emna laisa - Academia.edu (original) (raw)
Papers by emna laisa
Reflektika, 2021
Hadits merupakan salah satu sumber ajaran Islam. Secara struktural ia menduduki posisi kedua sete... more Hadits merupakan salah satu sumber ajaran Islam. Secara struktural ia menduduki posisi kedua setelah al-Qur’an, sedangkan secara fungsional ia merupakan bayan (penjelas) terhadap al-Qur’an. Tak dapat dipungkiri bahwa ketepatan pemaknaan dan pemahaman hadits adalah sesuatu yang vital. Namun demikian, untuk menggali kandungan makna dari suatu hadits tidak semudah membalikkan telapak tangan. Adakalanya hadits hanya dimaknai secara tekstual tanpa memperhatikan aspek historisitas dan keadaan sosio-kultural masyarakat kala hadits diturunkan. Akibatnya terjadi konflik dalam masyarakat semisal ketimpangan dalam tataran relasi laki-laki dan perempuan akibat pemahaman hadits yang parsial hingga dinilai misoginis dan mendiskriminasikan posisi perempuan. Oleh karena itu dibutuhkan pemahaman terhadap asbabul wurud dan melakukan reinterpretasi hadits berdasarkan pendekatan historis, sosiologis dan antropologis.
ICONIS: International Conference on Islamic Studies, Dec 31, 2020
Artikel ini mendeskripsikan upaya SMK Darul Ulum dalam mengembangkan budaya religius di sekolah. ... more Artikel ini mendeskripsikan upaya SMK Darul Ulum dalam mengembangkan budaya religius di sekolah. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan studi kasus, diketahui bahwa pengembangan budaya religius dilakukan di sekolah, di luar sekolah bersama warga, dan terhadap lingkungan/alam. Strategi pengembangan budaya religius dilakukan dengan cara merekrut guru lokal, menyemarakkan kegiatan keagamaan di luar kegiatan rutin sekolah, pelibatan guru untuk mengawasi praktik budaya religius, menjadikan kegiatan keagamaan sebagai kegiatan wajib, menggunakan metode pembelajaran yang menarik, pemberlakuan absensi siswa, dan penggunaan simbol-simbol budaya sebagai penguat. Faktor pendukung dalam pengembangan budaya religius adalah dukungan dari warga sekolah, orang tua, dan tokoh masyarakat. Sedangkan faktor penghambatnya adalah lingkungan sosial yang tidak kondusif dan pengaruh negatif iptek. Dampak positif budaya religius bagi siswa di SMK Darul Ulum, yaitu memupuk sikap istiqamah dalam beribada...
Maharot : Journal of Islamic Education
Education is a vehicle to actualize of the student’s potential. The potential is always nurtured ... more Education is a vehicle to actualize of the student’s potential. The potential is always nurtured to be fully utilized in their life. The focus here is not to actualize in the form of exploitation, exertion and violence but it is directed to create a metamorphosis from the ordinary into the extraordinary. Yet, the word “metamorphosis” misinterpreted to another meaning as creating hard educational models for the students. It seems as cognitive educational activities which shows student’s position as adult miniature. Here, the researcher will investigate the importance of discourse humanization as the concept of humanizing education. It’s inspire to create a concept of Sekolah Ramah Anak to be applied in educational institutions so that students feel that education is appreciates their souls.
Islamuna: Jurnal Studi Islam
For the people of Bungbungan, it is imperative that they build a new house, especially when they ... more For the people of Bungbungan, it is imperative that they build a new house, especially when they have a daughter. This is based on the concept of tanéyan lanjhâng which adheres to auxorilocality and matrilocality. The purpose of this study is to describe the essence of a house for the Bungbungan community, various important guidelines in the preparation of building a new house, various ritual offerings, and ritual practice of essér jemmu’. This study is an ethnographic study based on Pierre Bourdieu’s habitus theory to describe the pattern of relations between Islam in the context of pesantren and of the villagers in addressing the ritual of essér jemmu’ as an ecological adaptation ritual in a house construction. The result of this study shows that the house could be a symbol of social status as well as a sign that girls should not be brought to their husband’s house. The process of building a new house begins with various rituals influenced by myths including to determine the direc...
Rabbani: Jurnal Pendidikan Agama Islam
Kuttab has a strategic role in shaping the youth of Islam in the classical era. It is not only ex... more Kuttab has a strategic role in shaping the youth of Islam in the classical era. It is not only excelled in the religious and moral aspects, but also plays a role in the increased intellectual and life skills. Kuttab development from the Prophet era until the Abbasid Daula characterized in each period, in terms of the development of course materials, teaching methods, to community participation. In the midst political conflict, the existence kuttab always in a dynamic conditions. This is evident shows since kuttab just a personal waqf institution to become a major educational institution who participated managed by the government. Kuttab not only sparkling in the golden age, but kuttab inspire the implementation of the Full Day School in Indonesian Islamic educational institutions. It lies the urgency of term al-muhafadzah ala al-qadim al-shalih wa al-akhdu bi al-jadid al-ashlah, that the classical Islamic education system is able to be a reference to answer the problems of education in the contemporary era. ABSTRAK Kuttab memiliki peran strategis dalam upaya pembentukan generasi muda Islam di era klasik. Kuttab tidak hanya unggul dalam aspek keagamaan dan moral, namun juga berperan dalam peningkatan intelektualitas dan kecakapan hidup. Perkembangan kuttab dari masa Rasulullah hingga Daulah Abbasiyah memiliki ciri khas dalam setiap periodesasinya, baik ditinjau dari pengembangan materi pelajaran, metode pembelajaran, hingga peran serta masyarakat. Di tengah suasana konflik politik yang berkecamuk, eksistensi kuttab senantiasa berada dalam kondisi dinamis.
Islamuna: Jurnal Studi Islam
Indonesia sebagai negara yang menganut paham bhinneka tunggal ika ternyata belum mampu menunjukka... more Indonesia sebagai negara yang menganut paham bhinneka tunggal ika ternyata belum mampu menunjukkan ketangguhannya untuk meminimalisir sikap-sikap radikal dan ekstrim dari sebagian pemeluk agamanya. Pendangkalan terhadap agama dan fanatisme mengakibatkan rasa superioritas atas pemeluk agama lain. Radikalisme agama menyebabkan tindakan penuh kekerasan disebabkan pemaknaan yang parsial terhadap konsep jihad dalam Islam, konsekuensi logis dari interpretasi ini adalah penyandingan terorisme sebagai buah dari radikalisme. Hipotesa ini adalah sesuatu yang wajar, mengingat berbagai aktifitas teror di berbagai belahan dunia senantiasa mengatasnamakan jihad yang dilakukan umat Islam sebagai bentuk ketaatan pada firman Sang Khalik. Hal ini menimbulkan berbagai gejolak yang tanpa disadari tidak hanya berimplikasi pada menurunnya stabilitas nasional, tapi bahkan menyulut respon negatif dari berbagai belahan dunia. Oleh karena itu diperlukan adanya pemahaman inklusif terhadap agama sehingga pemeluk agama menyadari bahwa pluralitas adalah sebuah keniscayaan.
Reflektika, 2021
Hadits merupakan salah satu sumber ajaran Islam. Secara struktural ia menduduki posisi kedua sete... more Hadits merupakan salah satu sumber ajaran Islam. Secara struktural ia menduduki posisi kedua setelah al-Qur’an, sedangkan secara fungsional ia merupakan bayan (penjelas) terhadap al-Qur’an. Tak dapat dipungkiri bahwa ketepatan pemaknaan dan pemahaman hadits adalah sesuatu yang vital. Namun demikian, untuk menggali kandungan makna dari suatu hadits tidak semudah membalikkan telapak tangan. Adakalanya hadits hanya dimaknai secara tekstual tanpa memperhatikan aspek historisitas dan keadaan sosio-kultural masyarakat kala hadits diturunkan. Akibatnya terjadi konflik dalam masyarakat semisal ketimpangan dalam tataran relasi laki-laki dan perempuan akibat pemahaman hadits yang parsial hingga dinilai misoginis dan mendiskriminasikan posisi perempuan. Oleh karena itu dibutuhkan pemahaman terhadap asbabul wurud dan melakukan reinterpretasi hadits berdasarkan pendekatan historis, sosiologis dan antropologis.
ICONIS: International Conference on Islamic Studies, Dec 31, 2020
Artikel ini mendeskripsikan upaya SMK Darul Ulum dalam mengembangkan budaya religius di sekolah. ... more Artikel ini mendeskripsikan upaya SMK Darul Ulum dalam mengembangkan budaya religius di sekolah. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan studi kasus, diketahui bahwa pengembangan budaya religius dilakukan di sekolah, di luar sekolah bersama warga, dan terhadap lingkungan/alam. Strategi pengembangan budaya religius dilakukan dengan cara merekrut guru lokal, menyemarakkan kegiatan keagamaan di luar kegiatan rutin sekolah, pelibatan guru untuk mengawasi praktik budaya religius, menjadikan kegiatan keagamaan sebagai kegiatan wajib, menggunakan metode pembelajaran yang menarik, pemberlakuan absensi siswa, dan penggunaan simbol-simbol budaya sebagai penguat. Faktor pendukung dalam pengembangan budaya religius adalah dukungan dari warga sekolah, orang tua, dan tokoh masyarakat. Sedangkan faktor penghambatnya adalah lingkungan sosial yang tidak kondusif dan pengaruh negatif iptek. Dampak positif budaya religius bagi siswa di SMK Darul Ulum, yaitu memupuk sikap istiqamah dalam beribada...
Maharot : Journal of Islamic Education
Education is a vehicle to actualize of the student’s potential. The potential is always nurtured ... more Education is a vehicle to actualize of the student’s potential. The potential is always nurtured to be fully utilized in their life. The focus here is not to actualize in the form of exploitation, exertion and violence but it is directed to create a metamorphosis from the ordinary into the extraordinary. Yet, the word “metamorphosis” misinterpreted to another meaning as creating hard educational models for the students. It seems as cognitive educational activities which shows student’s position as adult miniature. Here, the researcher will investigate the importance of discourse humanization as the concept of humanizing education. It’s inspire to create a concept of Sekolah Ramah Anak to be applied in educational institutions so that students feel that education is appreciates their souls.
Islamuna: Jurnal Studi Islam
For the people of Bungbungan, it is imperative that they build a new house, especially when they ... more For the people of Bungbungan, it is imperative that they build a new house, especially when they have a daughter. This is based on the concept of tanéyan lanjhâng which adheres to auxorilocality and matrilocality. The purpose of this study is to describe the essence of a house for the Bungbungan community, various important guidelines in the preparation of building a new house, various ritual offerings, and ritual practice of essér jemmu’. This study is an ethnographic study based on Pierre Bourdieu’s habitus theory to describe the pattern of relations between Islam in the context of pesantren and of the villagers in addressing the ritual of essér jemmu’ as an ecological adaptation ritual in a house construction. The result of this study shows that the house could be a symbol of social status as well as a sign that girls should not be brought to their husband’s house. The process of building a new house begins with various rituals influenced by myths including to determine the direc...
Rabbani: Jurnal Pendidikan Agama Islam
Kuttab has a strategic role in shaping the youth of Islam in the classical era. It is not only ex... more Kuttab has a strategic role in shaping the youth of Islam in the classical era. It is not only excelled in the religious and moral aspects, but also plays a role in the increased intellectual and life skills. Kuttab development from the Prophet era until the Abbasid Daula characterized in each period, in terms of the development of course materials, teaching methods, to community participation. In the midst political conflict, the existence kuttab always in a dynamic conditions. This is evident shows since kuttab just a personal waqf institution to become a major educational institution who participated managed by the government. Kuttab not only sparkling in the golden age, but kuttab inspire the implementation of the Full Day School in Indonesian Islamic educational institutions. It lies the urgency of term al-muhafadzah ala al-qadim al-shalih wa al-akhdu bi al-jadid al-ashlah, that the classical Islamic education system is able to be a reference to answer the problems of education in the contemporary era. ABSTRAK Kuttab memiliki peran strategis dalam upaya pembentukan generasi muda Islam di era klasik. Kuttab tidak hanya unggul dalam aspek keagamaan dan moral, namun juga berperan dalam peningkatan intelektualitas dan kecakapan hidup. Perkembangan kuttab dari masa Rasulullah hingga Daulah Abbasiyah memiliki ciri khas dalam setiap periodesasinya, baik ditinjau dari pengembangan materi pelajaran, metode pembelajaran, hingga peran serta masyarakat. Di tengah suasana konflik politik yang berkecamuk, eksistensi kuttab senantiasa berada dalam kondisi dinamis.
Islamuna: Jurnal Studi Islam
Indonesia sebagai negara yang menganut paham bhinneka tunggal ika ternyata belum mampu menunjukka... more Indonesia sebagai negara yang menganut paham bhinneka tunggal ika ternyata belum mampu menunjukkan ketangguhannya untuk meminimalisir sikap-sikap radikal dan ekstrim dari sebagian pemeluk agamanya. Pendangkalan terhadap agama dan fanatisme mengakibatkan rasa superioritas atas pemeluk agama lain. Radikalisme agama menyebabkan tindakan penuh kekerasan disebabkan pemaknaan yang parsial terhadap konsep jihad dalam Islam, konsekuensi logis dari interpretasi ini adalah penyandingan terorisme sebagai buah dari radikalisme. Hipotesa ini adalah sesuatu yang wajar, mengingat berbagai aktifitas teror di berbagai belahan dunia senantiasa mengatasnamakan jihad yang dilakukan umat Islam sebagai bentuk ketaatan pada firman Sang Khalik. Hal ini menimbulkan berbagai gejolak yang tanpa disadari tidak hanya berimplikasi pada menurunnya stabilitas nasional, tapi bahkan menyulut respon negatif dari berbagai belahan dunia. Oleh karena itu diperlukan adanya pemahaman inklusif terhadap agama sehingga pemeluk agama menyadari bahwa pluralitas adalah sebuah keniscayaan.