Perjalanan Politik Ahmed Zaki Sebelum Jadi Bupati Tangerang (original) (raw)
Calon Bupati Tangerang Ahmed Zaki (Foto: Rizky/Okezone)
JAKARTA - Calon Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar menceritakan pengalamannya sebagai kader partai hingga mendapatkan posisi sebagai Bupati Tangerang. Sebagai seorang kader, sambungnya, banyak perjuangan yang telah dilalui hingga bisa duduk di kursi pemerintahan.
"Saya masuk (Golkar) dari tahun 1992 baru aktif lagi 1998 di mana saat itu Golkar paling dihujat bahkan mau dibubarin, tapi kita pemenang kedua pemilu," kata Bupati Tangerang Zaki dalam diskusi Sindo Weekly Forum bertema Mencari Pemimpin Berkualitas, di Gedung Sindo, Jakarta Pusat, Kamis (15/2/2018).
(Baca Juga: Lawan Kotak Kosong, Calon Bupati Tangerang Akan Kampanye Damai)
Saat itu kata Dia dibawah kepemimpinan Mantan Ketua Umum Golkar Akbar Tanjung untuk menjadi seorang kader harus melewati berbagai tahap. Sehingga tak mudah menjadi seorang kader yang berkualitas, butuh proses yang cukup.
"Tahun 1999 saya baru menjadi Bidang Pemuda dan Olahraga, kemudian saya jadi ketua AMPG Golkar dengan melalui proses yang luar biasa di 2002, 2004 saya ajukan diri Ketua DPD Golkar samoai sekarang," ungkapnya.
"Nah untuk calon legislatif itu (di Golkar) ada pendidikan dan dinseleksi bukan (lulusan) SMA, paling tidak SI, S2. Kalau di Kabupaten Tangerang anggota legislatif Golkar itu kita kader semuanya. Dua periode kabupaten dan menuju balon provinsi Banten, harusnya abis itu ke DPR RI tapi kita dibatasi," tambahnya.
Pun demikian belakangan kata Zaki banyak parpol yang terjebak dalam euforia sehingga bukan kader asal memiliki elektabilitas bisa diusung. "Saya percaya tahapan ini bagian dari politik para kader parpol. Tapi karena euforia kemudahan akhirnya banyak yang ambil jalan pintas, bukan kader sendiri tiba-tiba diusung," ungkapnya.
Ini kata Zaki yang menjafi alasannya untjk memilih wakil dari Golkar. Dengan wakilnya yakni Mad Romli mampu melanjutkan kepemimpinan jika kembali terpilih. "Ini yang terus saya konsisten di Golkar makanya saya ambil calon wakil bupati dari Golkar karena saya yakin dengan wakil ini bisa melanjutkan tongkat estafet," tukasnya.
(Angkasa Yudhistira)