Ali Masduqi | Institut Teknologi Sepuluh Nopember (original) (raw)
Papers by Ali Masduqi
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah, Jan 14, 2024
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Sustinere: journal of environment and sustainability, Dec 30, 2023
Bookmarks Related papers MentionsView impact
International journal of GEOMATE : geotechnique, construction materials and environment, Sep 13, 2023
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Journal of Vision and Ideas, Jan 10, 2024
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Jurnal Darma Agung, Apr 30, 2023
Pelayanan air minum Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung diselenggarakan oleh Perumda Air Minum... more Pelayanan air minum Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung diselenggarakan oleh Perumda Air Minum Tirta Raharja menggunakan kombinasi sistem perpompaan. Penggunaan sistem perpompaan mengakibatkan biaya energi di Sistem Penyediaan Air Minum Padalarang Perumda Air Minum Tirta Raharja Kabupaten bandung (839 Rp/m3) lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional (345,77 Rp/m3). Lokasi penelitian di sistem distribusi Padalarang dipilih karena operasional pompa pada sistem ini berjalan selama 24 jam langsung melayani pelanggan. Pompa eksisting beroperasi mengikuti fluktuasi debit penggunaan pelanggan yang mengakibatkan penggunaan energi menjadi tidak efisiensi. Penelitian ini menganalisis alternatif peningkatan efisiensi energi pada sistem perpompaan Pedalarang melalui skema pemasangan Variable Speed Drive (VSD) pada pompa sumur dalam dan optimalisasi jaringan produksi dan disitribusi. Pelaksanaan penilitian dilakukan dengan mengambil beberapa data diantaranya data aliran debit pompa sumur dalam, debit pompa distribusi, tekanan pada pipa transmisi, tekanan pada pipa distribusi, konsumsi energi pompa sumur dalam, tagihan rekening listrik SPAM Padalarang dan dimensi jaringan pipa transmisi unit Produksi dan pipa distribusi unit distribusi SPAM Padalarang guna mengevaluasi kebutuhan volume reservoir untuk mencukupi kebutuhan volume air pelayanan distribusi dan penentuan elevasi eleated reservoir guna mencukupi tekanan minimum pada titik kritis pelayanan. Peluang penghematan energi untuk mendapatkan sistem yang lebih efisien sangat terbuka untuk diterapkan. Skema Optimalisasi Jaringan Unit Produksi dan Distribusi berupa perencanaan elevated reservoir dan pemasangan Variable Speed Drive (VSD) pada pom dapat mengurangi waktu kerja pompa distribusi dan beban kerja pompa yang lebih ringan, dikarenakan perputaran motor pompa yang bervariasi karena frekuensinya diatur oleh VSD. Hal ini berpengaruh pada penurunan tagihan energi listrik dari semula Rp. 49.395.413,00/bulan menjadi Rp 32.242.587,00/bulan. Penurunan pemakaian energi listrik di Sistem Distribusi SPAM Padalarang akan mengurangi tagihan listrik sebesar 34,72%. Penurunan tagihan tersebut membuat Perumda Air Minum Tirta Raharja akan menghemat Rp 17.152.825 setiap bulannya
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Jurnal Teknik ITS, May 19, 2023
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Advances in Science and Technology, Mar 1, 2023
This study aims to overcome decreasing cooling tower efficiency at Geothermal Power Plant Kamojan... more This study aims to overcome decreasing cooling tower efficiency at Geothermal Power Plant Kamojang Unit 1. Based on visual observations, there has been a tendency to blockage in the cooling tower's film fill and nozzle areas by mud, sulphate, scale, biofouling, moss, and other impurities. As a coolant, the water quality from the cold basin cooling tower has an essential role in determining the cooling tower performance. Preliminary test results show that cold water from the basin cooling tower contains high sulfate ions and bacteria than typical values. For this purpose, laboratory-scale demineralization with ion exchange is designed for sulfate ion treatment and sodium hypochlorite injection to reduce the bacterial height and validate the treatment, heat transfer, and cooling tower efficiency calculations before and after treatment. The results showed that with demineralization, sulfate levels from 224 ppm to < 5 ppm, and sodium hypochlorite injection, the optimum injection concentration was 2 ppm, from 19000 CFU/ml, it could reduce bacteria to 100CFU/ml. Finally, the improvement in cooling tower efficiency before and after treatment was 17.36%.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Pelayanan air bersih oleh PDAM Jayapura Cabang Sentani masih menemui berbagai masalah. Cakupan pe... more Pelayanan air bersih oleh PDAM Jayapura Cabang Sentani masih menemui berbagai masalah. Cakupan pelayanan pada tahun 2005 baru mencapai 39% dari jumlah penduduk. Kondisi ini di bawah target nasional (NAP) dimana cakupan pelayanan perpipaan untuk kota kecil sebesar 69% tahun 2015. Tingkat kehilangan air sebesar 44% dari produksi total, sedangkan standar nasional adalah 20%-30%. Selain itu, pelanggan PDAM yang ada di pinggiran Kota Sentani sering mengalami kesulitan air. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi dan mengevaluasi sistem jaringan distribusi eksisting dan strategi peningkatan dan pengembangan pelayanan PDAM Jayapura Cabang Sentani dalam 10 tahun ke depan (2015). Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kondisi sistem jaringan distribusi PDAM Jayapura Cabang Sentani. Data primer yang digunakan dalam analisis ini diperoleh melalui survei kebutuhan nyata (RDS) terhadap penduduk Kota Sentani. Data sekunder berupa data kependudukan, fasilitas umum, jumlah pelanggan, kebutuhan air, jaringan transmisi dan distribusi, kondisi keuangan dan kelembagaan yang diperoleh dari instansi terkait dan PDAM Cabang Sentani. Analisis kondisi eksisting meliputi analisis terhadap kebutuhan air, perhitungan kapasitas sistem distribusi dengan menggunakan program Epanet 2.0. analisis kelayakan investasi, NSPM dan SWOT guna merumuskan strategi rencana pengembangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kehilangan air yang tinggi disebabkan, produksi air yang tidak terkontrol akibat tidak adanya meter induk, banyaknya meter air pelanggan yang rusak, pipa distribusi yang bocor dan penyambungan ilegal. Hasil evaluasi keuangan menunjukkan PDAM Jayapura Cabang Sentani memperoleh keuntungan dari hasil penjualan air. Hasil evaluasi kelembagaan menunjukkan kinerja PDAM Jayapura Cabang Sentani berada pada klasifikasi kurang sehat. Dari hasil analisis pengembangan jaringan distribusi diperlukan penambahan 1 unit reservoir kapasitas 900 m3 dan penambahan jaringan distribusi sepanjang 20.050 meter diameter 50 mm – 200 mm. Untuk mengurangi kehilangan air dilakukan pemasangan meter induk, penggantian dan pemasangan meter air pelanggan dan penggantian pipa yang bocor. Total investasi yang dibutuhkan sebesar Rp. 9.433.544.000,00. Hasil kelayakan investasi adalah IRR = 13,41%, NPV = Rp. 204.094.700,31 (positif), PI = 1,02 (>1), BCR = 1,86 (>1) dan PPDF 9 tahun 10 bulan (<10 tahun). Dengan demikian rencana pengembangan sistem distribusi secara aspek keuangan layak dilaksanakan.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Akhir-akhir ini, biosorpsi merupakan proses yang banyak dipelajari sebagai alternatif pengolahan ... more Akhir-akhir ini, biosorpsi merupakan proses yang banyak dipelajari sebagai alternatif pengolahan logam berat. Biosorpsi memanfaatkan kemampuan biologis material untuk mengakumulasi logam berat dari larutan secara metabolisme ataupun fisik-kimiawi. Bahan-bahan biologis yang telah diselidiki untuk penyerapan logam berat antara lain fungi, bakteri dan mikro-algae. Seng (Zn) dan kadmium (Cd) tercatat bersifat metabolisme antagonis, di mana penyerapan seng oleh organisma memberi perlindungan terhadap efek toksik kadmium. Sebelum dilakukan uji biosorpsi, dilakukan uji toksisitas untuk memperolah batas toleransi konsentrsai kadmium dan seng terhadap algae hijau. Pengamatan dilakukan selama 96 jam. Kemudian pada konsentrasi yang tidak menghambat pertumbuhan algae hijau dilakukan uji biosorpsi secara batch dengan berbagai variasi konsentrasi. Pengamatan pada uji biosorpsi ini dilakukan selama 5 hari. Setelah itu dilakukan uji secara kontinyu dengan variasi konsentrasi dan waktu kontak. Hasil pengamatan uji toksisitas menunjukkan batas toleransi algae hijau (Chlorella sp.) terhadap kadmium sebesar 0,14 mg/1 dan terhadap seng sebesar 0,29 mg/1 pada pH 7 dan batas toleransi terhadap kadmium sebesar 0,00081 mg/1 dan terhadap seng sebesar 0,0052 mg/1 pada pH 5. Sehiruh pengujian dilakukan dengan media Bold's Basal Medium. Uji kapasitas biosorpsi logam secara batch menghasiUcan Vmax total kadmium sebesar 0,06 mg/g algae dan KM sebesar 0,117 mg/1 serta Vmaxtotal seng sebesar 0,18 mg/g algae dan KM sebesar 0,059 mg/L Kesetimbangan penyerapan kadmium tejadi pada jam ke 24 dan kesetimbangan penyerapan seng terjadi pada jam ke 48. Uji kontinyu dengan waktu kontak 10, 20 dan 30 jam menunjukkan terjadi biosorpsi aktif dan pasif terhadap kadmium dan seng, serta efisiensi penurunan kandungan logam kadmium terbesar adalah 69,1% pada waktu kontak 30 jam dan efisiensi penurunan kandungan seng terbesar hampir 100% pada waktu kontak 10 jam.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
International journal of academic research, Dec 10, 2013
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Di dalam pengelolaan air minum tidak terlepas dari tiga aspek, yaitu : kualitas (memenuhi standar... more Di dalam pengelolaan air minum tidak terlepas dari tiga aspek, yaitu : kualitas (memenuhi standar), kuantitas (mencukupi kebutuhan), dan kontinyuitas (tersedia setiap saat ). Hal ini sangat tergantung kepada kualitas, kuantitas dan kontinyuitas bahan bakunya, yaitu sungai Oleh karena itu kondisi kuailitas sungai harus diperhatikan agar fungsinya sebagai bahan baku air minum dapat dipertahankan. Dengan menggunakan empat lokasi titik pengamatan yang tertetak di lokasi penelitian, dikembangkan suatu metode penilaian kualitas ekologik sungai Dalam metode ini ditentukan kualitas struktur sungai dengan modifikasi metode Mitchel. Kualitas struktur sungai diukur dengan menentukan mutu dari 6 variabeL, yaitu : vegetasi, alur, bantaran, tebing, tanggul, dan sempadan, Masing-masing variabel diberi nilai kualitas dari 1 ( sangat buruk ) hingga 5 ( sangat baik ), dan nilai bobot yang berkisar dari 1 ( sangat tidak penting ) hingga 5 ( sangat penting ). Data kualitas air diperoleh dari Instansi DPU Pengairan Propinsi Jawa Timur April 2001 - Maret 2001 Penilaian kualitas air dilakukan melalui baku mutu golongan B, SK Gurbernur Jawa Tunur Nomor 4131987. Berdasarkan penilaian dari kualitas struktur Sungai Pocong terhadap 6 variabel memberikan hasil sebagai berikut: di bagian hulu di Desa Pocong ( titik 1 ) memiliki kondisi kualitas struktur baik sehingga perlu tindakan preservasi, titik 2 dan titik 3 yang melewati Desa Pocong dan Desa Pamorah memiki kondisi kualitas struktur baik sehingga perlu tindakan mitigasi, serta titik 4 ( sekkar Intake Tangkel PDAM Desa Burneh ) mempunyai kondisi kualitas strukturnya buruk sehingga perlu tindakan restorasi Sedangkan tindakan limitasi diperlukan untuk kualitas airnya.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
International journal of GEOMATE : geotechnique, construction materials and environment, Jul 1, 2020
Bookmarks Related papers MentionsView impact
IPTEK: The Journal for Technology and Science, Aug 30, 2008
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Journal of Ecological Engineering, May 1, 2018
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Jurnal Purifikasi, Jul 26, 2014
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Jurnal Darma Agung, Mar 31, 2023
Bookmarks Related papers MentionsView impact
IPTEK: The Journal for Technology and Science, Aug 20, 2020
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Sustinere: journal of environment and sustainability, Dec 29, 2017
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Prosiding Seminar Nasional Geomatika, Feb 15, 2019
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah, Jan 14, 2024
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Sustinere: journal of environment and sustainability, Dec 30, 2023
Bookmarks Related papers MentionsView impact
International journal of GEOMATE : geotechnique, construction materials and environment, Sep 13, 2023
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Journal of Vision and Ideas, Jan 10, 2024
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Jurnal Darma Agung, Apr 30, 2023
Pelayanan air minum Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung diselenggarakan oleh Perumda Air Minum... more Pelayanan air minum Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung diselenggarakan oleh Perumda Air Minum Tirta Raharja menggunakan kombinasi sistem perpompaan. Penggunaan sistem perpompaan mengakibatkan biaya energi di Sistem Penyediaan Air Minum Padalarang Perumda Air Minum Tirta Raharja Kabupaten bandung (839 Rp/m3) lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional (345,77 Rp/m3). Lokasi penelitian di sistem distribusi Padalarang dipilih karena operasional pompa pada sistem ini berjalan selama 24 jam langsung melayani pelanggan. Pompa eksisting beroperasi mengikuti fluktuasi debit penggunaan pelanggan yang mengakibatkan penggunaan energi menjadi tidak efisiensi. Penelitian ini menganalisis alternatif peningkatan efisiensi energi pada sistem perpompaan Pedalarang melalui skema pemasangan Variable Speed Drive (VSD) pada pompa sumur dalam dan optimalisasi jaringan produksi dan disitribusi. Pelaksanaan penilitian dilakukan dengan mengambil beberapa data diantaranya data aliran debit pompa sumur dalam, debit pompa distribusi, tekanan pada pipa transmisi, tekanan pada pipa distribusi, konsumsi energi pompa sumur dalam, tagihan rekening listrik SPAM Padalarang dan dimensi jaringan pipa transmisi unit Produksi dan pipa distribusi unit distribusi SPAM Padalarang guna mengevaluasi kebutuhan volume reservoir untuk mencukupi kebutuhan volume air pelayanan distribusi dan penentuan elevasi eleated reservoir guna mencukupi tekanan minimum pada titik kritis pelayanan. Peluang penghematan energi untuk mendapatkan sistem yang lebih efisien sangat terbuka untuk diterapkan. Skema Optimalisasi Jaringan Unit Produksi dan Distribusi berupa perencanaan elevated reservoir dan pemasangan Variable Speed Drive (VSD) pada pom dapat mengurangi waktu kerja pompa distribusi dan beban kerja pompa yang lebih ringan, dikarenakan perputaran motor pompa yang bervariasi karena frekuensinya diatur oleh VSD. Hal ini berpengaruh pada penurunan tagihan energi listrik dari semula Rp. 49.395.413,00/bulan menjadi Rp 32.242.587,00/bulan. Penurunan pemakaian energi listrik di Sistem Distribusi SPAM Padalarang akan mengurangi tagihan listrik sebesar 34,72%. Penurunan tagihan tersebut membuat Perumda Air Minum Tirta Raharja akan menghemat Rp 17.152.825 setiap bulannya
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Jurnal Teknik ITS, May 19, 2023
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Advances in Science and Technology, Mar 1, 2023
This study aims to overcome decreasing cooling tower efficiency at Geothermal Power Plant Kamojan... more This study aims to overcome decreasing cooling tower efficiency at Geothermal Power Plant Kamojang Unit 1. Based on visual observations, there has been a tendency to blockage in the cooling tower's film fill and nozzle areas by mud, sulphate, scale, biofouling, moss, and other impurities. As a coolant, the water quality from the cold basin cooling tower has an essential role in determining the cooling tower performance. Preliminary test results show that cold water from the basin cooling tower contains high sulfate ions and bacteria than typical values. For this purpose, laboratory-scale demineralization with ion exchange is designed for sulfate ion treatment and sodium hypochlorite injection to reduce the bacterial height and validate the treatment, heat transfer, and cooling tower efficiency calculations before and after treatment. The results showed that with demineralization, sulfate levels from 224 ppm to < 5 ppm, and sodium hypochlorite injection, the optimum injection concentration was 2 ppm, from 19000 CFU/ml, it could reduce bacteria to 100CFU/ml. Finally, the improvement in cooling tower efficiency before and after treatment was 17.36%.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Pelayanan air bersih oleh PDAM Jayapura Cabang Sentani masih menemui berbagai masalah. Cakupan pe... more Pelayanan air bersih oleh PDAM Jayapura Cabang Sentani masih menemui berbagai masalah. Cakupan pelayanan pada tahun 2005 baru mencapai 39% dari jumlah penduduk. Kondisi ini di bawah target nasional (NAP) dimana cakupan pelayanan perpipaan untuk kota kecil sebesar 69% tahun 2015. Tingkat kehilangan air sebesar 44% dari produksi total, sedangkan standar nasional adalah 20%-30%. Selain itu, pelanggan PDAM yang ada di pinggiran Kota Sentani sering mengalami kesulitan air. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi dan mengevaluasi sistem jaringan distribusi eksisting dan strategi peningkatan dan pengembangan pelayanan PDAM Jayapura Cabang Sentani dalam 10 tahun ke depan (2015). Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kondisi sistem jaringan distribusi PDAM Jayapura Cabang Sentani. Data primer yang digunakan dalam analisis ini diperoleh melalui survei kebutuhan nyata (RDS) terhadap penduduk Kota Sentani. Data sekunder berupa data kependudukan, fasilitas umum, jumlah pelanggan, kebutuhan air, jaringan transmisi dan distribusi, kondisi keuangan dan kelembagaan yang diperoleh dari instansi terkait dan PDAM Cabang Sentani. Analisis kondisi eksisting meliputi analisis terhadap kebutuhan air, perhitungan kapasitas sistem distribusi dengan menggunakan program Epanet 2.0. analisis kelayakan investasi, NSPM dan SWOT guna merumuskan strategi rencana pengembangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kehilangan air yang tinggi disebabkan, produksi air yang tidak terkontrol akibat tidak adanya meter induk, banyaknya meter air pelanggan yang rusak, pipa distribusi yang bocor dan penyambungan ilegal. Hasil evaluasi keuangan menunjukkan PDAM Jayapura Cabang Sentani memperoleh keuntungan dari hasil penjualan air. Hasil evaluasi kelembagaan menunjukkan kinerja PDAM Jayapura Cabang Sentani berada pada klasifikasi kurang sehat. Dari hasil analisis pengembangan jaringan distribusi diperlukan penambahan 1 unit reservoir kapasitas 900 m3 dan penambahan jaringan distribusi sepanjang 20.050 meter diameter 50 mm – 200 mm. Untuk mengurangi kehilangan air dilakukan pemasangan meter induk, penggantian dan pemasangan meter air pelanggan dan penggantian pipa yang bocor. Total investasi yang dibutuhkan sebesar Rp. 9.433.544.000,00. Hasil kelayakan investasi adalah IRR = 13,41%, NPV = Rp. 204.094.700,31 (positif), PI = 1,02 (>1), BCR = 1,86 (>1) dan PPDF 9 tahun 10 bulan (<10 tahun). Dengan demikian rencana pengembangan sistem distribusi secara aspek keuangan layak dilaksanakan.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Akhir-akhir ini, biosorpsi merupakan proses yang banyak dipelajari sebagai alternatif pengolahan ... more Akhir-akhir ini, biosorpsi merupakan proses yang banyak dipelajari sebagai alternatif pengolahan logam berat. Biosorpsi memanfaatkan kemampuan biologis material untuk mengakumulasi logam berat dari larutan secara metabolisme ataupun fisik-kimiawi. Bahan-bahan biologis yang telah diselidiki untuk penyerapan logam berat antara lain fungi, bakteri dan mikro-algae. Seng (Zn) dan kadmium (Cd) tercatat bersifat metabolisme antagonis, di mana penyerapan seng oleh organisma memberi perlindungan terhadap efek toksik kadmium. Sebelum dilakukan uji biosorpsi, dilakukan uji toksisitas untuk memperolah batas toleransi konsentrsai kadmium dan seng terhadap algae hijau. Pengamatan dilakukan selama 96 jam. Kemudian pada konsentrasi yang tidak menghambat pertumbuhan algae hijau dilakukan uji biosorpsi secara batch dengan berbagai variasi konsentrasi. Pengamatan pada uji biosorpsi ini dilakukan selama 5 hari. Setelah itu dilakukan uji secara kontinyu dengan variasi konsentrasi dan waktu kontak. Hasil pengamatan uji toksisitas menunjukkan batas toleransi algae hijau (Chlorella sp.) terhadap kadmium sebesar 0,14 mg/1 dan terhadap seng sebesar 0,29 mg/1 pada pH 7 dan batas toleransi terhadap kadmium sebesar 0,00081 mg/1 dan terhadap seng sebesar 0,0052 mg/1 pada pH 5. Sehiruh pengujian dilakukan dengan media Bold's Basal Medium. Uji kapasitas biosorpsi logam secara batch menghasiUcan Vmax total kadmium sebesar 0,06 mg/g algae dan KM sebesar 0,117 mg/1 serta Vmaxtotal seng sebesar 0,18 mg/g algae dan KM sebesar 0,059 mg/L Kesetimbangan penyerapan kadmium tejadi pada jam ke 24 dan kesetimbangan penyerapan seng terjadi pada jam ke 48. Uji kontinyu dengan waktu kontak 10, 20 dan 30 jam menunjukkan terjadi biosorpsi aktif dan pasif terhadap kadmium dan seng, serta efisiensi penurunan kandungan logam kadmium terbesar adalah 69,1% pada waktu kontak 30 jam dan efisiensi penurunan kandungan seng terbesar hampir 100% pada waktu kontak 10 jam.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
International journal of academic research, Dec 10, 2013
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Di dalam pengelolaan air minum tidak terlepas dari tiga aspek, yaitu : kualitas (memenuhi standar... more Di dalam pengelolaan air minum tidak terlepas dari tiga aspek, yaitu : kualitas (memenuhi standar), kuantitas (mencukupi kebutuhan), dan kontinyuitas (tersedia setiap saat ). Hal ini sangat tergantung kepada kualitas, kuantitas dan kontinyuitas bahan bakunya, yaitu sungai Oleh karena itu kondisi kuailitas sungai harus diperhatikan agar fungsinya sebagai bahan baku air minum dapat dipertahankan. Dengan menggunakan empat lokasi titik pengamatan yang tertetak di lokasi penelitian, dikembangkan suatu metode penilaian kualitas ekologik sungai Dalam metode ini ditentukan kualitas struktur sungai dengan modifikasi metode Mitchel. Kualitas struktur sungai diukur dengan menentukan mutu dari 6 variabeL, yaitu : vegetasi, alur, bantaran, tebing, tanggul, dan sempadan, Masing-masing variabel diberi nilai kualitas dari 1 ( sangat buruk ) hingga 5 ( sangat baik ), dan nilai bobot yang berkisar dari 1 ( sangat tidak penting ) hingga 5 ( sangat penting ). Data kualitas air diperoleh dari Instansi DPU Pengairan Propinsi Jawa Timur April 2001 - Maret 2001 Penilaian kualitas air dilakukan melalui baku mutu golongan B, SK Gurbernur Jawa Tunur Nomor 4131987. Berdasarkan penilaian dari kualitas struktur Sungai Pocong terhadap 6 variabel memberikan hasil sebagai berikut: di bagian hulu di Desa Pocong ( titik 1 ) memiliki kondisi kualitas struktur baik sehingga perlu tindakan preservasi, titik 2 dan titik 3 yang melewati Desa Pocong dan Desa Pamorah memiki kondisi kualitas struktur baik sehingga perlu tindakan mitigasi, serta titik 4 ( sekkar Intake Tangkel PDAM Desa Burneh ) mempunyai kondisi kualitas strukturnya buruk sehingga perlu tindakan restorasi Sedangkan tindakan limitasi diperlukan untuk kualitas airnya.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
International journal of GEOMATE : geotechnique, construction materials and environment, Jul 1, 2020
Bookmarks Related papers MentionsView impact
IPTEK: The Journal for Technology and Science, Aug 30, 2008
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Journal of Ecological Engineering, May 1, 2018
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Jurnal Purifikasi, Jul 26, 2014
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Jurnal Darma Agung, Mar 31, 2023
Bookmarks Related papers MentionsView impact
IPTEK: The Journal for Technology and Science, Aug 20, 2020
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Sustinere: journal of environment and sustainability, Dec 29, 2017
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Prosiding Seminar Nasional Geomatika, Feb 15, 2019
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Orasi Ilmiah Pengukuhan Profesor, 2023
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Domestic Collaboration Research Grant (DCRG), 2000
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Unpublished, 2009
Bookmarks Related papers MentionsView impact
ITS Press, 2016
https://sites.google.com/site/masduqi5/buku
Bookmarks Related papers MentionsView impact