toto ti - Academia.edu (original) (raw)

Papers by toto ti

Research paper thumbnail of ANALISA EKONOMI MAKRO DASAR KEBIJAKAN PENGEMBANGAN EKONOMI DI KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA

Ahmad Yunani ; Analisis Ekonomi Makro Dasar Kebijakan Pengembangan Ekonomi di Kabupaten Hulu Sung... more Ahmad Yunani ; Analisis Ekonomi Makro Dasar Kebijakan Pengembangan Ekonomi di Kabupaten Hulu Sungai Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sektor-sektor yang tumbuh secara cepat dan memiliki kontribusi terbesar pada PDRB, mengetahui kondisi makro ekonomi setiap kecamatan di dan mengetahui arah kebijakan, strategi dan program pembangunan dalam Pengembangan Ekonomi Kabupaten Hulu Sungai Utara. Metode analisa yang digunakan adalah metode analisa shift share, Location Quitien dan analisis deskriftif dengan menggunakan data sekunder. Hasil penelitian menyimpulkan telah terjadi ada titik jenuh dalam inovasi produk, sumber daya manusia yang bergerak disektor industri masih rendah. Sektor yang menarik untuk dicermati adalah sektor kontruksi, sektor ini memiliki perkembangan cukup pesat di daerah ini namun masih belum berdaya saing. Sektor ini terlihat perkembangannya karena sektor ini membuka luasan kota ke arah pinggiran yang menyediakan lahan perumahan dan kontruksi yang lebih luas karena selama ini pembangunan pada sektor kontruksi agak lambat dibandingkan Kabupaten lainnya di Banua Enam seperti dengan Kabupaten HST dan Tabalong. Perkembangan yang sangat pesat pada sektor keuangan, hal ini menggambarkan perekonomian daerah ini sangat dinamis dan bergerak dengan baik sebab peredaran uang cukup tinggi yang diiringi dengan perkembangan sektor jasa yang positif, sehingga hanya sektor keuangan yang dapat memberikan efek kontribusi terhadap perekonomian provinsi Kalimantan Selatan. Yang menarik di kabupaten HSU ternyata semua sektor mengalami kenaikan aktual yang cukup merata semua sektor dan yang tertinggi sektor keuangan dan pertanian. Kenaikan aktual merupakan pertumbuhan kontribusi sector ini terhadap perekonomian daerah yang paling tinggi adalah sektor Lembaga Keuangan sebesar 13,46 %, sektor Pertanian 11,79 %, sektor Kontruksi 10,14 %, sektor Jasa-jasa sebesar 10 % kemudian disusul sektor Listrik dan Air 9,49 %, sektor pengangkutan 9,45 %, sektor %, sektor perdagangan 8,15 %, sektor pertambangan 6,59 %, sektor industri 4,21 %. Dari sumbangan persentase perubahan PDRB yang disebabkan pangsa wilayah/Regional Share Growth (RSG) yang bernilai positif yang berarti memiliki keunggulan daya saing adalah Sektor Pertanian (0,17 %), Sektor Listrik, Gas dan Air (0,94 %). Pertumbuhan yang terjadi lebih banyak disebabkan komponen perubahan pertumbuhan propinsi, walaupun secara efek bersih/Pergeseran Bersih (PB) Wilayah Hulu Sungai Utara yang bernilai positif hanya sektor keuanga yaitu 0,02 % yang berarti sektor ini mampu berkontribusi terhadap PDRB Propinsi dan perkembangan wilayah. Pergeseran Bersih (PB) yang bernilai negatif seperti se %, industri 9,20 %, listrik, gas dan air 3,96 %, kontruksi 3,31 %, perdagangan 5,29 % angkutan 3,99 %, dan jasa 3,44 % yang berarti Kabupaten Hulu Sungai Utara mendapatkan supply (input) dari daerah lain di Kalimantan Selatan. Sektor ekonomi yang memiliki Industrial Mix Growth (IMG) positif menunjukkan sektor ekonomi yang berkembang pesat, diantaranya sektor Pertambangan (4,61 %), Kontruksi (2,33 %), Keuangan (9,54 %) dan Jasa (0,1

Research paper thumbnail of ANALISA EKONOMI MAKRO DASAR KEBIJAKAN PENGEMBANGAN EKONOMI DI KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA

Ahmad Yunani ; Analisis Ekonomi Makro Dasar Kebijakan Pengembangan Ekonomi di Kabupaten Hulu Sung... more Ahmad Yunani ; Analisis Ekonomi Makro Dasar Kebijakan Pengembangan Ekonomi di Kabupaten Hulu Sungai Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sektor-sektor yang tumbuh secara cepat dan memiliki kontribusi terbesar pada PDRB, mengetahui kondisi makro ekonomi setiap kecamatan di dan mengetahui arah kebijakan, strategi dan program pembangunan dalam Pengembangan Ekonomi Kabupaten Hulu Sungai Utara. Metode analisa yang digunakan adalah metode analisa shift share, Location Quitien dan analisis deskriftif dengan menggunakan data sekunder. Hasil penelitian menyimpulkan telah terjadi ada titik jenuh dalam inovasi produk, sumber daya manusia yang bergerak disektor industri masih rendah. Sektor yang menarik untuk dicermati adalah sektor kontruksi, sektor ini memiliki perkembangan cukup pesat di daerah ini namun masih belum berdaya saing. Sektor ini terlihat perkembangannya karena sektor ini membuka luasan kota ke arah pinggiran yang menyediakan lahan perumahan dan kontruksi yang lebih luas karena selama ini pembangunan pada sektor kontruksi agak lambat dibandingkan Kabupaten lainnya di Banua Enam seperti dengan Kabupaten HST dan Tabalong. Perkembangan yang sangat pesat pada sektor keuangan, hal ini menggambarkan perekonomian daerah ini sangat dinamis dan bergerak dengan baik sebab peredaran uang cukup tinggi yang diiringi dengan perkembangan sektor jasa yang positif, sehingga hanya sektor keuangan yang dapat memberikan efek kontribusi terhadap perekonomian provinsi Kalimantan Selatan. Yang menarik di kabupaten HSU ternyata semua sektor mengalami kenaikan aktual yang cukup merata semua sektor dan yang tertinggi sektor keuangan dan pertanian. Kenaikan aktual merupakan pertumbuhan kontribusi sector ini terhadap perekonomian daerah yang paling tinggi adalah sektor Lembaga Keuangan sebesar 13,46 %, sektor Pertanian 11,79 %, sektor Kontruksi 10,14 %, sektor Jasa-jasa sebesar 10 % kemudian disusul sektor Listrik dan Air 9,49 %, sektor pengangkutan 9,45 %, sektor %, sektor perdagangan 8,15 %, sektor pertambangan 6,59 %, sektor industri 4,21 %. Dari sumbangan persentase perubahan PDRB yang disebabkan pangsa wilayah/Regional Share Growth (RSG) yang bernilai positif yang berarti memiliki keunggulan daya saing adalah Sektor Pertanian (0,17 %), Sektor Listrik, Gas dan Air (0,94 %). Pertumbuhan yang terjadi lebih banyak disebabkan komponen perubahan pertumbuhan propinsi, walaupun secara efek bersih/Pergeseran Bersih (PB) Wilayah Hulu Sungai Utara yang bernilai positif hanya sektor keuanga yaitu 0,02 % yang berarti sektor ini mampu berkontribusi terhadap PDRB Propinsi dan perkembangan wilayah. Pergeseran Bersih (PB) yang bernilai negatif seperti se %, industri 9,20 %, listrik, gas dan air 3,96 %, kontruksi 3,31 %, perdagangan 5,29 % angkutan 3,99 %, dan jasa 3,44 % yang berarti Kabupaten Hulu Sungai Utara mendapatkan supply (input) dari daerah lain di Kalimantan Selatan. Sektor ekonomi yang memiliki Industrial Mix Growth (IMG) positif menunjukkan sektor ekonomi yang berkembang pesat, diantaranya sektor Pertambangan (4,61 %), Kontruksi (2,33 %), Keuangan (9,54 %) dan Jasa (0,1