dewantara damai nazar - Academia.edu (original) (raw)

Uploads

Papers by dewantara damai nazar

Research paper thumbnail of Penerimaan Diri Sebagai Penyandang Disabilitas Mentaldalam Proses Rehabilitasi di Rumah Pelayanan Sosial Disabilitas Mental (RPSDM) “Martani”, Kroya, Cilacap

Pada Era Globalisasi dan persaingan bebas ini kecenderungan terhadap peningkatan gangguan jiwa se... more Pada Era Globalisasi dan persaingan bebas ini kecenderungan terhadap peningkatan gangguan jiwa semakin besar, hal ini disebabkan karena stressor dalam kehidupan semakin kompleks. Peristiwa kehidupan yang penuh tekanan seperti Kelantan orang yang dicintai, putusnya hubungan social, pengangguran, masalah pernikahan, kesulitan ekonomi, tekanan di pekerjaan dan diskriminasi meningkatkan resiko hilangnya kesadaran dan penerimaan diri pada penderita gangguan jiwa. Gangguan jiwa adalah gangguan dalam cara berpikir (cognitive), kemauan (Volution), emosi (affective), tindakan (psychomotor). Kumpulan dari keadaankeadaan yang tidak normal,baik yang berhubungan dengan fisik, maupun dengan mental. Keabnormalan tersebut yaitu: gangguan jiwa (Neurosa), dan sakit jiwa (Psikosa). Keabnormalan terlihat dalam berbagai macam gejala yang terpenting diantaranya adalah: ketegangan (tension), rasa putus asa dan murung, gelisah, cemas, perbuatan-perbuatan yang terpaksa (convulsive), hysteria, rasa lemah, tidak mampu mencapai tujuan, takut, pikiran-pikiran buruk. 1 Dalam hal ini disebut juga penyandang disabilitas mental, yaitu terganggunya fungsi pikir, emosi, dan perilkau seseorang antara lain; (a).

Research paper thumbnail of Penerimaan Diri Sebagai Penyandang Disabilitas Mentaldalam Proses Rehabilitasi di Rumah Pelayanan Sosial Disabilitas Mental (RPSDM) “Martani”, Kroya, Cilacap

Dalam menjalani kehidupan bermasyarakat, pasti akan ada banyak kejadian-kejadian atau peristiwa y... more Dalam menjalani kehidupan bermasyarakat, pasti akan ada banyak kejadian-kejadian atau peristiwa yang membuat seseorang mengalami gejolak batin. Entah dalam kurun waktu yang singkat atau berkepanjangan. Hal ini dialami oleh Edi Susanto yang membuatnya berhadapan dengan situasi atau kondisi baru yang bisa jadi tidak sama sekali diinginkan. Sehingga akhirnya penerimaan diri menjadi satu-satunya jalan menuju keleluasaan menjalani hidup. Penerimaan diri adalah sikap dalam menilai diri dan keadaan secara objektif, menerima kelebihan dan kelemahan pada diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerimaan diri Edi Susanto sebagai penyandang disabilitas mental dalam proses rehabilitasi di Rumah Pelayanan Sosial Disabilitas Mental (RPSDM) “Martani”, Kroya, Cilacap. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yang memiliki ciri-ciri data berupa narasi, deskripsi, dan cerita dari data yang diperoleh berupa dokumen tertulis dan tidak tertulis. Metode pengumpulan data dilakukan ...

Research paper thumbnail of Penerimaan Diri Sebagai Penyandang Disabilitas Mentaldalam Proses Rehabilitasi di Rumah Pelayanan Sosial Disabilitas Mental (RPSDM) “Martani”, Kroya, Cilacap

Pada Era Globalisasi dan persaingan bebas ini kecenderungan terhadap peningkatan gangguan jiwa se... more Pada Era Globalisasi dan persaingan bebas ini kecenderungan terhadap peningkatan gangguan jiwa semakin besar, hal ini disebabkan karena stressor dalam kehidupan semakin kompleks. Peristiwa kehidupan yang penuh tekanan seperti Kelantan orang yang dicintai, putusnya hubungan social, pengangguran, masalah pernikahan, kesulitan ekonomi, tekanan di pekerjaan dan diskriminasi meningkatkan resiko hilangnya kesadaran dan penerimaan diri pada penderita gangguan jiwa. Gangguan jiwa adalah gangguan dalam cara berpikir (cognitive), kemauan (Volution), emosi (affective), tindakan (psychomotor). Kumpulan dari keadaankeadaan yang tidak normal,baik yang berhubungan dengan fisik, maupun dengan mental. Keabnormalan tersebut yaitu: gangguan jiwa (Neurosa), dan sakit jiwa (Psikosa). Keabnormalan terlihat dalam berbagai macam gejala yang terpenting diantaranya adalah: ketegangan (tension), rasa putus asa dan murung, gelisah, cemas, perbuatan-perbuatan yang terpaksa (convulsive), hysteria, rasa lemah, tidak mampu mencapai tujuan, takut, pikiran-pikiran buruk. 1 Dalam hal ini disebut juga penyandang disabilitas mental, yaitu terganggunya fungsi pikir, emosi, dan perilkau seseorang antara lain; (a).

Research paper thumbnail of Penerimaan Diri Sebagai Penyandang Disabilitas Mentaldalam Proses Rehabilitasi di Rumah Pelayanan Sosial Disabilitas Mental (RPSDM) “Martani”, Kroya, Cilacap

Dalam menjalani kehidupan bermasyarakat, pasti akan ada banyak kejadian-kejadian atau peristiwa y... more Dalam menjalani kehidupan bermasyarakat, pasti akan ada banyak kejadian-kejadian atau peristiwa yang membuat seseorang mengalami gejolak batin. Entah dalam kurun waktu yang singkat atau berkepanjangan. Hal ini dialami oleh Edi Susanto yang membuatnya berhadapan dengan situasi atau kondisi baru yang bisa jadi tidak sama sekali diinginkan. Sehingga akhirnya penerimaan diri menjadi satu-satunya jalan menuju keleluasaan menjalani hidup. Penerimaan diri adalah sikap dalam menilai diri dan keadaan secara objektif, menerima kelebihan dan kelemahan pada diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerimaan diri Edi Susanto sebagai penyandang disabilitas mental dalam proses rehabilitasi di Rumah Pelayanan Sosial Disabilitas Mental (RPSDM) “Martani”, Kroya, Cilacap. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yang memiliki ciri-ciri data berupa narasi, deskripsi, dan cerita dari data yang diperoleh berupa dokumen tertulis dan tidak tertulis. Metode pengumpulan data dilakukan ...