rachel choirunissa - Academia.edu (original) (raw)
Uploads
Papers by rachel choirunissa
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara komunikasi interpersonal remaja-orangtu... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara komunikasi interpersonal remaja-orangtua dengan regulasi emosi siswa SMKN 5 Semarang. Regulasi emosi mempengaruhi remaja dalam bersikap dan berperilaku sesuai norma dan nilai yang ada. Keluarga merupakan tempat remaja belajar mengeksrepsikan emosinya. Hubungan remaja dengan orangtua, khususnya proses komunikasi interpersonal dapat memengaruhi perkembangan emosi remaja. Penelitian ini melibatkan 467 siswa SMK. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling . Alat ukur yang digunakan adalah Skala Komunikasi Interpersonal Remaja-Orangtua (34 aitem; α= 0,922) dan Skala Regulasi Emosi (31 aitem; α= 0,866). Teknik analisis data pada penelitian menggunakan uji korelasi Product Moment dari Pearson. Hasil penelitian menunjukkan hubungan positif yang signifikan antara komunikasi interpersonal remaja-orangtua dengan regulasi emosi pada siswa SMKN 5 Semarang (r xy =0,555; p<0,001). Hal ini menunjukan bahwa se...
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara komunikasi interpersonal remaja-orangtu... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara komunikasi interpersonal remaja-orangtua dengan regulasi emosi siswa SMKN 5 Semarang. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa menuntut individu mencapai kematangan biologis, kognitif, dan sosio-emosional, namun perubahan-perubahan juga terjadi pada aspek biologis, kognitif, dan sosio-emosional. Remaja memerlukan kemampuan dalam mengatur emosinya yang disebut regulasi emosi. Regulasi emosi merupakan sekumpulan strategi untuk mengekpresikan emosi individu baik sadar atau tidak sadar dengan cara mengurangi atau memperkuat aspek respon emosi yaitu perilaku dan pengalaman. Kemampuan regulasi emosi mempengaruhi remaja dalam bersikap dan berperilaku sesuai norma serta nilai yang berlaku, sehingga remaja dapat mencapai kematangan yang diinginkan. Keluarga merupakan kelompok sosial pertama, tempat remaja belajar dan menyatakan diri dan emosinya. Hubungan remaja dengan orangtua terwujud dalam proses komu...
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara komunikasi interpersonal remaja-orangtu... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara komunikasi interpersonal remaja-orangtua dengan regulasi emosi siswa SMKN 5 Semarang. Regulasi emosi mempengaruhi remaja dalam bersikap dan berperilaku sesuai norma dan nilai yang ada. Keluarga merupakan tempat remaja belajar mengeksrepsikan emosinya. Hubungan remaja dengan orangtua, khususnya proses komunikasi interpersonal dapat memengaruhi perkembangan emosi remaja. Penelitian ini melibatkan 467 siswa SMK. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling . Alat ukur yang digunakan adalah Skala Komunikasi Interpersonal Remaja-Orangtua (34 aitem; α= 0,922) dan Skala Regulasi Emosi (31 aitem; α= 0,866). Teknik analisis data pada penelitian menggunakan uji korelasi Product Moment dari Pearson. Hasil penelitian menunjukkan hubungan positif yang signifikan antara komunikasi interpersonal remaja-orangtua dengan regulasi emosi pada siswa SMKN 5 Semarang (r xy =0,555; p<0,001). Hal ini menunjukan bahwa se...
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara komunikasi interpersonal remaja-orangtu... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara komunikasi interpersonal remaja-orangtua dengan regulasi emosi siswa SMKN 5 Semarang. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa menuntut individu mencapai kematangan biologis, kognitif, dan sosio-emosional, namun perubahan-perubahan juga terjadi pada aspek biologis, kognitif, dan sosio-emosional. Remaja memerlukan kemampuan dalam mengatur emosinya yang disebut regulasi emosi. Regulasi emosi merupakan sekumpulan strategi untuk mengekpresikan emosi individu baik sadar atau tidak sadar dengan cara mengurangi atau memperkuat aspek respon emosi yaitu perilaku dan pengalaman. Kemampuan regulasi emosi mempengaruhi remaja dalam bersikap dan berperilaku sesuai norma serta nilai yang berlaku, sehingga remaja dapat mencapai kematangan yang diinginkan. Keluarga merupakan kelompok sosial pertama, tempat remaja belajar dan menyatakan diri dan emosinya. Hubungan remaja dengan orangtua terwujud dalam proses komu...