GURUH SUKMA HANGGARA - Academia.edu (original) (raw)

Uploads

Drafts by GURUH SUKMA HANGGARA

Research paper thumbnail of Kontribusi Kemenarikan Interpersonal Konselor pada Motivasi Siswa dalam Mengikuti Bimbingan Kelompok di Kota Malang

PSIKOPEDAGOGIA Jurnal Bimbingan dan Konseling, 2017

This study aimed to find out the relationship between the counselor' interpersonal attractiveness... more This study aimed to find out the relationship between the counselor' interpersonal attractiveness and the students' motivation in participating the group guidance. This was a correlational study. The subject of this study was 246 students of the eleventh grade of state senior high schools in Malang city as the respondents. The subject of this study was taken by cluster random sampling technique. This study employed Pearson product-moment correlational test to analyze the data. The result of this study showed a positive and significant relationship between the counselor' interpersonal attractiveness and state senior high school students' motivation in participating group guidance by (r = 0.622) and (p= 0.000 < 0.05). Higher counselor' interpersonal attractiveness leads to higher students' motivation in participating group guidance. This study proved the importance of the counse-lor' interpersonal attractiveness in providing group guidance so that the students are highly motivated to participate in group guidance service. ABSTRAK Studi ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi kemenarikan inter-personal konselor pada motivasi siswa dalam mengikuti bimbingan kelompok. Jenis penelitian dalam studi ini adalahkorelasi dengan subyek siswa SMA negeri di kota Malang kelas sebelas dengan jumlah 246 responden yang diambil dengan teknik cluster random sampling. Teknik analisis data dalam studi ini menggunakan uji korelasi product moment pearson. Hasil studi menunjukkan terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kemenarikan interpersonal konselor dan motivasi siswa SMA Negeri dalam mengikuti bimbingan kelompok dengan (r = 0,622) dan (p = 0,000 < 0,05). Semakin tinggi kemenarikan interpersonal konselor maka semakin tinggi pula motivasi siswa dalam mengikuti bimbingan kelompok.Studi ini membuktikan pentingnya kemenarikan

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of KEDUDUKAN TES PSIKOLOGI DALAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN, 2017

Asesmen adalah hal yang sangat penting dalam pelaksanaan layanan Bimbingan dan Konseling. Salah ... more Asesmen adalah hal yang sangat penting dalam pelaksanaan layanan Bimbingan
dan Konseling. Salah satu teknik dalam kegiatan asesmen adalah teknik tes.
Teknik tes diberikan dengan menyelenggarakan program testing untuk mengetahui potensi kemampuan, dan kondisi lainnya yang ada pada diri siswa/konseli. Tes membantu Guru BK/ Konselor memahami siswa/konseli secara utuh dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya. Meskipundemikian, tes hendaknya dipahami sebagai sarana pendukung namun bukan merupakan suatu hal yang mutlak. Dalam penggunaan tes, Guru BK/ Konselor wajib mematuhi kode etik yang ada sehingga tidak melakukan malpraktik yang merugikan martabat testee dan merusak citra profesi konselor.

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of SHORT MESSAGE SERVICE (SMS) SEBAGAI MEDIA ASESMEN BIMBINGAN DAN KONSELING

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of Suskses wawancara

memberikan berbagai tips tentang menghadapi wawancara kerja

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Conference Presentations by GURUH SUKMA HANGGARA

Research paper thumbnail of PEMBERDAYAAN SHORT MESSAGE SERVICE (SMS) UNTUK MEMPERCEPAT PROSES ASSESSMENT KEBUTUHAN SISWA

Seminar Nasional Program Studi Bimbingan dan Konseling Pascarjana UM bekerjasama dengan Ikatan Instrumentasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (IIBKIN) , 2016

Assessment merupakan hal yang sangat penting bagi pelaksanaan layanan Bimbingan dan Konseling (BK... more Assessment merupakan hal yang sangat penting bagi pelaksanaan layanan Bimbingan dan Konseling (BK) di sekolah. Hasil dari assessment merupakan pangkal dari seluruh implementasi layanan BK. Berdasarkan hasil assessment yang memadai, dapat menjadi dasar untuk melakukan bantuan yang tepat dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Program layanan BK yang komprehensif dan efektif tidak akan pernah ada tanpa assessment yang memadahi. Besarnya peran assessment dalam layanan BK menuntut kompetensi dan inovasi dari penyelenggaranya yaitu konselor. Kompetensi dibutuhkan agar hasil assessment dapat memberikan informasi dan ditindak lanjut yang tepat. Sedangkan inovasi dibutuhkan agar kegiatan assessment dapat dilakukan dengan lebih efisien dan sesuai dengan kemajuan yang ada. Sedikitnya tenaga professional konselor dan terlalu banyaknya siswa yang harus dilayani memberikan kendala tersendiri terutama dalam kegiatan assessment. Namun demikian, prinsip efektivitas dan efisiensi memandang perlunya suatu solusi untuk membantu konselor dalam kegiatan assessmentnya. Solusi yang dimaksud adalah pe-manfaatan kemajuan teknologi khususnya telepon genggam (HP) yang telah banyak dimiliki oleh semua kalangan, termasuk siswa. Fitur dasar yang dimiliki oleh semua HP dan berpotensi untuk digunakan untuk mempercepat kegiatan assessment adalah fitur Short Message Service (SMS). Penggunaan SMS yang dikombinasikan dengan beberapa program komputer dan instrumen BK yang telah mapan akan mempercepat seorang konselor untuk mengidentifikasi berbagai kebutuhan siswa. SMS akan berperan dalam mempersingkat proses tabulasi yang sering kali membutuhkan waktu, konsentrasi dan tenaga yang banyak dalam proses pengadministrasian suatu proses assessment.

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of ADVENTURE BASED COUNSELING (ABC) SEBAGAI TEKNIK INOVATIF UNTUK MEMBANGUN PENGALAMAN SISWA YANG PENUH MAKNA

SEMINAR NASIONAL BIMBINGAN DAN KONSELING 2016: "Profesi Bimbingan dan Konseling, Tantangannya dalam Menghadapi Problematika Remaja", 2016

Banyak strategi layanan dalam kerangka kerja konselor dimana konseling masih menjadi “jurus” utam... more Banyak strategi layanan dalam kerangka kerja konselor dimana konseling masih menjadi “jurus” utamanya dalam mengentaskan masalah siswa. Adventure Based Counseling (ABC) menjadi terobosan inovatif untuk membantu siswa dalam mengentaskan masalahnya serta membangun pengalaman yang penuh makna guna mencapai perkembangan yang optimal. Disamping memberikan pengalaman langsung yang riil, tenik ini juga menyediakan suasana pendidikan yang menantang. Layaknya teknik konseling kelompok lainya, ABC membantu siswa mengembangkan keterampilan interpersonal dengan anggota
lain tanpa melupakan eksplorasi intrapersonalnya dengan efisiensi waktu yang lebih tinggi. Teknik konseling ini berusaha memadukan pendekatan kognitif-perilaku, belajar ekperiensial dan perspektif afektif agar mampu memfasilitasi siswa dalam membangun pengalamanya sendiri melalui kegiatan kelompok. ABC lebih utama dilaksanakan di alam terbuka sehingga siswa juga mendapatkan sentuhan langsung dari alam dan pengalaman karyawisata yang menyenangkan, meskipun juga dapat dikelola sedemikian rupa untuk dilaksanakan diseting sekolah. Terlepas dari berbagai kelebihan teoritis diatas maka ABC juga memiliki
berbagai keterbatasan dan potensi yang perlu dikelola lebih intensif serta digali lebih mendalam.

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of Efektifitas Cinema Terapi untuk Mengembangkan Karakter Respek Siswa

Prosiding Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling: "Peran Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan Karakter Menyongsong Generasi Emas Indonesia", 2016

Siswa sekolah merupakan penyambung dan penerus kelangsungan hidup bangsa Indonesia yang sarat aka... more Siswa sekolah merupakan penyambung dan penerus kelangsungan hidup bangsa Indonesia yang sarat akan nilai saling menghormati. Siswa berkembang bersama karakteristiknya yang unik. Tempat yang dipergunakan untuk menempa dan memfasilitasi perkembangan siswa agar dapat berkembang secara optimal adalah sekolah. Bimbingan dan Konseling (BK) merupakan agen perkembangan yang integral dalam pendidikan di sekolah. Agar dapat memfasilitasi perkembangan siswa secara optimal, maka seorang guru BK/ konselor haruslah kreatif dan inovatif. Wujud dari hal tersebut adalah dengan penggunaan teknik yang beragam dan tidak membosankan dalam pelaksanaan BK di sekolah. Salah satu teknik menyenangkan yang dimaksud adalah dengan menggunakan cinema terapi. Teknik bimbingan ini nampak komplit dalam memfasilitasi berbagai aspek psikologis siswa baik kognitif, afektif maupun aspek lainya. Dengan kelebihan tersebut maka cinema terapi dapat diberdayakan untuk memfasilitasi dan mengembangkan karakter siswa yang baik. Karakter yang merupakan perwujudan dari dimensi psikologis seorang individu tersebut kemungkinan besar dapat dikembangkan dengan teknik ini baik secara langsung maupun tidak. Teknik tersebut akan menyediakan semacam modeling, vicarious maupun sebagai sarana belajar eksperiensial dalam penciptaan lingkungan belajar yang menyenangkan sehingga karakteristik siswa dapat terfasilitasi dengan efektif. Cinema terapi dioperasionalkan dengan tahap pengantar, pemutaran cinema/film, inkubasi, diskusi dan refleksi serta pengambilan komitmen dalam mengembangkan karakter respek (hormat) yang dimiliki siswa. Dengan prosedur dan rancangan penelitian single-group interrupted time series serta menggunakan pendekatan Mixed method design diharapkan dapat membuktikan dan menjelaskan lebih jauh terkait dengan keefektifan cinema terapi dalam mengembangkan karakter siswa.

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of Kontribusi Kemenarikan Interpersonal Konselor pada Motivasi Siswa dalam Mengikuti Bimbingan Kelompok di Kota Malang

PSIKOPEDAGOGIA Jurnal Bimbingan dan Konseling, 2017

This study aimed to find out the relationship between the counselor' interpersonal attractiveness... more This study aimed to find out the relationship between the counselor' interpersonal attractiveness and the students' motivation in participating the group guidance. This was a correlational study. The subject of this study was 246 students of the eleventh grade of state senior high schools in Malang city as the respondents. The subject of this study was taken by cluster random sampling technique. This study employed Pearson product-moment correlational test to analyze the data. The result of this study showed a positive and significant relationship between the counselor' interpersonal attractiveness and state senior high school students' motivation in participating group guidance by (r = 0.622) and (p= 0.000 < 0.05). Higher counselor' interpersonal attractiveness leads to higher students' motivation in participating group guidance. This study proved the importance of the counse-lor' interpersonal attractiveness in providing group guidance so that the students are highly motivated to participate in group guidance service. ABSTRAK Studi ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi kemenarikan inter-personal konselor pada motivasi siswa dalam mengikuti bimbingan kelompok. Jenis penelitian dalam studi ini adalahkorelasi dengan subyek siswa SMA negeri di kota Malang kelas sebelas dengan jumlah 246 responden yang diambil dengan teknik cluster random sampling. Teknik analisis data dalam studi ini menggunakan uji korelasi product moment pearson. Hasil studi menunjukkan terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kemenarikan interpersonal konselor dan motivasi siswa SMA Negeri dalam mengikuti bimbingan kelompok dengan (r = 0,622) dan (p = 0,000 < 0,05). Semakin tinggi kemenarikan interpersonal konselor maka semakin tinggi pula motivasi siswa dalam mengikuti bimbingan kelompok.Studi ini membuktikan pentingnya kemenarikan

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of KEDUDUKAN TES PSIKOLOGI DALAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN, 2017

Asesmen adalah hal yang sangat penting dalam pelaksanaan layanan Bimbingan dan Konseling. Salah ... more Asesmen adalah hal yang sangat penting dalam pelaksanaan layanan Bimbingan
dan Konseling. Salah satu teknik dalam kegiatan asesmen adalah teknik tes.
Teknik tes diberikan dengan menyelenggarakan program testing untuk mengetahui potensi kemampuan, dan kondisi lainnya yang ada pada diri siswa/konseli. Tes membantu Guru BK/ Konselor memahami siswa/konseli secara utuh dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya. Meskipundemikian, tes hendaknya dipahami sebagai sarana pendukung namun bukan merupakan suatu hal yang mutlak. Dalam penggunaan tes, Guru BK/ Konselor wajib mematuhi kode etik yang ada sehingga tidak melakukan malpraktik yang merugikan martabat testee dan merusak citra profesi konselor.

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of SHORT MESSAGE SERVICE (SMS) SEBAGAI MEDIA ASESMEN BIMBINGAN DAN KONSELING

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of Suskses wawancara

memberikan berbagai tips tentang menghadapi wawancara kerja

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of PEMBERDAYAAN SHORT MESSAGE SERVICE (SMS) UNTUK MEMPERCEPAT PROSES ASSESSMENT KEBUTUHAN SISWA

Seminar Nasional Program Studi Bimbingan dan Konseling Pascarjana UM bekerjasama dengan Ikatan Instrumentasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (IIBKIN) , 2016

Assessment merupakan hal yang sangat penting bagi pelaksanaan layanan Bimbingan dan Konseling (BK... more Assessment merupakan hal yang sangat penting bagi pelaksanaan layanan Bimbingan dan Konseling (BK) di sekolah. Hasil dari assessment merupakan pangkal dari seluruh implementasi layanan BK. Berdasarkan hasil assessment yang memadai, dapat menjadi dasar untuk melakukan bantuan yang tepat dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Program layanan BK yang komprehensif dan efektif tidak akan pernah ada tanpa assessment yang memadahi. Besarnya peran assessment dalam layanan BK menuntut kompetensi dan inovasi dari penyelenggaranya yaitu konselor. Kompetensi dibutuhkan agar hasil assessment dapat memberikan informasi dan ditindak lanjut yang tepat. Sedangkan inovasi dibutuhkan agar kegiatan assessment dapat dilakukan dengan lebih efisien dan sesuai dengan kemajuan yang ada. Sedikitnya tenaga professional konselor dan terlalu banyaknya siswa yang harus dilayani memberikan kendala tersendiri terutama dalam kegiatan assessment. Namun demikian, prinsip efektivitas dan efisiensi memandang perlunya suatu solusi untuk membantu konselor dalam kegiatan assessmentnya. Solusi yang dimaksud adalah pe-manfaatan kemajuan teknologi khususnya telepon genggam (HP) yang telah banyak dimiliki oleh semua kalangan, termasuk siswa. Fitur dasar yang dimiliki oleh semua HP dan berpotensi untuk digunakan untuk mempercepat kegiatan assessment adalah fitur Short Message Service (SMS). Penggunaan SMS yang dikombinasikan dengan beberapa program komputer dan instrumen BK yang telah mapan akan mempercepat seorang konselor untuk mengidentifikasi berbagai kebutuhan siswa. SMS akan berperan dalam mempersingkat proses tabulasi yang sering kali membutuhkan waktu, konsentrasi dan tenaga yang banyak dalam proses pengadministrasian suatu proses assessment.

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of ADVENTURE BASED COUNSELING (ABC) SEBAGAI TEKNIK INOVATIF UNTUK MEMBANGUN PENGALAMAN SISWA YANG PENUH MAKNA

SEMINAR NASIONAL BIMBINGAN DAN KONSELING 2016: "Profesi Bimbingan dan Konseling, Tantangannya dalam Menghadapi Problematika Remaja", 2016

Banyak strategi layanan dalam kerangka kerja konselor dimana konseling masih menjadi “jurus” utam... more Banyak strategi layanan dalam kerangka kerja konselor dimana konseling masih menjadi “jurus” utamanya dalam mengentaskan masalah siswa. Adventure Based Counseling (ABC) menjadi terobosan inovatif untuk membantu siswa dalam mengentaskan masalahnya serta membangun pengalaman yang penuh makna guna mencapai perkembangan yang optimal. Disamping memberikan pengalaman langsung yang riil, tenik ini juga menyediakan suasana pendidikan yang menantang. Layaknya teknik konseling kelompok lainya, ABC membantu siswa mengembangkan keterampilan interpersonal dengan anggota
lain tanpa melupakan eksplorasi intrapersonalnya dengan efisiensi waktu yang lebih tinggi. Teknik konseling ini berusaha memadukan pendekatan kognitif-perilaku, belajar ekperiensial dan perspektif afektif agar mampu memfasilitasi siswa dalam membangun pengalamanya sendiri melalui kegiatan kelompok. ABC lebih utama dilaksanakan di alam terbuka sehingga siswa juga mendapatkan sentuhan langsung dari alam dan pengalaman karyawisata yang menyenangkan, meskipun juga dapat dikelola sedemikian rupa untuk dilaksanakan diseting sekolah. Terlepas dari berbagai kelebihan teoritis diatas maka ABC juga memiliki
berbagai keterbatasan dan potensi yang perlu dikelola lebih intensif serta digali lebih mendalam.

Bookmarks Related papers MentionsView impact

Research paper thumbnail of Efektifitas Cinema Terapi untuk Mengembangkan Karakter Respek Siswa

Prosiding Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling: "Peran Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan Karakter Menyongsong Generasi Emas Indonesia", 2016

Siswa sekolah merupakan penyambung dan penerus kelangsungan hidup bangsa Indonesia yang sarat aka... more Siswa sekolah merupakan penyambung dan penerus kelangsungan hidup bangsa Indonesia yang sarat akan nilai saling menghormati. Siswa berkembang bersama karakteristiknya yang unik. Tempat yang dipergunakan untuk menempa dan memfasilitasi perkembangan siswa agar dapat berkembang secara optimal adalah sekolah. Bimbingan dan Konseling (BK) merupakan agen perkembangan yang integral dalam pendidikan di sekolah. Agar dapat memfasilitasi perkembangan siswa secara optimal, maka seorang guru BK/ konselor haruslah kreatif dan inovatif. Wujud dari hal tersebut adalah dengan penggunaan teknik yang beragam dan tidak membosankan dalam pelaksanaan BK di sekolah. Salah satu teknik menyenangkan yang dimaksud adalah dengan menggunakan cinema terapi. Teknik bimbingan ini nampak komplit dalam memfasilitasi berbagai aspek psikologis siswa baik kognitif, afektif maupun aspek lainya. Dengan kelebihan tersebut maka cinema terapi dapat diberdayakan untuk memfasilitasi dan mengembangkan karakter siswa yang baik. Karakter yang merupakan perwujudan dari dimensi psikologis seorang individu tersebut kemungkinan besar dapat dikembangkan dengan teknik ini baik secara langsung maupun tidak. Teknik tersebut akan menyediakan semacam modeling, vicarious maupun sebagai sarana belajar eksperiensial dalam penciptaan lingkungan belajar yang menyenangkan sehingga karakteristik siswa dapat terfasilitasi dengan efektif. Cinema terapi dioperasionalkan dengan tahap pengantar, pemutaran cinema/film, inkubasi, diskusi dan refleksi serta pengambilan komitmen dalam mengembangkan karakter respek (hormat) yang dimiliki siswa. Dengan prosedur dan rancangan penelitian single-group interrupted time series serta menggunakan pendekatan Mixed method design diharapkan dapat membuktikan dan menjelaskan lebih jauh terkait dengan keefektifan cinema terapi dalam mengembangkan karakter siswa.

Bookmarks Related papers MentionsView impact