muhammad Nasrul - Academia.edu (original) (raw)
Uploads
Papers by muhammad Nasrul
Muh. Nasrul NA, 2019
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari 13.466 Indonesia merupakan negara kepulaua... more Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari 13.466 Indonesia merupakan negara kepulauan dengan dua pertiga wilayahnya adalah lautan. Selain diberikan gelar sebagai negara bahari, posisinya yang strategis yaitu di wilayah tropis menjadikan Indonesia juga dikenalsebagai negara yang kaya akan keragaman hayati. Hamparan laut yang sangat luas merupakan potensi sekaligus tantangan bagi bangsa Indonesia untuk dapat mengembangkan sumberdaya perairannya. Terumbu karang merupakan salah satu sumberdaya perairan yang sangat melimpah di Indonesia. Sebagai penghuni ekosistem laut, terumbu karang indonesia menempati peringkat teratas dunia untuk luas dan kekayaan jenisnya. Lebih dari 75.000 km2 atau sebesar 14% dari luas total terumbu karang dunia (Dahuri, 2003). Terumbu karang merupakan ekosistem yang sangat peka dan sensitif. Jangankan dirusak, hanya diambil sebuah pun keutuhannya akan terganggu hal ini disebabkan oleh adanya saling ketergantungan antara ribuan makhluk yang ada di dalam terumbu karang tersebut. Proses terciptanya pun tidak mudah, dibutuhkan waktu berjuta-juta tahun hingga terbentuk secara utuh. Diperkirakan terumbu karang di Indonesia terbentuk sejak 450 tahun silam. Keragaman terumbu karang di Indonesia cukup tinggi, terdapat lebih dari 480 jenis karang batu telah teridentifikasi dan 60% dari jenis karang telah dideskripsikan itupun baru di bagian Timur Indonesia. Sebagai salah satu ekosistem utama pesisir dan laut, terumbu karang memiliki nilai ekologis dan ekonomis yang tinggi. Secara ekologis, terumbu karang berperan dalam melindungi pantai dari hempasan ombak dan arus kuat, terumbu karang juga berfungsi sebagai habitat, tempat mencari makanan, tempat asuhan serta pemijahan bagi biota laut. Secara ekonomis, terumbu karang memiliki fungsi sebagai tempat penangkapan berbagai jenis biota laut, ikan hias, bahan baku farmasi serta pilihan daerah wisata yang menarik. Hasil perhitungan valuasi ekonomi dari kegiatan perikanan, perlindungan pantai serta pariwisata di Indonesia diperkirakan menghasilkan nilai sekitar 1,6 miliyar dollar AS (Burke et al., 2002). Ekosistem terumbu karang terdapat di lingkungan perairan yang agak dangkal seperti paparan benua dan gugusan pulau-pulau di perairan tropis. Untuk mencapai pertumbuhan maksimum, terumbu karang memerlukan perairan yang jernih dengan suhu perairan yang hangat, gerakan gelombang yang besar dan sirkulasi air yang lancar serta terhindar dari proses sedimentasi. Ekosistem terumbu karang memiliki kemampuan yang baik dalam memperbaiki bagian yang rusak apabila karakteristik habitat dari berbagai macam formasi terumbu karang dan faktor lingkungan yang memengaruhinya terpelihara dengan baik. Seperti ekosistem lainnya, terumbu karang tidak memerlukan campur tangan atau manipulasi langsung manusia untuk kelangsungan hidupnya (Dahuri, 2003). Nampaknya keragaman hayati karang, fungsi ekologis dan ekonomis yang tinggi ini juga dibarengi oleh ancaman yang tinggi. Berbagai aktivitas manusia seperti pengambilan karang secara ilegal, penggunaan bom, penangkapan ikan, pembuangan jangkar, sedimentasi, serta isu dunia saat ini yaitu perubahan iklim, semuanya ini dapat menurunkan kualitas dan kuantitas terumbu karang di perairan khususnya Kepulauan Indonesia. Hasil pengamatan terhadap 324 lokasi terumbu karang di Indonesia menunjukkan sekitar 43% terumbu karang rusak atau bahkan
MUH. NASRUL NA, 2019
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari 13.466 Indonesia merupakan negara kepulaua... more Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari 13.466 Indonesia merupakan negara kepulauan dengan dua pertiga wilayahnya adalah lautan. Selain diberikan gelar sebagai negara bahari, posisinya yang strategis yaitu di wilayah tropis menjadikan Indonesia juga dikenalsebagai negara yang kaya akan keragaman hayati. Hamparan laut yang sangat luas merupakan potensi sekaligus tantangan bagi bangsa Indonesia untuk dapat mengembangkan sumberdaya perairannya. Terumbu karang merupakan salah satu sumberdaya perairan yang sangat melimpah di Indonesia. Sebagai penghuni ekosistem laut, terumbu karang indonesia menempati peringkat teratas dunia untuk luas dan kekayaan jenisnya. Lebih dari 75.000 km2 atau sebesar 14% dari luas total terumbu karang dunia (Dahuri, 2003). Terumbu karang merupakan ekosistem yang sangat peka dan sensitif. Jangankan dirusak, hanya diambil sebuah pun keutuhannya akan terganggu hal ini disebabkan oleh adanya saling ketergantungan antara ribuan makhluk yang ada di dalam terumbu karang tersebut. Proses terciptanya pun tidak mudah, dibutuhkan waktu berjuta-juta tahun hingga terbentuk secara utuh. Diperkirakan terumbu karang di Indonesia terbentuk sejak 450 tahun silam. Keragaman terumbu karang di Indonesia cukup tinggi, terdapat lebih dari 480 jenis karang batu telah teridentifikasi dan 60% dari jenis karang telah dideskripsikan itupun baru di bagian Timur Indonesia. Sebagai salah satu ekosistem utama pesisir dan laut, terumbu karang memiliki nilai ekologis dan ekonomis yang tinggi. Secara ekologis, terumbu karang berperan dalam melindungi pantai dari hempasan ombak dan arus kuat, terumbu karang juga berfungsi sebagai habitat, tempat mencari makanan, tempat asuhan serta pemijahan bagi biota laut. Secara ekonomis, terumbu karang memiliki fungsi sebagai tempat penangkapan berbagai jenis biota laut, ikan hias, bahan baku farmasi serta pilihan daerah wisata yang menarik. Hasil perhitungan valuasi ekonomi dari kegiatan perikanan, perlindungan pantai serta pariwisata di Indonesia diperkirakan menghasilkan nilai sekitar 1,6 miliyar dollar AS (Burke et al., 2002). Ekosistem terumbu karang terdapat di lingkungan perairan yang agak dangkal seperti paparan benua dan gugusan pulau-pulau di perairan tropis. Untuk mencapai pertumbuhan maksimum, terumbu karang memerlukan perairan yang jernih dengan suhu perairan yang hangat, gerakan gelombang yang besar dan sirkulasi air yang lancar serta terhindar dari proses sedimentasi. Ekosistem terumbu karang memiliki kemampuan yang baik dalam memperbaiki bagian yang rusak apabila karakteristik habitat dari berbagai macam formasi terumbu karang dan faktor lingkungan yang memengaruhinya terpelihara dengan baik. Seperti ekosistem lainnya, terumbu karang tidak memerlukan campur tangan atau manipulasi langsung manusia untuk kelangsungan hidupnya (Dahuri, 2003). Nampaknya keragaman hayati karang, fungsi ekologis dan ekonomis yang tinggi ini juga dibarengi oleh ancaman yang tinggi. Berbagai aktivitas manusia seperti pengambilan karang secara ilegal, penggunaan bom, penangkapan ikan, pembuangan jangkar, sedimentasi, serta isu dunia saat ini yaitu perubahan iklim, semuanya ini dapat menurunkan kualitas dan kuantitas terumbu karang di perairan khususnya Kepulauan Indonesia. Hasil pengamatan terhadap 324 lokasi terumbu karang di Indonesia menunjukkan sekitar 43% terumbu karang rusak atau bahkan
Muh. Nasrul NA, 2019
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari 13.466 Indonesia merupakan negara kepulaua... more Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari 13.466 Indonesia merupakan negara kepulauan dengan dua pertiga wilayahnya adalah lautan. Selain diberikan gelar sebagai negara bahari, posisinya yang strategis yaitu di wilayah tropis menjadikan Indonesia juga dikenalsebagai negara yang kaya akan keragaman hayati. Hamparan laut yang sangat luas merupakan potensi sekaligus tantangan bagi bangsa Indonesia untuk dapat mengembangkan sumberdaya perairannya. Terumbu karang merupakan salah satu sumberdaya perairan yang sangat melimpah di Indonesia. Sebagai penghuni ekosistem laut, terumbu karang indonesia menempati peringkat teratas dunia untuk luas dan kekayaan jenisnya. Lebih dari 75.000 km2 atau sebesar 14% dari luas total terumbu karang dunia (Dahuri, 2003). Terumbu karang merupakan ekosistem yang sangat peka dan sensitif. Jangankan dirusak, hanya diambil sebuah pun keutuhannya akan terganggu hal ini disebabkan oleh adanya saling ketergantungan antara ribuan makhluk yang ada di dalam terumbu karang tersebut. Proses terciptanya pun tidak mudah, dibutuhkan waktu berjuta-juta tahun hingga terbentuk secara utuh. Diperkirakan terumbu karang di Indonesia terbentuk sejak 450 tahun silam. Keragaman terumbu karang di Indonesia cukup tinggi, terdapat lebih dari 480 jenis karang batu telah teridentifikasi dan 60% dari jenis karang telah dideskripsikan itupun baru di bagian Timur Indonesia. Sebagai salah satu ekosistem utama pesisir dan laut, terumbu karang memiliki nilai ekologis dan ekonomis yang tinggi. Secara ekologis, terumbu karang berperan dalam melindungi pantai dari hempasan ombak dan arus kuat, terumbu karang juga berfungsi sebagai habitat, tempat mencari makanan, tempat asuhan serta pemijahan bagi biota laut. Secara ekonomis, terumbu karang memiliki fungsi sebagai tempat penangkapan berbagai jenis biota laut, ikan hias, bahan baku farmasi serta pilihan daerah wisata yang menarik. Hasil perhitungan valuasi ekonomi dari kegiatan perikanan, perlindungan pantai serta pariwisata di Indonesia diperkirakan menghasilkan nilai sekitar 1,6 miliyar dollar AS (Burke et al., 2002). Ekosistem terumbu karang terdapat di lingkungan perairan yang agak dangkal seperti paparan benua dan gugusan pulau-pulau di perairan tropis. Untuk mencapai pertumbuhan maksimum, terumbu karang memerlukan perairan yang jernih dengan suhu perairan yang hangat, gerakan gelombang yang besar dan sirkulasi air yang lancar serta terhindar dari proses sedimentasi. Ekosistem terumbu karang memiliki kemampuan yang baik dalam memperbaiki bagian yang rusak apabila karakteristik habitat dari berbagai macam formasi terumbu karang dan faktor lingkungan yang memengaruhinya terpelihara dengan baik. Seperti ekosistem lainnya, terumbu karang tidak memerlukan campur tangan atau manipulasi langsung manusia untuk kelangsungan hidupnya (Dahuri, 2003). Nampaknya keragaman hayati karang, fungsi ekologis dan ekonomis yang tinggi ini juga dibarengi oleh ancaman yang tinggi. Berbagai aktivitas manusia seperti pengambilan karang secara ilegal, penggunaan bom, penangkapan ikan, pembuangan jangkar, sedimentasi, serta isu dunia saat ini yaitu perubahan iklim, semuanya ini dapat menurunkan kualitas dan kuantitas terumbu karang di perairan khususnya Kepulauan Indonesia. Hasil pengamatan terhadap 324 lokasi terumbu karang di Indonesia menunjukkan sekitar 43% terumbu karang rusak atau bahkan
MUH. NASRUL NA, 2019
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari 13.466 Indonesia merupakan negara kepulaua... more Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari 13.466 Indonesia merupakan negara kepulauan dengan dua pertiga wilayahnya adalah lautan. Selain diberikan gelar sebagai negara bahari, posisinya yang strategis yaitu di wilayah tropis menjadikan Indonesia juga dikenalsebagai negara yang kaya akan keragaman hayati. Hamparan laut yang sangat luas merupakan potensi sekaligus tantangan bagi bangsa Indonesia untuk dapat mengembangkan sumberdaya perairannya. Terumbu karang merupakan salah satu sumberdaya perairan yang sangat melimpah di Indonesia. Sebagai penghuni ekosistem laut, terumbu karang indonesia menempati peringkat teratas dunia untuk luas dan kekayaan jenisnya. Lebih dari 75.000 km2 atau sebesar 14% dari luas total terumbu karang dunia (Dahuri, 2003). Terumbu karang merupakan ekosistem yang sangat peka dan sensitif. Jangankan dirusak, hanya diambil sebuah pun keutuhannya akan terganggu hal ini disebabkan oleh adanya saling ketergantungan antara ribuan makhluk yang ada di dalam terumbu karang tersebut. Proses terciptanya pun tidak mudah, dibutuhkan waktu berjuta-juta tahun hingga terbentuk secara utuh. Diperkirakan terumbu karang di Indonesia terbentuk sejak 450 tahun silam. Keragaman terumbu karang di Indonesia cukup tinggi, terdapat lebih dari 480 jenis karang batu telah teridentifikasi dan 60% dari jenis karang telah dideskripsikan itupun baru di bagian Timur Indonesia. Sebagai salah satu ekosistem utama pesisir dan laut, terumbu karang memiliki nilai ekologis dan ekonomis yang tinggi. Secara ekologis, terumbu karang berperan dalam melindungi pantai dari hempasan ombak dan arus kuat, terumbu karang juga berfungsi sebagai habitat, tempat mencari makanan, tempat asuhan serta pemijahan bagi biota laut. Secara ekonomis, terumbu karang memiliki fungsi sebagai tempat penangkapan berbagai jenis biota laut, ikan hias, bahan baku farmasi serta pilihan daerah wisata yang menarik. Hasil perhitungan valuasi ekonomi dari kegiatan perikanan, perlindungan pantai serta pariwisata di Indonesia diperkirakan menghasilkan nilai sekitar 1,6 miliyar dollar AS (Burke et al., 2002). Ekosistem terumbu karang terdapat di lingkungan perairan yang agak dangkal seperti paparan benua dan gugusan pulau-pulau di perairan tropis. Untuk mencapai pertumbuhan maksimum, terumbu karang memerlukan perairan yang jernih dengan suhu perairan yang hangat, gerakan gelombang yang besar dan sirkulasi air yang lancar serta terhindar dari proses sedimentasi. Ekosistem terumbu karang memiliki kemampuan yang baik dalam memperbaiki bagian yang rusak apabila karakteristik habitat dari berbagai macam formasi terumbu karang dan faktor lingkungan yang memengaruhinya terpelihara dengan baik. Seperti ekosistem lainnya, terumbu karang tidak memerlukan campur tangan atau manipulasi langsung manusia untuk kelangsungan hidupnya (Dahuri, 2003). Nampaknya keragaman hayati karang, fungsi ekologis dan ekonomis yang tinggi ini juga dibarengi oleh ancaman yang tinggi. Berbagai aktivitas manusia seperti pengambilan karang secara ilegal, penggunaan bom, penangkapan ikan, pembuangan jangkar, sedimentasi, serta isu dunia saat ini yaitu perubahan iklim, semuanya ini dapat menurunkan kualitas dan kuantitas terumbu karang di perairan khususnya Kepulauan Indonesia. Hasil pengamatan terhadap 324 lokasi terumbu karang di Indonesia menunjukkan sekitar 43% terumbu karang rusak atau bahkan