hendri zalman - Academia.edu (original) (raw)
Papers by hendri zalman
Omiyage, Dec 12, 2021
Interrogative sentence and 22 Declarative sentence. The conclusion of this study is the things th... more Interrogative sentence and 22 Declarative sentence. The conclusion of this study is the things that affect outou kandoushi arise based on the context or situation of each of these conversations. This outou kandaoushi is not bound by the standard rules of language.
Advances in social science, education and humanities research, 2021
This article is motivated by phenomenon about the researches of the error analysis on using Japan... more This article is motivated by phenomenon about the researches of the error analysis on using Japanese letters of kata kana in Indonesia. Those researches result were not implemented into kata kana learning instructional. This article purposes to developing an implementation of it's into the kata kana learning instructional. This article uses qualitative-analysis method. The finding in this article discusses about a prototype of instructional-blocks of kata kana course.
Based on the results of the research conducted it can be concluded that the ability of keigo in g... more Based on the results of the research conducted it can be concluded that the ability of keigo in general is in the "sufficient" qualification with an average of 55.8. While the sonkeigo ability is in the "more than enough" qualification with an average of 63.6 and kenjougo's ability in qualifications "less" with an average of 45.7.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penguasaan goi dengan kemampuan dokkai mahasis... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penguasaan goi dengan kemampuan dokkai mahasiswa tahun masuk 2016 program studi pendidikan bahasa Jepang Universitas Negeri Padang. Jenis penelitian ini penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif menggunakan rancangan korelasional. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa tahun masuk 2016 program studi pendidikan bahasa Jepang Universitas Negeri Padang berjumlah 30 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu teknik total sampling. Data penelitian ini yaitu skor tes penguasaan goi dan skor tes kemampuan dokkai. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes objektif untuk menguji penguasaan goi dan kemampuan dokkai. Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan diketahui beberapa hal berikut. Pertama, nilai rata-rata penguasaan goi mahasiswa tahun masuk 2016 program studi pendidikan bahasa Jepang Universitas Negeri Padang adalah 81,24 dengan kualifikasi sangat baik sekali. Kedua, nilai rata-rata kemampuan dokkai mahasiswa tahun masuk 2016 program studi pendidikan bahasa Jepang Universitas Negeri Padang adalah 70,38 dengan kualifikasi baik. Ketiga, terdapat hubungan yang signifikan antara penguasaan goi dengan kemampuan dokkai mahasiswa tahun masuk 2016 program studi pendidikan bahasa Jepang Universitas Negeri Padang pada taraf signifikan 95% dengan derajat kebebasan n-1 (30-1=29). Dengan demikian, H 0 ditolak dan H 1 diterima, karena hasil pengujian membuktikan bahwa nilai t hitung lebih besar dari t tabel yaitu sebesar yaitu 5,34 >1,70.
Tindak Tutur Tidak Langsung Pada Serial Drama Nihonjin No Shiranai Nihongo
Penelitian ini membahas tentang kemampuan memodifikasi doushi siswa pada kelas XII IPS 1 SMA PGRI... more Penelitian ini membahas tentang kemampuan memodifikasi doushi siswa pada kelas XII IPS 1 SMA PGRI 4 Padang.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kemampuan memodifikasi doushi.Jenis penelitian ini penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif.Jumlah populasi 120 orang siswa.Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII IPS 1 SMA PGRI 4 Padang yang berjumlah 32 orang siswa yang ditentukan dengan menggunakan teknik proposive sampling.Data penelitian ini skor hasil tes modifikasi doushi.Berdasarkan hasil tes penelitian yang dilaksanakan, dapat disimpulkan beberapa hal berikut.Pertama, kemampuan modifikasi doushi siswa kelas XII IPS 1 SMA PGRI 4 Padang dengan nilai rata-rata 50,20.Kedua,dari ketiga indikator yang diujikan dapat disimpulkan bahwa kemampuan doushi siswa kelas XII IPS 1 SMA PGRI 4 Padang terdapat satu indikator terendah yaitu pada indikator mengidentifikasi doushi dalam bentuk-て いますbentuk sedang berlangsung) dengan nilai rata-rata terendah 44,37.Ketiga,kemampuan modifikasi doushiuntuk indikator mengidentifikasi doushi dalam bentuk ーた(bentuk lampau) dengan nilai rata-rata 50,93 dan Keempat, kemampuan modifikasi doushiuntuk indikator mengidentifikasi doushi dalam bentuk-ます(bentuk akan) dengan nilai rata-rata 55,31. Kelima,kemampuan doushi termasuk dalam golongan klasifikasi kurang.
Four aspects, namely: listening skills, speaking skills, writing skills, and reading skills. Read... more Four aspects, namely: listening skills, speaking skills, writing skills, and reading skills. Reading skills take an important role in learning Japanese at the high school level. In reading lessons in Japanese, students are required to also be able to read to understand what they are reading. Based on what the researchers observed when implementing educational practices (PLK) at SMAN 6 Padang showed the lack of interest and ability to read Japanese students. So that the achievement of learning goals is not optimal. Therefore, certain media are needed to make it easier to attract students to improve reading skills. The use of image media can overcome the above problems. The purpose of this study was to find out how the influence of the picture media on the reading ability of class X students of SMAN 6 Padang. This study uses quasi-experimental research, with posttest tonly control group design. While the sampling technique uses purposive sampling technique. The sample in this study were students of class X MIPA 1 and X MIPA 5 with a total of 69 people. The results of data analysis, obtained tcount with a significance level of 0.05% is 2.00 with degrees of freedom dk = n1 + n2-2. This means that t count > t table (2.50> 2.00). Then the hypothesis is accepted, because tcount> ttable.
Wakamono Kotoba adalah bahasa yang digunakan oleh anak muda diJepang pada usia sekitar 10-30 tahu... more Wakamono Kotoba adalah bahasa yang digunakan oleh anak muda diJepang pada usia sekitar 10-30 tahun yang berkembang seiring perkembangan jaman. Penelitian ini membahas tentang pembentukan wakamono kotoba dalam drama televisi "Gomen ne Seishun!". Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana pembentukan wakamono kotoba dalam drama televisi "Gomen ne Seishun!". Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Data dalam penelitian ini adalah kata-kata atau ungkapan yang mengandung wakamono kotoba dalam drama televisi "Gomen ne Seishun!". Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan 31 kata yang termasuk ke dalam wakamono kotoba yang dibagi menjadi 7 pembentukan. Yaitu penyingkatan,pembalikan posisi, pencampuran frasa/kata, penggunaan bahasa asing, perubahan kata benda menjadi kata sifat, perluasan makna dan pembentukan kata sifat. Dari penelitian ini dapat disimpulkan pembentukan wakamono kotoba banyak terbentuk dari proses penyingkatan.
Fungsi Aspek Hojodoushi [ Te Iku ] Dan [ Te Kuru ] Dalam Novel Daremo Shiranai Chiisana Kuni Karya Satoru Sato
Fatmawati . 2019. “Fungsi Aspek Hojodoushi [ Te Iku ] Dan [ Te Kuru ] Dalam Novel Daremo Shiran... more Fatmawati . 2019. “Fungsi Aspek Hojodoushi [ Te Iku ] Dan [ Te Kuru ] Dalam Novel Daremo Shiranai Chiisana Kuni Karya Satoru Sato”. Skripsi . Padang: Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang, Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Padang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi aspek hojodoushi bentuk - t e iku dan -te kuru yang terdapat dalam novel Daremo shiranai chiisana kuni karya Satoru Sato. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kalimat hojodoushi -te iku dan -te kuru yang terdapat dalam novel Daremo Shiranai Chiisana Kuni karya Satoru Sato . Sumber data yang digunakan adalah novel Daremo Shiranai Chiisana Kuni karya Satoru Sato. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan 68 data Hojodoushi -Te iku dan - Te kuru. Dari 68 data Hojodoushi -Te iku dan - Te kuru tersebut terdapat 26 data yang termasuk pada klarisifikasi fungsi aspek Hojodoushi -Te iku dan -Te kuru. Fungsi aspek hojodoushi -te iku yang ditemukan yaitu, Proses hilangnya sesuatu sebanyak 2 data, Proses terjadinya perubahan sesuatu sebanyak 5 data, dan Aktifitas atau kejadian yang terus berlangsung sebanyak 1 data. Untuk fungsi aspek hojodoushi -te kuru yang ditemukan yaitu, proses munculnya sesuatu sebanyak 4 data, proses terjadinya perubahan sesuatu sebanyak 9 data, bermulanya suatu aktifitas/ kejadian sebanyak 2 data, dan aktifitas atau kejadian yang terus berlangsung sebanyak 3 data. Kata Kunci : Fungsi Aspek, Hojodoushi -Te iku dan -Te kuru
Komposisi: Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, dan Seni, Mar 17, 2016
This research is motivated by the phenomenon of the results of Japanese error analysis research i... more This research is motivated by the phenomenon of the results of Japanese error analysis research in Indonesia which always indicates on mother language interference factor and competency factor as the cause of error. Therefore, this study has a purpose to prove it and find the cause of language errors from the student side, that is the strategy that students do when producing language (modification doshi). The results of this study indicate that the cause of student error in modifying doshi there are three factors. These factors are performance, competence, and generalization factors (student strategy).
Analisis Kesalahan Modifikasi Doushi Renyoukei Pada Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Jepang FBS Unp Tahun Masuk 2014
Puitika, Apr 18, 2016
Penelitian yang berjudul “Analisis Kesalahan Modifikasi Doushi Renyoukei pada Mahasiswa Program S... more Penelitian yang berjudul “Analisis Kesalahan Modifikasi Doushi Renyoukei pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang FBS UNP Tahun Masuk 2014” ini bertujuan untuk mengidentifikasi kesalahan- kesalahan pada modifikasi kata kerja bahasa Jepang yang dilakukan oleh pembelajar bahasa Jepang penutur Indonesia. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan teknik pengolahan data deskriptif. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2015 dengan mengambil sampel 28 orang mahasiswa tahun masuk 2014 Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang, Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Padang. Hasil penelitian ini dijabarkan dengan 3 (tiga) rumusan, yaitu; bentuk kesalahan, jenis kesalahan, penyebab kesalahan. Pertama, dari segi bentuk, ditemukan fakta bahwa kesalahan yang dilakukan sampel berada pada tataran morfologis (proses pembentukan kata) dan sintaksis (proses modifikasi kata setelah melewati proses gramatikal). Kedua, dari segi jenis, kenis kesalahan didominasi oleh jenis mistake yang cukup menarik karena cenderung teratur mengikuti pola- pola tertentu. Ketiga, dari segi penyebab, kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh pembelajar pada penelitian ini disebabkan oleh faktor metodologi, seperti faktor metode drill dan terjemahan, serta kurangnya variasi sumber pembelajaran (buku ajar/buku teks). Temuan/hasil penelitian ini diharapkan bisa membantu guru/dosen bahasa Jepang untuk mengidentifikasi potensi-potensi yang dimiliki oleh kesalahan-kesalahan yang terjadi sehingga bisa dijadikan acuan untuk proses perbaikan metodologi pembelajaran berbahasa Jepang pada masa yang akan datang.
Penelitian ini membahas tentang kemampuan shijishi siswa kelas X Unit Perjalanan Wisata SMK Nusat... more Penelitian ini membahas tentang kemampuan shijishi siswa kelas X Unit Perjalanan Wisata SMK Nusatama Padang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kemampuan shijishi siswa kelas X Unit Perjalanan Wisata SMK Nusatama Padang. Jenis penelitian ini penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif. Jumlah populasi 37 orang siswa. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Unit Perjalanan Wisata SMK Nusatama Padang yang berjumlah 37 orang siswa yang ditentukan dengan menggunakan teknik total sampling. Data penelitian ini skor hasil tes shijishi. Berdasarkan hasil tes penelitian yang dilaksanakan, dapat disimpulkan beberapa hal berikut. Pertama, kemampuan shijishi siswa kelas X Unit Perjalanan Wisata SMK Nusatama Padang dengan nilai rata-rata 52,25. Kedua, dari kedua indikator yang diujikan dapat disimpulkan bahwa kemampuan shijishi siswa kelas X Unit Perjalanan Wisata SMK Nusatama Padang tidak terdapat indikator yang terkuat, karena pada kedua indikator terdapat nilai rata-rata yang hampir sama yaitu pada indikator I (Mengidentifikasi Penggunaan Shijishi Kore, Sore, Are) dengan nilai rata-rata 53,60 dan untuk indikator II (Mengidentifikasi Penggunaan Shijishi Koko, Soko, Asoko) dengan nilai rata-rata 50,90. Ketiga, kemampuan shijishi termasuk dalam golongan klasifikasi kurang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana fungsi joshi ni dalam bukuteks ShinNihongo No... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana fungsi joshi ni dalam bukuteks ShinNihongo No Kiso Idan Shin Nihongo No KisoII. Penelitian ini menggunakan teori fungsi joshi ni. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan dengan langkahlangkah sebagai berikut: (1) mengklasifikasikan fungsi joshi ni yang ada pada kalimat dalam buku teks ShinNihongo No Kiso I (1989)dan Shin Nihongo No KisoII (1993) sesuai dengan instrument data, (2) mengklasifikasikan data sesuai dengan teori fungsi joshi ni. Fungsi joshi ni yang terdapat dalam buku teori terbagi menjadi sembilan belas fungsi. Berdasarkan analisis data yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat 16 fungsi yang digunakan dalam buku Shin Nihongo No Kiso I dan Shin Nihongo No kiso II. Dari hasil penelitian di atas dapat di simpulkan bahwa fungsi joshi ni yang berfungsi menyatakan keberadaan suatu orang/hewan/benda lainnya terbanyak yaitu 18 kalimat, dan fungsi yang paling sedikit adalahfungsi joshi ni untuk menyatakan kata kerja tidak ada kegiatan, untuk menyatakan jumlah, untuk menyatakan, untuk menyatakan sikap seseorang terhadap suatu hal/kata sifat untuk, mengungkapkannya, untuk menyatakan sebab-sebab atau alasan. Fungsi yang tidak ditemukan adalah fungi joshi ni untuk memutuskan sesuatu dan menyatakan adanya perbandingan dikarenakan buku ini digunakan oleh pembelajar pemula dan hal ini berdasarkan kurikulum dari buku teks tersebut.
Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya kesulitan siswa dalam mengidentifikasi chouon (vokal... more Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya kesulitan siswa dalam mengidentifikasi chouon (vokal panjang) yang terdapat pada goi (kosakata). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan mendengar goi yang mengandung chouon pada siswa kelas X SMA Pembangunan Laboratorium UNP tahun ajaran 2018/2019 secara lebih rinci sesuai dengan kurikulum yang diterapkan disekolah. Penelitian ini dilakukan di SMA Pembangunan Laboratorium UNP pada bulan Desember 2018. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dan metode penelitian ini adalah deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Pembangunan Laboratorium UNP tahun pelajaran 2018/2019. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MIA 1 SMA Pembangunan Laboratorium yang berjumlah 25 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sample. Data dalam penelitian ini adalah skor tes kemampuan mendengar goi yang mengandung chouon. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa kemampuan mendengar goi yang mengandung chouon ii, uu, ei dan ou memiliki nilai yang beragam. kemampuan chouon siswa yang tertinggi yaitu pada chouon ei dengan rata-rata 74 dan yang terendah ialah pada chouon uu dengan nilai rata-rata 40, secara keseluruhan kemampuan siswa masih berada pada kualifikasi kurang dan masih dalam taraf pasif-reseptif bukan aktif-produktif. Ini menunjukan bahwa hasil kemampuan mendengar siswa hanya sebatas pengetahuan, belum masuk pada tahap keterampilan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan penggunaan joshi-kara dan-made siswa kela... more Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan penggunaan joshi-kara dan-made siswa kelas X SMA PGRI 2 Padang dalam kalimat. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA PGRI 2 Padang. Jumlah total populasi adalah 165 orang. Sampel dipilih menggunakan teknik random sampling, yaitu kelas X1 yang berjumlah 28 siswa. Penelitian ini menggunakan instrumen tes, yaitu tes pilihan ganda dan tes melengkapi kalimat. Rumusan masalah yang harus dijawab pada penelitian ini adalah bagaimana kemampuan penggunaan joshi-Kara dan-Made siswa kelas X SMA PGRI 2 Padang dalam kalimat. Hasil dari rumusan masalah adalah kemampuan penggunaan joshi-kara dan-made siswa kelas X SMA PGRI 2 Padang terkait joshi-kara lebih baik dari pada penggunaan joshi-made ataupun joshi-kara dan-made, karena siswa mengerti pemakaian kata sebelum joshi-kara dan fungsinya dalam konteks kalimat yang baik dan benar. Sedangkan siswa lemah dalam penggunaan joshi-made. Hal ini disebabkan karena siswa kurang mengerti pemakaian joshi-made dalam konteks kalimat baik secara gramatikal. Dengan nilai tertinggi yang diperoleh siswa untuk indikator mengidentifikasi joshi-kara ,-made dan-kara dan-made dalam kalimat adalah 100, nilai terendahnya 33, dan rata-rata nilainya adalah 67,3. Untuk indikator menggunakan joshi-kara ,-made dan-kara dan-made dalam kalimat nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 100, nilai terendahnya 20, dan nilai rata-ratanya adalah 65,0.
Omiyage, Dec 12, 2021
Interrogative sentence and 22 Declarative sentence. The conclusion of this study is the things th... more Interrogative sentence and 22 Declarative sentence. The conclusion of this study is the things that affect outou kandoushi arise based on the context or situation of each of these conversations. This outou kandaoushi is not bound by the standard rules of language.
Advances in social science, education and humanities research, 2021
This article is motivated by phenomenon about the researches of the error analysis on using Japan... more This article is motivated by phenomenon about the researches of the error analysis on using Japanese letters of kata kana in Indonesia. Those researches result were not implemented into kata kana learning instructional. This article purposes to developing an implementation of it's into the kata kana learning instructional. This article uses qualitative-analysis method. The finding in this article discusses about a prototype of instructional-blocks of kata kana course.
Based on the results of the research conducted it can be concluded that the ability of keigo in g... more Based on the results of the research conducted it can be concluded that the ability of keigo in general is in the "sufficient" qualification with an average of 55.8. While the sonkeigo ability is in the "more than enough" qualification with an average of 63.6 and kenjougo's ability in qualifications "less" with an average of 45.7.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penguasaan goi dengan kemampuan dokkai mahasis... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penguasaan goi dengan kemampuan dokkai mahasiswa tahun masuk 2016 program studi pendidikan bahasa Jepang Universitas Negeri Padang. Jenis penelitian ini penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif menggunakan rancangan korelasional. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa tahun masuk 2016 program studi pendidikan bahasa Jepang Universitas Negeri Padang berjumlah 30 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu teknik total sampling. Data penelitian ini yaitu skor tes penguasaan goi dan skor tes kemampuan dokkai. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes objektif untuk menguji penguasaan goi dan kemampuan dokkai. Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan diketahui beberapa hal berikut. Pertama, nilai rata-rata penguasaan goi mahasiswa tahun masuk 2016 program studi pendidikan bahasa Jepang Universitas Negeri Padang adalah 81,24 dengan kualifikasi sangat baik sekali. Kedua, nilai rata-rata kemampuan dokkai mahasiswa tahun masuk 2016 program studi pendidikan bahasa Jepang Universitas Negeri Padang adalah 70,38 dengan kualifikasi baik. Ketiga, terdapat hubungan yang signifikan antara penguasaan goi dengan kemampuan dokkai mahasiswa tahun masuk 2016 program studi pendidikan bahasa Jepang Universitas Negeri Padang pada taraf signifikan 95% dengan derajat kebebasan n-1 (30-1=29). Dengan demikian, H 0 ditolak dan H 1 diterima, karena hasil pengujian membuktikan bahwa nilai t hitung lebih besar dari t tabel yaitu sebesar yaitu 5,34 >1,70.
Tindak Tutur Tidak Langsung Pada Serial Drama Nihonjin No Shiranai Nihongo
Penelitian ini membahas tentang kemampuan memodifikasi doushi siswa pada kelas XII IPS 1 SMA PGRI... more Penelitian ini membahas tentang kemampuan memodifikasi doushi siswa pada kelas XII IPS 1 SMA PGRI 4 Padang.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kemampuan memodifikasi doushi.Jenis penelitian ini penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif.Jumlah populasi 120 orang siswa.Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII IPS 1 SMA PGRI 4 Padang yang berjumlah 32 orang siswa yang ditentukan dengan menggunakan teknik proposive sampling.Data penelitian ini skor hasil tes modifikasi doushi.Berdasarkan hasil tes penelitian yang dilaksanakan, dapat disimpulkan beberapa hal berikut.Pertama, kemampuan modifikasi doushi siswa kelas XII IPS 1 SMA PGRI 4 Padang dengan nilai rata-rata 50,20.Kedua,dari ketiga indikator yang diujikan dapat disimpulkan bahwa kemampuan doushi siswa kelas XII IPS 1 SMA PGRI 4 Padang terdapat satu indikator terendah yaitu pada indikator mengidentifikasi doushi dalam bentuk-て いますbentuk sedang berlangsung) dengan nilai rata-rata terendah 44,37.Ketiga,kemampuan modifikasi doushiuntuk indikator mengidentifikasi doushi dalam bentuk ーた(bentuk lampau) dengan nilai rata-rata 50,93 dan Keempat, kemampuan modifikasi doushiuntuk indikator mengidentifikasi doushi dalam bentuk-ます(bentuk akan) dengan nilai rata-rata 55,31. Kelima,kemampuan doushi termasuk dalam golongan klasifikasi kurang.
Four aspects, namely: listening skills, speaking skills, writing skills, and reading skills. Read... more Four aspects, namely: listening skills, speaking skills, writing skills, and reading skills. Reading skills take an important role in learning Japanese at the high school level. In reading lessons in Japanese, students are required to also be able to read to understand what they are reading. Based on what the researchers observed when implementing educational practices (PLK) at SMAN 6 Padang showed the lack of interest and ability to read Japanese students. So that the achievement of learning goals is not optimal. Therefore, certain media are needed to make it easier to attract students to improve reading skills. The use of image media can overcome the above problems. The purpose of this study was to find out how the influence of the picture media on the reading ability of class X students of SMAN 6 Padang. This study uses quasi-experimental research, with posttest tonly control group design. While the sampling technique uses purposive sampling technique. The sample in this study were students of class X MIPA 1 and X MIPA 5 with a total of 69 people. The results of data analysis, obtained tcount with a significance level of 0.05% is 2.00 with degrees of freedom dk = n1 + n2-2. This means that t count > t table (2.50> 2.00). Then the hypothesis is accepted, because tcount> ttable.
Wakamono Kotoba adalah bahasa yang digunakan oleh anak muda diJepang pada usia sekitar 10-30 tahu... more Wakamono Kotoba adalah bahasa yang digunakan oleh anak muda diJepang pada usia sekitar 10-30 tahun yang berkembang seiring perkembangan jaman. Penelitian ini membahas tentang pembentukan wakamono kotoba dalam drama televisi "Gomen ne Seishun!". Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana pembentukan wakamono kotoba dalam drama televisi "Gomen ne Seishun!". Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Data dalam penelitian ini adalah kata-kata atau ungkapan yang mengandung wakamono kotoba dalam drama televisi "Gomen ne Seishun!". Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan 31 kata yang termasuk ke dalam wakamono kotoba yang dibagi menjadi 7 pembentukan. Yaitu penyingkatan,pembalikan posisi, pencampuran frasa/kata, penggunaan bahasa asing, perubahan kata benda menjadi kata sifat, perluasan makna dan pembentukan kata sifat. Dari penelitian ini dapat disimpulkan pembentukan wakamono kotoba banyak terbentuk dari proses penyingkatan.
Fungsi Aspek Hojodoushi [ Te Iku ] Dan [ Te Kuru ] Dalam Novel Daremo Shiranai Chiisana Kuni Karya Satoru Sato
Fatmawati . 2019. “Fungsi Aspek Hojodoushi [ Te Iku ] Dan [ Te Kuru ] Dalam Novel Daremo Shiran... more Fatmawati . 2019. “Fungsi Aspek Hojodoushi [ Te Iku ] Dan [ Te Kuru ] Dalam Novel Daremo Shiranai Chiisana Kuni Karya Satoru Sato”. Skripsi . Padang: Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang, Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Padang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi aspek hojodoushi bentuk - t e iku dan -te kuru yang terdapat dalam novel Daremo shiranai chiisana kuni karya Satoru Sato. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kalimat hojodoushi -te iku dan -te kuru yang terdapat dalam novel Daremo Shiranai Chiisana Kuni karya Satoru Sato . Sumber data yang digunakan adalah novel Daremo Shiranai Chiisana Kuni karya Satoru Sato. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan 68 data Hojodoushi -Te iku dan - Te kuru. Dari 68 data Hojodoushi -Te iku dan - Te kuru tersebut terdapat 26 data yang termasuk pada klarisifikasi fungsi aspek Hojodoushi -Te iku dan -Te kuru. Fungsi aspek hojodoushi -te iku yang ditemukan yaitu, Proses hilangnya sesuatu sebanyak 2 data, Proses terjadinya perubahan sesuatu sebanyak 5 data, dan Aktifitas atau kejadian yang terus berlangsung sebanyak 1 data. Untuk fungsi aspek hojodoushi -te kuru yang ditemukan yaitu, proses munculnya sesuatu sebanyak 4 data, proses terjadinya perubahan sesuatu sebanyak 9 data, bermulanya suatu aktifitas/ kejadian sebanyak 2 data, dan aktifitas atau kejadian yang terus berlangsung sebanyak 3 data. Kata Kunci : Fungsi Aspek, Hojodoushi -Te iku dan -Te kuru
Komposisi: Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, dan Seni, Mar 17, 2016
This research is motivated by the phenomenon of the results of Japanese error analysis research i... more This research is motivated by the phenomenon of the results of Japanese error analysis research in Indonesia which always indicates on mother language interference factor and competency factor as the cause of error. Therefore, this study has a purpose to prove it and find the cause of language errors from the student side, that is the strategy that students do when producing language (modification doshi). The results of this study indicate that the cause of student error in modifying doshi there are three factors. These factors are performance, competence, and generalization factors (student strategy).
Analisis Kesalahan Modifikasi Doushi Renyoukei Pada Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Jepang FBS Unp Tahun Masuk 2014
Puitika, Apr 18, 2016
Penelitian yang berjudul “Analisis Kesalahan Modifikasi Doushi Renyoukei pada Mahasiswa Program S... more Penelitian yang berjudul “Analisis Kesalahan Modifikasi Doushi Renyoukei pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang FBS UNP Tahun Masuk 2014” ini bertujuan untuk mengidentifikasi kesalahan- kesalahan pada modifikasi kata kerja bahasa Jepang yang dilakukan oleh pembelajar bahasa Jepang penutur Indonesia. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan teknik pengolahan data deskriptif. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2015 dengan mengambil sampel 28 orang mahasiswa tahun masuk 2014 Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang, Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Padang. Hasil penelitian ini dijabarkan dengan 3 (tiga) rumusan, yaitu; bentuk kesalahan, jenis kesalahan, penyebab kesalahan. Pertama, dari segi bentuk, ditemukan fakta bahwa kesalahan yang dilakukan sampel berada pada tataran morfologis (proses pembentukan kata) dan sintaksis (proses modifikasi kata setelah melewati proses gramatikal). Kedua, dari segi jenis, kenis kesalahan didominasi oleh jenis mistake yang cukup menarik karena cenderung teratur mengikuti pola- pola tertentu. Ketiga, dari segi penyebab, kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh pembelajar pada penelitian ini disebabkan oleh faktor metodologi, seperti faktor metode drill dan terjemahan, serta kurangnya variasi sumber pembelajaran (buku ajar/buku teks). Temuan/hasil penelitian ini diharapkan bisa membantu guru/dosen bahasa Jepang untuk mengidentifikasi potensi-potensi yang dimiliki oleh kesalahan-kesalahan yang terjadi sehingga bisa dijadikan acuan untuk proses perbaikan metodologi pembelajaran berbahasa Jepang pada masa yang akan datang.
Penelitian ini membahas tentang kemampuan shijishi siswa kelas X Unit Perjalanan Wisata SMK Nusat... more Penelitian ini membahas tentang kemampuan shijishi siswa kelas X Unit Perjalanan Wisata SMK Nusatama Padang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kemampuan shijishi siswa kelas X Unit Perjalanan Wisata SMK Nusatama Padang. Jenis penelitian ini penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif. Jumlah populasi 37 orang siswa. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Unit Perjalanan Wisata SMK Nusatama Padang yang berjumlah 37 orang siswa yang ditentukan dengan menggunakan teknik total sampling. Data penelitian ini skor hasil tes shijishi. Berdasarkan hasil tes penelitian yang dilaksanakan, dapat disimpulkan beberapa hal berikut. Pertama, kemampuan shijishi siswa kelas X Unit Perjalanan Wisata SMK Nusatama Padang dengan nilai rata-rata 52,25. Kedua, dari kedua indikator yang diujikan dapat disimpulkan bahwa kemampuan shijishi siswa kelas X Unit Perjalanan Wisata SMK Nusatama Padang tidak terdapat indikator yang terkuat, karena pada kedua indikator terdapat nilai rata-rata yang hampir sama yaitu pada indikator I (Mengidentifikasi Penggunaan Shijishi Kore, Sore, Are) dengan nilai rata-rata 53,60 dan untuk indikator II (Mengidentifikasi Penggunaan Shijishi Koko, Soko, Asoko) dengan nilai rata-rata 50,90. Ketiga, kemampuan shijishi termasuk dalam golongan klasifikasi kurang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana fungsi joshi ni dalam bukuteks ShinNihongo No... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana fungsi joshi ni dalam bukuteks ShinNihongo No Kiso Idan Shin Nihongo No KisoII. Penelitian ini menggunakan teori fungsi joshi ni. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan dengan langkahlangkah sebagai berikut: (1) mengklasifikasikan fungsi joshi ni yang ada pada kalimat dalam buku teks ShinNihongo No Kiso I (1989)dan Shin Nihongo No KisoII (1993) sesuai dengan instrument data, (2) mengklasifikasikan data sesuai dengan teori fungsi joshi ni. Fungsi joshi ni yang terdapat dalam buku teori terbagi menjadi sembilan belas fungsi. Berdasarkan analisis data yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat 16 fungsi yang digunakan dalam buku Shin Nihongo No Kiso I dan Shin Nihongo No kiso II. Dari hasil penelitian di atas dapat di simpulkan bahwa fungsi joshi ni yang berfungsi menyatakan keberadaan suatu orang/hewan/benda lainnya terbanyak yaitu 18 kalimat, dan fungsi yang paling sedikit adalahfungsi joshi ni untuk menyatakan kata kerja tidak ada kegiatan, untuk menyatakan jumlah, untuk menyatakan, untuk menyatakan sikap seseorang terhadap suatu hal/kata sifat untuk, mengungkapkannya, untuk menyatakan sebab-sebab atau alasan. Fungsi yang tidak ditemukan adalah fungi joshi ni untuk memutuskan sesuatu dan menyatakan adanya perbandingan dikarenakan buku ini digunakan oleh pembelajar pemula dan hal ini berdasarkan kurikulum dari buku teks tersebut.
Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya kesulitan siswa dalam mengidentifikasi chouon (vokal... more Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya kesulitan siswa dalam mengidentifikasi chouon (vokal panjang) yang terdapat pada goi (kosakata). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan mendengar goi yang mengandung chouon pada siswa kelas X SMA Pembangunan Laboratorium UNP tahun ajaran 2018/2019 secara lebih rinci sesuai dengan kurikulum yang diterapkan disekolah. Penelitian ini dilakukan di SMA Pembangunan Laboratorium UNP pada bulan Desember 2018. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dan metode penelitian ini adalah deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Pembangunan Laboratorium UNP tahun pelajaran 2018/2019. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MIA 1 SMA Pembangunan Laboratorium yang berjumlah 25 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sample. Data dalam penelitian ini adalah skor tes kemampuan mendengar goi yang mengandung chouon. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa kemampuan mendengar goi yang mengandung chouon ii, uu, ei dan ou memiliki nilai yang beragam. kemampuan chouon siswa yang tertinggi yaitu pada chouon ei dengan rata-rata 74 dan yang terendah ialah pada chouon uu dengan nilai rata-rata 40, secara keseluruhan kemampuan siswa masih berada pada kualifikasi kurang dan masih dalam taraf pasif-reseptif bukan aktif-produktif. Ini menunjukan bahwa hasil kemampuan mendengar siswa hanya sebatas pengetahuan, belum masuk pada tahap keterampilan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan penggunaan joshi-kara dan-made siswa kela... more Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan penggunaan joshi-kara dan-made siswa kelas X SMA PGRI 2 Padang dalam kalimat. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA PGRI 2 Padang. Jumlah total populasi adalah 165 orang. Sampel dipilih menggunakan teknik random sampling, yaitu kelas X1 yang berjumlah 28 siswa. Penelitian ini menggunakan instrumen tes, yaitu tes pilihan ganda dan tes melengkapi kalimat. Rumusan masalah yang harus dijawab pada penelitian ini adalah bagaimana kemampuan penggunaan joshi-Kara dan-Made siswa kelas X SMA PGRI 2 Padang dalam kalimat. Hasil dari rumusan masalah adalah kemampuan penggunaan joshi-kara dan-made siswa kelas X SMA PGRI 2 Padang terkait joshi-kara lebih baik dari pada penggunaan joshi-made ataupun joshi-kara dan-made, karena siswa mengerti pemakaian kata sebelum joshi-kara dan fungsinya dalam konteks kalimat yang baik dan benar. Sedangkan siswa lemah dalam penggunaan joshi-made. Hal ini disebabkan karena siswa kurang mengerti pemakaian joshi-made dalam konteks kalimat baik secara gramatikal. Dengan nilai tertinggi yang diperoleh siswa untuk indikator mengidentifikasi joshi-kara ,-made dan-kara dan-made dalam kalimat adalah 100, nilai terendahnya 33, dan rata-rata nilainya adalah 67,3. Untuk indikator menggunakan joshi-kara ,-made dan-kara dan-made dalam kalimat nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 100, nilai terendahnya 20, dan nilai rata-ratanya adalah 65,0.