urip tisngati | Stkip University (original) (raw)
Papers by urip tisngati
eprints.uny.ac.id
... SIL. PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SIL/PNF427/27 Revisi : 02 8 Maret 2011 Hal 5 dari 6 Semester 5... more ... SIL. PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SIL/PNF427/27 Revisi : 02 8 Maret 2011 Hal 5 dari 6 Semester 5 Pendidikan anak usia dini Jam 4 x 50 menit Daftar Literatur/Referensi Berk, LE (2003). Child Development. Sith Edition. USA: Illinois State University. ...
Pembentukan dan pembinaan karakter guru dan peserta didik melalui pembelajaran matematika merupak... more Pembentukan dan pembinaan karakter guru dan peserta didik melalui pembelajaran matematika merupakan daya upaya untuk membentuk watak dan identitas bangsa Indonesia. Guru adalah komponen strategis dalam proses pendidikan selain peserta didik dan kurikulum. Aktivitas pembelajaran ditandai dengan interaksi antara guru dengan peserta didik sehingga guru dituntut memiliki kompetensi sosial, dan kepribadian selain kognitif, dan pedagogis. Transfer ilmu pengetahuan akan efektif jika guru dan peserta didik mampu berkomunikasi dengan baik dan bersemangat untuk membuat suasana belajar yang menyenangkan. Komunikasi akan efektif dalam pembelajaran jika penyampaian pesan atau informasi sesuai tujuan yang diharapkan. Tujuan pembelajaran matematika adalah agar peserta didik memiliki kemampuan menggunakan matematika sebagai alat komunikasi dan pemecahan masalah dengan cara berfikir kritis, logis, obyektif, bersifat jujur, disiplin, dan sistematis. Dengan demikian keterampilan komunikasi guru menjadi kompetensi yang strategis untuk menumbuhkembangkan karakter peserta didik melalui aktivitas penyampaian ilmu pengetahuan yang komunikatif sertapemberian teladan melalui sikap atau etika berkomunikasi. Keberadaan soft skills peserta didik juga akan berkembang melalui pembiasaan dan keterampilan komunikasi yang baik saat pembelajaran matematika yang interaktif dan menyenangkan.. Kata kunci: karakter, pembelajaranmatematika, keterampilankomunikasi brought to you by CORE View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk
Penelitian kualitatif deskriptif ini difokuskan pada pelaksanaan Pendidikan Kecakapan Hidup di PK... more Penelitian kualitatif deskriptif ini difokuskan pada pelaksanaan Pendidikan Kecakapan Hidup di PKBM Sido Maju dan PKBM Sedyo Langgeng di Pacitan dengan mengamati beberapa fenomena atau fakta sosial yang terjadi yang sekaligus menjadi pedoman wawancara di lapangan sesuai teori Grindle, yang meliputi derajad perubahan yang diinginkan serta pelaksana program. Jenis data adalah data primer dan data sekunder. Informan penelitian adalah pengelola, tutor, dan warga belajar. Data diambil saat kegiatan pelatihan berbasis peningkatan kecakapan hidup pada bulan April sampai dengan Mei 2015. Teknik pemilihan informan menggunakan teknik purposive dan prosesnya secara snow ball. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Analisa data meliputi reduksi data, penyajian (display) data, menafsirkan data, menyimpulkan data dan verifikasi, meningkatkan keabsahan hasil baru kemudian menarasikan hasil data. Temuan penelitian Pertama, terkait Derajad Perubahan Yang Diinginkan, (a) upaya menumbuhkan dan mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap, perilaku dan wawasan kecakapan hidup dua PKBM yang dipilih sebagai sumber data, visi misi dan tujuannya sudah secara jelas memasukkan konsep pendidikan kecakapan hidup sebagai kebijakan yang diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari atau dalam tiap minggu. PKBM telah menerapkan pendekatan komprehensif, yaitu penanaman nilai-nilai Pendidikan Kecakapan Hidup sebagai mata pelajaran tersendiri, termuat dalam kurikulum sekolah. (b) upaya meningkatkan mutu sumberdaya manusia sebagai pelaksana Pendidikan Kecakapan Hidup. Berdasarkan data dokumentasi, PKBM menyiapkan SDM berupa tutor yang mampu memfasilitasi peserta didik cakap memenuhi kecakapan hidup. Kedua, Pelaksana Program. (a) pelaksana kebijakan Pendidikan Kecakapan Hidup di PKBM adalah dari unsur pengelola, tutor, dan warga belajar. Penyelenggaraan PKBM bersifat mandiri. pelaksana program memiliki tanggungjawab penuh untuk mewujudkan apa yang menjadi visi misi dan tujuan PKBM sebagai pelaksana pendidikan luar sekolah. (b). Penaanggung jawab program adalah pengelola dan tutor. Pengelola dan tutor mampu mewujudkan kompetensi pengajaran, sosial, dan kepribadian dengan dedikatif
Scholarly Journal of Elementary School
Media plays a role in supporting the learning process, one of which is by utilizing technology as... more Media plays a role in supporting the learning process, one of which is by utilizing technology as a tool in delivering learning materials. Thus, this study aims to describe how the use of Google Classroom media during online learning, obstacles, and teacher efforts in overcoming the obstacles. The qualitative descriptive research method was chosen. Teachers and students of class V SD Negeri 1 Punung as research subjects. Observation, interview and documentation techniques were used to collect data, then triangulation and data analysis were carried out. The research results obtained, namely: Google Classroom media is used by teachers to deliver material in the form of videos and files. The assignment is carried out as a learning evaluation. The obstacle is from the side of teachers and students, namely the readiness of teachers and students in carrying out online learning in order to maximize and adapt in using the features available in Google Classroom. The teacher's effort to o...
Scholarly Journal of Elementary School
The study aims to learn what mathematical concepts are found in traditional game tools (hula hoop... more The study aims to learn what mathematical concepts are found in traditional game tools (hula hoop, the tray, and the kite) and to learn the contribution of ethnomathematics to traditional game tools for elementary school education. It was a qualitative study using an ethnographic approach. Research subjects were 7 elementary school students (a 3rd class student, three 4th graders, and three 6th graders) in the village neighborhood of sirnoboyo and two elementary school teachers (a class 4 teacher and a class 5 teacher). Sampling technique used to determine student subjects. The data collection methods used observation, interviews, and documentation. Data analysis suggests that: 1) the traditional game hula hoop, the tray, and the kite were responsible for the mathematical concepts. The mathematical concept of the traditional game tool was line, Angle, point of view, and get up flat. 2) traditional game tools as hula hoop, bakiak, and kites have contributed as a source of mathematica...
Proceedings of the 3rd International Conference on Learning Innovation and Quality Education (ICLIQE 2019), 2020
An experimental design is the right choice for education researchers to find out the influence of... more An experimental design is the right choice for education researchers to find out the influence of a factor toward other factors. In practice, some researchers still have difficulties. This study intends to determine the understanding and difficulties of prospective teachers in research activities using experimental design. The researcher used a qualitative descriptive type of research with the sample of the study were the prospective teachers in STKIP PGRI Pacitan who researched using an experimental design in the 2018/2019 academic year. The average researcher examined the effect of learning methods toward student learning outcomes of elementary school, junior high school, and senior high school. Data collection used documentation and interview techniques. Data were analyzed through several stages, and the results showed that prospective teachers had a fairly good understanding of the pre-study and were increasingly understanding after conducting the research process. The researcher experienced initial difficulties in using statistical methods for analyzing data as well as difficulties in controlling the influence of other factors outside the specified research variables. In the design aspect of the experiment, the researcher assumed that the more factors studied were more complicated so they chose the experimental design with 2-3 factors. Regarding the results of this study, differences in students' initial abilities, such as the level of understanding, intelligence, attention, and response of students need more attention.
Jurnal Inovasi Penelitian
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan (1) pengembangan media pembelajaran Wayang Karakter pada... more Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan (1) pengembangan media pembelajaran Wayang Karakter pada pembelajaran tematik kelas IV sekolah dasar, (2) efektifitas media pembelajaran wayang karakter pada pembelajaran tematik, dan (3) hasil pengembangan media pembelajaran wayang karakter pada pembelajaran tematik. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis penelitian pengembangan (Research and Development) dengan desain pengembangan 4D, yaitu define (Pendefinisian), design (Perancangan), develop (Pengembangan), disseminate (Penyebaran). Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 4 pada pembelajaran tematik. Metode pengumpulan data yaitu observasi, dokumentasi, wawancara, dan angket. Diperoleh hasil pertama, penelitian dan pengembangan media pembelajaran Wayang Karakter pada pembelajaran tematik kelas IV sekolah dasar dapat dilakukan dengan menggunakan desain pengembangan 4D. Kedua, media pembelajaran Wayang Karakter telah diuji efektfitasnya melalui uji coba terbatas pada kelom...
Abstrak Artikel ini membahas tentang sekolah yang ramah anak. Anak-anak adalah pembelajar alami, ... more Abstrak Artikel ini membahas tentang sekolah yang ramah anak. Anak-anak adalah pembelajar alami, tetapi kapasitas untuk belajar dapat dirusak dan kadang-kadang hancur harapan. Sekolah adalah lingkungan pribadi dan sosial yang signifikan dalam kehidupan anak. Sebuah sekolah ramah anak memastikan setiap anak berada pada lingkungan yang secara fisik aman, emosional aman, dan psikologis yang mendukung. Sekolah ramah anak mengakui, mendorong dan mendukung tumbuh kembang, kapasitas anak-anak sebagai peserta didik dengan menyediakan budaya sekolah, mengajar perilaku dan konten kurikulum yang berfokus pada pembelajaran dan pelajar. Dalam hal ini, guru adalah faktor paling penting dalam menciptakan kelas yang efektif dan inklusif. Kemampuan sekolah untuk menjadi ramah anak secara langsung terkait dengan dukungan, partisipasi dan kolaborasi yang diterima dari keluarga dan masyarakat. Kerangka sekolah berbasis hak dan ramah anak dapat menjadi alat yang ampuh untuk membantu memenuhi hak anak-anak dan memberi mereka pendidikan berkualitas. Kata kunci: Sekolah Ramah Anak, Sekolah Efektif dan Berkualitas.
ABSTRAK. Kaitannya dengan permasalahan manusia sehari-hari, salah satu hal yang tidak bisa dihind... more ABSTRAK. Kaitannya dengan permasalahan manusia sehari-hari, salah satu hal yang tidak bisa dihindari adalah ketergantungan manusia dengan alam dan lingkungan. Alam menyediakan ruang bagi manusia untuk menjalankan kehidupan, berinteraksi dengan sesama manusia untuk memenuhi segala kebutuhan. Dengan adanya fakta bahwa waktu tidak bisa diputar balik, namun manusia dan obyek lain senantiasa berkembang seperti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi maka mengakibatkan keseimbangan alam terganggu. Kondisi ini, secara langsung maupun tidak langsung diakibatkan oleh pelaku kehidupan utama, yaitu manusia. Manusia secara kodrati merupakan makhluk yang bernurani, memiliki akal budi untuk mencapai kebahagiaannya. Namun, dengan kelebihan tersebut membuat manusia sering menjalani kehidupan tidak memperhatikan norma dan etika yang semestinya dilakukan. Hal ini banyak ditandai dengan maraknya perusakan alam dan lingkungan. Fakta itulah yang menjadi kecemasan bagi manusia yang mau berfikir bahwa masalah manusia dengan alam menjadi sesuatu yang harus menjadi perhatian. Hal ini menjadi penting bagi dunia pendidikan untuk memberikan solusi. Kajian konsep pendidikan berwawasan lingkungan sangat penting untuk diimplementasikan sebagai konsep green education. Filosofi dan konsep ini penting guna menyikapi banyaknya kerusakan alam, juga lemahnya kesadaran peserta didik untuk menjaga dan memelihara lingkungan. Tidak hanya dalam ranah konseptual, namun perlu kesadaran kolektif antara semua pihak untuk membudayakan meaningful learning, belajar bersama alam. Pendekatan pembelajaran berbasis lingkungan terintegrasi pendidikan karakter akan mendekatkan pembelajar dan pebelajar dengan kekuasaan Tuhan. Artinya, segenap penciptaan dan kejadian-kejadian yang ada menjadi obyek kesadaran dan pembelajaran. Kondisi ini tepat sesuai dengan obyek yang menjadi pembelajaran dalam penataan dan penyempurnaan Kurikulum 2013, yaitu menekankan pada fenomena alam, sosial, seni, dan budaya. Terkait dengan pembelajaran matematika, secara kontekstual fenomena lingkungan hidup dan alam menjadi obyek pembelajaran yang nyata untuk dipelajari, ditemukan solusi, dan dikembangkan dalam kehidupan berkarakter. Kata Kunci: pendidikan lingkungan hidup, pendidikan karakter, matematika 1. PENDAHULUAN Isu utama dalam pembelajaran matematika adalah siswa harus melihat makna dari apa yang dipelajarinya sehingga siswa harus dapat memahami suatu konsep, prinsip, operasi, dan proses. Ciri keabstrakan matematika beserta ciri lainnya yang tidak sederhana
Sekolah sebagai lingkungan belajar menjadi salah satu faktor yang dapat memberikan pengalaman bel... more Sekolah sebagai lingkungan belajar menjadi salah satu faktor yang dapat memberikan pengalaman belajar bagi siswa dalam menjalarkan tugasnya, guru dituntut menguasai materi pelajaran dengan baik serta harus memiliki kemampuan dan kecakapan yang tinggi dalam
membimbing siswanya agar lebih termotivasi belajar. Perilaku dan sikap guru di sekolah dalam proses belajar mengajar sangat berpengaruh pada anak didik. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui harapan dan pilihan siswa untuk berhasil dalam belajar matematika.
A. Landasan Umum Manusia menjalankan fungsinya sebagai makhluk individu, makhluk sosial, makhluk ... more A. Landasan Umum Manusia menjalankan fungsinya sebagai makhluk individu, makhluk sosial, makhluk berbudaya. Sebagai makhluk yang berakal, manusia berada dalam siklus kehidupan. Dimulai dari masa kandungan-lahir ke dunia maka manusia melewati fase-fase perkembangan dan pengalaman, baik secara fisik, mental, maupun ruhani nya. Manusia mengalami perkembangan dari yang lebih elementer ke yang lebih sempurna, atau dari yang sederhana ke yang lebih kompleks, dan lain-lain yang disebut sebagai proses. Dengan demikian, secara logis manusia akan memiliki dokumentasi atas pikirannya, sikapnya, aktivitasnya dalam menjalani kehidupan, baik secara individu maupun ketika berada dalam keseluruhan atau kolektivitas di dunia. Artinya, manusia tidak bisa lepas dari keterkaitan, dari hubungan, dari keterpaduan dengan situasi dan kondisi yang berlangsung saat pemikiran, sikap, dan aktivitas terwujud. Berdasarkan pengalaman itulah, manusia yang berpikir kritis inovatif berusaha untuk mengingat, mempelajari, memaknai masa lalu sebagai bagian dari proses peradaban, dari keberhasilan, dari kegagalan, dan sebagainya. Selanjutnya manusia akan melakukan terobosan pikiran dengan melakukan perencanaan agar kehidupan dalam konteks pikiran, sikap, dan aktivitas di masa depan sesuai dengan harapan. Manusia akan merasa bahwa fakta kemanusiaan menjadi instrumen penting yang andil dalam penciptaan makna, baik dalam kepentingan lahir maupun batin, fisik maupun mental, duniawi maupun ukhrawi. Artinya, manusia sebagai pelaku, subjek utama kehidupan ini melahirkan karya, budi daya, ilmu pengetahuan, perilaku, berada dalam konteks lingkungannya, yaitu lingkungan sosial, berinteraksi bersama manusia lain dalam komunitasnya, dalam budayanya, adatnya, perilakunya sebagai bagian dari proses adaptasi atau untuk menjaga eksistensinya. Dengan demikian telaah manusia tidak bisa dipisahkan dari faktor-faktor eksternalnya.
Kecemasan merupakan salah satu faktor intern yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Ini kar... more Kecemasan merupakan salah satu faktor intern yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Ini karena salah satu dimensi pendidikan adalah aspek karakter atau sikap individu
eprints.uny.ac.id
... SIL. PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SIL/PNF427/27 Revisi : 02 8 Maret 2011 Hal 5 dari 6 Semester 5... more ... SIL. PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SIL/PNF427/27 Revisi : 02 8 Maret 2011 Hal 5 dari 6 Semester 5 Pendidikan anak usia dini Jam 4 x 50 menit Daftar Literatur/Referensi Berk, LE (2003). Child Development. Sith Edition. USA: Illinois State University. ...
Pembentukan dan pembinaan karakter guru dan peserta didik melalui pembelajaran matematika merupak... more Pembentukan dan pembinaan karakter guru dan peserta didik melalui pembelajaran matematika merupakan daya upaya untuk membentuk watak dan identitas bangsa Indonesia. Guru adalah komponen strategis dalam proses pendidikan selain peserta didik dan kurikulum. Aktivitas pembelajaran ditandai dengan interaksi antara guru dengan peserta didik sehingga guru dituntut memiliki kompetensi sosial, dan kepribadian selain kognitif, dan pedagogis. Transfer ilmu pengetahuan akan efektif jika guru dan peserta didik mampu berkomunikasi dengan baik dan bersemangat untuk membuat suasana belajar yang menyenangkan. Komunikasi akan efektif dalam pembelajaran jika penyampaian pesan atau informasi sesuai tujuan yang diharapkan. Tujuan pembelajaran matematika adalah agar peserta didik memiliki kemampuan menggunakan matematika sebagai alat komunikasi dan pemecahan masalah dengan cara berfikir kritis, logis, obyektif, bersifat jujur, disiplin, dan sistematis. Dengan demikian keterampilan komunikasi guru menjadi kompetensi yang strategis untuk menumbuhkembangkan karakter peserta didik melalui aktivitas penyampaian ilmu pengetahuan yang komunikatif sertapemberian teladan melalui sikap atau etika berkomunikasi. Keberadaan soft skills peserta didik juga akan berkembang melalui pembiasaan dan keterampilan komunikasi yang baik saat pembelajaran matematika yang interaktif dan menyenangkan.. Kata kunci: karakter, pembelajaranmatematika, keterampilankomunikasi brought to you by CORE View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk
Penelitian kualitatif deskriptif ini difokuskan pada pelaksanaan Pendidikan Kecakapan Hidup di PK... more Penelitian kualitatif deskriptif ini difokuskan pada pelaksanaan Pendidikan Kecakapan Hidup di PKBM Sido Maju dan PKBM Sedyo Langgeng di Pacitan dengan mengamati beberapa fenomena atau fakta sosial yang terjadi yang sekaligus menjadi pedoman wawancara di lapangan sesuai teori Grindle, yang meliputi derajad perubahan yang diinginkan serta pelaksana program. Jenis data adalah data primer dan data sekunder. Informan penelitian adalah pengelola, tutor, dan warga belajar. Data diambil saat kegiatan pelatihan berbasis peningkatan kecakapan hidup pada bulan April sampai dengan Mei 2015. Teknik pemilihan informan menggunakan teknik purposive dan prosesnya secara snow ball. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Analisa data meliputi reduksi data, penyajian (display) data, menafsirkan data, menyimpulkan data dan verifikasi, meningkatkan keabsahan hasil baru kemudian menarasikan hasil data. Temuan penelitian Pertama, terkait Derajad Perubahan Yang Diinginkan, (a) upaya menumbuhkan dan mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap, perilaku dan wawasan kecakapan hidup dua PKBM yang dipilih sebagai sumber data, visi misi dan tujuannya sudah secara jelas memasukkan konsep pendidikan kecakapan hidup sebagai kebijakan yang diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari atau dalam tiap minggu. PKBM telah menerapkan pendekatan komprehensif, yaitu penanaman nilai-nilai Pendidikan Kecakapan Hidup sebagai mata pelajaran tersendiri, termuat dalam kurikulum sekolah. (b) upaya meningkatkan mutu sumberdaya manusia sebagai pelaksana Pendidikan Kecakapan Hidup. Berdasarkan data dokumentasi, PKBM menyiapkan SDM berupa tutor yang mampu memfasilitasi peserta didik cakap memenuhi kecakapan hidup. Kedua, Pelaksana Program. (a) pelaksana kebijakan Pendidikan Kecakapan Hidup di PKBM adalah dari unsur pengelola, tutor, dan warga belajar. Penyelenggaraan PKBM bersifat mandiri. pelaksana program memiliki tanggungjawab penuh untuk mewujudkan apa yang menjadi visi misi dan tujuan PKBM sebagai pelaksana pendidikan luar sekolah. (b). Penaanggung jawab program adalah pengelola dan tutor. Pengelola dan tutor mampu mewujudkan kompetensi pengajaran, sosial, dan kepribadian dengan dedikatif
Scholarly Journal of Elementary School
Media plays a role in supporting the learning process, one of which is by utilizing technology as... more Media plays a role in supporting the learning process, one of which is by utilizing technology as a tool in delivering learning materials. Thus, this study aims to describe how the use of Google Classroom media during online learning, obstacles, and teacher efforts in overcoming the obstacles. The qualitative descriptive research method was chosen. Teachers and students of class V SD Negeri 1 Punung as research subjects. Observation, interview and documentation techniques were used to collect data, then triangulation and data analysis were carried out. The research results obtained, namely: Google Classroom media is used by teachers to deliver material in the form of videos and files. The assignment is carried out as a learning evaluation. The obstacle is from the side of teachers and students, namely the readiness of teachers and students in carrying out online learning in order to maximize and adapt in using the features available in Google Classroom. The teacher's effort to o...
Scholarly Journal of Elementary School
The study aims to learn what mathematical concepts are found in traditional game tools (hula hoop... more The study aims to learn what mathematical concepts are found in traditional game tools (hula hoop, the tray, and the kite) and to learn the contribution of ethnomathematics to traditional game tools for elementary school education. It was a qualitative study using an ethnographic approach. Research subjects were 7 elementary school students (a 3rd class student, three 4th graders, and three 6th graders) in the village neighborhood of sirnoboyo and two elementary school teachers (a class 4 teacher and a class 5 teacher). Sampling technique used to determine student subjects. The data collection methods used observation, interviews, and documentation. Data analysis suggests that: 1) the traditional game hula hoop, the tray, and the kite were responsible for the mathematical concepts. The mathematical concept of the traditional game tool was line, Angle, point of view, and get up flat. 2) traditional game tools as hula hoop, bakiak, and kites have contributed as a source of mathematica...
Proceedings of the 3rd International Conference on Learning Innovation and Quality Education (ICLIQE 2019), 2020
An experimental design is the right choice for education researchers to find out the influence of... more An experimental design is the right choice for education researchers to find out the influence of a factor toward other factors. In practice, some researchers still have difficulties. This study intends to determine the understanding and difficulties of prospective teachers in research activities using experimental design. The researcher used a qualitative descriptive type of research with the sample of the study were the prospective teachers in STKIP PGRI Pacitan who researched using an experimental design in the 2018/2019 academic year. The average researcher examined the effect of learning methods toward student learning outcomes of elementary school, junior high school, and senior high school. Data collection used documentation and interview techniques. Data were analyzed through several stages, and the results showed that prospective teachers had a fairly good understanding of the pre-study and were increasingly understanding after conducting the research process. The researcher experienced initial difficulties in using statistical methods for analyzing data as well as difficulties in controlling the influence of other factors outside the specified research variables. In the design aspect of the experiment, the researcher assumed that the more factors studied were more complicated so they chose the experimental design with 2-3 factors. Regarding the results of this study, differences in students' initial abilities, such as the level of understanding, intelligence, attention, and response of students need more attention.
Jurnal Inovasi Penelitian
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan (1) pengembangan media pembelajaran Wayang Karakter pada... more Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan (1) pengembangan media pembelajaran Wayang Karakter pada pembelajaran tematik kelas IV sekolah dasar, (2) efektifitas media pembelajaran wayang karakter pada pembelajaran tematik, dan (3) hasil pengembangan media pembelajaran wayang karakter pada pembelajaran tematik. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis penelitian pengembangan (Research and Development) dengan desain pengembangan 4D, yaitu define (Pendefinisian), design (Perancangan), develop (Pengembangan), disseminate (Penyebaran). Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 4 pada pembelajaran tematik. Metode pengumpulan data yaitu observasi, dokumentasi, wawancara, dan angket. Diperoleh hasil pertama, penelitian dan pengembangan media pembelajaran Wayang Karakter pada pembelajaran tematik kelas IV sekolah dasar dapat dilakukan dengan menggunakan desain pengembangan 4D. Kedua, media pembelajaran Wayang Karakter telah diuji efektfitasnya melalui uji coba terbatas pada kelom...
Abstrak Artikel ini membahas tentang sekolah yang ramah anak. Anak-anak adalah pembelajar alami, ... more Abstrak Artikel ini membahas tentang sekolah yang ramah anak. Anak-anak adalah pembelajar alami, tetapi kapasitas untuk belajar dapat dirusak dan kadang-kadang hancur harapan. Sekolah adalah lingkungan pribadi dan sosial yang signifikan dalam kehidupan anak. Sebuah sekolah ramah anak memastikan setiap anak berada pada lingkungan yang secara fisik aman, emosional aman, dan psikologis yang mendukung. Sekolah ramah anak mengakui, mendorong dan mendukung tumbuh kembang, kapasitas anak-anak sebagai peserta didik dengan menyediakan budaya sekolah, mengajar perilaku dan konten kurikulum yang berfokus pada pembelajaran dan pelajar. Dalam hal ini, guru adalah faktor paling penting dalam menciptakan kelas yang efektif dan inklusif. Kemampuan sekolah untuk menjadi ramah anak secara langsung terkait dengan dukungan, partisipasi dan kolaborasi yang diterima dari keluarga dan masyarakat. Kerangka sekolah berbasis hak dan ramah anak dapat menjadi alat yang ampuh untuk membantu memenuhi hak anak-anak dan memberi mereka pendidikan berkualitas. Kata kunci: Sekolah Ramah Anak, Sekolah Efektif dan Berkualitas.
ABSTRAK. Kaitannya dengan permasalahan manusia sehari-hari, salah satu hal yang tidak bisa dihind... more ABSTRAK. Kaitannya dengan permasalahan manusia sehari-hari, salah satu hal yang tidak bisa dihindari adalah ketergantungan manusia dengan alam dan lingkungan. Alam menyediakan ruang bagi manusia untuk menjalankan kehidupan, berinteraksi dengan sesama manusia untuk memenuhi segala kebutuhan. Dengan adanya fakta bahwa waktu tidak bisa diputar balik, namun manusia dan obyek lain senantiasa berkembang seperti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi maka mengakibatkan keseimbangan alam terganggu. Kondisi ini, secara langsung maupun tidak langsung diakibatkan oleh pelaku kehidupan utama, yaitu manusia. Manusia secara kodrati merupakan makhluk yang bernurani, memiliki akal budi untuk mencapai kebahagiaannya. Namun, dengan kelebihan tersebut membuat manusia sering menjalani kehidupan tidak memperhatikan norma dan etika yang semestinya dilakukan. Hal ini banyak ditandai dengan maraknya perusakan alam dan lingkungan. Fakta itulah yang menjadi kecemasan bagi manusia yang mau berfikir bahwa masalah manusia dengan alam menjadi sesuatu yang harus menjadi perhatian. Hal ini menjadi penting bagi dunia pendidikan untuk memberikan solusi. Kajian konsep pendidikan berwawasan lingkungan sangat penting untuk diimplementasikan sebagai konsep green education. Filosofi dan konsep ini penting guna menyikapi banyaknya kerusakan alam, juga lemahnya kesadaran peserta didik untuk menjaga dan memelihara lingkungan. Tidak hanya dalam ranah konseptual, namun perlu kesadaran kolektif antara semua pihak untuk membudayakan meaningful learning, belajar bersama alam. Pendekatan pembelajaran berbasis lingkungan terintegrasi pendidikan karakter akan mendekatkan pembelajar dan pebelajar dengan kekuasaan Tuhan. Artinya, segenap penciptaan dan kejadian-kejadian yang ada menjadi obyek kesadaran dan pembelajaran. Kondisi ini tepat sesuai dengan obyek yang menjadi pembelajaran dalam penataan dan penyempurnaan Kurikulum 2013, yaitu menekankan pada fenomena alam, sosial, seni, dan budaya. Terkait dengan pembelajaran matematika, secara kontekstual fenomena lingkungan hidup dan alam menjadi obyek pembelajaran yang nyata untuk dipelajari, ditemukan solusi, dan dikembangkan dalam kehidupan berkarakter. Kata Kunci: pendidikan lingkungan hidup, pendidikan karakter, matematika 1. PENDAHULUAN Isu utama dalam pembelajaran matematika adalah siswa harus melihat makna dari apa yang dipelajarinya sehingga siswa harus dapat memahami suatu konsep, prinsip, operasi, dan proses. Ciri keabstrakan matematika beserta ciri lainnya yang tidak sederhana
Sekolah sebagai lingkungan belajar menjadi salah satu faktor yang dapat memberikan pengalaman bel... more Sekolah sebagai lingkungan belajar menjadi salah satu faktor yang dapat memberikan pengalaman belajar bagi siswa dalam menjalarkan tugasnya, guru dituntut menguasai materi pelajaran dengan baik serta harus memiliki kemampuan dan kecakapan yang tinggi dalam
membimbing siswanya agar lebih termotivasi belajar. Perilaku dan sikap guru di sekolah dalam proses belajar mengajar sangat berpengaruh pada anak didik. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui harapan dan pilihan siswa untuk berhasil dalam belajar matematika.
A. Landasan Umum Manusia menjalankan fungsinya sebagai makhluk individu, makhluk sosial, makhluk ... more A. Landasan Umum Manusia menjalankan fungsinya sebagai makhluk individu, makhluk sosial, makhluk berbudaya. Sebagai makhluk yang berakal, manusia berada dalam siklus kehidupan. Dimulai dari masa kandungan-lahir ke dunia maka manusia melewati fase-fase perkembangan dan pengalaman, baik secara fisik, mental, maupun ruhani nya. Manusia mengalami perkembangan dari yang lebih elementer ke yang lebih sempurna, atau dari yang sederhana ke yang lebih kompleks, dan lain-lain yang disebut sebagai proses. Dengan demikian, secara logis manusia akan memiliki dokumentasi atas pikirannya, sikapnya, aktivitasnya dalam menjalani kehidupan, baik secara individu maupun ketika berada dalam keseluruhan atau kolektivitas di dunia. Artinya, manusia tidak bisa lepas dari keterkaitan, dari hubungan, dari keterpaduan dengan situasi dan kondisi yang berlangsung saat pemikiran, sikap, dan aktivitas terwujud. Berdasarkan pengalaman itulah, manusia yang berpikir kritis inovatif berusaha untuk mengingat, mempelajari, memaknai masa lalu sebagai bagian dari proses peradaban, dari keberhasilan, dari kegagalan, dan sebagainya. Selanjutnya manusia akan melakukan terobosan pikiran dengan melakukan perencanaan agar kehidupan dalam konteks pikiran, sikap, dan aktivitas di masa depan sesuai dengan harapan. Manusia akan merasa bahwa fakta kemanusiaan menjadi instrumen penting yang andil dalam penciptaan makna, baik dalam kepentingan lahir maupun batin, fisik maupun mental, duniawi maupun ukhrawi. Artinya, manusia sebagai pelaku, subjek utama kehidupan ini melahirkan karya, budi daya, ilmu pengetahuan, perilaku, berada dalam konteks lingkungannya, yaitu lingkungan sosial, berinteraksi bersama manusia lain dalam komunitasnya, dalam budayanya, adatnya, perilakunya sebagai bagian dari proses adaptasi atau untuk menjaga eksistensinya. Dengan demikian telaah manusia tidak bisa dipisahkan dari faktor-faktor eksternalnya.
Kecemasan merupakan salah satu faktor intern yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Ini kar... more Kecemasan merupakan salah satu faktor intern yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Ini karena salah satu dimensi pendidikan adalah aspek karakter atau sikap individu