Luthfi Atmasari - Academia.edu (original) (raw)
Uploads
Papers by Luthfi Atmasari
Rancangan kegiatan ini bersifat promotif, yaitu bertujuan untuk meningkatkan potensi yang dimilik... more Rancangan kegiatan ini bersifat promotif, yaitu bertujuan untuk meningkatkan potensi yang dimiliki sehingga dapat berfungsi secara optimal (Siswanto, 2007). Adapun bidang target intervensi yang spesifik adalah berupa peningkatan kemampuan akademik, yaitu kemampuan dalam mengenali dan membedakan benda-benda berupa buah, sayur dan hewan yang sering dilihat dalam kehidupan sehari –hari.
Anak-anak dengan retardasi mental yang bersekolah mempunyai tuntutan kurikulum secara akademik yang diberikan sekolah dan Dinas Pendidikan. Dalam kemampuan mengolah informasi pelajaran yang diterima, anak retardasi mental memerlukan penghadiran objek secara konkret karena anak dengan retardasi mental mempunyai keterbatasan kemampuan kognitif dalam pembelajaran yang diberikan secara abstrak oleh karena itu anak-anak retardasi mental mengalami hambatan atau kesulitan untuk menerima informasi dari pelajaran yang diberikan oleh guru.
Peningkatan kesehatan mental secara akademik yang diberikan pada anak dengan retardasi mental mempunyai tujuan agar anak-anak retardasi mental yang bersekolah tersebut dapat memenuhi tuntutan kurikulum secara akademik, dengan meningkatkan proses pembelajaran yang diberikan guru agar lebih efektif dan optimal dalam meningkatkan penyerapan informasi pembelajaran yaitu dengan metode pembelajaran secara konkret atau alat peraga.
Dengan pemberian metode belajar mengajar yang menggunakan media atau alat peraga yang dihadirkan secara konkrit diharapkan anak-anak dengan retardasi mental dapat meningkatkan kesehatan mental dalam penyesuaian tuntutan secara akademik lebih optimal. anak-anak retardasi mental yang bersekolah agar dapat memenuhi tuntutan tersebut, sehingga mampu untuk menyesuaikan diri terhadap berbagai tuntutan perkembangan sesuai kemampuannya, baik tuntutan dalam diri sendiri maupun luar dirinya sendiri—dalam hal ini tuntutan dari sekolah—maka dirancangkan suatu intervensi untuk meningkatkan kemampuan anak-anak retardasi mental dalam bidang akademik.
Abstrak Proses pengambilan keputusan ini memang bukanlah hal yang mudah bagi sebagian orang. Sala... more Abstrak Proses pengambilan keputusan ini memang bukanlah hal yang mudah bagi sebagian orang. Salah satu faktor yang mempengaruhi seseorang dalam proses pengambilan keputusan adalah rasa percaya diri. Untuk meningkatkan kepercayaan diri tersebut ada berbagai cara yang dapat dilakukan, salah satunya adalah dengan membaca cerita-cerita yang inspiratif yang berisi tentang motivasi-motivasi kehidupan. Dengan membaca cerita inspiratif, kepercayaan diri seseorang akan dapat muncul. Hal ini disebabkan karena dari cerita inspiratif tersebut, pembaca akan ikut merasakan pengalaman atau kajadian yang dialami oleh si penulis sehingga muncul kepercayaan diri dari si pembaca. Tipe penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan teknik Treatment by Subject Design dari Linquist. Dalam penelitian ini kelompok penelitian hanya satu kelompok yang bisa diambil secara random atau tidak random. Pada kelompok tersebut diberikan perlakuan berulang-ulang, dan oleh karena itu ada pula yang menyebut dengan istilah same group. Untuk menentukan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dalam penelitian ini, sebelumnya digunakan teknik konstansi yaitu dengan menggunakan teknik randomisasi. Randomisasi merupakan suatu teknik kontrol yang bertujuan untuk menyamakan kelompok subyek dengan memastikan setiap anggota memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai anggota. Metode pengukuran yang digunakan adalah dengan menggunakan kuisioner. Kuisioner ini terbagi dalam dua bagian, yaitu pretest dan posttest. Analisis data penelitian ini menggunakan teknik uji-t. kesimpulan yang dapat diambil dari eksperimen tentang pengaruh cerita inspiratif terhadap tingkat kepercayaan diri dalam mengambil keputusan adalah terdapat pengaruh dari pemberian cerita inspiratif terhadap tingkat kepercayaan diri dalam mengambil keputusan. Namun kesimpulan ini hanya berdasarkan analisis data hasil eksperimen, dimana dalam penelitian ini hanya membahas ada tidaknya pengaruh pemberian cerita inspiratif terhadap tingkat kepercayaan diri dalam mengambil keputusan. Kata Kunci : Cerita Inspiratif, Kepercayaan diri dalam mengambil keputusan
Abstrak Proses pengambilan keputusan ini memang bukanlah hal yang mudah bagi sebagian orang. Sala... more Abstrak Proses pengambilan keputusan ini memang bukanlah hal yang mudah bagi sebagian orang. Salah satu faktor yang mempengaruhi seseorang dalam proses pengambilan keputusan adalah rasa percaya diri. Untuk meningkatkan kepercayaan diri tersebut ada berbagai cara yang dapat dilakukan, salah satunya adalah dengan membaca cerita-cerita yang inspiratif yang berisi tentang motivasi-motivasi kehidupan. Dengan membaca cerita inspiratif, kepercayaan diri seseorang akan dapat muncul. Hal ini disebabkan karena dari cerita inspiratif tersebut, pembaca akan ikut merasakan pengalaman atau kajadian yang dialami oleh si penulis sehingga muncul kepercayaan diri dari si pembaca. Tipe penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan teknik Treatment by Subject Design dari Linquist. Dalam penelitian ini kelompok penelitian hanya satu kelompok yang bisa diambil secara random atau tidak random. Pada kelompok tersebut diberikan perlakuan berulang-ulang, dan oleh karena itu ada pula yang menyebut dengan istilah same group. Untuk menentukan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dalam penelitian ini, sebelumnya digunakan teknik konstansi yaitu dengan menggunakan teknik randomisasi. Randomisasi merupakan suatu teknik kontrol yang bertujuan untuk menyamakan kelompok subyek dengan memastikan setiap anggota memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai anggota. Metode pengukuran yang digunakan adalah dengan menggunakan kuisioner. Kuisioner ini terbagi dalam dua bagian, yaitu pretest dan posttest. Analisis data penelitian ini menggunakan teknik uji-t. kesimpulan yang dapat diambil dari eksperimen tentang pengaruh cerita inspiratif terhadap tingkat kepercayaan diri dalam mengambil keputusan adalah terdapat pengaruh dari pemberian cerita inspiratif terhadap tingkat kepercayaan diri dalam mengambil keputusan. Namun kesimpulan ini hanya berdasarkan analisis data hasil eksperimen, dimana dalam penelitian ini hanya membahas ada tidaknya pengaruh pemberian cerita inspiratif terhadap tingkat kepercayaan diri dalam mengambil keputusan. Kata Kunci : Cerita Inspiratif, Kepercayaan diri dalam mengambil keputusan
Teaching Documents by Luthfi Atmasari
PENDAHULUAN Mengapa mempelajari agresi dalam lintas budaya? Salah satu aspek perbedaan antara lak... more PENDAHULUAN Mengapa mempelajari agresi dalam lintas budaya? Salah satu aspek perbedaan antara laki-laki dan perempuan yaitu bahwa laki-laki memiliki perilaku agresif yang lebih konsisten daripada perempuan. Hal ini mungkin merupakan budaya universal. Bab ini mempelajari lebih lanjut perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam pemahaman tentang agresi. Sebelumnya, kita akan mempertanyakan beberapa pertanyaan mendasar tentang agresi dan budaya lebih dahulu. STRATEGI PENELITIAN LINTAS BUDAYA YANG DIAPLIKASIKAN PADA MASALAH AGRESI Penelitian lintas budaya tentang agresi bertujuan untuk memahami mengapa manusia menjadi agresif. Manusia melakukan perilaku agresif dalam tingkatan yang berbeda, dengan cara yang berbeda, dan untuk alasan-alasan yang berbeda. Perbedaan-perbedaan ini terdapat pada individu dalam masyarakat yang sama maupun masyarakat yang berbeda. Anteseden dari perilaku agresif dapat bersifat ekologis dan struktural. Anteseden ini meliputi kemungkinan konflik yang tidak dapat diatasi, frustasi dalam berbagai jenis, resolusi konflik norma, penekanan anak-anak terlantar, dan beberapa jenis perilaku yang ditampilkan oleh seseorang yang berusaha meniru tokoh idolanya. Semua anteseden ini ada dalam setiap budaya tetapi dengan jenis yang berbeda-beda dalam setiap budaya. Kerangka Konseptual Untuk Penelitian Agresi Sebuah tinjauan alternatif untuk penelitian yang komprehensif tentang perspektif agresi, meliputi pendekatan psikoanalisa, biologis, dan belajar-sosial, semuanya dapat ditemukan dalam Siann (1985). Pendekatan-pendekatan ini juga lebih menekankan aspek ekokultural. Perbedaan interaksi variabel-variabel dalam mempengaruhi perilaku agresif ditunjukkan dalam gambar 12.1 (dapat dilihat pada lampiran). Kita bisa melihat banyak kemungkinan yang menjadi faktor yang mendorong seorang individu dalam berperilaku agresif. Gambar ini juga menggambarkan kemungkinan hubungan antara kekuatan ekokultural, praktek sosialisasi, pengalaman individual, dan disposisi behavioral individu ketika seseorang menemukan dirinya sendiri dalam situasi frustasi berlebih atau konflik yang perlu diselesaikan. Definisi Untuk membaca diagram, beberapa definisi harus dipegang. Istilah yang berhubungan dengan agresi, termasuk agresi itu sendiri, memiliki makna yang berbeda dalam perdebatan yang popular.
Thesis Chapters by Luthfi Atmasari
Salah satu terapi yang dapat dilakukan untuk mengurangi depresi yang dialami wanita yang terinfek... more Salah satu terapi yang dapat dilakukan untuk mengurangi depresi yang dialami wanita yang terinfeksi HIV adalah terapi dengan pendekatan kognitif-perilaku (Cognitive-Behavior Therapy/CBT). Pendekatan CBT memusatkan perhatian pada proses berpikir klien yang berhubungan dengan kesulitan emosional dan psikologi klien (Lubis, N.L., 2009). Hal yang sama juga dikemukakan Powell dkk (2008) tentang beberapa penelitian penggunaan CBT terhadap pasien-pasien yang mengalami depresi ringan sampai berat. Jurnal tersebut menyimpulkan bahwa CBT merupakan salah satu treatmen yang tepat untuk menangani depresi, baik dikombinasikan dengan terapi obat ataupun tidak.
Rancangan kegiatan ini bersifat promotif, yaitu bertujuan untuk meningkatkan potensi yang dimilik... more Rancangan kegiatan ini bersifat promotif, yaitu bertujuan untuk meningkatkan potensi yang dimiliki sehingga dapat berfungsi secara optimal (Siswanto, 2007). Adapun bidang target intervensi yang spesifik adalah berupa peningkatan kemampuan akademik, yaitu kemampuan dalam mengenali dan membedakan benda-benda berupa buah, sayur dan hewan yang sering dilihat dalam kehidupan sehari –hari.
Anak-anak dengan retardasi mental yang bersekolah mempunyai tuntutan kurikulum secara akademik yang diberikan sekolah dan Dinas Pendidikan. Dalam kemampuan mengolah informasi pelajaran yang diterima, anak retardasi mental memerlukan penghadiran objek secara konkret karena anak dengan retardasi mental mempunyai keterbatasan kemampuan kognitif dalam pembelajaran yang diberikan secara abstrak oleh karena itu anak-anak retardasi mental mengalami hambatan atau kesulitan untuk menerima informasi dari pelajaran yang diberikan oleh guru.
Peningkatan kesehatan mental secara akademik yang diberikan pada anak dengan retardasi mental mempunyai tujuan agar anak-anak retardasi mental yang bersekolah tersebut dapat memenuhi tuntutan kurikulum secara akademik, dengan meningkatkan proses pembelajaran yang diberikan guru agar lebih efektif dan optimal dalam meningkatkan penyerapan informasi pembelajaran yaitu dengan metode pembelajaran secara konkret atau alat peraga.
Dengan pemberian metode belajar mengajar yang menggunakan media atau alat peraga yang dihadirkan secara konkrit diharapkan anak-anak dengan retardasi mental dapat meningkatkan kesehatan mental dalam penyesuaian tuntutan secara akademik lebih optimal. anak-anak retardasi mental yang bersekolah agar dapat memenuhi tuntutan tersebut, sehingga mampu untuk menyesuaikan diri terhadap berbagai tuntutan perkembangan sesuai kemampuannya, baik tuntutan dalam diri sendiri maupun luar dirinya sendiri—dalam hal ini tuntutan dari sekolah—maka dirancangkan suatu intervensi untuk meningkatkan kemampuan anak-anak retardasi mental dalam bidang akademik.
Abstrak Proses pengambilan keputusan ini memang bukanlah hal yang mudah bagi sebagian orang. Sala... more Abstrak Proses pengambilan keputusan ini memang bukanlah hal yang mudah bagi sebagian orang. Salah satu faktor yang mempengaruhi seseorang dalam proses pengambilan keputusan adalah rasa percaya diri. Untuk meningkatkan kepercayaan diri tersebut ada berbagai cara yang dapat dilakukan, salah satunya adalah dengan membaca cerita-cerita yang inspiratif yang berisi tentang motivasi-motivasi kehidupan. Dengan membaca cerita inspiratif, kepercayaan diri seseorang akan dapat muncul. Hal ini disebabkan karena dari cerita inspiratif tersebut, pembaca akan ikut merasakan pengalaman atau kajadian yang dialami oleh si penulis sehingga muncul kepercayaan diri dari si pembaca. Tipe penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan teknik Treatment by Subject Design dari Linquist. Dalam penelitian ini kelompok penelitian hanya satu kelompok yang bisa diambil secara random atau tidak random. Pada kelompok tersebut diberikan perlakuan berulang-ulang, dan oleh karena itu ada pula yang menyebut dengan istilah same group. Untuk menentukan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dalam penelitian ini, sebelumnya digunakan teknik konstansi yaitu dengan menggunakan teknik randomisasi. Randomisasi merupakan suatu teknik kontrol yang bertujuan untuk menyamakan kelompok subyek dengan memastikan setiap anggota memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai anggota. Metode pengukuran yang digunakan adalah dengan menggunakan kuisioner. Kuisioner ini terbagi dalam dua bagian, yaitu pretest dan posttest. Analisis data penelitian ini menggunakan teknik uji-t. kesimpulan yang dapat diambil dari eksperimen tentang pengaruh cerita inspiratif terhadap tingkat kepercayaan diri dalam mengambil keputusan adalah terdapat pengaruh dari pemberian cerita inspiratif terhadap tingkat kepercayaan diri dalam mengambil keputusan. Namun kesimpulan ini hanya berdasarkan analisis data hasil eksperimen, dimana dalam penelitian ini hanya membahas ada tidaknya pengaruh pemberian cerita inspiratif terhadap tingkat kepercayaan diri dalam mengambil keputusan. Kata Kunci : Cerita Inspiratif, Kepercayaan diri dalam mengambil keputusan
Abstrak Proses pengambilan keputusan ini memang bukanlah hal yang mudah bagi sebagian orang. Sala... more Abstrak Proses pengambilan keputusan ini memang bukanlah hal yang mudah bagi sebagian orang. Salah satu faktor yang mempengaruhi seseorang dalam proses pengambilan keputusan adalah rasa percaya diri. Untuk meningkatkan kepercayaan diri tersebut ada berbagai cara yang dapat dilakukan, salah satunya adalah dengan membaca cerita-cerita yang inspiratif yang berisi tentang motivasi-motivasi kehidupan. Dengan membaca cerita inspiratif, kepercayaan diri seseorang akan dapat muncul. Hal ini disebabkan karena dari cerita inspiratif tersebut, pembaca akan ikut merasakan pengalaman atau kajadian yang dialami oleh si penulis sehingga muncul kepercayaan diri dari si pembaca. Tipe penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan teknik Treatment by Subject Design dari Linquist. Dalam penelitian ini kelompok penelitian hanya satu kelompok yang bisa diambil secara random atau tidak random. Pada kelompok tersebut diberikan perlakuan berulang-ulang, dan oleh karena itu ada pula yang menyebut dengan istilah same group. Untuk menentukan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dalam penelitian ini, sebelumnya digunakan teknik konstansi yaitu dengan menggunakan teknik randomisasi. Randomisasi merupakan suatu teknik kontrol yang bertujuan untuk menyamakan kelompok subyek dengan memastikan setiap anggota memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai anggota. Metode pengukuran yang digunakan adalah dengan menggunakan kuisioner. Kuisioner ini terbagi dalam dua bagian, yaitu pretest dan posttest. Analisis data penelitian ini menggunakan teknik uji-t. kesimpulan yang dapat diambil dari eksperimen tentang pengaruh cerita inspiratif terhadap tingkat kepercayaan diri dalam mengambil keputusan adalah terdapat pengaruh dari pemberian cerita inspiratif terhadap tingkat kepercayaan diri dalam mengambil keputusan. Namun kesimpulan ini hanya berdasarkan analisis data hasil eksperimen, dimana dalam penelitian ini hanya membahas ada tidaknya pengaruh pemberian cerita inspiratif terhadap tingkat kepercayaan diri dalam mengambil keputusan. Kata Kunci : Cerita Inspiratif, Kepercayaan diri dalam mengambil keputusan
PENDAHULUAN Mengapa mempelajari agresi dalam lintas budaya? Salah satu aspek perbedaan antara lak... more PENDAHULUAN Mengapa mempelajari agresi dalam lintas budaya? Salah satu aspek perbedaan antara laki-laki dan perempuan yaitu bahwa laki-laki memiliki perilaku agresif yang lebih konsisten daripada perempuan. Hal ini mungkin merupakan budaya universal. Bab ini mempelajari lebih lanjut perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam pemahaman tentang agresi. Sebelumnya, kita akan mempertanyakan beberapa pertanyaan mendasar tentang agresi dan budaya lebih dahulu. STRATEGI PENELITIAN LINTAS BUDAYA YANG DIAPLIKASIKAN PADA MASALAH AGRESI Penelitian lintas budaya tentang agresi bertujuan untuk memahami mengapa manusia menjadi agresif. Manusia melakukan perilaku agresif dalam tingkatan yang berbeda, dengan cara yang berbeda, dan untuk alasan-alasan yang berbeda. Perbedaan-perbedaan ini terdapat pada individu dalam masyarakat yang sama maupun masyarakat yang berbeda. Anteseden dari perilaku agresif dapat bersifat ekologis dan struktural. Anteseden ini meliputi kemungkinan konflik yang tidak dapat diatasi, frustasi dalam berbagai jenis, resolusi konflik norma, penekanan anak-anak terlantar, dan beberapa jenis perilaku yang ditampilkan oleh seseorang yang berusaha meniru tokoh idolanya. Semua anteseden ini ada dalam setiap budaya tetapi dengan jenis yang berbeda-beda dalam setiap budaya. Kerangka Konseptual Untuk Penelitian Agresi Sebuah tinjauan alternatif untuk penelitian yang komprehensif tentang perspektif agresi, meliputi pendekatan psikoanalisa, biologis, dan belajar-sosial, semuanya dapat ditemukan dalam Siann (1985). Pendekatan-pendekatan ini juga lebih menekankan aspek ekokultural. Perbedaan interaksi variabel-variabel dalam mempengaruhi perilaku agresif ditunjukkan dalam gambar 12.1 (dapat dilihat pada lampiran). Kita bisa melihat banyak kemungkinan yang menjadi faktor yang mendorong seorang individu dalam berperilaku agresif. Gambar ini juga menggambarkan kemungkinan hubungan antara kekuatan ekokultural, praktek sosialisasi, pengalaman individual, dan disposisi behavioral individu ketika seseorang menemukan dirinya sendiri dalam situasi frustasi berlebih atau konflik yang perlu diselesaikan. Definisi Untuk membaca diagram, beberapa definisi harus dipegang. Istilah yang berhubungan dengan agresi, termasuk agresi itu sendiri, memiliki makna yang berbeda dalam perdebatan yang popular.
Salah satu terapi yang dapat dilakukan untuk mengurangi depresi yang dialami wanita yang terinfek... more Salah satu terapi yang dapat dilakukan untuk mengurangi depresi yang dialami wanita yang terinfeksi HIV adalah terapi dengan pendekatan kognitif-perilaku (Cognitive-Behavior Therapy/CBT). Pendekatan CBT memusatkan perhatian pada proses berpikir klien yang berhubungan dengan kesulitan emosional dan psikologi klien (Lubis, N.L., 2009). Hal yang sama juga dikemukakan Powell dkk (2008) tentang beberapa penelitian penggunaan CBT terhadap pasien-pasien yang mengalami depresi ringan sampai berat. Jurnal tersebut menyimpulkan bahwa CBT merupakan salah satu treatmen yang tepat untuk menangani depresi, baik dikombinasikan dengan terapi obat ataupun tidak.