Hitapriya Suprayitno | Institut Teknologi Sepuluh Nopember (original) (raw)
Papers by Hitapriya Suprayitno
Journal of Infrastructure & Facility Asset Management, 2020
Performance Evaluation is routine work for IAM. Related to this, the Performance Indicator and Pe... more Performance Evaluation is routine work for IAM. Related to this, the Performance Indicator and Performance Factor need to be well understood. This paper presents the result of a preliminary reflection on infrastructure performance, performance indicators, and performance factors. Basic Quality of infrastructure is measure by its Performance to execute its Function. Performance Factor is something that can influence the performance. Performance may consist of several components. Each Performance components indicate different qualities. Each performance component may have different importance levels and different values. The factor may consist of several factors. Each factor has its nature as supporting or resisting performance. Each factor has its strength of influence, its easiness to be manipulated, and its value.
This study presents the use of reclaimed asphalt pavement (RAP), and fly ash as artificial aggreg... more This study presents the use of reclaimed asphalt pavement (RAP), and fly ash as artificial aggregate and filler in asphalt concrete. Because of the limited availability of natural materials, infrastructure development has become a concern. Therefore, it is necessary to reuse and recycle waste materials. One such innovation is artificial aggregates. The disadvantage of RAP is that its gradation exceeds the standard; its asphalt penetration and ductility exceed the requirements. The weaknesses of artificial aggregate are high water absorption, spherical shape, and low aggregate interlocking. In this study, the artificial aggregate was produced using the fly ash and alkali activator. Alkali activator consisted of Na2SiO3 and 8M NaOH at a ratio of 2.5. The mixtures containing different percentages of artificial aggregate (45, 55, 65, and 75%) were produced, and the fly ash filler content was 5%. Different tests including XRF, SEM, and Marshall tests were conducted. The artificial aggreg...
Journal of Infrastructure & Facility Asset Management, 2020
Public Works Infrastructure is vital for the life of a region. Therefore, it needs to be well ope... more Public Works Infrastructure is vital for the life of a region. Therefore, it needs to be well operated. The knowledge or science of Operation Management is well developed, mainly for a Production Entreprises. The operation of infrastructure is different from those of the production enterprise. Therefore the Basic Principle of Operation Management for Public Works Infrastructure needs to be developed. Based on the system analysis principle, several findings have been produced. The infrastructure operation system consists of different system components. The infrastructure form, the infrastructure function, and the infrastructure operation characteristics, together, form the operation mechanism. The operation management manages the operation mechanism to achieve a certain level of operating performance measure. The infrastructure main function can be divided into to serve the user in the region or to produce something for the region. The function to serve can be of three basic forms: to flow something, to be used (in sense of to occupy at a certain time) by the users, or to be used for certain interactive activities. Regarding the variety of the nature of the infrastructure forms, functions, and operation characteristics, the infrastructure operation mechanism is also varied a lot in nature. Thus the operation management will be different for different types of infrastructures.
Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas, 2017
Jalan merupakan salah satu aset infrastruktur yang sangat penting dalam memperlancar arus distrib... more Jalan merupakan salah satu aset infrastruktur yang sangat penting dalam memperlancar arus distribusi barang dan pergerakan masyarakat. Pembangunan infrastruktur yang meningkat dewasa ini membutuhkan material yang meningkat pula, perlu diimbangi dengan alternatif material lain yang tersedia di alam. Reclaimed Asphalt merupakan material yang dihasilkan dari pengupasan konstruksi perkerasan jalan. Penambahan lapis perkerasan akan menyebabkan elevasi jalan semakin meningkat, sehingga kondisi permukaan jalan semakin tidak ideal. Volume Reclaimed Asphalt yang semakin menumpuk, dan pemanfaatan yang belum optimal merupakan hal yang perlu mendapat perhatian saat ini. Metode yang digunakan adalah metode studi literatur dari peneliti terdahulu pada pada jalan nasional di Provinsi Jawa Timur. Hasil yang diperoleh adalah karakteristik agregat Reclaimed Asphalt memenuhi syarat Spesifikasi Bina Marga Tahun 2010 Revisi 3, sedangkan parameter penetrasi dan daktilitas aspal Reclaimed Asphalt tidak memenuhi persyaratan. Untuk itu perlu adanya penambahan material baru untuk mengantisipasi kelemahan yang terjadi sehingga dapat memenuhi spesifikasi teknis material perkerasan jalan. Kata Kunci : manajemen aset infrastruktur, jalan, reclaimed asphalt, material, perkerasan, jalan. PENDAHULUAN Salah satu aset infrastruktur yang sangat mendapat perhatian dewasa ini adalah jaringan transportasi berupa jalan raya. Jalan merupakan salah satu aset yang dimiliki oleh suatu daerah dalam menunjang perekonomian sehingga jalan mempunyai peran yang sangat penting dan strategis. Infrastruktur jalan berfungsi sebagai prasarana sistem distribusi lalu lintas barang dan manusia, sebagai prasarana pembentuk struktur ruang wilayah. Jalan merupakan tempat bergantung bagi perkembangan ekonomi dan sosial, dan prasyarat berlangsungnya berbagai aktivitas yang terjadi di masyarakat (Handayani, 2016). Manajemen aset infrastruktur jalan sangat diperlukan dalam rangka menunjang pelayanan yang maksimal dari jalan raya sebagai penunjang dalam pergerakan masyarakat dan distribusi barang. Pembangunan yang marak dewasa ini dilakukan juga dalam rangka brought to you by CORE View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk
Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas, 2017
Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas, 2020
Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas, 2020
Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas, 2020
Pelaksanaan proyek Preservasi Jalan Skema Long Segment masih mengalami kendala dalam pelaksanaann... more Pelaksanaan proyek Preservasi Jalan Skema Long Segment masih mengalami kendala dalam pelaksanaannya, terlihat dari adanya pelaksanaan proyek yang mengalami sanksi denda keterlambatan, mutu konstruksi yang kurang baik, serta keterlambatan penyelesaian pekerjaan. Untuk menunjang kesuksesan pelaksanaan proyek di Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VIII, maka tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor penting bagi keberhasilan pelaksanaan Preservasi Jalan Skema Long Segment. Pengumpulan tingkat kepentingan faktor dilakukan dengan kuesioner dengan responden adalah manajerial pada BBPJN VIII, dan Kepala Satuan Kerja Wilayah Provinsi Jawa Timur yang pernah dan sedang terlibat menangani proyek Preservasi Jalan Skema Long Segment. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 40 faktor yang dinilai penting dan dapat mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan proyek. Faktor tersebut dikategorikan berdasarkan tingkat kepentingan, yaitu : 15 faktor dinilai sangat penting, 24 faktor dinilai penting, dan 1 faktor dinilai cukup penting. Kata Kunci : manajemen infrastruktur, faktor keberhasilan, proyek konstruksi, preservasi jalan skema long segment. PENDAHULUAN Prinsip dasar manajemen aset infrastruktur merupakan tugas, pengetahuan dan sains untuk mengelola infrastruktur selama umur siklus hidupnya agar infrastruktur dapat berfungsi secara efektif, efisien, dan berkelanjutan (Suprayitno & Soemitro, 2018). Untuk menjalankan prinsip dasar manajemen aset tersebut, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menerapkan program Preservasi Jalan. Direktorat Jenderal Bina Marga sebagai penyelenggara perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan jalan memberlakukan skema pemeliharaan jalan sesuai Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Marga Nomor 01/SE/Db/2019 yaitu Preservasi Jalan Skema Long Segment. Preservasi Jalan Skema Long Segment yaitu penanganan preservasi jalan dalam batasan satu panjang segment yang menerus (bisa lebih dari satu ruas) yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mendapatkan kondisi jalan yang seragam yaitu jalan mantap dan standar sepanjang segment. Sistim Preservasi Jalan dengan Skema Long Segment merupakan upaya dalam peningkatan performa jalan, dimana pemeliharaan jalan berbasis kinerja agar memenuhi tingkat layanan Jalan. Upaya Direktorat Jenderal Bina Marga memberlakukan Pemeliharaan Jalan Skema Long Segment bertujuan untuk meningkatkan kinerja pelaku pemeliharaan jalan agar mencapai target nasional kemantapan jalan. Pelaksanaan proyek Preservasi Jalan Skema Long Segment masih mengalami kendala dalam pelaksanaannya, terlihat dari adanya pelaksanaan brought to you by CORE View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk
Rekayasa Sipil, 2017
The public perception that the quality of public transport service is very bad cause the number o... more The public perception that the quality of public transport service is very bad cause the number of private vehicle users is very high compared with the number of users of public transport. Therefore, an initial identification of the Commuter Train influence area by feeder is required. The goal is to know how big the area of the Commuter Train influence area viewed from the use of public transport feeder on the way to and leave the station. The method used in this initial identification is the collection of primary data by conducting interview survey of SUSI Commuter Train and the SULAM Commuter Train. Survey is conducted from two different directions in the morning departure hours only. The result of initial identification is known that the city of Surabaya has the Commuter Train influence area of SUSI Commuter Train and the SULAM Commuter Train 2 different directions in the morning departure hour by using feeder to the origin station of 9000 meters (20%) and from the destination station of 6000 meter (63.64%).
Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas, 2019
Jalan tol Bali Mandara adalah jalan tol pertama di pulau Bali yang dibangun dengan tujuan untuk m... more Jalan tol Bali Mandara adalah jalan tol pertama di pulau Bali yang dibangun dengan tujuan untuk mengurai kemacetan jalan bypass I Gusti Ngurah Rai yang mulai jenuh pada saat jam sibuk atau liburan panjang. Jalan tol Bali Mandara mulai dibangun pada awal tahun 2012 dan telah berhasil memenuhi tujuan awal pembangunannya, yaitu sebagai pengurai kemacetan dan alternatif jalan yang mengalirkan arus lalu lintas melalui 3 gerbang yaitu, gerbang Nusa Dua, gerbang Ngurah Rai dan gerbang Benoa. Namun demikian, berdasarkan data lalu lintas harian rata-rata per tahun, jalan tol ini mengalami penurunan dari sisi pertumbuhan mulai dari bulan Agustus tahun 2017 yang juga berpengaruh terhadap pendapatan dari PT Jasa Marga Bali Tol. Oleh karena itu, tujuan dari studi ini adalah mengidentifikasi kebutuhan pengembangan dengan kesesuaian strategi yang dijalankan pada saat ini. Dengan adanya strategi yang tepat, diharapkan pengembangan yang dilakukan oleh anak perusahaan PT Jasa Marga (Persero) ini dapat meningkatan pendapatan baik dari bisnis utama berupa pendapatan tol maupun dari unit usaha lain (non tol) serta meningkatkan nilai perusahaan melalui pendekatan manajemen aset infrastruktur. Metoda penelitian meliputi studi literatur, Focus Group Discussion (FGD) dan Analisa SWOT. Berdasarkan hasil analisis, didapatkan peringkat dalam penentuan strategi diantaranya peringkat 1 yaitu meningkatkan pendapatan melalui bisnis non jalan tol, peringkat 2 yaitu melakukan alternatif pendanaan ulang dan peringkat 3 yaitu meningkatkan pendapatan bisnis jalan tol. Kata Kunci : Jalan Tol Bali Mandara, manajemen aset infrastruktur, strategi pengembangan usaha, manajemen strategi. PENDAHULUAN Jalan tol Bali Mandara adalah jalan tol yang dibangun dengan tujuan mengurai kemacetan di jalan bypass I Gusti Ngurah Rai. Di sisi lain, pembangunan jalan baru di atas tanah di wilayah Denpasar Selatan sulit untuk dilaksanakan mengingat keterbatasan lahan, harga tanah yang sangat mahal dan benturan dengan pelestarian budaya, adat-istiadat, serta agama. Sebelum adanya jalan tol Bali Mandara, satu-satunya akses yang menghubungkan wilayah Bali utara dan Bali selatan hanyalah jalan bypass I Gusti Ngurah Rai. Jika akses ini terganggu atau mengalami kemacetan terutama pada saat akhir pekan maupun pada saat musim liburan, maka hubungan utara-selatan Bali terputus. Pada tahun 2010, bypass I Gusti
Journal of Infrastructure & Facility Asset Management, 2019
Nowadays, Infrastructure & Facility Asset Management (I&FAM) is essential in Indonesia. Indonesia... more Nowadays, Infrastructure & Facility Asset Management (I&FAM) is essential in Indonesia. Indonesian Law on State Treasury was decreed in 2014, which makes the term I&FAM still relatively new in Indonesia. Therefore, the researcher must develop about I&FAM studies, such as doing a practice. For example, the ITS Medical Center (MCITS) use as a case for learning I&FAM. The first step is to identify the statement of the function, the service, and the infrastructure & facility. This research used a straightforward method by reading related document and reconnaissance survey. The research produces three principal results, giving medical service for the ITS' community and the surrounding area, and giving another income for ITS. The ITS Clinic occupies a special clinic building of 2 stories high, equipped with a garage, parking lot and a sign. As a facility, the clinic is equipped with a building, the building facilities, standard clinic medical equipment, and an ambulance.
IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 2019
The existence of the Semi Bus Rapid Transit (BRT) Network and the Commuter Train Network, as part... more The existence of the Semi Bus Rapid Transit (BRT) Network and the Commuter Train Network, as part of Urban Mass Transportation is developed with the aim of providing better service on commuter trips. To estimate passenger demands on new mass transit services, especially in areas without prior service, Access and Egress distances data are needed to design an appropriate mass transit. This underlies the reason why a comparative analysis of Access and Egress distance of BRT Trans ‘Mamminasata’ in Makassar and Commuter Train Surabaya – Sidoarjo was necessarily done. Which of the two had further Access or Egress distance; was it the BRT Trans ‘Mamminasata’ Makassar or the Commuter train Surabaya-Sidoarjo? Data were obtained through interviews and data management from related department. The results found that both Access and Egress of the BRT Trans ‘Mamminasata’ in Makassar was shorter than the Commuter Train Surabaya-Sidoarjo.
Journal of Infrastructure & Facility Asset Management, 2019
Commuter Train is one of the facilities that must be managed properly, economically and efficient... more Commuter Train is one of the facilities that must be managed properly, economically and efficiently by the principles of Facility Asset Management. The availability of infrastructure and vehicles for this facility is adjusted based on passenger demand. This requires sufficient knowledge on the travel behavior characteristics, i.e., different characteristics composition proportion. Travel behavior survey requires the appropriate formula or method to calculate the minimum sample size, for this case are proportions of pq, pqr, pqrs etc. Therefore, a search for Minimum Sample Size Calculation Method for the Travel Behaviour Survey is needed. A literature study was employed for this search. This is important because the calculation method for the minimum sample size for proportions pq exists, but for the proportion of pqr, pqrs, etc do not yet exist. The results of the study indicates that the SR Method is the most appropriate method for calculating the minimum number of samples for the case of the proportion of pqr, pqrs, pqrst, etc. The SR Method is developed based on Goodnees of Fit method combined with the Maximum Acceptable Error principle. The combination of the two is named the MAECCL (Maximum Acceptable Error on a Certain Confidence Level) principle.
Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas, 2019
Indonesia berada pada Kawasan Rawan Bencana, karena letaknya pada Kawasan Cincin Api Dunia. Gempa... more Indonesia berada pada Kawasan Rawan Bencana, karena letaknya pada Kawasan Cincin Api Dunia. Gempa tektonik yang beberapa tahun terkahir ini terjadi di Indonesia seharusnya bisa memberi pelajaran yang sangat berharga. Terkait hal ini, Ilmu Pengetahuan Manajemen Aset Infrastruktur mempunyia pertanyaan yang sangat penting : Seperti apakah Pemikiran Awal tentang Prinsip Tindakan Mitigasi Preventif yang harus dilakukan untuk menghadapi Bencana Alam ? Hasil penelitian menunjukkan bahwa Resiko Bencana Alam yang harus diperhitungkan meliputi resiko-resiko berikut ini : banjir, gempa tektonik, gempa vulkanik, tsunami, likuefaksi, longsor, angin puyuh, kekeringan. Tindakan terhadap resiko harus terdiri dari tindakan preventif, tindakan pertolongan, tindakan evakuasi dan tindakan rehabilitasi. Bentuk tindakan mengatasi resiko harus lebih dirumuskan dalam bentuk tindakan menghindari resiko dan menghadapi resiko, dan bukan mengalihkan resiko. Beberapa resiko bencana alam belum berhasil diperhitungkan dengan baik, antara lain : tsunami, likuefaksi, gempa tektonik pada sesar. Resiko sebaiknya dikenali dalam aspek : lokasi terjadinya, magnitudo besarnya resiko dan kapan terjadinya resiko. Nilai kemungkinan terjadinya resiko bencana alam harus diperhitungkan berdasarkan data statistik berulangnya bencana dan angka perkiraan berdasarkan teori fenomena terjadinya bencana. Angka keamanan untuk infrastruktur dan fasilitas publik harus lebih tinggi dari pada infrastruktur dan fasilitas pribadi.
Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas, 2018
Jalan raya merupakan salah satu aset infrastruktur transportasi yang berperan dalam distribusi ba... more Jalan raya merupakan salah satu aset infrastruktur transportasi yang berperan dalam distribusi barang dan orang, perkembangan ekonomi, wilayah, sosial dan politik. Pemanfaatan Reclaimed Asphalt Pavement (RAP) sebagai campuran perkerasan jalan merupakan langkah efisiensi biaya pemeliharaan dan pembangunan jalan berdasarkan komponen biaya yang terjadi. Tujuan studi ini adalah memperoleh aspek ekonomi ditinjau dari perbandingan biaya penggunaan RAP dengan material alam. Metode yang digunakan adalah studi literatur dari peneliti terdahulu tentang aspek ekonomi pemanfaatan RAP dari jalan nasional di Provinsi Jawa Timur. Hasil yang diperoleh adalah pemanfaatan RAP bisa menghemat biaya sebesar 14,88% untuk lapisan AC-WC, 14% untuk lapisan AC-BC, dan 20,4% untuk lapisan AC-Base. Material RAP merupakan material yang ekonomis dan ramah lingkungan untuk dapat dimanfaatkan sebagai lapisan perkerasan jalan. Kata Kunci : manajemen aset infrastruktur, jalan, aspek ekonomi, reclaimed asphalt pavement. PENDAHULUAN Jalan raya merupakan salah satu aset infrastruktur transportasi darat yang berperan dalam distribusi barang dan orang, perkembangan ekonomi dan wilayah. Dalam hal pembangunan saat ini maka penyediaan jaringan jalan yang baik akan mendukung peningkatan ekonomi wilayah. Jalan raya yang semakin lama menahan beban lalu lintas akan menimbulkan kerusakan jalan sehingga berkurang kekuatannya, sehingga untuk dapat dimanfaatkan kembali maka material perkerasan perlu dikelola dengan baik agar dapat meningkat dari sisi kinerja teknis. Jalan raya sebagai salah satu infrastruktur harus dikelola dengan baik sehingga dapat tercapai infrastruktur yang fungsional, ekonomis, efektif, efisien dan berkelanjutan (Suprayitno & Soemitro, 2018). Reclaimed Asphalt Pavement (RAP) merupakan material hasil pengerukan lapisan perkerasan jalan dengan alat Cold Milling Machine. Penumpukan material ini bisa menjadi limbah bagi lingkungan. Pemanfaatan RAP masih terbatas pada penggunaan untuk bahu jalan, akses jalan masuk permukiman dan perkantoran. Dalam hal ini perlu pemanfaatan RAP yang meningkat dari sisi kinerja teknis sehingga berdampak pada penghematan biaya dari sisi pengurangan penggunaan material alam.
Jurnal Manejemen Aset Infrastruktur & Fasilitas, 2018
Infrastructure is vital for regions life, mean while the infrastructure is always onerous and com... more Infrastructure is vital for regions life, mean while the infrastructure is always onerous and complex. The region must be able to manage its infrastructure well. Therefore the Basic Principle of Infrastructure Asset Management need to be well defined. This paper presents the result of an attempt to define the Basic Principle Infrastructure Asset Management. The Infrastructure Asset Management is defined as the science, the knowledge and the program to manage the infrastructure life in order to be able to well function in sustainable way, efficient and effective. The Infrastructure Asset Management knowledge consists of 7 basic knowledges, i.e on infrastructure, infrastructure function, infrastructure physical structure infrastructure externalities, infrastructure life cycle, infrastructure economy, and infrastructure managing organization. To master the Infrastructure Asset Management analyse tools must be added such as: statistics, decision making, risk management, quality management, strategic management, etc.
Jurnal Manejemen Aset Infrastruktur & Fasilitas, 2018
Journal of Civil Engineering, 2018
Road infrastructure at hilly area is highly needed and very important to support the economics st... more Road infrastructure at hilly area is highly needed and very important to support the economics stability in the district of Trenggalek. Road infrastructure becoming the most important nowadays for the people of Trenggalek especially for those who live in the highland. The problems recently happened until now is the road infrastructure in the district of Trenggalek especially in the highland are many damaged, not feasible and many more that requires to be restored. The type selection of the pavement that proper and suit for the highland in the district of Trenggalek is highly influenced by some criteria. And from some literature study we can draw conclusions in 6 (six) criteria those are, road user safety, road user amenities, cost of construction, ease of execution for the road construction, treatment of the road construction after the maintenance period expired and the availability of the materials. Then from interviewing the respondents that has experienced in the road construction especially in the highland of Trenggalek concluded 7 (seven) criteria those are, road user safety, road user amenities, cost of construction, situation and condition of the project location, treatment of the road construction after the maintenance period expired and the durability to the scouring water.
Journal of Civil Engineering, 2018
The paper disccuses an analysis study on the service quality of Rusunawa Gunungsari in terms of o... more The paper disccuses an analysis study on the service quality of Rusunawa Gunungsari in terms of occupants satisfacion, condition of current management body of rusunawa, and management recommendation to improve the service quality of Rusunawa Gunungsari. The analysis is performed by using Importance Performance Analysis (IPA) for occupants satisfaction and 7s Mc Kinsey model as a framework to identify the current condition of management body of Rusunawa Gunungsari, then the results of these two analysis are used as inputs for management improvement recommendation. The results shows that the comparison between perception and expectation of occupant (Total Compliance Level) for Rusunawa Gunung Sari is equal to 74.18%, the absence of maintenance regulation or Standard Operating Procedure (SOP), lack of occupant rules enforcement, insufficient rusunawa management budget, and lack of cleaners are management conditions that contribute to management low performance.The recommendation for improving management performance based on two analysis before are the management body should compile and implement the Standard Operating Procedure of rusunawa maintenance,enforce the occupants rules,add numbers of cleaners, and conduct an management evaluation as a maintenance budget reference.
IPTEK Journal of Proceedings Series, 2018
Pembangunan merupakan salah satu nafas bagi kehidupan wilayah atau negara. Telah jelas terlihat b... more Pembangunan merupakan salah satu nafas bagi kehidupan wilayah atau negara. Telah jelas terlihat bahwa keberadaan Infrastruktur mutlak perlu bagi pembangunan. ITS telah membuka Program Studi Pembangunan. Oleh karena itu penelitian tentang hubungan timbal balik antara infrastruktur publik dengan pembangunan mutlak perlu untuk dikembangkan di ITS, untuk itu diperlukan suatu Kerangka Dasar Analisis. Makalah ini menyampaikan upaya awal untuk menyusun Kerangka Dasar bagi Analisis Hubungan antara Infrastruktur dengan Pembangunan. Kerangka Dasar disusun berdasarkan 4 pemahaman utama: infrtruktur, pembangunan, keterkaitan antara infrastruktur dengan pembangunan dan manajemen aset infrastruktur.
Journal of Infrastructure & Facility Asset Management, 2020
Performance Evaluation is routine work for IAM. Related to this, the Performance Indicator and Pe... more Performance Evaluation is routine work for IAM. Related to this, the Performance Indicator and Performance Factor need to be well understood. This paper presents the result of a preliminary reflection on infrastructure performance, performance indicators, and performance factors. Basic Quality of infrastructure is measure by its Performance to execute its Function. Performance Factor is something that can influence the performance. Performance may consist of several components. Each Performance components indicate different qualities. Each performance component may have different importance levels and different values. The factor may consist of several factors. Each factor has its nature as supporting or resisting performance. Each factor has its strength of influence, its easiness to be manipulated, and its value.
This study presents the use of reclaimed asphalt pavement (RAP), and fly ash as artificial aggreg... more This study presents the use of reclaimed asphalt pavement (RAP), and fly ash as artificial aggregate and filler in asphalt concrete. Because of the limited availability of natural materials, infrastructure development has become a concern. Therefore, it is necessary to reuse and recycle waste materials. One such innovation is artificial aggregates. The disadvantage of RAP is that its gradation exceeds the standard; its asphalt penetration and ductility exceed the requirements. The weaknesses of artificial aggregate are high water absorption, spherical shape, and low aggregate interlocking. In this study, the artificial aggregate was produced using the fly ash and alkali activator. Alkali activator consisted of Na2SiO3 and 8M NaOH at a ratio of 2.5. The mixtures containing different percentages of artificial aggregate (45, 55, 65, and 75%) were produced, and the fly ash filler content was 5%. Different tests including XRF, SEM, and Marshall tests were conducted. The artificial aggreg...
Journal of Infrastructure & Facility Asset Management, 2020
Public Works Infrastructure is vital for the life of a region. Therefore, it needs to be well ope... more Public Works Infrastructure is vital for the life of a region. Therefore, it needs to be well operated. The knowledge or science of Operation Management is well developed, mainly for a Production Entreprises. The operation of infrastructure is different from those of the production enterprise. Therefore the Basic Principle of Operation Management for Public Works Infrastructure needs to be developed. Based on the system analysis principle, several findings have been produced. The infrastructure operation system consists of different system components. The infrastructure form, the infrastructure function, and the infrastructure operation characteristics, together, form the operation mechanism. The operation management manages the operation mechanism to achieve a certain level of operating performance measure. The infrastructure main function can be divided into to serve the user in the region or to produce something for the region. The function to serve can be of three basic forms: to flow something, to be used (in sense of to occupy at a certain time) by the users, or to be used for certain interactive activities. Regarding the variety of the nature of the infrastructure forms, functions, and operation characteristics, the infrastructure operation mechanism is also varied a lot in nature. Thus the operation management will be different for different types of infrastructures.
Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas, 2017
Jalan merupakan salah satu aset infrastruktur yang sangat penting dalam memperlancar arus distrib... more Jalan merupakan salah satu aset infrastruktur yang sangat penting dalam memperlancar arus distribusi barang dan pergerakan masyarakat. Pembangunan infrastruktur yang meningkat dewasa ini membutuhkan material yang meningkat pula, perlu diimbangi dengan alternatif material lain yang tersedia di alam. Reclaimed Asphalt merupakan material yang dihasilkan dari pengupasan konstruksi perkerasan jalan. Penambahan lapis perkerasan akan menyebabkan elevasi jalan semakin meningkat, sehingga kondisi permukaan jalan semakin tidak ideal. Volume Reclaimed Asphalt yang semakin menumpuk, dan pemanfaatan yang belum optimal merupakan hal yang perlu mendapat perhatian saat ini. Metode yang digunakan adalah metode studi literatur dari peneliti terdahulu pada pada jalan nasional di Provinsi Jawa Timur. Hasil yang diperoleh adalah karakteristik agregat Reclaimed Asphalt memenuhi syarat Spesifikasi Bina Marga Tahun 2010 Revisi 3, sedangkan parameter penetrasi dan daktilitas aspal Reclaimed Asphalt tidak memenuhi persyaratan. Untuk itu perlu adanya penambahan material baru untuk mengantisipasi kelemahan yang terjadi sehingga dapat memenuhi spesifikasi teknis material perkerasan jalan. Kata Kunci : manajemen aset infrastruktur, jalan, reclaimed asphalt, material, perkerasan, jalan. PENDAHULUAN Salah satu aset infrastruktur yang sangat mendapat perhatian dewasa ini adalah jaringan transportasi berupa jalan raya. Jalan merupakan salah satu aset yang dimiliki oleh suatu daerah dalam menunjang perekonomian sehingga jalan mempunyai peran yang sangat penting dan strategis. Infrastruktur jalan berfungsi sebagai prasarana sistem distribusi lalu lintas barang dan manusia, sebagai prasarana pembentuk struktur ruang wilayah. Jalan merupakan tempat bergantung bagi perkembangan ekonomi dan sosial, dan prasyarat berlangsungnya berbagai aktivitas yang terjadi di masyarakat (Handayani, 2016). Manajemen aset infrastruktur jalan sangat diperlukan dalam rangka menunjang pelayanan yang maksimal dari jalan raya sebagai penunjang dalam pergerakan masyarakat dan distribusi barang. Pembangunan yang marak dewasa ini dilakukan juga dalam rangka brought to you by CORE View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk
Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas, 2017
Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas, 2020
Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas, 2020
Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas, 2020
Pelaksanaan proyek Preservasi Jalan Skema Long Segment masih mengalami kendala dalam pelaksanaann... more Pelaksanaan proyek Preservasi Jalan Skema Long Segment masih mengalami kendala dalam pelaksanaannya, terlihat dari adanya pelaksanaan proyek yang mengalami sanksi denda keterlambatan, mutu konstruksi yang kurang baik, serta keterlambatan penyelesaian pekerjaan. Untuk menunjang kesuksesan pelaksanaan proyek di Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VIII, maka tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor penting bagi keberhasilan pelaksanaan Preservasi Jalan Skema Long Segment. Pengumpulan tingkat kepentingan faktor dilakukan dengan kuesioner dengan responden adalah manajerial pada BBPJN VIII, dan Kepala Satuan Kerja Wilayah Provinsi Jawa Timur yang pernah dan sedang terlibat menangani proyek Preservasi Jalan Skema Long Segment. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 40 faktor yang dinilai penting dan dapat mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan proyek. Faktor tersebut dikategorikan berdasarkan tingkat kepentingan, yaitu : 15 faktor dinilai sangat penting, 24 faktor dinilai penting, dan 1 faktor dinilai cukup penting. Kata Kunci : manajemen infrastruktur, faktor keberhasilan, proyek konstruksi, preservasi jalan skema long segment. PENDAHULUAN Prinsip dasar manajemen aset infrastruktur merupakan tugas, pengetahuan dan sains untuk mengelola infrastruktur selama umur siklus hidupnya agar infrastruktur dapat berfungsi secara efektif, efisien, dan berkelanjutan (Suprayitno & Soemitro, 2018). Untuk menjalankan prinsip dasar manajemen aset tersebut, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menerapkan program Preservasi Jalan. Direktorat Jenderal Bina Marga sebagai penyelenggara perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan jalan memberlakukan skema pemeliharaan jalan sesuai Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Marga Nomor 01/SE/Db/2019 yaitu Preservasi Jalan Skema Long Segment. Preservasi Jalan Skema Long Segment yaitu penanganan preservasi jalan dalam batasan satu panjang segment yang menerus (bisa lebih dari satu ruas) yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mendapatkan kondisi jalan yang seragam yaitu jalan mantap dan standar sepanjang segment. Sistim Preservasi Jalan dengan Skema Long Segment merupakan upaya dalam peningkatan performa jalan, dimana pemeliharaan jalan berbasis kinerja agar memenuhi tingkat layanan Jalan. Upaya Direktorat Jenderal Bina Marga memberlakukan Pemeliharaan Jalan Skema Long Segment bertujuan untuk meningkatkan kinerja pelaku pemeliharaan jalan agar mencapai target nasional kemantapan jalan. Pelaksanaan proyek Preservasi Jalan Skema Long Segment masih mengalami kendala dalam pelaksanaannya, terlihat dari adanya pelaksanaan brought to you by CORE View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk
Rekayasa Sipil, 2017
The public perception that the quality of public transport service is very bad cause the number o... more The public perception that the quality of public transport service is very bad cause the number of private vehicle users is very high compared with the number of users of public transport. Therefore, an initial identification of the Commuter Train influence area by feeder is required. The goal is to know how big the area of the Commuter Train influence area viewed from the use of public transport feeder on the way to and leave the station. The method used in this initial identification is the collection of primary data by conducting interview survey of SUSI Commuter Train and the SULAM Commuter Train. Survey is conducted from two different directions in the morning departure hours only. The result of initial identification is known that the city of Surabaya has the Commuter Train influence area of SUSI Commuter Train and the SULAM Commuter Train 2 different directions in the morning departure hour by using feeder to the origin station of 9000 meters (20%) and from the destination station of 6000 meter (63.64%).
Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas, 2019
Jalan tol Bali Mandara adalah jalan tol pertama di pulau Bali yang dibangun dengan tujuan untuk m... more Jalan tol Bali Mandara adalah jalan tol pertama di pulau Bali yang dibangun dengan tujuan untuk mengurai kemacetan jalan bypass I Gusti Ngurah Rai yang mulai jenuh pada saat jam sibuk atau liburan panjang. Jalan tol Bali Mandara mulai dibangun pada awal tahun 2012 dan telah berhasil memenuhi tujuan awal pembangunannya, yaitu sebagai pengurai kemacetan dan alternatif jalan yang mengalirkan arus lalu lintas melalui 3 gerbang yaitu, gerbang Nusa Dua, gerbang Ngurah Rai dan gerbang Benoa. Namun demikian, berdasarkan data lalu lintas harian rata-rata per tahun, jalan tol ini mengalami penurunan dari sisi pertumbuhan mulai dari bulan Agustus tahun 2017 yang juga berpengaruh terhadap pendapatan dari PT Jasa Marga Bali Tol. Oleh karena itu, tujuan dari studi ini adalah mengidentifikasi kebutuhan pengembangan dengan kesesuaian strategi yang dijalankan pada saat ini. Dengan adanya strategi yang tepat, diharapkan pengembangan yang dilakukan oleh anak perusahaan PT Jasa Marga (Persero) ini dapat meningkatan pendapatan baik dari bisnis utama berupa pendapatan tol maupun dari unit usaha lain (non tol) serta meningkatkan nilai perusahaan melalui pendekatan manajemen aset infrastruktur. Metoda penelitian meliputi studi literatur, Focus Group Discussion (FGD) dan Analisa SWOT. Berdasarkan hasil analisis, didapatkan peringkat dalam penentuan strategi diantaranya peringkat 1 yaitu meningkatkan pendapatan melalui bisnis non jalan tol, peringkat 2 yaitu melakukan alternatif pendanaan ulang dan peringkat 3 yaitu meningkatkan pendapatan bisnis jalan tol. Kata Kunci : Jalan Tol Bali Mandara, manajemen aset infrastruktur, strategi pengembangan usaha, manajemen strategi. PENDAHULUAN Jalan tol Bali Mandara adalah jalan tol yang dibangun dengan tujuan mengurai kemacetan di jalan bypass I Gusti Ngurah Rai. Di sisi lain, pembangunan jalan baru di atas tanah di wilayah Denpasar Selatan sulit untuk dilaksanakan mengingat keterbatasan lahan, harga tanah yang sangat mahal dan benturan dengan pelestarian budaya, adat-istiadat, serta agama. Sebelum adanya jalan tol Bali Mandara, satu-satunya akses yang menghubungkan wilayah Bali utara dan Bali selatan hanyalah jalan bypass I Gusti Ngurah Rai. Jika akses ini terganggu atau mengalami kemacetan terutama pada saat akhir pekan maupun pada saat musim liburan, maka hubungan utara-selatan Bali terputus. Pada tahun 2010, bypass I Gusti
Journal of Infrastructure & Facility Asset Management, 2019
Nowadays, Infrastructure & Facility Asset Management (I&FAM) is essential in Indonesia. Indonesia... more Nowadays, Infrastructure & Facility Asset Management (I&FAM) is essential in Indonesia. Indonesian Law on State Treasury was decreed in 2014, which makes the term I&FAM still relatively new in Indonesia. Therefore, the researcher must develop about I&FAM studies, such as doing a practice. For example, the ITS Medical Center (MCITS) use as a case for learning I&FAM. The first step is to identify the statement of the function, the service, and the infrastructure & facility. This research used a straightforward method by reading related document and reconnaissance survey. The research produces three principal results, giving medical service for the ITS' community and the surrounding area, and giving another income for ITS. The ITS Clinic occupies a special clinic building of 2 stories high, equipped with a garage, parking lot and a sign. As a facility, the clinic is equipped with a building, the building facilities, standard clinic medical equipment, and an ambulance.
IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 2019
The existence of the Semi Bus Rapid Transit (BRT) Network and the Commuter Train Network, as part... more The existence of the Semi Bus Rapid Transit (BRT) Network and the Commuter Train Network, as part of Urban Mass Transportation is developed with the aim of providing better service on commuter trips. To estimate passenger demands on new mass transit services, especially in areas without prior service, Access and Egress distances data are needed to design an appropriate mass transit. This underlies the reason why a comparative analysis of Access and Egress distance of BRT Trans ‘Mamminasata’ in Makassar and Commuter Train Surabaya – Sidoarjo was necessarily done. Which of the two had further Access or Egress distance; was it the BRT Trans ‘Mamminasata’ Makassar or the Commuter train Surabaya-Sidoarjo? Data were obtained through interviews and data management from related department. The results found that both Access and Egress of the BRT Trans ‘Mamminasata’ in Makassar was shorter than the Commuter Train Surabaya-Sidoarjo.
Journal of Infrastructure & Facility Asset Management, 2019
Commuter Train is one of the facilities that must be managed properly, economically and efficient... more Commuter Train is one of the facilities that must be managed properly, economically and efficiently by the principles of Facility Asset Management. The availability of infrastructure and vehicles for this facility is adjusted based on passenger demand. This requires sufficient knowledge on the travel behavior characteristics, i.e., different characteristics composition proportion. Travel behavior survey requires the appropriate formula or method to calculate the minimum sample size, for this case are proportions of pq, pqr, pqrs etc. Therefore, a search for Minimum Sample Size Calculation Method for the Travel Behaviour Survey is needed. A literature study was employed for this search. This is important because the calculation method for the minimum sample size for proportions pq exists, but for the proportion of pqr, pqrs, etc do not yet exist. The results of the study indicates that the SR Method is the most appropriate method for calculating the minimum number of samples for the case of the proportion of pqr, pqrs, pqrst, etc. The SR Method is developed based on Goodnees of Fit method combined with the Maximum Acceptable Error principle. The combination of the two is named the MAECCL (Maximum Acceptable Error on a Certain Confidence Level) principle.
Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas, 2019
Indonesia berada pada Kawasan Rawan Bencana, karena letaknya pada Kawasan Cincin Api Dunia. Gempa... more Indonesia berada pada Kawasan Rawan Bencana, karena letaknya pada Kawasan Cincin Api Dunia. Gempa tektonik yang beberapa tahun terkahir ini terjadi di Indonesia seharusnya bisa memberi pelajaran yang sangat berharga. Terkait hal ini, Ilmu Pengetahuan Manajemen Aset Infrastruktur mempunyia pertanyaan yang sangat penting : Seperti apakah Pemikiran Awal tentang Prinsip Tindakan Mitigasi Preventif yang harus dilakukan untuk menghadapi Bencana Alam ? Hasil penelitian menunjukkan bahwa Resiko Bencana Alam yang harus diperhitungkan meliputi resiko-resiko berikut ini : banjir, gempa tektonik, gempa vulkanik, tsunami, likuefaksi, longsor, angin puyuh, kekeringan. Tindakan terhadap resiko harus terdiri dari tindakan preventif, tindakan pertolongan, tindakan evakuasi dan tindakan rehabilitasi. Bentuk tindakan mengatasi resiko harus lebih dirumuskan dalam bentuk tindakan menghindari resiko dan menghadapi resiko, dan bukan mengalihkan resiko. Beberapa resiko bencana alam belum berhasil diperhitungkan dengan baik, antara lain : tsunami, likuefaksi, gempa tektonik pada sesar. Resiko sebaiknya dikenali dalam aspek : lokasi terjadinya, magnitudo besarnya resiko dan kapan terjadinya resiko. Nilai kemungkinan terjadinya resiko bencana alam harus diperhitungkan berdasarkan data statistik berulangnya bencana dan angka perkiraan berdasarkan teori fenomena terjadinya bencana. Angka keamanan untuk infrastruktur dan fasilitas publik harus lebih tinggi dari pada infrastruktur dan fasilitas pribadi.
Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas, 2018
Jalan raya merupakan salah satu aset infrastruktur transportasi yang berperan dalam distribusi ba... more Jalan raya merupakan salah satu aset infrastruktur transportasi yang berperan dalam distribusi barang dan orang, perkembangan ekonomi, wilayah, sosial dan politik. Pemanfaatan Reclaimed Asphalt Pavement (RAP) sebagai campuran perkerasan jalan merupakan langkah efisiensi biaya pemeliharaan dan pembangunan jalan berdasarkan komponen biaya yang terjadi. Tujuan studi ini adalah memperoleh aspek ekonomi ditinjau dari perbandingan biaya penggunaan RAP dengan material alam. Metode yang digunakan adalah studi literatur dari peneliti terdahulu tentang aspek ekonomi pemanfaatan RAP dari jalan nasional di Provinsi Jawa Timur. Hasil yang diperoleh adalah pemanfaatan RAP bisa menghemat biaya sebesar 14,88% untuk lapisan AC-WC, 14% untuk lapisan AC-BC, dan 20,4% untuk lapisan AC-Base. Material RAP merupakan material yang ekonomis dan ramah lingkungan untuk dapat dimanfaatkan sebagai lapisan perkerasan jalan. Kata Kunci : manajemen aset infrastruktur, jalan, aspek ekonomi, reclaimed asphalt pavement. PENDAHULUAN Jalan raya merupakan salah satu aset infrastruktur transportasi darat yang berperan dalam distribusi barang dan orang, perkembangan ekonomi dan wilayah. Dalam hal pembangunan saat ini maka penyediaan jaringan jalan yang baik akan mendukung peningkatan ekonomi wilayah. Jalan raya yang semakin lama menahan beban lalu lintas akan menimbulkan kerusakan jalan sehingga berkurang kekuatannya, sehingga untuk dapat dimanfaatkan kembali maka material perkerasan perlu dikelola dengan baik agar dapat meningkat dari sisi kinerja teknis. Jalan raya sebagai salah satu infrastruktur harus dikelola dengan baik sehingga dapat tercapai infrastruktur yang fungsional, ekonomis, efektif, efisien dan berkelanjutan (Suprayitno & Soemitro, 2018). Reclaimed Asphalt Pavement (RAP) merupakan material hasil pengerukan lapisan perkerasan jalan dengan alat Cold Milling Machine. Penumpukan material ini bisa menjadi limbah bagi lingkungan. Pemanfaatan RAP masih terbatas pada penggunaan untuk bahu jalan, akses jalan masuk permukiman dan perkantoran. Dalam hal ini perlu pemanfaatan RAP yang meningkat dari sisi kinerja teknis sehingga berdampak pada penghematan biaya dari sisi pengurangan penggunaan material alam.
Jurnal Manejemen Aset Infrastruktur & Fasilitas, 2018
Infrastructure is vital for regions life, mean while the infrastructure is always onerous and com... more Infrastructure is vital for regions life, mean while the infrastructure is always onerous and complex. The region must be able to manage its infrastructure well. Therefore the Basic Principle of Infrastructure Asset Management need to be well defined. This paper presents the result of an attempt to define the Basic Principle Infrastructure Asset Management. The Infrastructure Asset Management is defined as the science, the knowledge and the program to manage the infrastructure life in order to be able to well function in sustainable way, efficient and effective. The Infrastructure Asset Management knowledge consists of 7 basic knowledges, i.e on infrastructure, infrastructure function, infrastructure physical structure infrastructure externalities, infrastructure life cycle, infrastructure economy, and infrastructure managing organization. To master the Infrastructure Asset Management analyse tools must be added such as: statistics, decision making, risk management, quality management, strategic management, etc.
Jurnal Manejemen Aset Infrastruktur & Fasilitas, 2018
Journal of Civil Engineering, 2018
Road infrastructure at hilly area is highly needed and very important to support the economics st... more Road infrastructure at hilly area is highly needed and very important to support the economics stability in the district of Trenggalek. Road infrastructure becoming the most important nowadays for the people of Trenggalek especially for those who live in the highland. The problems recently happened until now is the road infrastructure in the district of Trenggalek especially in the highland are many damaged, not feasible and many more that requires to be restored. The type selection of the pavement that proper and suit for the highland in the district of Trenggalek is highly influenced by some criteria. And from some literature study we can draw conclusions in 6 (six) criteria those are, road user safety, road user amenities, cost of construction, ease of execution for the road construction, treatment of the road construction after the maintenance period expired and the availability of the materials. Then from interviewing the respondents that has experienced in the road construction especially in the highland of Trenggalek concluded 7 (seven) criteria those are, road user safety, road user amenities, cost of construction, situation and condition of the project location, treatment of the road construction after the maintenance period expired and the durability to the scouring water.
Journal of Civil Engineering, 2018
The paper disccuses an analysis study on the service quality of Rusunawa Gunungsari in terms of o... more The paper disccuses an analysis study on the service quality of Rusunawa Gunungsari in terms of occupants satisfacion, condition of current management body of rusunawa, and management recommendation to improve the service quality of Rusunawa Gunungsari. The analysis is performed by using Importance Performance Analysis (IPA) for occupants satisfaction and 7s Mc Kinsey model as a framework to identify the current condition of management body of Rusunawa Gunungsari, then the results of these two analysis are used as inputs for management improvement recommendation. The results shows that the comparison between perception and expectation of occupant (Total Compliance Level) for Rusunawa Gunung Sari is equal to 74.18%, the absence of maintenance regulation or Standard Operating Procedure (SOP), lack of occupant rules enforcement, insufficient rusunawa management budget, and lack of cleaners are management conditions that contribute to management low performance.The recommendation for improving management performance based on two analysis before are the management body should compile and implement the Standard Operating Procedure of rusunawa maintenance,enforce the occupants rules,add numbers of cleaners, and conduct an management evaluation as a maintenance budget reference.
IPTEK Journal of Proceedings Series, 2018
Pembangunan merupakan salah satu nafas bagi kehidupan wilayah atau negara. Telah jelas terlihat b... more Pembangunan merupakan salah satu nafas bagi kehidupan wilayah atau negara. Telah jelas terlihat bahwa keberadaan Infrastruktur mutlak perlu bagi pembangunan. ITS telah membuka Program Studi Pembangunan. Oleh karena itu penelitian tentang hubungan timbal balik antara infrastruktur publik dengan pembangunan mutlak perlu untuk dikembangkan di ITS, untuk itu diperlukan suatu Kerangka Dasar Analisis. Makalah ini menyampaikan upaya awal untuk menyusun Kerangka Dasar bagi Analisis Hubungan antara Infrastruktur dengan Pembangunan. Kerangka Dasar disusun berdasarkan 4 pemahaman utama: infrtruktur, pembangunan, keterkaitan antara infrastruktur dengan pembangunan dan manajemen aset infrastruktur.