michael andrew - Academia.edu (original) (raw)

Papers by michael andrew

Research paper thumbnail of FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN KONSERVATISME PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI

Management has options in choosing the method of accounting to produce financial statements in ac... more Management has options in choosing the method of accounting to produce financial statements in accordance with the conditions of their respective companies. In an effort to produce financial statements, one of the principle adopted is conservatism. Conservatism is the prudential principle which if implemented would result in the figures tend to be low income and assets. Conservatism is influenced by several factors, namely debt covenants, bonus plan, and political cost. This study aims to determine the factors that affect the application of conservatism. The study design is the object of research is quantitative and manufacturing industries listed in Indonesia Stock Exchange in the year 2008-2010 which was chosen by purposive sampling technique. Source data obtained from the Indonesia Stock Exchange. Data analysis was performed with multiple linear regression analysis. The results showed that the debt covenants and political costs have a positive influence on conservatism. Meanwhile, the bonus plan has no effect on conservatism. This is because the bonus plan which is represented by structure of managerial ownership in companies in Indonesia are relatively small, so it does not affect the application of conservatism. PENDAHULUAN Kebebasan manajemen dalam memilih metode akuntansi ini dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan laporan keuangan yang berbeda-beda di setiap perusahaan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan perusahaan tersebut atau dengan kata lain perusahaan memiliki kebebasan dalam memilih salah satu dari beberapa alternatif yang ditawarkan dalam standar akuntansi keuangan yang dianggap sesuai dengan kondisi perusahaan. Pilihan metode tersebut akan berpengaruh terhadap angka yang disajikan dalam laporan keuangan, sehingga dapat dikatakan bahwa secara tidak langsung konsep konservatisme ini akan mempengaruhi hasil laporan keuangan. Konservatisme didefinisikan sebagai konsep untuk menunda pengakuan terhadap arus kas masuk mendatang (Watts, 2003a) dan sebagai akuntansi konservatif yang umumnya menyatakan bahwa akuntan harus melaporkan informasi akuntansi yang terendah dari beberapa kemungkinan nilai untuk aktiva dan pendapatan, serta yang tertinggi dari beberapa kemungkinan untuk kewajiban dan beban [Hendriksen, 1992; Belkaoui, 2000; dalam Juanda (2007)]. Konservatisme digunakan bila berhubungan dengan ketidakpastian dalam lingkungan dan kemungkinan optimisme berlebihan dari manajer dan pemilik (Belkoui, 2004:122). Motif pemilihan suatu metode akuntansi tidak terlepas dari Positive accounting theory yaitu bonus plan theory, debt covenant hypothesis dan political hypothesis (Watts dan Zimmerman, 1986:354). Motif inilah yang menjadi faktor dalam penerapan akuntansi konservatisme. Debt covenant hypothesis memprediksikan bahwa manajer ingin meningkatkan laba dan aktiva untuk mengurangi biaya renegosiasi kontrak hutang. Manajer perusahaan yang melakukan perjanjian kredit cenderung memilih metode akuntansi yang memiliki dampak meningkatkan laba. Hal ini untuk menjaga reputasi mereka dalam pandangan pihak eksternal. Bonus plan theory berkaitan dengan tindakan manajemen dalam memilih metode akuntansi untuk memaksimalkan laba demi mendapatkan bonus yang tinggi. Mayangsari dan Wilopo (2002) menyatakan bahwa masalah pemilihan metode akuntansi yang konservatif tidak terlepas dari kepentingan manajemen untuk memaksimalkan kepentingannya dengan mengorbankan kesejahteraan pemegang saham. Widya (2004) menyatakan bahwa struktur kepemilikan yang terkonsentrasi pada individu tertentu, terutama manajer, mempengaruhi pilihan manajemen terhadap konservatisme akuntansi untuk memaksimalkan kompensasi dengan menajemen laba yang menaik. Political hypothesis menyatakan bahwa konflik kepentingan antara perusahaan (manajer) dengan pemerintah sebagai kepanjangan tangan masyarakat yang memiliki wewenang untuk melakukan pengalihan kekayaan dari perusahaan kepada masyarakat sesuai peraturan yang berlaku (peraturan perpajakan maupun peraturan lainnya) akan menimbulkan political cost. Hipotesis biaya politis memprediksikan bahwa manajer ingin mengecilkan laba untuk mengurangi biaya politis yang potensial (Watts dan Zimmerman, 1986). Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang ada, rumusan masalah penelitian adalah sebagai berikut: " Apakah debt covenant, bonus plan, dan political cost, berpengaruh terhadap penerapan konservatisme pada perusahaan manufaktur di BEI. Tujuan penelitian ini adalah menguji pengaruh dari debt covenant, bonus plan, dan political cost terhadap keputusan penerapan konservatisme pada perusahaan manufaktur di BEI.

Research paper thumbnail of FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN KONSERVATISME PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI

Management has options in choosing the method of accounting to produce financial statements in ac... more Management has options in choosing the method of accounting to produce financial statements in accordance with the conditions of their respective companies. In an effort to produce financial statements, one of the principle adopted is conservatism. Conservatism is the prudential principle which if implemented would result in the figures tend to be low income and assets. Conservatism is influenced by several factors, namely debt covenants, bonus plan, and political cost. This study aims to determine the factors that affect the application of conservatism. The study design is the object of research is quantitative and manufacturing industries listed in Indonesia Stock Exchange in the year 2008-2010 which was chosen by purposive sampling technique. Source data obtained from the Indonesia Stock Exchange. Data analysis was performed with multiple linear regression analysis. The results showed that the debt covenants and political costs have a positive influence on conservatism. Meanwhile, the bonus plan has no effect on conservatism. This is because the bonus plan which is represented by structure of managerial ownership in companies in Indonesia are relatively small, so it does not affect the application of conservatism. PENDAHULUAN Kebebasan manajemen dalam memilih metode akuntansi ini dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan laporan keuangan yang berbeda-beda di setiap perusahaan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan perusahaan tersebut atau dengan kata lain perusahaan memiliki kebebasan dalam memilih salah satu dari beberapa alternatif yang ditawarkan dalam standar akuntansi keuangan yang dianggap sesuai dengan kondisi perusahaan. Pilihan metode tersebut akan berpengaruh terhadap angka yang disajikan dalam laporan keuangan, sehingga dapat dikatakan bahwa secara tidak langsung konsep konservatisme ini akan mempengaruhi hasil laporan keuangan. Konservatisme didefinisikan sebagai konsep untuk menunda pengakuan terhadap arus kas masuk mendatang (Watts, 2003a) dan sebagai akuntansi konservatif yang umumnya menyatakan bahwa akuntan harus melaporkan informasi akuntansi yang terendah dari beberapa kemungkinan nilai untuk aktiva dan pendapatan, serta yang tertinggi dari beberapa kemungkinan untuk kewajiban dan beban [Hendriksen, 1992; Belkaoui, 2000; dalam Juanda (2007)]. Konservatisme digunakan bila berhubungan dengan ketidakpastian dalam lingkungan dan kemungkinan optimisme berlebihan dari manajer dan pemilik (Belkoui, 2004:122). Motif pemilihan suatu metode akuntansi tidak terlepas dari Positive accounting theory yaitu bonus plan theory, debt covenant hypothesis dan political hypothesis (Watts dan Zimmerman, 1986:354). Motif inilah yang menjadi faktor dalam penerapan akuntansi konservatisme. Debt covenant hypothesis memprediksikan bahwa manajer ingin meningkatkan laba dan aktiva untuk mengurangi biaya renegosiasi kontrak hutang. Manajer perusahaan yang melakukan perjanjian kredit cenderung memilih metode akuntansi yang memiliki dampak meningkatkan laba. Hal ini untuk menjaga reputasi mereka dalam pandangan pihak eksternal. Bonus plan theory berkaitan dengan tindakan manajemen dalam memilih metode akuntansi untuk memaksimalkan laba demi mendapatkan bonus yang tinggi. Mayangsari dan Wilopo (2002) menyatakan bahwa masalah pemilihan metode akuntansi yang konservatif tidak terlepas dari kepentingan manajemen untuk memaksimalkan kepentingannya dengan mengorbankan kesejahteraan pemegang saham. Widya (2004) menyatakan bahwa struktur kepemilikan yang terkonsentrasi pada individu tertentu, terutama manajer, mempengaruhi pilihan manajemen terhadap konservatisme akuntansi untuk memaksimalkan kompensasi dengan menajemen laba yang menaik. Political hypothesis menyatakan bahwa konflik kepentingan antara perusahaan (manajer) dengan pemerintah sebagai kepanjangan tangan masyarakat yang memiliki wewenang untuk melakukan pengalihan kekayaan dari perusahaan kepada masyarakat sesuai peraturan yang berlaku (peraturan perpajakan maupun peraturan lainnya) akan menimbulkan political cost. Hipotesis biaya politis memprediksikan bahwa manajer ingin mengecilkan laba untuk mengurangi biaya politis yang potensial (Watts dan Zimmerman, 1986). Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang ada, rumusan masalah penelitian adalah sebagai berikut: " Apakah debt covenant, bonus plan, dan political cost, berpengaruh terhadap penerapan konservatisme pada perusahaan manufaktur di BEI. Tujuan penelitian ini adalah menguji pengaruh dari debt covenant, bonus plan, dan political cost terhadap keputusan penerapan konservatisme pada perusahaan manufaktur di BEI.