Lim Hendra | Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Rawamangun (original) (raw)

Uploads

Papers by Lim Hendra

Research paper thumbnail of CHAPTER BOOK I Akuntansi terkait aset

Berdasarkan kerangka dasar laporan keuangan, aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaa... more Berdasarkan kerangka dasar laporan keuangan, aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dimasa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan.

Research paper thumbnail of Faktor-faktor penyajian kembali laporan keuangan Perusahaan studi kasus di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2004 sampai dengan 2008

Research paper thumbnail of Penyesuaian Dalam Analisa Laporan Keuangan Untuk Mengurangi Distorsi Akuntansi Dalam Basis Akrual.

Abstrak Laporan keuangan adalah produk utama dari lingkungan pelaporan keuangan. Informasi dalam ... more Abstrak Laporan keuangan adalah produk utama dari lingkungan pelaporan keuangan. Informasi dalam laporan keuangan digunakan oleh para pengguna laporan keuangan yang memiliki dampak langsung atau tidak langsung terhadap keberadaan perusahaan yang melaporkan laporan keuangan tersebut. Alternatif sumber informasi lain selain laporan keuangan terdiri dari data ekonomi dan industry, laporan analisa, dan pengungkapan suka rela dari manajemen. Distorsi akuntansi adalah perbedaan informasi yang dilaporkan dalam laporan keuangan dengan kenyataan bisnis yang ada. Dasar akrual (accrual basis) adalah dasar yang digunakan oleh akuntansi selain dasar kas (cash basis). Keyword : Laporan keuangan, distorsi akuntansi, dasar akrual, dasar kas. A. PENDAHULUAN Terdapat tiga level dalam kerangka dasar laporan keuangan dalam menyusun dan membuat laporan keuangan yaitu level pertama adalah tujuan dari laporan keuangan, level kedua adalah karakteristik kualitatif dan kendala, dan level ketiga adalah asumsi dasar, unsur-unsur dan pengakuan unsur-unsur, serta konsep pemeliharaan modal dalam penyusunan laporan keuangan. Level pertama disusun untuk mengakomodir tujuan dari penerbitan laporan keuangan yaitu untuk menyediakan informasi tentang laporan entitas yang berguna bagi para investor saat ini atau investor potensial, pemberi pinjaman, dan kreditur lainnya dalam kapasitasnya sebagai penyedia sumber daya kepada entitas. Level kedua merupakan jembatan antara level pertama dan kedua yang berisikan karakteristik kualitatif laporan keuangan dan kendala dalam penyusunan laporan keuangan. Dalam level ini dijelaskan bahwa laporan keuangan harus memiliki karakteristik kualitatif fundamental yaitu relevansi dan representasi yang tepat dan karakteristik kualitatif peningkat yaitu keterbandingan, keterverifikasian, ketepatwaktuan, dan keterpahaman. Informasi yang relevan mampu membuat perbedaan dalam keputusan yang diambil oleh pengguna. Informasi keuangan mampu membuat perbedaan dalam keputusan jika memiliki nilai prediktif, nilai konfirmatori, atau keduanya. Laporan keuangan merepresentasikan yang tepat jika laporan keuangan merepresentasikan fenomena ekonomik dalam kata dan angka. Agar dapat menunjukkan representasi yang tepat terdapat tiga karakteristik yang harus dimiliki, yaitu lengkap, netral dan bebas dari kesalahan. Informasi dalam laporan keuangan pun harus dapat diperbandingkan, terverifikasi, tepat waktu dan mudah dipahami, yang mana karakter-karakter tersebut merupakan kesatuan dalam karakteristik kualitatif peningkat dalam level kedua ini. Level ketiga adalah bagaimana mengimplementasikan asumsi dasar, unsur-unsur dan pengakuan unsur-unsur dalam laporan keuangan serta konsep pemeliharaan modal dalam menyusun laporan keuangan bagi pengguna laporan keuangan. Laporan keuangan sesuai dengan kerangka konseptual pelaporan keuangan dituntut agar dapat merepresentasikan yang tepat fenomena ekonomik dalam kata dan angka yang artinya laporan keuangan yang disajikan mencerminkan kenyataan bisnis yang sesungguhnya sehingga pembaca laporan keuangan dapat mengambil keputusan yang tepat. Investor atau pihak-pihak bisnis lainnya mungkin menggunakan laporan audit dari kantor akuntan publik untuk membantu mereka mengetahui informasi keuangan sebuah entitas sebelum melakukan pengambilan keputusan terkait dengan bisnis yang sedang dijalankan atau akan dijalankan dengan entitas tersebut. Apakah laporan keuangan audit cukup untuk memberikan keyakinan memadai atas laporan keuangan yang diterbitkan oleh entitas yang telah diaudit sebelumnya? Apakah perlu adanya penyesuaian lainnya dalam melakukan analisa laporan keuangan atas entitas yang akan di nilai? Apakah praktek-praktek akuntansi itu sendiri dapat menimbulkan kesalahan dalam penyampaian informasi keuangan dalam laporan keuangan itu sendiri?

Book Chapters by Lim Hendra

Research paper thumbnail of Basic Accounting (Dasar - Dasar Akuntansi)

Akuntansi untuk siswa kejuruan, mahasiswa dan pembaca laporan keuangan

SFAS Update by Lim Hendra

Research paper thumbnail of Summary of SFAS (PSAK) Presentation & Reporting Effective 1 Jan 2017

This paper consists of summary of Indonesia SFAS (PSAK) that related to the presentation and repo... more This paper consists of summary of Indonesia SFAS (PSAK) that related to the presentation and reporting effectively January 1, 2017

Research paper thumbnail of Summary updated PSAK 2013 (implemented 1 jan 2015) - 3

Research paper thumbnail of Summary updated PSAK 2013 (implemented 1 jan 2015) - 2

Research paper thumbnail of Summary updated PSAK 2013 (implemented 1 jan 2015) - 1

Research paper thumbnail of Summary updated PSAK 2012

Auditing by Lim Hendra

Research paper thumbnail of Penerapan E-Audit dan International Standard on Auditing.pptx

How the audit electronics influence the auditor to implement International Standard on Auditing.

Accounting by Lim Hendra

Research paper thumbnail of Memahami Akuntansi Pajak Tangguhan

Bagaimana memahami pajak tangguhan dan pencatatan aplikasi nya dalam akuntansi

Research paper thumbnail of Revaluasi aset tetap dampak pajak dan akuntansinya PSAK 16 PMK 191 2015 PMK 233 2015

Revaluasi aset tetap berdasarkan PMK 191/2015 yang telah diubah PMK 233/2015, PSAK 16 & Bultek 11... more Revaluasi aset tetap berdasarkan PMK 191/2015 yang telah diubah PMK 233/2015, PSAK 16 & Bultek 11 "revaluasi aset tetap" 2015.

Research paper thumbnail of CHAPTER BOOK I Akuntansi terkait aset

Berdasarkan kerangka dasar laporan keuangan, aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaa... more Berdasarkan kerangka dasar laporan keuangan, aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dimasa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan.

Research paper thumbnail of Faktor-faktor penyajian kembali laporan keuangan Perusahaan studi kasus di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2004 sampai dengan 2008

Research paper thumbnail of Penyesuaian Dalam Analisa Laporan Keuangan Untuk Mengurangi Distorsi Akuntansi Dalam Basis Akrual.

Abstrak Laporan keuangan adalah produk utama dari lingkungan pelaporan keuangan. Informasi dalam ... more Abstrak Laporan keuangan adalah produk utama dari lingkungan pelaporan keuangan. Informasi dalam laporan keuangan digunakan oleh para pengguna laporan keuangan yang memiliki dampak langsung atau tidak langsung terhadap keberadaan perusahaan yang melaporkan laporan keuangan tersebut. Alternatif sumber informasi lain selain laporan keuangan terdiri dari data ekonomi dan industry, laporan analisa, dan pengungkapan suka rela dari manajemen. Distorsi akuntansi adalah perbedaan informasi yang dilaporkan dalam laporan keuangan dengan kenyataan bisnis yang ada. Dasar akrual (accrual basis) adalah dasar yang digunakan oleh akuntansi selain dasar kas (cash basis). Keyword : Laporan keuangan, distorsi akuntansi, dasar akrual, dasar kas. A. PENDAHULUAN Terdapat tiga level dalam kerangka dasar laporan keuangan dalam menyusun dan membuat laporan keuangan yaitu level pertama adalah tujuan dari laporan keuangan, level kedua adalah karakteristik kualitatif dan kendala, dan level ketiga adalah asumsi dasar, unsur-unsur dan pengakuan unsur-unsur, serta konsep pemeliharaan modal dalam penyusunan laporan keuangan. Level pertama disusun untuk mengakomodir tujuan dari penerbitan laporan keuangan yaitu untuk menyediakan informasi tentang laporan entitas yang berguna bagi para investor saat ini atau investor potensial, pemberi pinjaman, dan kreditur lainnya dalam kapasitasnya sebagai penyedia sumber daya kepada entitas. Level kedua merupakan jembatan antara level pertama dan kedua yang berisikan karakteristik kualitatif laporan keuangan dan kendala dalam penyusunan laporan keuangan. Dalam level ini dijelaskan bahwa laporan keuangan harus memiliki karakteristik kualitatif fundamental yaitu relevansi dan representasi yang tepat dan karakteristik kualitatif peningkat yaitu keterbandingan, keterverifikasian, ketepatwaktuan, dan keterpahaman. Informasi yang relevan mampu membuat perbedaan dalam keputusan yang diambil oleh pengguna. Informasi keuangan mampu membuat perbedaan dalam keputusan jika memiliki nilai prediktif, nilai konfirmatori, atau keduanya. Laporan keuangan merepresentasikan yang tepat jika laporan keuangan merepresentasikan fenomena ekonomik dalam kata dan angka. Agar dapat menunjukkan representasi yang tepat terdapat tiga karakteristik yang harus dimiliki, yaitu lengkap, netral dan bebas dari kesalahan. Informasi dalam laporan keuangan pun harus dapat diperbandingkan, terverifikasi, tepat waktu dan mudah dipahami, yang mana karakter-karakter tersebut merupakan kesatuan dalam karakteristik kualitatif peningkat dalam level kedua ini. Level ketiga adalah bagaimana mengimplementasikan asumsi dasar, unsur-unsur dan pengakuan unsur-unsur dalam laporan keuangan serta konsep pemeliharaan modal dalam menyusun laporan keuangan bagi pengguna laporan keuangan. Laporan keuangan sesuai dengan kerangka konseptual pelaporan keuangan dituntut agar dapat merepresentasikan yang tepat fenomena ekonomik dalam kata dan angka yang artinya laporan keuangan yang disajikan mencerminkan kenyataan bisnis yang sesungguhnya sehingga pembaca laporan keuangan dapat mengambil keputusan yang tepat. Investor atau pihak-pihak bisnis lainnya mungkin menggunakan laporan audit dari kantor akuntan publik untuk membantu mereka mengetahui informasi keuangan sebuah entitas sebelum melakukan pengambilan keputusan terkait dengan bisnis yang sedang dijalankan atau akan dijalankan dengan entitas tersebut. Apakah laporan keuangan audit cukup untuk memberikan keyakinan memadai atas laporan keuangan yang diterbitkan oleh entitas yang telah diaudit sebelumnya? Apakah perlu adanya penyesuaian lainnya dalam melakukan analisa laporan keuangan atas entitas yang akan di nilai? Apakah praktek-praktek akuntansi itu sendiri dapat menimbulkan kesalahan dalam penyampaian informasi keuangan dalam laporan keuangan itu sendiri?

Research paper thumbnail of Basic Accounting (Dasar - Dasar Akuntansi)

Akuntansi untuk siswa kejuruan, mahasiswa dan pembaca laporan keuangan

Research paper thumbnail of Summary of SFAS (PSAK) Presentation & Reporting Effective 1 Jan 2017

This paper consists of summary of Indonesia SFAS (PSAK) that related to the presentation and repo... more This paper consists of summary of Indonesia SFAS (PSAK) that related to the presentation and reporting effectively January 1, 2017

Research paper thumbnail of Summary updated PSAK 2013 (implemented 1 jan 2015) - 3

Research paper thumbnail of Summary updated PSAK 2013 (implemented 1 jan 2015) - 2

Research paper thumbnail of Summary updated PSAK 2013 (implemented 1 jan 2015) - 1

Research paper thumbnail of Summary updated PSAK 2012

Research paper thumbnail of Penerapan E-Audit dan International Standard on Auditing.pptx

How the audit electronics influence the auditor to implement International Standard on Auditing.

Research paper thumbnail of Memahami Akuntansi Pajak Tangguhan

Bagaimana memahami pajak tangguhan dan pencatatan aplikasi nya dalam akuntansi

Research paper thumbnail of Revaluasi aset tetap dampak pajak dan akuntansinya PSAK 16 PMK 191 2015 PMK 233 2015

Revaluasi aset tetap berdasarkan PMK 191/2015 yang telah diubah PMK 233/2015, PSAK 16 & Bultek 11... more Revaluasi aset tetap berdasarkan PMK 191/2015 yang telah diubah PMK 233/2015, PSAK 16 & Bultek 11 "revaluasi aset tetap" 2015.