Asti Silastuti | Institut Teknologi Sepuluh Nopember (original) (raw)

Papers by Asti Silastuti

Research paper thumbnail of ANALISIS KETERSEDIAAN SUMBER DAYA AIR DAN UPAYA KONSERVASI SUB DAS BRANTAS HULU WILAYAH KOTA BATU

Kota Batu menjadi bagian terpenting dari daerah aliran sungai (DAS) di hulu Sungai Brantas. Keber... more Kota Batu menjadi bagian terpenting dari daerah aliran sungai (DAS) di hulu Sungai Brantas. Keberadaanya sangat vital dimana wilayah Kota Batu merupakan salah satu daerah tangkapan air hujan dan juga sebagai pengendali banjir di DAS Brantas. Kondisi saat ini ditemukan bahwa jumlah sumber mata air di hulu sungai Brantas sebelum 2005 berjumlah 421 sumber mata air, pada 2005 terdapat 221 sumber mata air dan pada 2009 hingga kini menyisahkan 57 sumber mata air. Hal ini disebabkan berkurangnya hutan konservasi sebesar 1.316,43 ha (2013) dari luas sebelumnya sebesar 4.120,37 ha (2006) menjadi permukiman penduduk. Untuk mengatasi dan mengurangi kerusakan perlu dilakukan upaya konservasi sumber daya air, yaitu dengan metode konservasi mekanik. Penelitian ini diawali dengan pengambilan data curah hujan, data iklim, peta DAS yang berada di Kota Batu, data penduduk Kota Batu, data tata guna lahan serta data jenis tanah. Selanjutnya dilakukan analisis terhadap ketersediaan dan kebutuhan air dengan metode Mock. Dari hasil analisis diketahui terjadi defisit air pada tahun 2015, 2020, 2025, dan 2030 masing-masing sebesar 120.855,49 m 3 , 466.632,97 m 3 , 1.463.158,22 m 3 , dan 4.619.377,26 m 3 . Oleh sebab perlu dilakukan upaya konservasi seperti pemanen air hujan dengan atap bangunan (roof top rain water harvesting). Kata Kunci: DAS Brantas, ketersediaan air, kebutuhan air, konservasi.

Research paper thumbnail of ANALISIS KETERSEDIAAN SUMBER DAYA AIR DAN UPAYA KONSERVASI SUB DAS BRANTAS HULU WILAYAH KOTA BATU

Kota Batu menjadi bagian terpenting dari daerah aliran sungai (DAS) di hulu Sungai Brantas. Keber... more Kota Batu menjadi bagian terpenting dari daerah aliran sungai (DAS) di hulu Sungai Brantas. Keberadaanya sangat vital dimana wilayah Kota Batu merupakan salah satu daerah tangkapan air hujan dan juga sebagai pengendali banjir di DAS Brantas. Kondisi saat ini ditemukan bahwa jumlah sumber mata air di hulu sungai Brantas sebelum 2005 berjumlah 421 sumber mata air, pada 2005 terdapat 221 sumber mata air dan pada 2009 hingga kini menyisahkan 57 sumber mata air. Hal ini disebabkan berkurangnya hutan konservasi sebesar 1.316,43 ha (2013) dari luas sebelumnya sebesar 4.120,37 ha (2006) menjadi permukiman penduduk. Untuk mengatasi dan mengurangi kerusakan perlu dilakukan upaya konservasi sumber daya air, yaitu dengan metode konservasi mekanik. Penelitian ini diawali dengan pengambilan data curah hujan, data iklim, peta DAS yang berada di Kota Batu, data penduduk Kota Batu, data tata guna lahan serta data jenis tanah. Selanjutnya dilakukan analisis terhadap ketersediaan dan kebutuhan air dengan metode Mock. Dari hasil analisis diketahui terjadi defisit air pada tahun 2015, 2020, 2025, dan 2030 masing-masing sebesar 120.855,49 m 3 , 466.632,97 m 3 , 1.463.158,22 m 3 , dan 4.619.377,26 m 3 . Oleh sebab perlu dilakukan upaya konservasi seperti pemanen air hujan dengan atap bangunan (roof top rain water harvesting). Kata Kunci: DAS Brantas, ketersediaan air, kebutuhan air, konservasi.