Usulan Migor Jadi Insentif Vaksinasi, DPR: Berat Buat Negara (original) (raw)
RM.id Rakyat Merdeka - Anggota Komisi VI DPR Ahmad Baidhowi tidak setuju dengan ide epidemiolog Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono yang menyarankan pemerintah agar memberikan minyak goreng gratis kepada masyarakat yang sudah divaksinasi dosis 2 dan booster.
"Nggak perlu lah, wong vaksinnya dapat gratis. Kalau dikasih insentif, ya tergantung kewenangan negara. Tapi kalau negara lagi yang menanggung insentifnya, kan berat lagi," kata Awiek, sapaan akrab Ahmad Baidhowi saat dihubungi RM.id, Jumat (21/1).
Baca juga : Epidemiolog Usul, Minyak Goreng Jadi Insentif Vaksinasi Dosis Ke-2 & 3
Meski pemerintah telah menyebar minyak goreng murah seharga Rp 14.000 per liter di seluruh ritel modern yang tercatat sebagai anggota Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), tetapi menurut Awiek, vaksin gratis juga sudah termasuk insentif dari pemerintah untuk masyarakat.
"Apalagi minyak goreng mahal. Kan vaksin sudah gratis. Terus ngapain lagi masih diinsentifkan lagi. Insentifnya ya vaksin gratis itu," ujar politisi PPP itu.
Baca juga : Kecelakaan Maut Truk Di Balikpapan, 4 Meninggal, 4 Luka Berat, 17 Luka Ringan
Sebelumnya, epidemiolog UI Pandu Riono menilai, di tengah situasi seperti ini, pemerintah mestinya bisa menjadikan minyak goreng sebagai insentif bagi mereka yang menerima vaksinasi Covid-19.
"Seharusnya, yang divaksinasi untuk ke 2 dan ke 3, dapat minyak goreng ya, sebagai tanda apresiasi. Itu kalau mau berterima kasih dan berinovasi," saran Pandu melalui akun Twitter-nya, Jumat (21/1). [FAQ]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.