Rif'at Arya Samboga | Institut Teknologi Sepuluh Nopember (original) (raw)

Rif'at Arya Samboga

Uploads

Papers by Rif'at Arya Samboga

Research paper thumbnail of Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi Pada Pekerjaan Box Culvert (Studi Kasus Proyek Pembangunan Box Culvert Saluran Diversi Gunung Sari Surabaya)

Seiring meningkatnya jumlah pembangunan infrastruktur di Indonesia, tidak menutup kemungkinan jum... more Seiring meningkatnya jumlah pembangunan infrastruktur di Indonesia, tidak menutup kemungkinan jumlah terjadinya kecelakaan kerja juga akan mengalami peningkatan. Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) adalah bagian dari sistem manajemen pelaksanaan pekerjaan konstruksi dalam rangka menjamin terwujudnya keselamatan konstruksi. Pada Proyek Akhir Terapan ini penulis merencanakan SMKK pada pekerjaan box culvert (Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi) dengan metode HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control) dengan studi kasus pada Proyek Pembangunan Box Culvert Saluran Diversi Gunung Sari Surabaya. Hasil analisa dan pembahasan untuk perencanaan SMKK ini meliputi identifikasi bahaya, penilaian risiko, serta pengendalian risikonya. Kemudian dibuat sasaran dan program serta dihitung rencana anggaran biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan SMKK. Diharapkan proyek akhir ini bisa membantu perusahaan jasa konstruksi di Indonesia untuk lebih meningkatkan kesadaran...

Research paper thumbnail of Panduan KJI XV Tahun 2019

Research paper thumbnail of Panduan KBGI XI Tahun 2019

Perkembangan pembangunan di Indonesia yang pesat dalam beberapa dekade belakangan ini memerlukan ... more Perkembangan pembangunan di Indonesia yang pesat dalam beberapa dekade belakangan ini memerlukan penataan jangka panjang (masterplan) yang baik dan cermat terkait dengan lingkungan. Hal ini dikarenakan jumlah penduduk yang semakin bertambah sehingga kebutuhannya juga akan meningkat dengan cepat termasuk dalam hal sarana hunian dan prasarana pendukungnya. Penataan jangka panjang yang baik tersebut juga harus memperhatikan aspek alam termasuk bahaya bencana alam yang selalu akan terjadi. Salah satu bencana alam yang nyata di Negara kita adalah gempa bumi. Karena posisi geografis negara Indonesia berada di pertemuan tiga jalur lempeng tektonik (ring of fire belts), potensi terjadinya gempa bumi sangatlah tinggi. Oleh sebab itu, pembangunan baik sarana struktur maupun infrastruktur haruslah berlandaskan ilmu pengetahuan dan teknologi yang maju dan baik dalam desain maupun konstruksinya terutama terhadap bahaya gempa bumi besar. Dalam Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) XI kali ini, arsitektur bangunan yang dikompetisikan harus bernuansa futuristik. Nuansa futuristik tersebut diwujudkan secara fisik melalui bentuk atap. Konsep bangunan bernuansa futuristik yang mempunyai kinerja yang baik terhadap bahaya bencana khususnya gempa bumi serta ramah lingkungan menjadi keharusan di dalam rancang-bangun rumah atau gedung dalam KBGI XI ini. Salah satu material bangunan yang saat ini berkembang pesat dan bisa diaplikasikan sebagai komponen struktur adalah baja canai dingin. Baja canai dingin dapat diaplikasikan untuk komponen struktural bangunan penahan gempa (seperti kolom, balok) dan komponen bukan penahan gempa (seperti rangka atap/truss). Desain dan konstruksi yang benar dan efisien serta perpaduan dengan keindahan arsitektural bercirikan futuristik merupakan tantangan dalam kompetisi kali ini termasuk perpaduan material antara baja canai dingin untuk struktur utama dengan material kayu untuk keindahan arsitektural. Untuk mendukung upaya pengembangan keilmuan dan teknologi sejak dari mahasiswa, maka Direktorat Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi menugaskan Politeknik Negeri Jakarta sebagai tuan rumah pelaksanaan KBGI XI tahun 2019

Research paper thumbnail of Proposal Lomba Jembatan CIVFEST 2019 CT - WIRAWIRI

Research paper thumbnail of Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi Pada Pekerjaan Box Culvert (Studi Kasus Proyek Pembangunan Box Culvert Saluran Diversi Gunung Sari Surabaya)

Seiring meningkatnya jumlah pembangunan infrastruktur di Indonesia, tidak menutup kemungkinan jum... more Seiring meningkatnya jumlah pembangunan infrastruktur di Indonesia, tidak menutup kemungkinan jumlah terjadinya kecelakaan kerja juga akan mengalami peningkatan. Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) adalah bagian dari sistem manajemen pelaksanaan pekerjaan konstruksi dalam rangka menjamin terwujudnya keselamatan konstruksi. Pada Proyek Akhir Terapan ini penulis merencanakan SMKK pada pekerjaan box culvert (Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi) dengan metode HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control) dengan studi kasus pada Proyek Pembangunan Box Culvert Saluran Diversi Gunung Sari Surabaya. Hasil analisa dan pembahasan untuk perencanaan SMKK ini meliputi identifikasi bahaya, penilaian risiko, serta pengendalian risikonya. Kemudian dibuat sasaran dan program serta dihitung rencana anggaran biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan SMKK. Diharapkan proyek akhir ini bisa membantu perusahaan jasa konstruksi di Indonesia untuk lebih meningkatkan kesadaran...

Research paper thumbnail of Panduan KJI XV Tahun 2019

Research paper thumbnail of Panduan KBGI XI Tahun 2019

Perkembangan pembangunan di Indonesia yang pesat dalam beberapa dekade belakangan ini memerlukan ... more Perkembangan pembangunan di Indonesia yang pesat dalam beberapa dekade belakangan ini memerlukan penataan jangka panjang (masterplan) yang baik dan cermat terkait dengan lingkungan. Hal ini dikarenakan jumlah penduduk yang semakin bertambah sehingga kebutuhannya juga akan meningkat dengan cepat termasuk dalam hal sarana hunian dan prasarana pendukungnya. Penataan jangka panjang yang baik tersebut juga harus memperhatikan aspek alam termasuk bahaya bencana alam yang selalu akan terjadi. Salah satu bencana alam yang nyata di Negara kita adalah gempa bumi. Karena posisi geografis negara Indonesia berada di pertemuan tiga jalur lempeng tektonik (ring of fire belts), potensi terjadinya gempa bumi sangatlah tinggi. Oleh sebab itu, pembangunan baik sarana struktur maupun infrastruktur haruslah berlandaskan ilmu pengetahuan dan teknologi yang maju dan baik dalam desain maupun konstruksinya terutama terhadap bahaya gempa bumi besar. Dalam Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) XI kali ini, arsitektur bangunan yang dikompetisikan harus bernuansa futuristik. Nuansa futuristik tersebut diwujudkan secara fisik melalui bentuk atap. Konsep bangunan bernuansa futuristik yang mempunyai kinerja yang baik terhadap bahaya bencana khususnya gempa bumi serta ramah lingkungan menjadi keharusan di dalam rancang-bangun rumah atau gedung dalam KBGI XI ini. Salah satu material bangunan yang saat ini berkembang pesat dan bisa diaplikasikan sebagai komponen struktur adalah baja canai dingin. Baja canai dingin dapat diaplikasikan untuk komponen struktural bangunan penahan gempa (seperti kolom, balok) dan komponen bukan penahan gempa (seperti rangka atap/truss). Desain dan konstruksi yang benar dan efisien serta perpaduan dengan keindahan arsitektural bercirikan futuristik merupakan tantangan dalam kompetisi kali ini termasuk perpaduan material antara baja canai dingin untuk struktur utama dengan material kayu untuk keindahan arsitektural. Untuk mendukung upaya pengembangan keilmuan dan teknologi sejak dari mahasiswa, maka Direktorat Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi menugaskan Politeknik Negeri Jakarta sebagai tuan rumah pelaksanaan KBGI XI tahun 2019

Research paper thumbnail of Proposal Lomba Jembatan CIVFEST 2019 CT - WIRAWIRI

Log In