menilai peserta didik meliputi aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui analisis deskriptif dengan model studi kasus. subjek penelitiannya adalah Guru PAI. Data diperoleh melalui data primer dengan cara observasi langsung dan wawancara, sedangkan data sekunder melalui dokumentasi. Hasil penelitian dan temuan di lapangan adalah sebagai berikut ; 1) implementasi kebijakan penilaian autentik sudah terlaksana dengan baik dan efektif, 2) implementasi penilaian autentik pada pembelajaran PAI sudah terlaksana dengan baik. Namun masih ditemukan pola pikir (mindset) guru yang belum berubah dalam mengimplementasikan penilaian autentik secara komprehensif. Artinya, guru melakukan penilaian dengan format seadanya, hanya mengukur hasil akhir peserta didik dan 3) Dukungan implementasi kebijakan penilaian autentik meliputi kepala sekolah, guru yang berkompeten, aktivitas peserta didik, sosialisasi kebijakan implementasi, fasilitas dan sumber belajar yang memadai, peran pemerintah daerah, dan peran pengawas. Sedangkan yang menghambat di antaranya melalui sumber daya manusia, sarana dan prasarana, instrumen penilaian, dan lingkungan akademik. Selanjutnya, implementasi kebijakan penilaian autentik berdampak terhadap kesiapan guru dalam melakukan perencanaan, pelaksanaan dan pengolahan hasil belajar peserta didik.